tag:blogger.com,1999:blog-78805837303662165312024-02-18T21:52:21.054-08:00DAYAH ISTIQAMATUDDIN SERAMBI ACEH IIAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-85619819002170239282013-07-22T22:21:00.001-07:002013-07-22T22:21:43.455-07:00NIAT YANG IKHLAS<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsEwdVKmi9YY9oHk_bT5M62qJ2eoq9Bx4Dl0BCmfvIxZiz-dTtDAOlx3qbHpGvVnNcLmQhF3C2KUxRSYBwOfw73qA41MuU4-1OlRXkwqSbyys8sFAXYFQwUE96PoUcgg1MYNUZ7A6GePIu/s1600/DSC00115.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsEwdVKmi9YY9oHk_bT5M62qJ2eoq9Bx4Dl0BCmfvIxZiz-dTtDAOlx3qbHpGvVnNcLmQhF3C2KUxRSYBwOfw73qA41MuU4-1OlRXkwqSbyys8sFAXYFQwUE96PoUcgg1MYNUZ7A6GePIu/s320/DSC00115.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="background: #F5DBAF; line-height: 18.0pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<em><b><span style="color: #930e07; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">NIAT YANG IKHLAS</span></b></em><span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br />
Setiap hamba Allah memiliki kemampuan dan kemauan dalam beribadah yang
berbeda-beda. Sedangkan nilai ibadah seorang hamba di hadapan Allah ditunjukkan
dengan ikhlasnya dalam beramal. Tanpa keikhlasan takkan berarti apa-apa amal
seorang hamba. Tidak akan ada nilainya di sisi Allah jika tidak ikhlas dalam
beramal.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Niat adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar
menjadi teramat sangat penting dan akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah,
indah dan jauh lebih bermakna.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Balasan yang dinikmati oleh hamba Allah yang ikhlas adalah akan
memperoleh pahala amal, walaupun amalan tersebut belum dilakukan. Disamping itu
akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena dia
tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan atau
imbalan. Dipuji atau tidak sama saja.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<em><b><span style="color: #930e07; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">KONSENTRASIKAN AMALMU HANYA KEPADA ALLAH</span></b></em><span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br />
Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi
ataupuan imbalan duniawi dari apa yang dapaat dia lakukan. Konsentrasi orang
ikhlas hanya satu, yakni bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh
Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Berhati-hatilah bagi orang-orang yang ibadahnya temporal, karena
bisa jadi perbuatan tsb merupakan tanda-tanda keikhlasan belum sempurna. Yang
ukuran nilai ibadahnya adalah duniawi. Misalnya ketika wuzuk…ternyata disamping
ada seoran yang cukup terkenal dan
disegani, makan wudlu kita pun secara sadar atau tidak tiba-tiba
dibagus-baguskan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Hamba Allah yang ikhlas mampu beribadah secara istiqamah dan
terus menerus kontinu. Orang-orang yang ikhlas adalah orang yang kualitas
amalnya dalam kondisi ada atau tidak adanya orang yang memperhatikan adalah
sama. Berbeda dengan orang yang kurang ikhlas, ibadahnya justru lebih bagus
ketika ada orang lain memperhatikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Seorang pembicara yang tulus tidak harus merekayasa aneka
kata-kata agar penuh pesona, tetapi dia usahakn agar setiap kata-kata yang
diucapkan benar-benar menjadi kata-kata yang disukai Allah. Bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan maknanya. Selebihnya terserah Allah,
kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang Maha Kuasa
menghunjamkannya ke dalam setiap kalbu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Oleh karena itu tidak perlu terjebak oleh rekayasa-rekayasa.
Allah samasekali tidak membutuhkan rekayasa karena Dia Maha Tahu segala
lintasan hati, Maha Tahu segalanya! Semakin jernih, semakin bening, dan semakin
bersih segala apa yang kita lakukan atau semakain seluruh aktivitas ditujukan
semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah lah yang akan menolong segalanya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<em><b><span style="color: #930e07; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">IKHLAS, RAHASIA PARA KEKASIH ALLAH</span></b></em><span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br />
Seorang sahabat dengan mimik serius mengajukan sebuah pertanyaan,“Ya kekasih
Allah, bantulah aku mengetahui perihal kebodohanku ini. Kiranya engkau dapat
menjelaskan kepadaku, apa yang dimaksud ikhlas itu?“<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Nabi SAW, kekasih Allah yang paling mulia bersabda,“Berkaitan
dengan ikhlas, aku bertanya kepada Jibril a.s.apakah ikhlas itu?Lalu Jibril
berkata,“Aku bertanya kepada Tuhan yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah ikhlas
itu sebenarnya?“ Allah SWT yang Mahaluas Pengetahuannya menjawab,“Ikhlas adalah
suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang
Kucintai.“(H.R Al-Qazwini)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Dari hadits diatas nampaklah bahwa rahasia ikhlas itu diketahui
oleh hamba-hamba Allah yang dicintai-Nya. Untuk mengetahui rahasia ikhlas kita
tidak lain harus menggali hikmah dari kaum arif, salafus shaalih dan para ulama
kekasih Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Antara lain Imam Qusyaery dalam kitabnya Risalatul Qusyairiyaah
menyebutkan bahwa ikhlas berarti bermaksud menjadikan Allah sebagi satu-satunya
sesembahan. Keikhlasan berarti menyucikan amal-amal perbuatan dari campur
tangan sesama makhluk. Dikatakan juga keikhlasan berarti melindungi diri
sendiri dari urusan individu manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<em><b><span style="color: #930e07; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">TANDA-TANDA IKHLAS SEORANG HAMBA</span></b></em><span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br />
1. Tidak mencari populartias dan tidak menonjolkan diri<br />
2. Tidak rindu pujian dan tidak terkecoh pujian.<br />
Pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita, padahal kita sendiri yang tahu
keadaan kita yang sebenarnya. Pujian adalah ujian Allah, hampir tidak pernah
ada pujian yang sama persis dengan kondisi dan keadaan diri kita yang
sebenarnya.<br />
3. Tidak silau dan cinta jabatan<br />
4. Tidak diperbudak imbalan dan balas budi<br />
5. Tidak mudah kecewa.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Seorang hamba Allah yang ikhlas yakin benar bahwa apa yang
diniatkan dengan baik lalu terjadi atau tidak yang dia niatkan semuanya pasti
telah dilihat dan dinilai oleh Allah SWT. Misal ketika kita menjenguk teman
sakit di RS luar kota, ternyata ketika kita sampai yang bersangkutan telah
sembuh dan pulang. Tentu sjaa kita tidka harus kecewa karena niat dan perjalan
termasuk ongkos dan keletihannya sudah mutlak tercata dan tidak akan
disia-siakan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Seorang hamba yang ikhlas sadar bahwa manusia hanya memiliki
kewajiban menyempurnakan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Perkara yang terbaik
terjadi itu adalah urusan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Masalah kekecewaan yang wajar adalah jika berhubungan dengan
urusan dengan Allah, kecewa ketika ternyata sholatnya tidak khusyu‘, ibadahnya
tidak meningkat dsb.nya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">6. Tidak membedakan amal yang besar dan amal yang kecil<br />
7. Tidak fanatis golongan<br />
8. Ridha dan marahnya bukan karena perasaan pribadi<br />
9. Ringan. Lahap dan nikmat dalam beramal<br />
10. Tidak egis karena sellau mementingkan kepentingan bersama.<br />
11. Tidak membeda-bedakan pergaulan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<em><b><span style="color: #930e07; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">IKHLASNYA SEORANG MUQARABBIN</span></b></em><span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br />
Dalam kitab Al Hikan, karya Syeikh Ibnu Atho’ilah tentang kedudukan seorang
hamba dalam amal perbuatannya, terdapat dua tingkatan kemuliaan seorang hamba
ahli ikhlas, yakni hamba Allah yang abrar dan yang muqarrabin.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Keikhlasan seorang abrar adalah apabila amal perbuatannya telah
bersih dari riya‘ baik yang jelas maupun tersamar. Sedangkan tujuan amal
perbuatannya selalu hanya pahala yang dijanjikan Allah SWT. Adapun keikhlasan
seorang hamba yang muqarrabin adalah ia merasa bahwa semua amal kebaikannya
semata-mata karunia Allah kepadanya, sebab Allah yang memberi hidayah dan
taufik.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Dengan kata lain, amalan seorang hamba yang abrar dinamakan
amalan lillah, yaitu beramal karena Allah. Sedangkan amalan seorang hamba yang
muqarrabin dinamakan amalan billah, yaitu beramal dengan bantuan karunia Allah.
Amal lillah menghasilkan sekedar memperhatikan hukun dzahir, sedang amal billah
menembus ke dalam perasaan kalbu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pantaslah seorang ulama ahli hikmah menasihatkan,“Perbaikilah
amal perbuatanmu dengan ikhlas, dan perbaikilah keikhlasanmu itu dengan
perasaan bahwa tidak ada kekuatan sendiri, bahwa semua kejadian itu hanya
semata-mata karena bantuan pertolongan Allah saja.“<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: #f5dbaf; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 18pt; margin: 0cm 0cm 12pt;">
<span style="color: #29303b; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Tentulah yang memiliki kekuatan dashyat adalah keikhlasan
seorang hamba yang muqarrabin yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah
Azza wa Jalla.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-43488319358354282062013-07-22T00:34:00.000-07:002013-07-22T22:33:29.606-07:00OBAT HATI<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; vertical-align: middle;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjISE3azKLf-xc5wLykfiDQ2D_aD0CJ92k_GpQvoIEZJZvFlmugmkJQzntSLKAlnt-rUv3oGNXiujqsKOzkShKdhQoMgZ1OfSjNCmWEoh_wU0FSG3eOiLupMoHr9lUq5sivjyhFyuNwVcjJ/s1600/DSC00243.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjISE3azKLf-xc5wLykfiDQ2D_aD0CJ92k_GpQvoIEZJZvFlmugmkJQzntSLKAlnt-rUv3oGNXiujqsKOzkShKdhQoMgZ1OfSjNCmWEoh_wU0FSG3eOiLupMoHr9lUq5sivjyhFyuNwVcjJ/s320/DSC00243.JPG" width="320" /></a></div>
<b><u><span style="background: red; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 22.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-highlight: red; mso-themecolor: background1;"><a href="http://cara-islami.blogspot.com/2012/08/obat-hati.html"><span style="color: white; mso-themecolor: background1;">OBAT HATI</span></a></span></u></b><b><u><span style="color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 22.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-themecolor: background1;"><o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><b><span style="color: #333333; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></b><b><span style="background: red; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: red; mso-themecolor: background1;">Urgensi dan Kedudukan Hati Bagi Seorang
Muslim</span></b><b><span style="color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: background1;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sesungguhnya topik yang berkaitan dengan hati merupakan perkara
yang sangat penting, dinamakan hati (al-qalbu) karena proses perubahannya yang
sedemikian cepat.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><span style="color: #333333; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah bersabda:<br />
Dinamakan hati (al-qalbu) karena cepatnya berubah.”(HR. Ahmad)<br />
<br />
Di tempat yang lain Rasulullah bersabda:<br />
Perumpamaan hati adalah seperti sebuah bulu di tanah lapang yang diubah oleh
hembusan angin dalam keadaan terbalik.” (HR. Ibnu Abi Ashim)<br />
<br />
Sungguhpun begitu, Allah Maha Besar, Dia mampu mengubah dan menguasai hati-hati
manusia sebagaimana sabda Rasulullah :<br />
“Sesungguhnya hati-hati anak Adam berada di antara takdir Allah layaknya satu
hati, Dia mengubah menurut kehendak-Nya.” (HR. Muslim)<br />
<br />
Kemudian Rasulullah melanjutkan sabda beliau:<br />
Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, condongkanlah hati kami untuk
selalu taat kepada-Mu.” (HR. Muslim)<br />
<br />
Bahwa keselamatan dan kesengsaraan hamba, keberhasilan atau kegagalannya bahkan
masuknya ke dalam surga atau neraka, berhubungan erat dengan baik atau tidaknya
hati, sehat atau sakitnya hati, dalam hal ini Allah berfirman:<br />
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (QS. asy-Syams [91]:
9–10)<br />
<br />
Kemudian Rasulullah bersabda:<br />
“Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap jasad ada sekerat daging, apabila dia
baik maka baik seluruh anggota jasad, apabila dia jelek maka jelek semua
anggota jasad, ketahuilah dialah hati.” (HR. Bukhari)<br />
<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span><b><span style="background: red; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 16.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: red; mso-themecolor: background1;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><b><span style="background: red; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: red; mso-themecolor: background1;">Diagnosa Penyakit Hati</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><span style="color: #333333; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berikut ini kita akan sebutkan beberapa perbuatan yang bisa kita
jadikan indikasi untuk mendiagnosa terjadinya rusaknya hati atau
penyakit-penyakit hati:<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">1</span>. Melakukan
kedurhakaan dan dosa<br />
Di antara manusia ada yang melakukan kedurhakaan terus-menerus dalam satu jenis
perbuatan. Ada pula yang melakukan dalam beberapa jenis bahkan semuanya
dilakukan dengan terang-terangan, padahal Rasulullah bersabda:<br />
“Setiap umatku akan terampuni kecuali mereka yang melakukan kedurhakaan secara
terang- terangan.” (HR. Bukhari)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">2</span>. Merasakan adanya
kekasaran dan kekakuan hati, seakan-akan batu keras yang tidak bisa dipengaruhi
oleh sesuatu pun. Allah berfirman:<br />
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih
keras lagi…." (QS. al-Baqorah [2]: 74)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">3</span>. Tidak tekun dalam
beribadah, tidak memperhatikan dengan seksama setiap ucapan atau perbuatan yang
dilakukannya dalam beribadah baik dalam sholat, dalam berdo’a, dan yang
lainnya. Rasulullah bersabda:<br />
“Tidaklah diterima do’a dari hati yang lalai dan tidak ada kesungguhan.” (HR.
Tirmidzi)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">4</span>. Malas dalam
melaksanakan ketaatan dan peribadahan, kalaupun beribadah maka dilakukan hanya
sekedar ibadah yang kosong dari makna dan tidak ada ruh di dalamnya.<br />
Sebagaimana yang disebutkan oleh Allah:<br />
"… dan apabila berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas…."
(QS. an-Nisa’ [4]: 142)<br />
Masuk dalam kategori ini ialah perbuatan–perbuatan yang tidak dilakukan dengan
mempedulikan nilai dari perbuatan tersebut atau meremehkan waktu-waktu yang
tepat untuk melakukannya. Misalnya, melakukan sholat-sholat di akhir waktu,
atau menunda-nunda haji padahal sudah ada padanya kemampuan untuk melaksanakan.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">5</span>. Perasaan gelisah dan
susah hanya karena adanya masalah-masalah yang remeh yang didapatinya<br />
Rasulullah mendefinisikan keimanan adalah:<br />
“Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan di dada (tidak gampang gelisah).”<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">6</span>. Tidak tersentuh oleh
kandungan ayat-ayat al-Qur’an yang dibacanya, tidak pula oleh janji, ancaman,
perintah, larangan, dan lain-lain<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">7</span>. Lalai dalam berdzikir
dan tidak berdo’a kepada Allah.<br />
Allah berfirman (ketika menyifati orang-orang munafik:<br />
"… dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (QS.
an-Nisa’ [4]: 142)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">8</span>. Tidak ada perasaan
marah jika ada pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah.<br />
Bara kebaikan dalam hati telah padam, tidak menyuruh kepada yang ma’ruf, tidak
pula mencegah dari yang mungkar. Pada puncaknya, dia tidak mengetahui yang
ma’ruf dan tidak mengetahui yang mungkar. Segala urusan dianggap sama.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">9</span>. Gila kehormatan dan
publikasi/popularitas<br />
Termasuk di dalamnya, gila terhadap kedudukan ingin tampil sebagai pemimpin
yang menonjol dan tidak dibarengi dengan kemampuan yang semestinya.<br />
Rasulullah bersabda<br />
“Sesunguhnya kamu sekalian akan berhasrat mendapatkan kepemiminan dan hal ini
akan menjadi penyesalan pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">10</span>. Bakhil dan kikir
terhadap harta yang dimilikinya<br />
Allah memuji orang-orang Anshor dengan firman-Nya:<br />
"… dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka
sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-Hasyr
[59]: 9)<br />
Rasulullah bahkan bersabda :<br />
“Tidaklah berkumpul pada hati seorang hamba selama-lamanya sifat kikir dan
keimanan.” (HR. Nasai)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">11</span>. Suka mengatakan apa
yang tidak dilakukan<br />
Padahal penyakit ini yang menjadikan binasanya umat terdahulu. Allah berfirman:<br />
"Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. ash-Shof [61]: 2–3)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">12</span>. Senang dan gembira
di atas penderitaan saudara-saudaranya sesama muslim yang mengalami kegagalan,
merugi, atau mendapatkan musibah<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">13</span>. Hanya pandai
menilai kadar dosa yang dilakukannya dan tidak kepada siapa dosa itu dilakukan<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">14</span>. Tidak peduli
terhadap penderitaan kaum muslimin<br />
Padahal Rasulullah bersabda:<br />
“Sesungguhnya seorang mu’min terhadap mu’min yang lain laksana kepala dari
sebagian badan. Orang mu’min akan menderita karena orang-orang mu’min yang lain
sebagaimana badan ikut menderita karena keadaan di kepala.” (HR. Ahmad)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">15</span>. Gampang memutuskan
tali persaudaraan, tidak merasa tergugah tanggung jawabnya untuk beramal demi
kepentingan kaum muslimin<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">16</span>. Suka
berbantah-bantahan dan berdebat yang justru membuat hati keras dan kaku.
Rasulullah bersabda:<br />
“Tidaklah segolongan orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk kecuali jika
mereka suka berbantah-bantahan.” (HR. Ahmad)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">17</span>. Sibuk dalam perkara
keduniaan semata<br />
<br />
18. Berlebih-lebihan dalam masalah makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan
lain-lain. Rasulullah bersabda:<br />
“Jauhilah berlebih-lebihan, karena hamba-hamba Allah bukanlah orang-orang yang
hidup berlebih-lebihan.” (HR. Abu Nu’aim)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">19</span>. dan lain-lain<br />
<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span><span style="background: red; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: red; mso-themecolor: background1;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><b><u><span style="background: red; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: red; mso-themecolor: background1;">Terapi Penyembuhan</span></u></b><b><u><span style="color: #333333; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></u></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><span style="color: #333333; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Itulah beberapa fenomena dari hati yang berpenyakit. Selanjutnya
kita berusaha untuk mencari terapi dari penyakit-penyakit di atas.<br />
<br />
Rasulullah menggambarkan dalam salah satu sabda beliau bahwa keimanan seorang
hamba diibaratkan sebagai pakaian yang dibutuhkan untuk diperbaharui setiap
saat. Di tempat yang lain, beliau menggambarkan <span style="background: lime; mso-highlight: lime;">keimanan adalah ibarat menatap bulan,</span> terkadang
bercahaya terkadang gelap, manakala bulan tersebut tertutup oleh awan maka
hilanglah sinar dari rembulan tersebut, ketika gumpalan-gumpalan awan
menghilang maka nampak kembali cahaya bulan tersebut.<br />
<br />
Kemudian, yang terpenting bagi seseorang ketika dia berusaha mengobati penyakit
hatinya maka dia harus meyakini terlebih dahulu bahwa keimanan seseorang
terkadang bertambah terkadang berkurang sebagaimana firman Allah :<br />
… supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah
ada)…. (QS. al-Fath [48]: 4)<br />
<br />
Juga sebagaimana sabda Nabi :<br />
“Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan
tangannya, jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka
dengan hatinya, dan yang demikian adalah selemah-lemah iman.” (HR. Bukhori)<br />
<br />
Sebelum melangkah lebih jauh dalam mengupas penyembuhan dari penyakit-penyakit
hati tersebut, ada baiknya kita sampaikan bahwa tidak sedikit orang mencari
penyembuhan secara eksternal; dengan cara itu mereka berharap bersandar kepada
orang lain, padahal dia sendirilah yang mampu untuk mencari penyembuhan bagi
dirinya.<br />
<br />
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seorang muslim sebagai upaya penyembuhan
penyakit hati yang dideritanya:<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">1</span>. Membaca dan menyimak
al-Qur’an<br />
Allah telah memastikan bahwa al-Qur’an adalah penawar dari penyakit, penerang
dan cahaya bagi hamba Allah yang dikehendaki-Nya. Firman Allah :<br />
"Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman…." (QS. al-Isro’ [17: 82)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">2.</span> Merasakan keagungan
Allah<br />
Di samping itu, seorang muslim juga harus mengetahui Nama-nama dan Sifat-sifat
Allah serta memikirkan makna-maknanya. Banyak dalil dari al-Qur’an dan
as-Sunnah yang mengungkap tentang keagungan Allah. Jika seorang muslim
memperhatikan nash-nash tersebut, niscaya akan bergetar hatinya dan jiwanya
akan tunduk kepada Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui sebagaimana
firman Allah :<br />
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan
di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya
(pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh)." (QS. al-An’am [6]: 59)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">3</span>. Mencari dan
mempelajari ilmu agama<br />
Yaitu ilmu yang bisa menghasilkan rasa takut kepada Allah dan menambah nilai
keimanannya. Tidak akan sama keadaan orang yang mengetahui dan orang yang tidak
mengetahui.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">4</span>. Banyak berdzikir
kepada Allah<br />
Dengan berdzikir kepada Allah keimanan bertambah, rahmat Allah datang, hati
tenteram, para malaikat datang mengelilingi mereka, dosa-dosa mereka terampuni.
Rasulullah bersabda:<br />
“Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, andaikata kamu tetap seperti
keadaanmu di sisiku dan di dalam berdzikir, tentu para malaikat akan menyalami
kamu di atas tempat tidurmu dan tatkala dalam perjalanan.” (HR. Muslim)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">5</span>. Memperbanyak amal
shalih<br />
Dengan beberapa bentuk, di antaranya:<br />
• Sesegera mungkin melaksanakan amal shalih<br />
• Melaksanakan amal shalih secara terus-menerus<br />
• Tidak gampang bosan dan capai dalam melaksanakannya<br />
• Mengulang beberapa amal shalih yang terlupakan<br />
• Senantiasa berharap apa yang dilakukannya diterima oleh Allah<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">6</span>. Banyak melakukan
berbagai macam ibadah<br />
Di antara rahmat Allah ialah dengan diberikan-Nya beberapa macam peribadatan,
sebagiannya berbentuk fisik seperti sholat, sebagiannya berbentuk materi
seperti zakat, sebagiannya berbentuk lisan seperti dzikir dan do’a. Bahkan satu
jenis ibadah bisa dibagi kepada wajib, sunnah, dan anjuran. Yang wajib pun
terkadang terbagi kepada beberapa bagian. Berbagai jenis ibadah ini memungkinkan
untuk dijadikan sebagai penyembuh dari penyakit hati atau lemahnya keimanan.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">7</span>. Takut meninggal dunia
dalam keadaan su’ul khotimah<br />
Rasa takut seperti ini dapat mendorong seorang muslim untuk taat dan selalu
memperbarui keimanannya.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">8</span>. Banyak mengingat
mati<br />
Rasulullah bersabda:<br />
“Perbanyaklah mengingat penebas segala kelezatan, yakni kematian.” (HR.
Tirmidzi)<br />
Di antara cara yang efektif untuk mengingatkan seseorang terhadap kematian
ialah dengan berziarah kubur, mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah,
dan lain-lain.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">9</span>. Selalu ingat hari
akhir<br />
Masuk di dalamnya berbagai kejadian-kejadian di hari kiamat seperti hari
kebangkitan, berkumpul di padang mahsyar, hisab, pahala, timbangan, jembatan,
qishosh, syafa’at, tempat tinggal yang abadi yaitu surga dengan segala
kenikmatannya dan neraka dengan segala kepedihannya.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">10</span>. Berinteraksi dengan
firman-firman Allah yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa alam<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">11</span>. Bermunajat kepada
Allah dan pasrah kepada-Nya<br />
Rasulullah bersabda:<br />
“Saat seseorang paling dekat kepada Allah ialah tatkala dia melakukan sujud,
maka perbanyaklah do’a.”<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">12</span>. Tidak
berangan-angan yang terlalu muluk dalam perkara keduniaan<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">13</span>. Memikirkan kehinaan
duniawi<br />
Rasulullah bersabda:<br />
“Sesungguhnya makanan anak Adam bisa dijadikan sebagai perumpamaan dunia. Maka
lihatlah apa yang keluar dari diri anak Adam, sesungguhnya apa yang dimakannya
sudah bisa diketahui akan menjadi apakah dia.” (HR. Thobroni)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">14</span>. Mengagungkan
hal-hal yang mulia di sisi Allah<br />
Termasuk di dalamnya mengagungkan tempat-tempat suci, tidak menganggap kecil
dosa-dosa.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">15</span>. Banyak melakukan
ibadah-ibadah hati<br />
Seperti cinta kepada Allah, berharap kepada-Nya, berbaik sangka dan bertawakkal
kepada-Nya, ridha terhadap qadha-Nya, bersyukur terhadap nikmat-nikmat-Nya, dan
sebagainya.<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">16</span>. Banyak menghisab
diri sendiri<br />
Allah berfirman:<br />
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat)…. (QS. al-Hasyr [59]: 18)<br />
<br />
<span style="background: lime; mso-highlight: lime;">17</span>. Puncak dari semua
yang tersebut di atas adalah berdo’a agar Allah selalu menjaga keimanannya<br />
</span><span style="color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: background1;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span><span style="background: navy; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: navy; mso-themecolor: background1;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="background-color: yellow; color: white;"><span style="background: navy; color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: navy; mso-themecolor: background1;">Ya Allah, kami memohon dengan Asma’ (Nama-nama) dan
Sifat-sifat-Mu yang Tinggi agar Engkau berkenan memperbarui dan menyegarkan
iman di dalam hati kami dan keluarga kami. Ya Allah, jadikanlah iman sebagai
kunci dan hiasan di hati kami, jadikanlah kami benci terhadap kekufuran,
jadikan kami termasuk orang yang mendapat petunjuk. Amiin.</span><span style="color: white; font-family: "Helvetica","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: background1;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-21874247019694913792013-07-20T23:27:00.000-07:002013-07-20T23:27:43.892-07:00NASEHAT IMAM GHAZALI<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<b><span style="background: red; color: #0070c0; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: red;">NASEHAT IMAM GHAZALI UNTUK KITA
SEMUA</span></b><span style="background: red; color: #0070c0; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-highlight: red;">“</span><span style="color: #0070c0; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kehidupan
seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan
Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-tahapan itu antara lain :
tobat, sabar, zuhud, tawakal, cinta, saying, makrifat dan ridha. Karena itu
seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara
itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu
terletak pada hati yang suci dan jernih.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Berbicara
tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat
seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk memetik nasihat itu bagi
dirinya sendiri. Seseorang yang belum mencapai nishab, bagaimana ia akan
mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang tak memiliki cahaya, bagaimana dapat
dijadikan sebagai alat penerang oleh orang lain? Bagaimana bayangan akan lurus
jika kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan kepada ‘Isa bin Maryam AS :<br />
“Nasihatilah dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang
lain. Jika tidak, maka malulah kepada-Ku”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Barangsiapa
hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat menempuh empat jalan berikut :<br />
1. Duduk dihadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan hati dan
berbagai bahaya yang tersembunyi didalamnya. Kemudian ia memasrahkan dirinya
kepada sang guru dan mengikuti petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib
itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar
dengan gurunya. Sang guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara pengobatannya,<br />
2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki bashiroh ( mata hati yang tajam )
dan berpegangan pada agama. Ia kemudian menjadikan temannya itu sebagai
pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan, serta semua aib batin dan
zhohirnya, sehingga ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu
dilakukan oleh orang-orang cerdik, orang-orang terkemuka dan para pemimpin
agama.<br />
3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab pandangan yang
penuh kebencian akan berusaha menyingkapkan keburukan seseorang. Bisa jadi
manfaat yang diperoleh seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka
mencari-cari kesalahannya adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis
muka, memuji dan menyembunyikan aib-aibnya. Namun, sudah menjadi watak manusia
untuk mendustakan ucapan musuh-musuhnya dan memegangnya sebagai ungkapan
kedengkian. Tetapi, orang yang memiliki mata hati jernih mampu memetik
pelajaran dari berbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.<br />
4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang,
maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu.
Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin
adalah cermin bagi mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia akan
melihat aib-aibnya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Renungkanlah
pendeknya umurmu. Andaikata engkau berumur seratus tahun sekalipun, maka umurmu
itu pendek jika dibandingkan dengan masa hidupmu kelak di akhirat yang abadi,
selama-lamanya.<br />
Coba renungkan, agar dapat beristirahat ( pensiun )selama dua puluh tahun,
dalam satu bulan atau setahun engkau sanggup menanggung berbagai beban berat
dan kehinaan di dalam mencari dunia. Tetapi mengapa engkau tidak sanggup menanggung
beban ibadah selama beberapa hari demi mengharapkan kebahagiaan abadi di
Akhirat nanti?<br />
Jangan panjang angan-angan, engkau nanti akan berat untuk beramal. Yakinilah
bahwa tak lama lagi engkau akan mati. Katakanlah dalan hatimu :<br />
Pagi ini aku akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti malam aku mati.
Malam ini aku akan sabar untuk beribadah, siapa tahu besok aku mati.<br />
Sebab, kematian tidak datang pada waktu, keadaan dan tahun tertentu. Yang jelas
ia pasti datang. Oleh karena itu, mempersiapkan diri menyambut kedatangan maut
lebih utama daripada menpersiapkan diri menyambut dunia. Bukankah kau menyadari
betapa pendek waktu hidupmu di dunia ini? Bukankah bisa jadi ajalmu hanya
tersisa satu tarikan dan hembusan napas atau satu hari?<br />
Setiap hari lakukanlah hal ini dan paksakan dirimu untuk sabar beribadah kepada
Allah swt. Andaikata engkau ditakdirkan untuk hidup selama lima puluh tahun dan
engkau biasakan dirimu untuk sabar beribadah, nafsumu tetap akan berontak,
tetapi ketika maut menjemput kau akan berbahagia selama-lamanya. Tetapi, ketika
engkau tunda-tunda dirimu untuk beramal, dan kematian datang di waktu yang
tidak kau perkirakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="" style='width:.75pt;
height:.75pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="1" src="file:///C:\Users\Abon\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" v:shapes="_x0000_i1025" width="1" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-4401912093973188612013-07-20T22:54:00.000-07:002013-07-20T22:54:30.685-07:00dalil shalat taraweh 20 ( dua puluh )<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: none windowtext 1.0pt; color: white; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0cm;">-</span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b><i><u><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Pengertian</span></u></i></b><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Shalat
tarawih adalah shalat sunat dengan niat tertentu yang dikerjakan pada setiap
malam Bulan Rahamadhan setelah shalat isya’. Hukum shalat tarawih adalah sunah
‘ainiyah Muakkadah baik bagi laki-laki amaupun perempuan yang mukallaf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam
tradisi NU shalat tarawih 20 roka’at ini dikerjakan dengan dua roka’at salam,
hal ini berdasarkan hadist Nabi tentang tata cara melaksanakan shalat malam.
Nabi SAW bersabda :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ
رَجُلًا سَأَلَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. عَنْ صَلَاةِ الَّليْلِ فَقَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص.م. صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى (رواه البخارى,٩٣٦ ومسلم, ١٢٣٩
والترمذى ١٠٤</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 16.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>,<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">والنسائ,١٦٥٩,وابو
داود,١١٣,وابن ماجه,١١٦٥</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 16.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari
Ibnu Umar ” Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang shalat malam.
Mereka Nabi menjawab, “ Shalat malam itu ada dua rakaat-dua rakaat” (HR
al-Bukhari : 936, Muslim : 1239, al-Tirmidzi : 401, al-Nasa’I :1650, Abu Dawud
:1130 dan Ibnu Majah : 1165).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><i><u><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Dalil Tarawih 20 Raka’at</span></u></i></b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di
antara Dalil yang di gunakan Hujjah oleh orang NU dalam menjalankan tarawih 20
Raka’at yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pertama
Hadist Imam Malik dari Sohabat Yasid bin Rumman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَزِيْدَ
بْنِ رُمَّانَ اَنَّهُ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَقُوْمُوْنَ فِىْ زَمَنِ عُمَرَ
بْنِ الْخَطَّابِ بِثَلَاثِ وَعِشْرِيْنَ رَكْعَةً.( رواه الامام مالك فى الموطأ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>).<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dari
Malik, dari Yazid bin Rumman, ia mengatakan : Orang-orang mengerjakan (salat
Tarawih) pada zaman Umar bin Khathbab sebanyak 23 rakaat”. (HR Imam Malik,
dalam kitab al-Muwatha, Juz I hlm. 138)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kedua
Hadist riwayat al-Baihaqi dari sahabat saib bin Yazid dalam kitab Al-Hawy li Al
Fatawa li As Suyuthy, Juz I hlm. 350, juga kitab fath al-wahhab Juz I, hlm. 58.</span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">وَمَذْهَبُنَا اَنَّ
التَّرَاوِيْحَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً لِمَا رَوَى اْلبَيْهَقِيُّ وَغَيْرُهُ
باِلْاِسْنَادِ الصَّحِيْحِ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدَ الصَّحَابِيِّ رَضِيَ
للهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا نَقُوْمُ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
بِعِشْرِيْنَ رَكْعَةً وَاْلوِتْرِ _ هَكَذَا ذَكَرَهُ اْلمُصَنِّفِ وَاسْتُدِلَّ
بِهِ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Madzbab
kita (Syafi’iyah) menyatakan : salat Taawih itu dijalankan 20 rakaat. Ini
berdasarkan pada hadist nabi yang diriwayatkan Imam Baihaqi dengan sanad
shabih, dari Saib bin Yasid, ia mengatakan : kita mengerjakan salat Tarawih
pada masa Umar bin Khathhab dengan 20 akaat ditambah Witir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketiga,
pendapat Jumhur fiqih yang terdapat dalam kitab fiqih as-Sunah, Juz II. Hlm. 45<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">وَصَحَّ النَّاسُ كَانُوْا
يُصَلُّوْنَ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ عِشْرِيْنَ رَكْعَةً.
وَهُوَ رَأْىُ الْجُمْهُوْرِ الْفُقَهَاءِ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Betul
bahwa kaum muslimin mengerjakan salat pada zaman Umar, Utsman, dan Ali sebanyak
20 rakaat, dan ini pendapat sebagian mayoritas pakar-pakar hokum Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalil
keempat, dalam kitab Taudbib al-Adillah, Juz III, hlm. 171.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">عَنْ اِبْنِ عَبَسَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُصَلِّى فِىْ شَهْرِ رَمَضَانَ فِىْ غَيْرِ جَمَاعَةٍ عِشْرِيْنَ رَكْعَةً
وَاْلوِتْرِ.رواه البيهقى والطبرنى عن عبد بن حمد</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ibnu
Abbas mengatakan : Rasul salat di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat
ditambah Witir (HR Baihaqi dan Thabrani, dari Abd bin Humaid)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalil
kelima, dalam kitab Hamisy Muhibbah, Jus II, hlm. 446-467.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">وَفِىْ تَخْرِيْجِ
أَحَادِيْثَ الرَّافِعِيْ لِلْاِمَامِ اْلحَاِفظْ اِبْنِ حَجَرَ مَا نَصَّهُ
حَدِيْثُ اَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّ بِالنَّاسِ عِشْرِيْنَ
رَكْعَةً لَيْلَتَيْنِ فَلَمَّا كَانَ فِىْ لَيْلَةِ الثَّالِثَةِ اجْتَمَعَ
النَّاسُ فَلَمَّا يَخْرُجَ اِلَيْهِمْ ثُمَّ قَالَ مِنَ الْغَدِّ خَشِيْتُ اَنْ
تَفْرُضَ عَلَيْكُمْ فَلَا تُتِيْقُوْنَهَا. متفق على صحته من حديث عائسة رضي الله
عنها دون عدد الركعات</span></b><span dir="LTR"></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada
komentarnya ImamRafi’I untuk hadist riwayat Imam Ibnu hajar tentang teks hadist
Rasul salat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di malam Ramadhan. Ketika
tiba di malam ketiga, orang-orang berkumpul, namun Rasulullah tidak keluar.
Kemudian, paginya dia bersabda, Aku takut Tarawih diwajibkan atas kalian, dan
kalian tidak mampu melaksanakannya. Hadist ini disepakati kesabibannya, tanpa
mengesampingkan hadist yang diriwayatkan Aisyah yang tidak menyebut rakaatnya.
Sedangkan salat Tarawih berjama’ah hukumnya sunat ainiyah, memurut ulama
khanafiyah hukumnya sunat kifayah. Dalil ini bedasarkan hadist Abu Durahman bin
Abdul Qari dalam kitab shaih al-Buhkari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَبْدِ الْقَارِيِّ اَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ لَيْلَةٌ فِىْ رَمَضَانَ اِلَى اْلمَسْجِدِ فَاِذَا النَّاسُ
اَوْزَاعٌ مُتَفَرَّقُوْنَ يُصَلِّ الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّ الرَّجُلُ
فَيُصَلِّ بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ اِنِّي اَرَى لَوْ جَمَعْتُ
هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ اَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ
عَلَى أُبَيَّ بْنِ كَعْبٍ ثُمَّ خّرَجَتْ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ
يُصَلُّوْنَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرَ نِعْمَ البِدْعَةُ هَذِهِ. (رواه
البخاري, ١٨١٧</span></b><span dir="LTR"></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Diriwayatkan
dari Abdurrohman bin Abd al-Qori, beliau berkata, “Saya keluar bersama
Sayyidina Umar bin al-Khabtbab ke masjid pada bulan Ramadhan. (Didapati dalam
mesjid tersebut) orang-orang shalat tarawih sendiri-sendiri. Ada yang shalat
sendiri-sendiri dan ada yang shalat dengan berjama’ah ”. Lalu Sayyidina Umar
berkata, “Saya punya pendapat andaikata mereka aku kumpulkan dalam jama’ah
dengan satu imam, niscaya itu lebih bagus”. Lalu beliau mengumpulkan mereka
dengan seorang imam, yakni sahabat Ubay bin Ka’ab. Kemudian satu malam
berikutnya, kami dating lagi ke masjid. Orang-orang sudah melaksanakan satu
imam. Umar berkata, “ Sebaik-baiknya bid’ab adalah ini. (Shalat tarawih dengan
berjama’ah)”. (HR al-Bukhari :1871).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam
tradisi NU, di dalam melaksanakan shalat tarawih berjama’ah biasanya bilal
membaca</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">صاوا سنة
ا لر </span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">ا و ى</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> yang dibaca pada waktu akan melakukan
jama’ah shalat tarawih. Hal ini berdasarkan dalil dalam kitab Al-Qolyubi Juz, I
hlm. 125.</span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">وَيُقَالُ فِى اْلعِيْدِ
وَنَحْوِهِ) مِمَّا تُشْرَعُ فِيْهِ الْجَمَاعَةُ كَاالْكُسُوْفِ وَالْاِسْتِسْقَاءِ
وَالتَّرَاوِيْحِ (اَلصَّلَاةُ جَامِعَةً) لِوُرُوْدِ فِيْ حَدِيْثِ الشَّيْخَيْنِ
فِى اْلكُسُوْفِ وَيُقَاسُ بِهِ وَنَحْوِهِ (اَلصَّلَاةُ جَامِعَةً) وَمِثْلُهُ
“هَلُمُّوْا اِلَى الصَّلَاةِ اَوِالْفَلَاحِ اَوِالصَّلَاةِ يَرْحَمُكُمُ اللهُ
وَنَحْوُ ذَلِكَ.ھ</span></b><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Di
dalam shalat ied dan shalat-shalat yang disyariatkan dilaksanakan secara
berjama’ah (seperti shalat khusuf, shalat istisqo dan shalat tarawih )di
sunahkan membaca </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">الصلاة جامعة</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> dan
bacaan semisalnya seperti </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">هلموا الى الصلاة</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> atau </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.5pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">هلموا الى الفلاح يرحمكم الله</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> dan lain sebagainya. Hal ini berdasarkan hadist Bukhari Muslim
tentang shalat kusuf, adapun yang lainnya di kias-kiaskan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kaitannya
dengan hadist Riwayat Al Bukhari yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah RA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهَا قَالَتْ مَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَزِيْدُ فِى رَمَضَانَ وَلَافِى غَيْرِهِ عَلَى اِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً (رواه
البخارى,١٠٧٩</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dari
Sayyidatuna Aisyah-Radbiyallohu’anba, ia berkata ,”Rosululloh …… tidak pernah
menambah shalat malam pada bulan Ramadhan atau bulan lain melebihi sebelas
rekaat”.(HR. al-Bukhari,1079)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hadist
diatas sering dijadikan dalil shalat tarawih 11 rakaat. Namun menurut
keterangan dalam Kitab Tuhfah al-Muhtaj, Juz 11, hal 229 yang mengutip pendapat
Ibnu Hajar A-Haitami(seorang Ulama ahlussunah) meengatakan bahwa hadist
tersebut bukanlah dalil salah tarawih 11 rakaat melainkan dalil shalat witir.
Sebab berdasarkan kebanyakan riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW
melaksanakan shalat witir dan bilangan maksimalnya adalah sebelas rakaat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam
Kitab Kasyfu At-tabarih dikatakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">وَلمَاَّ كَانَتْ تِلْكَ
اْلَاحَادِيْثُ مُتَعَارِضَةٌ وَمُحْتَلِمَةٌ لِلتَّأْوِيْلِ لَمْ تَقُمْ بِهَا
الْحُجَّةُ فِى اِثْبَاتِ رَكَعَاتِ التَّرَاوِيْحِ لِتَسَاقُطِهَا فَعَدَّ لْنَا
عَنِ اسْتِدْلَالِ بِهَا اِلَى الدَّلِيْلِ اْلقَاطِعِ وَهُوَ اْلاِجْمَاعُ وَهُوَ
اِجْمَاعُ اْلمُسْلِمِيْنَ فِى زَمَنِ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ عَلَى فِعْلِهَا عِشْرِيْنَ رَكْعَةً رَوَاهُ الْبَيْهَقِى بِااسْنَادِ
الصَّحِيْحِ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كَانُوْا
يَقُوْمُوْنَ عَلَى عَهْدِ عُمَرُ بْنِ اْلخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِى
شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِيْنَ رَكْعَةً اھ كشف التاريح ص ١٣</span></b><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Karena
dalil-dalil tentang bilangan shalat rakaat shalat tarawih saling berlawanan dan
memungkinkan adanya ta’wil maka tidak memungkinkan untuk dijadikan hijjah dalam
menetapkan rakaat shalatbtarawih karena dalil-dalil tersebut saling menjatuhkan
maka dari itu kami tidak mengambil dalildarihadist-hadist tersebut melainkan
menggunakan dalil yang Qot’I yaitu ijma’ kebanyakan orang islam ( dilaman
Sayyidina Umar RA ) yang melaksanakan shalat tarawih 20 rakaat berdasarkan
hadist riwayat Baihaqi dari sahabat As-saib bin Yazid RA dengan isnad yang
shahih, saib mengatakan : Mereka (orang-orang muslim) mengerjakan shalat
tarawih 20 rakaat pada bulan Ramadan di zaman Khalifah Umar RA”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lebih
lanjut dalam kitab Kasyfu at-tabarih dikatakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-line-height-alt: 15.75pt; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #4e4e4e; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS";">وَاِذَا كَانَ اْلاَمْرُ
كَذَلِكَ عَلِمْنَا اَنَّ اللَّذِيْنَ صَلُّوْا التَّرَاوِيْحَ الْيَوْمَ ثَمَانَ
رَكَعَاتٍ مُخَلِّفُوْنَ لِلْاِجْمَاعِ اِنْ كَانَ فِى اَمْرٍ مَعْلُوْمٍ مِنَ
الدِّيْنِ بِاالضَّرُوْرَةِ فَهُوَ كَافِرٌ وَاِلَّا فَهُوَ فَاسِقٌ وَهُمْ
مُخَالِفُوْا أَيْضًا لِسُنَّةِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَمَنْ خَالَفَ
سُنَّةَ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ فَقَدْ خَالَفَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
غَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِاَنَّهُ قَالَ فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ خُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ اْلمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِيْ (رواه ابو داود والترميذ اھ كشف
التاريح ص ١٤</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dan
jika perfmasalahannya seperti itu (dalil yang Qot’I adalah dalil ijma yang
membenarkan bilangan rakaat tarawih 20 rakaat) maka dapat kita ketaahui bahwa
mereka yang melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat adalah bertentangan dengan
ijma dan orang yang menngingkari ijma tentang permasalahan yang sudah pasti
dalam agama adalah kafir atau fasik dan merfeka juga berftentangan dengan sunah
khulafaur Rosyiidin dan orang yang bertentangan dengan khulafaur Roysidin Juga
bertentangan dengan Nabi SAW, karena ia boleh bersabda “ Berpegang teguhlah
kamu sekalian dengan sunatku dan dengan sunat Khulafaur Rosyidin yang memberi
petunjuk sesudahku (HR. Abu Daud dan At-tirmidi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
alt="" style='width:.75pt;height:.75pt'/><![endif]--><!--[if !vml]--><img border="0" height="1" src="file:///C:\Users\Abon\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="1" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-75867294455194188522013-07-20T22:21:00.001-07:002013-07-20T22:21:31.548-07:00fadhilah taraweh<br />
<h4 align="center" style="margin-right: 0.7pt; text-align: center;">
<b><span style="color: #555555; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></b></h4>
<h4 align="center" style="margin-right: 0.7pt; text-align: center;">
<b><span style="color: #555555; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diriwayatkan dari Ali Bin Abi
Thalib ra bahwasanya berkata ia : Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang kelebihan
Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, maka beliaw bersabda :<o:p></o:p></span></b></h4>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="background: white; margin-left: -.75pt; mso-cellspacing: 0cm; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 662px;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MALAM<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" width="600">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ARTINYA<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">SEORANG MUKMIN AKAN DIKELUARKAN DARI DOSANYA
SEPERTI IA DILAHIRKAN DARI PERUT IBUNYA<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DIAMPUNKAN BAGINYA DAN BAGI KEDUA IBU
BAPAKNYA JIKA KEDUNYA ITU BERIMAN<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BERSERULAH SEORANG MALAIKAT DARI BAWAH ;
ARASY:MULAILAH OLEHMU DENGAN BERAMAL, ALLAH SWT TELAH MENGAMPUNKAN APA-APA
YANG TERDAHULU DARIPADA DOSAMU<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BAGINYA DARIPADA PAHALA SEPERTI MEMBACA
TAURAT, INJIL, DAN ALQUR,AN<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH BERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA ORANG
YANG BERSEMBAHYANG DI MASJIDIL HARAM, MASJID MADINAH, DAN MASJIDIL AQSHA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH BERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG YANG
THAWAF PADA ALBAITUL MAMUR DAN MEMOHONKAN AMPUNNAN BAGINYA OLEH SEGALA BATU
DAN LUMPUR.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MAKA SEOLAH-OLAH DIA MENGALAMI ZAMAN NABI
MUSA AS DAN MENOLONGNYA DALAM MELAWAN FIRAUN DAN HAAMAAN.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH BERIKAN KEPADANYA AKAN APA-APA YANG
DIBERIKAN KEPADA NABIYALLAH IBRAHIM AS.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MAKA SEOLAH-OLAH IA MENYEMBAH ALLAH SWT
SEPERTI IBADATNYA NABI SAW.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH BERIKAN REZEKI KEPADANYA AKAN KEBAIKAN
DUNIA DAN AKHIRAT.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">11<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">KELUAR IA DARI DUNIA SEPERTI HARI LAHIR IA
DILAHIRKAN OLEH IBUNYA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">12<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DATANG IA PADA HARI KIAMAT PADA WAJAH
LAKSANA BULAN DI MALAM EMPAT BELAS.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">13<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DATANG IA DI HARI KIAMAT DENGAN KEADAAN AMAN
DARIPADA TIAP KEJAHATAN.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 14.6pt; mso-row-margin-left: .75pt; mso-yfti-irow: 14;">
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 14.6pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">14<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="height: 14.6pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DATANGLAH PARA MALAIKAT MENYAKSIKAN BAHWA
DIA TELAH MELAKUKAN SALAT TARAWIH.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 5.15pt; mso-row-margin-left: .75pt; mso-yfti-irow: 15;">
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 5.15pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">15<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="height: 5.15pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PARA MALAIKAT DAN PARA PEMIKUL-PEMIKUL ARASY
DAN KURSI MEMINTAKAN AMPUN UNTUKNYA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 27.1pt; mso-row-margin-left: .75pt; mso-yfti-irow: 16;">
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 27.1pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">16<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="height: 27.1pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DITULISKAN ALLAH BAGINYA KEBEBASAN SELAMAT
DARI NERAKA DAN KEBEBASAN UNTUK MASUK KE DALAM SURGA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">17<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DIBERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA
NABI-NABI.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">18<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BERSERULAH SEORANG MALAIKAT:WAHAI HAMBA
ALLAH,SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH RIDHO KEPADAMU DAN KEDUA IBU-BAPAKMU.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">19<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DIANGKATKAN ALLAH DERAJATNYA PADA SURGA
FIRDAUS.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">20<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DIBERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG-ORANG YANG
MATI SYAHID DAN ORANG-ORANG SALEH.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">21<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH RUMAH
DARIPADA NUR DIDALAM SURGA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">22<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DATANG IA PADA HARI KIAMAT DALAM KEADAAN
AMAN DALAM DUKA CITA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 3.25pt; mso-row-margin-left: .75pt; mso-yfti-irow: 23;">
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 3.25pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">23<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="height: 3.25pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH KOTA DIDALAM
SURGA <o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 3.25pt; mso-row-margin-left: .75pt; mso-yfti-irow: 24;">
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 3.25pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">24<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="height: 3.25pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ADA BAGINYA 24 MACAM DOA YANG MUSTAJAB.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">25<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH ANGKATKAN DARIPADA ADZAB KUBUR.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 3.85pt; mso-row-margin-left: .75pt; mso-yfti-irow: 26;">
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 3.85pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">26<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="height: 3.85pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH SWT ANGKATKAN BAGINYA PAHALA 24 TAHUN.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">27<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IA AKAN DIMUDAHKAN MELALUI JEMBATAN SHIROTAL
MUSTAQIM SECEPAT KILAT MENYAMBAR.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 19.8pt; mso-row-margin-left: .75pt; mso-yfti-irow: 28;">
<td style="border-bottom: outset 1.0pt; border: none; mso-cell-special: placeholder;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="height: 19.8pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">28<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="height: 19.8pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH ANGKATKAN BAGINYA SERIBU DERAJAT
DIDALAM SURGA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 47.0pt;" width="63">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">29<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 448.95pt;" width="599">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH BERIKAN PAHALA SERIBU HAJI YANG DITERIMA.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-bottom: outset 1.0pt; border: none; mso-cell-special: placeholder;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: none; mso-cell-special: placeholder; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;" width="1"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 46.25pt;" width="62">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">30<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td colspan="2" style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 449.7pt;" valign="top" width="600">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #0070c0; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 8.5pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ALLAH SWT BERFIRMAN:WAHAI HAMBAKU,MAKANLAH
OLEHMU DARIPADA BUAH-BUAHAN SURGA DAN MANDILAH DARI AIR SALSABIL DAN MINUMLAH
DARI AIR ALKAUTSAR.AKU TUHANMU DAN ENGKAU ADALAH HAMBAKU.<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-45387966480421980302013-06-17T01:09:00.001-07:002013-06-17T01:11:04.448-07:00kisah nabi ilyas sampai nabi yahya<br />
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7880583730366216531" name="7625521805890999335"></a><span style="color: #cc6600; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">NABI ILYAS AS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_g8epdyKuzfumLjwg6MP-eMu8vM9hIWxPBbXuxkqwTiX_EhsgRSTSUD2M7CI3tkQoA7VyvI5xBTq3o0icUpC7ca_6aXUl44GrDPn8nVCtPIrfxUUo32IXfxMcUasg-0gDhnXIJRR3HNU9/s1600/DSC00337.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_g8epdyKuzfumLjwg6MP-eMu8vM9hIWxPBbXuxkqwTiX_EhsgRSTSUD2M7CI3tkQoA7VyvI5xBTq3o0icUpC7ca_6aXUl44GrDPn8nVCtPIrfxUUo32IXfxMcUasg-0gDhnXIJRR3HNU9/s320/DSC00337.JPG" width="320" /></a></div>
<o:p></o:p></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nabi Ilyas diutus kepada penduduk Baalbek, sebelah barat Kota
Damaskus (Libanon Timur sekarang). Dia mengajak kaumnya beribadah hanya kepada
Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap patung yang mereka namakan Ba`la.
Hal inilah yang mengakibatkan mereka menganiayanya. Ibnu Abbas mengatakan bahwa
Ilyas adalah paman Nabi Ilyasak.</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">namun betapapun gigihnya Nabi Ilyas berdakwah, kaumnya tidak mau
mendengarkannya. Maka Allah menghukum mereka dengan azab didunia dan akhirat.</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selepas kematian Nabi Sulaiman A.S., kerajaan telah mengalami
perpecahan. Pengaruh syaitan telah berleluasa. Manusia yang beragama
diejek-ejek. Undang-undang Somaria telah membunuh kebanyakan golongan yang mengetahui
dan mengikuti akidah yang sebenar. Pengaruh kejahatan menjadi semakin buruk dan
Allah telah menghantar Nabi Ilyas A.S. untuk memulihkan manusia pada zaman
pemerintahan Raja Ahab dari Israil. Baginda berusaha berusaha
bersungguh-sungguh untuk menyelamatkan manusia daripada mempercayai banyak
tuhan dan melarang mereka menyembah Tyrian Bal.<br />
<br />
Baginda juga menasihati manusia untuk menyembah Allah dan mengelakkan diri
daripada melakukan kejahatan. Apabila usahanya tidak dihiraukan dan tidak
membuahkan hasil, baginda tiba-tiba muncul sebeum raja dan tukang tiliknya
memberitahu yang arus deras dan kebuluran akan melanda negeri tersebut. Baginda
juga memberitahu yang Tyrian Bal tidak mempunyai kuasa untuk menahan bencana
tersebut. Para penduduk tidak mengendahkan amarannya dan tidak mengubah
kepercayaan mereka. Kenabian Nabi Ilyas akhirnya terbukti benar dan seluruh
negeri dilanda banjir besar dan rakyat mengalami kebuluran. Selepas dua tahun,
Nabi Ilyas memohon Allah mengurniakan belas kasihan dan keampunan-Nya kepada
penduduk yang kebuluran itu. Mereka telah mengakui kekuasaan Allah dan berasa
sangat menyesal.<br />
<br />
Sejurus selepas arus deras berhenti dan Allah telah menarik balik sumpahannya,
Allah telah menyuruhnya memanggil al-Yas'a menggantikannya. Baginda melaksanakan
perintah Allah dengan penuh ketaatan dan hilang secara misteri. Terdapat satu
petikan dalam ayat al-Quran yang bermaksud:<br />
<br />
" Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa dan Zulkifli. Semuanya termasuk
orang-orang yang paling baik" (Shaad, 28: 48)</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: blue;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7880583730366216531" name="4733743092727391113"></a><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; font-weight: normal;">NABI ILYASA' AS<o:p></o:p></span></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ia putra dari paman Nabi Ilyas. Melaksanakan dakwah setelah Nabi
Ilyas wafat. Karenanya dalam berdakwah ia berpegang pada syari'at dan metode
nabi Ilyas. Al Qur'an tidak menguraikan tentang Nabi Ilyasa. Hanya dijelaskan.</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"<i>Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, Dzulkifli. Semuanya
termasuk orang-orang yang paling baik.</i>"(Q.S. Shaad : 48)</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nabi ini termasuk hamba Allah yang terbaik. Konon nabi inilah yang
disebut dalam kitab Taurat. Di antara mukjizatnya adalah menghidupkan kembali
orang yang telah mati.</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan
yang sama dengan Musa, Harun serta Ilyas. Nama Ilyasa disebut dalam kisah
Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa.
Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania.
Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia
tengah menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah
sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru
ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal.
Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan
sesat. Itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah
sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya
pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan.
Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka
kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa..</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<h2 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 18.0pt;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 12pt; font-weight: normal; letter-spacing: 2.4pt; text-transform: uppercase;"><span style="color: blue;"> </span></span></h2>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: blue;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7880583730366216531" name="8289858672201002311"></a><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; font-weight: normal;">NABI YUNUS AS<o:p></o:p></span></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak banyak yang dikisahkan oleh Al-Quran tentang Nabi Yunus
sebagaimana yang telah dikisahkan tentang nabi-nabi Musa, Yusuf dan lain-lain.
Dan sepanjang yang dapat dicatat dan diceritakan oleh para sejarawan dan ahli
tafsir tentang Nabi Yunus ialah bahawa beliau bernama Yunus bin Matta. Ia telah
diutuskan oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk di sebuah tempat bernama
"Ninawa" yang bukan kaumnya dan tidak pula ada ikatan darah dengan
mereka. Ia merupakan seorang asing mendatang di tengah-tengah penduduk Ninawa
itu. Ia menemui mereka berada di dalam kegelapan, kebodohan dan kekafiran,
mereka menyembah berhala menyekutukan kepada Allah.<br />
</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
Yunus membawa ajaran tauhid dan iman kepada mereka, mengajak mereka agak
menyembah kepada Allah yang telah menciptakan mereka dan menciptakan alam semesta,
meninggalkan persembahan mereka kepada berhala-berhala yang mereka buat sendiri
dari batu dan berhala-berhala yang tidak dapat membawanya manfaaat atau mudarat
bagi mereka. Ia memperingatkan mereka bahawa mereka sebagai manusia makhluk
Allah yang utama yang memperoleh kelebihan di atas makhluk-makhluk yang lain
tidak sepatutnya merendahkan diri dengan menundukkan dahi dan wajah mereka
menyembah batu-batu mati yang mereka pertuhankan, padahal itu semua buatan
mereka sendiri yang kadang-kadang dan dapat dihancurkan dan diubah bentuk dan
memodelnya. Ia mengajak mereka berfikir memperhatikan ciptaan Allah di dalam
diri mereka sendiri, di dalam alam sekitar untuk menyedarkan mereka bahawa
Tuhan pencipta itulah yang patut disembah dan bukannya benda-benda ciptaannya.<br />
<br />
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru
yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Kerananya mereka tidak dapat
menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan
oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat kebiasaaan mereka turun
temurun. Apalagi pembawa agama itu adalah seorang asing tidak seketurunan
dengan mereka.<br />
Mereka berkata kepada Nabi Yunus: "Apakah kata-kata yang engkau ucapkan
itu dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu
itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembahkan oleh
nenek moyamg kami sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami
meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya
dengan agama barumu? Engkau adalah seorang yang ditengah-tengah kami yang
datang untuk merusakkan adat istiadat kami dan mengubah agama kami dan apakah
kelebihan kamu diatas kami yang memberimu alasan untuk mengurui dan mengajar
kami. Hentikanlah aksimu dan ajak-ajakanmu di daerah kami ini. Percayalah
bahawa engkau tidak akan dapat pengikut diantara kami dan bahawa ajaranmu tidak
akan mendapat pasaran di antara rakyat Ninawa yang sangat teguh mempertahankan
tradisi dan adat istiadat orang-orang tua kami."<br />
<br />
Barkata Nabi Yunus menjawab: "Aku hanya mengajak kamu beriman dan
bertauhid menurut agama yang aku bawa sebagai amanat Allah yang wajib ku
sampaikan kepadamu. Aku hanya seorang pesuruh yang ditugaskan oleh Allah untuk
mengangkat kamu dari lembah kesesatan dan kegelapan menuntun kamu ke jalan yang
benar dan lurus menyampaikan kepada kamu agama yang suci bersih dari
benih-benih kufur dan syirik yang merendahkan martabat manusia yang semata-mata
untuk kebaikan kamu sendiri dan kebaikan anak cucumu kelak. Aku sesekali tidak
mengharapkan sesuatu upah atau balas jasa daripadamu dan tidak pula
menginginkan pangkat atau kedudukan. Aku tidak dapat memaksamu untuk
mengikutiku dan melaksanakan ajaran-ajaranku. Aku hanya mengingatkan kepadamu
bahawa bila kamu tetap membangkang dan tidak menghiraukan ajakanku , tetap
menolak agama Allah yang aku bawa, tetap mempertahankan akidahmu dan agamamu
yang bathil dan sesat itu, nescaya Allah kelak akan menunjukkan kepadamu
tanda-tanda kebenaran risalahku dengan menurunkan azab seksa-Nya di atas kamu
sebagaimana telah dialami oleh kaum terdahulu iaitu kaum Nuh, Aad dan Tsamud
sebelum kamu.<br />
<br />
Mereka menjawab peringatan Nabi Yunus dengan tentangan seraya mengatakan:
"Kami tetap menolak ajakanmu dan tidak akan tunduk pada perintahmu atau
mengikut kemahuanmu dan sesekali kami tidak akan takut akan segala ancamanmu.
Cubalah datangkan apa yang engkau ancamkan itu kepada kami jika engkau memang
benar dalam kata-katamu dan tidak mendustai kami."<br />
Nabi Yunus tidak tahan tinggal dengan lebih lama di tengah-tengah kaum Ninawa
yang berkeras kepala dan bersikap buta-tuli menghadapi ajaran dan dakwahnya. Ia
lalu meninggalkan Ninawa dengan rasa jengkel dan marah seraya memohon kepada
Allah untuk menjatuhkan hukumannya atas orang-orang yang membangkang dan
berkeras kepala itu.<br />
<br />
Sepeninggalan Nabi Yunus penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tanda yang
mencemaskan seakan-akan ancaman Nabi Yunus kepada mereka akan menjadi kenyataan
dan hukuman Allah akan benar-benar jatuh di atas mereka membawa kehancuran dan
kebinasaan sebagaimana yang telah dialami oleh kaum musyrikin penyembah berhala
sebelum mereka. Mereka melihat keadaan udara disekeliling Ninawa makin
menggelap, binatang-binatang peliharaan mereka nampak tidak tenang dan gelisah,
wajah-wajah mereka tanpa disadari menjadi pucat tidak berdarah dan angin dari
segala penjuru bertiup dengan kecangnya membawa suara gemuruh yang menakutkan.<br />
<br />
Dalam keadaan panik dan ketakutan , sedarlah mereka bahawa Yunus tidak berdusta
dalam kata-katanya dan bahawa apa yang diancamkan kepada mereka bukanlah
ancaman kosong buatannya sendiri, tetapi ancaman dari Tuhan. Segeralah mereka
menyatakan taubat dan memohon ampun atas segala perbuatan mereka, menyatakan
beriman dan percaya kepada kebenaran dakwah Nabi Yunus seraya berasa menyesal
atas perlakuan dan sikap kasar mereka yang menjadikan beliau marah dan
meninggalkan daerah itu.<br />
<br />
Untuk menebus dosa, mereka keluar dari kota dan beramai-ramai pergi ke
bukit-bukit dan padang pasir, seraya menangis memohon ampun dan rahmat Allah
agar dihindarkan dari bencana azab dan seksaan-Nya. Ibu binatang-binatang
peliharaan mereka dipisahkan dari anak-anaknya sehingga terdengar suara
teriakan binatang-binatang yang terpisah dari ibunya seolah-olah turut memohon
keselamatan dari bencana yang sedang mengancam akan tiba menimpa mereka.<br />
Allah yang Maha Mengetahui bahawa hamba-hamba-Nya itu jujur dalam taubatnya dan
rasa sesalannya dan bahawa mereka memang benar-benar dan hatinya sudah kembali
beriman dan dari hatinya pula memohon dihindarkan dari azab seksa-Nya, berkenan
menurunkan rahmat-Nya dan mengurniakan maghfirat-Nya kepada hamba-hamba-Nya
yang dengan tulus ikhlas menyatakan bertaubat dan memohon ampun atas segala
dosanya. Udara gelap yang meliputi Ninawa menjadi terang, wajah-wajah yang
pucat kembali merah dan ebrseri-seri dan binatang-binatang yang gelisah menjadi
tenang, kemudian kembalilah orang-orang itu ke kota dan kerumah masing-masing
dengan penuh rasa gembira dan syukur kepada Allah yang telah berkenan menerima
doa dan permohonan mereka.<br />
<br />
Berkatalah mereka didalam hati masing-masing setelah merasa tenang, tenteram
dan aman dari malapetaka yang nyaris melanda mereka: "Di manakah gerangan
Yunus sekarang berada? Mengapa kami telah tunduk kepada bisikan syaitan dan
mengikuti hawa nafsu, menjadikan dia meninggalkan kami dengan rasa marah dan
jengkel kerana sikap kami yang menentang dan memusuhinya. Alangkah bahagianya
kami andaikan ia masih berada di tengah-tengah kami menuntun dan mengajari kami
hal-hal yang membawa kebahagiaan kami di dunia dan di akhirat. Ia adalah
benar-benar rasul dan nabi Allah yang telah kami sia-siakan. Semoga Allah
mengampuni dosa kami."<br />
<br />
Adapun tentang keadaan Nabi Yunus yang telah meninggalkan kota Ninawa secara
mendadak, maka ia berjalan kaki mengembara naik gunung turun gunung tanpa
tujuan. Tanpa disadari ia tiba-tiba berada disebuah pantai melihat sekelompok
orang yang lagi bergegas-gegas hendak menumpang sebuah kapal. Ia minta dari
pemilik kapal agar diperbolehkan ikut serta bersama lain-lain penumpang. Kapal
segera melepaskan sauhnya dan meluncur dengan lajunya ke tengah laut yang
tenang. Ketenangan laut itu tidak dapat bertahan lama, kerana sekonyong-konyong
tergoncang dan terayunlah kapal itu oleh gelombang besar yang datang mendadak
diikuti oleh tiupan angin taufan yang kencang, sehingga menjadikan juru mudi
kapal berserta seluruh penumpangnya berada dalan keadaan panik ketakutan
melihat keadaan kapal yang sudah tidak dapat dikuasai keseimbangannya.<br />
<br />
Para penumpang dan juru mudi melihat tidak ada jalan untuk menyelamatkan
keadaan jika keadaan cuaca tetap mengganas dan tidak mereda, kecuali dengan
jalan meringankan beban berat muatan dengan mengorbankan salah seorang daripada
para penumpang. Undian lalu dilaksanakan untuk menentukan siapakah di antara
penumpang yang harus dikorbankan. Pada tarik pertama keluarlah nama Yunus,
seorang penumpang yang mereka paling hormati dan cintai, sehingga mereka semua
merasa berat untuk melemparkannya ke laut menjadi mangsa ikan.<br />
<br />
Kemudian diadakanlah undian bagi kali kedua dengan masing-masing penumpang
mengharapkan jangan sampai keluar lagi nama Yunus yang mereka sayangi itu,
namun melesetlah harapan mereka dan keluarlah nama Yunus kembali pada undian
yang kedua itu. Demikianlah bagi undian bagi kali yang ketiganya yang
disepakati sebagai yang terakhir dan yang menentukan nama Yunuslah yang muncul
yang harus dikorbankan untuk menyelamatkan kapal dan para penumpang yang lain.<br />
Nabi Yunus yang dengan telitinya memperhatikan sewaktu undian dibuat merasa
bahawa keputusan undian itu adalah kehendak Allah yang tidak dapat ditolaknya
yang mungkin didalamnya terselit hikmah yang ia belum dapat menyelaminya. Yunus
sedar pula pada saat itu bahawa ia telah melakukan dosa dengan meninggalkan
Ninawa sebelum memperoleh perkenan Allah, sehingga mungkin keputusan undian itu
adalah sebagai penebusan dosa yang ia lakukan itu. Kemudian ia beristikharah
menghenimgkan cipta sejenak dan tanpa ragu segera melemparkan dirinya ke laut
yang segera diterima oleh lipatan gelombang yang sedang mengamuk dengan
dahsyatnya di bawah langit yang kelam-pekat.<br />
<br />
Selagi Nabi Yunus berjuang melawan gelombang yang mengayun-ayunkannya, Allag
mewahyukan kepada seekor ikan paus untuk menelannya bulat-bulat dan
menyimpangnya di dalam perut sebagai amanat Tuhan yang harus dikembalikannya
utuh tidak tercedera kelak bila saatnya tiba.<br />
Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan paus yang membawanya memecah
gelombang timbul dan tenggelam ke dasar laut merasa sesak dada dan bersedih
hati seraya memohon ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan yang salah yang
dilakukannya tergesa-gesa. Ia berseru didalam kegelapan perut ikan paus itu:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Engkau, Maha sucilah Engkau
dan sesungguhnya aku telah berdosa dan menjadi salah seorang dari mereka yang
zalim."<br />
<br />
Setelah selesai menjalani hukuman Allah , selama beberapa waktu yang telah
ditentukan, ditumpahkanlah Nabi Yunus oleh ikan paus itu yang mengandungnya dan
dilemparkannya ke darat . Ia terlempar dari mulut ikan ke pantai dalam keadaan
kurus lemah dan sakit. Akan tetapi Allah dengan rahmat-Nya menumbuhkan di
tempat ia terdampar sebuah pohon labu yang dapat menaungi Yunus dengan
daun-daunnya dan menikmati buahnya.<br />
Nabi Yunus setelah sembuh dan menjadi segar kembali diperintahkan oleh Allah
agar pergi kembali mengunjungi Ninawa di mana seratus ribu lebih penduduknya
mendamba-dambakan kedatangannya untuk memimpin mereka dan memberi tuntunan
lebih lanjut untuk menyempurnakan iman dan aqidah mereka. Dan alangkah
terkejutnya Nabi Yunus tatkala masuk Ninawa dan tidak melihat satu pun patung
berhala berdiri. Sebaliknya ia menemui orang-orang yang dahulunya berkeras
kepala menentangnya dan menolak ajarannya dan kini sudah menjadi orang-orang
mukmin, soleh dan beribadah memuja-muji Allah s.w.t.<br />
<br />
Pokok cerita tentang Yunus terurai di atas dikisahkan oleh Al-Quran dalam surah
Yunus ayat 98, surah Al-Anbiaa' ayat 87, 88 dan surah Ash-Shaffaat ayat 139
sehingga ayat 148.<br />
<br />
<b>PeLajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Yunus.</b></span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bahawasannya seorang yang bertugas sebagai da'i - juru dakwah
harus memiliki kesabaran dan tidak boleh cepat-cepat marah dan berputus asa
bila dakwahnya tidak dapat sambutan yang selayaknya atau tidak segera diterima
oleh orang-orang yang didakwahinya. Dalam keadaan demikian ia harus bersabar
mengawal emosinya serta tetap meneruskan dakwahnya dengan bersikap bijaksana
dan lemah lembut, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 125 yang
bermaksud : "Serulah, berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik { sopan dan
lemah lembut } ."<br />
<br />
Di dalam diri Nabi Yunus Allah telah memberi contoh betapa ia telah disesalkan
atas tindakannya yang tergesa-gesa kerana kehilangan kesabaran, meninggalkan
kaum Ninawa, padahal mereka masih dapat disedarkan untuk menerima ajakannya
andaikan ia tidak terburu-buru marah dan meninggalkan mereka tanpa berunding
lebih dahulu dengan Allah yang telah mengutusnya.<br />
Atas pelanggaran yang telah dilakukan tanpa sedar Allah telah memberi hukuman kepada
Nabi Yunus berupa kurungan dalam perut ikan paus sebagai peringatan dan
pengajaran agar tidak terulang lagi setelah ia diberi ampun dan disuruh kembali
ke Ninawa melanjutkan dakwahnya.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: blue;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7880583730366216531" name="1258076112857449375"></a><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; font-weight: normal;">NABI ZAKARIA AS & NABI YAHYA AS<o:p></o:p></span></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: blue;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sedar dan mengetahui bahawa
anggota-anggota keluarganya, saudara-saudaranya, sepupu-sepupunya dan anak-anak
saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan-segan
melanggar hukum-hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman dan rasa
keagamaan mereka belum meresap betul didalam hati mereka, sehingga dengan mudah
mereka tergoda dan terjerumus ke dalam lembah kemungkaran dan kemaksiatan. Ia
khuatir bila ajalnya tiba dan meninggalkan mereka tanpa seorang waris yang
dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya, bahawa mereka akan makin rusak dan
makin berani melakukan kejahatan dan kemaksiatan bahkan ada kemungkinan mereka
mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan
hukum-hukum agama.<br />
<br />
Kekhuatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya
bahawa ia sejak kahwin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum
mengurniakannya dengan seorang anak yang ia idam-idamkan untuk menjadi
penggantinya memimpin dan mengimami Bani Isra'il. Ia agak terhibur dari rasa
sedih dan kekhuatirannya semasa ia bertugas memelihara dan mengawasi Maryam
yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya
dan keinginanya yang kuat untuk memperolhi keturunan tergugah kembali ketika ia
menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir didalam
hatinya bahawa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang
telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan
berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun
usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.<br />
<br />
Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya menghiningkan
cipta memusatkan fikiran kepada kebesaran Allah seraya bermunajat dan berdoa
dengan khusyuk dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut
berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putera yang
akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan
meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khuatir bahawa
sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan
imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan
aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban
sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah
diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon
rahmat-Mu mengurniai kau seorang putera yang soleh yang engkau redhai."<br />
<br />
Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami
memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama
Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang
diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi
seorang nabi."<br />
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperolehi anak sedangkan
isteri adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut
usianya."<br />
<br />
Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang
mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu
belum ada sama sekali?"<br />
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahawa isteri
aku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahawa
engkau tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut
kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyak-banyaknya serta
bertasbihlah diwaktu petang dan pagi hari."<br />
<br />
Nabi Yahya bin Zakaria a.s. tidak banyak dikisahkan oleh Al-Quran kecuali
bahawa ia diberi ilmu dan hikmah selagi ia masih kanak-kanak dan bahawa ia
seorang putera yang berbakti kepada kedua ora ng tuanya dan bukanlah orang yang
sombong durhaka. Ia terkenal cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia
muda, sangat tekun beribadah yang dilakukan siang dan malam sehingga
berpengaruh kepada kesihatan badannya dan menjadikannya kurus kering, wajahnya
pucat dan matanya cekung.<br />
<br />
Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim menguasai soal-soal keagamaan, hafal
kitab Taurat, sehingga ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama. Ia
memiliki keberanian dalam mengambil sesuatu keputusan, tidak takut dicerca
orang dan tidak pula menghiraukan ancaman pihak penguasa dalam usahanya
menegakkan kebenaran dan melawan kebathilan.<br />
Ia selalu menganjurkan orang-orang yang telah berdosa agar bertaubat dari
dosanya. Dan sebagai tanda taubatnya mereka dipermandikan { dibaptiskan } di
sungai Jordan, kebiasaan mana hingga kini berlaku di kalangan orang-orang
Kristian dan kerana Nabi Yahya adalah orang pertama yang mengadakan upacara
itu, maka ia dijuluki "Yahya Pembaptis".<br />
<br />
Dikisahkan bahawa Hirodus Penguasa Palestin pada waktu itu mencintai anak
saudaranya sendiri bernama Hirodia, seorang gadis yang cantik, ayu, bertubuh
lampai dan ramping dan berhasrat ingin mengahwininya. Sang gadis berserta
ibunya dan seluruh anggota keluarga menyentujui rencan perkahwinan itu, namun
Nabi Yahya menentangnya dan mengeluarkan fakwa bahawa perkahwinan itu tidak
boleh dilaksanakan kerana bertentangan dengan syariat Musa yang mengharamkan
seorang mengahwini anak saudaranya sendiri.<br />
<br />
Berita rencana perkahwinan Hirodus dan Hirodia serta fatwa Nabi Yahya yang
melarangnya tersiar di seluruh pelosok kota dan menjadi pembicaraan orang di
segala tempat di mana orang berkumpul. Herodia si gadis cantik calon isteri itu
merasa sedih bercampur marah terhadap Nabi Yahya yang telah mengeluarkan fatwa
mengharamkan perkahwinannya dengan bapa saudaranya sendiri, fatwa mana telah
membawa reaksi dan pendapat dikalangan masyarakat yang luas. Ia khuatir bahawa
bapa saudaranya Herodus calon suami dapat terpengaruh oleh fatwa Nabi Yahya itu
dan terpaksa membatalkan perkahwinan yang sudah dinanti-nanti dan
diidam-idamkan, bahkan bahkan sudah menyiapkan segala sesuatu berupa pakaian
mahupun peralatan yang perlu untuk pesta perkahwinan yang telah disepakati itu.<br />
<br />
Menghadapi fatwa Nabi Yahya dan reaksi masyarakat itu, Herodia tidak tinggal
diam. Ia berusaha dengan bersenjatakan kecantikkan dan parasnya yang ayu itu
mempengaruhi bapa saudaranya calon suaminya agar rencana perkahwinan
dilaksanakan menurut rencana. Dengan merias diri dan berpakaian yang
merangsang, ia pergi mengunjungi bapa saudaranya Herodus yang sedang dilanda
mabuk asmara. Bertanya Herodus kepada anak saudaranya calon isterinya yang
nampak lebih cantik daripada biasa : "Hai manisku, apakah yang dapat aku
berbuat untukmu. Katakanlah aku akan patuhi segala permintaanmu, kedatanganmu
kemari pada saat ini tentu didorong oleh sesuatu hajat yang mendesak yang ingin
engkau sampaikan kepadaku. Sampaikanlah kepadaku tanpa ragu-ragu, hai sayangku,
aku sedia melayani segala keperluan dan keinginanmu."<br />
<br />
Herodia menjawab: "Bila Tuan Raja berkenan, maka aku hanya mempunyai satu
permintaan yang mendorongku datang mengunjungi Tuanku pada saat ini.
Permintaanku yang tunggal itu ialah kepala Yahya bin Zakaria orang yang telah
mengacau rencana kita dan mencemarkan nama baik Tuan Raja dan namaku sekeluarga
di segala tempat dan penjuru. Supaya dia dipenggal kepalanya. Alangkah puasnya
hatiku dan besarnya terima kasihku, bila Tuanku berkenan meluluskan
permintaanku ini".<br />
Herodus yang sudah tergila-gila dan tertawan hatinya oleh kecantikan dan
keelokan Herodia tidak berkulik menghadapi permintaan calon isterinya itu dan
tidak dapat berbuat selain tunduk kepada kehendaknya dengan mengabaikan suara
hati nuraninya dan panggilan akal sihatnya. Demikianlah maka tiada berapa lama
dibawalah kepala Yahya bin Zakaria berlumuran darah dan diletakkannya di depan
kesayangannya Herodia yang tersenyum tanda gembira dan puas hati bahawa
hasratnya membalas dendam terhadap Yahya telah terpenuhi dan rintangan utama
yang akan menghalangi rencana perkahwinannta telah tersingkirkan, walaupun
perbuatannya itu menurunkan laknat Tuhan atas dirinya, diri rajanya dan Bani
Isra'il seluruhnya.<br />
<br />
Cerita tentang Zakaria dan Yahya terurai di atas dikisahkan oleh Al-Quran,
surah Maryam ayat 2 sehingga ayat 15, surah Ali Imran ayat 38 senhingga ayat 41
dan surah Al-Anbiya' ayat 89 sehingga ayat 90.</span><span style="font-family: Georgia, serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-42704144976448360182013-06-17T00:34:00.000-07:002013-06-17T00:41:01.666-07:00kisah nabi harun sampai nabi sulaiman<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-top: 3.0pt; mso-outline-level: 3;">
<span style="color: blue; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 16.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">NABI HARUN AS</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RbwgXFxi6RG7Y2LZppb3sgR8r0ru219Y-5bzNC3ZSQWsAVlmtx2CuXbV5d5hWnbfxwA9HOXn2KzrhRnVmaNACw-Zq5pABP6JZoiTC4W7rsefvyef9q1zS4IisSS1mSDhUVdFux7bGhdv/s1600/DSC00381.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RbwgXFxi6RG7Y2LZppb3sgR8r0ru219Y-5bzNC3ZSQWsAVlmtx2CuXbV5d5hWnbfxwA9HOXn2KzrhRnVmaNACw-Zq5pABP6JZoiTC4W7rsefvyef9q1zS4IisSS1mSDhUVdFux7bGhdv/s320/DSC00381.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="color: lime;"><o:p></o:p><br /></span>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-top: 3.0pt; mso-outline-level: 3;">
<span style="color: lime; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16pt;">Nabi Harun adalah saudara Musa dan partner (pasangan) dakwahnya
dalam mengajak Firaun beriman kepada Allah, karena kefasihan dan kepandaiannya
berbicara. Musa mewakilkan urusan kaumnya kepada Harun ketika ia pergi menemui
Allah di bukit Thur. Namun Samiri menyebarkan fitnah mengajak Bani Israel
menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas. Nabi Harun mengajak mereka
kembali menyembah Allah, tetapi mereka semakin menunjukkan kesombongan. Ketika
Nabi Musa kembali dan menyaksikan apa yang dilakukan kaumnya, dia memarahi
saudaranya, Harun.Kisah Nabi Harun dapat dibaca pada kisah Nabi Musa,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-top: 3.0pt; mso-outline-level: 3;">
<span style="color: lime;"><br /></span></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: lime;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7880583730366216531" name="4586728485028187206"></a><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-weight: normal;">NABI DZULKIFLI AS<o:p></o:p></span></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16pt;">Al Qur'an tidak mengisahkan
riwayat nabi Dzulkifli dan kepada siapa ia diutus. Ahli Tarikh hanya
menyebutkan bahwa beliau putra Ayyub. Allah SWT menamakan Dzulkifli karena ia
selalu melaksanakan beberapa perbuatan baik yang dibebankan kepadanya. Didalam
surat Al Anbiyaa' ayat 85-86 dijelaskan "<i>Ismail, Idris dan Dzulkifli,
termasuk orang-orang yang sabar. Kami masukkan mereka dalam rahmat kami.
Sesungguhnya mereka adalah termasuk orang-orang yang saleh</i>".</span></div>
<a name='more'></a><span style="color: lime;"><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 16pt;"><o:p></o:p></span><br /></span>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16pt;">Termasuk salah seorang nabi
yang saleh, di mana ia melakukan 100 kali salat dalam satu hari. Konon
ceritanya dia mendapat tugas mengadili kaumnya secara adil dan mengurusi mereka
dengan baik, tugas itu pun dilakukan. Karena itu ia dinamakan Zulkifli (yang
dibebani tugas)</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 16pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: lime;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7880583730366216531" name="202955389683534727"></a><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-weight: normal;">NABI DAUD AS<o:p></o:p></span></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Daud bin Yisya adalah salah
seorang dari tiga belas bersaudara turunan ketiga belas dari Nabi Ibrahim a.s.
Ia tinggal bermukim di kota Baitlehem, kota kelahiran Nabi Isa a.s. bersama
ayah dan tiga belas saudaranya.<br />
<br />
<b>Daud Dan Raja Thalout</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Ketika raja Thalout raja Bani
Isra'il mengerahkan orang supaya memasuki tentera dan menyusun tentera rakyat
untuk berperang melawan bangsa Palestin, Daud bersama dua orang kakaknya
diperintahkan oleh ayahnya untuk turut berjuang dan menggabungkan diri ke dalam
barisan askar Thalout. Khusus kepada Daud sebagai anak yang termuda di antara
tiga bersaudara, ayahnya berpesan agar ia berada di barisan belakang dan tidak
boleh turut bertempur. Ia ditugaskan hanya untuk melayani kedua kakaknya yang
harus berada dibarisan depan, membawakan makanan dan minuman serta keperluan-2
lainnya bagi mereka, di samping ia harus dari waktu ke waktu memberi lapuran
kepada ayahnya tentang jalannya pertempuran dan keadaan kedua kakaknya di dalam
medan perang. Ia sesekali tidak diizinkan maju ke garis depan dan turut
bertempur, mengingatkan usianya yang masih muda dan belum ada pengalaman
berperang sejak ia dilahirkan.<br />
<br />
Akan tetapi ketika pasukan Thalout dari Bani Isra'il berhadapan muka dengan
pasukan Jalout dari bangsa Palestin, Daud lupa akan pesan ayahnya tatkala
mendengar suara Jalout yang nyaring dengan penuh kesombongan menentang mengajak
berperang, sementara jaguh-jaguh perang Bani Isra'il berdiam diri sehinggapi
rasa takut dan kecil hati. Ia secara spontan menawarkan diri untuk maju
menghadapi Jalout dan terjadilah pertempuran antara mereka berdua yang berakhir
dengan terbunuhnya Jalout sebagaimana telah diceritakan dalam kisah sebelum
ini.<br />
<br />
Sebagai imbalan bagi jasa Daud mengalahkan Jalout maka dijadikan menantu oleh
Thalout dan dikahwinkannya dengan puterinya yang bernama Mikyal, sesuai dengan
janji yang telah diumumkan kepada pasukannya bahwa puterinya akan dikahwinkan
dengan orang yang dapat bertempur melawan Jalout dan mengalahkannya.<br />
Di samping ia dipungut sebagai menantu, Daud diangkat pula oleh raja Thalout
sebagai penasihatnya dan orang kepercayaannya. Ia disayang, disanjung dan
dihormati serta disegani bukan sahaja oleh mertuanya bahkan oleh seluruh rakyat
Bani Isra'il yang melihatnya sebagai pahlawan bangsa yang telah berhasil
mengangkat keturunan serta darjat Bani Isra'il di mata bangsa-2 sekelilingnya.<br />
<br />
Suasana keakraban, saling sayang dan saling cinta yang meliputi hubungan sang
menantu Daud dengan sang mertua Thalout tidak dapat bertahan lama. Pada akhir
waktunya Daud merasa bahwa ada perubahan dalam sikap mertuanya terhadap
dirinya. Muka manis yang biasa ia dapat dari mertuanya berbalik menjadi muram
dan kaku, kata-katanya yang biasa didengar lemah-lembut berubah menjadi
kata-kata yang kasar dan keras. Bertanya ia kepada diri sendiri gerangan apakah
kiranya yang menyebabkan perubahan sikap yang mendadak itu? Adakah hal-hal yang
dilakukan yang dianggap oleh mertuanya kurang layak, sehingga menjadikan ia
marah dan benci kepadanya? Ataukah mungkin hati mertuanya termakan oleh hasutan
dan fitnahan orang yang sengaja ingin merusakkan suasana harmoni dan damai di
dalam rumah tangganya? Bukankah ia seorang menantu yang setia dan taat kepada
mertuanta yang telah memenuhi tugasnya dalam perang sebaik yang oa harapkan?
dan bukankah ia selalu tetap bersedia mengorbankan jiwa raganya untuk membela
dan mempertahankan kekekalan kerajaan mertuanya?<br />
<br />
Daud tidak mendapat jawapan yang memuaskan atas pertanyaan-2 yang melintasi
fikirannya itu. IA kemudian kembali kepada dirinya sendiri dan berkata dalam
hatinya mungkin apa yang ia lihat sebagai perubahan sikap dan perlakuan dari
mertuannya itu hanya suatu dugaan dan prasangka belaka dari pihaknya dan kalau
pun memang ada maka mungkin disebabkan oleh urusan-2 dan masalah-2 peribadi
dari mertua yang tidak ada sangkut-pautnya dengan dirinya sebagai menantu.
demikianlah dia mencuba menenangkan hati dan fikirannya yang masyangul yang berfikir
selanjutnya tidak akan mempedulikan dan mengambil kisah tentang sikap dan
tindak-tanduk mertuanya lebih jauh.<br />
<br />
Pada suatu malam gelap yang sunyi senyap, ketika ia berada di tempat tidur
bersam isterinya Mikyal. Daud berkata kepada isterinya: "Wahai Mikyal,
entah benarkah aku atau salah dalam tanggapanku dan apakah khayal dan dugaan
hatiku belaka atau sesuatu kenyataan apa yang aku lihat dalam sikap ayahmu
terhadap diriku? Aku melihat akhir-2 ini ada perubahan sikap dari ayahmu
terhadap diriku. Ia selalu menghadapi aku dengan muka muram dan kaku tidak
seperti biasanya. Kata-katanya kepadaku tidak selamah lembut seperti dulu. Dari
pancaran pandangannya kepadaku aku melihat tanda-2 antipati dan benci kepadaku.
Ia selalu menggelakkan diri dari duduk bersama aku bercakap-cakap dan
berbincang-bincang sebagaimana dahulu ia lakukan bila ia melihatku berada di
sekitarnya."<br />
<br />
Mikyal menjawab seraya menghela nafas panjang dan mengusap air mata yang
terjatuh di atas pipinya: "Wahai Daud aku tidak akan menyembunyikan
sesuatu daripadamu dan sesekali tidak akan merahsiakan hal-hal yang sepatutnya
engkau ketahui. Sesungguhnya sejak ayahku melihat bahawa keturunanmu makin naik
di mata rakyat dan namamu menjadi buah mulut yang disanjung-sanjung sebagai
pahlawan dan penyelamat bangsa, ia merasa iri hati dan khuatir bila pengaruhmu
di kalangan rakyat makin meluas dan kecintaan mereka kepadamu makin bertambah,
hal itu akan dapat melemahkan kekuasaannya dan bahkan mungkin mengganggu
kewibawaan kerajaannya. Ayahku walau ia seorang mukmin berilmu dan bukan dari
keturunan raja menikmati kehidupan yang mewah, menduduki yang empuk dan
merasakan manisnya berkuasa. Orang mengiakan kata-katanya, melaksanakan segala
perintahnya dan membungkukkan diri jika menghadapinya. Ia khuatir akan
kehilangan itu semua dan kembali ke tanah ladangnya dan usaha ternaknya di
desa. Kerananya ia tidak menyukai orang menonjol yang dihormati dan disegani
rakyat apalagi dipuja-puja dan dianggapnya pahlawan bangsa seperti engkau. Ia
khuatir bahawa engkau kadang-2 dapat merenggut kedudukan dan mahkotanya dan
menjadikan dia terpaksa kembali ke cara hidupnya yang lama sebagaimana tiap
raja meragukan kesetiaan tiap orang dan berpurba sangka terhadap tindakan-2
orang-2nya bila ia belum mengerti apa yang dituju dengan tindakan-2 itu."<br />
<br />
"Wahai Daud", Mikyal meneruskan ceritanya, "Aku mendapat tahu
bahawa ayahku sedang memikirkan suatu rencana untuk menyingkirkan engkau dan
mengikis habis pengaruhmu di kalangan rakyat dan walaupun aku masih merayukan
kebenaran berita itu, aku rasa tidak ada salahnya jika engkau dari sekarang
berlaku waspada dan hati-hati terhadap kemungkinan terjadi hal-hal yang malang
bagi dirimu."<br />
Daud merasa hairan kata-kata isterinya itu lalu ia bertanya kepada dirinya
sendiri dan kepada isterinya: "Mengapa terjadi hal yang sedemikian itu?
Mengapa kesetiaku diragukan oleh ayah mu, padahal aku dengan jujur dan ikhlas
hati berjuang di bawah benderanya, menegakkan kebenaran dan memerangi
kebathilan serta mengusir musuh ayahmu, Thalout telah kemasukan godaan Iblis
yang telah menghilangkan akal sihatnya serta mengaburkan jalan
fikirannya?" Kemudian tertidurlah Daud selesai mengucapkan kata-kata itu.<br />
<br />
Pada esok harinya Daud terbangun oelh suara seorang pesurh Raja yang
menyampaikan panggilan dan perintah kepadanya untuk segera datang menghadap.<br />
Berkata sang raja kepada Daud yang berdiri tegak di hadapannya: "Hai Daud
fikiranku kebelakang ini sgt terganggu oleh sebuah berita yang menrungsingkan.
Aku mendengar bahwa bangsa Kan'aan sedang menyusun kekuatannya dan mengerahkan
rakyatnya untuk datang menyerang dan menyerbu daerah kita. Engkaulah harapan ku
satu-satunya, hai Daud yang akan dapat menanganu urusan ini maka ambillah
pedangmu dan siapkanlah peralatan perangmu pilihlah orang-orang yang engkau
percayai di antara tenteramu dan pergilah serbu mereka di rumahnya sebelum
sebelum mereka sempat datang kemari. Janganlah engkau kembali dari medan perang
kecuali dengan membawa bendera kemenangan atau dengan jenazahmu dibawa di atas
bahu orang-orangmu."<br />
<br />
Thalout hendak mencapi dua tujuan sekaligus dengan siasatnya ini, ia handak
menghancurkan musuh yang selalu mengancam negerinya dan bersamaan dengan itu
mengusirkan Daud dari atas buminya karena hampir dapat memastikan kepada
dirinya bahwa Daud tidak akan kembali selamat dan pulang hidup dari medan
perang kali ini.<br />
Siasat yang mengandungi niat jahat dan tipu daya Thalout itu bukan tidak
diketahui oleh Daud. Ia merasa ada udang disebalik batu dalam perintah Thalout
itu kepadanya, namun ia sebagai rakyat yang setia dan anggota tentera yang
berdisiplin ia menerima dan melaksanakan perintah itu dengan sebaik-baiknya
tanpa mempedulikan atau memperhitungkan akibat yang akan menimpa dirinya.<br />
<br />
Dengan bertawakkal kepada Allah berpasrah diri kepada takdir-Nya dan berbekal
iman dan talwa di dalam hatinya berangkatlah Daud berserta pasukannya menuju
daerah bangsa Kan'aan. Ia tidak luput dari lindungan Allah yang memang telah
menyuratkan dalam takdir-Nya mengutuskan Daud sebagai Nabi dan Rasul. Maka
kembalilah Daud ke kampung halamannya berserta pasukannya dengan membawa
kemenangan gilang-gemilang.<br />
Kedatangan Daud kembali dengan membawa kemenangan diterima oleh Thalout dengan
senyum dan tanda gembira yang dipaksakan oleh dirinya. Ia berpura-pura
menyambut Daud dengan penghormatan yang besar dan puji-pujian yang
berlebih-lebihan namun dalam dadanya makin menyala-nyala api dendam dan
kebenciannya, apalagi disadarinya bahwa dengan berhasilnya Daud menggondol
kemenangan, pengaruhnya di mata rakyat makin naik dan makin dicintainyalah ia oleh
Bani Isra'il sehingga di mana saja orang berkumpul tidak lain yang
dipercakapkan hanyalah tentang diri Daud, keberaniannya, kecekapannya memimpin
pasukan dan kemahirannya menyusun strategi dengan sifat-sifat mana ia dapat
mengalahkan bangsa Kan'aan dan membawa kembali ke rumah kemenangan yang menjadi
kebanggaan seluruh bangsa.<br />
<br />
Gagallah siasat Thalout menyingkirkan Daud dengan meminjam tangan orang-orang
Kan'aan. Ia kecewa tidak melihat jenazah Daud diusung oleh orang-orang nya yang
kembali dari medan perang sebagaimana yang ia harapkan dan ramalkan, tetapi ia
melihat Daud dalam keadaan segar-bugar gagah perkasa berada di hadapan
pasukannya menerima alu-aluan rakyat dan sorak-sorainya tanda cinta kasih
sayang mereka kepadanya sebagai pahlawan bangsa yang tidak terkalahkan.<br />
Thalout yang dibayang rasa takut akan kehilangan kekuasaan melihat makin
meluasnya pengaruh Daud, terutama sejak kembalinya dari perang dengan bangsa
Kan'aan, berfikir jalan satu-satunya yang akan menyelamatkan dia dari ancaman
Daud ialah membunuhnya secara langsung. Lalu diaturlah rencana pembunuhannya
sedemikian cermatnya sehingga tidak akan menyeret namanya terbawa-bawa ke
dalamnya. Mikyal, isteri Daud yang dapat mencium rancangan jahat ayahnya itu,
segera memberitahu kepada suaminya, agar ia segera menjauhkan diri dan
meninggalkan kota secepat mungkin sebelum rancangan jahat itu sempat
dilaksanakan . Maka keluarlah Daud memenuhi anjuran isterinya yang setia itu
meninggalkan kota diwaktu malam gelap dengan tiada membawa bekal kecuali iman
di dada dan kepercayaan yang teguh yang akan inayahnya Allah dan rahmat-Nya.<br />
<br />
Setelah berita menghilangnya Daud dari istana Raja diketahui oleh umum,
berbondong-bondonglah menyusul saudara-2nya, murid-2nya dari para pengikutnya
mencari jejaknya untuk menyampaukan kepadanya rasa setiakawan mereka serta
menawarkan bantuan dan pertolongan yang mungkin diperlukannya.<br />
Mereka menemui Daud sudah agak jauh dari kota, ia lagi istirahat seraya
merenungkan nasib yang ia alami sebgai akibat dari perbuatan seorang hamba
Allah yang tidak mengenal budi baik sesamanya dan yang selalu memperturutkan
hawa nafsunya sekadar untuk mempertahankan kekuasaan duniawinya. Hamba Allah
itu tidak sedar, fikir Daud bahwa kenikmatan dan kekuasaan duniawi yang ia
miliki adalah pemberian Allah yang sewaktu-waktu dapat dicabut-Nya kembali
daripadanya.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
<b>Daud Dinobatkan Sebagai Raja</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Raja Thalout makin lama makin
berkurang pengaruhnya dan merosot kewibawaannya sejak ia ditingglkan oleh Daud
dan diketahui oleh rakyat rancangan jahatnya terhadap orang yang telah berjasa
membawa kemenangan demi kemenangan bagi negara dan bangsanya. Dan sejauh
perhargaan rakyat terhadap Thalout merosot, sejauh itu pula cinta kasih mereka
kepada Daud makin meningkat, sehingga banyak diantara mereka yang lari mengikuti
Daud dan menggabungkan diri ke dalam barisannya, hal mana menjaadikan Thalout
kehilangan akal dan tidak dapat menguasai dirinya. IA lalu menjalankan siasat
tangan besi, menghunus pedang dan membunuh siapa saja yang ia ragukan
kesetiaannya, tidak terkecuali di antara korban-2nya terdapat para ulama dan
para pemuka rakyat.<br />
<br />
Thalout yang mengetahui bahawa Daud yang merupakan satu-satunya saingan baginya
masih hidup yang mungkin sekali akan menuntut balas atas pengkhianatan dan
rancangan jahatnya, merasakan tidak dapat tidur nyenyak dan hidup tebteram di
istananya sebelum ia melihatnya mati terbunuh. Kerananya ia mengambil keputusan
untuk mengejar Daud di mana pun ia berada, dengan sisa pasukan tenteranya yang
sudah goyah disiplinnya dan kesetiaannya kepada Istana. Ia fikir harus cepat-2
membinasakan Daud dan para pengikutnya sebelum mereka menjadi kuat dan
bertambah banyak pengikutnya.<br />
<br />
Daud bersert para pengikutnya pergi bersembunyi di sebuah tempat persembunyian
tatkala mendengar bahwa Thalout dengan askarnya sedang mengejarnya dan sedang
berada Tidak jauh dari tempat persembunyiannya. Ia menyuruh beberapa orang drp
para pengikutnya untuk melihat dan mengamat-amati kedudukan Thalout yang sudah
berada dekat dari tempat mereka bersembunyi. Mereka kembali memberitahukan
kepada Daud bahawa Thalout dan askarnya sudah berada di sebuah lembah dekat
dengan tempat mereka dan sedang tertidur semuanya dengan nyenyak. Mereka
berseru kepada Daud jangan menyia-nyiakan kesempatan yang baik ini untuk
memberi pukulan yang memastikan kepada Thalout dan askarnya. Anjuran mereka
ditolak oleh Daud dan ia buat sementara merasa cukup sebagai peringatan pertama
bagi Thalout menggunting saja sudut bajunya selagi ia nyenyak dalam tidurnya.<br />
<br />
Setelah Thalout terbangun dari tidurnya, dihampirilah ia oleh Daud yang seraya
menunjukkan potongan yang digunting dari sudut bajunya berkatalah ia kepadanya:
"Lihatlah pakaian bajumu yang telah aku gunting sewaktu engkau tidur
nyenyak. Sekiranya aku mahu nescaya aku dengan mudah telah membunuhmu dan
menceraikan kepalamu dari tubuhmu, namun aku masih ingin memberi kesempatan
kepadamu untuk bertaubat dan ingat kepada Tuhan serta membersihkan hati dan
fikiranmu dari sifat-sifat dengki, hasut dan buruk sangka yang engkau jadikan
dalih untuk membunuh orang sesuka hatimu."<br />
<br />
Thalout tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya bercampur malu yang nampak
jelas pada wajahnya yang pucat. Ia berkata menjawab Daud: "Sungguh engkau
adalah lebih adil dan lebih baik hati daripadaku. Engkau benar-benar telah
menunjukkan jiwa besar dan perangai yang luhur. Aku harus mengakui hal
itu."<br />
Peringatan yang diberikan oleh Daud belum dapat menyedarkan Thalout. Hasratnya
yang keras untuk mempertahankan kedudukannya yang sudah lapuk itu menjadikan ia
lupa peringatan yang ia terima dari Daud tatkala digunting sudut bajunya. Ia
tetap melihat Daud sebagai musuh yang akan menghancurkan kerajaannya dan
mengambil alih mahkotanya. Ia merasa belum aman selama masih hidup dikelilingi
oleh para pengikutnya yang makin lama makin membesar bilangannya. Ia enggan
menarik pengajaran dan peristiwa perguntingan bajunya dan mencuba sekali lagi
membawa askarnya mengejar dan mencari Daud untuk menangkapnya hidup atau mati.<br />
<br />
Sampailah berita pengejaran Thalout ke telinga Daud buat kali keduanya, maka
dikirimlah pengintai oleh Daud untuk mengetahui dimana tempat askar Thalout
berkhemah. Di ketemukan sekali lagi mereka sedang berada disebuah bukit
tertidur dengan nyenyaknya karena payah kecapaian. Dengan melangkah beberapa
anggota pasukan yang lagi tidur, sampailah Daud di tempat Thalout yang lagi
mendengkur dalam tidurnya, diambilnyalah anak panah yang tertancap di sebelah
kanan kepala Thalout berserta sebuah kendi air yang terletak disebelah kirinya.
Kemudian dari atas bukit berserulah Daud sekeras suaranya kepada anggota
pasukan Thalout agar mereka bangun ari tidurnya dan menjaga baik-baik
keselamatan rajanya yang nyaris terbunuh karena kecuaian mereka. Ia mengundang
salah seorang dari anggota pasukan untuk datang mengambil kembali anak panah
dan kendi air kepunyaan raja yang telah dicuri dari sisinya tanpa seorang pun
dari mereka yang mengetahuinya.<br />
<br />
Tindakan Daud itu yang dimaksudkan sebagai peringatan kali kedua kepada Thalout
bahwa pasukan pengawal yang besar yang mengelilinginya tidak akan dapat menyelamatkan
nyawanya bila Allah menghendaki merenggutnya. Daud memberi dua kali peringatan
kepada Thalout bukan dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan yang nyata yang
menjadikan ia merasa ngeri membayangkan kesudahan hayatnya andaikan Daud
menuntut balas atas apa yang ia telah lakukan dan rancangkan untuk
pembunuhannya.<br />
<br />
Jiwa bsar yang telah ditunjukkan oleh daud dalam kedua peristiwa itu telah
sangat berkesan dalam lubuk hati Thalout.<br />
Ia terbangun dari lamunannya dan sedar bahawa ia telah jauh tersesat dalam
sikapnya terhadap Daud. Ia sedar bahawa nafsu angkara murka dan bisikan
iblislah yang mendorongkan dia merancangkan pembunuhan atas diri Daud yang
tidak berdosa, yang setia kepada kerajaannya, yang berkali-kali mempertaruhkan
jiwanya untuk kepentingan bangsa dan negerinya, tidak pernah berbuat kianat
atau melalaikan tugas dan kewajibannya. Ia sedar bahawa ia telah berbuat dosa
besar dengan pembunuhan yang telah dilakukan atas beberapa pemuka agama hanya
kerana purba sangka yang tidak berdasar.<br />
<br />
Thalout duduk seorang diri termenung membalik-balik lembaran sejarah hidupnya,
sejak berada di desa bersama ayahnya, kemudian tanpa diduga dan disangka,
berkat rahmat dan kurnia Allah diangkatlah ia menjadi raja Bani Isra'il dan
bagaimana Tuhan telah mengutskan Daud untuk mendampinginya dan menjadi
pembantunya yang setia dan komandan pasukannya yang gagah perkasa yang
sepatutnya atas jasa-jasanya itu ia mendapat penghargaan yang
setinggi-tingginya dan bukan sebagaimana ia telah lakukan yang telah
merancangkan pembunuhannya dan mengejar-gejarnya setelah ia melarikan diri dari
istana. Dan walaupun ia telah mengkhianati Daud dengan rancangan jahatnya, Daud
masih berkenan memberi ampun kepadanya dalam dua kesempatan di mana ia dengan
mudah membunuhnya andaikan dia mahu.<br />
<br />
Membayangkan peristiwa-2 itu semunya menjadi sesaklah dada Thalout menyesalkan
diri yang telah terjerumus oleh hawa nafsu dan godaan Iblis sehingga ia
menyia-nyiakan kurnia dan rahmat Allah dengan tindakan-tindakan yang bahkan
membawa dosa dan murka Allah. Maka untuk menebuskan dosa-dosanya dan bertaubat
kepada Allah, Thalout akhirnya mengambil keputusan keluar dari kota melepaskan
mahkotanya dan meninggalkan istananya berserta segala kebesaran dan
kemegahannya lalu pergilah ia berkelana dan mengembara di atas bumi Allah
sampai tiba saatnya ia mendapat panggilan meninggalkan dunia yang fana ini
menuju alam yang baka.<br />
<br />
Syahdan, setelah istana kerajaan Bani Isra'il ditinggalkan oleh Thalout yang
pergi tanpa meninggalkan bekas, beramai-ramailah rakyat mengangkat dan
menobatkan Daud sebagai raja yang berkuasa.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
<b>Nabi Daud mendapat Godaan</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Daud dapat menangani urusan
pemerintahan dan kerajaan, mengadakan peraturan dan menentukan bagi dirinya
hari-hari khusus untuk melakukan ibadah dan bermunajat kepada Allah, hari-hari
untuk peradilan, hari-hari untuk berdakwah dan memberi penerangan kepada rakyat
dan hari-hari menyelesaikan urusan-urusan peribadinya.<br />
Pada hari-hari yang ditentukan untuk beribadah dan menguruskan urusan-2
peribada, ia tidak diperkenankan seorang pun menemuinya dan mengganggu dalam
khalawatnya, sedang pada hari-hari yang ditentukan untuk peradilan maka ia
menyiapkan diri untuk menerima segala lapuran dan keluhan yang dikemukan oleh
rakyatnya serta menyelesaikan segala pertikaian dan perkelahian yang terjadi
diantara sesama mereka. Peraturan itu diikuti secara teliti dan diterapkan
secara ketat oleh para pengawal dan petugas keamanan istana.<br />
<br />
Pada suatu hari di mana ia harus menutup diri untuk beribadah dan berkhalwat
datanglah dua orang lelaki meminta izin dari para pengawal untuk masuk bagi
menemui raja. Izin tidak diberikan oleh para pengawal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, namun lelaki itu memaksa kehendaknya dan melalui pagar yang
dipanjat sampailah mereka ke dalam istana dan bertemu muka dengan Daud.<br />
Daud yang sedang melakukan ibadahnya terperanjat melihat kedua lelaki itu sudah
berada di depannya, padahal ia yakin para penjaga pintu istana tidak akan dapat
melepaskan siapa pun masuk istana menemuinya. Berkatalah kedua tamu yang tidak
diundang itu ketika melihat wajah Daud menjadi pucat tanda takut dan terkejut:
"Janganlah terkejut dan janganlah takut. Kami berdua datang kemari untuk
meminta keputusan yang adil dan benar mengenai perkara sengketa yang terjadi
antara kami berdua."<br />
<br />
Nabi Daud tidak dapat berbuat selain daripada menerima mereka yang sudah berada
didepannya, kendatipun tidak melalui prosedur dan protokol yang sepatutnya.
Berkatalah ia kepada mereka setelah pulih kembali ketenangannya dan hilang rasa
paniknya: "Cubalah bentangkan kepadaku persoalanmu dalam keadaan yang
sebenarnya." Berkata seorh daripada kedua lelaki itu: "Saudaraku ini
memilki sembilan puluh sembilan ekor domba betina dan aku hanya memilki seekor
sahaja. Ia menuntut dan mendesakkan kepadaku agar aku serahkan kepadanya
dombaku yang seekor itu bagi melengkapi perternakannya menjadi genap seratus
ekor. Ia membawa macam-macam alasan dan berbagai dalil yang sangat sukar bagiku
untuk menolaknya, mengingatkan bahawa ia memang lebih cekap berdebat dan lebih
pandai bertikam lidah daripadaku."<br />
<br />
Nabi Daud berpaling muka kepada lelaki yang lain yang sedang seraya bertanya:
"Benarkah apa yang telah diuraikan oleh saudara kamu ini?"
"Benar" ,jawab lelaki itu.<br />
"Jika memang demikian halnya", kata Daud, dengan marah "maka
engkau telah berbuat zalim kepada saudaramu ini dan memperkosakan hak miliknya
dengan tuntutanmu itu. Aku tidak akan membiarkan engkau melanjutkan tindakanmu
yang zalim itu atau engkau akan menghadapi hukuman pukulan pada wajah dan
hidungmu. Dan memang banyak di antara orang-orang yang berserikat itu yang
berbuat zalim satu terhadap yang lain kecuali mereka yang benar beriman dan
beramal soleh."<br />
<br />
"Wahai Daud", berkata lelaki itu menjawab, "sebenarnya engkaulah
yang sepatut menerima hukuman yang engkau ancamkan kepadaku itu. Bukankah
engkau sudah mempunyai sembilan puluh sembilan perempuan mengapa engkau masih
menyunting lagi seorang gadis yang sudah lama bertunang dengan seorang pemuda
anggota tenteramu sendiri yang setia dan bakti dan sudah lama mereka berdua
saling cinta dan mengikat janji."<br />
Nabi Daud tercengang mendengar jawapan lelaki yang berani, tegas dan pedas itu
dan sekali lagi ia memikirkan ke mana sasaran dan tujuan kata-kata itu,
sekonyong-konyong lenyaplah menghilang dari pandangannya kedua susuk tubuh kedua
lelaki itu. Nabi Daud berdiam diri tidak mengubah sikap duduknya dan seraya
termenung sedarlah ia bahawa kedua lelaki itu adalah malaikat yang diutuskan
oleh Allah untuk memberi peringatan dan teguran kepadanya. Ia seraya bersujud
memohon ampun dan maghfirah dari Tuhan atas segala tindakan dan perbuatan yang
tidak diredhai oleh-Nya. Allah menyatakan menerima taubat Daud, mengampuni
dosanya serta mengangkatnya ke tingkat para nabi dan rasul-Nya.<br />
<br />
Adapun gadis yang dimaksudkan dalam percakapan Daud dengan kedua malaikat yang
menyerupai sebagai manusia itu ialah "Sabigh binti Sya'igh seorang gadis
yang berparas elok dan cantik, sedang calon suaminya adalah "Uria bin
Hannan" seorang pemuda jejaka yang sudah lama menaruh cinta dan mengikat
janji dengan gadis tersebut bahwa sekembalinya dari medan perang mereka berdua
akan melangsungkan perkhawinan dan hidup sebagai suami isteri yang bahagia.
Pemuda itu telah secara rasmi meminang Sabigh dari kedua orang tuanya, yang
dengan senang hati telah menerima baik uluran tangan pemuda itu.<br />
<br />
Akan tetapi apa yang hendak dikatakan sewaktu Uria bin Hannan berada di negeri
orang melaksanakan perintah Daud berjihad untuk menegakkan kalimah Allah,
terjadilah sesuatu yang menghancurkan rancangan syahdunya itu dn menjadilah
cita-citanya untuk beristerikan Sabigh gadis yang diidam-idamkan itu,
seakan-akan impian atau fatamorangana belaka.<br />
Pada suatu hari di mana Uria masih berada jauh di negeri orang melaksanakan
perintah Allah untuk berjihad, tertangkaplah paras Sabigh yang ayu itu oleh
kedua belah mata Daud dan dari pandangan pertama itu timbullah rasa cinta di
dalam hati Daud kepada sang gadis itu, yang secara sah adalah tunangan dari
salah seorang anggota tenteranya yang setia dan cekap. Daud tidak perlu
berfikir lama untuk menyatakan rasa hatinya terhadap gadis yang cantik itu dan
segera mendatangi kedua orang tuanya meminang gadis tersebut.<br />
<br />
Gerangan orang tua siapakah yang akan berfikir akan menolak uluran tangan
seorang seperti Daud untuk menjadi anak menantunya. Bukankah merupakan suatu
kemuliaan yang besar baginya untuk menjadi ayah mertua dari Daud seorang
pesuruh Allah dan raja Bani Isra'il itu. Dan walaupun Sabigh telah diminta oleh
Uria namin Uria sudah lama meninggalkan tunangannya dan tidak dapat dipastikan
bahwa ia akan cepat kembali atau berada dalam keadaan hidup. Tidak bijaksanalah
fikir kedua orang tua Sabigh untuk menolak uluran tangan Daud hanya semata-mata
karena menantikan kedatangan Uria kembali dari medan perang. Maka diterimalah
permintaan Daud dan kepadanya diserahkanlah Sabigh untuk menjadi isterinya yang
sah.<br />
<br />
Demikianlah kisah perkhawinan Daud dan Sabigh yang menurut para ahli tafsir
menjadi sasaran kritik dan teguran Allah melalui kedua malaikat yang merupai
sebagai dua lelaki yang datang kepada Nabi Daud memohon penyelesaian tentang
sengketa mereka perihal domba betina mereka.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
<b>Hari Sabtunya Bani Isra'il</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Di antara ajaran-2 Nabi Musa
a.s. kepada Bani Isra'il ialah bahawa mereka mewajibkan untuk mengkhususkan
satu hari pada tiap minggu bagi melakukan ibadah kepada Allah mensucikan hati
dan fikiran mereka dengan berzikir, bertahmid dan bersyukur atas segala kurnia
dan nikmat Tuhan, bersolat dan melakukan perbuatan-2 yang baik serta amal-2
soleh. Diharamkan bagi mereka pada hari yang ditentukan itu untuk berdagang dan
melaksanakan hal-hal yang bersifat duniawi.<br />
Pada mulanya hari Jumaatlah yang ditunjuk sebagai hari keramat dan hari ibadah
itu, alan tetapi mereka meminta dari Nabi Musa agar hari ibadah itu dijatuhkan
pada setiap hari Sabtu, mengingatkan bahwa pada hari itu Allah selesai
menciptakan makhluk-Nya. Usul perubahan yang mereka ajukan itu diterima oleh
Nabi Musa, maka sejak itu, hari Sabtu pada setiap minggu daijadikan hari mulia
dan suci, di mana mereka tidak melakukan perdagangan dan mengusahakan urusan-2
duniawi. Mereka hanya tekun beribadah dan ebrbuat amal-amal kebajikan yang
diperintahkan oleh agama. Demikianlah hari berganti hari, bulan berganti bulan
dan tahun berganti tahun namun adat kebiasaan mensucikan hari Sabtu tetap
dipertahankan turun temurun dan generasi demi generasi.<br />
<br />
Pada masa Nabi Daud berkuasa di suatu desa bernama "Ailat" satu
diantara beberapa desa yang terletak di tepi Laut Merah bermukim sekelompok
kaum dari keturunan Bani Isra'il yang sumber percariannya adalah dari
penangkapan ikan, perdagangan dan pertukangan yang dilakukannya setiap hari
kecuali hari Sabtu.<br />
Sebagai akibat dari perintah mensucikan hari Sabtu di mana tiada seorang
malakukan urusan dagangan atau penangkapan ikan, maka pasar-pasar dan tempat-2
perniagaan di desa itu menjadi sunyi senyap pada tiap hari dan malam sabtu,
sehingga ikan-2 di laut tampak terapung-apung di atas permukaan air, bebas
berpesta ria mengelilingi dua buah batu besar berwarna putih terletak ditepi
laut dekat desa Ailat.Ikan-ikan itu seolah-olah sudah terbiasa bahwa pada tiap
malam dan hari Sabtu terasa aman bermunculan di atas permukaan air tanpa
mendapat gangguan dari para nelayan tetapi begitu matahari terbenam pada Sabtu
senja menghilanglah ikan-ikan itu kembali ke perut dan dasar laut sesuai dengan
naluri yang dimiliki oleh tiap binatang makhluk Allah.<br />
<br />
Para nelayan desa Ailat yang pd hari-hari biasa tidak pernah melihat ikan
begitu banyak terapung-apung di atas permukaan air, bahkan sukar mendapat
menangkap ikan sebanyak yang diharapkan, menganggap adalah kesempatan yang baik
dan menguntungkan sekali bila mereka melakukan penangkapan ikan pada tiap malam
dan hari Sabtu. Fikiran itu tidak disia-siakan dan tanpa menghiraukan perintah
agama dan adat kebiasaan yang sudah berlaku sejak Nabi Musa memerintahkannya,
pergilah mereka ramai-ramai ke pantai menangkap ikan di malam dan hari yang
terlarang itu, sehingga berhasillah mereka menangkap ikan sepuas hati mereka
dan sebanyak yang mereka harapkan, Berbeda jauh dengan hasil mereka di
hari-hari biasa.<br />
<br />
Para penganut yang setia dan para mukmin yang soleh datang menegur para orang
fasiq yang telah berani melanggar kesucian hari Sabtu. Mereka diberi nasihat
dan peringatan agar menghentikan perbuatan mungkar mereka dan kembali mentaati
perintah agama serta menjauhkan diri dari semua larangannya, supay menghindari
murka Allah yang dapat mencabut kurnia dan nikmat yang telah diberikan kepada
mereka.<br />
Nasihat dan peringatan para mukmin itu tidak dihiraukan oleh para nelayan yang
membangkang itu bahkan mereka makin giat melakukan pelanggaran secara
demonstratif karena sayang akan kehilangan keuntungan material yang besar yang
mereka perolrh dan penangkapan ikan di hari-hari yang suci. Akhirnya
pemuka-pemuka agama terpaksa mengasingkan mereka dari pergaulan dan melarangnya
masuk ke dalam kota dengan menggunakan senjata kalau perlu.<br />
<br />
Berkata para nelayan pembangkang itu memprotes: "sesungguhnya kota Ailat
adalah kota dan tempat tinggal kami bersama kami mempunyai hak yang sama
seperti kamu untuk tinggal menetap di sini dan sesekali kamu tidak berhak
melarang kami memasuki kota kami ini serta melarang kami menggali sumber-2
kekayaan yang terdapat di sini bagi kepentingan hidup kami. Kami tidak akan
meninggalkan kota kami ini dan pergi pindah ke tempat lain. Dan jika engkau
enggan bergaul dengan kami maka sebaiknya kota Ailat ini di bagi menjadi dua
bahagian dipisah oleh sebuah tembok pemisah, sehingga masing-2 pihak bebas
berbuat dan melaksanakan usahanya tanpa diganggu oleh mana-mana pihak
lain."<br />
<br />
Dengan adanya garis pemisah antara para nelayan pembangkang yang fasiq dan
pemeluk-pemeluk agama yang taat bebaslah mereka melaksanakan usaha penangkapan
ikan semahu hatinya secara besar-besaran pada tiap-tiap hari tanpa berkecuali.<br />
Mereka membina saluran-2 air bagi mengalirkan air laut ke dekat rumah-2 mereka
dengan mengadakan bendungan-2 yang mencegahkan kembalinya ikan-2 le laut bila
matahari terbenam pada setiap petang Sabtu pada waktu mana biasanya ikan-2 yang
terapung-apung itu meluncur kembali ke dasar laut.<br />
<br />
Para nelayan yang makin manjadi kaya karena keuntungan besar yang meeka peroleh
dari hasil penangkapan ikan yang bebas menjadi makin berani melakukan maksiat
dan pelanggaran perintah-2 agama yang menjurus kepada kerusakkan akhlak dan
moral mereka.<br />
Sementara para pemuka agama yang melihat para nelayan itu makin berani
melanggar perintah Allah dan melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di daerah
mereka sendiri masih rajin mendatangi mereka dari masa ke semasa memperingatkan
mereka dan memberi nasihat , kalau-2 masih dapat ditarik ke jalan yang benar
dan bertaubat dari perbuatan maksiat mereka. Akan tetapi kekayaan yang mereka
peroleh dari hasil penangkapan yang berganda menjadikan mata mereka buta untuk
melihta cahaya kebenaran, telinga mereka pekak untuk mendengar nasihat-2 para
pemuka agama dan lubuk hati mereka tersumbat oleh nafsu kemaksiatan dan
kefasiqan, sehingga menjadikan sebahagian dari pemuka dan penganjur agaam itu
berputus asa dan berkata kepada sebahagian yang masih menaruh harapan:
"Mengapa kamu masih menasihati orang-orang yang akan dibinasakan oleh
Allah dan akan ditimpahi hati orang-orang yang akan dibinasakan oleh Allah dan
akan ditimpahi azab yang sangat keras."<br />
<br />
Demikianlah pula Nabi Daud setelah melihat bahawa segala nasihat dan peringatan
kepada kaumnya hanya dianggap sebagai angin lalu atau seakan suara di padang
pasir belaka dan melihat tiada harapan lagi bahwa mereka akan sedar dan insaf
kembali maka berdoalah beliau memohon kepada Allah agar menggajar mereka dengan
seksaan dan azab yang setimpal.<br />
doa Nabi Daud dikabulkan oleh Allah dan terjadilah suatu gempa bumi yang
dahsyat yang membinasakan orang-orang yang telah membangkang dan berlaku zalim
terhadap diri mereka sendiri dengan mengabaikan perintah Allah dan perintah
para hamba-Nya yang soleh. Sementara mereka yang mukmin dan soleh mendapat
perlindungan Allah dan terhindarlah dari malapetaka yang melanda itu.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
<b>Beberapa Kurnia Allah Kepada Nabi Daud</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Allah mengutusnya
sebagai nabi dan rasul mengurniainya nikmah, kesempurnaan ilmu, ketelitian amal
perbuatan serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Kepadanya diturunkan
kitab "Zabur", kitab suci yang menghimpunkan qasidah-2 da sajak-2
serta lagu-2 yang mengandungi tasbih dan pujian-pujian kepada Allah, kisah
umat-2 yang dahulu dan berita nabi-nabi yang akan datang, di antaranya berita
tentang datangnya Nabi Muhammad s.a.w.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Allah menundukkan
gunung-2 dan memerintahkannya bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud tiap pagi
dan senja.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Burung-2 pun turut
bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud berulang-ulang.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Nabi Daud diberi
peringatan tentang maksud suara atau bahasa burung-2.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Allah telah memberinya
kekuatan melunakkan besi, sehingga ia dapat membuat baju-baju dan lingkaran-2
besi dengan tangannya tanpa pertolongan api.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Nabi Daud telah
diberikannya kesempatan menjadi raja memimpin kerajaan yang kuat yang tidak
dapat dikalahkan oleh musuh, bahkan sebaliknya ia selalu memperolehi kemenangan
di atas semua musuhnya.</span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Nabi Daud dikurniakan
suara yang merdu oleh Allah yang enak didengar sehingga kini ia menjadi kiasan
bila seseorang bersuara merdu dikatakan bahawa ia memperolehi suara Nabi Daud.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Kisah Nabi Daud dan kisah
Sabtunya Bani Isra'il terdapat dalam Al-Quran surah "Saba'" ayat 11,
surah "An-Nisa'" ayat 163, surah "Al-Isra'" ayat 55, surah
"Shaad" ayat 17 sehingga ayat 26 dan surah "Al-'Aaraaf"
ayat 163 sehingga ayat 165.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
<b>Beberapa Pelajaran Dari Kisah Nabi Daud A.S</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Allah telah memberikan
contoh bahwa seseorang yang bagaimana pun besar dan perkasanya yang hanya
menyandarkan diri kepada kekuatan jasmaninya dapat dikalahkan oleh orang yang
lebih lemah dengan hanya sesuatu benda yang tidak bererti sebagaimana Daud yang
muda usia dan lemah fizikal mengalahkan Jalout yang perkasa itu dengan
bersenjatakan batu sahaja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Seorang yang lemah dan
miskin tidak patut berputus asa mencari hasil dan memperoleh kejayaan dalam
usaha dan perjuangannya selama ia bersandarkan kepada takwa dan iman kepada
Allah yang akan melindunginya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-left: 15.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: lime;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Kemenangan Daud atas
Jalout tidak menjadikan dia berlaku sombong dan takabbur, bahkan sebaliknya ia
bersikap rendah hati dan lemah-lembut terhadap kawan maupun lawan,,,<o:p></o:p></span></span></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: lime;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7880583730366216531" name="7865076565076297362"></a><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-weight: normal;">NABI SULAIMAN AS<o:p></o:p></span></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Nabi Sulaiman adalah salah
seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia
sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir
serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.<br />
<br />
<b>Nabi Sulaiman Seorang Juri</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Sewaktu Daud, ayahnya menduduki
tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang
peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan
sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud,
ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam
menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai
putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia
harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang
Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia
daripadanya.<br />
<br />
Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu terjadi
pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam persidangan
itu dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa
mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah
dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan
rusak binasanya perkarangannya yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga
mendekati masa menuainya. Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan
kawannya dan bahawa memang haiwan ternakannyalah yang merusak-binasakan kebun
dan perkarangan kawannya itu.<br />
<br />
Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti rugi yang
dideritai oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan
tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang
peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh
kecuaiannya menjaga binatang ternakannya. Akan tetapi Sulaiman yang mendengar
keputusan itu yang dijatuhkan oleh ayahnya itu yang dirasa kurang tepat berkata
kepada si ayah: "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu
sepatut berbunyi sedemikian : Kepada pemilik perkarangan yang telah binasa
tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya untuk dipelihara, diambil
hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah
binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan
dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing-masing
menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak
tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang
sepatutnya."<br />
<br />
Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang
menggugat dan digugat dan disambut oleh para orang yang menghadiri sidang
dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun
masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian
melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.<br />
Peristiwa ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman yang penuh
dengan mukjizat kenabian dan kurnia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan kepada
ayahnya Nabi Daud.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
<b>Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Sejak masih berusia muda
Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta
singgahsana kerajaan Bani Isra'il.<br />
Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh
adiknya .Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota
dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum
banyak mempunyai pengalaman hidup seperti dia. Kerananya ia menaruh dendam
terhadap ayahnya yang menurut anggapannya tidak berlaku adil dan telah
memperkosa haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Bani Isra'il.<br />
<br />
Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan berjuang
bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya apa pun
yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu. Dan sebagai persiapan bagi
rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia berusaha mendekati rakyat,
menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada mereka menolong menyelesaikan
masalah-masalah yang mereka hadapi serta mempersatukan mereka di bawah pengaruh
dan pimpinannya. Ia tidak jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri
didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan
ditanganinya sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian.<br />
<br />
Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani Isra'il
dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari mereka,
Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana
rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa.
Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan
memberi tanda kepada penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka
mendengar suara bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul,
mengerumuninya kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Bani Isra'il
menggantikan Daud ayahnya.<br />
<br />
Syahdan pada suatu pagi hari di kala Daud duduk di serambi istana
berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat pemerintahannya,
terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai meneriakkan pengangkatan
Absyalum sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud yang dituntut turun dari
tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-bilau dilanda huru-hara keamanan tidak
terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan
yang kontra dengan kekuasaan Absyalum.<br />
<br />
Nabi Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda negerinya,
akibat perbuatan puterannya sendiri. Namun ia berusaha menguasai emosinya dan
menahan diri dari perbuatan dan tindakan yang dapat menambah parahnya keadaan.
Ia mengambil keputusan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak
diinginkan, keluar meninggalkan istana dan lari bersama-sama pekerjanya
menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar
meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya
ke kota dan segera menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud melakukan
istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan
pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan
keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.<br />
<br />
Setelah mengadakan istikharah dan munajat yang tekun kepada Allah, akhirnya
Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi terhadap puteranya
dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang masih setia kepadanya
ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Bani Isra'il dari tangan
Absyalum. Beliau berpesan kepada komandan pasukannya yang akan menyerang dan
menyerbu istana, agar bertindak bijaksana dan sedapat mungkin menghindari
pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak perlu, teristimewa mengenai
Absyalum, puteranya, ia berpesan agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya
hidup-hidup. Akan tetapi takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah
inginkan bagi puteranya. Komandan yang berhasil menyerbu istana tidak dapat
berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan menyerahkan diri
setelah ia terkurung dan terkepung.<br />
<br />
Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah
ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan setelah menduduki
tahta kerajaan Bani Isra'il selama empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam
usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana
telah diwasiatkan oleh ayahnya.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Kekuasaan Sulaiman Atas Jin dan
Makhluk Lain</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Nabi Sulaiman yang telah
berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah
telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan
burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang
dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah
memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah
untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, perbuatan
piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku
yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.<br />
<br />
Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah
kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara
binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti apa yang
ia perintahkan dan ucapkan.<br />
Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang
besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah
tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut.
Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya: "Hai
semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kamu selamat
dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar
dan sengaja.<br />
<br />
Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia
memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas
kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang
terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjud bahawa binatang pun mengerti
bahawa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan
dalam keadaan sedar.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Sulaiman dan Ratu Balqis</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Setelah Nabi Sulaiman
membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah haji sesuai dengan nadzarnya
pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman. Setibanya di San'a - ibu kota
Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari
sumber air di tempat yang kering tandus itu. Ternyata bahawa burung hud-hud
yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang selalu berada
di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman marah
dan mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu bila ia datang
tanpa alasan dan uzur yang nyata.<br />
<br />
Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala
ketakutan:: "Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan
sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah
menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan
diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah
tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan. Aku melihat ratu dan
rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan
mereka kenikmatan dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud
kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan
terbenam. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan
benar."<br />
<br />
Berkata Sulaiman kepada Hud-hud: "Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu
kerana berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk
diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini
ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu,
kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan
selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini."<br />
HUd-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba
dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman tepat di depan ratu Balqis yang sedang duduk
dengan megah di atas tahtanya. Ia terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari
udara tepat di depan wajahnya. Ia lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas,
ingin mengetahui dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang
hormat melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh
ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi: "Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu
bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku.
Datanglah sekalian kepadaku berserah diri."<br />
<br />
Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis memanggil para pembesarnya
dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan tindakan apa yang
harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang diterimanya itu.<br />
Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: "Wahai paduka
tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk
berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang
yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan
kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan
kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu.
Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi
menjaga keselamatanmu dam keselamatan kerajaanmu."<br />
<br />
Ratu Balqis menjawab: "Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu
mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan
perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas
kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga
keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian
dengan kamu sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami
menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila
kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami
berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan
dan kehancuran yang sgt menyedihkan. Mereka akan menghancur binasakan segala
bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan
nenek moyang kami. Hal yang demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar
dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa.
Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku akan cuba
melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri
dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan
hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi
tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku
di istananya.<br />
<br />
Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada
Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa
hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud
memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah
baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.<br />
Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur
rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan kepada pasukan Jinnya
agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang megah yang tiada taranya
ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka tiba.<br />
<br />
Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah
oleh Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan
kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi
Sulaiman: "Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah
kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah
dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya kepada
seseorang drp makhluk-Nya. Di samping itu aku telah diutuskan sebagai nabi dan
rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak sahaja
berlaku atas manusia tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan
binatang-binatang. Maka bagaimana aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan
hadiah serupa ini? Aku tidak dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku
oleh harta benda dan emas walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh
benda dan kemegahan duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu
bawakan ini dan mengira bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu.
Pulanglah kamu kembali dan sampaikanlah kepadanya bahawa kami akan mengirimkan
bala tentera yang sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan
akan mengeluarkan ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai-
orang-orang yang hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia
tidak segera memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku."<br />
<br />
Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka alami dan
apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan yang
terbaik untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja kepada
tuntutan Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya.<br />
Nabi Sulaiman berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahawa ia memiliki
kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah
ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka
bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup
mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.<br />
<br />
Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: "Aku sanggup membawa tahta itu
dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku
adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai.<br />
Seorang lain yang mempunyai ilmu dan hikmah nyeletuk berkata: "Aku akan
membawa tahta itu ke sini sebelum engkau sempat memejamkan matamu."<br />
Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada didepannya, berkatalah
ia: Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku bersyukur
atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa bersyukur maka
itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa
mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di akhirat dan
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia."<br />
<br />
Menyonsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan orang-orangnya
agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang sudah berada di
depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya, bertanyalah
Nabi Sulaiman seraya menundingkan kepada tahtanya: "Serupa inikah
tahtamu?" Balqis menjawab: "Seakan-akan ini adalah tahtaku
sendiri," seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin bahawa
tahtanya berada di sini padahal ia yakin bahawa tahta itu berada di istana
tatkala ia bertolak meninggalkan Saba.<br />
<br />
Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, kehairanan melihat tahta
kerajaannya sudah berpindah ke istana Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah
ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan
dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis segera menyingkapkan
pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan itu, mengira bahawa ia
berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi tubuh dan pakaiannya.<br />
Berkata Nabi Sulaiman kepadanya: "Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu.
Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu adalah
kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini."<br />
<br />
"Oh,Tuhanku," Balqis berkata menyedari kelemahan dirinya terhadap
kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, "aku
telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu,
merugikan dan menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan
rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan
ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang."<br />
<br />
Demikianlah kisah Nabi Sulaiman dan Balqis Ratu Saba. Dan menurut sementara
ahli tafsir dan ahli sejarah nabi-nabi, bahawa Nabi Sulaiman pada akhirnya
kahwin dengan Balqis dan dari perkahwinannya itu lahirlah seorang putera.<br />
Menurut pengakuan maharaja Ethiopia Abessinia, mereka adalah keturunan Nabi
Sulaiman dari putera hasil perkahwinannya dengan Balqis itu. Wallahu alam
bisshawab.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Wafatnya Nabi Sulaiman</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Al-Quran mengisahkan bahawa
tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali anai-anai yang
memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan mengambil rohnya. Para
Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas perintahnya tidak mengetahui bahawa
Nabi Sulaiman telah mati kecuali setelah mereka melihat Nabi Sulaiman
tersungkur jatuh di atas lantai, akibat jatuhnya tongkat sandarannya yang
dimakan oleh anai-anai. Sekiranya para Jin sudah mengetahui sebelumnya, pasti
mereka tidak akan tetap meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan
yang menghinakan.<br />
<br />
Berbagai cerita yang dikaitkan orang pada ayat yang mengisahkan matinya Nabi
Sulaiman, namun kerana cerita-cerita itu tidak ditunjang dikuatkan oleh sebuah
hadis sahih yang muktamad, maka sebaiknya kami berpegang saja dengan apa yang
dikisahkan oleh Al-Quran dan selanjutnya Allahlah yang lebih Mengetahui dan
kepada-Nya kami berserah diri.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;"><br />
Kisah Nabi Sulaiman dapat dibaca di dalam Al-Quran, surah An-Naml ayat 15
sehingga ayat 44<span class="apple-converted-space"> …</span></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-42126317795691952092013-06-12T00:45:00.001-07:002013-06-12T00:45:03.552-07:00kisah nabi ayub sampai nabi musa<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ayub-%d8%a3%d9%8a%d9%88%d8%a8/" title="Nabi Ayub (أيوب)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ayub (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">أيوب</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkata salah seorang malaikat kepada
kawan-kawannya yang lagi berkumpul berbincang-bincang tentang tingkah-laku
makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi :</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Aku tidak melihat seorang manusia yang hidup
di atas bumi Allah yang lebih baik dari hamba Allah Ayyub”.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ia adalah seorang mukmin sejati ahli ibadah
yang tekun. Dari rezeki yang luas dan harta kekayaan yang diberikan oleh Allah
kepadanya, ia menepikan sebagian untuk menolong orang-orang yang memerlukan
para fakir miskin. Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujud kepada Allah
dan bersyukuratas segala nikmat dan kurnia yang diberikan kepadanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para kawanan malaikat yang mendengarkan
kata-kata pujian dan sanjungan untuk diri Ayyub mengakui kebenaran itu bahkan
masing-masing menambahkan lagi dengan menyebut beberapa sifat dan tabiat yang
lain yang ada pada diri Ayyub. Percakapan para malaikat yang memuji-muji Ayyub
itu didengar oleh Iblis yang sedang berada tidak jauh dari tempat mereka
berkumpul. Iblis merasa panas hati dan jengkel mendengar kata-kata pujian bagi
seseorang dari keturunan Adam yang ia telah bersumpah akan disesatkan ketika ia
dikeluarkan dari syurga karenanya. Ia tidak rela melihat seorang dari anak cucu
anak Nabi Adam menjadi seorang mukmin yang baik, ahli ibadah yang tekun dan
melakukan amal soleh sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pergilah Iblis mendatangi Ayyub untuk
menyatakan sendiri sampai sejauh mana kebenaran kata-kata pujian para malaikat
itu kepada diri Ayyub. Ternyata memang benar Ayyub patut mendapat segala pujian
itu. Ia mendatangi Ayyub bergelimpangan dalam kenikmatan duniawi, tenggelam
dalam kekayaan yang tidak ternilai besarnya, mengepalai keluarga yang besar
yang hidup rukun, damai dan bakti. Ia mendapati Ayyub tidak tersilau matanya
oleh kekayaan yang ia miliki dan tidak tergoyahkan imannya oleh kenikmatan
duniawinya. Siang dan malam ia sentiasa menemui Ayyub berada di mihrabnya
melakukan solat, sujud dan tasyakur kepada Allah atas segala pemberian-Nya.
Mulutnya tidak berhenti menyebut nama Allah berzikir, bertasbih dan bertahmid.
Ayyub ditemuinya sebagai seorang yang penuh kasih sayang terhadap sesama
makhluk Allah yang lemah, yang lapar diberinya makan, yang telanjang diberinya
pakaian, yang bodoh diajar dan dipimpin dan yang salah ditegur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iblis gagal dalam usahanya memujuk Ayyub.
Telinga Ayyub pekak terhadap segala bisikannya dan fitnahannya dan hatinya yang
sudah penuh dengan iman dan takwa tidak ada tempat lagi bagi bibit-bibit
kesesatan yang ditaburkan oleh Iblis. Cinta dan taatnya kepada Allah merupakan
benteng yang ampuh terhadap serangan Iblis dengan peluru kebohongan dan
pemutar-balikan kebenaran yang semuanya mental tidak mendapatkan sasaran pada
diri Ayyub.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akan tetapi Iblis bukanlah Iblis jika ia
berputus asa dan kegagalannya memujuk Ayyub secara langsung. Ia pergi
menghadapi kepada Allah untuk menghasut. Ia berkata :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>” Wahai
Tuhan, sesungguhnya Ayyub yang menyembah dan memuji-muji-Mu, bertasbih dan
bertahmid menyebut nama-Mu, ia tidak berbuat demikian seikhlas dan setulus
hatinya karena cinta dan taat pada-Mu. Ia melakukan itu semua dan berlaku
sebagai hamba yang soleh tekun beribadah kepada-Mu hanya karena takut akan
kehilangan semua kenikmatan duniawi yang telah Engkau kurniakan kepadanya. Ia
takut, jika ia tidak berbuat demikian , bahawa engkau akan mencabut daripadanya
segala nikmat yang telah ia perolehnya berupa puluhan ribu haiwan ternakan,
beribu-ribu hektar tanah ladang, berpuluh-puluh hamba sahaya dan pembantu serta
keluarga dan putera-puteri yang soleh dan bakti. Tidakkah semuanya itu patut
disyukuri untuk tidak terlepas dari pemilikannya dan habis terkena musibah? Di
samping itu Ayyub masih mengharapkan agar kekayaannya bertambah menjadi berlipat
ganda. Untuk tujuan dan maksud itulah Ayyub mendekatkan diri kepada-Mu dengan
ibadah dan amal-amal solehnya dan andai kata ia terkena musibah dan kehilangan
semua yang ia miliki, nescaya ia akan mengubah sikapnya dan akan melalaikan
kewajibannya beribadah kepada-Mu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Allah berfirman kepada Iblis :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>” Sesungguhnya Ayyub adalah seorang hamba-Ku yang
sangat taat kepada-Ku, ia seorang mukmin sejati, apa yang ia lakukan untuk
mendekati dirinya kepada-Ku adalah semata-mata didorong oleh iman yang teguh
dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan takwa yang telah meresap di dalam lubuk
hatinya serta menguasai seluruh jiwa raganya tidak akan tergoyah oleh perubahan
keadaan duniawinya. Cintanya kepada-Ku yang telah menjiwai amal ibadah dan
kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi kurang, musibah apa pun yang akan
melanda dalam dirinya dan harta kekayaannya. Ia yakin seyakin-yakinnya bahwa
apa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut
daripadanya atau menjadikannya bertambah berlipat ganda. Ia bersih dari semua
tuduhan dan prasangkamu. Engkau memang tidak rela melihathamba-hamba-Ku anak
cucu Adan berada di atas jalan yang benar, lurus dan tidak tersesat. Dan untuk
menguji keteguhan hati Ayyub dan kebulatan imannya kepada-Ku dan kepada takdir-Ku,
Aku izinkan engkau untuk mencoba menggodanya serta memalingkannya daripada-Ku.
Kerahkanlah pembantu-pembantumu menggoda Ayyub melalui harta kekayaannya dan
keluarganya. Coba binasakanlah harta kekayaannya dan cerai-beraikanlah
keluarganya yang rukun dan bahagia itu dan lihatlah sampai di mana kebolehanmu
menyesatkan dan merusakkan iman hamba-Ku Ayyub itu.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dikumpulkanlah oleh Iblis syaitan-syaitan,
pembantunya, diberitahukan bahawa ia telah mendapatkan izin dari Tuhan untuk
mengganyang ayyub, merusak aqidah dan imannya dan memalingkannya dari Tuhannya
yang ia sembah dengan sepenuh hati dan keyakinan. Jalannya ialah dengan
memusnahkan harta kekayaannya sehingga ia menjadi seorang yang papa dan miskin,
mencerai-beraikan keluarganya sehingga ia menjadi sebatang kara tidak
berkeluarga, Iblis berseru kepada pembantu-pembantunya itu agar melaksanakan
tugas penyesatan Ayyub sebaik-baiknya dengan segala daya dan siasat apa saja
yang mereka dapat lakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ayub-diuji-allah-swt/" title="Nabi Ayub Diuji Allah SWT"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ayub Diuji
Allah SWT</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan berbagai cara gangguan, akhirnya
berhasillah kawanan syaitan itu menghancurkan-luluhkan kekayaan Ayyub, yang
dimulai dengan haiwan-haiwan ternakannya yang bergelimpangan mati satu persatu
sehingga habis sama sekali, kemudian disusul ladang-ladang dan kebun-kebun
tanamannya yang rusak menjadi kering dan gedung-gedungnya yang terbakar habis
dimakan api, sehingga dalam waktu yang sangat singkat sekali Ayyub yang
kaya-raya tiba-tiba</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menjadi seorang papa
miskin tidak memiliki selain hatinya yang penuh iman dan takwa serta jiwanya
yang besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah berhasil menghabiskan kekayaan dan
harta milik Ayyub datanglah Iblis kepadanya menyerupai sebagai seorang tua yang
tampak bijaksana dan berpengalaman dan berkata</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: “Sesungguhnya musibah yang menimpa dirimu
sangat dahsyat sekali sehingga dalam waktu yang begitu sempit telah habis semua
kekayaanmu dan hilang semua harta kekayaan milikmu. Kawan-kawanmu merasa sedih
sedang musuh-musuhmu bersenang hati dan gembira melihat penderitaan yang engkau
alami akibat musibah yang susul-menyusul melanda kekayaan dan harta milikmu.
Mereka bertanya-tanya, gerangan apakah yang menyebabkan Ayyub tertimpa musibah
yang hebat itu yang menjadikannya dalam sekelip mata kehilangan semua harta
miliknya. Sementara orang dari mereka berkata bahawa mungkin karena Ayyub tidak
ikhlas dalam ibadah dan semua amal kebajikannya dan ada yang berkata bahawa
andaikan Allah, Tuhan Ayyub, benar-benar berkuasa, nescaya Dia dapat menyelamatkan
Ayyub dari malapetaka, mengingat bahawa ia telah menggunakan seluruh waktunya
beribadah dan berzikir, tidak pernah melanggar perintah-Nya . Seorang lain
menggunjing dengan mengatakan bahawa mungkin amal ibadah Ayyub tidak diterima
oleh Tuhan, karena ia tidak melakukan itu dari hati yang bersih dan sifat ria
dan ingin dipuji dan banyak lagi cerita-cerita orang tentang kejadian yang
sangat menyedihkan itu. Akupun menaruh simpati kepadamu, hai Ayyub dan turut
bersedih hati dan berdukacita atas nasib yang buruk yang engkau telah alami.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Iblis yang menyerupai sebagai orang tua itu, mengakhiri kata-kata hasutannya
seraya memperhatikan wajah Ayyub yang tetap tenang berseri-seri tidak
menampakkan tanda-tanda kesedihan atau sesalan yang ingin ditimbulkan oleh
Iblis dengan kata-kata racunnya itu. Ayyub berkata kepadanya :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Ketahuilah
bahawa apa yang aku telah miliki berupa harta benda, gedung-gedung, tanah
ladang dan haiwan ternakan serta lain-lainnya semuanya itu adalah barangan
titipan Allah yang diminta-Nya kembali setelah aku cukup menikmatinya dan
memanfaatkannya sepanjang masa atau ibarat barang pinjaman yang diminta kembali
oleh tuannya jika saatnya telah tiba. Maka segala syukur dan puji bagi Allah
yang telah memberikan kurniaan-Nya kepadaku dan mencabutnya kembali pula dari
siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya pula dari siapa saja yang Dia suka.
Dia adalah yang Maha Kuasa mengangkat darjat seseorang atau menurunkannya
menurut kehendak-Nya. kami sebagai hamba-hamba makhluk-Nya yang lemah patut berserah
diri kepada-Nya dan menerima segala qadha’ dan takdir-Nya yang kadang kala kami
belum dapat mengerti dan menangkap hikmah yang terkandung dalam qadha’ dan
takdir-Nya itu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Selesai mengucapkan kata-kata jawabnya kepada Iblis yang sedang duduk tercenggang
di depannya, menyungkurlah Ayyub bersujud kepada Allah memohon ampun atas
segala dosa dan keteguhan iman serta kesabaran atas segala cobaan dan
ujian-Nya.<br />
Iblis segera meninggalkan rumah Ayyub dengan rasa kecewa bahawa racun
hasutannya tidak termakan oleh hati hamba Allah yang bernama Ayyub itu. Akan
tetapi Iblis tidak akan pernah berputus asa melaksanakan sumpah yang ia telah
nyatakan di hadapan Allah dan malaikat-Nya bahawa ia akan berusaha menyesatkan
Bani Adam di mana saja mereka berada. Ia merencanakan melanjutkan usaha
gangguan dan godaannya kepada Ayyub lewat penghancuran keluarganya yang sedang
hidup rukun, damai dan saling hidup cinta mencintai dan harga menghargai. Iblis
datang lagi menghadap kepada Tuhan dan meminta izin meneruskan usahanya mencoba
Ayyub. Berkata ia kepada Tuhan:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai Tuhan, Ayyub tidak termakan oleh hasutanku dan
sedikit pun tidak goyah iman dan aqidahnya kepada-Mu meski pun ia sudah
kehilangan semua kekayaannya dan kembali hidup papa dan miskin karena ia masih
mempunyai putera-putera yang cekap yang dapat ia andalkan untuk mengembalikan
semua yang hilang itu dan menjadi sandaran serta tumpuan hidupnya di hari
tuanya. Menurut perkiraanku, Ayyub tidak akan bertahan jika musibah yang
mengenai harta kekayaannya mengenai keluarganya pula, apa lagi bila ia sangat
sayang dan mencintai, maka izinkanlah aku mencoba kesabarannya dan keteguhannya
kali ini melalui godaan yang akan aku lakukan terhadap keluarganya dan
putera-puteranya yang ia sangat sayang dan cintai itu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Allah meluluskan permintaan Iblis itu dan berfirman</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: “Aku mengizinkan
engkau mencoba sekali lagi menggoyahkan hati Ayyub yang penuh iman, tawakkal
dan kesabaran itu dengan caramu yang lain, namun ketahuilah bahawa engkau tidak
akan berhasil mencapai tujuanmu melemahkan iman Ayyub dan menipiskan
kepercayaannya kepada-Ku.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iblis lalu pergi bersama pembantu-pembantunya
menuju tempat tinggal putera-putera Ayyub di suatu gedung yang penuh dengan
sarana-sarana kemewahan dan kemegahan, lalu digoyangkanlah gedung itu hingga
roboh berantakan menjatuhi dan menimbuni seluruh penghuninya. Kemudian
cepat-cepatlah pergi Iblis mengunjungi Ayyub di rumahnya, menyerupai sebagai
seorang dari kawan-kawan Ayyub, yang datang menyampaikan takziah dan menyatakan
turut berdukacita atas musibah yang menimpa puteranya. Ia berkata kepada Ayyub
dalam takziahnya:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putera-puteramu
yang mati tertimbun di bawah runtuhan gedung yang roboh akibat gempa bumi?
Kiranya, wahai Ayyub, Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini dan tidak
melindungimu sebagai imbalan bagi amal solehmu dan sujud rukukmu siang dan
malam.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Mendengar kata-kata Iblis itu, menangislah Ayyub tersedu-sedu seraya berucap:</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Allahlah yang memberi
dan Dia pulalah yang mengambil kembali. Segala puji bagi-Nya, Tuhan yang Maha
Pemberi dan Maha Pencabut.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Iblis keluar meninggalkan Ayyub dalam keadaan bersujud munajat dengan rasa
jengkel dan marah kepada dirinya sendiri karena telah gagal untuk kedua kalinya
memujuk dan menghasut Ayyub. Ia pergi menghadap Tuhan dan berkata:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai Tuhan,
Ayyub sudah kehilangan semua harta benda dan seluruh kekayaannya dan hari ini
ia ditinggalkan oleh putera-puteranya yang mati terbunuh di bawah runtuhan
gedung yang telah kami hancurkan , namun ia masih tetap dalam keadaan mentalnya
yang kuat dan sehat. Ia hanya menangis tersedu-sedu namun batinnya, jiwanya,
iman dan kepercayaannya kepada-Mu tidak tergoyah sama sekali. Izinkan aku
mencobanya kali ini mengganggu kesehatan bandanya dan kekuatan fizikalnya,
karena jika ia sudah jatuh sakit dan kekuatannya menjadi lumpuh, nescaya ia
akan mulai malas melakukan ibadah dan lama-kelamaan akan melalaikan
kewajibannya kepada-Mu dan menjadi lunturlah iman dan akidahnya.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah tetap menentang Iblis bahwa ia tidak
akan berhasil dalam usahanya menggoda Ayyub walau bagaimana pun besarnya
musibah yang ditimpakan kepadanya dan bagaimana pun beratnya cobaan yang
dialaminya. Karena Allah telah menetapkan dia menjadi teladan kesabaran,
keteguhan iman dan ketekunan beribadah bagi hamba-hamba-Nya. Allah berfirman
kepada Iblis:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Bolehlah engkau mencoba lagi usahamu mengganggu
kesehatan badan dan kekuatan fizikal Ayyub. Aku akan lihat sejauh mana
kepandaianmu mengganggu dan menghamba pilihan-Ku ini.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Iblis lalu memerintahkan kepada anak buahnya agar menaburkan benih-benih baksil
penyakit ke dalam tubuh Ayyub. Kuman ysng ditaburkan itu segera mengganyang
kesehatan Ayyub yang menjadikan ia menderita berbagai-bagai penyakit, deman
panas, batuk dan lain-lain lagi sehingga menyebabkan badannya makin lama makin
kurus, tenaganya makin lemah dan wajahnya menjadi pucat tidak berdarah dan
kulitnya menjadi berbintik-bintik . Ianya akhir dijauhi oleh orang-orang
sekampungnya dan oleh kawan-kawan dekatnya, karena penyakit Ayyub dapat menular
dengan cepatnya kepada orang-orang yang menyentuhnya atau mendekatinya. Ia
menjadi terasing daripada pergaulan orang di tempatnya dan hanya isterinyalah
yang tetap mendampinginya, merawatnya dengan penuh kesabaran dan rasa kasih
sayang, melayani segala keperluannya tanpa mengeluh atau menunjukkan tanda
kesal hati dari penyakit suaminya yang tidak kunjung sembuh itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iblis memperhatikan Ayyub dalam keadaan yang
sudah amat parah itu tidak meninggalkan adat kebiasaannya, ibadahnya, zikirnya,
ia tidak mengeluh, tidak bergaduh, ia hanya menyebut nama Allah memohon ampun
dan lindungan-Nya bila ia merasakan sakit. Iblis merasa kesal hati dan jengkel
melihat ketabahan hati Ayyub menanggung derita dan kesabarannya menerima
berbagai musibah dan ujian. Iblis kehabisan akal, tidak tahu apa usaha lagi yang
harus diterapkan bagi mencapai tujuannya merusakkan aqidah dan iman Ayyub. Ia
lalu meminta bantuan fikiran dari para kawan-kawan pembantunya, apa yang harus
dilakukan lagi untuk menyesatkan Ayyub setelah segala usahanya gagal tidak
mencapai sasarannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bertanya mereka kepadanya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: “Di manakah
kepandaianmu dan tipu dayamu yang ampuh serta kelincinanmu menyebar benih
was-was dan ragu ke dalam hati manusia yang biasanya tidak pernah sia-sia?”
Seorang pembantu lain berkata: “Engkau telah berhasil mengeluarkan Adam dari
syurga, bagaimanakah engkau lakukan itu semuanya sampai berhasilnya tujuanmu
itu</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">?.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>Dengan
memujuk isterinya”,</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">jawab
Iblis</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. “Jika demikian” berkata syaitan itu kembali, “Laksanakanlah
siasat itu dan terapkanlah terhadap Ayyub, hembuskanlah racunmu ke telinga
isterinya yang tampak sudah agak kesal merawatnya, namun masih tetap patuh dan
setia.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Benarlah
dan tepat fikiranmu itu,”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kata Iblis</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, “Hanya tinggal
itulah satu-satu jalan yang belum aku coba. Pasti kali ini dengan cara
menghasut isterinya aku akan berhasil melaksanakan akan maksudku selama ini.” </span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan rencana barunya pergilah Iblis
mendatangi isteri Ayyub, menyamar sebagai seorang kawan lelaki yang rapat
dengan suaminya. Ia berkata kepada isteri Ayyub:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Apa khabar dan bagaimana keadaan suamimu
di ketika ini?”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seraya mengarahkan
jari telunjuknya ke arah suaminya, berkata isteri Ayyub kepada Iblis itu,
tamunya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: “Itulah dia terbaring menderita kesakitan, namun mulutnya
tidak henti-hentinya berzikir menyebut nama Allah. Ia masih berada dalam keadaan
parah, mati tidak hidup pun tidak.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ayub-lulus-ujian-allah-swt/" title="Nabi Ayub Lulus Ujian Allah SWT"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ayub Lulus
Ujian Allah SWT</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kata-kata isteri Ayyub itu menimbulkan harapan
bagi Iblis bahawa ia kali ini akan berhasil maka diingatkanlah isteri Ayyub
akan masa mudanya di mana ia hidup dengan suaminya dalam keadaan sehat, bahagia
dan makmur dan dibawakannyalah kenang-kenangan dan kemesraan. Kemudian
keluarlah Iblis dari rumah Ayyub meninggalkan isteri Ayyub duduk termenung
seorang diri, mengenangkan masa lampaunya, masa kejayaan suaminya dan
kesejahteraan hidupnya, membanding-bandingkannya dengan masa di mana berbagai
penderitaan dan musibah dialaminya, yang dimulai dengan musnahnya kekayaan dan
harta-benda, disusul dengan kematian puteranya, dan kemudian yang terakhirnya
diikuti oleh</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">penyakit suaminya yang
parah yang sangat menjemukan itu. Isteri Ayyub merasa kesepian berada di rumah
sendirian bersama suaminya yang terbaring sakit, tiada sahabat tiada kerabat,
tiada handai, tiada taulan, semua menjauhi mereka karena khawatir kejangkitan
penyakit kulit Ayyub yang menular dan menjijikkan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seraya menarik nafas panjang datanglah isteri
Ayyub mendekati suaminya yang sedang menderita kesakitan dan berbisik-bisik
kepadanya berkata:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai sayangku, sampai bilakah engkau tersiksa oleh
Tuhanmu ini? Di manakah kekayaanmu, putera-puteramu, sahabat-sahabatmu dan
kawan-kawan terdekatmu? Oh, alangkah syahdunya masa lampau kami, usia muda,
badan sehat, sarana kebahagiaan dan kesejahteraan hidup tersedia dikelilingi
oleh keluarga dan terulang kembali masa yang manis itu? Mohonlah wahai Ayyub
dari Tuhanmu, agar kami dibebaskan dari segala penderitaan dan musibah yang
berpanjangan ini.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Berkata Ayyub menjawab keluhan isterinya:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai isteriku yang kusayangi,
engkau menangisi kebahagiaan dan kesejahteraan masa yang lalu, menangisi
anak-anak kita yang telah mati diambil oleh Allah dan engkau minta aku memohon
kepada Allah agar kami dibebaskan dari kesengsaraan dan penderitaan yang kami
alami masa kini. Aku hendak bertanya kepadamu, berapa lama kami tidak menikmati
masa hidup yang mewah, makmur dan sejahtera itu?”. “Delapan puluh tahun”,</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">jawab isteri Ayyub</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. “Lalu berapa lama
kami telah hidup dalam penderitaan ini?”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tanya lagi Ayyub.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Tujuh tahun”,</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">jawab si isteri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Aku
malu”,</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ayyub melanjutkan
jawabannya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,” memohon dari Allah membebaskan kami dari sengsaraan dan
penderitaan yang telah kami alami belum sepanjang masa kejayaan yang telah
Allah kurniakan kepada kami. Kiranya engkau telah termakan hasutan dan bujukan
syaitan, sehingga mulai menipis imanmu dan berkesal hati menerima taqdir dan
hukum Allah. Tunggulah ganjaranmu kelak jika aku telah sembuh dari penyakitku
dan kekuatan badanku pulih kembali. Aku akan mencambukmu seratus kali. Dan
sejak detik ini aku haramkan diriku makan dan minum dari tanganmu atau menyuruh
engkau melakukan sesuatu untukku. Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini
sampai Allah menentukan taqdir-Nya.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Setelah ditinggalkan oleh isterinya yang diusir, maka Nabi Ayyub tinggal
seorang diri di rumah, tiada sanak saudara, tiada anak dan tiada isteri. Ia
bermunajat kepada Allah dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasih
sayang-Nya. Ia berdoa:</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Wahai Tuhanku, aku telah diganggu oleh syaitan dengan kepayahan
dan kesusahan serta siksaan dan Engkaulah wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah menerima doa
Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta
berhasil memenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan Iblis. Allah
mewahyukan firman kepadanya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: “Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ air akan memancur dan
dengan air itu engkau akan sembuh dari semua penyakitmu dan akan pulih kembali
kesehatan dan kekuatan badanmu jika engkau gunakannya untuk minum dan mandimu.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Dengan izin Allah setelah dilaksanakan petunjuk Illahi itu, sembuhlah segera
Nabi Ayyub dari penyakitnya, semua luka-luka kulitnya menjadi kering dan segala
rasa pedih hilang, seolah-olah tidak pernah terasa olehnya. Ia bahkan kembali
menampakkan lebih sehat dan lebih kuat daripada sebelum ia menderita. Dalam
pada itu isterinya yang telah diusir dan meninggalkan dia seorang diri di
tempat tinggalnya yang terasing, jauh dari kota, jauh dari keramaian kota,
merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya, namun ia hampir
tidak mengenalnya kembali, karena bukanlah Ayyub yang ditinggalkan sakit itu
yang berada didepannya, tetapi Ayyub yang muda belia, segar bugar, sehat afiat
seakan-akan tidak pernah sakit dan menderita. Ia segera memeluk suaminya seraya
bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan kurnia-Nya
mengembalikan kesehatan suaminya bahkan lebih baik daripada keadaan asalnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ayyub telah bersumpah sewaktu ia mengusir
isterinya akan mencambuknya seratus kali bila ia sudah sembuh. Ia merasa wajib
melaksanakan sumpahnya itu, namun merasa kasihan kepada isterinya yang sudah
menunjukkan kesetiaannya di dalam segala duka dan deritanya. Ia bingung,
hatinya terumbang-ambingkan oleh dua perasaan, ia merasa berwajiban
melaksanakan sumpahnya, tetapi isterinya yang setia dan bakti itu tidak patut,
kata hatinya, menjalani hukuman yang seberat itu. Akhirnya Allah memberi jalan
keluar baginya dengan firman-Nya:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Hai Ayyub, ambillah dengan tanganmu
seikat rumput dan cambuklah isterimu dengan rumput itu seratus kali sesuai
dengan sesuai dengan sumpahmu, sehingga dengan demikian tertebuslah sumpahmu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Nabi Ayyub dipilih oleh Allah sebagai nabi dan teladan yang baik bagi
hamba-hamba_Nya dalam hal kesabaran dan keteguhan iman sehingga kini nama Ayyub
disebut orang sebagai simbul kesabaran. Orang menyatakan , si Fulan memiliki
kesabaran Ayyub dan sebagainya. Dan Allah telah membalas kesabaran dan
keteguhan iman Ayyub bukan saja dengan memulihkan kembali kesehatan badannya
dan kekuatan fizikalnya kepada keadaan seperti masa mudanya, bahkan
dikembalikan pula kebesaran duniawinya dan kekayaan harta-bendanya dengan
berlipat gandanya. Juga kepadanya dikurniakan lagi putera-putera sebanyak yang
telah hilang dan mati dalam musibah yang ia telah alami. Demikianlah rahmat
Tuhan dan kurnia-Nya kepada Nabi Ayyub yang telah berhasil melalui masa ujian
yang berat dengan penuh sabar, tawakkal dan beriman kepada Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kisah Ayyub di atas dapat dibaca dalam
Al-Quran surah Shaad ayat 41 sehingga ayat 44 dan surah Al-Anbiaa’ ayat 83 dan
84<o:p></o:p></span></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-top: 3.0pt;">
<a href="" name="5736383329867159480"></a><span style="color: #cc6600; font-family: "Georgia","serif"; font-weight: normal;">NABI SYU'AIB AS</span><span style="color: #cc6600; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 13.5pt; font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10.0pt;">Kaum
Madyam, kaumnya Nabi Syu'ib, adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di
sebuah daerah bernama "Ma'an" di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri
dari orang-orang kafir tidak mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Mereka mentembah
kepada "Aikah" iaitu sebidang padang pasir yang ditumbuhi beberapa
pohon dan tanam-tanaman. Cara hidup dan istiadat mereka sudah sgt jauh dari
ajaran agama dan pengajaran nabi-nabi sebelum Nabi Syu'aib a.s.<br />
Kemungkaran, kemaksiatan dan tipu menipu dalam pengaulan merupakan perbuatan
dan perilaku yang lumrah dan rutin. Kecurangan dan perkhianatan dalam hubungan
dagang seperti pemalsuan barang, kecurian dalam takaran dan timbangan menjadi
ciri yang sudah sebati dengan diri mereka. Para pedagang dan petani kecil
selalu menjadi korban permainan para pedagang-pedagang besar dan para pemilik
modal, sehingga dengan demikian yang kaya makin bertambah kekayaannya,
sedangkan yang lemah semakin merosot modalnya dan semakin melarat hidupnya.<br />
<br />
Sesuai dengan sunnah Allah sejak Adam diturunkan ke bumi bahwa dari waktu ke
waktu bila manusia sudah lupakan kepada-Nya dan sudah jauh menyimpang dair
ajaran-ajaran nabi-nabi-Nya, dan bila Iblis serta syaitan sudah menguasai
sesuatu masyarakat dengan ajaran dan tuntutannya yang menyesatkan maka Allah
mengutuskan seorang rasul dan nabi untuk memberi penerangan serta tuntutan
kepada mereka agar kembali ke jalan yang lurus dan benar, jalan iman dan tauhid
yang bersih dari segala rupa syirik dan persembahan yang bathil.<br />
<br />
Kepada kaum Madyan diutuslah oleh Allah seorang Rasul iaitu Nabi Syu'aib,
seorang drpd mrk sendiri, sedarah dan sedaging dengan mereka. Ia mengajak
mereka meninggalkan persembahan kepada Aikah, sebuah benda mati yang tidak
bermanfaat atau bermudharat dan sebagai gantinya melakukan persembahan dan sujud
kepada Allah Yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi termasuk sebidang tanah
yang mereka puja sebagai tuhan mereka.<br />
Nabi Syu'aib kepada mereka agar meninggalkan perbuatan-perbuatan dan
kelakukan-kelakuan yang dilarang oleh Allah serta membawa kerugian bagi sesama
manusia serta mengakibat kerusakan dan kebinasaan masyarakat. Mereka diajak
agar berlaku adil dan jujur terhadap diri sendiri dan terutama terhadap orang
lain, meninggalkan perkhianat dan kezaliman serta perbuatan curang dalam
hubungan dagang, perampasan hak milik seseorang dan penindasan terhadap
orang-orang yang lemah dan miskin.<br />
<br />
Diingatkan oleh Nabi Syu'aib akan nikmat Allah dan kurniaan-Nya yang telah
memberi mereka tanah subu serta sarana-sarana kemakmuran yang berlimpah-limpah
dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan anak cucu yang pesat. Semuanya itu
menurut seruan Nabi Syu'aib, patut diimbangi dengan rasa bersyukur dan
bersembah kepada Allah Maha Pencipta yang akan melipat gandakan nikmat dan
kurnia-Nya kepada orang-orang yang beriman dan bersyukur.<br />
Diingatkan pula Nabi Syu'aib bahwa mrk tidak mahu sedar dan kembali kepada
jalan yang benar mengikuti ajaran dan perintah Allah yang dibawanya, nescaya
Allah akan mencabut nikmat dan kurnia-Nya kepada mereka, bahkan akan menurunkan
azabnya atas mereka di dunia selain seksa dari azab yang menanti mereka kelak
di akhirat bila di bangkitkan kembali dari kubur.<br />
<br />
Kepada mereka Nabi Syu'aib dikisahkan seksa dan azab yang diturunkan oleh Allah
terhadap kaum Nuh, kaum Hud, kaum Saleh dan paling dekat kaum Luth yang kesemua
telah menderita dan menjadi binasa akibat kekafiran, keangkuhan dan keengganan
mereka mengikuti ajaran serta tuntutan nabi-nabi yang diutus Allah kepada
Mereka. Diingatkan oleh Nabi Syu'aib agar mereka beriktibar dan ingat bahwa
mereka akan mengalami nasib yang telah dialami oleh kaum-kaum itu jika mereka
tetap melakukan persembahan yang bathil serta tetap melakukan
perbuatan-perbuatan yang buruk dan jahat.<br />
<br />
Dakwah dan ajakan Nabi Syu'aib disambut oleh mereka terutama penguasa, pembesar
serta orang-orang kaya dengan ejekan dan olok-olok. Mereka berkata:
"Adakah kerana solatmu, engaku memerintahkan kami menyembah selain apa
yang telah kami sembah sepanjang hayat kami. Persembahan mana pula telah
dilakukan oleh nenek moyang kami dan diwariskan kepada kami. Dan apakah juga
karena solatmu engkau menganjurkan kami meninggalkan cara-cara hidup
sehari-hari yang nyata telah membawa kemakmuran dan kebahagian bagi kami bahkan
sudah menjadi adat istiadat kami turun temurun. Sungguh kami tidak mengerti apa
apa tujuanmu dan apa maksudmu dengan ajaran-ajaran baru yang engkau bawa kepada
kami. Sungguh kami menyaksikan kesempurnaan akalmu dan keberesan otakmu!"<br />
<br />
Ejekan dan olok-olok mrk didengar dan diterima oleh Syu'aib dengan kesabran dan
kelapangan dada. Ia sesekali tidak menyambut kata-kata kasar mereka dengan
marah atau membalasnya dengan kata-kata yang kasar pula. Ia bahkan makin
bersikap lemah lembut dalam dakwahnya dengan menggugah hati nurani dan akal
mereka supaya memikirkan dan merenungkan apa yang dikatakan dan dinasihatkan
kepada mereka. Dan sesekali ia menonjolkan hubungan darah dan kekeluargaannya
dengan mereka, sebagai jaminan bahwa ia menghendaki perbaikan bagi hidup mereka
di dunia dan akhirat dan bukan sebaliknya. Ia tidak mengharapkan sesuatu balas
jasa atas usaha dakwahnya. Ia tidak pula memerlukan kedudukan atau menginginkan
kehormatan bagi dirinya dari kaumnya. Ia akan cukup merasa puas jika kaumnya
kembali kepada jalan Allah, masyarakatnya akan menjadi masyarakat yang bersih
dari segala kemaksiatan dan adt-istiadat yang buruk. Ia akan menerima upahnya
dari Allah yang telah mengutuskannya sebagai rasul yang dibebani amanat untuk
menyampaikan risalah-Nya kepada kaumnya sendiri.<br />
<br />
Kaum Syu'aib akhirnya merasa jengkel dan jemu melihat Nabi Syu'aib tidak
henti-hentinya berdakwah bertabligh pada setiap kesempatan dan di mana saja ia
menemui orang berkumpul. Penghinaan dan ancaman dilontar kepada Nabi Syu'aib
dan para pengikutnya akan diusir dan akan dikeluarkan dari Madyan jika mereka
mahu menghentikan dakwahnya atau tidak mahu mengikuti agama adn cara-cara hidup
mereka.<br />
Berkata mereka kepada Nabi Syu'aib dengan nada mengejek: "Kami tidak
mengerti apa yang kamu katakan. Nasihat-nasihatmu tidak mempunyai tempat di
dalam hati dan kalbu kami. Engkau adalah seorang yang lemah fizikalnya, rendah
kedudukan dalam pengaulan maka tidak mungkin engkau dapat mempengaruhi atau
memimpin kami yang berfizikal lebih kuat dan berkedudukan yang lebih tinggi
drpmu. Cuba tidak kerana kerabatmu yang kami segani dan hormati, nescaya engkau
telah kami rejam dan sisihkan dari pengaulan kami."<br />
<br />
Nabi Syu'aib menjawab: "aku tidak akan hentikan dakwahku kepada risalah
Allah yang telah diamanahkan kepadaku dan jgnlah kamu mengharapkan bahwa aku
mahupun para pengikutku akan kembali mengikuti agamamu dan adt-istiadatmu
setelah Allah memberi hidayahnya kepada kami. Pelindunganku adalah Allah Yang
Maha Berkuasa dan bukan sanad kerabatku, Dialah yang memberi tugas kepadaku dan
Dia pula akan melindungiku dari segala gangguan dan ancaman. Adakah sanak
saudaraku yang engkau lebih segani drp Allah yang Maha Berkuasa?"<br />
<br />
Sejak berdakwah dan bertabligh menyampaikan risalah Allah kepada kaum Madyan,
Nabi Syu'aib berhasil menyedarkan hanya sebahagian kecil dari kaumnya, sedang
bahagian yang terbesar masih tertutup hatinya bagi cahaya iman dan tauhid yang
diajar oleh beliau. Mereka tetap berkeras kepala mempertahankan tradisi,
adt-istiadat dan agama yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Itulah
alasan mereka satu-satunya yang mereka kemukakan untuk menolak ajaran Nabi
Syu'aib dan itulah benteng mereka satu-satunya tempat mereka berlindung dari
serangan Nabi Syu'aib atas persembahan mereka yang bathil dan adat pengaulan
mereka yang mungkar dan sesat. Di samping itu jika mereka sudah merasa tidak
berdaya menghadapi keterangan-keterangan Nabi Syu'aib yang didukung dengan
dahlil dan bukti yang nyata kebenaran, mereka lalu melemparkan tuduhan-tuduhan
kosong seolah-olah Nabi adalah tukang sihir dan ahli sulap yang ulung. Mereka
telah berani menentang Nabi Syu'aib untuk membuktikan kebenaran risalahnya
dengan memdatangkan bencana dari Allah yang ia sembah dan menganjurkan orang
menyembah-Nya pula.<br />
<br />
Mendengar tentangan kaumnya yang menandakan hati mereka telah tertutup
rapat-rapat bagi sinar agama dan wahyu yang ia bawa dan bahwa tiada harapan
lagi akan menarik mereka ke jalan yang lurus serta mengangkat mereka dari
lembah syirik dan kemaksiatan serta pergaulan buruk, maka bermohonlah Nabi
Syu'aib kepada Allah agak menurunkan azzab seksanya kepada kaum Madyan bahwa
wujud-Nya serta menentang kekuasaannya untuk menjadi ibrah dan peringatan bagi
generasi-generasi yang mendatang.<br />
<br />
Allah Yang Maha berkuasa berkenan menerima permohonan dan doa Syu'aib, maka
diturunkanlah lebih dahulu di atas mereka hawa udara yang sangat panas yang
mengeringkan kerongkongan karena dahaga yang tidak dapat dihilangkan dengan air
dan membakar kulit yang tidak dapat diubati dengan berteduh di bawah atap rumah
atau pohon-pohon.<br />
Di dalam keadaan mrk yang sedang bingung, panik berlari-lari ke sana ke mari,
mencari perlindungan dari terik panasnya matahari yang membakar kulit dan dari
rasa dahaga karena keringnya kerongkong tiba-tiba terlihat di atas kepala
mereka gumpalan awan hitam yang tebal, lalu berlarilah mereka ingin berteduh dibawahnya.
Namun setelah mereka berada di bawah awan hitam itu seraya berdesak-desak dan
berjejal-jejal, jatuhlah ke atas kepala mereka percikan api dari jurusan awan
hitam itu diiringi oleh suara petir dan gemuruh ledakan dahsyat sementara bumi
di bawah mereka bergoyang dengan kuatnya menjadikan mereka berjatuhan,
tertimbun satu di bawah yang lain dan melayanglah jiwa mereka dengan
serta-merta.<br />
<br />
Nabi Syu'aib merasa sedih atas kejadian yang menimpa kaumnya dan berkata kepada
para pengikutnya yang telah beriman: "Aku telah sampaikan kepada mrk
risalah Allah, menasihati dan mengajak mereka agar meninggalkan
perbuatan-perbuatan mungkar serta persembahan bathil mereka dan aku telah
memperingatkan mereka akan datangnya seksaan Allah bila mereka tetap berkeras
hati, menutup telinga mereka terhadap suara kebenaran ajaran-ajaran Allah yang
aku bawa, namun mereka tidak menghiraukan nasihatku dan tidak mempercayai
peringatanku. Karenanya tidak patutlah aku bersedih hati atas terjadinya
bencana yang telah membinasakan kaumku yang kafir itu.'<o:p></o:p></span></div>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: #cc6600; font-family: "Georgia","serif"; font-weight: normal;"> </span></h3>
<h3 style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-top: 3.0pt;">
<span style="color: #cc6600; font-family: "Georgia","serif"; font-weight: normal;">NABI
MUSA AS<o:p></o:p></span></h3>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Nabi Musa A.S. adalah seorang
bayi yang dilahirkan dikalangan Bani Isra'il yang pada ketika itu dikuasai oleh
Raja Fir'aun yang bersikap kejam dan zalim. Nabi Musa bin Imron bin Qahat bin
Lawi bin Ya'qub adalah beribukan Yukabad.Setelah meningkat dewasa Nabi Musa
telah beristerikan dengan puteri Nabi Syu'aib yaitu Shafura.Dalam perjalanan
hidup Nabi Musa untuk menegakkan Islam dalam penyebaran risalah yang telah
diutuskan oleh Allah kepadanya ia telah diketemukan beberapa orang nabi
diantaranya ialah bapa mertuanya Nabi Syu'aib, Nabi Harun dan Nabi Khidhir. Di
sini juga diceritakan tentang perlibatan beberapa orang nabi yang lain di
antaranya Nabi Somu'il serta Nabi Daud<br />
<br />
Catatan :<br />
Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang Syu'aib, mertua Nabi Musa.
Sebagian besar berpendapat bahwa ia adalah Nabi Syu'aib A.S. yang diutuskan
sebagai rasul kepada kaum Madyan, sedang yang lain berpendapat bahwa ia adalah
orang lain yaitu yang dianggap adalah satu kebetulan namanya Syu'aib juga.
Wallahu A'lam bisshawab<br />
<br />
<b>Kelahiran Musa Dan Pengasuhnya</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Raja Fir'aun yang memerintah
Mesir sekitar kelahirannya Nabi Musa, adalah seorang raja yang zalim, kejam dan
tidak berperikemanusiaan. Ia memerintah negaranya dengan kekerasan, penindasan
dan melakukan sesuatu dengan sewenang-wenangnya. Rakyatnya hidup dalam
ketakutan dan rasa tidak aman tentang jiwa dan harta benda mereka, terutama
Bani Isra'il yang menjadi hamba kekejaman, kezaliman dan bertindak
sewenang-wenangnya dari raja dan orang-orangnya. Mereka merasa tidak tenteram
dan selalu dalam keadaan gelisah, walau pun berada dalam rumah mereka sendiri.
Mereka tidak berani mengangkat kepala bila berhadapan dengan seorang hamba raja
dan berdebar hati mereka karena ketakutan bila kedengaran suara pegawai-pegawai
kerajaan lalu di sekitar rumah mrk, apalagi bunyi kasut mrk sudah terdengar di
depan pintu.<br />
<br />
Raja Fir'aun yang sedang mabuk kuasa yang tidak terbatas itu, bergelimpangan
dalam kenikmatan dan kesenangan duniawi yang tiada taranya, bahkan mengumumkan
dirinya sebagai tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Pd suatu hari beliau
telah terkejut oleh ramalan oleh seorang ahli nujum kerajaan yang dengan
tiba-tiba dtg menghadap raja dan memberitahu bahwa menurut firasatnya falaknya,
seorang bayi lelaki akan dilahirkan dari kalangan Bani Isra'il yang kelak akan
menjadi musuh kerajaan dan bahkan akan membinasakannya.<br />
<br />
Raja Fir'aun segera mengeluarkan perintah agar semua bayi lelaki yang
dilahirkan di dalam lingkungan kerajaan Mesir dibunuh dan agar diadakan
pengusutan yang teliti sehingga tiada seorang pun dari bayi lelaki, tanpa
terkecuali, terhindar dari tindakan itu. Maka dilaksanakanlah perintah raja
oleh para pengawal dan tenteranya. Setiap rumah dimasuki dan diselidiki dan
setiap perempuan hamil menjadi perhatian mereka pada saat melahirkan bayinya.<br />
Raja Fir'aun menjadi tenang kembali dan merasa aman tentang kekebalan
kerajaannya setelah mendengar para anggota kerajaannya, bahwa wilayah
kerajaannya telah menjadi bersih dan tidak seorang pun dari bayi laki-laki yang
masih hidup. Ia tidak mengetahui bahwa kehendak Allah tidak dpt dibendung dan
bahwa takdirnya bila sudah difirman "Kun" pasti akan wujud dan
menjadi kenyataan "Fayakun". Tidak sesuatu kekuasaan bagaimana pun
besarnya dan kekuatan bagaimana hebatnya dapat menghalangi atau mengagalkannya.<br />
<br />
Raja Fir'aun sesekali tidak terlintas dalam fikirannya yang kejam dan zalim itu
bahwa kerajaannya yang megah, menurut apa yang telah tersirat dalam Lauhul
Mahfudz, akan ditumbangkan oleh seorang bayi yang justeru diasuh dan dibesarkan
di dalam istananya sendiri akan diwarisi kelak oleh umat Bani Isra'il yang
dimusuhi, dihina, ditindas dan disekat kebebasannya. Bayi asuhnya itu ialah
laksana bunga mawar yang tumbuh di antara duri-duri yang tajam atau laksana fajar
yang timbul menyingsing dari tengah kegelapan yang mencekam.<br />
<br />
Yukabad, isteri Imron bin Qahat bin Lawi bin Ya'qub sedang duduk seorang diri
di salah satu sudut rumahnya menanti dtgnya seorang bidan yang akan memberi
pertolongan kepadanya melahirkan bayi dari dalam kandungannya itu.<br />
Bidan dtg dan lahirlah bayi yang telah dikandungnya selama sembilan bulan dalam
keadaan selamat, segar dan sihat afiat. Dengan lahirnya bayi itu, maka
hilanglah rasa sakit yang luar biasa dirasai oleh setiap perempuan yang melahirkan
namun setelah diketahui oleh Yukabad bahwa bayinya adalah lelaki maka ia merasa
takut kembali. Ia merasa sedih dan khuatir bahwa bayinya yang sgt disayangi itu
akan dibunuh oleh orang-orang Fir'aun. Ia mengharapkan agar bidan itu
merahsiakan kelahiran bayi itu dari sesiapa pun. Bidan yang merasa simpati
terhadap bayi yang lucu dan bagus itu serta merasa betapa sedih hati seorang
ibu yang akan kehilangan bayi yang baru dilahirkan memberi kesanggupan dan
berjanji akan merahsiakan kelahiran bayi itu.<br />
<br />
Setelah bayi mencapai tiga bulan, Yukabad tidak merasa tenang dan selalu berada
dalam keadaan cemas dan khuatir terhadap keselamatan bayinya. Allah memberi
ilham kepadanya agar menyembunyikan bayinya di dalam sebuah peti yang tertutup
rapat, kemudian membiarkan peti yang berisi bayinya itu terapung di atas sungai
Nil. Yukabad tidak boleh bersedih dan cemas ke atas keselamatan bayinya karena
Allah menjamin akan mengembalikan bayi itu kepadanya bahkan akan mengutuskannya
sebagai salah seorang rasul.<br />
<br />
Dengan bertawakkal kepada Allah dan kepercayaan penuh terhadap jaminan Illahi,
mak dilepaskannya peti bayi oleh Yukabad, setelah ditutup rapat dan dicat
dengan warna hitam, terapung dipermukaan air sungai Nil. Kakak Musa
diperintahkan oleh ibunya untuk mengawasi dan mengikuti peti rahsia itu agar
diketahui di mana ia berlabuh dan ditangan siapa akan jatuh peti yang
mengandungi erti yang sgt besar bagi perjalanan sejarah umat manusia.<br />
Alangkah cemasnya hati kakak Musa, ketika melihat dari jauh bahwa peti yang
diawasi itu, dijumpai oleh puteri raja yang kebetulan berada di tepi sungai Nil
bersantai bersama beberapa dayangnya dan dibawanya masuk ke dalam istana dan
diserahkan kepada ibunya, isteri Fir'aun. Yukabad yang segera diberitahu oleh
anak perempuannya tentang nasib peti itu, menjadi kosonglah hatinya karena
sedih dan cepat serta hampir saja membuka rahsia peti itu, andai kata Allah
tidak meneguhkan hatinya dan menguatkan hanya kepada jaminan Allah yang telah
dinerikan kepadanya.<br />
<br />
Raja Fir'aun ketika diberitahu oleh Aisah, isterinya, tentang bayi laki-laki
yang ditemui di dalam peti yang terapung di atas permukaan sungai Nil, segera
memerintahkan membunuh bayi itu seraya berkata kepada isterinya: "Aku
khuatir bahwa inilah bayi yang diramalkan, yang akan menjadi musuh dan penyebab
kesedihan kami dan akan membinasakan kerajaan kami y besar ini." Akan
tetapi isteri Fir'aun yang sudah terlanjur menaruh simpati dan sayang terhadap
bayi yang lucu dan manis itu, berkata kepada suaminya: "Janganlah bayi
yang tidak berdosa ini dibunuh. Aku sayang kepadanya dan lebih baik kami ambil
dia sebagai anak, kalau-kalau kelak ia akan berguna dan bermanfaat bagi kami.
Hatiku sgt tertarik kepadanya dan ia akan menjadi kesayanganku dan
kesayangmu". Demikianlah jika Allah Yang Maha Kuasa menghendaki sesuatu
maka dilincinkanlah jalan bagi terlaksananya takdir itu. Dan selamatlah nyawa
putera Yukabad yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi rasul-Nya,
menyampaikan amanat wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sudah sesat.<br />
<br />
Nama Musa yang telah diberikan kepada bayi itu oleh keluarga Fir'aun, bererti
air dan pohon {Mu=air , Sa=pohon} sesuai dengan tempat ditemukannya peti bayi
itu. Didatangkanlah kemudian ke istana beberapa inang untuk menjadi ibu susuan
Musa. Akan tetapi setiap inang yang mencuba dan memberi air susunya ditolak
oleh bayi yang enggan menyedut dari setiap tetk yang diletakkan ke bibirnya.
Dalam keadaan isteri Fir'aun lagi bingung memikirkan bayi pungutnya yang enggan
menetek dari sekian banyak inang yang didatangkan ke istana, datanglah kakak
Musa menawarkan seorang inang lain yang mungkin diterima oleh bayi itu.<br />
<br />
Atas pertanyaan keluarga Fir'aun, kalau-kalau ia mengenal keluarga bayi itu,
berkatalah kakak Musa: "Aku tidak mengenal siapakah keluarga dan ibu bayi
ini. Hanya aku ingin menunjukkan satu keluarga yang baik dan selalu rajin
mengasuh anak, kalau-kalau bayi itu dpt menerima air susu ibu keluarga
itu".<br />
Anjuran kakak Musa diterima oleh isteri Fir'aun dan seketika itu jugalah
dijemput ibu kandung Musa sebagai inang bayaran. Maka begitu bibir sang bayi
menyentuh tetek ibunya, disedutlah air susu ibu kandungnya itu dengan sgt
lahapnya. Kemudian diserahkan Musa kepada Yukabad ibunya, untuk diasuh selama
masa menetek dengan imbalan upah yang besar. Maka dengan demikian terlaksanalah
janji Allah kepada Yukabad bahwa ia akan menerima kembali puteranya itu.<br />
<br />
Setelah selesai masa meneteknya, dikembalikan Musa oleh ibunya ke istana, di
mana ia di asuh, dibesar dan dididik sebagaimana anak-anak raja yang lain. Ia
mengenderai kenderaan Fir'aun dan berpakaian sesuai dengan cara-cara Fir'aun
berpakaian sehingga ia dikenal orang sebagai Musa bin Fir'aun.<br />
<br />
<br />
<b>Bacalah tentang isi cerita di atas di dalam Al-Quran dari ayat 4 - 13 dalam
surah "Al-Qashash" sebagai berikut :~</b><br />
<br />
"4.~ Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan
menjadikan penduduknya berpecah belah dengan menindas segolongan dari mrk,
menyembelih anak lelaki mrk dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka.
Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.5.~ Dan Kami
hendak memberi kurnia kepada orang-orang yang tertindas di bumi {Mesir} itu dan
hendak menjadi mrk pemimpin dan menjadikan mrk orang-orang yang mewarisi
{bumi}.6.~ Dan Kami akan teguhkan kedudukan mrk di muka bumi dan akan Kami
perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman berserta tenteranya apa yang selalu mereka
khuatirkan dari mereka itu.7.~ Dan Kami ilhamkan kepada ibu
Musa,"susukanlah dia, dan apabila kamu khuatir terhadapnya, maka jatuhkan
dia ke dalam sungai {Nil}. Dan janganlah kamu khuatir dan janganlah pula
bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan
menjadikannya {salah seorang} dari para rasul.8.~ Maka pungutlah ia oleh
keluarga Fir'aun yang akibatnya ia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka.
Sesungguhnya Fir'aun dan Haman berserta tenteranya adalah orang-orang yang
bersalah.9.~ Dan berkatalah isteri Fir'aun: "Ia {Musa} biji mata bagiku
dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita
atau kita ambil ia menjadi anak," sedang mrk tiada menyedari.10.~ Dan
menjadi kekosongan hait ibu Musa, seandainya Kami tidak teguhkan hatinya, spy
ia termasuk orang-orang yang percaya {kepada janji Allah}.11.~ Dan berkatalah
ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah dia". Maka
kelihatan olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya.12.~ Dan
Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang nahu menyusukannya
sebelum itu, maka berkatalah saudara Musa: "Mahukah kamu aku tunjukkan
kepada kamu ahlul-bait yang akan memeliharakannya utkmu dan mrk dpt berlaku
baik kepadanya?"13.~ Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang
hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu
adalah benar, tetapi manusia kebanyakan tidak mengetahuinya." { Al-Qashash
: 4 ~ 13 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Musa keluar dari Mesir</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Sejak ia dikembali ke istana
oleh ibunya setelah disusui, Musa hidup sebagai slah seorang drp keluarga
kerajaan hingga mencapai usia dewasanya, dimana ia memperolehi asuhan dan
pendidikan sesuai dengan tradisi istana. Allah mengurniakannya hikmah dan
pengetahuan sebagai persiapan tugas kenabian dan risalah yang diwahyukan
kepadanya. Di samping kesempurnaan dan kekuatan rohani, ia dikurniai oleh Allah
kesempurnaan tubuh dan kekuatan jasmani.<br />
Musa mengetahui dan sedar bahwa ia hanya seorang anak pungut di istana dan
tidak setitik darah Fir'aun pun mengalir di dalam tubuhnya dan bahwa ia adalah
keturunan Bani Isra'il tg ditindas dan diperlakukan sewenang-wenangnya oleh
kaum Fir'aun. Karenanya ia berjanji kepada dirinya akan menjadi pembela kepada
kamunya yang tertindas dan menjadi pelindung bagi golongan yang lemah yang
menjadi sasaran kezaliman dan keganasan para penguasa. Demikianlah maka
terdorong oleh rasa setia kawannya kepada orang-orang yang madhlum dan
teraniaya, terjadilah suatu peristiwa yang menyebabkan ia terpaksa meninggalkan
istana dan keluar dari Mesir.<br />
<br />
Peristiwa itu terjadi ketika Musa sedang berjalan-jalan di sebuah lorong di
waktu tengahari di mana keadaan kota sunyi sepi ketika penduduknya sedang tidur
siang, Ia melihat kedua berkelahi seorang dari golongan Bani Isra'il bernama
Samiri dan seorang lagi dari kaum Fir'aun bernama Fa'tun. Musa yang mendengar
teriakan Samiri mengharapkan akan pertolongannya terhadap musuhnya yang lebih
kuat dan lenih besar itu, segera melontarkan pukulan dan tumbukannya kepada
Fatun yang seketika itu jatuh rebah an menghembuskan nafasnya yang terakhir.<br />
<br />
Musa terkejut melihat Fatun, orang Fir'aun itu mati karena tumbukannya yang
tidak disengajakan dn tidak akan mengharapkan membunuhnya. Ia merasa berdoa dan
beristighfar kepada Allah memohon ampun diatas perbuatannya yang tidak sengaja,
telah melayang nyawa salah seorang drp hamba-hamba-Nya.<br />
Peristiwa matinya Fatun menjadi perbualan ramai dan menarik para penguasa
kerajaan yang menduga bahwa pasti orang-orang Isra'illah yang melakukan
perbunuhan itu. Mereka menuntut agar pelakunya diberi hukuman yang berat , bila
ia tertangkap.<br />
<br />
Anggota dan pasukan keamanan negara di hantarkan ke seluruh pelusuk kota mencari
jejak orang yang telah membunuh Fatun, yang sebenarnya hanya diketahui oleh
Samiri dan Musa shj. akan tetapi, walaupun tidak orang ketiga yang menyaksikan
peristiwa itu, Musa merasa cemas dan takut dan berada dalam keadaan bersedia
menghadapi akibat perbuatannya itu bila sampai tercium oleh pihak penguasa.<br />
Alangkah malangnya nasib Musa yang sudah cukup berhati-hati menghindari
kemungkinan terbongkarnya rahsia pembunuhan yang ia lakukan tatkala ia terjebat
lagi tanpa disengajakan dalam suatu perbuatan yang menyebabkan namanya
disebut-sebut sebagai pembunuh yang dicari. Musa bertemu lagi dengan Samiri
yang telah ditolongnya melawan Fatun, juga dalam keadaan berkelahi untuk kali
keduanya dengan salah seorang dari kaum Fir'aun. Melihat Musa berteriaklah Samiri
meminta pertolongannya. Musa menghampiri mereka yang sedang berkelahi seraya
berkata menegur Samiri: " Sesungguhnya engkau adalah seorang yang telah
sesat."<br />
Samiri menyangkal bahwa Musa akan membunuhnya ketika ia mendekatinya, lalu
berteriaklah Samiri berkata: "Apakah engkau hendak membunuhku sebagaimana
engkau telah membunuh seorang kelmarin? Rupanya engkau hendak menjadi seorang
yang sewenang-wenang di negeri ini dan bukan orang yang mengadilkan
kedamaian".<br />
<br />
Kata-kata Samiri itu segera tertangkap orang-orang Fir'aun, yang dengan cepat
memberitahukannya kepada para penguasa yang memang sedang mencari jejaknya.
Maka berundinglah para pembesar dan penguasa Mesir, yang akhirnya memutuskan
untuk menangkap Musa dan membunuhnya sebagai balasan terhadap matinya seorang
dari kalangan kaum Fir'aun.<br />
Selagi orang-orang Fir'aun mengatur rancangan penangkapan Musa, seorang lelaki
slah satu daripada sahabatnya datang dari hujung kota memberitahukan kepadanya
dan menasihatkan agar segera meninggalkan Mesir, karena para penguasa Mesir
telah memutuskan untuk membunuhnya apabila ia ditangkap. lalu keluarlah Musa
terburu-buru meninggalkan Mesir, ssebelum anggota polis sempat menutup serta
menyekat pintu-pintu gerbangnya.<br />
<br />
<b>Tentang isi cerita ini, terdapat dalam al-Quran yang dapat di baca di dalam
surah "Al-Qashshas" ayat 14 - 21 sebagaimana berikut :~<br />
</b><br />
"14.~ Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikannya
hikmah dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik.15.~ Dan Musa masuk ke kota {Memphis} ketika penduduknya
sedang tidur, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang lelaki sedang
bergaduh, yang seorangnya dari golongannya {Bani Isra'il} dan seorang lagi dari
musuhnya {Kaum Fir'aun}. Maka orang dari golongannya meminta pertolongan
kepadanya untuk mengalahkan orang dari musuhnya, lalu Musa menumbuknya dan
matilah musuhnya itu. Musa berkta; "Ini adalah perbuatan syaitan,
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata
{permusuhannya}.16.~ Musa berdoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah
menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku". Maka Allah
mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun dan Maha
Penyayang.17.~ Musa berkata : "Ya Tuhanku demi nikmat Engkau anugerahkan
kepadaku, aku sesekali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang
berdosa".18.~ Karena itu jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu
dengan khuatir {akibat perbuatannya} maka tiba-tiba orang yang meminta
pertolongannya kelmarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata
kepadanya: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang sesat, yang nyata
{kesesatannya}.19.~ Maka tatkala Musa hendak memegang dengan kuat orang yang
menjadi musuh keduanya, berkata {seorang drp mereka}: "Hai Musa apakah
engkau bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kelmarin telah membunuh
seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang
berbuat sewenang-wenang di negeri {ini}, dan tiadalah kamu bermaksud menjadi
salah seorang dari orang yang mengadakan perdamaian".20.~ Dan datanglah
seorang laki-laki dari hujung kota bergegas-gegas, seraya berkata: "Hai
Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentangmu, untuk membunuhmu
oleh itu keluarlah {dari kota ini}. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
memberi nasihat kepadamu.21.~ Mak keluarlah Musa dari kota ini dengan rasa
takut menunggu-nunggu dengan khuatir. Dia berdoa: "Ya Tuhanku
selamatkanlah dari orang-orang yang zalim itu." { Al-Qashash : 14 ~ 21 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Musa bertemu Jodoh di kota Madyan</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Dengan berdoa kepada Allah:
"Ya Tuhanku selamatkanlah aku dari segala tipu daya orang-orang yang
zalim" keluarlah Nabi Musa dari kota Mesir seorang diri, tiada pembantu
selain inayahnya Allah tiada kawan selain cahaya Allah dan tiada bekal kecuali
bekal iman dan takwa kepada Allah. Penghibur satu-satunya bagi hatinya yang
sedih karena meninggalkan tanahi airnya ialah bahwa ia telah diselamatkan oleh
Allah dari buruan kaum fir'aun yang ganas dan kejam itu.<br />
<br />
Setelah menjalani perjalanan selama lapan hari lapan malam dengan berkaki ayam
{tidak berkasut} sampai terkupas kedua kulit tapak kakinya, tibalah Musa di
kota Madyan yaitu kota Nabi Syu'aib yang terletak di timur jazirah Sinai dan
teluk Aqabah di selatan Palestin.<br />
Nabi Musa beristirehat di bawah sebuah pokok yang rendang bagi menghilangkan
rasa letihnya karena perjalanan yang jauh, berdiam seorang diri karena nasibnya
sebagai salah seorang bekas anggota istana kerajaan yang menjadi seorang
pelarian dan buruan. Ia tidak tahu ke mana ia harus pergi dan kepada siapa ia
harus bertamu, di tempat di mana ia tidak mengenal dan dikenal orang, tiada
sahabat dan saudara. Dalam keadaan demikian terlihatlah olehnya sekumpulan
penggembala berdesak-desak mengelilingi sebuah sumber air bagi memberi minum
ternakannya masing-masing, sedang tidak jauh dari tempat sumber air itu berdiri
dua orang gadis yang menantikan giliran untuk memberi minuman kepada
ternakannya, jika para penggembala lelaki itu sudah selesai dengan tugasnya.<br />
<br />
Musa merasa kasihan melihat kepada dua orang gadis itu yang sedang menanti lalu
dihampirinya dan ditanya : "Gerangan apakah yang kamu tunggu di
sini?" Kedua gadis itu menjawab: "Kami hendak mengambil air dan
memberi minum ternakan kami namun kami tidak dapat berdesak dengan lelaki yang
masih berada di situ. Kami menunggu sehingga mereka selesai memberi minum
ternakan mereka. Kami harus lakukan sendiri pekerjaan ini karena ayah kami
sudah lanjut usianya dan tidak dapat berdiri, jangan lagi datang ke mari".
Lalu tanpa mengucapkan sepatah kata dua pun diambilkannyalah timba kedua gadis
itu oleh Musa dan sejurus kemudian dikembalikannya kepada mrk setelah terisi
air penuh sedang sekeliling sumber air itu masih padat di keliling para
pengembala.<br />
<br />
Setibanya kedua gadis itu di rumah berceritalah keduanya kepada ayah mrk
tentang pengalamannya dengan Nabi Musa yang karena pertolongannya yangbtidak
diminta itu mrk dapat lebih cepat kembali ke rumah drp biasa. Ayah kedua gadis
yang bernama Syu'aib itu tertarik dengan cerita kedua puterinya. Ia ingin
berkenalan dengan orang yang baik hati itu yang telah memberi pertolongan tanpa
diminta kepada kedua puterinya dan sekaligus menytakan terimakasih kepadanya.
Ia menyuruh salah seorang dari puterinya itu pergi memanggilkan Musa dan
mengundangnya datang ke rumah.<br />
<br />
Dengan malu-malu pergilah puteri Syu'aib menemui Musa yang masih berada di
bawah pohon yang masih melamun. Dalam keadaan letih dan lapar Musa berdoa:
"Ya Tuhanku aku sangat memerlukan belas kasihmu dan memerlukan kebaikan
sedikit brg makanan yang Engkau turunkan kepadaku."<br />
Berkatalah gadis itu kepada Musa memotong lamunannya: "Ayahku mengharapkan
kedatanganmu ke rumah untuk berkenalan dengan engkau serta memberi engkau
sekadar upah atas jasamu menolong kami mendapatkan air bagi kami dan ternakan
kami."<br />
<br />
Musa sebagai perantau yang masih asing di negeri itu, tiada mengenal dan
dikenali orang tanpa berfikir panjang menerima undangan gadis itu dengan senang
hati. Ia lalu mengikuti gadis itu dari belakang menuju ke rumah ayahnya yang
bersedia menerimanya dengan penuh ramah-tamah, hormat dan mengucapkan
terimakasihnya.<br />
Dalam berbincang-bincang dab bercakap-cakap dengan Syu'aib ayah kedua gadis
yang sudah lanjut usianya itu Musa mengisahkan kepadanya peristiwa yang terjadi
pd dirinya di Mesri sehingga terpaksa ia melarikan diri dan keluar meninggalkan
tanah airnya bagi mengelakkan hukuman penyembelihan yang telah direncanakan
oleh kaum Fir'aun terhadap dirinya.<br />
<br />
Berkata Syu'aib setelah mendengar kisah tamunya: "Engkau telah lepas dari
pengejaran dari orang-orang yang zalim dan ganas itu adalah berkat rahmat Tuhan
dan pertolongan-Nya. Dan engkau sudah berada di sebuah tempat yang aman di
rumah kami ini, di man engkau akan tinggallah dengan tenang dan tenteram selama
engkau suka."<br />
Dalam pergaulan sehari-hari selama ia tinggal di rumah Syu'aib sebagai tamu
yang dihormati dan disegani Musa telah dapat menawan hati keluarga tuan rumah
yang merasa kagum akan keberaniannya, kecerdasannya, kekuatan jasmaninya,
perilakunya yang lemah lembut, budi perkertinya yang halus serta akhlaknya yang
luhur. Hal mana telah menimbulkan idea di dalam hati salah seorang dari kedua
puteri Syu'aib untuk mempekerjakan Musa sebagai pembantu mereka. Berkatalah
gadis itu kepada ayahnya: "wahai ayah! Ajaklah Musa sebagai pembantu kami
menguruskan urusan rumahtangga dan penternakan kami. Ia adalah seorang yang
kuat badannya, luhur budi perkertinya, baik hatinya dan boleh dipercayai."<br />
<br />
Saranan gadis itu disepakati dan diterima baik oleh ayahnya yang memang sudah
menjadi pemikirannya sejak Musa tinggal bersamanya di rumah, menunjukkan sikap
bergaul yang manis perilaku yang hormat dab sopan serta tangan yang ringan suka
bekerja, suka menolong tanpa diminta.<br />
Diajaklah Musa berunding oleh Syu'aib dan berkatalah kepadanya: "Wahai
Musa! Tertarik oleh sikapmu yang manis dan cara pergaulanmu yang sopan serta
akhlak dan budi perkertimu yang luhur, selama engkau berada di rumah ini kami
dan mengingat akan usiaku yang makin hari makin lanjut, maka aku ingin sekali
mengambilmu sebagai menantu, mengahwinkan engkau dengan salah seorang dari
kedua gadisku ini. Jika engkau dengan senang hati menerima tawaranku ini, maka
sebagai maskahwinnya, aku minta engkau bekerja sebagai pembantu kami selama
lapan tahun menguruskan penternakan kami dan soal-soal rumahtangga yang
memerlukan tenagamu. Dan aku sangat berterima kasih kepada mu bila engkau
secara suka rela mahu menambah dua tahun di atas lapan tahun yang menjadi
syarat mutlak itu."<br />
<br />
Nabi Musa sebagai buruan yang lari dari tanah tumpah darahnya dan berada di
negeri orang sebagai perantau, tada sanak saudara, tiada sahabat telah menerima
tawaran Syu'aib iut sebagai kurniaan dari Tuhan yang akan mengisi kekosongan
hidupnya selaku seorang bujang yang memerlukan teman hidup untuk menyekutunya
menanggung beban penghidupan dengan segala duka dan dukanya. Ia segera tanpa
berfikir panjang berkata kepada Syu'aib: "Aku merasa sgt bahagia, bahwa
pakcik berkenan menerimaku sebagai menantu, semuga aku tidak menghampakan
harapan pakcik yang telah berjasa kepada diriku sebagai tamu yang diterima dengan
penuh hormat dan ramah tamah, kemudian dijadikannya sebagai menantu, suami
kepada anak puterinya. Syarat kerja yang pakcik kemukakan sebagai maskahwin,
aku setujui dengan penuh tanggungjawab dab dengan senang hati."<br />
<br />
Setelah masa lapan tahun bekerja sebagai pembantu Syu'aib ditambah dengan suka
rela dilampaui oleh Musa, dikahwinkanlah ia dengan puterinya yang bernama
Shafura. Dan sebagai hadiah perkahwinan diberinyalah pasangan penganti baru itu
oleh Syu'aib beberapa ekor kambing untuk dijadikan modal pertama bagi hidupnya
yang baru sebagai suami-isteri. Pemberian beberpa ekor kambing itu juga
merupakan tanda terimaksih Syu'aib kepada Musa yang selama ini di bawah
pengurusannya, penternakan Syu'aib menjadi berkembang biak dengan cepatnya dan
memberi hasil serta keuntungan yang berlipat ganda.<br />
<br />
<b>Bacalah tentang isi cerita yang terurai ini di dalam ayat 22 sampai ayat 28,
surah "Al-Qashash" juz 20 yang berbunyi sebagai berikut :~<br />
</b><br />
"22.~ Dan tatkala ia menghadap ke negeri Madyan, ia berdoa {lagi}:
"Mudah-mudahan Tuhanku menimpaiku ke jalan yang benar."23.~ Dan
tatkala ia sampai di sumber air di negeri Madyan, ia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang memberi minum {ternakannya} dan ia menjumpai di
belakang orang ramai itu, dua orang wanita yang sedang menghambat ternakannya.
Musa berkata: "Apakah maksudmu {dengan berbuat begitu}?" Kedua wanita
itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan {ternakan kami} sebelum
pengembala-pengembala itu memulangkan {ternakkannya} sedang bapa kami orang tua
yang telah lanjut umurnya."24.~ Maka Musa memberi minum ternakan itu {utk
menolong} keduanya, kemudian kembali ke tempat yang teduh, lalu berdoa: "
Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan
kepadaku."25.~ Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang daripada kedua
wanita itu dengan malu-malu ia berkata: "Sesungguhnya bapaku memanggilmu
agar ia memberi pembalasan {kebaikanmu} memberi minum {ternakan} kami."
Maka tatkala Musa mendatangi bapanya {Syu'aib} dan menceritakan kepadanya cerita
{mengenai dirinya}. Syu'aib berkata: "Janganlah kamu takut, kamu telah
selamat dari orang-orang yang zalim itu."26.~ Salah seorang dari kedua
wanita itu berkata: "Ya bapaku, ambil ia sebagai orang yang bekerja
{dengan kita}. karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja {dengan kita} ialah orang yang kuat lagi dpt dipercayai."27.~
Berkatalah dia {Syu'aib}: " Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu
dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku
lapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun itu adalah dari kemahuanmu,
maka aku tidak mahu memberati kamu. Dan kamu insya-Allah kelak akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang baik."28.~ Dia berkata: "Itulah
{perjanjian} antara aku dan kamu, mana saja dari kedua waktu yang ditentukan
itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku {lagi}. Dan
Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan." { Al-Qashash : 22 ~ 28 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Musa A.S. pulang ke Mesir dan menerima Wahyu</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Sepuluh tahun lebih Musa
meninggalkan Mesir tanah airnya, sejak ia melarikan diri dari buruan kaum
Fir'aun. Suatu waktu yang cukup lama bagi seseorang dpt bertahan menyimpan rasa
rindunya kepada tanah air, tempat tumpah darahnya , walaupun ia tidak pernah
merasakan kebahagiaan hidup di dalam tanah airnya sendiri. Apa lagi seorang
seperti Musa yang mempunyai kenang-kenangan hidup yang seronok dan indah selama
ia berada di tanah airnya sendiri selaku seorang dari keluarga kerajaan yang
megah dan mewah, maka wajarlah bila ia merindukan Mesir tanah tumpah darahnya
dan ingin pulang kembali setelah ia beristerikan Shafura, puteri Syu'aib.<br />
<br />
Bergegas-gegaslah Musa berserta isterinya mengemaskan barang dan menyediakan
kenderaan lalu meminta diri dari orang tuanya dan bertolaklah menuju ke selatan
menghindari jalan umum supaya tidak diketahui oleh orang-orang Fir'aun yang
masih mencarinya.<br />
Setibanya di "Thur Sina" tersesatlah Musa kehilangan pedoman dan
bingung manakah yang harus ia tempuh. Dalam keadaan demikian terlihatlah oleh
dia sinar api yang nyala-nyala di atas lereng sebuah bukit. Ia berhenti lalu
lari ke jurusan api itu seraya berkata kepada isterinya: "Tinggallah kamu
disini menantiku. Aku pergi melihat api yang menyala di atas bukit itu dan
segera aku kembali. Mudah-mudahan aku dapat membawa satu berita kepadamu dari
tempat api itu atau setidak-tidaknya membawa sesuluh api bagi menghangatkan
badanmu yang sedang menggigil kesejukan."<br />
<br />
Tatkala Musa sampai ke tempat api itu terdengar oleh dia suara seruan kepadanya
datang dari sebatang pohon kayu di pinggir lembah yang sebelah kanannya pada
tempat yang diberkahi Allah. Suara seruan yang didengar oleh Musa itu ialah:
"Wahai Musa! Aku ini adalah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu.
Sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci Thuwa. Dan aku telah memilih kamu,
maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya aku ini
adalah Allah tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah solat
untuk mengingat akan Aku."</span><span style="font-size: 8.5pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Itulah wahyu yang pertama yang diterima langsung oleh Nabi Musa
sebagai tanda kenabiannya, di mana ia telah dinyatakan oleh Allah sebagai rasul
dan nabi-Nya yang dipilih Nabi Musa dalam kesempatan bercakap langsung dengan
allah di atas bukit Thur Sina itu telah diberi bekal oleh Allah yang Maha Kuasa
dua jenis mukjizat sebagai persiapan untuk menghadap kaum Fir'aun yang sombong
dan zalim itu.<br />
Bertanyalah Allah kepada Musa: "Apakah itu yang engkau pegang dengan
tangan kananmu hai Musa!" Suatu pertanyaan yang mengadungi erti yang lebih
dalam dari apa yang sepintas lalu dapat ditangkap oleh Nabi Musa dengan
jawapannya yang sederhana. "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan pdnya dan
aku pukul daun dengannya untuk makanan kambingku. Selain itu aku dapat pula
menggunakan tongkatku untuk keperluan-keperluan lain yang penting bagiku."<br />
<br />
Maksud dan erti dari pertanyaan Allah yang nampak sederhana itu baru
dimegertikan dan diselami oleh Musa setelah Allah memerintahkan kepadanya agar
meletakkan tongkat itu di atas tanah, lalu menjelmalah menjadi seekor ular
besar yang merayap dengan cepat sehingga menjadikan Musa lari ketakutan. Allah
berseru kepadanya: "Peganglah ular itu dan jangan takut. Kami akan
mengembalikannya kepada keadaan asal."<br />
Maka begitu ular yang sedang merayap itu ditangkap dan dipegang oleh Musa, ia
segera kembali menjadi tongkat yang ia terima dari Syu'aib, mertuanya ketika ia
bertolak dari Madyan.<br />
<br />
Sebagai mukjizat yang kedua, Allah memerintahkan kepada Musa agar mengepitkan
tangannya ke ketiaknya yang nyata setelah dilakukannya perintah itu, tangannya
menjadi putih cemerlang tanpa cacat atau penyakit.<br />
<br />
<br />
<b>Bacalah tentang isi cerita di atas dalam surah "Thaahaa" ayat 9
sehingga 23 juz 16 sebagai berikut :~</b><br />
<br />
"9.~ Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? 10.~ Ketika itu melihat api,
lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu {di sini}
sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit
daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu."
11.~ Mak ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil: "Hai Musa, 12.~
Sesungguhnya Aku ini adalah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu,
sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci Thuwa. 13.~ Dan aku telah memilih
kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan {kepadamu}. 14.~ Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah solat untuk mengingati Aku. 15.~ Sesungguhnya hari kiamat itu akan
datang. Aku merahsiakan {waktunya} agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan
apa yang diusahakannya. 16.~ Maka sesekali janagnlah kamu dipalingkan
daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang
mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu menjadi binasa." 17.~
Apakah itu yang ditangan kananmu, hai Musa?" 18.~ Berkata Musa: "Ini
adalah tongkatku, aku bertelekan padanya dan aku memukul {daun} dengannya untuk
kambingku dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya." 19.~ Allah
berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!" 20.~ Lalu dilemparkanlah
tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat.
21.~ Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut. Kami akan
mengembalikannya kepada keadaan asalnya." 22.~ Dan kepitkanlah tanganmu di
ketiakmu, nescaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai
mukjizat yang lain {pula}. 23.~ untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar." {Thaahaa : 9 ~ 23 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Musa diperintahkan berdakwah kepada Fir'aun</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Raja Fir'aun yang telah
berkuasa di Mesir telah lama menjalankan pemerintahan yang zalim, kejam dan
ganas. Rakyatnya yang terdiri dari bangsa Egypt yang merupakan penduduk
peribumi dan bangsa Isra'il yang merupakan golongan pendatang, hidup dalam
suasana penindasan, tidak merasa aman bagi nyawa dan harta bendanya.<br />
Tindakan sewenang-wenang dan pihak penguasa pemerintahan terutamanya ditujukan
kepada Bani Isra'il yang tidak diberinya kesempatan hidup tenang dan tenteram.
Mereka dikenakan kerja paksa dan diharuskan membayar berbagai pungutan yang
tidak dikenakan terhadap penduduk bangsa Egypt, bangsa Fir'aun sendiri.<br />
<br />
Selain kezaliman, kekejaman, penindasan dan pemerasan yang ditimpakan oleh
Fir'aun atas rakyatnya, terutama kaum Bani Isra'il. ia menyatakan dirinya
sebagai tuhan yang harus disembah dan dipuja. Dan dengan demikian ia makin jauh
membawa rakyatnya ke jalan yang sesat tanpa pendoman tauhid dan iman, sehingga
makin dalamlah mereka terjerumus ke lembah kemaksiatan dan kerusakan moral dan
akhlak.<br />
Maka dalam kesempatan bercakap-cakap langsung di bukit Thur Sina itu
diperintahkanlah Musa oleh Allah untuk pergi ke Fir'aun sebagai Rasul-Nya,
mengajakkan beriman kepada Allah, menyedarkan dirinya bahwa ia adalah makhluk
Allah sebagaimana lain-lain rakyatnya, yang tidak sepatutnya menuntut orang
menyembahnya sebagi tuhan dan bahawa Tuhan yang wajib disembah olehnya dan oleh
semua manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta
ini.<br />
<br />
Nabi Musa dalam perjalanannya menuju kota Mesir setelah meninggalkan Madyan,
selalu dibayang oleh ketakutan kalau-kalua peristiwa pembunuhan yang telah
dilakukan sepuluh tahun yang lalu itu, belum terlupakan dan masih belum hilang
dari ingatan para pembesar kerajaan Fir'aun. Ia tidak mengabaikan kemungkinan
bahwa mrk akan melakukan pembalasan terhadap perbuatan yang ia tidak sengaja
itu dengan hukuman pembunuhan atas dirinya bila ia sudah berada di
tengah-tengah mereka. Ia hanya terdorong rasa rindunya yang sangat kepada tanah
tumpah darahnya dengan memberanikan diri kembali ke Mesir tanpa memperdulikan akibat
yang mungkin akan dihadapi.<br />
<br />
Jika pada waktu bertolak dari Madyan dan selama perjalannya ke Thur Sina. Nabi
Musa dibayangi dengan rasa takut akan pembalasan Fir'aun, Maka dengan perintah
Allah yang berfirman maksudnya :~<br />
"Pergilah engkau ke Fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas, segala
bayangan itu dilempar jauh-jauh dari fikirannya dan bertekad akan melaksanakan
perintah Allah menghadapi Fir'aun apa pun akan terjadi pada dirinya. Hanya
untuk menenterankan hatinya berucaplah Musa kepada Allah: "Aku telah
membunuh seorang drp mereka , maka aku khuatir mereka akan membalas membunuhku,
berikanlah seorang pembantu dari keluargaku sendiri, yaitu saudaraku Harun
untuk menyertaiku dalam melakukan tugasku meneguhkan hatiku dan menguatkan
tekadku menghadapi orang-orang kafir itu apalagi Harun saudaraku itu lebih
petah {lancar} lidahnya dan lebih cekap daripada diriku untuk berdebat dan
bermujadalah."<br />
<br />
Allah berkenan mengabulkan permohonan Musa, maka digerakkanlah hati Harun yang
ketika itu masih berada di Mesir untuk pergi menemui Musa mendampinginya dan
bersama-sama pergilah mereka ke istana Fir'aun dengan diiringi firman Allah:
"Janganlah kamu berdua takut dan khuatir akan disiksa oleh Fir'aun. Aku
menyertai kamu berdua dan Aku mendengar serta melihat dan mengetaui apa yang
akan terjadi antara kamu dan Fir'aun. Berdakwahlah kamu kepadanya dengan
kata-kata yang lemah lembut sedarkanlah ia dengan kesesatannya dan ajaklah ia
beriman dan bertauhid, meninggalkan kezalimannya dan kecongkakannya kalau-kalau
dengan sikap yang lemah lembut daripada kamu berdua ia akan ingat pada
kesesatan dirinya dan takut akan akibat kesombongan dan kebonmgkakannya."<br />
<br />
<b>Bacalah tentang isi cerita di atas di dalam ayat 33 sehingga ayat 35 surah
"Al-Qashash" dan ayat 42 sehingga ayat 47 surah "Thaha"
sebagai berikut :~</b><span class="apple-converted-space"> </span><br />
<br />
"33.~ Musa berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh
seseorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku,
34.~ dan saudaraku Harun dia lebih petah lidahnya drpku, maka utuslah dia
bersamaku sebagai pembantu untuk membenarkan {perkataan} ku sesungguhnya aku
khuatir mereka akan mendustakan aku." 35.~ Allah berfirman: "Kami
akan membantumu dengan saudaramu dan Kami berikan kepadamu kekuasaan yang
besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu {berangkat kami berdua} dengan
membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan
menang." { Al-Qashash : 33 ~ 35 }<br />
<br />
"42.~ Pergilah kamu berserta saudara kamu dengan membawa ayat-ayat-Ku dan
janganlah kamu berdua lalai dalam memngingat-Ku. 43.~ Pergilah kamu berdua
kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melewati batas. 44.~ maka berbicaralah
kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia akan
ingat atau takut" 45.~ Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami
sesungguhnya kami khuatir bahwa ia segera menyeksa kami atau akan bertambah
melewati batas 46.~ allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khuatir,
sesungguhnya Aku berserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". 47.~
Maka datanglah kamu berdua kepadanya {Fir'aun} dan katakanlah:
"Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani
Isra'il bersama kami dan janganlah kamu menyeksa mereka. Sesungguhnya kami
telah datang kepadamu dengan membawa bukti {atas kerasulan kami} dari Tuhanmu.
Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk." {
Thaha : 42 ~ 47 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Mujadalah (dialog) antara Musa dengan Fir'aun</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Diperolehi kesempatan oleh Musa
dan Harun, menemui raja Fir'aun yang menyatakan dirinya sebagai tuhan itu,
setelah menempuh beberapa rintangan yang lazim dilampaui oleh orang yang ingin
bertemu dengan raja pd waktu itu. Pertemuan Musa dan Harun dengan Fir'aun
dihadiri pula oleh beberapa anggota pemerintahan dan para penasihatnya.<br />
Bertanya Fir'aun kepada mereka berdua:: "Siapakah kamu berdua ini?"<br />
Musa menjawab: "Kami, Musa dan Harun adalah pesuruh Allah kepadamu agar
engkau membebaskan Bani Isra'il dari perhambaan dan penindasanmu dan
menyerahkan meeka kepada kami agar menyebah kepada Allah dengan leluasa dan
menghindari seksaanmu."<br />
<br />
Fir'aun yang segera mengenal Musa berkata kepadanya: "Bukankah engkau
adalah Musa yang telah kami mengasuhmu sejak masa bayimu dan tinggal bersama
kami dalam istana sampai mencapai usia remajamu, mendapat pendidikan dan
pengajaran yang menjadikan engkau pandai? Dan bukankah engkau yang melakukan
pembunuhan terhadap diriseorang drp golongan kami? Sudahkah engkau lupa itu
semuanya dan tidak ingat akan kebaikan dan jasa kami kepada kamu?"<br />
Musa menjawab: "Bahwasanya engkau telah memeliharakan aku sejak masa
bayiku, itu bukanlah suatu jasa yang dapat engkau banggakan. Karena jatuhnya
aku ke dalam tangan mu adalah akibat kekejaman dan kezalimanmu tatkala engkau
memerintah agar orang-orangmu menyembelih setiap bayi-bayi laki yang lahir,
sehingga ibu terpaksa membiarkan aku terapung di permukaan sungai Nil di
dalamsebuah peti yang kemudian dipungut oleh isterimu dan selamatlah aku dari
penyembelihan yang engkau perintahkan. Sedang mengenai pembunuhan yang telah
aku lakukan itu adalah akibat godaan syaitan yang menyesatkan, namun peristiwa
itu akhirnya merupakan suatu rahmat dan barakah yang terselubung bagiku. Sebab
dalam perantauanku setelah aku melarikan diri dari negerimu, Allah mengurniakan
aku dengan hikmah dan ilmu serta mengutuskan aku sebagai Rasul dan pesuruh-Nya.
Maka dalam rangka tugasku sebagai Rasul datanglah aku kepadamu atas perintah
Allah untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan
kezaliman dan penindasanmu terhadap Bani Isra'il."<br />
<br />
Fir'aun bertanya: "Siapakah Tuhan yang engkau sebut-sebut itu, hai Musa?
Adakah tuhan di atas bumi ini selain aku yang patut di sembah dan dipuja?"<br />
Musa menjawab: "Ya, yaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan
seru sekalian alam."<br />
Tanya Fir'aun: "Siapakah Tuhan seru sekali alam itu?"<br />
Musa menjawab: "Ialah Tuhan langit dan bumi dan segala apa yang ada antara
langit dan bumi."<br />
Berkata Fir'aun kepada para penasihatnya dan pembesar-pembesar kerajaan yang
berada disekitarnya. Sesungguhnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini adalah
seorang yang gila kemudia ia balik bertanya kepada Musa dan Harun:
"Siapakah Tuhan kamu berdua?"<br />
<br />
Musa menjawab: "Tuhan kami ialah Tuhan yang telah memberikan kepada
tiap-tiap makhluk sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberi petunjuk
kepadanya."<br />
Fir'aun bertanya: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu yang
tidak mempercayai apa yang engkau ajarkan ini dan malahan menyembah berhala dan
patung-patung?"<br />
Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku. Jika Dia
telah menurunkan azab dan seksanya di atas mereka maka itu adalah karena
kecongkakan dan kesombongan serta keengganan mereka kembali ke jalan yang
benar. Jika Dia menunda azab dan seksa mereka hingga hari kiamat, maka itu
adalah kehendak-Nya yang hikmahnya kami belum mengetahuinya. Allah telah
mewahyukan kepada kami bahwa azab dan seksanya adalah jalan yang benar."<br />
<br />
Rif'aun yang sudah tidak berdaya menolak dalil-dalil Nabi Musa yang diucapkan
secara tegas dan berani merasa tersinggung kehormatannya sebagai raja yang
telah mempertuhankan dirinya lalu menujukan amarahnya dan berkata kepada Musa
secara mengancam: "Hai Musa! jika engkau mengakui tuhan selain aku, maka
pasti engkau akan kumasukkan ke dalam penjara."<br />
Musa menjawab: "Apakah engkau akan memenjarakan aku walaupun aku dapat
memberikan kepadamu tanda-tanda yang membuktikan kebenaran dakwahku?"<br />
<br />
Fir'aun menentang dengan berkata: "Datanglah tanda-tanda dan bukti-bukti
yang nyata yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika engkau benar-benar
tiak berdusta."<br />
<br />
<br />
<b>Dialog {mujadalah} antara Musa dan Fir'aun sebagaimana dihuraikan di atas
dpt dibaca dalam surah "Asy-Syu'ara" ayat 18 hingga ayat 31 juz 19
sebagimana berikut :~<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
<br />
"18.~ Fir'aun berkata: "Bukankah kami telah mengasuhmu diantara
{keluarga} kami diwaktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal diantara
{keluarga} kami beberapa tahun dari umurmu. 19.~ dan kamu telah berbuat sesuatu
perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang
yang tidak membalas jasa." 20.~ Berkata Musa: "Aku telah melakukannya
sedang aku diwaktu itu termasuk orang-orang yang khilaf. 21.~ Lalu aku lari
meninggalkan kamu ketika aku takut kepada kamu, kemudian Tuhanku memberikan
kepadaku ilmu serta Dia menjadikan aku salah seorang diantara rasul-rasul. 22.~
Budi yang kamu limpahkan kepada ku ini adalah {disebabkan} perhambaan darimu
terhadap Bani Isra'il." 23.~ Fir'aun bertanya: "Apa Tuhan semesta
alam itu?"24.~ Musa menjawab: "Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa
yang diantara keduanya {itulah Tuhanmu} jika kamu sekalian {orang-orang}
mempercayainya". 25.~ Berkata Fir'aun kepada orang-orang sekelilingnya:
"Apakah kamu tidak mendengarkan?". 26.~ Musa berkata: "Tuhan
kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu" 27.~ Fir'aun berkata:
"Sesungguhnya Rasulmu yang diutuskan kepada kamu sekalian benar-benar
orang gila". 28.~ Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat
dan apa yang ada di antara keduanya {itulah Tuhanmu} jika kamu mempergunakan
akal". 29.~ Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyenbah Tuhan
selain aku benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang
dipenjarakan". 30.~ Musa berkata: "Dan apakah kamu {akan melakukan
itu} walaupun aku tunjukkan kepadamu sesuatu {keterangan} yang nyata jika kamu
adlah termasuk orang-orang yang benar." { Asy-Syura : 18 ~ 31 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
Musa memperlihatkan dua mukjizat kepada Fir'aun</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Menjawab tentangan Fir'aun yang
menuntut bukti atas kebenarannya Musa dengan serta-merta meletakkan tongkat
mukjizatnya di atas yang segera menjelma menjadi seekor ular besar yang melata
menghala ke Fir'aun. Karena ketakutan melompat lari dari singgahsananya
melarikan diri seraya berseru kepada Musa: " Hai Musa demi asuhanku
kepadamu selama delapan belas tahun panggillah kembali ularmu itu."
Kemudian dipeganglah ular itu oleh Musa dan kembali menjadi tongkat biasa.<br />
<br />
Berkata Fir'aun kepada Musa setelah hilang dari rasa heran dan takutnya:
"Adakah bukti yang dapat engkau tunjukkan kepadaku?"<br />
"Ya, lihatlah." Musa menjawab serta memasukkan tangannya ke dalam
saku bajunya. Kemudian tatkala tangannya dikeluarkan dari sakunya, bersinarlah
tangan Musa itu menyilaukan mata Fir'aun itu dan orang-orang yang sedang berada
disekelilingnya.<br />
Fir'aun sebagai raja yang menyatakan dirinya sebagai tuhan tentu tidak akan
mudah begitu saja menyerah kepada Musa bekas anak pungutnya walaupun kepadanya
telah diperlihatkan dun mukjizat. Ia bahkan berkata kepada kaumnya yang ia
khuatir akan terpengaruh oleh kedua mukjizat Musa itu bahwa itu semuanya adalah
perbuatan sihir dan bahwa Musa dan Harun adalah ahli sihir yang mahir yang datang
dengan maksud menguasai Mesir dan para penduduknya akan kekuatan dengan
sihirnya itu.<br />
<br />
Fir'aun dianjurkan oleh penasihatnya yang dikepalai oleh Haman agar mematahkan
sihir Musa dan Harun itu dengan mengumpulkan ahli-ahli sihir yang terkenal dari
seluruh daerah kerajaan untuk bertanding melawan Musa dan Harun. Anjuran mana
disetujui oleh Fir'aun yang merasa itu adalah fikiran yang tepat dan jalan yang
terbaik untuk melumpuhkan kedua mukjizat Allah yang oleh mereka dianggapnya
sebagai sihir. Anjuran itu lalu ditawarkan kepada Musa yang seketika tanpa
ragu-ragu sedikit pun menerima tentangan Fir'aun untuk beradu dan bertanding
melawan ahli-ahli sihir. Musa berkeyakinan penuh bahwa dengan perlindung Allah
ia akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan itu, pertandingan antara
perbuatan sihir yang diilham oleh syaitan melawan mukjizat yang dikurniakan
oleh Allah.<br />
<br />
Pada suatu hari raya kerajaan telah bersetuju untuk mengadakan hari
pertandingan sihir maka berduyun-duyunlah penduduk kota menuju ke tempat yang
telah ditentukan untuk menyaksikan perlumbaan kepandaian menyihir yang buat
pertama kalinya diadakan di kota Mesir. Juga sudah berada di tempat ahli-ahli
sihhir yang terpandai yang telah dikumpulkan dari seluruh wilayah kerajaan
masing-masing membawa tongkat , tali dan lain-lain alat sihirnya. Mrk cukup
bersemangat dan akan berusaha sepenuh kepandaian mrk untuk memenangi
pertandingan. Mrk telah memperolhi janji dari Fir'aun akan diberi hadiah dan
wang dalam jumlah yang besar bila berhasil mengalahkan Musa dengan mematahkan
daya sihirnya.<br />
<br />
Setelah segala sesuatu selesai disiapkan dan masing-masing pembesar negeri
sudah mengambil tempatnya mengelilingi raja Fir'aun yang telah duduk di atas
kursi singgahsananya maka dinyatakanlah pertandingan dimulai. Kemudian atas
persetujuan Musa dipersilakan para lawannya beraksi lebih dahulu mempertujukan
kepandai sihirnya.<br />
Segeralah ahli-ahli sihir Fir'aun menujukan aksinya melemparkan tongkat dan
tali-temali mrk ke tengah-tengah lapangan . Musa merasa takut ketika terbayang kepadanya
bahwa tongkat-tongkat dan tali-tali itu seakan-akan ular-ular yang merayap
cepat. Namun Allah tidak mebiarkan hamba utusan-Nya berkecil hati menghadapi
tipu-daya orang-orang kafir itu. Allah berfirman kepada Musa disaat ia merasa
cemas itu: "Janganlah engkau merasa takut dan cemas hai Musa! engkau
adalah yang lebih unggul dan akan menang dalam pertandingan ini. Lemparkanlah
yang ada ditanganmu segera."<br />
<br />
Para ahli-ahli sihir yang pandai dalam bidangnya itu tercengang ketika melihat
ular besar yang menjelma dari tongkat Nabi Musa dan menelan ular-ular dan
segala apa yang terbayangsebagai hasil tipu sihir mrk. Mrk segera menyerah
kalah bertunduk dan bersujud {kepada Allah} dihadapan Musa seraya berkata:
"Itu bukanlah perbuatan sihir yang kami kenal yang diilhamkan oleh syaitan
tetapi sesuatu yang digerakkan oleh kekuatan ghaib yang mengatakan kebenaran
kata-kata Musa dan Harun maka tidak ada alasan bagi kami untuk tidak
mempercayai risalah mereka dn beriman kepada Tuhan mereka sesudah apa yang kami
lihat dan saksikan dengan mata kepala kami sendiri."<br />
<br />
Fir'aun raja yang congkak dan sombong yang menuntut persembahan dari rakyatnya
sebagai tuhan segera membelalakkan matanya tanda marah dan jengkel melihat
ahli-ahli sihirnya begitu cepat menyerah kalah kepada Musa bahkan menyatakan
beriman kepada Tuhannya dan kepada kenabiannya serta menjadi
pengikut-pengikutnya. Tindakan mereka itu dianggapnya sebagai pelanggaran
terhadap kekuasaannya, penentangan terhadap ketuhanannya dan merupakan suatu
tamparan bagi kewibawaan serta prestasinya. Ia berkata kepada mrk: "Adakah
kamu berani beriman kepada Musa dan menyerah kepada keputusannya sebelum aku
izinkan kepada kamu?" Bukankah ini suatu persekongkolan drp kamu
terhadapku? Musa dpt mengalah kamu sebab ia mungkin guru dan pembesar yang
telah mengajarkan seni sihir kepadamu dan kamu telah mengatur bersama-samanya
tindakan yang kamu sandiwarakan di depanku hari ini. Aku tidak akan tinggal
diam menghadapi tindakan khianatmu ini. Akanku potong tangan-tangan dan
kaki-kakimu serta akanku salibkan kamu semua pada pangkal pohon kurma sebagai
hukuman dan balasan bagi tindakan khianatmu ini."<br />
<br />
Ancaman Fir'aun itu disambut mrk dengan sikap dingin dan acuh tak acuh. Karena
Allah telah membuka mata hati mereka dengan cahaya iman sehingga tidak akan
terpengaruh dengan kata-kata kebathilan yang menyesatkan atau ancaman Fir'aun
yang menakutkan. Mrk sebagai-orang-orang yang ahli dalam ilmu dan seni sihir
dpt membedakan yang mana satu sihir dan yang mana bukan. Maka sekali mrk
diyakinkan dengan mukjizat Nabi Musa yang membuktikan kebenaran kenabiannya
tidaklah keyakinan itu akan dpt digoyahkan oleh ancaman apa pun. Berkata mereka
kepada Fir'aun menanggapi ancamannya: "Kami telah memdpat bukti-bukti yang
nyata dan kami tidak akan mengabaikan kenyataan itu sekadar memenuhi kehendak
dan keinginanmu. Kami akan berjalan terus megikut jejak dan tuntutan Musa dan
Harun sebagai pesuruh oleh yang benar. Maka terserah kepadamu untuk memutuskan
apa yang engkau hendak putuskan terhadap diri kami. Keputusan kamu hanya
berlaku di dunia ini sedang kami mengharapkan pahala Allah di akhirat yang
kekal dan abadi."<br />
<br />
<b>Bacalah tentang isi cerita di atas dalam surah "Asy-Syu'ara" ayat
32 sehingga ayat 51 juz 19 sebagai berikut :~</b><br />
<br />
"32~ Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu {menjadi
ular}. 33~ Dan ia menarik tangannya {dr dalam saku bajunya} maka tiba-tiba
tangan itu menjadi putih {bersinar} bagi orang-orang yang melihatnya. 34~
Fir'aun berkata pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya: "Sesungguhnya
Musa itu benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, 35~ ia hendak mengusir
kamu dari negeri kamu sendiri dengan sihirnya maka karena itu apakah yang kamu
anjurkan?" 36~ Mrk menjawab: "Tundalah {urusan} dia dan saudaranya
dan kirimlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan {ahli sihir},
37~ nescaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai
kepadamu". 38~ Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang
ditetapkan di hari yang maklum, 39~ dan dikatakan kepada orang ramai:
"Berkumpullah kamu sekalian, 40~ semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir,
jika mereka adalah orang-orang yang menang". 41~ Maka tatkala ahli-ahli
sihir dtg , mrk pun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami sungguh-sungguh
mendpt upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?" 42~
Fir'aun menjawab: "Ya, kalu demikian, sesungguhnya kamu sekalian
benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan {kepadaku}". 43~ Berkatalah
Musa kepada mrk: "Jatuhkalah apa yang kamu hendak jatuhkan". 44~ Lalu
mrk menjatuhkan tali-temali dan tongkat-tongkat mereka lalu berkata: "
Demi kekuasaan Fir'aun, sesungguhnya kami akan benar-benar akan menang".
45~ kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda
palsu yang mereka ada-adakan itu. 46~ Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil
bersujud {kepada Allah}, 47~ mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan
semesta alam , 48~ yaitu Tuhan Musa dan Harun". 49~ Fir'aun berkata:
"Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelumaku memberi izin
kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajar sihir kepadamu,
maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui {akibat perbuatanmu},
sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku
akan menyalibmu semuanya". 50~ Mereka berkata: "Tidak ada
kemudharatan {kepada kami}, sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami,
51~ sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni
kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama sekali beriman."
{Asy-Syu'ara : 32 ~ 51 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Fir'aun tetap keras kepala dan semakin bingung</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Nabi Musa yang telah
mengalahkan ahli-ahli sihir dengan kedua mukjizatnya makin meluas pengaruhnya,
sedan Fir'aun dengan kekalahan ahli sihirnya merasa kewibawaannya merosot dan
kehormatannya menurun. ia khuatir jika gerakan Musa tidak segera dipatahkan
akan mengancam keselamatan kerajaannya serta kekekalan mahkotanya. Para
penasihat dan pembantu-pembantu terdekatnya tidak berusaha menghilangkan rasa
kecemasan dan kekhuatirannya, tetapi mereka sebaliknya makin membakar dadanya
dan makin menakutu-nakutinya. Mrk berkata kepadanya: "Apakah engkau akan
terus membiarkan Musa dan kaumnya bergerak secara bebas dan meracuni rakyat
dengan amcam-macam kepercayaan dan ajaran-ajaran yang menyimpang dari apa yang
telah kita warisi dari nenek-moyang kita? Tidakkah engkau sedar bahwa rakyat
kita makin lama makin terpengaruh oleh hasutan-hasutan Musa. sehingga
lama-kelamaan nescaya kita dan tuhan-tuhan kita akan ditinggalkan oleh rakyat
kita dan pada akhirnya akan hancur binasalah negara dan kerajaanmu yang megah
ini."<br />
<br />
Fir'aun menjawab: "Apa yang kamu huraikan itu sudah menjadi perhatiku
sejak dikalahkannya ahli-ahli sihir kita oleh Musa. Dan memang kalau kita
membiarkan Musa terus melebarkan sayapnya dan meluaskan pengaruhnya di kalangan
pengikut-pengikutnya yang makin lama makin bertambah jumlahnya, pasti pada
akhirnya akan merusakkan adab hidup masyarakat negara kita serta membawa
kehancuran dan kebinasaan bagi kerajaan kita yang megah ini. karenanya aku telah
merancang akan bertindak terhadap Bani Isra'il dengan membunuh setiap orang
lelaki dan hanya wanita sahaja akanku biarkan hidup."<br />
<br />
Rancangan jahat fir'aun diterapkan oleh pegawai dan kaki tangan kerajaannya.
Aneka ragam gangguan dan macam-macam tindakan kejam ditimpakan atas Bani
Isra'il yang memang menurut anggapan masyarakat, mereka itu adalah rakyat kelas
kambing dalam kerajaan Fir'aun yang zalim itu. Dengan makin meningkatnya
kezaliman dan penindasan yang mereka terima dari alat-alat kerajaan Fir'aun,
datanglah Bani Isra'il kepada Nabi Musa, mengharapkan pertolongan dan
perlindungannya. Nabi Musa tidak dpt berbuat byk pada masa itu bagi Bani
Isra'il yang tertindas dan teraniaya. Ia hanya menenteramkan hati mereka, bahwa
akan tiba saatnya kelak,di mana mrk akan dibebaskan oleh Allah dari segala
penderitaan yang mrk alami. Dianjurkan oleh Nabi Musa agar mereka bersabar dan
bertawakkal seraya memohon kepada Allah agar Allah memberikan pertolongan dan
perlindungan-Nya karena Allah telah menjanjikan akan mewariskan bumi-Nya kepada
hamba-hamba-Nya yang soleh, sabar dan bertakwa!<br />
<br />
Fir'aun bertujuan melemahkan kedudukan Nabi Musa dengan tindakan kejamnya
terhadap Bani Isra'il yang merupakan kaumnya, bahkan tulang belakang Nabi Nusa.
Akan tetapi gerak dakwah Nabi Musa tidak sedikit pun terhambat oleh tindakan
Fir'aun itu. Demikian pula tidak seorang pun drp pengikut-pengikutnya yang
terpengaruh dengan tindakan Fir'aun itu. Sehingga tidak menjadi luntur iman dan
keyakinan mrk yang sudah bulat terhadap risalah Musa.<br />
Karena sasaran yang dituju dengan tindakan kekejaman yang tidak
berperikamanusiaan itu tidak tercapai dan tidak dpt menerima dakwah Nabi Musa
dan para pengikutnya, yang dilhatnya bahkan semakin bersemangat menyiarkan
ajaran iman dan tauhid, maka Fir'aun tidak mempunyai pilihan selain harus
menyingkirkan orang yang menjadi pengikutnya, yaitu dengan membunuh Nabi Musa.<br />
<br />
Fir'aun memanggil para penasihat dan pembesar-pembesar kerajaannya untuk
bermesyuarat dan merancang pembunuhan Musa. Di antara mereka yang di undang itu
terdapat seorang mukmin dari Keluarga Fir'aun yang merahsiakan imannya.<br />
Di tengah-tengah perdebatan dan perundingan yang berlangsung dalam pertemuan
yang diadakan oleh Fir'aun untuk membincangkan cara pembunuhan Nabi Musa itu,
bangkitlah berdiri mukmin itu mengucapkan pembelaannya terhadap Nabi Musa dan
nasihat serta tuntunan bagi mereka yang hadir. Ia berkata: "Apakah kamu
akan membunuh seseorang lelaki yang tidak berdosa, hanya berkata bahwa Allah
adalah Tuhannya? Padahal ia menyatakan iman dan kepercayaannya itu kepada kamu
bukan tanpa dalil dan hujjah. Ia telah mempertunjukkan kepada kamu bukti-bukti
yang nyata untuk menyakinkan kamu akan kebenaran ajarannya. Jika andainya dia
seorang pendusta, maka dia sendirilah yang akan menanggung dosa akibat
dustanya. Namun jika ia adalah benar dalam kata-katanya, maka nescaya akan
menimpa kepada kamu bencana azab yang telah dijanjikan olehnya. Dan dalam
keadaan yang demikian siapakah yang akan menolong kamu dari azab Allah yang
telah dijanjikan itu?"<br />
<br />
Fir'aun memotong pidato orang mukmin itu dengan berkata: "Rancanganku
harus terlaksana dan Musa harus dibunuh. Aku tidak mengemukan kepadamu
melainkan apa yang aku pandang baik dan aku tidak menunjukkan kepadamu
melainkan jalan yang benar, jalan yang akan menyelamatkan kerajaan dan
negara."<br />
Berucap orang mukmin dari keluarga Fir'aun itu melanjutkan: "Sesungguhnya
aku khuatir, jika kamu tetap berkeras kepala dan enggan menempuh jalan yang
benar yang dibawa oleh para nabi-nabi, bahwa kamu akan ditimpa azab dan seksa
yang membinasakan , sebagaimana telah dialami oleh kaum Nuh, kaum Aad, kaum
Tsamud dan umat-umat yang datang sesudah mereka. Apa yang telah dialami oleh
kaum-kaum itu adalah akibat kecongkakan dan kesombongan mereka karena Allah
tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya".<br />
<br />
Mukmin itu meneruskan nasihatnya:"Wahai kaumku! Sesungguhnya aku khuatir
kamu akan menerima seksa dan azab Tuhan di hari qiamat kelak, di mana kamu akan
berpaling kebelakang, tidak seorang pun akan dapat menyelamatkan kamu itu dari
seksa Allah. Hai kaum ikutilah nasihatku, aku hanya ingin kebaikan bagimu dan
mengajak kamu ke jalan yang benar. Ketahuilah bahwa kehidupan di dunia ini
hanya merupakan kesenangan sementara, sedangkan kesenangan dan kebahagiaan yang
kekal adalah di akhirat kelak."<br />
<br />
Orang mukmin dari keluarga Fir'aun itu tidak dpt mengubah sikap Fir'aun dan
pengikut-pemgikutnya, walaupun ia telah berusaha dengan menggunakan kecekapan
berpidatonya dan susunan kata-katanya yang rapi, lengkap dengan contoh-contoh
dari sejarah umat-umat yang terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena
perbuatan dan pembangkangan mereka sendiri.<br />
Fir'aun dan pengikut-pengikutnya bahkan menganjurkan kepada orang mukmin itu,
agar meninggalkan sikapnya yang membela Musa dan menyetujui rancangan jahat
mereka. Ia dinasihat untuk melepaskan pendiriannya yang pro Musa dan
mengabungkan diri dalam barisan mereka menentang Musa dan segala ajarannya. Ia
diancam dengan dikenakan tindakan kekerasan bila ia tidak mahu mengubah sikap pro
kepada Musa secara suka rela.<br />
<br />
Berkata orang mukmin itu menanggapi anjuran Fir'aun: "Wahai kaumku, sgt
aneh sekali sikap dan pendirianmu, aku berseru kepada kamu untuk kebaikan dan
keselamatanmu, kamu berseru kepadaku untuk berkufur kepada Allah dan mempersekutukan-Nya
dengan apa yang aku tidak ketahui, sedang aku berseru kepadamu untuk beriman
kepada Allah, Tuhan YAng Maha Esa, Maha Perkasa, lagi Maha Pengampun. Sudah
pasti dan tidak dapat diragukan lagi, bahwa apa yang kamu serukan kepadaku itu
tidak akan menolongku dari murka dan seksa Allah di dunia mahupun di akhirat.
Dan sesungguhnya kamu sekalian akan kembali kepada Allah yang akan memberi
pahala syurga bagi orang-orang yang soleh, bertakwa dan beriman, sedang
orang-orang kafir yang telah melampaui batas akan diberi ganjaran dengan api
neraka. Hai kaumku perhatikanlah nasihat dan peringatanku ini. Kamu akan
menyedari kebenaran kata-kataku ini kelak bila sudah tidak berguna lagi orang
menyesal atau merasa susah karena perbuatan yang telah dilakukan. Aku hanya
menyerahkan urusan ku dan nasibku kepada Allah. Dialah Yang Maha Mengetahui dan
Maha Melihat perbuatan dan kelakuan hamba-hamba-Nya."<br />
<br />
Bacalah tentang isi cerita di atas dalam surah "Al-A'raaf" ayat 127
sehingga ayat 129 juz 9 dan surah "Al-Mukmin" ayat 28 sehingga ayat
33 dan ayat 38 sehingga ayat 45 juz 24 sebagai berikut :~<br />
<br />
"127~ Berkata pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun {kepada Fir'aun}:
"Apakah kamu akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakkan di
negeri ini {Mesir} dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?" Fir'aun
menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup
perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh ke atas
mereka". 128~ Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada
Allah dan bersabarlah sesungguhnya bumi {ini} kepunyaan Allah dipusakakannya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesusahan yang baik
adalah bagi orang-orang yang bertakwa". 129~ Kaum Musa berkata: "Kami
telah ditindas {oleh Fir'aun} sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu
datang." Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuh-musuh
kamu dan menjadikan kamu khalifah di bumi{-Nya} maka Allah akan melihat
bagaimana perbuatanmu." { Al-A'raaf : 127 ~ 129 }<br />
<br />
"28~ Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut
Fir'aun yang mneyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh
seorang laki-laki karena dia menyatakan "Tuhanku ialah Allah" padahal
dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu.
Dan jika dia seorang pendusta, maka dialah yang menanggung {dosa} dustanya itu
dan jika dia seorang yang benar, nescaya sebahagia {bencana} yang diancamkannya
kepadamu akan menimpamu." Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang
yang melampaui batas lagi pendusta. 29~ Hai kaumku utkmulah kerajaan pada hari
ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab
Allah jika azab itu menimpa kita?" Fir'aun berkata: "Aku tidak
mengemukakan kepadamu melainkan apa yang aku pandang baik dan aku tidak
menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar." 30~ Dan orang yang beriman
itu berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku khuatir kamu akan ditimpa
{bencana} seperti peristiwa {kehancuran} golongan yang bersekutu, 31~ {yakni}
seperti keadaan kaum Nuh, Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah
mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya.
32~ HAi kaumku, sesungguhnya aku khuatir terhadapmu akan seksaan hari
panggil-memanggil. 33~ {yaitu} hari {ketika} kamu {lari} berpaling kebelakang,
tidak ada bagimu seseorang pun yang menyelamatkan kamu dari {azab} Allah dan
siapa yang disesatkan Allah nescaya tidak ada baginya seorang pun yang akan
memberi petunjuk." { Al-Mukmin : 28 ~ 33 }<br />
<br />
"38~ Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku ikutilah aku akan
menunjukkan kepadamu jalan yang benar. 39~ Hai kaumku! Sesungguhnya kehidupan
dunia ini hanyalah kesenangan {sementara} dan sesungguhnya akhirat itulah
negeri yang kekal. 40~ Barabg siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak
akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa yang
mengerja amal yang soleh baik laki-laki mahupun perempuan sedang ia dalam
keadaan beriman, maka mereka akan masuk syurga, mereka diberi rezeki didalamnya
tanpa hisab. 41~ Hai kaumku! Bagaiman kamu ini, aku menyeru kamu kepada
keselamatan tetapi kamu menyeru aku ke neraka? 42~ {kenapa} kamu menyerukan
supaya kufur kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidakku
ketahui padahal aku menyeru kamu {beriman} kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun?" 43~ Sudah pasti bahwa apa yang kamu seru supaya aku {beriman}
kepadanya tidak dpt memperkenankan seruan apa pun, baik di dunia mahu pun di
akhirat. Dan sesungguhnya kembali kita adalah kepada Allah dan sesungguhnya
orang-orang yang melampaui batas, mrk itulah penghuni neraka. 44~ Kelak kamu
akan ingat kepada apa yang aku katakan kepada kamu. Dan aku menyerahkan urusan
aku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. 45~
Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka dan Fir'aun berserta
kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk." { Al-Mukmin : 38 ~ 45 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
Fir'aun menghina dan mengejek Musa</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Selain tindakan kekerasan yang
ditimpakan ke atas Bani Isra'il kaumnya Nabi Musa, Fir'aun melontarkan
penghinaan dan kata-kata ejekan terhadap Nabi Musa dalam usahanya memerangi dan
membendung pengaruh Nabi Musa yang semakin beertambah semenjak ia keluar
sebagai pemenang dalam pertandingan melawan tukang-tukang sihir kaum Fir'aun.<br />
Berkata Fir'aun kepada pembesar-pembesar kerajaannya: "Biarkanlah aku
membunuh Musa dan biarlah ia memohon dari Tuhannya untuk melindunginya. Aku
ingin tahu sampai sejauh mana ia dapat melepaskan diri dari kekuasaanku dan
biarlah ia membuktikan kebenaran kata-kata, bahwa Tuhannya akan melindunginya
dari segala tipu daya musuh-musuhnya."<br />
<br />
Dalam lain kesempatan Fir'aun berkata kepada rakyatnya yang sudah diperhambakan
jiwanya, terbiasa memuja-mujanya, mengiakan kata-katanya dan mengaminkan segala
perintahnya: "Hai rakyatku! Tidakkah kamu melihat bahwa aku memiliki
kerajaan Mesir yang megah dan besar ini di mana sungai-sungai mengalir dibawah
telapak kakiku, sungai-sungai yang memberi kemakmuran hidup dan kebahagiaan
hidup bagi rakyatku? Dan tidakkah kamu melihat kekuasaanku yang luas dan
ketaatan rakyatku yang bulat kepadaku? Bukankah aku lebih baik dan lebih agung
dari Musa yang hina-dina itu yang tidak cekap menguraikan isi hatinya dan
menerangkan maksud tujuannya. Megapa Tuhannya tidak memakaikan gelang emas, sebagaimana
lazimnya orang-orang yang diangkat menjadi raja, pemimpin atau pembesar? Atau
mengapa ia tidak diiringi oleh malaikat-malaikat sebagai tanda kebesarannya dan
bukti kebenarannya bahwa ia adalah pesuruh Tuhannya?"<br />
<br />
Kelompok orang yang mendengar kata-kata Fir'aun itu dengan serta-merta
mengiyakan dan membenarkan kata-kata rajanya serta menyatakan kepatuhan yang
bulat kepada segala titah dan perintahnya sebagai warga yang setia kepada
rajanya, namun zalim dan fasiq terhadap Tuhannya.<br />
Dalam pd itu kesabaran Nabi Musa sampai pd puncaknya, melihat Fir'aun dan
pembantu-pambantunya tetap berkeras kepala menentang dakwahnya, mendustakan
risalahnya dan makin memperhebatkan tindakan kejamnya terhadap kaum Bani
Isra'il terutama para pengikutnya yang menyembunyikan imannya karena ketakutan
daripada kejaran Fir'aun dan pembalasannya yang kejam dan tidak
berperikemanusiaan. Maka disampaikan oleh Nabi Musa kepada mrk bahwa Allah
tidak akan membiarkan mereka terus-menerus melakukan kekejaman, kezaliman dan
penindasan terhamba-hamba-Nya dan berkufur kepada Allah dan Rasul-Nya. Akan
ditimpakan oleh Allah kepada mereka bila tetap tidak mahu sedar dan beriman
kepada-Nya, bermacam azb dan seksa di dunia semasa hidup mereka sebagai
pembalasan yang nyata!<br />
<br />
Berdoalah Nabi Musa, memohon kepada Allah: "Ya Tuhan kami, engkau telah
memberi kepada Fir'aun dan kaum kerabatnya kemewahan hidup, harta kekayaan yang
meluap-luap dan kenikmatan duniawi, yang kesemua itu mengakibatkan mereka
menyesatkan manusia, hamba-hamba-Mu, dari jalan yang Engkau redhai dan tuntunan
yang Engkau berikan. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta-benda mereka dan kunci
matilah hati mereka. Mrk tidak akan beriman dan kembali kepada jalan yang benar
sebelum melihat seksaan-Mu yang pedih."<br />
<br />
Berkat doa Nabi Musa dan permohonannya yang diperkenankan oleh Allah, maka
dilandakanlah kerajaan Fir'aun oleh krisis kewangan dan makanan, yang
disebabkan mengeringnya sungai Nil sehingga tidak dapat mengairi sawah-sawah
dan ladang-ladang disamping serangan hama yang ganas yang telah menghabiskan
padi dan gandum yang sudah menguning dan siap untuk diketam.<br />
Belumlagi krisis kewangan dan makanan teratasi datang menyusul bala banjir yang
besar disebabkan oleh hujan yang turun dengan derasnya, sehingga menghanyutkan
rumah-rumah, gedung-gedung dan membinasakan binatang-binatang ternak. Dan
sebagai akibat dari banjir itu berjangkitlah bermacam-macam wabak dan penyakit
yang merisaukan masyarakat seperti hidung berdarah dan lain-lain. Kemudian
datanglah barisan kutu-kutu busuk dan katak-katak yang menyerbu ke dalam
rumah-rumah sehingga mengganggu ketenteraman hidup mereka,menghilangkan
kenikmatan makan, minum dan tidur, disebabkan menyusupnya binatang-binatang itu
ke dalam tempat-tempat tidur, hidangan makanan dan di antara sela-sela pakaian
mereka.<br />
<br />
Pada waktu azab menimpa dan bencana-bencana itu sedang melanda berdatanglah
mereka kepada Nabi Musa minta pertolongannya demi kenabiannya, agar memohonkan
kepada Allah mengangkat bala itu dari atas mereka dengan perjanjian bahwa mrk
akan beriman dan menyerahkan Bani Isra'il kepada Nabi Musa sekirannya mereka
dpt ditolong dan terhindar dari azab bala itu.<br />
Akan tetapi begitu bala-bala itu tercabut dari atas mrk dan hilanglah gangguan
yang diakibatkan olehnya, mrk mengingkari janji mereka dan kembali bersikap
memusuhi dan menentang Nabi Musa, seolah-olah apa yang terjadi bukanlah karena
doa dan permohonan Musa kepada Allah tetapi karena hasil usaha mrk sendiri.<br />
<br />
Bacalah tentang isi cerita di atas ayat 26 dari surah "Al-Mukmin" ;
ayat 51 sehingga ayat 54 surah "Az-Zukhruf" ; ayat 88 dan 89 surah
"Yunus" dan ayat 130 sehingga ayat 135 surah "Al-A'raaf"
sebagimana berikut :~<br />
<br />
"Dan berkata Fir'aun {kepada pembesar-pembesarnya} "Biarlah aku
membunuh Musa, dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya
aku khuatir dia akan menukar agama atau menimbulkan kerusakan di muka
bumi." { Al-Mukmin : 26 }<br />
<br />
"Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya {seraya} berkata: "Hai kaumku!
Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan {bukankah} sungai-sungai ini
mengalir dibawahku, maa apakah yang kamu tidak melihatnya? 52~ Bukankah aku
lebih baik dari orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan
{perkataannya}? 53~ Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang emas, atau
malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya." 54~ Mak Fir'aun
mempergaruhi kaumnya {dengan perkataan itu} lalu mereka patuh kepadanya kerana
sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang fasiq." { Az-Zukhruf : 51 ~ 54 }<br />
<br />
"88~ Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi
kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam
kehidupan dunia, Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan {manusia} dari
jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah
hati mereka maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat seksaan yang
pedih." 89~ Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan
permohonan kamu berdua sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan
janganlah sesekali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui."
{ Yunus : 88 sehingga 89 }<br />
<br />
"130~ Dan sesungguhnya Kami telah menghukum {Fir'aun dan} kaumnya dengan
mendatangkan musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya
mereka mengambil pengajaran 131~ Kemudian apabila datang kepada mereka
kemakmuran mereka berkata: "Ini adalah kerana {usaha} kami." Dan jika
mereka ditimpa kesusahan mrk lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan
orang-orang yang berserta dengannya. Ketahuilah sesungguhnya kesialan mereka
itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakkan mereka tidak
mengetahui. 132~ Mrk berkata kepada Musa: Bagaiman kamu mendatangkan keterangan
kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka sesekali kami tidak
akan beriman kepadamu." 133.~ Maka Kami {Allah} kirimkan kepada mereka
taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas tetapi mrk
tetap menyombong diri dan mrk adalah kaum yang berdosa. 134~ Dan ketika mrk
ditimpa azab {yang telah diterangkan itu} mereka pun berkata: " Hai Musa,
mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan {perantaraan} kenabian yang
diketahui oleh Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat
menghilangkan azab itu drp kami pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami
biarkan Bani Isra'il pergi bersamamu." 135~ Maka setelah Kami hilangkan
azab itu dari mrk hingga batas waktu yang mrk sampai kepadanya, tiba-tiba mrk
mengingkarinya." { Al-A'raaf : 130 ~ 135 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Bani Isra'il keluar dari Mesir</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Bani Isra'il yang cukup
menderita akibat tindasan Fir'aun dan kaumnya cukup merasakan penganiayaan dan
hidup dalam ketakutan di bawah pemerintahan Fir'aun yang kejam dan bengis itu,
pada akhirnya sedar bahwa Musalah yang benar-benar dikirimkan oleh Allah untuk
membebaskan mereka dari cengkaman Fir'aun dan kaumnya. Maka berduyun-duyunlah mereka
datang kepada Nabi Musa memohon pertolongannya agar mengeluarkan mereka dari
Mesir.<br />
Kemudian bertolaklah rombongan kaum Bani Isra'il di bawah pimpinan Nabi Musa
meninggalkan Mesir menuju Baitul Maqdis. Dengan berjalan kaki dengan cepat
karena takut tertangkap oleh Fir'aun dan bala tenteranya yang mengejar mereka
dari belakang akhirnya tibalah mereka pada waktu fajar di tepi lautan merah
setelah selama semalam suntuk dapat melewati padang pasir yang luas.<br />
<br />
Rasa cemas dan takut makin mencekam hati para pengikut Nabi Musa dan Bani
Isra'il ketika melihat laut terbentang di depan mereka sedang dari belakang mrk
dikejar oleh Fir'aun dan bala tenteranya yang akan berusaha mengembalikan
mereka ke Mesir. Mereka tidak meragukan lagi bahwa bila mrk tertangkap, maka
hukuman matilah yang akan mereka terima dari Fir'aun yang zalim itu.<br />
Berkatalah salah seorang dari sahabat Nabi Musa, bernama Yusha' bin Nun:
"Wahai Musa, ke mana kami harus pergi?" Musuh berada di belakang kami
sedang mengejar dan laut berada di depan kami yang tidak dapat dilintasi tanpa
sampan. Apa yang harus kami perbuat untuk menyelamatkan diri dari kejaran
Fir'aun dan kaumnya?"<br />
<br />
Nabi Musa menjawab: "Janganlah kamu khuatir dan cemas, perjalanan kami
telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, dan Dialah yang akan memberi jalan
keluar serta menyelamatkan kami dari cengkaman musuh yang zalim itu."<br />
Pada saat yang kritis itu, di mana para pengikut Nabi Musa berdebar-debar
ketakutan, seraya menanti tindakan Nabi Musa yang kelihatan tenang sahaja,
turunlah wahyu Allah kepada Nabi-Nya dengan perintah agar memukulkan air laut
dengan tongkatnya. Maka dengan izin Allah terbelah laut itu, tiap-tiap belahan
merupakan seperti gunung yang besar. Di antara kedua belahan air laut itu
terbentang dasar laut yang sudah mengering yang segera di bawah pimpinan Nabi
Musa dilewatilah oleh kaum Bani Isra'il menuju ke tepi timurnya.<br />
<br />
Setelah mrk sudah berada di bahagian tepi timur dalam keadaan selamat
terlihatlah oleh mereka Fir'aun dan bala tenteranya menyusuri jalan yang sudah terbuka
di antara dua belah gunung air itu. Kembali rasa cemas dan takut mengganggu
hati mereka seraya memandang kepada Nabi Musa seolah-olah bertanya apa yang
hendak dia lakukan selanjutnya. Dalam pada itu Nabi Musa telah diilhamkan oleh
Allah agar bertenang menanti Fir'aun dan bala tenteranya turun semua ke dasar
laut. Karena takdir Allah tela mendahului bahwa mrk akan menjadi bala tentera
yang tenggelam.<br />
<br />
Berkatalah Fir'aun kepada kaumnya tatkala melihat jalan terbuka bagi mereka di
antara dua belah gunung air itu: "Lihat bagaimana lautan terbelah menjadi
dua, memberi jalan kepada kami untuk mengejar orang-orang yang melarikan diri
itu. Mrk mengira bahwa mrk akan dpt melepaskan dari kejaran dan hukumanku. Mrk
tidak mengetahui bahwa perintahku berlaku dan ditaati oleh laut, jgn lagi oleh
manusia. Tidakkah ini semuanya membuktikan bahwa aku adalah yang berkuasa yang
harus disembah olehmu?" Maka dengan rasa bangga dan sikap sombongnya
turunlah Fir'aun dan bala tenteranya ke dasar laut yang sudah mengering itu
melakukan gerak-cepatnya untuk menyusul Musa dan Bani Isra'il yang sudah berada
di tepi bahagian timur sambil menanti hukuman Allah yang telah ditakdirkan
terhamba-hamba-Nya yang kafir itu.<br />
<br />
Demikianlah maka setelah Fir'aun dan bala tenteranya berada di tengah-tengah
lautan yang membelah itu, jauh dari ke dua tepinya, tibalah perintah Allah dan
kembalilah air yang menggunung itu menutupi jalur jalan yang terbuka di mana
Fir'aun dengan sombongnya sedang memimpin barisan tenteranya mengejar Musa dan
Bani Isra'il. Terpendamlah mrk hidup-hidup di dalam perut laut dan berakhirlah
riwayat hidup Fir'aun dan kaumnya untuk menjadi kenangan sejarah dan ibrah bagi
generasi- akan datang.<br />
<br />
Pada detik-detik akhir hayatnya, seraya berjuang untuk menyelamatkan diri dari
maut yang sudah berada di depan matanya, berkatalah Fir'aun: "Aku percaya
bahwa tiada tuhan selain Tuhan Musa dan Tuhan Bani Isra'il. Aku beriman pada
Tuhan mereka dan berserah diri kepada-Nya sebagai salah seorang muslim."<br />
Berfirmanlah Allah kepada Fir'aun yang sedang menghadapi sakaratul-maut:
"Baru sekarangkah engkau berkata beriman kepada Musa dan berserah diri
kepada-Ku? Tidakkah kekuasaan ketuhananmu dpt menyelamatkan engkau dari maut?
Baru sekarangkah engkau sedar dan percaya setelah sepanjang hidupmu bermaksiat,
melakukan penindasan dan kezaliman terhadap hamba-hamba-Ku dan
berbuat-sewenang-wenang, merusak akhlak dan aqidah manusia-manusia yang berada
di bawah kekuasaanmu. Terimalah sekarang pembalasan-Ku yang akan menjadi
pengajaran bagi orang-orang yang akan datang sesudahmu. Akan Aku apungkan tubuh
kasarmu untuk menjadi peringatan bagi orang-orang yang meragukan akan
kekuasaan-Ku."<br />
<br />
Bani Isra'il pengikut-pengikut Nabi Musa masih meragukan kematian Fir'aun. Mrk
masih terpengaruh dengan kenyataan yang ditanamkan oleh Fir'aun semasa ia
berkuasa sebagai raja bahwa dia adalah manusia luar biasa lain drp yang lain
dan bahwa dia akan hidup kekal sebagai tuhan dan tidak akan mati. Khayalan yang
masih melekat pd fikiran mrk menjadikan mrk tidak mahu percaya bahwa dengan
tenggelamnya, Fir'aun sudah mati. Mrk menyatakan kepada Musa bahwa Fir'aun
mungkin masih hidup namun di alam lain.<br />
<br />
Nabi Musa berusaha menyakinkan kaumnya bahwa apa yang terfikir oleh mrk tentang
Fir'aun adalah suatu khayalan belaka dan bahwa Fir'aun sebagai orang biasa
telah mati tenggelam akibat pembalasan Allah atas perbuatannya, menentang
kekuasaan Allah mendustakan Nabi Musa dan menindaskan serta memperhambakan Bani
Isra'il. Dan setelah melihat dengan mata kepala sendiri, tubuh-tubuh Firaun dan
orang-orangnya terapung-apung di permukaan air, hilanglah segala tahayul mrk
tentang Fir'aun dan kesaktiannya.<br />
<br />
Menurut catatan sejarah, bahwa mayat Fir'aun yang terdampar di pantai
diketemukan oleh orang-orang Mesir, lalu diawet hingga utuh sampai sekarang,
sebagai mana dpt dilihat di muzium Mesir.<br />
<br />
<br />
<b>Tentang isi cerita yang terurai di atas dapat di baca dalam surah
"Thaha" ayat 77 sehingga 79 ; surah "Asy-Syua'ra" ayat 60
sehingga 68 ; surah "Yunus" ayat 90 sehingga 92 sebagaimana berikut
:~</b><br />
<br />
"77~ Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu
dengan hamba-hamba-Ku {Bani Isra'il} di malam hari, maka buatklah untuk mrk
jalan yang kering di laut itu, kamu tidak usah khuatir akan tersusul dan tidak
usah takut {akan tenggelam}." 78~ Maka Fir'aun dengan bala tenteranya
mengejar mrk, lalu mrk ditutup oleh laut yang menenggelamkan mrk. 79~ Dan
Fir'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi peetunjuk." { Thaha :
77 ~ 79 }<br />
<br />
"60~ Maka Fir'aun dan bala tenteranya dpt menyusuli mrk di waktu matahari
terbit. 61~ Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah
pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul;
sesungguhnya Tuhanku bersertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku. 63~
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan
tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan itu adalah
seperti golongan yang lain. 65~ Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang
bersertanya semuanya. 66~ Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. 67~
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang
besar {mukjizat} dan kebanyakkan mrk tidak beriman. 68~ Dan sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Mulia Perkasa lai Maha Penyayang." {
Asy-Syu'ara : 60 ~ 68 }<br />
<br />
"90~ Dan Kami memungkinkan Bani Isra'il melintasi lau, lalu mrk diikiti
oleh Fir'aun dan bala tenteranya, karena hendak menganiaya dan menindas
{mereka} hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia:
"Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh
Bani Isra'il dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri {kepada
Allah}." 91~ Apakah sekarang {baru kamu percaya} padahal sesungguhnya kamu
telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakkan. 92~ Maka pada hari ini Kami akan selamatkan badanmu supaya kamu
dapat menjadi pengajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakkan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan
Kami." { Yunus : 90 ~ 92 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Nabi Musa A.S. dan Bani Isra'il setelah keluar dari Mesir</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Dalam perjalanan menuju Thur
Sina setelah melintasi lautan di bahagian utara dari Laut Merah dan setelah
mereka merasa aman dari kejaran Fir'aun dan kaumnya. Bani Isra'il yang dipimpin
oleh Nabi Musa itu melihat sekelompok orang-orang yang sedang menyembah berhala
dengan tekunnya. Berkatalah mrk kepada Nabi Musa: "Wahai Musa, buatlah
untuk kamu sebuah tuhan berhala sebagaimana mrk mempunyai berhala-berhala yang
disembah sebagai tuhan." Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah
orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sihat. Persembahan mereka itu
kepada berhala adalah perbuatan yang sesat dan bathil serta pasti akan
dihancurkan oleh Allah. Patutkah aku mencari tuhan untuk kamu selain Allah yang
telah memberikan kurnia kepada kamu, dengan menyelamatkan kamu dari Fir'aun,
melepaskan kamu dari perhambaannya dan penindasannya serta memberikan kamu
kelebihan di atas umat-umat yang lain.Sesungguhnya suatu permintaan yang aneh
drp kamu, bahwa kamu akan mencari tuhan selain Allah yang demikian besar
nikmatnya atas kamu, Allah pencipta langit dan bumi serta alam semesta. Allah
yang baru saja kamu saksikan kekuasaan-Nya dengan ditenggelamkannya Fir'aun
berserta bala tenteranya untuk keselamatan dan kelangsungan hidupmu."<br />
<br />
Perjalanan Nabi Musa dan Bani Isra'il dilanjutkan ke Gurun Sinai di mana panas
matahari sgt teriknya dan sunyi dari pohon-pohon atau bangunan di mana orang
dpt berteduh di bawahnya. Atas permohonan Nabi Musa yang didesak oleh kaumnya
yang sedang kepanasan diturunkan oleh Allah di atas mereka awan yang tebal
untuk mrk bernaung dan berteduh di bawahnya dari panas teriknya matahari. Di
samping itu tatkala bekalan makanan dan minuman mereka sudah berkurangan dan
tidak mencukupi keperluan. Allah menurunkan hidangan makanan "manna"
- sejenis makanan yang manis sebagai madu dan "salwa" - burung
sebangsa puyuh dengan diiringi firman-Nya: "Makanlah Kami dari
makanan-makanan yang baik yang Kami telah turunkan bagimu."<br />
<br />
Demikian pula tatkala pengikut-pengikut Nabi Musa mengeluh kehabisan air untuk
minum dan mandi di tempat yang tandus dan kering itu, Allah mewahyukan kepada
Musa agar memukul batu dengan tongkatnya. Lalu memancarlah dari batu yang
dipukul itu dua belas mata air, untuk dua belas suku bangsa Isra'il yang
mengikuti Nabi Musa, masing-masing suku mengetahui sendiri dari mata air mana
mereka mengambil keperluan airnya.<br />
Bani Isra'il pengikut Nabi Musa yang sangat manja itu, merasa masih belum cukup
atas apa yang telah Allah berikan kepada mrk yang telah menyelamatkan mereka
dari perhambaan dan penindasan Fir'aun, memberikan mereka hidangan makanan dan
minuman yang lazat dan segar di tempat yang kering dan tandus mereka menuntut
lagi dari Nabi Musa agar memohon kepada Allah menurunkan bagi mereka apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dari rupa-rupa sayur-mayur, seperti ketimun, bawang
putih, kacang adas dan bawang merah karena mereka tidak puas dengan satu macam
makanan.<br />
<br />
Terhadap tuntutan mereka yang aneh-aneh itu berkatalah Nabi Musa: "Mahukah
kamu memperoleh sesuatu yang rendah nilai dan harganya sebagai pengganti dari
apa yang lebih baik yang telah Allah kurniakan kepada kamu? Pergilah kamu ke
suatu kota di mana pasti kamu akan dapat apa yang telah kamu inginkan dan kamu
minta."<br />
<br />
<br />
<b>Pokok cerita tersebut di atas dikisahkan oleh Al-Quran dalam surah
"Al-A'raaf ayat 138 sehingga 140 dan 160 ; serta surah
"Al-Baqarah" ayat 61 yang berbunyi sebagai berikut :~</b><br />
<br />
"138~ Dan Kami seberangkan Bani Isra'il ke seberang lautan itu, maka
setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka
{Bani Isra'il} berkata: "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan
{berhala} sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan {berhala}". Musa
menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui
{sifat-sifat Tuhan}". 139~ Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan
kepercayaan yang dianutnya dan akan batal yang selalu mereka kerjakan. 140~
Musa berkata: "Patutkah aku mencari tuhan untuk kamu yang selain dari
Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat". {
Al-A'raaf : 138 ~ 140 }<br />
<br />
"160~ Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya
berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air
kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Maka memancarlah
drpnya dua belas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum
masing-masing. Dan Kami naungkan Awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada
mereka manna dan salwa. {Kami berfirman}: "Makanlah baik-baik dari apa
yang Kami telah rezekikan kepadamu." Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi
merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri." { Al-A'raaf : 160 }<br />
<br />
"61~ Dan ingatlah ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak boleh
sabar {tahan} dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami
kepada Tuhanmu, Agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan oleh
bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya dan
bawah merahnya." Musa berkata: "Mahukah kamu mengambil sesuatu yang
rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti
kamu memperolehi apa yang kamu minta." { Al-Baqarah : 61 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Musa bermunajat dengan Allah</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Menurut riwayat sementara ahli
tafsir, bahawasanya tatkala Nabi Musa berada di Mesir, ia telah berjanji kepada
kaumnya akan memberi mereka sebuah kitab suci yang dapat digunakan sebagai
pedoman hidup yang akan memberi bimbingan dan sebagai tuntunan bagaimana cara
mereka bergaul dan bermuamalah dengan sesama manusia dan bagaimana mereka harus
melakukan persembahan dan ibadah mereka kepada Allah. Di dalam kitab suci itu
mereka akan dapat petunjuk akan hal-hal yang halal dan haram, perbuatan yang
baik yang diredhai oleh Allah di samping perbuatan-perbuatan yang mungkar yang
dapat mengakibatkan dosa dan murkanya Tuhan.<br />
<br />
Maka setelah perjuangan menghadapi Fir'aun dan kaumnya yang telah tenggelam
binasa di laut, selesai, Nabi Musa memohon kepada Allah agar diberinya sebuah
kitab suci untuk menjadi pedoman dakwah dan risalahnya kepada kaumnya. Lalu
Allah memerintahkan kepadanya agar untuk itu ia berpuasa selama tiga puluh hari
penuh, iaiut semasa bulan Zulkaedah. Kemudian pergi ke Bukit Thur Sina di mana
ia akan diberi kesempatan bermunajat dengan Tuhan serta menerima kitab penuntun
yang diminta.<br />
<br />
Setelah berpuasa selama tiga puluh hari penuh dan tiba saat ia harus menghadap
kepada Allah di atas bukit Thur Sina Nabi Musa merasa segan akan bermunajat
dengan Tuhannya dalam keadaan mulutnya berbau kurang sedap akibat puasanya.
Maka ia menggosokkan giginya dan mengunyah daun-daunan dalam usahanya
menghilangkan bau mulutnya. Ia ditegur oleh malaikat yang datang kepadanya atas
perintah Allah. Berkatalah malaikat itu kepadanya: "Hai Musa, mengapakah
engkau harus menggosokkan gigimu untuk menghilangkan bau mulutmu yang menurut
anggapanmu kurang sedap, padahal bau mulutmu dan mulut orang-orang yang
berpuasa bagi kami adalah lebih sedap dan lebih wangi dari baunya kasturi. Maka
akibat tindakanmu itu, Allah memerintahkan kepadamu berpuasa lagi selama
sepuluh hari sehingga menjadi lengkaplah masa puasamu sepanjang empat puluh
hari."<br />
<br />
Nabi Musa mengajak tujuh puluh orang yang telah dipilih diantara pengikutnya
untuk menyertainya ke bukit Thur Sina dan mengangkat Nabi Harun sebagai
wakilnya mengurus serta memimpin kaum yang ditinggalkan selama kepergiannya ke
tempat bermunajat itu.<br />
Pada saat yang telah ditentukan tibalah Nabi Musa seorang diri di bukit Thur
Sina mendahului tujuh puluh orang yang diajaknya turut serta. Dan ketika ia
ditanya oleh Allah: "Mengapa engkau datang seorang diri mendahului kaummu,
hai Musa?" Ia menjawab: "Mereka sedang menyusul di belakangku, wahai
Tuhanku. Aku cepat-cepat datang lebih dahulu untuk mencapai redha-Mu."<br />
<br />
Berkatalah Musa dalam munajatnya dengan Allah: "Wahai Tuhamku,
nampakkanlah zat-Mu kepadaku, agar aku dapat melihat-Mu"<br />
Allah berfirman: "Engkau tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi cubalah
lihat bukit itu, jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya sebagaimana sedia
kala, maka nescaya engkau akan dapat melihat-Ku." Lalu menolehlah Nabi
Musa mengarahkan pandangannya kejurusan bukit yang dimaksudkan itu yang
seketika itu juga dilihatnya hancur luluh masuk ke dalam perut bumi tanpa
menghilangkan bekas. Maka terperanjatlah Nabi Musa, gementarlah seluruh
tubuhnya dan jatuh pengsan.<br />
<br />
Setelah ia sedar kembali dari pengsannya, bertasbih dan bertahmidlah ia seraya
memohon ampun kepada Allah atas kelancangannya itu dan berkata: "Maha
Besarlah Engkau wahai Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku dn aku akan
menjadi orang yang pertama beriman kepada-Mu."<br />
Dalam kesempatan bermunajat itu, Allah menerimakan kepada Nabi Musa kitab suci
"Taurat" berupa kepingan-kepingan batu-batu atau kepingan kayu
menurut sementara ahli tafsir yang di dalamnya tertulis segala sesuatu secara
terperinci dan jelas mengenai pedoman hidup dan penuntun kepada jalan yang
diredhai oleh Allah.<br />
<br />
Allah mengiring pemberian "Taurat" kepada Musa dengan firman-Nya:
"Wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memilih engkau lebih dari
manusia-manusia yang lain di masamu, untuk membawa risalah-Ku dan menyampaikan
kepada hamba-hamba-Ku. Aku telah memberikan kepadamu keistimewaan dengan dapat
bercakap-cakap langsung dengan Aku, maka bersyukurlah atas segala kurnia-Ku
kepadamu dan berpegang teguhlah pada apa yang Aku tuturkan kepadamu. Dalam
kitab yang Aku berikan kepadamu terhimpun tuntunan dan pengajaran yang akan
membawa Bani Isra'il ke jalan yang benar, ke jalan yang akan membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi mereka. Anjurkanlah kaummu Bani Isra'il agar
mematuhi perintah-perintah-Ku jika mereka tidak ingin Aku tempatkan mereka di
tempat-tempat orang-orang yang fasiq."<br />
<br />
<b>Bacalah tentang kisah munajat Nabi Musa ini, surah "Thaha" ayat 83
dan 84 dan surah "Al-a'raaf" ayat 142 sehingga ayat 145 sebagaimana
berikut :~</b><br />
<br />
"83~ Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa?" 84~
Berkata Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera
kepadamu ya Tuhanku, agar supaya Engkau redha kepadaku." { Thaha : 83 ~ 84
}<br />
<br />
"142~ Dan Kami telah janjikan kepada Musa {memberikan Taurat} sesudah
berlalu waktu tiga puluh malam dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan
sepuluh {malam lagi}, maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya
empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya, yaitu Harun:
"Gantilah aku dalam {memimpin} kaumku dan perbaikilah dan janganlah kamu
mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakkan". 143~ Dan tatkala
Musa datang untuk {munajat} dengan {Kami} pada waktu yang telah Kami tentukan
dan Tuhan telah berfirman {langsung} kepadanya, berkatalah Musa: "Ya
Tuhanku nampakkanlah {Zat Engkau} kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau." Tuhan berfirman: "Kamu sesekali tidak sanggup melihat-Ku,
tetapi melihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya {sebagai
sediakala} nescaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya nampak bagi
gunung itu, kejadian itu menjadikan gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh
pengsan. Maka setelah Musa sedar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau,
aku bertaubat kepada-Mu dan aku orang yang pertama beriman." 144~ Allah
berfirman: "Hai Musa sesungguhnya Aku memilih kamu lebih dari manusia yang
lain {di masamu} untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku
sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah
kamu termasuk orang-orang yang bersyukur." 145~ Dan Kami telah tuliskan
untuk Musa luluh {Taurat} segala sesuatu sebagai pengajaran bagi sesuatu. Maka
Kami berfirman: "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu
berpegang kepada {perintah-perintahnya} yang sebaik-baiknya, nanti Aku akan
memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasiq." { Al-A'raaf: 142 ~
145 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Bani Isra'il kembali menyembah
patung anak lembu</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Nabi Musa berjanji kepada Bani
Isra'il yang ditinggalkan di bawah pimpinan Nabi Harun bahwa ia tidak akan
meninggalkan mereka lebih lama dari tiga puluh hari, dalam perjalananya ke Thur
Sina untuk berminajat dengan Tuhan. Akan tetapi berhubung dengan adanya perintah
Allah kepada Musa untuk melengkapi jumlah hari puasanya menjadi empat puluh
hari, maka janjinya itu tidak dapat ditepati dan kedatangannya kembali ke
tengah-tengah mereka tertunda menjadi sepuluh hari lebih lama drp yang telah
dijanjikan.<br />
<br />
Bani Isra'il merasa kecewa dan menyesalkan kelambatan kedtgan Nabi Musa kembali
ke tengah-tengah mrk. Mrk menggerutu dan mengomel dengan melontarkan kata-kata
kepada Nabi Musa seolah-olah ia telah meninggalkan mrk dalam kegelapan dan
dalam keadaan yang tidak menentu. Mrk merasa seakan-akan telah kehilangan
pimpinan yang biasanya memberi bimbingan dan petunjuk-petunjuk kepada mrk.<br />
Keadaan yang tidak puas dan bingung yang sedang meliputi kelompok Bani Isra'il
itu, digunakan oleh seprg munafiq, bernama Samiri yang telah berhasil menyusup
ke tengah-tengah mrk, sebagai kesempatan yang baik untuk menyebarkan benih
syiriknya dan merusakkan akidah para pengikut Nabi Musa yang baru saja menerima
ajaran tauhid dan iman kepada Allah. Samiri yang munafiq itu menghasut mrk
dengan kata-kata bahwa Musa telah tersesat dalam tugasnya mencari Tuhan bagi
mereka dan bahawa dia tidak dapat diharapkan kembali dan karena itu dianjurkan
oleh Samiri agar mereka mencari tuhan lain sebagai ganti dari Tuhan Musa.<br />
<br />
Samiri melihat bahwa hasutan itu dapat menggoyahkan iman dan akidah
pengikut-pengikut Musa yang memang belum meresapi benar ajaran tauhidnya segera
membuat patung bagi mereka untuk disembah sebagai tuhan pengganti Tuhannya Nabi
Musa. PAtung itu berbentuk anak lembu yang dibuatnya dari emas yang dikumpulkan
dari perhiasan-perhiasan para wanita. Dengan kepandaian tektiknya patung itu
dibuat begitu rupa sehingga dapat mengeluarkan suara menguap seakan-akan anak
lembu sejati yang hidup. Maka diterimalah anak patung lembu itu oleh Bani
Isra'il pengikut Nabi Musa yang masih lemah iman dan akidahnya itu sebagai
tuhan persembahan mereka.<br />
<br />
Ditegurlah mereka oleh Nabi Harun yang berkata: "Alangkah bodohnya kamu
ini! Tidakkah kamu melihat anak lembu yang kamu sembah ini tidak dapat
bercakap-cakap dengan kamu dan tidak pula dapat menuntun kamu ke jalan yang
benar. Kamu telah menganiaya diri kamu sendiri dengan menyembah pada sesuatu
selain Allah."<br />
Teguran Nabi Harun itu dijawab oleh mereka yang telah termakan hasutan Samiri
itu dengan kata-kata: "Kami akan tetap berpegang pada anak lembu ini
sebagai tuhan persembahan kami sampai Musa kembali ke tengah-tengah kami."<br />
<br />
Nabi Harun tidak dapat berbuat banyak menghadapi kaumnya yang telah berbalik
menjadi murtad itu, karena ia khuatir kalau mereka dihadapi dengan sikap yang
keras, akan terjadi perpecahan di antara mereka dan akan menjadi keadaan yang
lebih rumit dan gawat sehingga dapat menyulitkan baginya dan bagi Nabi Musa
kelak bila ia datang untuk mencarikan jalan keluar dari krisis iman yang
melanda kaumnya itu. Ia hanya memberi peringatan dan nasihat kepada mereka
sambil menanti kedatangan Musa kembali dari Thur Sina.<br />
<br />
Dalam pada itu, Nabi Musa setelah selesai bermunajat dengan Tuhan dan dalam
perjalanannya kembali ke tempat di mana kaumnya sedang menunggu memperolehi
isyarat tentang apa yang telah terjadi dan dialami oleh Nabi Harun selama
ketiadaannya. Nabi Musa sgt marah dan sedih hati tatkala ia tiba di tempat dan
melihat kaumnya sedang berpesta mengelilingi anak patung lembu emas,
menyembahnya dan memuji-mujinya. Dan karena sgt marah dan sedihnya ia tidak
dapat menguasai dirinya, kepingan-kepingan Taurat dilemparkan berantakan. Harun
saudaranya dipegang rambut kepalanya ditarik kepadanya seraya berkata menegur:
"Apa yang engkau buat tatkala engkau melihat mereka tersesat dan terkena
oleh hasutan dan fitnahan Samiri? Tidakkah engkau mematuhi perintahku dan
pesanku ketika aku menyerahkan mereka kepadamu untuk engkau pimpin? Tidakkah
engkau berdaya melawan hasutan Samiri dengan memberi petunjuk dan penerangan kepada
mereka dan mengapa engkau tidak cepat memadamkan api kemurtadan ini sebelum
menjadi besar begini?"<br />
<br />
Harun berkata menanggapi teguran Musa: "Hai anak ibuku, janganlah engkau
memegang jangut dan rambut kepalaku, menarik-narikku. Aku telah berusaha memberi
nasihat dan teguran kepada mereka, namun mereka tidak mengindahkan kata-kataku.
Mereka menganggapkan aku lemah dan mengancam akan membunuhku. Aku khawatir jika
aku menggunakan sikap dan tindakan yang keras, akan terjadi perpecahan dan
permusuhan di antara sesama kita, hal mana akan menjadikan engkau lebih marah
dan sedih. Lepaskanlah aku dan janganlah membuatkan musuh-musuhku bergembira
melihat perlakuanmu terhadap diriku. Janganlah disamakan aku dengan orang-orang
yang zalim."<br />
<br />
Setelah mereda rasa jengkel dan sedihnya dan memperoleh kembali ketenangannya,
berkatalah Nabi Musa kepada Samiri, orang munafiq yang menjadi biang keladi
dari kekacauan dan kesesatan itu: "Hai Samiri, apakah yang mendorongmu
menghasut dan menyesatkan kaumku, sehingga mereka kembali menjadi murtad,
menyembah patung yang engkau buatkan dari emas itu?"<br />
Samiri menjawab: "Aku telah melihat sesuatu yang mereka tidak melihatnya.
Aku telah melihat kuda malaikat Jibril. aku mengambil segenggam tanah bekas
jejak telapak kakinya itu, lalu aku lemparkannya ke dalam emas yang mencair di
atas api dan terjadilah patung anak lembu yang dapat menguak, mengeluarkan
suara sebagaimana anak lembu biasa.Demikianlah hawa nafsuku membujukku untuk
berbuat itu."<br />
<br />
Berkata Nabi Musa kepada Samiri: "Pergilah engkau dan jauhilah pergaulan
manusia sebab karena perbuatan kamu itu engkau harus dipencilkan dan menjadi
tabu {sesuatu yang terlarang} jika disentuh atau menyentuh seseorang ia akan
menderita sakit demam panas. Ini adalah ganjaranmu di dunia, sedang di akhirat
nerakalah akan menjadi tempatmu. Dan tuhanmu yang engkau buat dan sembah ini
kami akan bakar dan campakkannya ke dalam laut."<br />
Kemudian berpalinglah Nabi Musa kepada kaumnya berkata: "Hai kaumku,
alangkah buruknya perbuatan yang kamu telah kerjakan setelah kepergianku!
Apakah engkau hendak mendahului janji Tuhanmu? Bukankah Tuhanmu telah
menjanjikan kepadamu janji yang baik, berupa kitab suci? Ataukah engkau
menghendaki kemurkaan Tuhan menimpa atas dirimu, karena perbuatanmu yang buruk
itu dan perlanggaranmu terhadap perintah-perintah dan ajaran-ajaranku."<br />
<br />
Kaum Musa menjawab: "Kami tidak sesekali melanggar perjanjianmu dengan
kemahuan kami sendiri, akan tetapi kami disuruh membawa beban-beban perhiasan
yang berat kepunyaan orang Mesir yang atas anjuran Samiri kami lemparkan ke
dalam api yang sedang menyala. Kemudian perhiasan-perhiasan yang kami lemparkan
itu menjelma menjadi patung anak lembu yang bersuara, sehingga dapat
menyilaukan mata kepala kami dan menggoyahkan iman yang sudah tertanam di dalam
dada kami."<br />
<br />
Berkata Musa kepada mrk: "Sesungguhnya kamu telah berbuat dosa besar dan
menyia-nyiakan dirimu sendiri dengan menjadikan patung anak lembu itu sebagai
persembahanmu, maka bertaubatlah kamu kepada Tuhan, Penciptamu dan Pencipta
alam semesta dan mohonlah ampun drpnya agar Dia menunjukkan kembali kepada
jalan yang benar."<br />
Akhirnya kaum Musa itu sedar atas kesalahannya dan mengakui bahwa mereka telah
disesatkan oleh syaitan dan memohon ampun dan rahmat Allah agar selanjutnya
melindungi mereka dari godaan syaitan dan iblis yang akan merugikan mereka di
dunia dan akhirat. Demikian pula Nabi Musa beristighfar memohon ampun baginya
dan bagi Harun saudaranya setalah ternyata bahwa ia tidak melalaikan tugasnya
sebagai wakil Musa dalam menghadapi krisis iman yang dialami oleh kaumnya.
Berdoa Musa kepada Tuhannya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan
masukkanlah kami berdua ke dalam lingkaran rahmat-Mu sesungguhnya Engkaulah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."<br />
<br />
Setelah suasana yang meliputi hubungan Musa dengan Harun di satu pihak dan
hubungan mereka berdua dengan kaumnya di lain pihak menjadi tenang kembali,
kepingan-kepingan Taurat yang bertaburan sudah dihimpun dan disusun sebagaimana
asalnya, maka Allah memerintahkan kepada Musa agar membawa sekelompok dari
kaumnya menghadap untuk meminta ampun atas dosa mereka menyembah patung anak
lembu.<br />
Tujuh puluh orang dipilih oleh Nabi Musa di antara kaumnya untuk diajak pergi
bersama ke Thur Sina memenuhi perintah Allah meminta ampun atas dosa kaumnya.
Mereka diperintahkan untuk keperluan itu agar berpuasa, mensucikan diri,
pakaian mereka dan pada waktu yang telah ditentukan berangkatlah Nabi Musa
bersama tujuh puluh orang itu menuju ke bukit Thur Sina.<br />
<br />
Setiba mereka di Thur Sina turunlah awan yang tebal meliputi seluruh bukit,
kemudian masuklah Nabi Musa diikuti para pengikutnya ke dalam awan gelap itu
dan segera mereka bersujud. Dan sementara bersujud terdengarlah oleh kelompok
tujuh puluh itu percakapan Nabi Musa dengan Tuhannya. Pada saat itu timbullah dalam
hati mereka keinginan untuk melihat Zat Allah dengan mata kepala mereka setelah
mendengar percakapan-Nya dengan telinga.Maka setelah selesai Nabi Musa
bercakap-cakap dengan Allah berkatalah mereka kepadanya: "Kami tidak akan
beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang." Dan sebagai
jawapan atas keinginan mereka yang menunjukkan keingkaran dan ketakaburan itu,
Allah seketika itu juga mengirimkan halilintar yang menyambar dan merenggut
nyawa mereka sekaligus.<br />
<br />
Nabi Musa merasa sedih melihat nasib fatal yang menimpa kelompok tujuh puluh
orang yang merupakan orang-orang yang terbaik di antara kaumnya. Ia berseru
memohon kepada Allah agar diampuni dosa mereka seraya berkata: "Wahai
Tuhanku, aku telah pergi ke Thur Sina dengan tujuh puluh orang yang terbaik di
antara kaumku kemudian aku akan kembali seorang diri, pasti kaumku tidak akan
mempercayaiku. Ampunilah dosa mereka, wahai Tuhanku dan kembalilah kepada
mereka nikmat hidup yang Engkau telah cabut sebagai pembalasan atas keinginan
dan permintaan mereka yang durhaka itu."<br />
<br />
Alah memperkenankan doa Musa dan permohonannya dengan dihidupkan kembali
kelompok tujuh puluh orang itu, maka bangunlah mereka seakan-akan orang yang
baru sedar dari pengsannya. Kemudian pada kesempatan itu Nai Musa mengambil
janji dari mereka bahwa mereka akan berpegangan teguh kepada kitab Taurat
sebagai pedoman hidup mereka melaksanakan perinta-perintahnya dan menjauhi
segala apa yang dilarangnya.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-size: 8.5pt;"><br />
<br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Pokok cerita yang dihuraikan di atas, dikisahkan oleh Al-Quran
dalam banyak tempat, di antaranya surah "Thaha" ayat 85 sehingga 98,
surah "Al-A'raaf ayat 149, 151, 154, 155 dan surah "Al-Baqarah"
ayat 55, 56, 63 dan 64 sebagai berikut :~<br />
<br />
"85~ Allah berfirman: "Maka sesungguuhnya Kami telah menguji kaummu
sesudah kamu tinggalkan dan mereka telah disesatkan oleh Samiri." 86~
Kemudian Musa kembali kepada kaumnya, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan
kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu
bagimu atau kamu melanggar perjanjian dengan aku?" 87~ Mereka berkata:
"Kami sesekali tidak melanggar perjanjian kamu dengan kemahuan kami
sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka
kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya." 88~
Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mrk anak lembu yang bertubuh dan bersuara,
maka mereka berkata: "Inilah tuhanmu dan tuhan Musa tetapi Musa telah
lupa." 89~ Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahawapatung anak lembu
itu tidak dapat memberi jawapan kepada mereka dan tidak dapat memberi
kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan? 90~ Dan sesungguhnya
Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: " Hai kaumku, sesungguhnya
kamu itu hanya diberi cubaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu
ialah Tuhan Yang Maha Pemurah maka ikutilah aku dan taatilah perintahku."
91~ Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyambah patung anak lembu ini,
hingga Musa kembali kepada kami." 92~ Berkata Musa: "Hai Harun, apa
yang menghalangi kamu ketika kamu melihat telah tersesat, 93~ {sehingga} kamu
tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah sengaja mendurhakai
perintahku?" 94~ Harun menjawab: "Hai putera ibuku, janganlah kamu
pegang jangutku dan jangan pula kepalaku; sesungguhnya aku khuatir bahawa kamu
akan berkata {kepadaku}: " Kamu telah memecah antara Bani Isra'il dan kamu
tidak memelihara amanatku." 95~ Berkatalah Musa: "Apakah yang
mendorongmu {berbuat demikian} hai Samiri?" 96~ Samiri menjawab: "Aku
mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya maka aku ambil segenggam aari
jejak rasul, lalu aku melemparkannya dan demikianlah nafsuku membujukku."
97~ berkata Musa: "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagi kamu di dalam
kehidupan di dunia ini hanya dapat menyatakan : Janganlah menyantuh
{aku}." Dan sesungguuhnya bagimu hukuman {di akhirat} yang kami sesekali
tidak dapat menghindarinya dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap
menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya kemudian kami sesungguhnya
akan menghamburkannya ke dalam laut {berupa abu yang berserakan} 98~ Sesungguhnya
Tuhanmu hanyalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya
meliputi segala sesuatu." { Thaha : 85 ~ 98 }<br />
<br />
"149~ Dan setelah mereka sgt menyesali perbuatanya dari mengetahui bahwa
mereka telah sesat, mereka pun berkata: "Sesungguhnya jika Tuhan kami
tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami pastilah kami
menjadi orang-orang yang rugi." { Al-A'raaf : 149 }<br />
<br />
"151~ Musa berdoa: "Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan
masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau dan Engkau adalah Maha Penyayang di
antara para Penyayang." { Al-A'raaf : 151 }<br />
<br />
"154~ Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya kembali luh-luh
{Taurat} itu; dan dalam tulisannya terdpt petunjuk dan rahmatbutk orang-orang
yang takut kepada Tuhannya. 155~ Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari
kaumnya untuk {memohonkan taubat kepada Kami} pada waktu yang telah Kami
tentukan. Mak ketika mereka digoncang genpa bumi Musa berkata: "Ya
Tuhanku! kalau Engkau kehendaki tentulah Engkau telah membinasakan mereka dan aku
sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang
yang krg akal di antara kami? Itu hanyalah cubaan dari Engkau, Engkau sesatkan
dengan cubaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada
siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin kami maka ampunilah kami
dan berikanlah kepada kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun
sebaik-baiknya." { Al-A'raaf : 154 ~ 155 }<br />
<br />
"55~ Dan {ingatlah} ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan
beriman kepadamu, sebelum kami melihat Allah dengan terang karena itu kamu
disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya" 56~ Setelah itu Kami
bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur." { Al-Baqarah :
55 ~ 56 }<br />
<br />
"63~ Dan {ingatlah} ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kmai
angkatkan gunung { Thur Sina } di atas {seraya Kami berfirman} :
"Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu
apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa. Kemudian kamu berpaling setelah
{adanya perjanjian} itu, maka kalau tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya
atasmu, nescaya kamu tergolong orang yang rugi." { Al-Baqarah : 63 ~ 64 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Bani Isra'il mengembara tidak berketentuan tempat tinggalnya</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Tidak kurang-kurang kurniaan
Allah yang diberikan kepada kaum Bani Isra'il. Mereka telah dibebaskan dari
kekuasaan Fir'aun yang kejam yang telah menindas dan memperhambakan mereka
berabad-abad lamanya. Telah diperlihatkan kepada mereka bagaimana Allah telah
membinasakan Fir'aun , musuh mereka tenggelam di laut. Kemudian tatkala mereka
berada di tengah-tengah padang pasir yang kering dan tandus, Allah telah
memancarkan air dari sebuah batu dan menurunkan hidangan makanan "Manna
dan Salwa" bagi keperluan mereka.<br />
<br />
Di samping itu Allah mengutuskan beberapa orang rasul dan nabi dari kalangan
mererka sendiri untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada mereka. Akan tetapi
kurnia dan nikmat Allah yang susul-menyusul yang diberikan kepada mereka,
tidaklah mengubah sifat-sifat mereka yang tidak mengenal syukur, berkeras
kepala dan selalu membangkang terhadap perintah Allah yang diwahyukan kepada
rasul-Nya.<br />
Demikianlah tatkala Allah mewahyukan perintah-Nya kepada Nabi Musa untuk
memimpin kaumnya pergi ke Palestin, tempat suci yang telah dijanjikan oleh
Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menjadi tempat tinggal anak cucunya, mereka
membangkang dan enggan melaksanankan perintah itu. Alasan penolakan mereka
ialah karena mereka harus menghadapi suku "Kana'aan" yang menurut
anggapan mereka adalah orang-orang yang kuat dan perkasa yang tidak dapat dikalahkan
dan diusir dengan aduan kekuatan. Mereka tidak mempercayai janji Allah melalui
Musa, bahwa dengan pertolongan-Nya mereka akan dapat mengusir suku Kan'aan dari
kota Ariha untuk dijadikan tempat pemukiman mereka selama-lamanya.<br />
<br />
Berkata mereka tanpa malu, menunjuk sifat pengejutnya kepada Musa: "Hai
Musa, kami tidak akan memasuki Ariha sebelum orang-orang suku Kan'aan itu
keluar. KAmi tidak berdaya menghadapi mereka dengan kekuatan fizikal kerana
mereka telah terkenal sebagai orang-orang yang kuat dan perkasa. Pergilah
engkau berserta Tuhanmu memerangi dan mengusir orang-orang suku Kan'aan itu dan
tinggalkanlah kami di sini sambil menanti hasil perjuanganmu."<br />
Naik pitamlah Nabi Musa melihat sikap kaumnya yang pengecut itu yang tidak mau
berjuang dan memeras keringat untuk mendapat tempat pemukiman tetapi ingin
memperolehnya secara hadiah atau melalui mukjizat sebagaimana mereka telah
mengalaminya dan banyak peristiwa. Dan yang menyedihkan hati Musa ialah
kata-kata mengejek mereka yang menandakan bahwa dada mereka masih belum bersih
dari benih kufur dan syirik kepada Allah.<br />
<br />
Dalam keadaan marah setelah mengetahui bahawa tiada seorang drp kaumnya yang
akan mendampinginya melaksanakan perintah Allah itu, berdoalah Nai Musa kepada
Allah: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai selain diriku dan diri saudaraku
Harun, maka pisahkanlah kami dari orang-orang yang fasiq yang mengingkari
nikmat dan kurnia-Mu."<br />
Sebagaimana hukuman bagi Bani Isra'il yang telah menolak perintah Allah
memasuki Palestin, Allah mengharamkan negeri itu atas mereka selama empat puluh
tahun dan selama itu mereka akan mengembara berkeliaran di atas bumi Allah
tanpa mempunyai tempat mukim yang tetap. Mereka hidup dalam kebingungan sampai
musnahlah mereka semuanya dan datang menyusul generasi baru yang akan mewarisi
negeri yang suci itu sebagaimana yang telah disanggupkan oleh Allah kepada Nabi
Ibrahim a.s.<br />
<br />
<b>Pokok cerita tersebut di atas dikisahkan oleh Al-Quran dalam surah
"Al-Maidah ayat 20 sehingga ayat 26 sebagaimana berikut :<br />
</b><br />
"20~ Dan {ingatlah} ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan
dijadikannya kamu orang-orang merdeka dan diberi-Nya kepada mu apa yang belum
pernah diberi-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain." 21~
HAi kaumku, masuklah ke tanah suci {Palestin} yang telah ditentukan oleh Allah
bagimu dan janganlah kamu lari kebelakang {karena takut kepada musuh} maka kamu
akan menjadi orang-orang yang rugi. 22~ Mereka berkata: "Hai Musa,
sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa sesungguhnya
kami tidak sesekali akan memasukinya sebelum mereka keluar drpnya. Jika mereka
keluar drpnya, pasti kami akan memasukinya" 23~ Berkatalah dua orang di
antara orrg-orang yang takut {kepada Allah} yang Allah telah memberi nikmat
atas keduanya: " Serbulah mereka melalui pintu gerbang {kota} itu, maka
bila kamu memasukinya nescaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah
hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu orang-orang yang beriman." 24~
Mereka berkata: "Hai Musa, kami sesekali tidak akan memasuki
selama-lamanya selagi mereka ada di dalamnya karena itu pergilah kamu bersama
Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti
disini saja." 25~ Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai
kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan
orang-orang yang fasiq itu." 26~ Allah berfirman : {Jika demikian} maka
sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun {selama
itu} mereka akan berpusing-pusing kebingungan di bumi itu. Maka janagnlah kamu
bersedih hati {memikirkan nasib} orang-orang yang fasiq itu." { Al-Maidah
: 20 ~ 26 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Kisah sapi Bani Isra'il</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Salah satu dari beberapa
mukjizat yang telah dinerikan oleh Allah kepada Nabi Musa ialah penyembelihan
sapi yang terkenal dengan sebutan sapi Bani ISra'il.<br />
Dikisahkan bahwa ada seorang anak laki-laki putera tunggal dari seorang
kaya-raya memperolehi warisan harta peninggalan yang besar dari ayahnya yang telah
wafat tanpa meninggalkan seorang pewaris selain putera tunggalnya itu.<br />
Saudara-saudara sepupu dari putera tunggal itu iri hati dan ingin menguasai
harta peninggalan yang besar itu atau setidak-tidaknya sebahagian daripadanya.
Dan kerana menurut hukum yang berlaku pada waktu itu yang tidak memberikan hak
kepada mereka untuk memperoleh walau sebahagian dari peninggalan bapa saudara
mereka , mereka bersekongkol untuk membunuh saudara sepupu pewaris itu,
sehingga bila ia sudah mati hak atau warisan yang besar itu akan jatuh kepada
mereka.<br />
<br />
Pembunuh atas pewaris sah itu dilaksanakan menurut rencana yang tersusun rapi
kemudian datanglah mereka kepada Nabi Musa melaporkan, bahwa mereka telah
menemukan saudara sepupunya mati terbunuh oleh seorang yang tidak dikenal
identitinya mahupun tempat di mana iamenyembunyikan diri. Mereka mengharapkan
Nabi Musa dapat menyingkap tabir yang menutupi peristiwa pembunuhan itu serta
siapakah gerangan pembunuhnya.<br />
Utk keperluan itu, Nabi Musa memohon pertolongan Allah yang segera menwahyukan
perintah kepadanya agar ia menyembelih seekor sapi dan dengan lidah sapi yang
disembelih itu dipukullah mayat sang korban yang dengan izin Allah akan bangun
kembali memberitahukan siapakah sebenarnya yang telah melakukan pembunuhan atas
dirinya.<br />
<br />
Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara yang diwahyukan oleh Allah itu kepada
kaumnya ia ditertawakan dan diejek karena akal mereka tidak dapat menerima
bahwa hal yang sedemikian itu boleh terjadi. Mereka lupa bahwa Allah telah
berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yang diberikan kepada
Musa yang kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar untuk diterima oleh
akal manusia berbanding mukjizat yang mereka hadapi dalam peristiwa pembunuhan
pewaris itu.<br />
Berkata mereka kepada Musa secara mengejek: "Apakah dengan cara yang
engkau usulkan itu, engkau bermaksud hendak menjadikan kami bahan ejekan dan
tertawaan orang? Akan tetapi kalau memang cara yang engkau usulkan itu adalah
wahyu, maka cubalah tanya kepada Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yang harus
kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak
dapat salah memilih sapi yang harus kami sembelih?"<br />
<br />
Musa menjawab: "Menurut petunjuk Allah, yang harus disembelih itu ialah
sapi betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai untuk membajak tanah atau
mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya."<br />
Kemudian dikirimkanlah orang ke pelosok desa dan kampung-kampung mencari sapi
yang dimaksudkan itu yang akhirnya diketemukannya pd seorang anak yatim piatu yang
memiliki sapi itu sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta menjadi
satu-satunya sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorang fakir
miskin yang soleh, ahli ibadah yang tekun yang pada saat mendekati waktu
wafatnya, berdoalah kepada Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya
yang tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain seekor sapi itu.
Maka berkat doa ayah yang soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dengan
harga yang berlipat ganda karena memenuhi syarat dan sifat-sifat yang
diisyaratkan oleh Musa untuk disembelih.<br />
<br />
Setelah disembelih sapi yang dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya
oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, yang seketika bangunlah ia
hidup kembali dengan izin Allah, menceritakan kepada Nabi Musa dan para
pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.<br />
Demikianlah mukjizat Allah yang kesekian kalinya diperlihatkan kepada Bani
Isra'il yang keras kepala dan keras hati itu namun belum juga dapat
menghilangkan sifat-sifat congkak dan membangkang mereka atau mengikis-habis
bibit-bibit syirik dan kufur yang masih melekat pada dada dan hati mereka.<br />
<br />
Ayat-ayat Al-Quran yang mengisahkan pokok cerita di atas, terdapat dalam surah
"Al-Baqarah ayat 67 sehingga 73 sebagaimana tersebut di bawah ini :~<br />
<br />
"67~ Dan {ingatlah} ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina." Mereka berkata: "Apakah
kamu hendak menjadikan kami buah ejekan." Musa menjawab: "Aku berlindung
kepada Allah drp menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil." 68~
Mrk menjawab: "Mohonlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan
kepada kami sapi betina apakah itu? Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah
berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak
muda pertengahan antara itu maka kerjakanlah apa yang telah diperintahkan
kepadamu." 69~ Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami
agar Dia menerangkan kepada kami apakah warnanya. Musa menjawab: "Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning tua
warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya." 70~ Mrk
berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan
kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu
{masih} samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya-Allah akan dat
petunjuk." 71~ Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi
betina adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak
pula untuk mengairi tanaman, tidak cacat, tidak ada belangnya." Mereka
berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang
sebenar." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu. 72~ Dan {ingatlah} ketika kamu membunuh seorang
manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak
menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. 73~ Lalu Kami berfirman:
"Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu."
Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dan
memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti." {
Al-Baqarah : 67 ~ 73 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Nabi Musa A.S. dan Al-Khidir</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Pada suatu ketika berpidatolah
Nabi Musa di depan kaumnya Bani Isra'il. Ia berdakwah kepada mereka, memberi
nasihat dengan mengingatkan kepada mereka akan kurnia dan nikmat Allah yang
telah dicurahkan kepada mereka yang sepatutnya diimbangi dengan syukur dan
pelaksanaan ibadah yang tulus, melakukan segala perintah-Nya dan meninggalkan
segala larangan-Nya. Kepada mereka yang beriman, bertaat dan bertakwa, Nabi
Musa menjanjikan pahala syurga dan bagi mereka yang mengingkari nikmat Allah
diancam dengan seksa api neraka.<br />
<br />
Begitu Nabi Musa mengakhiri pidatonya bangunlah di antara para hadiri bertanya
kepadanya: "Wahai Musa, siapakah di atas bumi Allah ini paling pandai dan
paling berpengetahuan?" "Aku", jawab Musa. Apakah tidak ada
kiranya orang yang lebih pandai dan lebih berpengetahuan daripadamu?"
Tanya lagi si penanya itu. "Tidak ada" , ujar Musa seraya berkata
dalam hati kecilnya: " Bukankah aku Nabi terbesar di antara Bani Isra'il?
Aku adalah penakluk Fir'aun, pemegang berbagai mukjizat, yang telah dapat
membelah laut dengan tongkatku dan akulah yang memperoleh kesempatan bercakap-cakap
langsung dengan Tuhan. Maka kemuliaan apa lagi yang dapat melebihi kemuliaan
serta kebesaran yang aku capai itu, yang belum pernah dialami dan dicapai oleh
sesiapa pun sebelum aku."<br />
<br />
Rasa sombong dan keunggulan diri yang tercermin dalam kata-kata Nabi Musa,
dicela oleh Allah yang memperingatkan kepadanya bahwa ilmu itu adalah lebih
luas untuk dimiliki oleh seseorang walaupun ia adalah seorang rasul dan bahwa
bagaimana luasnya ilmu dan pengetahuan seseorang, nescaya akan terdapat orang
lain yang lebih pandai dan lebih alim daripadanya. Selanjutnya untuk
melanjutkan kekurangan yang ada pada diri Nabi Musa Allah memerintahkan
kepadanya agar menemui seorang hamba-Nya di suatu tempat di mana dua lautan
bertemu. Hamba yang soleh yang telah diberinya rahmat dan ilmu oleh Allah itu
akan memberi tambahan pengetahuan dan ilmu kepada Nabi Musa sehingga dapat
menjadikan sedar bahwa tiada manusia yang dapat membanggakan diri dengan
mengatakan bahwa akulah orang yang terpandai dan berpengetahuan luas di atas
bumi ini.<br />
<br />
Berkata Musa kepada Tuhan: "Wahai Tuhanku, aku akan pergi mencari hamba-Mu
yang soleh itu, bagi memperolehi bunga api ilmunya dan mendapat titisan air
pengetahuan dan ilham yang Engkau telah berikan kepadanya."<br />
Allah berfirman kepada Musa: "Bawalah seekor ikan didalam sebuah keranjang
dalam perjalananmu mencari dia dan ketahuilah bahwa di tempat di mana engkau
akan kehilangan ikan di dalam keranjang itu, di situ engkau akan menemui
hamba-Ku yang soleh itu." Nabi Musa menyiapkan diri untuk perjalanan yang
jauh, didampingi oleh "Yusya' bin Nun" seorang drp para pengikutnya
yang setia. Ia membawa bekal makanan dan minuman di antaranya sebuah keranjang
yang terisi seekor ikan sesuai dengan petunjuk Allah. Ia berkeras hati tidak
akan kembali sebelum ia dapat menemui hamba yang soleh itu walaupun ia harus
melakukan perjalanan yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun bila perlu. Ia
berpesan kepada teman sepejalanannya Yusya' bin Nun agar segera memberitahu
kepadanya bilamana ikan yang di dalam keranjang yang dibawanya itu hilang.<br />
<br />
Tatkala Nabi Musa nerserta Yusya' bin Nun sampai di mana dua lautan bertemu
yang telah diisyaratkan dalam firman Allah kepadanya, tertidurlah ia di atas
sebuah batu yang besar yang berada di tepi lautan. Pada saat ia lagi tidur
nyenyak, turunlah hujan rintik-rintik, membasahi seekor di dalam keranjang itu
dan tanpa mereka ketahui melompatlah ikan tersebut itu masuk ke dalam laut.<br />
Setelah Musa terjaga dari tidurnya, bangunlah mereka meneruskan perjalanan yang
tidak menentu arah mahupun tujuan. Dan dalam perjalanan yang sudah agak jauh,
berhentilah Musa beristirehat sekadar untuk menghilangkan rasa penatnya seraya
meminta dari Yusya bin Nun agar menyiapkan santapannya karena ia sudah sgt
lapar. Ketika Yusya bin Nun membuka keranjang untuk mengambil makanan
teringatlah olehnya akan ikan yang hilang dan melompat ke dalam laut. Maka
berkatalah Yusya' kepada Nabi Musa: "Aku telah dilupakan oleh syaitan
untuk memberitahu kepadamu segera, bahwa tatkala engkau berada di atas batu
karang sedang tidur nyenyak, ikan kami yang berada di dalam keranjang tiba-tiba
hidup kembali setelah kejatuhan air hujan dan melompat masuk ke dalam laut.
Sepatutnya aku melapurkan kkepadamu segera, sesuai dengan pesananmu, namun aku
dilupakan oleh syaitan."<br />
<br />
Wajah Nabi Musa berseri-seri menjadi kegirangan mendengar berita itu dari
Yusya' karena telah dapat mengetahui di mana ia akan dapat bertemu dengan hamba
Allah yang dicari itu. Berkata Musa kepada Yusya': "Inilah tempat yang
kami tuju dan disini kami akan menemui orang yang kami cari. Marilah kami
kembali ke tempat batu karang itu yang menjadi tempat tujuan terakhir dari
perjalanan kami yang jauh ini."<br />
Setiba mereka kembali di tempat di mana mereka kehilangan ikan, mereka melihat
seorang bertubuh kurus langsing yang pada wajahnya tampak cahaya dan iman serta
tanda-tanda orang soleh. Ia sedang menutpi tubuhnya dan pakaiannya sendiri,
yang segera disingkapnya ketika mendengar kata-kata salam Nabi Musa kepadanya.<br />
<br />
"Siapakah engkau?" bertanya orang soleh itu. Musa menjawab: "Aku
adalah Musa." Bertanya kembali orang soleh itu: "Musa, nabi Bani
Isra'ilkah?"<br />
"Betul", jawab Musa, seraya bertanya: "Dari manakah engkau
mengetahui bahawa aku adalah Nabi Bani Isra'il?"<br />
"Dari yang mengutusmu kepadaku", jawab orang soleh itu. "Inilah
hamba Allah yang aku cari", berkata Musa dalam hatinya, seraya
mendekatinya dan berkata kepadanya: "Dapatkah engkau memperkenankan aku
mengikutimu dan berjalan bersamamu ke mana saja engkau pergi sebagai bayanganmu
dan sebagai muridmu? Aku akan mematuhi segala petunjuk dan perintahmu."<br />
<br />
Hamba soleh atau menurut banyak pendapat ahli-ahli tafsir Nabi Al-Khidhir itu
menjawab: "Engkau tidak akan sabar dan tidak dapat menahan diri bila
engkau mengikutiku dan berjalan bersamaku. Engkau akan mengalami dan melihat
hal-hal yang ajaib yang sepintas lalu nampak seakan-akan perbuatan yang salah
dan mungkar namun pada hakikatnya adalah perbuatan benar dan wajar dab engkau
sebagai manusia tidak akan berdiam diri melihatku melakukan perbuatan dan
tingkah laku yang ganjil menurut pandanganmu."<br />
<br />
Musa menjawab dengan sikap seorang murid yang ingin belajar dan menambah
pengetahuan : "Insya-Allah engkau akan mendapati aku seorang yang sabar
yang tidak akan melanggar sesuatu perintah atau petunjuk daripadamu."<br />
Berkata Al-Khidhir kepada Musa: "JIka engkau benar-benar ingin mengikutiku
dan berjalan bersamaku maka engkau harus berjanji tidak akan mendahului
bertanya tentang sesuatu sebelum aku memberitahukan kepadamu. Engkau harus
berjanji bahwa engkau tidak akan menentang segala perbuatan dan tindakan yang
aku lakukan dihadapan mu walaupun menurut pandanganmu itu salah dan mungkar.
Aku dengan sendirinya memberi alasan dan tafsiran bagi segala tindakan dan
perbuatanmu kepadamu kelak pada akhir perjalanan kami berdua."<br />
<br />
Dengan diterimanya pesyaratan Nabi Al-Khidhir oleh Musa yang berjanji akan
mematuhinya bulat-bulat, maka diajaklah Nabi Musa mengikutinya dalam
perjalanan.<br />
Pelanggaran pertama terhadap persyaratan Al-Khidhir terjadi tatkala mereka
sampai di tepi pantai, di mana terdapat sebuah perahu sedang berlabuh. Nabi
Al-Khidhir meminta pertolongan pemilik perahu itu, agar menghantar mereka di
suatu tempat yang di tuju. Dengan senang hati diangkutlah mereka berdua secara
percuma tanpa bayaran bahkan dihormati dan diberi layanan yang baik kerana
dilihatnya oleh pemilik perahu bahwa kedua orang itu memiliki sifat-sifat dan
ciri-ciri yang tidak terdapat pada orang biasa.<br />
<br />
Tatkala mereka berada dalam perut perahu yang sedang meluncur dengan lajunya di
antara gelombang-gelombang tiba-tiba Musa melihat Al-Khidhir melubangi perahu
itu dengan mengambil dua keping kayunya. Perbuatan mana yang dianggap oleh Musa
suatu gangguan dan pengrusakan bagi milik seseorang yang telah berbuat baik
terhadap mereka.<br />
Musa lupa akan janjinya sendiri dan ditegulah Al-Khidhir dengan berkata:
"Engkau telah melakukan perbuatan mungkar dengan merusak dan melubangi
perahu ini. Apakah dengan perbuatan kamu ini engkau hendak menenggelamkan
perahu ini dengan semua penumpangnya? Tidakkah engkau merasa kasihan kepada
pemilik perahu ini yang telah berjasa kepada kami dan menghantarkan kami ke
tempat yang kami tuju tanpa membayar sesen pun?"<br />
<br />
Berkata Al-Khidhir menjawab teguran Musa: "Bukankah aku telah katakan
kepadamu bahawa engkau tidak akan sabar menahan diri melihat tindak-tandukku di
dalam perjalanan menyertaiku."<br />
Musa berkata: "Maafkanlah daku. Aku telah lupa akan janjiku sendiri.
Janganlah aku dipersalahkan dan dimarahi akan kelupaanku."<br />
Permintaan maaf Musa diterimalah oleh Al-Khidhir dan tibalah meeka berdua di
tempat yang dituju di sebuah pantai. Kemudian perjalanan dilanjutkan di darat
dan bertemulah mereka dengan seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main
dengan kawan-kawannya. Tiba-tiba dipanggillah anak itu oleh Al-Khidhir,
dibawanya ke tempat yang agak jauh, dibaringkannya dan dibunuhnya seketika itu.
Alangkah terperanjatnya Musa melihat tindakan Al-Khidhir yang dengan
sewenang-wenangnya telah membunuh seorang anak yang tidak berdosa, seorang yang
mungkin sekali dalam fikiran Musa adalah harapan satu-satunya bagi kedua orang
tuanya.<br />
<br />
Musa sebagai Nabi yang diutus oleh Allah untuk memerangi kemungkaran dan
kejahatan tidak dapat berdiam diri melihat Al-Khidhir melakukan pembunuhan yang
tiada beralasan itu, maka ditegurlah ia seraya berkata: "Mengapa engkau
telah membunuh seorang anak yang tidak berdosa? Sesungguhnya engkau telah
melakukan perbuatan yang mungkar dan keji."<br />
Al-Khidhir menjawab dengan sikap dinginnya: "Bukankah aku telah berkata
kepadamu, bahwa engkau tidak akan sabar menahan diri berjalan dengan aku?"<br />
<br />
Dengan rasa malu mendengar teguran Al-Khidhir itu, berucaplah Musa:
"Maafkanlah aku untuk kedua kalinya dan perkenankanlah untuk aku
meneruskan perjalanan bersamamu dengan pergertian bahwa bila terjadi lagi
perlanggaran dari pihakku untuk kali ketiganya, maka janganlah aku
diperbolehkan menyertaimu seterusnya.Sesungguhnya telah cukup engkau memberi
uzur dan memberi maaf kepadaku."<br />
Dengan janji terakhir yang diterima oleh Al-Khidhir dari Musa diteruskanlah
perjalanan mereka berdua sampai tiba di suatu desa di mana mereka ingin
beristirehat untuk menghilangkan lelah dan penat mereka akibat perjalanan jauh
yang telah ditempuh. Mereka berusaha untuk mendapat tempat penginapan sementara
dan sedikit bahan makanan untuk sekadar mengisi perut kosong mereka, namun
tidak seorang pun dari penduduk desa yang memang terkenal bachil {pelit} itu
yang mahu menolong mereka memberi tempat beristirehat atau sesuap makanan
sehingga dengan rasa kecewa mereka segera meninggalkan desa itu.<br />
<br />
Dalam perjalanan Musa dan Al-Khidhir hendak keluar dari desa itu mereka melihat
dinding salah satu rumah desa itu nyaris roboh. Segera AL-Khidhir menghampiri
dinding itu dan ditegakkannya kembali. Dan secara spontan, tanpa disedar,
berkata Musa kepada Al-Khidhir: "Hairan bin ajaib, mengapa engkau berbuat
kebaikan bagi orang0orang yang jahat dan pelit ini. Mereka telah menolak untuk
memberi kepada kami tempat istirehat dan sesuap makanan untuk perut kami yang
lapar. Sepatutnya engkau menuntut upah bagi usahamu menegakkan dinding itu,
agar dengan upah yang engkau perolehi itu dapat kami menutupi keperluan makan
minum kami."<br />
<br />
Al-Khidhir menjawab: "Wahai Musa, inilah saat untuk kami berpisah sesuai
dengan janjimu yang terakhir. Cukup sudah aku memberimu kesempatan dan uzur.
Akan tetapi sebelum kami berpisah , akan aku berikan kepadamu tujuan serta
alasan-alasan perbuatan-perbuatanku yang engkau rasakan tidak wajar dan kurang
patut."<br />
"Ketahuilah hai Musa", Al-Khidhir melanjutkan huraiannya,"bahawa
pengrusakan bahtera yang kami tumpangi itu adalah dimaksudkan untuk
menyelamatkannya dari pengambil-alihan oleh seorang raja yang zalim yang sedang
mengejar di belakang bahtera itu. Sedang bahtera itu adalah milik orang-orang
fakir-miskin yang digunakan sebagai sarana mencari nafkah bagi hidup mereka sehari-hari.
Dengan melubangi yang aku lakukan dalam bahtera itu, si raja yang zalim itu
akan berfikir dua kali untuk merampas bahtera itu yang dianggapnya rusak dan
berlubang itu. Maka perbuatanku yang pada lahirnya adalah pengrusakan milik
orang, namun tujuannya ialah menyelamatkannya dari tindakan perampasan
sewenang-wenangnya."<br />
<br />
"Adapun tentang anak yang aku bunuh itu ialah bertujuan menyelamatkan
kedua orang tuanya dari gangguan anak yang durhaka itu. Kedua orang tua anak
itu adalah orang-orang yang mukmin, soleh dan bertakwa yang aku khuatirkan akan
menjadi tersesat dan melakukan hal-hal yang buruk karena dorongan anaknya yang
durhaka itu. Aku harapkan dengan matinya anak itu Allah akan mengurniai anak
pengganti yang soleh dan berbakti kepada mereka berdua."<br />
Sedang mengenai dinding rumah yang ku perbaiki dan ku tegakkan kembali itu
adalah karena dibawahnya terpendam harta peninggalan milik dua orang anak yatim
piatu. Ayah mereka adalah orang yang soleh ahli ibadah dan Allah menghendaki
bahwa warisan yang ditinggalkan untuk kedua anaknya itusampai ketangan mereka
selamat dan utuh bila mereka sudah mencapai dewasanya, sebagai rahmat dari
Tuhan serta ganjaran bagi ayah mereka yang soleh dan bertakwa itu."<br />
<br />
"Demikianlah wahai Musa, apa yang ingin engkau ketahui tentang tujuan
tindakan-tindakanku yang sepintas lalu engkau anggap buruk dan melanggar hukum.
Semuanya itu telah kulakukan bukan atas kehendakku sendiri tetapi atas tuntunan
wahyu Allah kepadaku."<br />
<br />
<br />
Kisah Musa dan Al-Khidir ini dapat dibaca dalam surah "Al-Kahfi" ayat
60 sehingga ayat 82 yang bermaksud :~<br />
"60~ Dan {ingatlah} ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak
akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan atau aku
akan berjalan sampai bertahun-tahun." 61~ Maka tatkala mereka sampai ke
pertemuan dua laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat
mengambil jalannya ke laut itu. 62~ Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh
berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita sesungguhnya
kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." 63~ Muridnya
menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu
tadi, maka sesungguhnya aku lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidaklah
yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil
jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali." 64~ Musa berkata:
"Itulah tempat yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti
jejak mereka sendiri. 65~ Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara
hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami dan
yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. 66~ Musa berkata
Al-Khidhir: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku
ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" 67~
Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sesekali kamu tidak akan sanggup sabar
bersamaku, 68~ dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" 69~ Musa berkata:
"Insya-Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar dan aku
tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." 70~ Dia berkata:
"Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang
sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." 71~ Maka
berjalanlah keduanya, hingga keduanya menaiki perahu, lalu Al-Khidhir
melubanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melubangi perahu itu yang
akibatnya kamu menenggelamkan penumpamgnya?" Sesungguhnya kamu telah
berbuat sesuatu kesalahan yang besar. 72~ Dia {Al-Khidhir} berkata:
"Bukankah aku telah katakan: "Sesungguhnya kamu sesekali tidak akan
sabar bersama dengan aku." 73~ Musa berkata: "Janganlah kamu
menghukum aku kerana kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu
kesulitan dalam urusanku," 74~ Maka berjalanlah keduanya hingga tatkala
keduanya berjumpa dengan seorang pemuda maka Al-Khidhir membunuhnya. Musa
berkata : "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan kerana dia membunuh
orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang mungkar." 75~
Al-Khidhir berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya
kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" 76~ MUsa berkata: "Jika aku
bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah {kali ini} maka janganlah kamu
memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur
padaku." 77~ Maka keduanya berjalan hingga tatkala keduanya sampai kepada
penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mahu menjamu mereka
kemudian keduanya dapati dalam negeri itu ada dinding rumah yang hampir roboh,
maka Al-Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mahu
nescaya kamu akan mengambil upah untuk itu." 78~ Al-Khidhir berkata :
"Inilah perpisahan antara aku dengan kamu kelak akan ku beritahukan
kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
79~ Adapun bahter itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut
dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu kerana di hadapan mereka ada seorang
raja yang merampas tiap-tiap bahtera. 80~ Dan ada pun anak muda itu maka kedua
orang tuanya adlah orang-orang mukmin dan kami khuatir bhe dia akan mendorong
kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. 81~ Dan kami menghendaki
supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya
dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya {kepada ibubapanya}. 82~
Adapun dinding rumah itu kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu
sedang ayahnya adalah seorang yang soleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya
mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai
rahmat dari Tuhanmu dan bukanlah aku melakukannnya itu menurut kemahuanku
sendiri. Demikianlah itu adlah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat
sabar terhadapnya." { Al-Kahfi : 60 ~ 82 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Nabi Musa A.S. dan Qarun si
kaya raya</span></b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Qarun adalah nama seorang drp
kaum Nabi Musa dan keluarganya yang dekat. Ia dikurniai Allah kelapangan rezeki
dan kekayaan harta benda yang besar yang tidak ternilai bilangannya. IA hidup
mewah, selalu mujur dalam usahanya mengumpulkan kekayaan, sehingga menjadi
padatlah khazanahnya dengan harta benda dan benda-2 yang sgt berharga. Sampai-2
para juru kuncinya tidak berdaya membawa atau memikul kunci-2 peti khazanahnya
karena sgt byk dan beratnya. Ia hidup secara mewah dan menonjol di antara kaum
dan penduduk kotanya. Segala-galanya adlah luar biasa dan lain drp yang lain.
Gedung-2 tempat tinggalnya ,pakaiannya sehari-hari ,pelayan-2nya dan hamba-2
sahayanya yang bilangannya melebihi keperluan. Dan walaupun ia tenggelam dalam
lautan kenikmatan duniawi yang tiada taranya pada masa itu, ia merasa masih
belum puas dengan tingkat kekayaan yang ia miliki dan terus berusaha mengisi
khazanahnya yang sudah padat itu, sifat mausia yang serakah yang tidak akan
pernah puas dengan apa yang sudah dicapai. Jika ia sudah memiliki segantang
emas ia ingin memperolhi segantang yang kedua dan demikian seterusnya.<br />
<br />
Sebagaimana halnya dengan kebykan orang-orang kaya yang telah dimabukkan oleh
harta bendanya maka Qarun tidak merasa sedikit pun bahwa dia mempunyai
kewajiban sosial dengan harta kekayaannya itu. Ia dalam hidupnya hanya
memikirkan kesenangan dan kesejahteraan peribadinya, memikirkan bagaimana ia
dapat menambahkan kekayaannya yang sudah melimpah-limpah itu. Ia telah
dinasihati oleh pemuka-2 kaumnya agar ia menyediakan sebahagian daripada
kekayaannya bagi menolong para fakir miskin, menolong orang-orang yang
telanjang yang tidak berpakaian dan lapar tidak dapat makanan. Ia diperingatkan
bahwa kekayaan yang ia perolehi itu adalah kurniaan dari Tuhan yang harus
disyukuri dengan beramal kebajikan terhadap sesama manusia dan melakukan
perbuatan-2 yang dapat meringankan penderitaan orang-orang yang ditimpa musibah
atau menderita cacat. Diperingatkan bahwa Allah yang telah memberinya rezeki
yang luas itu dapat sewaktu-waktu mencabutnya bila ia melalaikan kewajiban
sosialnya.<br />
<br />
Nasihat yang baik dan peringatan yang jujur yang dikemukakan oleh pemuka-pemuka
kaumnya itu tidak diendahkan oleh Qarun dan tidak mendapat tempat didalam
hatinya.Ia bahkan merasa bahwa karena kekayaannya ialah yang harus memberi
nasihat dan bukan menerima nasihat. Orang harus tunduk kepadanya, mematuhi
perintahnya, mengiakan kata-katanya dan membenarkan segala tindak tanduknya. IA
menyombongkan diri dengan mengatakan kepada orang-orang yang memberikan nasihat
itu bahwa kekayaan yang ia miliki adalah semata-mata hasil jerih payahnya dan
hasil kecekapan dan kepandaiannya berusaha dan bukan merupakan kurnia atau
pemberian dari sesiapa pun. Karenanya ia bebas menggunakan harta kekayaannya
menurut kehendak hatinya sendiri dan tidak merasa terikat oleh kewajipan sosial
berupa pertolongan dan bantuan kepada para fakir miskin dan para penderita yang
memerlukan bantuan dan pertolongan.<br />
<br />
Sebagai tentangan bagi para orang yang menasihatinya, Qarun makin meningkatkan
cara hidup mewahnya dan secara menyolok mempamerkan kekayaannya dengan
berlebih-lebihan. Bila ia keluar, Ia mengenakan pakaian dan perhiasan yang
bergemerlapan, membawa pengantar dan pembantu lebih banyak daripada biasanya
dan mengenderai kuda-kuda yang dihiasi dengan indah dan cantik. Kemewahan yang
ditonjolkan secara menyolok itu ,merasakan iri-hati dikalangan penduduk
terutama mereka yang masih lemah imannya. Mereka berbisik-bisik diantara sesama
mereka mengeluh dengan berkata: "Mengapa kami tidak diberi rezeki dan
kenikmatan seperti yang telah diberikan kepada Qarun? Alangkah mujurnya nasib
Qarun dan alangkah bahagianya dia dalam hidupnya di dunia ini! Dan mengapa
Tuhan melimpahkan kekayaan yang besar itu kepada Qarun yang tidak mempunyai
rasa belas kasihan terhadap orang-orang yang melarat dan sengsara, orang-orang
yang fakir dan miskin yang memerlukan pertolongan berupa pakaian mahupun
makanan.Dimanakah letak keadilan Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih
itu?"<br />
<br />
Qarun yang tidak mengabaikan anjuran orang, agar ia secara sukarela menyediakan
sebahagiaan harta kekayaannya untuk disedekahkan kepada orang-orang yang
memerlukannya, melarat dan miskin akhirinya didatangi oleh Nabi Musa
menyampaikan kepadanya bahwa Allah telah mewahyukan perinyah berzakat bagi
tiap-tiap orang yang kaya dan berada. Diterangkan oleh Musa kepadanya bahwa
dalam harta kekayaan tiap ada bahagian yang telah ditentukan oleh Tuahn sebagai
hak orang-orang yang melarat dan fakir miskin yang wajib diserahkan kepada
mereka.<br />
<br />
Qarun merasa jengkel memerima perintah wajib berzakat itu dan menyatakan
keraguan dan kesangsian kepada Musa. Ia berkata: "Hai MUsa kami telah
membantumu dan menyokongmu dalam dakwahmu kepada agama barumu. Kami telah
menuruti segala perintahmu dan mendengarkan segala kata-katamu. Sikap kami yang
lunak itu terhadap dirimu telah memberanikan engkau bertindak lebih jauh dari
apa yang sepatutnya dan mulailah engkau ingin meraih harta benda kami. Engkau
rupanya ingin juga menguasai harta kekayaan kami setelah kami serahkan kepadamu
hati dan fikiran kami sebulat-bulatnya. Dengan perintah wajib zakatmu ini
engkau telah membuka topengmu dan menunjukkan dustamu dan bahwa engkau hanya
seorang pendusta dan ahli sihir belaka."<br />
<br />
Tuduhan Qarun yang ingin melepaskan dirinya dari wajib berzakat itu ditolak
oleh Nabi Musa yang menegaskan kembali bahwa kewajiban berzakat iut tidak dapat
ditawar-tawar dan harus dilaksanakan karena ia adalah perintah Allah yang harus
ditaati dan dilaksanakan dengan semestinya.<br />
Quran tidak dapat jalan untuk mengelakkan diri dan kewajiban zakat itu setelah
berbantah dan berdebat dengan Musa maka ia menyerah dan ditentukan berapa besar
yang harus ia keluarkan zakat harta kekayaannya.<br />
<br />
Setelah tiba di rumah dan menghitung-hitung bahagian yang harus dizakatkan dari
harta miliknya Qarun merasa terlampau besar yang harus dizakatkan dan merasa
sayang bahwa ia harus mengeluarkan dari khazanahnya sejumlah wang tanpa
meperolehi imbalan sesuatu keuntungan dan laba. Fikir punya fikir dan timbang
punya timbang akhirnya Qarun mengambil keputusan untuk tidak akan mengeluarkan
zakat walau apapun yang akan terjadi akibat tindakannya itu.<br />
Utk menguatkan aksi pemboikotannya terhadap kewajiban mengeluarkan zakat, Qarun
menyebarkan fitnah kepada Nabi Musa dengan maksud menarik orang agar menjadikan
penunjang aksinya dan mengikutinya menolak menolak kewajiban mengeluarkan zakat
sebagaimana diperintahkan oleh Nabi Musa. Ia menyebarkan fitnah seolah-olah
Nabi Musa dengan dakwahnya dan penyiaran agama barunya bertujuan ingin
memperkayakan diri dan bahwa perintah zakatnya itu adalah merupakan cara
perampasan yang halus terhadap milik-milik para pengikutnya.<br />
<br />
Lebih jahat lagi untuk menjatuhkan Nabi Musa dan kewibawaannya, Qaru
bersekongkol dengan seorang wanita yang diajarinya agar mengaku didepan umum
bahwa ia telah melakukan perbuatan zina dengan Musa. Akan tetapi Allah tidak
rela nama Rasul-Nya tercemar oleh tuduhan palsu yang diaturkan oleh Qarun itu.
Maka digerakkanlah hati wanita sewaannya itu untuk mengatakan keadaan yang
sebenarnya dan bahwa apa yang ia tuduhkan kepada Nabi Musa adalah fitnahan dan
ajaran Qarun semata-mata dan bahawasannya Musa adalah bersih dari perbuatan
yang dituduh itu.<br />
<br />
Setelah ternyata bagi Nabi Musa bahwa Qarun tidak beriktikad baik dan bahwa ia
tidak dapat diharap menjadi pengikut yang soleh yang mematuhi perintah-2 Allah
terutama perintah wajib zakat bahkan ia dapat merusakkan akhlak dan iman para
pengikut Musa dengan sikap dan cara hidupnya yang berlebih-lebihan mewahnya, ditambahkan
pula usahanya yang tidak henti-2 merusakkan kewibawaan Nabi Musa dengan
melontarkan fitnahan dan berbagai hasutan maka habislah kesabaran Nabi Musa
,lalu berdoa ia kepada Allah agar menurunkan azab-Nya atas diri Qarun yang
sombong dan congkak itu, agar menjadi pengajaran dan ibrah bagi kaumnya yang
sudah mulai goyah imannya melihat kenikmatan yang berlimpah-limpah yang telah
Allah kurniakan kepada Qarun yang membangkang itu.<br />
<br />
Maka dengan izin Allah yang telah memperkenankan doa Nabi Musa terjadilah tanah
runtuh yang dahsyat di atas mana terletak bangunan gedung-gedung yang mewah
tempat tinggal Qarun dan tempat penimbunan kekayaannya. Terbenamlah seketika
itu Qarun hidup-hidup berserta semua milik kekayaan yang menjadi kebaggaannya.<br />
Peristiwa yang menimpa Qarun dan harta kekayaannya itu menjadi ibrah bagi
pengikut-2 Nabi Musa serta ubat rohani bagi mereka yang beriri hati dan
mendambakan kenikmatan dan kemewahan hidup sebagaimana yang telah dialami oleh
Qarun. Mereka berkata seraya bersyukur kepada Allah: "Sekiranya Allah
telah melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya, nescaya kami dibenamkan pula seperti
Qarun yang selalu kami inginkan kedudukan duniawinya. Sesungguhnya kami telah
tersesat ketika kami beriri hati dan mendambakan kekayaannya yang membawa binasa
baginya. Aduhai benar-2 tidaklah beruntung orang-orang yang mengingkari nikmat
Allah."<br />
<br />
Isi cerita tersebut di atas dapat dibaca dalam surah "Qashash" ayat
76 sehingga 82 dan surah "Al-Ahzaab" ayat 69 sebagaimana berikut :~<br />
<br />
"76~Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa maka ia berlaku aniaya
terhadap mereka dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta
yang kunci-nya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-2.
{Ingatlah{ ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu
bangga sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan
diri." 77~ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan kepada mu
{kebahagiaan} negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
{kenikmatan} duniawi dan berbuat baiklah {kepada orang lain} sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakkan di {muka}
bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakkan. 78~ Qarun berkata: "Sesungguhnya aku diberi harta itu karena
ilmu yang ada padaku." Dan apakah ia tidak mengetahui bahwasannya Allah
sungguh telah membinasakan umat-2 sebelumnya yang lebih kuat daripadanya dan
lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang
yang berdosa itu tentang dosa-dosa mereka. 79~ Mak keluarlah Qarun kepada
kaumnya dengan kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan
dunia: " Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan
kepada Qarun , sesungguhnya ia benar-benar mempunyai peruntungan yang
besar." 80~ Berkatalah orang-orang yang telah dianugerahi ilmu:
"Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebihbaik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan tidak diperoleh pahala itu
kecuali oleh orang-orang yang sabar." 81~ Mak Kami benamkan Qarun berserta
rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang
menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang {yang
dapat} membela {dirinya}. 82~ Dan jadilah orang-orang yang kelmarin
mencita-citakan kedudukan Qarun itu berkata: "aduhai, benarlah Allah
melapangkan rezeki bagi siapa yang dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan
menyempitkannya. Kalau Allah tidak melimpahkan kurnia-Nya atas kita benar-benar
Dia {Allah} telah membenamkan kita {pula}. Aduhai benarlah, tidak beruntung
orang-orang yang mengingkari {nikmat} Allah." { Al-Qashash : 76 ~ 82 }<br />
<br />
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang
yang menyakiti Musa maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka
katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi
Allah." { Al-Ahzaab : 69 }<br />
<b><br />
Thalout diangkat sebagai raja Bani Isra'il</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Setelah Bani Isra'il memasuki
Palestin dan menguasainya di bawah pimpinan Yusya bin Nun mereka selalu menjadi
sasaran penyerbuan dan serangan dari bangsa-2 sekelilingnya, seperti suku
Amaliqah dari bangsa Arab, bangsa Palestin sendiri dan bangsa Aramiyin.
Kemenangan dan kekalahan di antara meeka silih berganti.<br />
Pada suatu waktu datanglah bangsa Palestin penduduk "Usydud" suatu
daerah dekat Gaza menyerbu dan menyerang mereka dan terjadilah pertempuran yang
berakhir dengan kemenangan bangsa Palestin yang berhasil, mencerai-beraikan
Bani Israil dan merampas benda keramat mereka yang bernama "Tabout",
yaitu sebuah peti tempat penyimpanan kitab Taurat.<br />
<br />
Peti yang disebut Tabout itu adlah merupakan salah satu dari banyak kurnia yang
telah diberikan oleh Allah kepada Bani Isra'il. Mereka menganggap Tabout itu
suatu benda keramat yang dapat menginspirasikan kekuatan dan keberanian kepada
mereka dikala menghadapi musuh. Maka karenanya dalam tiap medan perang
dibawanyalah Tabout itu untuk memberi kekuatan batin dan semangat juang bagi
mereka memberi rasa berani bagi mereka dan rasa takut bagi musuh. Maka dengan
dirampasnya Tabout itu oleh bangsa Palestin hilanglah pegangan mereka dan
berantakanlah barisannya, retaklah kesatuannya sehingga menjadi laksana
binatang ternakan yang ditinggalkan gembalanya.<br />
<br />
Dan memang sejak ditinggalkan oleh Nabi Mua, Bani Isra'il tidak mempunyai
seorang raja atau seorang pemimpin yang berwibawa yang dapat mengikat mereka di
bawah satu bendera dan menghimpun mereka di bawah satu komando bila terjadi
serangan dari luar dan penyerbuan oleh musuh. Mereka hanya dipimpin oleh hakim-hakim
penghulu yang memberi tuntunan kepada mereka dalam bidang keagamaan dan
kadangkala menjadi juru damai jika timbul perselisihan dan sengketa di antara
sesama mereka. Di antara penghulu itu terdapat seorang penghulu yang paling
disegani dan di hormati bernama Somu'il. Kata-katanya selalu didengar dan
nasihat-2nya selalu diterima dan ditaati.<br />
<br />
Kepada Somu'il datanglah beberapa pemuda Bani Isra'il yang merasa sedih melihat
keadaan kaumnya menjadi kacau bilau dan bercerai berai setelah dikalahkan oleh
bangsa Palestin dan dikeluarkan dari negeri mereka serta dirampasnya Tabout
yang merupakan peti wasiat dan benda keramat bagi mereka. Mereka mengutarakan
kepada Samu'il bahwa mereka memerlukan seorang pemimpin yang kuat yang
berwibawa dan mempunyai kekuasaan sebagai seorang raja untuk menghimpun mereka
dan seterusnya menjadi panglima perang.<br />
<br />
Samu'il yang mengenal baik watak mereka dan titik-titik kelemahan serta sifat-2
licik dan pembangkang yang meletak pada diri mereka berkata: "Aku khuatir
bahwa kamu akan takut dan enggan bertempur melawan musuh bila kepadamu
diperintahkan untuk berperang menghalau musuh dari negerimu."<br />
Mereka menjawab: "Bagaimana kami menolak perintah semacam itu dan enggan
maju bertempur melawan musuh sedangkan kami telah dihina diusir dari
rumah-rumah kami dan dipisahkan dari sanak keluarga kami. Bukankah suatu hal
yang memalukan dan menurun darjat kami sebagai bangsa, bila dalam keadaan yang
sedang kami alami ini, kami masih juga enggan berperang melawan musuh yang
datang menyerang dan menyerbu daerah kami. Kami akan maju dan tidak akan gentar
masuk dalam medan perang, asalkan saja kami akan dapat pimpinan dari seorang
yang cekap, berani serta berwibawa sehingga komandonya dan segala perintahnya
akan dipatuhi oleh kaum kami semuanya."<br />
<br />
Somu'il berkata: "Jika demikian ketetapan hatimu dan demikian pula
keinginanmu untuk memperoleh seorang raja yang akan memimpin dan membimbing
kamu , maka berilah waktu kepadaku untuk beristikharah memohon pertolongan
Allah menunjukkan kepadaku seseorang yang patut dan layak menjadi raja
bagimu."<br />
Di dalam istikharahnya, Somuil mendapat ilham dan petunjuk dari Allah, agar ia
memilih serta mengangkat seorang yang bernama "Thalout" menjadi raja
Bani Isra'il. Dan walaupun ia belum pernah mendengar nama itu atau mengenalkan
orangnya Allah akan memberinya jalan dan tanda-tanda yang akan memungkinkan ia
bertemu muka dengan orang itu dan mengenalinya dengan segera.<br />
<br />
Thalout adalah seorang berbadan gemuk dan jangkung, tegak, kuat dan berparas
tampan. Dari pancaran kedua matanya orang dapat mengetahui bahwa ia adalah
seorh yang cerdik, cekap dan bijaksana, memiliki hati yang tabah dan berani. IA
hidup dan bertempat tinggal di sebuah desa yang agak terpencil sehingga tidak
banyak dikenal orang Ia hidup bersama ayahnya bercucuk tanam dan memelihara
haiwan ternak.<br />
Pada suatu hari di kala Thalout sedang sibuk bersama ayahnya menguruskan tanah
ladangnya terlepaslah dari kadang seekor keldai dari haiwan-2 peliharaannya dan
menghilang sesat. Pergilah Thalout bersama seorang bujangnya mencari keldai
yang hilang itu di celah-2 lembah dan bukit-2 di sekitar desanya, namun tidak
berhasil menemukan kembali haiwan yang terlepas itu. Akhirnya ia mengajak
bujangnya kembali karena khuatir ayahnya akan menjadi gelisah bila ia lebih lama
meninggalkan rumahnya mencari keldai yang hilang itu.<br />
<br />
Berkata sang bujang kepada Thalout: "Kami sekarang sudah berada di daerah
Shuf tempat dimana Somu'il berada. Alangkah baiknya kalau kami pergi kepadanya
menanyakan kalau-2 ia dapat memberikan keterangan dan petunjuk kepada kami di
mana kiranya kami dapat menemukan keldai kami itu. Ia adalah seorang nabi yang
menerima petinjuk dari Tuhannya melalui para malaikat dan dia telah banyak kali
mengungkapkan hal-hal ghaib yang ditanyakan oleh orang kepadanya."<br />
Thalout menerima baik cadangan bujangnya dan berangkatlah mereka berdua menuju
tempat tinggal Somu'il. Di tengah-2 perjalanan, mereka bertanya kepada beberapa
gadis yang ditemuinya sedang menimpa air dari sebuah perigi: "Di manakah
tempat tinggal Nabi Somu'il?" "Tidak usah kamu cepat-2 meneruskan
perjalananmu. Somu'il sebentar lagi akan datang ke sini. Ia sedang ditunggu
kedatangannya di atas bukit oleh rakyat tempat itu." Para gadis itu
menjawab.<br />
<br />
Ternyata bahawa belum selesai para gadis itu memberikan keteranagnnya,
muncullah Somu'il dengan wajahnya yang berseri-seri memancarkan cahaya kenabian
dan kealiman yang mengesahkan.<br />
Thalout segera mendekati Somu'il dan setelah saling pandang memandang,
berkatalah Thalout: "Wahai Nabi Allah, kami datang menemui bapak untuk
memohon pertolongan yaitu dapatkah kiranya kami diberi keterangan dan petunjuk
di manakah kami dapat menemukan kembali keldai kami yang telah terlepas dari
kandang dan menghilang tidak kami temukan jejaknya walaupun sudah tiga hari
kami berusaha mencarinya."<br />
<br />
Somu'il setelah memandang wajah Thalout dengan teliti sedarlah ia bahwa inilah
orangnya yang oleh Allah ditunjuk untuk menjadi raja pemimpin dan penguasa Bani
Isra'il. Ia berkata kepada Thalout: "Keldai yang engaku cari itu sedang
berada dalam perjalanan kembali ke kandangnya di tempat ayahmu. Janganlah
engkau rungsingkan fikiranmu dan ributkan dirimu dengan urusan keldai itu.
Kerana aku memang mencarimu dan ingin menemuimu untuk urusan yang lebih besar
dan lebih penting dari soal keldai. Engaku telah dipilih oleh Allah untuk
memimpin Bani Isra'il sebagai raja, mempersatukan barisan mereka yang sudah
kacau-balau serta membebaskan mereka dari musuh-musuh yang sedang menyerbu dan
menduduki negeri mereka. Dan insya-Allah Tuhan akan menyertaimu memberi
perlindungan kepadamu dan mengurniakan kemenangan dan kemujuran dalam segala
sepak terajangmu."<br />
<br />
Thalout menjawab: "Bagaimana aku dapat menjadi seorang raja dan pemimpin
Bani Isra'il sedang aku ini seorang dusun anak cucu Benyamin yang paling papa,
terasing dari pengaulan orang ramai, seorang anak tani dan penggembala haiwan
yang tidak dikenal orang?"<br />
Berkata Somu'il: "Itu adlah kehendak Allah dan perintah-Nya. Dan lebih
tahu pada siapa Ia meletakkan amanat dan tugas-tugas-Nya. Dialah yang
menugaskan dan Dia pulalah yang akan melengkapi segala kekuranganmu.
Bersyukurlah engkau atas nikmat dan kurniaan Allah ini. Terimalah tugas suci
ini dengan keteguhan hati dan kepercayaan penuh akan pertolongan dan
perlindungan Allah kepadamu." Kemudian dipeganglah tangan Thalout,
diangkatnya keatas seraya menghadap kepada kaumnya dan berkata: " Wahai
kaumku, inilah orangnya yang oleh Allah telah dipilih untuk menjadi rajamu. Ia
berkewajiban memimpin kamu dan mengurus segala urusanmu dengan sebaik-baiknya
dan setepat-tepatnya dan kamu berkewajiban taat kepadanya, mematuhi segala
perintahnya dan berdiri tegak di belakang komandinya. Bersatu padulah kamu di
bawah bendera raja Thalout dan bersiap-siaplah untuk berjuang melawan
musuh-musuhmu."<br />
<br />
Bani Isra'il yang sedang berkumpul mengerumuni somu'il mendengarkan pidato
pelantikannya mengangkat Thalout sebagai raja, tercengang dan terkejut dan
dengan mulut ternganga mereka melihat satu kepada yang lain, berpindahan
pandangan mereka dari wajah Somu'il ke wajah thalout yang menandakan kehairanan
dan ketidak-puasan dengan pengangkatan itu. Selintas pun tidak terfikir oleh
mereka bahwa seorang seperti Thalout yang papa dan miskin dan tidak dikenal
orang ialah yang akan dipilih oleh Somu'il soal pemilihan dan pengangkatan
seorang raja bagi mereka.<br />
<br />
Berkata mereka kepada Somu'il: "Bagaimana seorang seperti Thalout ini akan
dapat memimpin kami sebagai raja padahal ia seorang yang miskin yang tidak
dikenal orang dan pergaulan sehari-harinya hanya terbatas didesanya. selain
ituia bukannya dari keturunan "Lawi" yang menurunkan para nabi Bani
Israil, juga bukan dari keturunan "Yahuda" yang menurunkan raja-raja
Bani Isra'il sejak dahulu kala. Ia pun tidak memiliki pengalaman dan kecekapan
yang diperlukan oleh seorang raja untuk mengurus serta mempertahankan
kerajaannya. Mengapa tidak dipilih sahaja seorang drp mereka yang berada di
kota yang pandai-pandai, berpengalaman dan berkeadaan cukup?"<br />
<br />
berkata Somu'il menanggapi keberatan-2 yang dikemukakan oleh kaumnya:
"Pengurusan kerajaan dan pemimpin perang tidak memerlukan kebangsawanan
atau kekayaan. Ia memerlukan kecekapan, kebijaksanaan, kecerdasan berfikir dan
kecekatan bertindak. sifat-2 itu terdapat dalam dir Thalout di samping ia
memiliki tubuh yang kuat, perawakan tg tegap dan kekar serta paras muka yang
tampan yang memberi kesan baik bagi orang-orang yang menghadapinya. Selain itu
semuanya, ia adalah pilihan dan tunjukan Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha
Mengenal hamba-hamba-Nya. Maka tidak patutlah kami memilih orang lain setelah
Allah menjatuhkan pilihan-Nya."<br />
<br />
"Baiklah", kata mereka, "Jika yang demikian itu pilihan dan
kehendak Allah, maka kami tidak dapat berbuat lain selain meneriam kenyataan
ini. Akan tetapi untuk menghilangkan keragu-raguan kami tentang diri Thalout,
berilah kepada kami suatu tanda yang dapat menyakinkan kami bahwa Thalout
benar-benar pilihan Allah."<br />
Somu'il menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengetahui watak dan tabiat
kamu yang kaku dan keras kepala. Imanmu tidak berada di dalam hati tetapi di
kelopak mata. Kamu tidak mempercayai sesuatu tanpa bukti yang dapat kamu rasa
dengan pancaindera kamu. Maka sebagai bukti bahwa Allah merestui pengangkatan
Thalout menjadi raja kamu, ialah bahawa kamu akan menemukan kembali peti
keramatmu "Tabout" yang telah hilang dan dirampas oleh bangsa
Palestin. Kamu akan menemukan itu datang kepadamu dibawa oleh malaikat.
Pergilah kamu keluar kota sekarang juga untuk menerimanya."<br />
<br />
Setelah ternyata bagi mereka kebenaran kata-kata Somu'il dengan ditemuinya
kembali Tabout yang sudah tujuh bulan berada di tangan orang-orang Palestin
itu, maka diterimalah pengangkatan Thalout sebagai raja mereka dengan
memberikan bai'at kepadanya dan janji akan taat serta mematuhi segala nasihat
dan perintahnya.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Raja Thalout</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Tugas pertama yang dilakukan
oleh thalout setelah dinobatkan sebagai raja ialah menyusun kekuatan dengan
menghimpunkan para pemuda dan orang-orang yang masih kuat untuk menjadi tentera
yang akan mengahdapi bangsa Palestin yang terkenal kuat dan berani.<br />
Ia menyusun bala tenteranya dari orang-orang yang masih kuat, tidak mempunyai
tanggungan keluarga, tidak mempunyai ikatan-2 dagang usaha sehingga dapat
membulatkan tekadnya untuk berjuang dan memusatkan fikiran dan tenaga bagi
mencapai kemenangan dna menghalaukan musuh dari negeri mereka dengan semangat
yang teguh yang tidak tergoyahkan. Sebagai ujian untuk mengetahui sampai sejauh
mana rakyatnya atau barisan tenteranya yang disusun itu berdisiplin mengikuti
komando dan perintahnya, Thalout berkata mereka: "Kamu dalam perjalananmu
di bawah terik panasnya matahari akan melalui sebuah sungai. Maka barang siapa
di antara kamu minum dari air sungai itu, ia bukan pengikutku yang setia yang
dapat kupercayai kesungguhan hatinya dan kebulatan tekadnya. Sebaliknya
barangsiapa di antara kamu yang hanya menciduk air sungai itu seciduk tangan
untuk sekadar membasahi kerongkongannya, maka ia ialah seorang pengikutku dan
tentera yang benar-benar dapat kuandalkan keberaniannya dan
kedisiplinannya."<br />
<br />
Ternyata apa yang dikhuatirkan oleh Thalout telah terjadi dan menjadi
kenyataan. Setiba barisan tentera Thalout di sungai yang dimaksudkan itu, hanya
sebahagian kecil sahajalah dari mereka yang berdisiplin mengikuti petunjuk
Thalout secara tepat. Sedang bahagian yang besar tidak dapat bersabar menahan
dahaganya dan minumlah mereka dari air sungai itu sepuas-puas hatinya.<br />
Walaupun telah terjadi pelanggaran disiplin oleh sebahagian besar dari anggota
tenteranya, thalout tetap berkeras hati melanjutkan perjalanannya menuju ke
medan perang dg pasukan yang tidak bersatu padu dan berdisiplin sebagaimana ia
menduga dan mengharapkannya. Ia hanya bersandar dan mengandalkan kekuatan
tenteranya kepada bahagian kecil yang sudah ternyata setia dan patuh kepada
perintah dan petunjuknya. Sedang terhadap mereka yang sudah melanggar perintahnya
dan minum dari air sungai itu, Thalout bersikap sabar, lunak dan bijaksana
untuk menghindari keretakan di dalam barisan tenteranya sebelum menghadapi
musuh.<br />
<br />
Tatkala mereka tiba di medan perang dan berhadapan dengan musuh, sebahagian drp
pasukan Thalout ialah mereka yang telah melanggar disiplin dan minum dari air
sungai, merasa kecil hati dan ketakutan melihat pasukan musuh yang terdiri dari
orang-orang kuat dan besar-besar dengan peralatan yang lebih lengkap dan jumlah
tentera yang lebih besar di bawah pimpinan seorang komandan bernama
"Jalout".<br />
Jalout, panglima komandan pasukan musuh terkenal seorang panglima yang berani,
cekap dan terkenal tidak pernah kalah dalam peperangan. Tiap orang yang berani
bertarung dengan dia pasti jatuh terbunuh. Namanya telah menimbulkan rasa takut
dan kecil hati pada bahagian besar dari pasukan Thalout. berkata mereka
kepadanya: "Kami tidak berdaya dan tidak akan sanggup menghadapi dan
melawan Jalout berserta tenteranya hari ini. Mereka lebih lengkap peralatannya
dan lebih besar bilangannya daripada pasukan kami."<br />
<br />
Akan tetapi kelompok yang setia yang merupakan golongan yang kecil dalam
pasukan Thalout, tidak merasa takut dan gentar menghadapi Jalout dan bala
tenteranya, walaupun mereka lebih besar dan lebih lengkap peralatannya karena
mereka keluar ke medan perang mengikuti Thalout dengan tekad yang bulat hendak
membebaskan negerinya dari para penyerbu dengan berbekal tawakkal dan iman
kepada Allah. Sejak mereka melangkahkan kaki keluar dari rumah mereka sudah berniat
bulat berjuang bermati-matian melawan musuh yang telah merampas rumah dan tanah
mereka dan bersedia mati untuk tugas suci itu. Berkata mereka kepada kawan-2nya
kelompok pengecut itu: "Majulah terus untuk bertempur melawan musuh. Kami
tidak akan kalah karena bilangan yang sedikit atau kerana kelemahan fizikal.
Kami akan menggondol kemenangan bila iman di dalam dada kami tidak tergoyahkan
dan kepercayaan kami akan pertolongan Allah tidak menipis. Berapa banyak
terjadi sudah, bahwa kelompok yang kecil jumlahnya mengalahkan kelompok yang
besar, bila Allah mengizinkannya dan memberikan pertolongan-Nya. Dan Allah
selalu berada di sisi orang-orang yang beriman, sabar dan bertawakkal."<br />
<br />
Dengan tidak menghiraukan kasak-kusuk dan bisikan kelompok pengecut yang ingin
mundur dan melarikan diri dari kewajiban berperang, Raja Thalout terus maju
memimpin pasukannya seraya bertawakkal kepada Allah memohon pertolongan dan
perlindungan-Nya.<br />
Setelah kedua pasukan merapat berhadapan satu dengan yang lain dan pertempuran
dimulai, keluarlah dari tengah-2 barisan bangsa Palestin, panglima besarnya
yang bernama Jalout berteriak dengan sekuat suaranya menentang pasukan Thalout
mengajak bertarung seorang lawan seorang Berulang-ulang ia berseru dengan suara
yang lantang agar pihat Thalout mengeluarkan seorang yang akan melawan dia
bertanding dan bertarung namun tidak seorang pun keluar adri tengah pasukan
Bani Isra'il menghadapinya. Kata-kata ejekan dan hinaan dilontarkan oleh Jalout
kepada pihak musuhnya, pasukan Bani Isra'il yang sedang dicekam oleh rasa takut
dan bimbang menghadapi Jalout yang sudah termasyur sebagai jaguh yang tidak
pernah terkalahkan itu.<br />
<br />
Pada saat yang kritis dan tegang itu di mana rasa malu rendah diri memenuhi
dada dan hati para pemimpin pasukan Bani Isra'il yang sedang memandang satu
kepada yang lain, seray bertanya-tanya dalam hati masing-2 gerangan siapakah di
antara mereka yang dapat maju membungkam ,ulut si Jalout yang berteriak-teriak
itu dan melawannya, datanglah pada saat itu menghadap raja Thalout seorang
lelaki remaja berparas tampan, bertubuh kekar dan tegak, sinar matanya
memancarkan keberanian dan kecerdasan. Ia meminta izin dari sang raja untuk
keluar menyambut tentangan Jalout dan menandinginya.<br />
<br />
Thalout merasa kagum akan keberanian pemuda yang telah menawarkan dirinya untuk
bertarung dengan Jalout, sementara orang-orang dari pasukannya sendiri yang
sudah berpengalaman berperang tidak ada yang tergerak hatinya untuk menyahut
cabaran Jalout yang berteriak-teriak melontarkan ejekan dan hinaan. Thalout
dengan cermat memperhatikan perawakan sang pemuda itu merasa berat dan
ragu-ragu untuk memberi izin kepadanya turun ke gelanggang melawan Jalout. Ia
tidak membayangkan seorang dalam usia semuda itu, yang belum pernah turun ke
medan perang dan tiak berpengalaman bertarung akan selamat dan keluar hidup
dari pertarungan melawan Jalout. Ia benar-benar bukan tandingannya, kata hati
Thalout, bahkan merupakan suatu dosa bila ia melepaskan pemuda itu bertarung
dengan Jalout. Sayang bagi usianya yang masih muda itu bila ia akan menjadi
korban dan makanan pedang Jalout yang tidak pernah memberi ampun kepada
lawan-lawannya.<br />
<br />
Sang pemuda dengan memperhatikan roman muka Thalout dapat menangkap isi hatinya
bahwa ia ragu-ragu dan bimbang untuk melepaskannya bertarung dengan Jalout maka
berkatalah ia kepadanya: "Janganlah engkau terpengaruh oleh usia mudaku
dan keadaan fizikalku yang menjadikan engkau ragu-ragu dan khuatir melepaskan
aku melawan Jalout karena yang menentukan dalampertarungan bukanlah hanya
kekuatan fizikal dan kebesaran badan akan tetapi yang lebih penting dari itu
ialah keteguhan hati dan keuletan bertempur serta iman dan kepercayaan kepada
Allah yang menentukan hidup matinya seseorang hamba-Nya. beberapa hari yang
lalu aku telah berhasil menangkap seekor singa dan membunuhnya tatkal ia hendak
menyergap dombaku dan sebelum itu terjadi pula aku menghadang seekor beruang
yang ganas dan berhasil membunuhnya setelah bergulat mati-matian. Maka bukanlah
usia atau kekuatan badan yang merupakan faktor yang menentukan dalam
pertempuran tetapi keberanian dan keteguhan hati serta kelincahan dan kecepatan
bergerak dengan disertai perhitungan yang tepat, itulah merupakan senjata yang
lebih ampuh dalam setiap pertarungan."<br />
<br />
Mendengar kata-kata yang penuh semangat yang keluar dari hati yang ikhlas dan
jujur sedarlah Thalout bahawa pemuda itu berkemahuan keras ingin melawan
Jalout. Ia percaya kepada dirinya sendiri bahwa ia dapat mengalahkannya maka
diberinyalah izin dan restu oleh Thalout untuk melaksanakan kehendaknya dengan
diiringi doa semuga Allah melindunginya dan mengurniainya dengan kemenangan
yang diharap-harapkan oleh seluruh anggota pasukan. Kemudian ia diberinya
pedang, topi baja dan zirah baju besi namun ia enggan mengenakan pakaian yang
berat itu dan pedang pun ia menolak untuk membawanya dengan alasan ia belum
biasa menggunakan senjata itu. Ia hanya membawa sebuah tongkat beberapa batu
kerikil dan sebuah bandul untuk melemparkan batu-batu itu.<br />
<br />
Berkatalah Thalout kpanya: "Bagaimana engkau dapat bertarung dengan hanya
bersenjatakan tongkat, bandul dan batu-batu melawan Jalout yang bersenjatakan
pedang, panah dan berpakaian lengkap?"<br />
Pemuda itu menjawab: "Tuhan yang telah melindungiku dan taring singa dan
kuku beruang akan melindungiku pula dari pedang dan panah Jalout yang durhaka
itu." Lalu dengan berbekalkan senjata yang sgt sedrhana itu, keluarlah ia
dari tengah-2 barisan Bani Isra'il menuju gelanggang di mana Jalout sedang
menari-nari mengelu-elukan pedangnya seraya berteriak-teriak mengejek dan
menyombangkan diri.<br />
<br />
Tatkala Jalout melihat bahwa yang masuk gelanggang hendak bertanding dengan dia
adalah seorang pemuda remaja tidak bersenjatakan pedang atau panah dan tidak
pula mengenakan topi baja dan zirah, dihinalah ia dan diejek dengan kata-kata:
"Utk apakah tongkat yang engkau bawa itu."Utk mengejar anjingkah atau
untuk memukul anak-anak yang sebaya dengan engkau? Di mana pedangmu dan
zirahmu? Rupa-rupanya engkau sudah bosan hidup dan ingin mati padahal engkau
masih muda yang belum merasakan suka-dukanya kehidupan dan yang masih harus
banyak belajar dari pengalaman. Majulah engkau ke sini akan aku habiskan
nyawamudalam sekelip mata dan akan kujadikan dagingmu makanan yang lazat bagi
binatang-2 di darat dan burung-2 di udara."<br />
<br />
Sang pemuda menjawab: "Engkau boleh bangga dengan zirah dan topi bajamu,
boleh merasa kuat dan ampuh dengan pedang dan panahmu yang tidak akan sanggup
menyelamatkan nyawamu dan tanganku yang masih halus dan bersih ini. Aku datang
ke sini dengan nama Allah Tuhan Bani Isra'il yang telah lama engkau hina,
engkau jajah dan engkau tundukkan. Engkau sebentar lagi akan mengetahui pedang
dan panahkah yang akan mengakhiri hayatku atau kehendak Allah dan kekuasaan-Nya
yang akan meranggut nyawamu dan mengirimkan engkau ke neraka Jahannam?"<br />
<br />
Melihat Jalout melangkah maju, maka sebelum ia sempat mendekatinya, sang pemuda
segera mengeluarkan batu dari sakunya, melemparkannya dengan bandul tepat ke
arah kepala Jalout yang seketika itu juga mengalirkan darah dengan derasnya
hingga menutupi kedua matanya, lalu diikuti dengan lemparan batu kedua dan
ketiga oleh sang pemuda hingga terjatuhlah Jalout tertiarap di atas lantai
menghembuskan nafas terakhirnya.<br />
Bergemuruhlah suara teriakan gembira dan sorak-sorai dari pihak pasukan Bani
Isra'il menyambut kemenangan pemuda gagah perkasa itu atas Jalout jaguh dan
kebanggaan bangsa Palestin. Dan dengan matinya Jalout hilanglah semangat tempur
pasukan Palestin dan mundurlah mereka melarikan diri tunggang-langgang seraya
dikejar dan diajar tanpa ampun oleh pasukan Thalout yang telah memperoleh
kembali semangat juangnya dan harga diri serta kebanggaan nasionalnya.<br />
<br />
Isi cerita di atas dikisahkan oleh Al-Quran dalam surah "Al-Baqarah"
ayat 246 sehingga 251 yang bermaksud :~<br />
"246~ Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Isra'il sesudah
Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka:
"Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami dapat berperang {di bawah
pimpinannya} di jalan Allah." Nabi mereka berkata: "Mungkin sekali
jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang`." Mereka
menjawab : "Mengapa kami tidak mahu berperang di jalan Allah, padahal
sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak
kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun
berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha
Mengetahui akan orang-orang yang zalim. 247~ Nabi mereka mengatakan kepada
mereka: "Sesungguhnya Allah mengangkat Thalout menjadi rajamu."
Mereka menjawab: "Bagaimana Thalout memerintah kami padahal kami lebih
berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi
kekayaan yang cukup banyak?" Nabi mereka berkata: "Sesungguhnya Allah
telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh
yang perkasa." Allah memberi pemerintahan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. 248~
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan
menjadi raja ialah kembalinya tabout kepadamu di dalamnya terdapat ketenangan
dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun tabout
itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda
bagimu jika kamu orang yang beriman. 249~ Maka tatkala Thalout ke luar membawa
tenteranya ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan satu
sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan
barangsiapa tidak merasakan airnya kecuali orang yang hanya menciduk seciduk
tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnnya terkecuali
beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalout dan orang-orang yang
beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum
berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalout dan
tenteranya." Orang-orang yang menyakini bahwa mereka akan menemui jalan
Allah berkata: "Berpa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah dan Allah berserta
orang-orang yang sabar. 250~ tatkala Jalout dan tenteranya telah nampak oleh
mereka, mereka pun berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri
kami dan kukuhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang
kafir." 251~ Mereka {tentera Thalout} mengalahkan tentera Jalout dengan
izin Allah dan {dalam peperangan itu} Daud membunuh Jalout, kemudian Allah
memberikan kepadanya {Daud} pemerintahan dan hikmah {sesudah meninggalkan
Thalout} serta Allah mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya." {
Al-Baqarah : 246 ~ 251 }</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;"><br />
<b>Catatan tambahan</b></span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 8.5pt;">Nabi Musa wafat pada usia 150
tahun di atas sebuah bukit bernama "Nabu", di mana ia diperintahkan
oleh Allah untuk melihat tanah suci yang dijanjikan {Palestin} namun tidak
sampai memasukinya.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> wallahua,alam</o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-49599308704633645662013-06-11T23:54:00.001-07:002013-06-11T23:54:00.596-07:00kisah nabi ismail sampai nabi yusuf<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ismail-as-%d8%a7%d8%b3%d9%85%d8%a7%d8%b9%d9%8a%d9%84/" title="Nabi Ismail As (اسماعيل)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ismail As (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">اسماعيل</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO8qjrAo0nhoknGSOKzkEewk6rBolH3fkymVuKwLCE5Yh6AgN0eb52aW2_q5VuVQmF-Bh-mH_1rteZKXFx5MwPmg1-gTjxx5fJsoaZoTDnbP_XRfaw4fa7JC6XCtr6WkZ1QWX-50as7bYb/s1600/DSC00695.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO8qjrAo0nhoknGSOKzkEewk6rBolH3fkymVuKwLCE5Yh6AgN0eb52aW2_q5VuVQmF-Bh-mH_1rteZKXFx5MwPmg1-gTjxx5fJsoaZoTDnbP_XRfaw4fa7JC6XCtr6WkZ1QWX-50as7bYb/s1600/DSC00695.JPG" height="240" width="320" /></a></b></div>
<b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah
meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, dayangnya di tempat tujuannya
di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta
miliknya yang telah diperolehinya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir.<br />
Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata:<br />
Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail
tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama
berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walau
bagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan
lahirnya Nabi Ismail a.s. Dan sebagai lazimnya seorang isteri sebagai Siti
Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai seorang dayangnya yang
diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Dan sejak itulah Siti Sarah merasakan bahawa
Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar karena merasa sangat gembira
dengan puteranya yang tunggal dan pertama itu, hal ini yang menyebabkan
permulaan ada keratakan dalam rumah tangga Nabi Ibrahim a.s. sehingga Siti
Sarah merasa tidak tahan hati jika melihat Siti Hajar dan minta pada Nabi
Ibrahim a.s. supaya menjauhkannya dari matanya dan menempatkannya di lain
tempat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk sesuatu hikmah yang belum diketahui dan
disadari oleh Nabi Ibrahim Allah s.w.t. mewahyukan kepadanya agar keinginan dan
permintaan Sarah isterinya dipenuhi dan dijauhkanlah Ismail bersama Hajar
ibunya dan Sarah ke suatu tempat di mana yang ia akan tuju dan di mana Ismail
puteranya bersama ibunya akan di tempatkan dan kepada siapa akan ditinggalkan.</span></div>
<a name='more'></a><br />
Maka dengan tawakkal kepada Allah berangkatlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah
membawa Hajar dan Ismail yang diboncengkan di atas untanya tanpa tempat tujuan
yang tertentu. Ia hanya berserah diri kepada Allah yang akan memberi arah
kepada binatang tunggangannya. Dan berjalanlah unta Nabi Ibrahim dengan tiga hamba
Allah yang berada di atas punggungnya keluar kota masuk ke lautan pasir dan
padang terbuka di mana terik matahari dengan pedihnya menyengat tubuh dan angin
yang kencang menghembur-hamburkan debu-debu pasir.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah berminggu-minggu berada dalam perjalanan
jauh yang melelahkan tibalah pada akhirnya Nabi Ibrahim bersama Ismail dan
ibunya di Makkah kota suci dimana Kabah didirikan dan menjadi pujaan manusia
dari seluruh dunia. di tempat di mana Masjidil Haram sekarang berada,
berhentilah unta Nabi Ibrahim mengakhiri perjalanannya dan disitulah ia
meninggalkan Hajar bersama puteranya dengan hanya dibekali dengan serantang
bekal makanan dan minuman sedangkan keadaan sekitarnya tiada tumbuh-tumbuhan,
tiada air mengalir, yang terlihat hanyalah batu dan pasir kering . Alangkah
sedih dan cemasnya Hajar ketika akan ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri
bersama dengan anaknya yang masih kecil di tempat yang sunyi senyap dari
segala-galanya kecuali batu gunung dan pasir. Ia seraya merintih dan menangis,
memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon belas kasihnya, janganlah ia
ditinggalkan seorang diri di tempat yang kosong itu, tiada seorang manusia,
tiada seekor binatang, tiada pohon dan tidak terlihat pula air mengalir,
sedangkan ia masih menanggung beban mengasuh anak yang kecil yang masih
menyusu. Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa tidak tega
meninggalkannya seorang diri di tempat itu bersama puteranya yang sangat
disayangi akan tetapi ia sedar bahwa apa yang dilakukan nya itu adalah kehendak
Allah SWT yang tentu mengandungi hikmat yang masih terselubung baginya dan ia
sadar pula bahawa Allah akan melindungi Ismail dan ibunya dalam tempat
pengasingan itu dan segala kesukaran dan penderitaan. Ia berkata kepada Hajar :
“Bertawakkallah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah
kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke
sini dan Dialah yang akan melindungi mu dan menyertaimu di tempat yang sunyi
ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyunya, tidak sesekali aku tergamak
meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat ku cintai
ini. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak akan melantarkan
kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas
kamu untuk selamanya, insya-Allah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendengar kata-kata Ibrahim itu segeralah
Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan dilepaskannyalah beliau
menunggang untanya kembali ke Palestinaa dengan iringan air mata yang
bercurahan membasahi tubuh Ismail yang sedang menetak. Sedang Nabi Ibrahim pun
tidak dapat menahan air matanya keetika ia turun dari dataran tinggi
meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestina di mana isterinya Sarah dengan
puteranya yang kedua Ishak sedang menanti. Ia tidak henti-henti selama dalam
perjalanan kembali memohon kepada Allah perlindungan, rahmat dan barakah serta
kurnia rezeki bagi putera dan ibunya yang ditinggalkan di tempat terasing itu.
Ia berkata dalam doanya:” Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak
keturunannya di dekat rumah-Mu { Baitullahil Haram } di lembah yang sunyi dari
tanaman dan manusia agar mereka mendirikan solat dan beribadat kepada-Mu.
Jadikanlah hati sebahagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka
rezeki dari buah-buahan yang lazat, mudah-mudahan mereka bersyukur kepada-Mu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sepeninggal Nabi Ibrahim tinggallah Hajar dan
puteranya di tempat yang terpencil dan sunyi itu. Ia harus menerima nasib yang
telah ditakdirkan oleh Allah atas dirinya dengan kesabaran dan keyakinan penuh
akan perlindungan-Nya. Bekalan makanan dan minuman yang dibawanya dalam
perjalanan pada akhirnya habis dimakan selama beberapa hari sepeninggalan Nabi
Ibrahim. Maka mulailah terasa oleh Hajar beratnya beban hidup yang harus
ditanggungnya sendiri tanpa bantuan suaminya. Ia masih harus meneteki anaknya,
namun air teteknya makin lama makin mengering disebabkan kekurangan makan .Anak
yang tidak dapat minuman yang memuaskan dari tetek ibunya mulai menjadi cerewet
dan tidak henti-hentinya menangis. Ibunya menjadi panik, bingung dan cemas
mendengar tangisan anaknya yang sangat menyayat hati itu. Ia menoleh ke kanan
dan ke kiri serta lari ke sana ke sini mencari sesuap makanan atau seteguk air
yang dpt meringankan kelaparannya dan meredakan tangisan anaknya, namun
sia-sialah usahanya. Ia pergi berlari harwalah menuju bukit Shafa kalau-kalau
ia boleh mendapatkan sesuatu yang dapat menolongnya tetapi hanya batu dan pasir
yang didapatnya disitu, kemudian dari bukit Shafa ia melihat bayangan air yang
mengalir di atas bukit Marwah dan larilah ia ke tempat itu namun ternyata
bahawa yang disangkanya air adalah fatamorgana {bayangan} belaka dan kembalilah
ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan ada suara yang memanggilnya tetapi
gagal dan melesetlah dugaannya. Demikianlah maka karena dorongan hajat hidupnya
dan hidup anaknya yang sangat disayangi, Hajar mundar-mundir berlari sampai
tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yang pada akhirnya ia duduk termenung
merasa penat dan hampir berputus asa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Diriwayatkan bahawa selagi Hajar berada dalam
keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa kecuali dari rahmat Allah dan
pertolongan-Nya datanglah kepadanya malaikat Jibril bertanya:” Siapakah
sebenarnya engkau ini?” ” Aku adalah hamba sahaya Ibrahim”. Jawab Hajar.” Kepada
siapa engkau dititipkan di sini?”tanya Jibril.” Hanya kepad Allah”,jawab
Hajar.Lalu berkata Jibril:” Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada
Dzat Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih, yang akan melindungimu, mencukupi
keperluan hidupmu dan tidak akan mensia-siakan kepercayaan ayah puteramu
kepada-Nya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian diajaklah Hajar mengikuti-nya pergi
ke suatu tempat di mana Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas
tanah dan segeralah memancur dari bekas telapak kaki itu air yang jernih dengan
kuasa Allah .Itulah dia mata air Zamzam yang sehingga kini dianggap keramat
oleh jemaah haji, berdesakan sekelilingnya bagi mendapatkan setitik atau
seteguk air daripadanya dan kerana sejarahnya mata air itu disebut orang ”
Injakan Jibril “. Alngkah gembiranya dan lega dada Hajar melihat air yang
mancur itu. Segera ia membasahi bibir puteranya dengan air keramat itu dan
segera pula terlihat wajah puteranya segar kembali, demikian pula wajah si ibu
yang merasa sangat bahagia dengan datangnya mukjizat dari sisi Tuhan yang
mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan kepada puteranya sesudah
dibayang-bayangi oleh bayangan mati kelaparan yang mencekam dada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mancurnya air Zamzam telah menarik
burung-burung berterbangan mengelilingi daerah itu menarik pula perhatian
sekelompok bangsa Arab dari suku Jurhum yang merantau dan sedang berkemah di
sekitar Makkah. Mereka mengetahui dari pengalaman bahwa di mana ada terlihat
burung di udara, niscaya dibawanya terdapat air, maka diutuslah oleh mereka
beberapa orang untuk memeriksa kebenaran teori ini. Para pemeriksa itu pergi
mengunjungi daerah di mana Hajar berada, kemudian kembali membawa berita
gembira kepada kaumnya tentang mata air Zamzam dan keadaan Hajar bersama
puteranya. Segera sekelompok suku Jurhum itu memindahkan perkemahannya ke
tempat sekitar Zamzam ,dimana kedatangan mereka disambut dengan gembira oleh
Hajar karena adanya sekelompok suku Jurhum di sekitarnya, ia memperoleh
jiran-jiran yang akan menghilangkan kesunyian dan kesepian yang selama ini
dirasakan di dalam hidupnya berduaan dengan puteranya saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hajar bersyukur kepada Allah yang dengan
rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu cenderung datang meramaikan dan
memecahkan kesunyian lembah di mana ia ditinggalkan sendirian oleh Ibrahim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/dikorbankan/" title="Nabi Ismail Dikorbankan"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi
Ismail Dikorbankan</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim dari masa ke semasa pergi ke
Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya bagi
menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yang ia sayangi serta
menenangkan hatinya yang selalu resah bila mengenangkan keadaan puteranya
bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus, jauh dari masyarakat
kota dan pengaulan umum. Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi
Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari
cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu
harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan
ujian yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang
putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan ,seorang putera
yang telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si
ayah , seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyambung
kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut
nyawa oleh tangan si ayah sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah
dan pembawa agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para
pengikutnya dalam bertaat kepada Allah ,menjalankan segala perintah-Nya dan
menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta
benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan
melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah
itu. Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai
dengan firman Allah yang bermaksud</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Allah lebih mengetahui di mana dan kepada
siapa Dia mengamanatkan risalahnya.” </span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam (niat) tetap akan
menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah
yang telah diterimanya.Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke
Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah
perintahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang
sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh
ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang
berkata kepada ayahnya:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>” Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah
diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai
seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam
melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku
tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan
pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya
pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan
percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa
pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah
kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda
mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian dipeluknyalah Ismail dan dicium
pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Bahagialah aku mempunyai seorang putera
yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati
menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki
Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang
sudah tersedia dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim
yang tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang
mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat
pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang
rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang
diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi
apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul
dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan
sebagaimana diharapkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat
dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu
ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat
mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat
berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan
pergorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan
Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya
kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk
dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak bisa
memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Wahai ayahku!
Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku,
cobalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya
mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau ia telah ditelangkupkan
dan dicoba memotong lehernya dari belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena
gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu
Allah dengan firmannya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu,
demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikan .”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail
telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor
kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu
oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah
asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari
raya idul adha di seluruh pelosok dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ismail-dan-nabi-ibrahim-membangun-kabah/" title="Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim membangun Ka’bah"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim membangun Ka’bah</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ismail pun beranjak dewasa dan belajar
Bahasa Arab dari Suku Jurhum tersebut. Beliau juga menikah dengan salah seorang
wanita mereka. Diceritakan pula bahwa Hajar kemudian meninggal dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada suatu saat, Nabi Ibrahim datang ingin
menjenguk Nabi Ismail ‘alaihimassalam. Namun, beliau hanya menemui istri Nabi
Ismail saja. Nabi Ibrahim bertanya kepada wanita tersebut ke mana kiranya Nabi
Ismail pergi. Istrinya menjawab</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, “Dia sedang mencari nafkah untuk kami.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim lalu bertanya tentang keadaan mereka.
Istri Nabi Ismail menjawab,</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Kami dalam kondisi yang jelek dan hidup dalam kesempitan dan
kemiskinan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendengar jawaban
tersebut, sebelum pulang Nabi Ibrahim berpesan kepada wanita itu untuk
menyampaikan salam kepada Nabi Ismail dan berpesan agar Nabi Ismail mengganti
pegangan pintunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah Nabi Ismail kembali ke rumah, istrinya
pun menceritakan peristiwa tadi dan menyampaikan pesan Nabi Ibrahim kepada
suaminya. Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail pun berkata kepada istrinya,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Itu tadi
adalah bapakku. Ia menyuruhku untuk menceraikanmu, maka kembalilah engkau
kepada orang tuamu.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ismail pun menceraikan istrinya tadi
sesuai dengan pesan Nabi Ibrahim dan kemudian menikah lagi dengan seorang
wanita dari Bani Jurhum juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah beberapa waktu berlalu, Nabi Ibrahim
kemudian kembali mengunjungi Nabi Ismail. Namun, Nabi Ismail tidak ada di
rumah. Nabi Ibrahim pun menemui istri Nabi Ismail yang baru. Beliau bertanya
dimana Nabi Ismail sekarang. Istrinya menjawab bahwa Nabi Ismail sedang mencari
nafkah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim juga bertanya tentang keadaan
mereka. Wanita itu menjawab bahwa keadaan mereka baik-baik saja dan
berkecukupan, sambil kemudian memuji Allah azza wa jalla. Nabi Ibrahim lalu
bertanya tentang makanan serta minuman mereka. Wanita itu menjawab bahwa
makanan mereka adalah daging, adapun minuman mereka adalah air. Maka Nabi
Ibrahim mendoakan kedua hal ini,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Ya Allah berkatilah mereka pada daging dan air.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah itu, Nabi Ibrahim pun pergi dari rumah
Nabi Ismail. Namun, sebelumnya beliau berpesan kepada wanita itu agar Nabi
Ismail memperkokoh pegangan pintunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketika Nabi Ismail pulang, beliau bertanya
kepada istrinya,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Adakah tadi orang yang bertamu?” </i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Istrinya menjawab,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Ada, seorang
tua yang berpenampilan bagus.”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dia memuji Nabi Ibrahim</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. “Ia bertanya kepadaku tentang dirimu, maka
aku jelaskan keadaanmu kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita, dan
aku jawab bahwa kehidupan kita baik-baik saja.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ismail kemudian bertanya,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Apakah dia
memesankan sesuatu kepadamu?”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Istrinya kembali menjawab,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Ya. Ia menyampaikan salam kepadamu
dan menyuruhku mengokohkan pegangan pintumu.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ismail berkata</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, “Itu adalah ayahku
dan engkau adalah pegangan pintu tersebut. Beliau menyuruhku untuk tetap
menikahimu (menjagamu).”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Waktu pun berlalu. Suatu saat ketika Nabi
Ismail sedang meraut anak panah, Nabi Ibrahim pun datang. Nabi Ismail pun
bangkit menyambutnya, dan mereka pun saling melepaskan rindu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selanjutnya, Nabi Ibrahim berkata,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai
anakku, sesungguhnya Allah menyuruhku menjalankan perintah.” </i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ismail menjawab</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, “Lakukanlah apa yang
diperintahkan Rabbmu.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Apakah
engkau akan membantuku?”,</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanya Nabi Ibrahim
kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Aku
pasti akan membantumu.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">seru Ismail. Nabi
Ibrahim kemudian menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari yang
sekitarnya. Beliau berkata,</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sini.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada saat itulah, keduanya kemudian
meninggikan pondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim
memasangnya. Setelah bangunan tinggi, Ismail membawakan sebuah batu untuk
menjadi pijakan bagi Nabi Ibrahim.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>Batu inilah yang akhirnya disebut
sebagai maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim.</b></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mereka pun terus bekerja sembari mengucapkan
doa</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
“Wahai Rabb kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang
Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sampai akhirnya
tuntaslah pembangunan baitullah itu. Ka’bah pun akhirnya berdiri di bumi Allah
‘azza wa jalla.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ishaq-as-%d8%a7%d8%b3%d8%ad%d8%a7%d9%82/" title="Nabi Ishaq AS (اسحاق)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ishaq AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">اسحاق</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ishaq adalah putera nabi Ibrahim dari
isterinya Sarah, sedang Nabi Ismail adalah puteranya dari Hajar, dayang yang
diterimanya sebagai hadiah dari Raja Namrud.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ishaq AS adalah salah satu putra Nabi
Ibrahim AS dari istrinya yang bernama Sarah.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>Ishaq</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">adalah kata dalam bahasa Ibrani yang berarti</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>tertawa</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Dalam Al Qur’an dikisahkan bahwa Sarah
tertawa ketika mendapat keterangan bahwa dirinya akan memperoleh seorang anak
laki-laki, sementara usianya sudah sangat lanjut, yaitu 90 tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tatkala Ibrahim merasa ajalnya hampir tiba,
Ishaq belum menikah. Ibrahim tidak ingin menikahkan ia dengan wanita Kana’an
yang tidak mengenal Allah dan asing di dalam keluarganya. Oleh sebab itu ia
menugaskan seorang pelayan agar pergi ke Harran, Irak, dan membawa seorang perempuan
dari keluarganya. Perempuan itu adalah</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>Rafqah binti Batuwael bin Nahur</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Nahur adalah saudara Ibrahim AS, sehingga
Rafqah adalah putri keponakan Ibrahim AS. Perempuan itu kemudian dinikahkan
dengan Ishaq.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah 20 tahun menikah, Ishaq dikaruniai 2
anak kembar, yang pertama diberi nama</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>Al-Aish</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, yang kedua keluar dengan memegangi kaki
saudaranya sehingga ia diberi nama</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>Ya’qub</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tentang Nabi Ishaq ini tidak dikisahkan dalan
Al-Quran kecuali dalam beberapa ayat di antaranya adalah ayat 69 sehingga 74 dari
surah Hud, seperti berikut:<br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">”
Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada
Ibrahim membawa khabar gembira mereka mengucapkan “selamat”.Ibrahim menjawab:
“Selamatlah” maka tidak lama kemudian Ibrahim menjamukan daging anak sapi yang
dipanggang. 70. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya,
Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka.
malaikat itu berkata ” Jangan kamu takut sesungguhnya kami adalah
(malaikat-malaikat) yang diutus untuk kaum Luth.” 71. dan isterinya berdiri di
sampingnya lalu di tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan
(kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya’qup. 72. Isterinya berkata
” sungguh mengherankan apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah
seorang perempuan tua dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua juga?
Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang aneh. 73. Para malaikat itu berkata ”
Apakah kamu merasa hairan tentang ketetapan Allah? ( itu adalah) rahmat Allah dan
keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu hai ahlulbait! sesungguhnya Allah Maha
Terpuji lagi Maha Pemurah. 74. Mak tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan
berita gembira telah datang kepadanya dia pun bersoal jawab dengan
(malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.” ( Hud : 69 ~ 74 )</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Selain ayat-ayat yang tersebut di atas yang membawa berita akan lahirnya Nabi
Ishaq daripada kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia yang menurut sementara
riwayat bahwa usianya pada waktu itu sudah mencapai sembilan puluh tahun,
terdapat beberapa ayat yang menetapkan kenabiannya di antaranya ialah ayat 49
surah “Maryam” sebagai berikut:<br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">”
Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang meerka
sembah selain Allah Kami anugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya’qup. Dan
masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Dan ayat 112 dan 113 surah “Ash-Shaffaat” sebagai berikut :<br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">”
112. Dan Kami dia khabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang
termasuk orang-orang yang soleh. 113. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan
atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula)
yang zalim terhadap dirinya dengan nyata.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ishaq AS meninggal dalam usia 180 tahun
dan dimakamkan di gua tempat ayahnya, Nabi Ibrahim AS, dimakamkan, yaitu di kota</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>Al-Khalil</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-yaqub-as-%d9%8a%d8%b9%d9%82%d9%88%d8%a8/" title="Nabi Ya’qub AS (يعقوب)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ya’qub AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">يعقوب</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ya’qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin
Ibrahim sedang ibunya adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim, bernama Rifqah
binti A’zar. Ia adalah saudara kembar dari putera Ishaq yang kedua bernama
Ishu. Antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun dan damai
serta tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu
mendendam dengki dan iri hati terhadap Ya’qubsaudara kembarnya yang memang
dimanjakan dan lebih disayangi serta dicintai oleh ibunya. Hubungan mereka yang
renggang dan tidak akrab itu makin buruk dan tegang setelah diketahui oleh Ishu
bahwa Ya’qublah yang diajukan oleh ibunya ketika ayahnya minta kedatangan
anak-anaknya untuk diberkahi dan didoakan, sedangkan dia tidak diberitahu dan
karenanya tidak mendapat kesempatan seperti Ya’qub memperoleh berkah dan doa
ayahnya, Nabi Ishaq.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Melihat sikap saudaranya yang bersikap kaku
dan dingin dan mendengar kata-kata sindirannya yang timbul dari rasa dengki dan
iri hati, bahkan ia selalu diancam maka datanglah Ya’qub kepada ayahnya
mengadukan sikap permusuhan itu. Ia berkata mengeluh :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>” Wahai
ayahku! Tolonglah berikan fikiran kepadaku, bagaimana harus aku menghadapi
saudaraku Ishu yang membenciku mendendam dengki kepadaku dan selalu menyindirku
dengan kata-kata yang menyakitkan hatiku, sehingga menjadi hubungan
persaudaraan kami berdua renggang dan tegang tidak ada saling cinta mencintai
saling sayang-menyayangi. Dia marah karena ayah memberkahi dan mendoakan aku
agar aku memperolehi keturunan soleh, rezeki yang mudah dan kehidupan yang
makmur serta kemewahan. Dia menyombongkan diri dengan kedua orang isterinya
dari suku Kan’aan dan mengancam bahwa anak-anaknya dari kedua isteri itu akan
menjadi saingan berat bagi anak-anakku kelak didalam pencarian dan penghidupan
dan macam-macam ancaman lain yang mencemas dan menyesakkan hatiku. Tolonglah
ayah berikan aku fikiran bagaimana aku dapat mengatasi masalah ini serta
mengatasinya dengan cara kekeluargaan.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Berkata si ayah, Nabi Ishaq yang memang sudah merasa kesal hati melihat
hubungan kedua puteranya yang makin hari makin meruncing</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Wahai anakku,
karena usiaku yang sudah lanjut aku tidak dapat menengahi kamu berdua ubanku
sudah menutupi seluruh kepalaku, badanku sudah membongkok raut mukaku sudah
kisut berkerut dan aku sudak berada di ambang pintu perpisahan dari kamu dan
meninggalkan dunia yang fana ini. Aku khuatir bila aku sudah menutup usia,
gangguan saudaramu Ishu kepadamu akan makin meningkat dan ia secara terbuka
akan memusuhimu, berusaha mencari kecelakaan mu dan kebinasaanmu. Ia dalam
usahanya memusuhimu akan mendapat sokongan dan pertolongan dan saudara-saudara
iparnya yang berpengaruh dan berwibawa di negeri ini. Maka jalan yang terbaik
bagimu, menurut fikiranku, engkau harus pergi meninggalkan negeri ini dan
berhijrah engkau ke Fadan A’raam di daerah Irak, di mana bermukin bapakk
saudaramu saudara ibumu Laban bin Batuil. Engkau dapat mengharap dikawinkan
kepada salah seorang puterinya dan dengan demikian menjadi kuatlah kedudukan
sosialmu disegani dan dihormati orang karena karena kedudukan mertuamu yang
menonjol di mata masyarkat. Pergilah engkau ke sana dengan iringan doa dariku
semoga Allah memberkahi perjalananmu, memberi rezeki murah dan mudah serta
kehidupan yang tenang dan tenteram.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Nasihat dan anjuran si ayah mendapat tempat dalam hati si anak. Ya’qub melihat
dalam anjuran ayahnya jalan keluar yang dikehendaki dari krisis hubungan
persaudaraan antaranya dan Ishu, apalagi dengan mengikuti saran itu ia akan
dapat bertemu dengan bapakk saudaranya dan anggota-anggota keluarganya dari
pihak ibunya .Ia segera berkemas-kemas membungkus barang-barang yang diperlukan
dalam perjalanan dan dengan hati yang terharu serta air mata yang tergenang di
matanya ia meminta kepada ayahnya dan ibunya ketika akan meninggalkan rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan melalui jalan pasir dan Sahara yang
luas dengan panas mataharinya yang terik dan angi samumnya {panas} yang
membakar kulit, Ya’qub meneruskan perjalanan seorang diri, menuju ke Fadan
A’ram dimana bapak saudaranya Laban tinggal. Dalam perjalanan yang jauh itu ,
ia sesekali berhenti beristirahat bila merasa letih dan lesu .Dan dalam salah
satu tempat perhentiannya ia berhenti karena sudah sangat letihnya tertidur
dibawah teduhan sebuah batu karang yang besar .Dalam tidurnya yang nyenyak, ia
mendapat mimpi bahwa ia dikurniakan rezeki luas, penghidupan yang aman damai,
keluarga dan anak cucu yang soleh dan bakti serta kerajaan yang besar dan
makmur. Terbangunlah Ya’qub dari tidurnya, mengusapkan matanya menoleh ke kanan
dan ke kiri dan sedarlah ia bahawa apa yang dilihatnya hanyalah sebuah mimpi
namun ia percaya bahwa mimpinya itu akan menjadi kenyataan di kemudian hari
sesuai dengan doa ayahnya yang masih tetap mendengung di telinganya. Dengan
diperoleh mimpi itu ,ia merasa segala letih yang ditimbulkan oleh perjalanannya
menjadi hilang seolah-olah ia memperolehi tanaga baru dan bertambahlah
semangatnya untuk secepat mungkin tiba di tempat yang di tuju dan menemui
sanak-saudaranya dari pihak ibunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tiba pada akhirnya Ya’qub di depan pintu
gerbang kota Fadan A’ram setelah berhari-hari siang dan malam menempuh
perjalanan yang membosankan tiada yang dilihat selain dari langit di atas dan
pasir di bawah. Alangkah lega hatinya ketika ia mulai melihat binatang-binatang
peliharaan berkeliaran di atas ladang-ladang rumput ,burung-burung berterbangan
di udara yang cerah dan para penduduk kota berhilir mundir mencari nafkah dan
keperluan hidup masing-masing. Sesampainya disalah satu persimpangan jalan ia
berhenti sebentar bertanya salah seorang penduduk di mana letaknya rumah
saudara ibunya Laban berada. Laban seorang kaya-raya yang kenamaan pemilik dari
suatu perusahaan perternakan yang terbesar di kota itu tidak sukar bagi
seseorang untuk menemukan alamatnya. Penduduk yang ditanyanya itu segera
menunjuk ke arah seorang gadis cantik yang sedang menggembala kambing seraya
berkata kepada Ya’qub</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:”Kebetulan sekali, itulah dia puterinya Laban yang akan dapat
membawamu ke rumah ayahnya, ia bernama Rahil.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Dengan hati yang berdebar, pergilah Ya’qub menghampiri yang ayu itu dan cantik
itu, lalu dengan suara yang terputus-putus seakan-akan ada sesuatu yang
mengikat lidahnya ,ia mengenalkan diri, bahwa ia adalah saudara sepupunya
sendiri. Ibunya yang bernama Rifqah adalah saudara kandung dari ayah si gadis
itu. Selanjutnya ia menerangkan kepada gadis itu bahwa ia datang ke Fadam
A’raam dari Kan’aan dengan tujuan hendak menemui Laban ,ayahnya untuk
menyampaikan pesanan Ishaq, ayah Ya’qub kepada gadis itu. Maka dengan senang
hati sikap yang ramah muka yang manis disilahkan ya’qub mengikutinya berjalan
menuju rumah Laban bapak saudaranya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">berpeluk-pelukanlah dengan mesranya si bapak
saudara dengan anak saudara, menandakan kegembiraan masing-masing dengan
pertemuan yang tidak disangka-sangka itu dan mengalirlah pada pipi
masing-masing air mata yang dicucurkan oleh rasa terharu dan sukcita. Maka
diusapkanlah oleh Laban bin Batu’il tempat dan bilik khas untuk anak saudaranya
Ya’qub yang tidak berbeda dengan tempat-tempat anak kandungnya sendiri di mana
ia dapat tinggal sesuka hatinya seperti di rumahnya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah selang beberapa waktu tinggal di rumah
Laban ,bapak saudaranya sebagai anggota keluarga disampaikan oleh Ya’qub kepada
bapak saudaranya pesanan Ishaq ayahnya, agar mereka berdua berbesan dengan
mengawinkannya kepada salah seorang dari puteri-puterinya. Pesanan tersebut di
terima oleh Laban dan setuju akan mengawinkan Ya’qub dengan salah seorang
puterinya, dengan syarat sebagai mas kahwin, ia harus memberikan tenaga
kerjanya di dalam perusahaan penternakan bakal mentuanya selama tujuh tahun.
Ya’qub menyetujuinya syarat-syarat yang dikemukakan oleh bapak saudaranya dan
bekerjalah ia sebagai seorang pengurus perusahaan penternakan terbesar di kota
Fadan A’raam itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah mas tujuh tahun dilampaui oleh Ya’qub
sebagai pekerja dalam perusahaan penternakan Laban ,ia menagih janji bapak
saudaranya yang akan mengambilnya sebagai anak menantunya. Laban menawarkan
kepada ya’qub agar menyunting puterinya yang bernama Laiya sebagai isteri,
namun anak saudaranya menghendaki Rahil adik dari Laiya, karena lebih cantik
dan lebih ayu dari Laiya yang ditawarkannya itu.Keinginan mana diutarakannya
secara terus terang oleh Ya’qub kepada bapak saudaranya, yang juga dari pihak
bapak saudaranya memahami dan mengerti isi hati anak saudaranya itu. Akan tetapi
adat istiadat yang berlaku pada waktu itu tidak mengizinkan seorang adik
melangkahi kakaknya kawin lebih dahulu. karenanya sebagi jalan tengah agak
tidak mengecewakan Ya’qub dan tidak pula melanggar peraturan yang berlaku,
Laban menyarankan agar anak saudaranya Ya’qub menerima Laiya sebagai isteri
pertama dan Rahil sebagai isteri kedua yang akan di sunting kelak setelah ia
menjalani mas kerja tujuh tahun di dalam perusahaan penternakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ya’qub yang sangat hormat kepada bapak
saudaranya dan merasa berhutang budi kepadanya yang telah menerimanya di rumah
sebagai keluarga, melayaninya dengan baik dan tidakdibeda-bedakan seolah-olah
anak kandungnya sendiri, tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima cadangan
bapak saudaranya itu . Perkawinan dilaksanakan dan kontrak untuk masa tujuh
tahun kedua ditanda-tangani. Begitu masa tujuh tahun kedua berakhir
dikawinkanlah Ya’qub dengan Rahil gadis yang sangat dicintainya dan selalu
dikenang sejak pertemuan pertamanya tatkala ia masuk kota Fadan A’raam. Dengan
demikian Nabi Ya’qub beristerikan dua wanita bersaudara, kakak dan adik, hal
mana menurut syariat dan peraturan yang berlaku pada waktu tidak terlarang akan
tetapi oleh syariat Muhammad s.a.w. hal semacam itu diharamkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Laban memberi hadiah kepada kedua puterinya
yaitu kedua isteri ya’qub seorang hamba sahaya untuk menjadi pembantu rumah
tangga mereka. Dan dari kedua isterinya serta kedua hamba sahayanya itu Ya’qub
dikurniai dua belas anak, di antaranya Yusuf dan Bunyamin dari ibu Rahil sedang
yang lain dari Laiya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kisah Nabi Ya’qub tidak terdapat dalam
Al-Quran secara tersendiri, namun disebut-sebut nama Ya’qub dalam hubungannya
dengan Ibrahim, Yusuf dan lain-lain nabi. Bahkan kisah ini adalah bersumberkan
dari kitab-kitab tafsir dan buku-buku sejarah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-yusuf-as-%d9%8a%d9%88%d8%b3%d9%81/" title="Nabi Yusuf AS (يوسف)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Yusuf AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">يوسف</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Yusuf adalah putera ke tujuh dari dua
belas putera-puteri Nabi Ya’qub. Ia dengan adiknya yang bernama Bunyamin adalah
beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya’qub. Ia dikurniakan Allah rupa yang
bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita
dan kenangan gadis-gadis remaja. Ia adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya,
lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain,
terutamanya setelah ditinggalkan Wafatnya ibu kandungnya Rahil semasa ia masih berusia
dua belas tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perlakuan yang diskriminatif dari Nabi Ya’qub
terhadap anak-anaknya telah menimbulkan rasa iri-hati dan dengki di antara
saudara-saudara Yusuf yang lain, yang merasakan bahawa mereka dianak-tirikan
oleh ayahnya yang tidak adil sesama anak, memanjakan Yusuf lebih daripada yang
lain. Rasa jengkel mereka terhadap kepada ayahnya dan iri-hati terhadap Yusuf
membangkitkan rasa setia kawan antara saudara-saudara Yusuf, persatuan dan rasa
persaudaraan yang akrab di antara mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam pertemuan rahasia yang mereka adakan
untuk merundingkan nasib yang mereka alami dan mengatur aksi yang harus mereka
lakukan bagi menyadarkan ayahnya, menuntut perlakuan yang adil dan saksama,
berkata salah seorang dari mereka</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Tidakkah kamu merasakan bahawa perlakuan
terhadap kita sebagai anak-anaknya tidak adil dan berat sebelah? Ia memanjakan
Yusuf dan menyintai serta menyayangi lebih daripada kita, seolah-olah Yusuf dan
Bunyamin sajalah anak-anak kandungnya dan kita anak-anak tirinya , padahal kita
adalah lebih tua dan lebih cakap daripada mereka berdua serta kitalah yang
selalu mendampingi ayah,mengurus segala keperluannya dan keperluan rumah
tanggannya. Kita merasa heran mengapa hanya Yusuf dan Bunyamin saja yang
menjadi keistimewaan disisi ayah. Apakah ibunya lebih dekat kepada hati ayah
berbanding dengan ibu kita? Jika memang itu alasannya ,maka apakah salah kita?
Bahawa kita lahir daripada ibu yang mendapat tempat kedua di hati ayah ataukah
paras Yusuf yang lebih tampan dan lebih cakap dari paras dan wajah kita yang
memang sudah demikian diciptakan oleh Tuhan dan sesekali bukan kehendak atau
hasil usaha kita? Kita amat sesalkan atas perlakuan dan tindakan ayah yang
sesal dan keliru ini serta harus melakukan sesuatu untuk mengakhiri keadaan
yang pincang serta menjengkelkan hati kami semua.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Seorang saudara lain berkata menyambung</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Soal cinta atau benci simpati atau antipati
adalah soal hati yang tumbuh laksana jari-jari kita, tidak dapat ditanyakan
mengapa yang satu lebih rendah dari yang lain dan mengapa ibu jari lebih besar
dari jari kelingking. Yang kita sesalkan ialah bahwa ayah kita tidak dapat
mengawal rasa cintanya yang berlebih-lebihan kepada Yusuf dan Bunyamin sehingga
menyebabkannya berlaku tidak adil terhadap kami semua selaku sesama anak kandungnya.
Keadaan yang pincang dalam hubungan kita dengan ayah tidak akan hilang, jika
penyebab utamanya tidak kita hilangkan. Dan sebagaimana kamu ketahui bahwa
penyebab utamanya dari keadaan yang menjengkel hati ini ialah adanya Yusuf di
tengah-tengah kita. Dia adalah penghalang bagi kita untuk dapat menerobos ke
dalam lubuk hati ayah kita dan dia merupakan dinding tebal yang memisahkan kita
dari ayah kita yang sangat kita cintai. Maka jalan satu-satunya untuk
mengakhiri kerisauan kita ini ialah dengan melenyapkannya dari tengah-tengah
kita dan melemparkannya jauh-jauh dari pergaulan ayah dan keluarga kita. Kita
harus membunuh dengan tangan kita sendiri atau mengasingkannya di suatu tempat
di mana terdapat binatang-binatang buas yang akan melahapnya sebagai mangsa
yang empuk dan lazat. Dan kita tidak perlu meragukan lagi bahwa bila Yusuf
sudah lenyap dari mata dan pergaulan ayah , ia akan kembali menyintai dan
menyayangi kita sebagai anak-anaknya yang patut mendapat perlakuan adil dan
saksama dari ayah dan suasana rumahtangga akan kembali menjadi rukun, tenang
dan damai, tiada sesuatu yang merisaukan hati dan menyesakkan dada.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Berkata Yahudza, putera keempat dari Nabi Ya’qub dan yang paling cakap dan
bijaksana di antara sesama saudaranya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Kita semuanya adalah putera-putera Ya’qub
pesuruh Allah dan anak dari Nabi Ibrahim, pesuruh dan kekasih Allah. Kami semua
adalah orang-orang yang beragama dan berakal waras. Membunuh adalah sesuatu
perbuatan yang dilarang oleh agama dan tidak diterima oleh akal yang sihat, apa
lagi yang kami bunuh itu atau serahkan jiwanya kepada binatang buas itu adalah
saudara kita sendiri , sekandung, sadarah , sedaging yang tidak berdosa dan
tidak pula pernah melakukan hal-hal yang menyakitkan hati atau menyentuh perasaan.
Dan bahwa ia lebih dicntai dan disayangi oleh ayah, itu adalah suatu yang
berada di luar kekuasaannya dan sesekali tidak dapat ditimpakan dosanya
kepadanya. Maka menurut fikiran saya kata Yahudza melanjuntukan bahasnya ialah
dengan jalan yang terbaik untuk melenyapkan Yusuf ialah melemparkannya ke dalam
sebuah sumur yang kering yang terletak di sebuah persimpangan jalan tempat
kafilah-kafilah dan para musafir berhenti beristirehat memberi makan dan minum
kepada binatang-binatang kenderaannya. Dengan cara demikian terdapat
kemungkinan bahwa salah seorang daripada musafir itu menemukan Yusuf,
mengangkatnya dari dalam sumur dan membawanya jauh-jauh sebagai anak pungut
atau sebagai hamba sahaya yang akan diperjual-belikan .Dengan cara aku
kemukakan ini ,kami telah dapat mencapai tujuan kami tanpa melakukan pembunuhan
dan merenggut nyawa adik kami yang tidak berdosa.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Fikiran dan cadangan yang dikemuka oleh Yahudza itu mendapat sambutan baik dan
disetujui bulat oleh saudara-saudaranya yang lain dan akan melaksanakannya pada
waktu dan kesempatan yang tepat. Pertemuan secara rahasia itu bersurai dengan
janji dari masing-masing saudara hadir, akan menutup mulut dan merahasiakan
rancangan jahat ini seketat-ketatnya agar tidak bocor dan tidak didengar oleh
ayah mereka sebelum pelaksanaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada malam di mana para saudaranya mengadakan
pertemuan sulit yang mana untuk merancangkan muslihat dan rancangan jahat
terhadap diri adiknya yang ketika itu Nabi Yusuf sedang tidur nyenyak ,
mengauang di alam mimpi yang sedap dan mengasyikkan ,tidak mengetahui apa yang
oleh takdir di rencanakan atas dirinya dan tidak terbayang olehnya bahwa
penderitaan yang akan dialaminya adalah akibat dari perbuatan saudara-saudara
kandungnya sendiri, yang diilhamkan oleh sifat-sifat cemburu, iri hati dan
dengki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada malam yang nahas itu Nabi Yusuf melihat
dalam mimpinya seakan-akan sebelas bintang, matahari dan bulan yang berada di
langit turun dan sujud di depannya. Terburu-buru setelah bangun dari tidurnya,
ia datang menghampiri ayahnya , menceritakan kepadanya apa yang ia lihat dan
alami dalam mimpi. Tanda gembira segera tampak pada wajah Ya’qub yang
berseri-seri ketika mendengar cerita mimpi Yusuf, puteranya. Ia berkata kepada
puteranya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Wahai anakku! Mimpimu adalah mimpi yang berisi dan bukan
mimpi yang kosong. Mimpimu memberikan tanda yang membenarkan firasatku pada
dirimu, bahwa engkau dikurniakan oleh Allah kemuliaan ,ilmu dan kenikmatan
hidup yang mewah.Mimpimu adalah suatu berita gembira dari Allah kepadamu bahwa
hari depanmu adalah hari depan yang cerah penuh kebahagiaan, kebesaran dan
kenikmatan yang berlimpah-limpah.Akan tetapi engkau harus berhati-hati, wahai
anakku ,janganlah engkau ceritakan mimpimu itu kepada saudaramu yang aku tahu
mereka tidak menaruh cinta kasih kepadamu, bahkan mereka mengiri kepadamu
karena kedudukkan yang aku berikan kepadamu dan kepada adikmu Bunyamin. Mereka
selalu berbisik-bisik jika membicarakan halmu dan selalu menyindir-nyindir
dalam percakapan mereka tentang kamu berdua. Aku khawatir, kalau engkau
ceritakan kepada mereka kisah mimpimu akan makin meluaplah rasa dengki dan
iri-hati mereka terhadapmu dan bahkan tidak mungkin bahwa mereka akan merancang
perbuatan jahat terhadapmu yang akan membinasakan engkau. Dan dalam keadaan
demikian syaitan tidak akan tinggal diam, tetapi akan makin mambakar semangat
jahat mereka dan mengorbankan rasa dengki dan iri hati yang bersemayam dalam
dada mereka. Maka berhati-hatilah, hai anakku, jangan sampai cerita mimpimu ini
bocor dan didengar oleh mereka.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Isi cerita tersebut di atas terdapat dalam Al_Quran ,dalam surah “Yusuf” ayat 4
sehingga ayat 10 yang berbunyi sebagai berikut:<br />
Maksudnya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” (Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : “Wahai
ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan
bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku”. 5. Ayahnya berkata: “Hai anakku
,jgnlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudar-saudaramu, maka mereka membuat
muslihat (untuk membinasakanmu) .Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi manusia.” 6. Dan demikianlah Tuhanmu memilih kamu (untuk menjadi
Nabi) dan diajarkannya kepada kamu sebahagian dari takdir mimpi-mimpi dan
disempurnakannya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub sebagaimana Dia
telah menyempurnakan nikmatnya kepada dua orang bapamu sebelum itu, (yaitu)
Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 7.
Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan
saudara-saudaranya bagi orang yang bertanya. 8. (Yaitu) ketika mereka berkata:
“Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah
kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat)
.Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.” 9. Bunuhlah Yusuf
atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tidak dikenal) supaya perhatian ayahmu
tertumpah kepadamu saja dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang
baik.” 10. Seorang daripada mereka berkata: “Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi
masukkanlah ia ke dalam sumur, supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir
jika kamu hendak berbuat.” ( Yusuf :4 ~ 10 )</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-yusuf-dan-zulaikha-1/" title="Nabi Yusuf dan Zulaikha (1)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Yusuf dan
Zulaikha (1)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yusuf hidup tenang dan tenteram di rumah
Futhifar, Pembesar Mesir, sejak ia menginjakkan kakinya di rumah itu. Ia
mendapat kepercayaan penuh dari kedua majikannya, suami-isteri, mengurus
rumah-tangga mereka dan melaksanakan perintah dan segala keperluan mereka
dengan sesungguh hati, ikhlas dan kejujuran, tiada menuntut upah dan balasan
atas segala tenaga dan jerih payah yang dicurahkan untuk kepentingan keluarga.
Ia menganggap dirinya di rumah itu bukan sebagai hamba bayaran, tetapi sebagai
seorang dari anggota keluarga. demikian pula anggapan majikannya, suami-isteri
terhadap dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketenangan hidup dan kepuasan hati yang
diperdapat oleh Yusuf selama ia tinggal di rumah Futhifar, telah mempengaruhi
kesihatan dan pertumbuhan tubuhnya. Ia yang telah dikurnai oleh Tuhan
kesempurnaan jasmani dengan kehidupan yang senang dan empuk di rumah Futhifar,
makin terlihat tambah segar wajahnya, tambah elok parasnya dan tambah tegak
tubuhnya, sehingga ia merupakan seorang pemuda remaja yang gagah perkasa yang
menggiurkan hati setiap wanita yang melihatnya, tidak terkecuali isteri
Futhifar, majikannya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "}","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengaulan hari-hari
di bawah satu atap rumah antara Yusuf pemuda remaja yang gagah perkasa dan
Nyonya Futhifar, seorang wanita muda cantik dan ayu, tidak akan terhindar dari
risiko terjadinya perbuatan maksiat, bila tidak ada kekuatan iman dan takwa
yang menyekat hawa nafsu yang ammarah bissu. Demikian lah akan apa yang terjadi
terhadap Yusuf dan isteri Pembesar Mesir. Pada hari-hari pertama Yusuf berada
di tengah-tengah keluarga , Nyonya Futhifar tidak menganggapnya dan
memperlakukannya lebih dari sebagai pembantu rumah yang cakap, tangkas, giat
dan jujur, berakhlak dan berbudi pekerti yang baik. Ia hanya mengagumi
sifat-sifat luhurnya itu serta kecakapan dan ketangkasan kerjanya dalam
menyelesaikan urusan dan tugas yang pasrahkan kepadanya. Akan tetapi memang
rasa cinta itu selalu didahului oleh rasa simpati.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Simpati dan kekaguman Nyonya Futhifar terhadap
cara kerja Yusuf, lama-kelamaan berubah menjadi simpati dan kekaguman terhadap
bentuk banda dan paras mukanya. Gerak-gerik dan tingkah laku Yusuf diperhatikan
dari jauh dan diliriknya dengan penuh hati-hati. Bunga api cinta yang masih
kecil di dalam hati Nyonya Futhifar terhadap Yusuf makin hari makin membesar
dan membara tiap kali ia melihat Yusuf berada dekatnya atau mendengar suaranya
dan suara langkah kakinya. Walaupun ia berusaha memandamkan api yang membara di
dadanya itu dan hedak menyekat nafsu berahi yang sedang bergelora dalam hatinya,
untuk menjaga maruahnya sebagai majikan dan mepertahankan sebagai isteri
Pembesar, namun ia tidak berupaya menguasai perasaan hati dan hawa nasfunya
dengan kekuatan akalnya. Bila ia duduk seorang diri, maka terbayanglah di depan
matanya akan paras Yusuf yang elok dan tubuhnya yang bagus dan tetaplah melekat
bayangan itu di depan mata dan hatinya, sekalipun ia berusaha untuk
menghilangkannya dengan mengalihkan perhatiannya kepada urusan dan kesibukan
rumahtangga. Dan akhirnya menyerahlah Nyonya Futhifar kepada kehendak dan
panggilan hati dan nafsunya yang mnedapat dukungan syaitan dan iblis dan
diketepikanlahnya semua pertimbangan maruah, kedudukan dan martabat serta
kehormatan diri sesuai dengan tuntutan dengan akal yang sihat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nyonya Futhifar menggunakan taktik,
mamancing-mancing Yusuf agar ia lebih dahulu mendekatinya dan bukannya dia dulu
yang mendekati Yusuf demi menjaga kehormatan dirinya sebagai isteri Pembesar.
Ia selalu berdandan dan berhias rapi, bila Yusuf berada di rumah, merangsangnya
dengan uangi-uangian dan dengan memperagakan gerak-geri dan tingkah laku sambil
menampakkan, seakan-akan dengan tidak sengaja bahagian tubuhnya yang biasanya
menggiurkan hati orang lelaki. Yusuf yang tidak sadar bahwa Zulaikha, isteri
Futhifar, mencintai dan mengandungi nafsu syahwat kepadanya, menganggap
perlakuan manis dan pendekatan Zulaikha kepadanya adalah hal biasa sesuai
dengan pesanan Futhifar kepada isterinya ketika dibawa pulang dari tempat
perlelongan. Ia berlaku biasa sopan santun dan bersikap hormat dan tidak
sedikit pun terlihat dari haknya sesuatu gerak atau tindakan yang menandakan
bahwa ia terpikat oleh gaya dan aksi Zulaikha yang ingin menarik perhatiannya
dan mengiurkan hatinya. Yusuf sebagai calon Nabi telah dibekali oleh Allah
dengan iman yang mantap, akhlak yang luhur dan budi pekerti yang tinggi. Ia
tidak akan terjerumus melakukan sesuatu maksiat yang sekaligus merupakan
perbuatan atau suatu tindakan khianat terhadap orang yang telah mempercayainya
memperlakukannya sebagai anak dan memberinya tempat di tengah-tengah
keluarganya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sikap dingin dan acuh tak acuh dari Yusuf
terhadap rayuan dan tingkah laku Zulaikha yang bertujuan membangkitkan nafsu
syahwatnya menjadikan Zulaikha bahkan tambah panas hati dan bertekad dkan
berusaha terus sampai maksudnya tercapai. Jika aksi samar-samar yang ia lakukan
tetap tidak dimengertikan oleh Yusuf Yang dianggapkannya yang berdarah dingin
itu, maka akan dilakukannya secara berterus terang dan kalau perlu dengan cara
paksaan sekalipun. Zulaikha , tidak tahan lebih lama menunggu reaksi dari Yusuf
yang tetap bersikap dingin , acuh tak acuh terhadap rayuan dan ajakan yang
samar-samar daripadanya. Maka kesempatan ketika si suami tidak ada di rumah,
masuklah Zulaikha ke bilik tidurnya seraya berseru kepada Yusuf agar mengikutinya.
Yusuf segera mengikutinya dan masuk ke bilik di belakang Zulaikha, sebagaimana
ia sering melakukannya bila di mintai pertolongannya melakukan sesuatu di dalam
bilik. Sekali-kali tidak terlintas dalm fikirannya bahwa perintah Zulaikha kali
itu kepadanya untuk masuk ke biliknya bukanlah perintah biasa untuk melakukan
sesuatu yang biasa diperintahkan kepadanya. Ia baru sadar ketika ia berada di
dalam bilik, pintu dikunci oleh Zulaikha, tabir disisihkan seraya berbaring
berkatalah ia kepada Yusuf:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Hai Yusuf! Inilah aku sudah siap bagimu, aku tidak
tahan menyimpan lebih lama lagi rasa rinduku kepada sentuhan tubuhmu. Inilah
tubuhku kuserahkan kepadamu, berbuatlah sekehendak hatimu dan sepuas nafsumu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Seraya memalingkan wajahnya ke arah lain, berkatalah Yusuf</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Semoga Allah
melindungiku dari godaan syaitan. Tidak mungkin wahai tuan puteriku aku akan
melakukan maksiat dan memenuhi kehendakmu. Jika aku melakukan apa yang tuan
puteri kehendaki, maka aku telah mengkhianati tuanku, suami tuan puteri, yang
telah melimpahkan kebaikannya dan kasih sayangnya kepadaku. Kepercayaan yang
telah dilimpahkannya kepadaku, adalah suatu amanat yang tidak patut aku
cederai. Sesekali tidak akanku balas budi baik tuanku dengan perkhianatan dan
penodaan nama baiknya. Selain itu Allah pun akan murka kepadaku dan akan
mengutukku bila bila aku lakukan apa yang tuan puteri mintakan daripadaku.
Allah Maha Mengetahui segala apa yang diperbuat oleh hambanya”.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Segera mata Zulaikha melotot dan wajahnya
menjadi merah, tanda marah yang meluap-luap, akibat penolakan Yusuf tehadap
ajaknya. Ia merasakan dirinya dihina dan diremehkan oleh Yusuf dengan
penolakannya, yang dianggapnya suatu perbuatan kurang ajar dari seorang pelayan
terhadap majikannya yang sudah merendahkan diri, mengajaknya tidur bersama,
tetapi ditolak mentah-mentah. Padhal tidak sedikit pembesar pemerintah dan
orang-orang berkedudukan telah lama merayunya dan ingin sekali menyentuh
tubuhnya yang elok itu, tetapi tidak dihiraukan oleh Zulaikha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yusuf melihat mata Zulaikha yang melotot dan
wajahnya yang menjadi merah, menjadi takut akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, dan segera lari menuju pintu yang tertutup, namun Zulaikha
cepat-cepat bangun dari ranjangnya mengejar Yusuf yang sedang berusaha membuka
pintu, ditariknyalah kuat-kuat oleh Zulaikha bahagian belakang kemejanya
sehingga terkoyak. Tepat pada masa mereka berada di belakang pintu sambil tarik
menarik, datanglah Futhifar mendapati mereka dalam keadaan yang mencurigakan
itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan tiada memberi kesempatan Yusuf membuka mulut,
berkatalah Zulaikha cepat-cepat kepada suaminya yang masih berdiri tercengang
memandang kepada kedua orang kepercayaan itu</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Inilah dia Yusuf , hamba yang engkau puja
dan puji itu telah berani secara kurang ajar masuk ke bilikku dan memaksaku
memenuhi nafsu syahwatnya. Berilah ia ganjaran yang setimpal dengan perbuatan
biadabnya. Orang yang tidak mengenal budi baik kami ini harus dipenjarakan dan
diberika seksaan yang pedih.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Yusuf mendengar laporan dan tuduhan palsu Zulaikha kepada suaminya, tidak dapat
berbuat apa-apa selain memberi keterangan apa yang terjadi sebenarnya.
Berkatalah ia kepada majikannya, Futhifar</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Sesungguhnya dialah yang menggodaku,
memanggilkan aku ke biliknya, lalu memaksaku memenuhi nafsu syahwatnya. Aku
menolak tawarannya itu dan lari menyingkirinya, namun ia mengejarku dan menarik
kemejaku dari belakang sehingga terkoyak.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Futhifar dalam keadaan
bingung. Sipakah diantara kedua orang yang benar? Yusufkah yang memang selama
hidup bersama dirumahnya belum pernah berkata dusta, atau Zulaikhakah yang
dalam fikirannya tidak mungkin akan mengkhianatinya? Dalam keadaan demikian itu
tibalah sekonyong-konyong seorang dari keluarga Zulaikha, yaitu saudaranya
sendiri yang dikenal bijaksana, pandai dan selalu memberi pertimbangan yang tepat
bila dimintai fikiran dan nasihatnya. Atas permintaan Futhifar untuk memberinya
pertimbangan dalam masalah yang membingungkan itu, berkatalah saudaranya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Lihatlah, bila
kemeja Yusuf terkoyak bagian belakangnya, maka ialah yang benar dan isterimu
yang dusta. Sebaliknya bila koyak kemejanya di bagian hadapan maka dialah yang
berdusta dan isterimu yang berkata benar.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Berkatalah Futhifar kepada isterinya setelah persoalannya menjadi jelas dan
tabir rahasianya terungkap</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Beristighfarlah engkau hai Zulaikha dan mohonlah ampun atas
dosamu. Engkau telah berbuat salah dan dusta pula untuk menutupi kesalahanmu.
Memang yang demikian itu adalah sifat-sifat dan tipu daya kaum wanita yang
sudah kami kenal.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian berpalinglah
dia mengadap Yusuf dan berkata kepadanya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Tutuplah rapat-rapat mulutmu wahai Yusuf,
dan ikatlah lidahmu, agar masalah ini akan tetap menjadi rahasia yang tersimpan
sekeliling dinding rumah ini dan jangan sesekali sampai keluar dan menjadi
rahasia umum dan buah mulut masyarakat. Anggap saja persoalan ini sudah selesai
sampai disini.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Ada sebuah peribahasa yang berbunyi:” Tiap rahasia yang diketahui oleh dua
orang pasti tersiar dan diketahui oleh orang ramai.” Demikianlah juga peristiwa
Zulaikha dengan Yusuf yang dengan ketat ingin ditutupi oleh keluarga Futhifar
tidak perlu menunggu lama untuk menjadi rahasia umum. pada mulanya orang
berbisik-bisik dari mulut ke mulut, menceritakan kejadian itu, tetapi makin
hari makin meluas dan makin menyebar ke tiap-tiap pertemuan dan menjadi bahan
pembicaraan di kalangan wanita-wanita dari golongan atas dan menengah.
Kecaman-kecaman yang bersifat sindiran mahupun yang terang-terangan mulai
dilontarkan orang terhadap Zulaikha, isteri Pembesar Negara, yang telah
dikatakan bercumbu-cumbuan dengan pelayannya sendiri, seorang hamba belian dan
yang sangat memalukan kata mereka bahwa pelayan bahkan menolak ajakan
majikannya dan tatkala melarikan diri darinya dikejarkannya sampai bahagian
belakang kemejanya terkoyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-yusuf-dan-zulaikha-2/" title="Nabi Yusuf dan Zulaikha (2)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Yusuf dan
Zulaikha (2)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kecaman-kecaman sindiran-sindiran dan
ejekan-ejekan orang terhadap dirinya akhirnya sampailah di telinga Zulaikha. Ia
menjadi masygul dan sedih hati bahwa peristiwanya dengan Yusuf sudah menjadi
buah mulut orang yang dengan sendirinya membawa nama baik keluarga dan nama
baik suaminya sebagai Pembesar Negara yang sangat disegani dan dihormati.
Zulaikha yang sangat marah dan jengkel terhadap wanita-wanita sekelasnya,
isteri-isteri pembesar yang tidak henti-hentinyadalam pertemuan mereka
menyinggung namanya dengan ejekan dan kecaman sehubungan dengan peristiwanya
dengan Yusuf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk mengakhiri desas-desus dan kasak-kusuk
kaum wanita para isteri pembesar itu, Zulaikha mengundang mereka ke suatu
jamuan makan di rumahnya, dengan maksud membuat kejutan memperlihatkan kepada
mereka Yusuf yang telah menawankan hatinya sehingga menjadikan lupa dari
kedudukannya sebagai isteri Pembesar Negara.<br />
Dalam pesta itu para undangan diberikan tempat duduk yang empuk dan
masing-masing diberikan sebilah pisau yang tajam untuk memotong daging dan
buah-buahan yang tersedia dan sudah dihidangkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah masing-masing tamu menduduki tempatnya
dan disilakannya menikmati hidangan yang sudah tersedia di depannya, maka tepat
pada masa mereka sibuk mengupas buah yang ada ditangan masing-masing,
dikeluarkannyalah Yusuf oleh Zulaikha berjalan sebagai peragawan di hadapan
wanita-wanita yang sedang sibuk memotong buah-buahan itu. Tanpa disadari para
tamu wanita yang sedang memegang pisau dan buah-buahan di tangannya seraya
ternganga mengagumi keindahan wajah dan tubuh Yusuf mereka melukai jari-jari
tangannya sendiri dan sambil menggeleng-geleng kepala keheranan, maka
berkatalah mereka</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Maha Sempurnalah Allah. Ini bukanlah manusia. Ini adalah
seorang malaikat yang mulia.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Zulaikha bertepuk tangan tanda genbira melihat usah kejutannya brhasil dan
sambil menujuk ke jari-jari wanita yang terhiris dan mencucurkan darah itu
berkatalah ia:” Inilah dia Yusuf, yang menyebabkan aku menjadi bual-bualan
ejekanmu dan sasaran kecaman-kecaman orang Tidakkah kami setelah melihat Yusuf
dengan mata kepala memberi uzur kepadaku, bila ia menawan hatiku dan
membangkitkan hawa nafsu syahwatku sebagai seorang wanita muda yang tidak
pernah melihat orang yang setampan parasnya, seindah tubuhnya dan seluhur
akhlak Yusuf? Salahkah aku jika aku tergila-gila olehnya, sampai lupa akan
kedududkanku dan kedudukan suamiku? Kamu yang hanya melihat Yusuf sepintas lalu
sudah kehilangan kesadaran sehingga bukan buah-buahan yang kamu kupas tetapi
jari-jari tanganmu yang terhiris. Maka herankah kalau aku yang berkumpul dengan
Yusuf di bawah satu bumbung, melihat wajah dan tubuhnya serta mendengar
suaranyapada setiap saat dan setiap detik sampai kehilangan akal sehingga tidak
dapat mengawal nafsu syahwatku menghadapinya? Aku harus mengaku didepan kamu
bahawa memang akulah yang menggodanya dan merayunya dan dengan segala daya
upaya ingin memikat hatinya dan mengundangnya untuk menyambut cintaku dan
melayani nafsu syahwatku. Akan tetapi dia bertahan diri, tidak menghiraukan
ajakanku dan bersikap dingin terhadap rayuan dan godaanku. Ia makin menjauhkan
diri, bila aku mencoba mendekatinya dan memalingkan pandangan matanya dari
pandanganku bila mataku menentang matanya. Aku telah merendahkan diriku sebagai
isteri Pembesar Negara kepada Yusuf yang hanya seorang hamba sahaya dan
pembantu rumah, namaku sudah terlanjur ternoda dan menjadi ejekan orang
karenanya, maka bila tetap membangkang dan tidak mahu memperturutkan
kehendakku, aku tidak akan ragu-ragu akan memasukkannya ke dalam penjara
sepanjang waktu sebagai pengajaran baginya dan imbalan bagi kecemaran namaku
karenanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendengar kata-kata ancaman Zulaikha terhadap
diri Yusuf menggugah hati para wanita yang menaruh simpati dan rasa kasihan
kepada diri Yusuf. Mereka menyayangkan bahwa tubuh yang indah dan wajah yang
tampan serta manusia yang berbudi pekerti dan berakhlak luhur itu tidak patut
dipenjarakan.Berkata salah seorang yang menghampirinya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Wahai Yusuf!
Mengapa engkau berkeras kepala menghadapi Zulaikha yang menyayangimu dan
mencintaimu? Mengapa engkau menolak ajakan dan seruannya terhadapmu? Suatu
keuntungan besar bagimu, bahwa seorang wanita cantik seperti Zulaikha yang
bersuamikan seorang pembesar negara tertarik kepadamu dan menginginkan
pendekatanmu. Ataukah mungkin engkau adalah seorang lelaki yang lemah syahwat
dan karena itu tidak tertarik oleh kecantikan serta keelokan seorang wanita
muda seperti Zulaikha.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Berkata seorang tamu wanita lain</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Jika sekiranya kamu tidak tertarik kepada
Zulaikha karena kecantikannya, maka berbuatlah untuk kekayaannya dan kedudukan
suaminya. sebab jika engkau dapat menyesuaikan dirimu kepada kehendak Zulaikha
dan mengikuti segala perintahnya nescay engkau akan dianugerahi harta yang
banyak dan mungkin pangkatmu pun akan dinaikkan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berucap seorang tamu lain memberi nasihat</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Wahai Yusuf!
fikirkanlah baik-baik dan camkanlah nasihatku ini: Zulaikha sudah berketetapan
hati harus mencapai tujuannya dan memperoleh akan apa yang dikehendakinya
darimu. Ia sudah terlanjur diejek dan dikecam orang dan sudah terlanjur namanya
menjadi bualan di dalam masyarakat karena engkau maka dia mengancam bila engkau
tetap berkeras kepala dan tidak melunakkan sikapmu terhadap tuntutannya, pasti
ia akan memasukkan engkau ke dalam penjara sebagai penjahat. Engkau mengetahui
bahawa suami Zulaikha adalah Pembesar Negara yang berkuasa memenjarakan
seseorang ke dalam tahanan dan engkau mengetahui pula bahwa Zulaikha sangat
berpengaruh kepada suaminya. Sayangilah wahai Yusuf dirimu yang masih muda
remaja dan tampan ini dan ikutilah perintah Zulaikha agar engkau selamat dan
terhindar dari akibat yang kami tidak menginginkan ke atas dirimu.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Kata-kata nasihat dan bujukan para wanita ,Tamu Zulaikha itu didengar oleh
Yusuf dengan telinga kanan dan keluar ke telinga kirinya. Tidak suatu pun yang
dapat turun ke lubuk hatinya atau menjadi bahan penimbangannya. Akan tetapi
walaupun ia percaya kepada dirinya, tidak akan terpengaruh oleh bujukan dan
nasihat-nasihat itu, ia merasa khawatir, bahwa jika masih tinggal lama di
tengah-tengah pergaulan itu akhirnya mungkin ia akan terjebak dan masuk ke
dalam perangkap tipu daya dan tipu muslihat Zulaikha dan kawan-kawan wanitanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdoalah Nabi Yusuf memohon kepada Allah agar
memberi ketetapan iman dan keteguhan tekad kepadanya spy tidak tersesat oleh
godaan syaitan dan tipu muslihat kaum wanita yang akan menjerumuskannya ke
dalam lembah kemaksiatan dan perbuatan mungkar. Berucaplah ia di dalam doanya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Ya Tuhanku!
sesungguhnya aku lebih suka dipenjarakan berbanding aku berada di luar tetapi
harus memperturuntukan hawa nafsu para wanita itu. Lindungilah aku wahai
Tuhanku dari pergaulan orang-orang yang hendak membawaku ke jalan yang sesat
dan memaksaku melakukan perbuatan yang Engkau tidak redhai. Bila aku
dipenjarakan akan ku bulatkan fikiranku serta ibadahku kepadamu wahai Tuhanku.
Jauhkanlah daripadaku rayuan dan tipu daya wanita-wanita itu, supaya aku tidak
termasuk dari orang-orang yang bodoh dan sesat.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Futhifar, Pembesar Negara, Suami Zulaikha mengetahui dengan pasti bahwa Yusuf
bersih dari tuduhan yang dilemparkan kepadanya. Ia pula sadar bahwa
isterinyalah yang menjadi biang keladi dalam peristiwa yang sampai mencemarkan
nama baik keluarganya. Akan tetapi ia tidak dapat berbuat selain mengikuti
nasihat isterinya yang menganjurkan agar Yusuf dipenjarakan. Karena dengan
memasukkan Yusuf ke dalam tahanan, pendapat umum akan berubah dan berbalik akan
menuduh serta menganggap Yusuflah yang bersalah dalam peristiwa itu dan
bukannya Zulaikha. Dengan demikian mereka berharap nama baiknya akan pulih
kembali dan desas-desus serta kasak-kasuk masyarakat tentang rumahtanggannya
akan berakhir. Demikianlah, maka perintah dikeluarkan oleh Futhifar dan
masuklah Yusuf ke dalam penjara sesuai dengan doanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Isi cerita di atas dapat dibaca dalam Al-Quran
surah Yusuf ayat 22 sehingga ayat 35 yang bermaksud :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“22. Dan
tatkala ia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 23. Dan wanita
(Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
(kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: ” Marilah kesini “.
Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan
aku dengan baik.” Sesungguh orang-orang yang zalim tidak akan beruntung. 24.
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf
dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak
melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikian agar Kami memalingkan daripadanya
kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang
terpilih. 25. Dan kedua-duanya berlumba-lumba menuju pintu dan wanita itu
menarik baju kemeja Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati
suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata:” Apakah pembalasan terhadap
orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau
dihukum dengan azab yang pedih?” 26. Yusuf berkata:” Dia menggodaku untuk
menundukkan diriku (kepadanya).” Dan seorang saksi dari keluarga wanita itu
memberi kesaksiannya:” Jika bajunya koyak dihadapan, maka wanita itu benar, dan
Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. 27. Dan jika bajunya koyak dibelakang,
mka wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar”. 28.
Maka tatkala suami wanita itu melihat baju kemeja Yusuf koyak dari belakang
berkatalah dia:” Sesungguhnya kejadian itu adalah diantara tipu daya kamu,
sesungguhnya tipu daya kamu besar”. 29. Hai Yusuf:” Berpalinglah dari ini dan
kamu (hai isteriku) mohon ampunlah atas doamu itu karena kamu sesungguhnya
termasuk orang-orang yang berbuat salah”. 30. Dan wanita-wanita di kota itu
berkata:” Isteri Al-Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya
kepadanya, sesungguhnya cintanya kepada bujangan itu adalah sangat mendalam.
Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan nyata.” 31. Maka tatkala wanita
itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan
disediakannya bagi mereka tempat duduk dan diberikannya kepada masing-masing
mereka sebilah pisau (untuk memotong jamuan) kemudian dia berkata (kepada
Yusuf):” Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka”. Maka tatakala
wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keindahan rupa) nya dan
mereka melukai (jari) tangannya dan berkata:” Maha sempurna Allah, ini bukanlah
manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia”. 32. Wanita
itu (Zulaikha) berkata:” Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik)
kepadanya dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya
(kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati
apa yang aku perintahkan kepadanya nescaya dia akan dipenjarakan dan dia akan
termasuk orang-orang yang hina”. 33. Yusuf berkata:” Wahai Tuhanku penjara
lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau
hindarkan dariku tipu daya mereka tentu akan aku cenderung untuk (memenuhi
keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh”. 34. Maka
Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya
mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 35.
Kemudian ambil fikiran kepada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran
Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu”. ( Yusuf : 25 ~
35 )</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-yusuf-dibebaskan/" title="Nabi Yusuf Dibebaskan"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi
Yusuf Dibebaskan</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada suatu hari berkumpullah di istana raja
Mesir, para pembesar, penasihat dan para arif bijaksana yang sengaja diundang
oleh untuk memberi takbir mimpi yang telah memusingkan hatinya. Ia bermimpi
seakan-akan melihat tujuh ekor sapi betina lain yang kurus-kurus. Disamping itu
ia melihat pula dalam mimpinya tujuh butir gandum hijau disamping tujuh butir yang
lain kering. Tidak seorang dari. pembesar-pembesar yang didatangkan itu yang
dapat memberi tafsiran takbir bagi mimpi</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Raja bahkan sebahagian dari mereka menganggapkannya sebagai
mimpi kosong yang tiada berhenti dan menganjurkan kepada Raja melupakan saja
mimpi itu dan menghilangkannya dari fikirannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pelayan Raja, pemuda teman Yusuf dalam
penjara, pada masa pertemuan Raja dengan para tetamunya, lalu teringat olehnya
pesan Nabi Yusuf kepadanya sewaktu ia akan dikeluarkan dari penjara dan bahwa
takbir yang diberikan oleh Nabi Yusuf bagi mimpinya adalah tepat, telah terjadi
sebagaimana telah ditakdirkan. Ia lalu memberanikan diri menghampiri Raja dan
berkata</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Wahai Paduka Tuanku! Hamba mempunyai seorang teman kenalan di
dalam penjara yang pandai menakbirkan mimpi. Ia adalah seorang yang cakap,
ramah dan berbudi pekerti luhur. Ia tidak berdosa dan tidak melakukan kesalahan
apa pun. Ia dipenjara hanya atas fitnahan dan tuduhan palsu belaka. Ia telah
memberi takbir bagi mimpiku sewaktu hamba berada dalam tahanan bersamanya dan
ternyata takbirnya tepat dan benar sesuai dengan apa yang hamba alami. Jika
Paduka Tuan berkenan, hamba akan pergi mengunjunginya di penjara untuk
menanyakan dia tentang takbir mimpi Paduka Tuan.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Dengan izin Raja, pergilah pelayan mengunjungi Nabi Yusuf dalam penjara. Ia
menyampaikan kepada Nabi Yusuf kisah mimpinya Raja yang tidak seorang pun dari
anggota kakitangannya dan para penasihatnya dapat memberikan takbir yang
memuaskan dan melegakan hati majikannya. Ia mengatakan kepada Nabi Yusuf bahwa
jika Raja dapat dipuaskan dengan pemberian bagi takbir mimpinya, mungkin sekali
ia akan dikeluarkan dari penjara dan dengan demikian akan berakhirlah
penderitaan yang akan dialami bertahun-tahun dalam kurungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berucaplah Nabi Yusuf menguraikan takbir mimpi
Raja</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Negara akan menghadapi masa makmur, subur selama tujuh tahun,
di mana tumbuh-tumbuhan dan semua tanaman gandum, padi dan sayur mayur akan
mengalami masa menuai yang baik yang membawa hasil makanan berlimpah-ruah,
kemudian menyusuk musim kemarau selama tujuh tahun berikutnya dimana sungai Nil
tidak memberi air yang cukup bagi ladang-ladang yang kering, tumbuh-tumbuhan
dan tanaman rusak dimakan hama ssedang persediaan bahan makanan, hasil tuaian
tahun-tahun subur itu sudah habis dimakan. Akan tetapi, Nabi Yusuf
melanjuntukan keterangannya, setelah mengalami kedua musim tujuh tahun itu akan
tibalah tahun basah di mana hujan akan turun dengan lebatnya menyirami
tanah-tanah yang kering dan kembali menghijau menghasilkan bahan makanan dan buah-buahan
yang lazat yang dapat diperah untuk diminum. Maka jika takbirku ini menjadi
kenyataan ,”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Yusuf berkata
lebih lanjut</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,” seharusnya kamu menyimpan baik-baik apa yang telah dihasilkan
dalam tahun-tahun subur, serta berjimat dalam pemakaiannya untuk persiapan
menghadapi masa kering, agar supaya terhindarlah rakyat dari bencana kelaparan
dan kesengsaraan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Raja setelah mendengar dari pelayannya apa
yang diceritakan oleh Nabi Yusuf tentang mimpinya merasakan bahwa takbir yang
didengarkan itu sangat masuk akal dan dapat dipercayai bahwa apa yang telah
diramalkan oleh Yusuf akan menjadi kenyataan. Ia memperoleh kesan bahwa Yusuf
yang telah memberi takbir yang tepat itu adalah seorang yang pandai dan
bijaksana dan akan sangat berguna bagi negara jika ia didudukkan di istana
menjadi penasihat dan pembantu kerajaan. Maka disuruhnyalah kembali si pelayan
ke penjara untuk membawa Yusuf menghadap kepadanya di istana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Yusuf yang sudah cukup derita hidup
sebagai orang tahanan yang tidak berdosa, dan ingin segera keluar dari kurungan
yang mencekam hatinya itu, namun ia enggan keluar dari penjara sebelum
peristiwanya dengan isteri Pembesar Negara dijernihkan lebih dahulu dan sebelum
tuduhan serta fitnah yang ditimpakan ke atas dirinya diterangkan kepalsuannya.
Nabi Yusuf ingin keluar dari penjara sebagai orang yang suci bersih dan bahwa
dosa yang diletakkan kepada dirinya adalah fitnahan dan tipu-daya yang
bertujuan menutupi dosa isteri Pembesar Negara sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Raja Mesir yang sudah banyak mendengar tentang
Nabi Yusuf dan terkesan oleh takbir yang diberikan bagi mimpinya secara
terperinci dan menyeluruh makin merasa hormat kepadanya, mendengar tuntutannya
agar diselesaikan lebih dahulu soal tuduhan dan fitnahan yang dilemparkan atas
dirinya sebelum ia dikeluarkan dari penjara. Hal mana menurut fikiran Raja
menandakan kejujurannya, kesucian hatinya dan kebesaran jiwanya bahwa ia tidak
ingin dibebaskan atas dasar pengampunan tetapi ingin dibebaskan karena ia
bersih dan tidak bersalah serta tidak berdosa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tuntutan Nabi Yusuf diterima oleh Raja Mesir
dan segera dikeluarkan perintah mengumpulkan para wanita yang telah menghadiri
jamuan makan Zulaikha dan teriris ujung jari tangan masing-masing ketika
melihat wajahnya. Di hadapan Raja mereka menceritakan tentang apa yang mereka
lihat dan alami dalam jamuan makan itu serta percakapan dan soal jawab yang
mereka lakukan dengan Nabi Yusuf. Mereka menyatakan pesan mereka tentang diri
Nabi Yusuf bahwa ia seorang yang jujur, soleh, bersih dan bukan dialah yang
salah dalam peristiwanya dengan Zulaikha. Zulaikha pun dalam pertemuan itu,
mengakui bahwa memang dialah yang berdosa dalam peristiwanya dengan Yusuf dan
dialah yang menganjurkan kepada suaminya agar memenjarakan Yusuf untuk
memberikan gambaran palsu kepada masyarakat bahwa dialah yang salah dan bahwa
dialah yang memperkosa kehormatannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hasil pertemuan Raja dengan para wanita itu di
umumkan agar diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan dengan demikian
terungkaplah tabir yang meliputi peristiwa Yusuf dan Zulaikha. Maka atas,
perintah Raja, dikeluarkanlah Nabi Yusuf dari penjara secara hormat, bersih
dari segala tuduhan. Ia pergi langsung ke istana Raja memenuhi undangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bacalah isi cerita ini dalam Al-Quran surah
“Yusuf” ayat 43 sehingga ayat 53 :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“43.~ Raja berkata (kepada
orang-orang terkemuka dari kaumnya): “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh butir (gandum) yang hijau dan tujuh
butir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah
kepadaku tentang takbir mimpiku itu, jika kamu dapat menakbirkan mimpi.” 44.~
Mereka menjawab: “(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sesekali tidak
tahu menakbirkan mimpi”. 45.~ Dan berkatalah orang yang selamat di antara
mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya; “Aku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakbirkan mimpi itu,
maka utuslah aku (kepadanya) “. 46.~ (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf
ia berseru): ” Yusuf, hai orang yang sangat dapat dipercaya, terangkanlah
kepada kami tentang tujuh ekor sapi yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh butir (gandum) yang hijau dan
(tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar
mereka mengetahuinya”. 47.~ Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun
(lamanya) sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di
butirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. 48.~ Kemudian sesudah itu akan
datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan
untuk menghadapinya (tahun sulit) kecuali sedikit dari (benih gandum) yang kamu
simpan. 49.~ Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi
hujan (dengan cukup) dan di masa mereka memeras anggur”. 50.~ Raja berkata:
“Bawalah dia kepadaku”. Maka tatakala utusan itu datang kepada Yusuf,
berkatalah Yusuf: “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagimana
halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha
Mengetahui tipu daya mereka”. 51.~ Raja berkata: “(kepada wanita-wanita itu),
Bagaimana keadaan kamu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
(kepadamu)?” Mereka berkata: “Maha sempurnalah Allah, kami tidak mengetahui
sesuatu keburukkan darinya”. Berkata (Zulaikha) isteri Al-Aziz: “Sekarang
jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya
(kepadaku) dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”. 52.~ Yusuf
berkata: “Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya
aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak
meredhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. 53.~ dan aku tidak membebaskan
diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Yusuf : 43~53)</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-yusuf-diangkat-menjadi-wakil-raja/" title="Nabi Yusuf Diangkat Menjadi Wakil Raja"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Yusuf
Diangkat Menjadi Wakil Raja</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Raja Mesir yang telah banyak mendengar tentang
Nabi Yusuf dari pelayannya, teman Nabi Yusuf dalam penjara, dari kesaksian
wanita-wanita, tamu Zulaikha dalam jamuan makan dan dari Zulaikha sendiri,
makin bertambah rasa hormatnya dan kagumnya terhadap Nabi Yusuf setelah
berhadapan muka dan bercakap-cakap dengan beliau sekeluarnya dari penjara.
Kecerdasan otak Nabi Yusuf, pengetahuannya yang luas, kesabaran , kejujurannya,
keramah-tamahannya dna akhlak serta budi pekerti luhurnya, menurut fikiran Raja
akan sangat bermanfaat bagi kerajaannya bila Nabi Yusuf diserahi pimpinan
negara dan rakyat.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maka kepada Nabi Yusuf
dalam pertemuan pertamanya dengan Raja ditawarkan agar ia tinggal di istana
mewakili Raja menyelenggarakan pemerintahan serta pengurusan negara serta
memimpin rakyat Mesir yang diramalkan akan menghadapi masa-masa sukar dan
sulit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Yusuf tidak menolak tawaran Raja Mesir
itu. Ia menerimanya asal saja kepadanya diberi kekuasaan penuh dalam bidang
keuangan dan bidang pengedaran bahan makanan, karena menurut pertimbangan Nabi
Yusuf, kedua bidang yang berkaitan antara satu sama lain itu merupakan kunci
dari kesejahteraan rakyat dan kestabilan negara. Raja yang sudah mempunyai
kepercayaan penuh terhadap diri Nabi Yusuf, terhadap kecerdasan otaknya,
kejujuran serta kecakapannya menyetujui fikiran beliau dan memutuskan untuk
menyerahkan kekuasaannya kepada Nabi Yusuf dalam suatu upacara penobatan yang
menurut lazimnya dan kebiasaan yang berlaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada hari penobatan yang telah ditentukan,
yang dihadiri oleh para pembesar negeri dan pemuka-pemuka masyarakat, Nabi
Yusuf dikukuhkan sebagai wakil Raja, dengan mengenakan pakaian kerajaan dan di
lehernya dikalung dengan kalung emas, kemudian raja di hadapan para hadiri
melepaskan cincin dari jari tangannya lalu dipasangkannya ke jari tangan Nabi
Yusuf, sebagai tanda penyerahan kekuasaan kerajaan. Setelah selesai penobatan
dan serah terima jabatan Nabi Yusuf A.S. maka Raja Mesir berkenan untuk
mengawinkan Yusuf dengan Zulaikha (Ra’il) janda majikannya yang telah mati
ketika Nabi Yusuf AS masih dalam penjara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian setelah Nabi Yusuf bergaul dengan
isterinya ia berkata</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Tidakkah ini lebih baik dari apa yang anda kehendaki dahulu
itu.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawab Zulaikha (Raa’il</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">): “Wahai orang yang
jujur baik, jangan mencelaku. Anda mengetahui bahwa aku dahulu sedemikian muda
dan cantik, dalam keadaan serba mewah, sedang suamiku lemah, tidak dapat
memuaskan isteri dan dijadikan oleh Allah sedemikian tampannya, maka aku kalah
dengan hawa nafsuku”.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Demikianlah
keadaannya, karena itu Nabi Yusuf A.S. masih bertemu dengan Zulaikha dalam
keadaan gadis, dan mendapat dua orang putera darinya, Ifratsim dan Minsya bin
Yusuf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Demikianlah rahmat dan kurniaan Tuhan yang
telah memberi kedudukan tinggi dan kerajaan besar kepada hamba-Nya Nabi Yusuf
setelah mengalami beberapa penderitaan dan ujian yang berat, yang dimulai
dengan pelemparannya ke dalam sebuah sumur oleh saudara-saudaranya sendiri,
kemudian dijual-belikannya sebagai hamba dalam suatu penawaran umum dan pada
akhirnya setelah ia mulai merasa ketenangan hidup di rumah Pembesar Mesir
datanglah godaan dan fitnahan yang berat bagi dirinya di mana nama baiknya
dikaitkan dengan suatu perbuatan maksiat yang menyebabkan ia meringkok dalam
penjara selama bertahun-tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai penguasa yang bijaksana, Nabi Yusuf
memuliakan tugasnya dengan mengadakan lawatan ke daerah-daerah yang termasuk
dalam kekuasaannya untuk berkenalan dengan rakyat jelata serta daerah yang
diperintahnya dari dekat, sehingga segala rancangan dan peraturan yang akan
diadakan dapat memenuhi keperluan dan sesuia dengan iklim dan keadaan daerah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam masa tujuh tahun pertama Nabi Yusuf
menjalankan pemerintahan di Mesir, rakyat merasakan hidup tenteram , aman dan
sejahtera. Barang-barang keperluan cukup terbahagi merata dijangkau oleh semua
lapisan masyrakat tanpa terkecuali. Dalam pada itu Nabi Yusuf tidak lupa akan
peringatan yang terkandung dalam mimpi Raja Mesir, bahwa akan datang masa tujuh
tahun yang sukar dan sulit. Maka untuk menghadapi masa itu, Nabi Yusuf
mempersiapkan gudang bagi penyimpanan bahan makanan untuk musim kemarau yang
akan datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkat pengurusan yang bijaksana dari Nabi
Yusuf, maka setelah masa hijau dan subur berlalu dan masa kemarau kering tiba,
rakyat Mesir tidak sampai mengalami krisis makanan atau derita kelaparan.
Persediaan bahan makanan yang dihimpun di waktu masa hijau dan subur dapat
mencukupi keperluan rakyat selama masa kering, bahkan masa dapat menolong
masyarakat Mesir yang sudah kekurangan bahan makanan dan menghadapi bahaya
kelaparan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kisah pengangkatan Nabi Yusuf sebagai penguasa
Mesir diceritakan dalam Al-Quran dalam surah Yusuf” ayat 54 sehingga ayat 57
yang berbunyi sebagai berikut:~<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“54.~
Dan Raja berkata: “Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang
yang rapat kepadaku”. Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia
berkata: “Sesungguhnya kamu (mulai hari ini menjadi seorang yang berkedudukkan
tinggi lagi dipercayai pada sisi kami)”. 55.~ Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku
bendaharawan negara (Mesir) sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga
lagi berpengetahuan”. 56.~ Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf
di negeri Mesir (dia berkuasa penuh) pergi menuju ke mana saja ia kehendaki di
bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada sesiapa yang Kami kehendaki
dan Kami tidak mensia-siakan pahala orang-orang yang berbuat baik. 57.~ Dan
sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang beriman dan
selalu bertakwa.” (Yusuf : 54 ~ 57 )</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian datanglah orang berduyun-duyun dari
kota dan desa-desa pinggiran Mesir, bahkan dari negara-negara yang berhampiran
Mesir yang sudah kekurangan bahan makanan bagi rakyatnya. Mereka datang bagi
mengharapkan pertolongan Nabi Yusuf untuk memberi kesempatan membeli gandum
serta lain-lain bahan makanan yang masih tersedia dalam gudang-gudang
pemerintah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di antara para pendatang yang ingin berbelanja
di Mesir terdapat rombongan orang-orang Palestina, termasuk di antara mereka
ialah saudara-saudara Nabi Yusuf sendiri, ialah penyebab utama bagi penderitaan
yang telah di alaminya. Nabi Yusuf segera mengenal mereka tetapi sebaliknya mereka
tidak mengenal akan Nabi Yusuf yang pernah dilemparkan ke dalam telaga. Bahkan
tidak terlintas dalam fikiran mereka bahwa Yusuf masih hidup, apa lagi menjadi
orang besar memimpin negara Mesir sebagai wakil Raja yang berkuasa mutlak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Atas pertanyaan Nabi Yusuf berkatalah
jurucakap rombongan putera-putera Ya’qub:</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Wahai Paduka Tuan, kami adalah putere-putera
Ya’qub yang kesemuanya adalah dua belas orang Yang termuda di antara kami
putera ayah yang bungsu kami tinggalkan rumah untuk menjaga ayah kami yang
talah lamjut usia dan buta pula. Seorang saudara lain telah lama meninggalkan
rumah dan hingga kami tidak mengetahui di mana dia berada. Kami datang kemari
atas perintah ayah kami, agar memohon pertolongan dna bantuan Paduka Tuan yang
budiman, kiranya dapat memberi kesempatan memperkenankan kami membeli gandum
dari pesediaan pemerintahan tuan, bagi memenuhi keperluan kami yang sangat
mendesak, sehubungan dengan krisis bahan makanan yang menimpa daerah kami.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Berkata Nabi Yusuf menjawab keterangan-keterangan saudaranya itu:</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sesungguhnya kami
meragukan identitas kamu dan menyangsikan keteranganmu ini. Kami tidak dapat
mengabaikan adanya kemungkinan bahwa kamu adalah mata-mata yang dikirim oleh
musuh-musuh kami untuk mengadakan kekecohan dan kekacauan di negeri kami
karenanya kami menghendaki memberi bukti-bukti yang kuat atas kebenaran
kata-katamu atau membawa saksi-saksi yang kami percaya bahwa kamu adalah
betul-betul putera-putera Ya’qub.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Paduka
Tuan Yang bijaksana”,</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menyambut itu,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Kami adalah
orang-orang musafir gharib di negeri tuan, tidak seorang pun di sini mengenal
kami atau kami kenal, maka sukar sekali bagi kami pada masa ini memberi bukti
atau membawa saksi sebagaimana Paduka Tuan serukan. Maka kami hanya berpasrah
kepada Paduka Tuan untuk memberi jalan kepada kami dengan cara bagaimana kami
dapat memenuhi seruan paduka itu.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "}","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Baiklah”,</span></i><span style="color: #333333; font-family: "}","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Nabi Yusuf berkata, <i>“Kali
ini kami memberi kesempatan kepada kamu untuk membeli gandum dari gudang kami
secukupnya keperluaan kamu sekeluarga dengan syarat bahwa kamu harus kembali
kesini secepat mungkin membawa saudara bungsumu yang kamu tinggalkan dirumah.
Jika syarat ini tidak dipenuhi, maka kami tidak akan melayani keperluan kamu
akan gandum untuk masa selanjutnya.”</i>Berkata abang kepada Yusuf yang tidak
mengenalkannya itu: <i>“Paduka Tuan kami mengira bahwa ayah kami tidak
akan mengizinkan kami membawa adik bungsu kami ke sini, karena ia adalah
kesayangan ayah kami yang sangat dicintai dan dia adalah penghibur ayah yang
menggantikan kedudukan saudara kami Yusuf, sejak ia keluar dari rumah
menghilangkan tanpa meninggalkan bekas. Akan tetapi bagaimana pun untuk
kepentingan kami sekeluarga, akan kami usahakan sedapat mungkin memujuk ayah
agar memngizinkan kami membawa adik kami Bunyamin ke mari dalam kesempatan yang
akan datang.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-yusuf-bertemu-dengan-ayahnya/" title="Nabi Yusuf Bertemu dengan Ayahnya"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Yusuf
Bertemu dengan Ayahnya</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sejak kembalinya kafilah putera-puteranya dari
Mesir tanpa Bunyamin dan Yahudza, maka duka nestapa dan kesedihan Ya’qub makin
mendalam dan menyayat hati. Ia tidak merasakan tidur bermalam-malam,
mengenangkan ketiga puteranya yang tidak berketentuan tempat dan nasibnya. Ia
hanya terasa terhibur bila ia sedang menghadap kepada Allah, bersolat, bersujud
seraya memohon kepada Allah</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">agar mengaruniainya
kesabaran dan keteguhan iman menghadapi ujian dan percobaan yang sedang ia
alami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ia kadangkala berkhalwat seorang diri
melepaskan air matanya bercucuran sebebas-bebasnya untuk melegakan dadanya yang
sesak. Fisik Nabi Ya’qub makin hari makin menjadi lemah, tubuhnya makin kurus
hungga tunggal kulit melekat pada tulang, ditambah pula dengan kebutaan matanya
yang menjadi putih. Hal mana menjadikan putera-puteranya khawatir terhadap
kelangsungan hidupnya. Mereka menegurnya dengan mengatakan:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai ayah!
Ayah adalah seorang Nabi dan pesuruh Allah yang dari-Nya wahyu diturunkan dan
darinya kami mendapat tuntutan dan ajaran beriman. Sampai bilakah ayah bersedih
hati dan mencucurkan air mata mengenangkan Yusuf dan Bunyamin. Tidak cukupkah
sudah bahwa banda ayah hanya tinggal kulit di atas tulang dan mata ayah menjadi
buta? Kami sangat khawatir bahwa ayah akan menjadi binasa bila tidak
menyedarkan diri dan berhenti mengenangkan Yusuf dan Bunyamin”.</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Ya’qub menjawab teguran putera-puteranya itu mengatakan:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Kata-kata
teguranmu bahkan menambahkan kesedihan hatiku dan bahkan membangkitkan kembali
kenangan-kenanganku pada masa yang lalu, di mana semua anak-anak ku berkumpul
di depan mataku. Aku berkeyakinan bahwa Yusuf masih hidup dan suara hatiku
membisikkan kepadaku bahwa ia masih berkeliaran di atas bumi Allah ini, namun
di mana ia berada dan nasib apa yang ia alami, hanya Allahlah yang
mengetahuinya. Bila kamu benar-benar sayang kepadaku dan ingin melegakan hatiku
serta menghilangkan rasa sedih dan dukacitaku, pergilah kamu merantau mencari
jejak Yusuf dan berusahalah sampai menemuinya dan setidak-tidaknya mendapat
keterangan di mana ia berada sekarang dan jangan sesekali berputus asa karena
hanya orang-orang kafirlah yang berputus asa dari rahmat Allah”.</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Seruan Ya’qub dipertimbangkan oleh putera-puteranya dan diterimanyalah
saranannya, setidak-tidaknya ia sekedar membesarkan hati si ayah dan meredakan
rasa penderitaannya yang berlarut-larutan. Dan sekali pun mereka merasa tidak
mungkin mendapat Yusuf dalam keadaan hidup, namun bila mereka berhasil memujuk
penguasa Mesir mengembalikan Bunyamin, maka hal itu sudah cukup merupakan
penghibur bagi ayah mereka serta ubat yang dapat meringankan rasa sakit
hatinya.<br />
Racangan perjalanan dirundingkan dan terpilihlah Mesir sebagai tujuan pertama
dari perjalanan mereka mencari jejak Yusuf sesuai dengan seruan Ya’qub dengan
maksud sampingan ialah membeli gandum untuk mengisi persediaan yang sudah
berkurang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tibalah kafilah putera-putera Ya’qub di Mesir
untuk ketiga kalinya dan dalam pertemuan mereka dengan Yusuf, wakil raja Mesir
yang berkuasa, berkatalah mereka:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai Paduka Tuan! Keadaan hidup
yang sukar dan melarat di negeri kami yang disebabkan oleh krisis bahan makanan
yang belum teratasi memaksa kami datang kembali untuk ketiga kalinya
mengharapkan bantuan dan murah hati paduka tuan, kedatangan kami kali ini juga
untuk mengulang permohonan kami kepada paduka tuan dapatlah kiranya adik bungsu
kami Bunyamin dilepaskan untuk kami bawa kembali kepada ayahnya yang sudah buta
kurus kering dan sakit0sakit sejak Yusuf, abang Bunyamin hilang. Kami sangat
mengharapkan kebijaksanaan paduka tuan agar melepaskan permohonan kami ini,
kalau-kalau dengan kembalinya Bunyamin kepada pangkuan ayahnya dapat
meringankan penderitaan batinnya serta memulihkan kembali kesihatan badannya
yang hanya tinggal kulit melekat pada tulangnya.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Kata-kata yang diucapkan oleh abang-abangnya menimbulkan rasa haru pada diri
Yusuf dan tepat mengenai sasaran di lubuk hatinya, menjadikan ia merasakan
bahwa masanya telah tiba untuk mengenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya
dan dengan demikian akan dapat mengakhiri penderitaan ayahnya yang malang itu.
Berucaplah Yusuf kepada saudara-saudaranya secara mengejek:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Masih
ingatkah kamu apa yang telah kamu lakukan terhadap adikmu Yusuf, tatkala kamu
memperturutkan hawa nafsu melemparkannya ke dalam sumur di suatu tempat yang
terpencil? Dan masih teringatkah olehmu tatkala seorang darimu memegang Yusuf
dengan tangannya yang kuat, menanggalkan pakaiannya dari tubuhnya lalu dalam
keadaan telanjang bulat ditinggalkannyalah ia seorang diri di dalam sumur yang
gelap dan kering itu, lalu tanpa menghiraukan ratap tangisnya, kamu kembali
pulang ke rumah dengan rasa puas seakan-akan kamu telah membuang sebuah benda
atau seekor binatang yang tidak patut dikasihani dan dihiraukan nasibnya?”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Mendengar kata-kata yang diucapkan oleh wakil raja Mesir itu, tercenganglah
para saudara Yusuf, bertanya-tanya kepada diri sendiri masing-masing, seraya
mamandang antara satu dengan yang lain, bagaimana peristiwa itu sampai
diketahuinya secara terperinci, padahal tidak seorang pun dari mereka pernah
membocorkan berita peristiwa itu kepada orang lain, juga kepada Bunyamin pun
yang sedang berada di dalam istana raja. Kemudian masing-masing dari mereka
menyorotkan matanya, mulutnya dan seluruh tubuhnya dari kepala sampailah ke
kaki. Dicarinya ciri-ciri khas yang mereka ketahui berada pada tubuh Yusuf
semasa kecilnya. Lalu berbisik-bisiklah mereka dan sejurus kemudian keluarlah
dari mulut mereka secara serentak suara teriakan</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>: “Engkaulah Yusuf”.</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Benar”,</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yusuf menjawab,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Akulah Yusuf dan ini adalah adikku
setunggal ayah dan ibu, Bunyamin. Allah dengan rahmat-Nya telah mengakhiri
segala penderitaanku dan segala ujian berat yang telah aku alami dan dengan
rahmat-Nya pula kami telah dikurniai nikmat rezeki yang melimpah ruah dan
penghidupan yang sejahtera. Demikianlah barangsiapa yang bersabar, bertaqwa
serta bertawakkal tidaklah akan luput dari pahala dan ganjarannya.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah mendengar pengakuan Yusuf, berubahlah
wajah mereka menjadi pucat. Terbayang di depan mata mereka apa yang mereka
perbuat terhadap diri adik mereka Yusuf yang berada di depan mereka sebagai
wakil raja Mesir yang berkuasa penuh. Mereka gelisah tidak dapat membayangkan
pembalasan apa yang akan mereka terima dari Yusuf atas dosa mereka itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkatalah saudara-saudara Yusuf dengan nada
yang rendah:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Sesungguhnya kami telah berdosa terhadap dirimu dan
bertindak kejam ketika kami melemparkan kamu ke dasar telaga. Kami lakukan
perbuatan kejam itu, terdorong oleh hawa nafsu dan bisikan syaitan yang
terkutuk. Kami sangat sesalkan peristiwa yang terjadi itu yang berakibat
penderitaan bagimu dan bagi ayah kami.Akan tetapi kini nampak kepada kami
kelebihanmu di atas diri kami dan bagaiman Allah telah mengurniakan nikmat-Nya
kepadamu sebagai ganti penderitaan yang disebabkan oleh perbuatan kami yang
durhaka terhadap dirimu. Maka terserah kepadamu untuk tindakan pembalasan
apakah yang akan engkau timpakan di atas diri kami yang telah berdosa dan
mendurhakaimu”.</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Berucaplah Yusuf menenteramkan hati saudara-saudaranya yang sedang ketakutan:</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Tidak ada manfaatnya
menyesalkan apa yang telah terjadi dan menggugat kejadian-kejadian yang telah
lalu. Cukuplah sudah bila itu semua menjadi pengajaran bahwa mengikuti hawa
nafsu dan suara syaitan selalu akan membawa penderitaan dan mengakibatkan
kebinasaan di dunia dan di akhirat. Mudah-mudahan Allah mengampuni segala
dosamu, karena Dialah Yang Maha Penyayang serta Maha Pengampun. Pergilah kamu
sekarang juga kembali kepada ayah dengan membawa baju kemejaku ini. Usapkanlak
ia pada kedua belah matanya yang insya-Allah akan menjadi terang kembali,
kemudian bawalah ia bersama semua keluarga ke sini secepat mungkin.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Maka bertolaklah kafilah putera-putera Ya’qub dengan diliputi rasa haru
bercampur gembira, kembali menuju ke Palestina membawa berita gembira bagi ayah
mereka yang sedang menanti hasil usaha pencarian Yusuf yang disarankannya. Dan
selagi kafilah sudah mendekati akhir perjalanannya dan hampir memasuki
Palestina ayah mereka Nabi Ya’qub memperoleh firasat bahwa pertemuan dengan
Yusuf, putera kesayangannya sudah berada di ambang pintu. Firasat itu
diperolehnya sewaktu ia berkhalwat seorang diri di mihrab tempat ibadahnya
bermunajat kepada Allah, berzikir dan bersujud seraya melepaskan air matanya
bercucuran dan suara tangisnya menggema di seluruh sudut rumah,
sekonyong-konyong suara tangisnya berbalik menjadi gelak ketawa, air matanya
berhenti bercucuran dan keluarlah ia dari mihrabnya berteriak:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Aku telah
mencium bau tubuh Yusuf dan aku yakin bahwa aku akan menemuinya dalam waktu
dekat. Ini bukan khayalan dan bukannya pula bawaan kelemahan ingatan yang
selalu kamu tuduhkan kepadaku.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Sejurus kemudian berhentilah kafilah di depan pintu rumah turunlah
putera-putera Ya’qub dari atas unta masing-masing, beramai-ramai masuk ke dalam
rumah dan berpelukan dengan ayah sambil mengusapkan baju kemeja Yusuf pada
kedua belah matanya. Seketika itu pula terbuka lebarlah kedua belah mata
Ya’qub, bersinar kembali memandang wajah putera-puteranya dan mendengar kisah
perjalanan putera-puteranya dan bagaimana mereka telah menemukan Yusuf bersama
adiknya Bunyamin. Disampaikan pula kepada ayah seruan dan undangan Yusuf agar
semua sekeluarga berhijrah ke Mesir dan bergabung menjadi satu di dalam
istananya. Dan segera berkemas-kemaslah Ya’qub sekeluarga menyiapkan diri untuk
berhijrah ke Mesir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dirangkulnyalah si ayah oleh Yusuf seraya
mencucurkan air mata setiba Ya’qub di halaman istana bersama seluruh keluarga.
Demikian pula ayah tidak ketinggalan mencucurkan air mata, namun kali ini
adalah air mata suka dan gembira. Semuanya pada merebahkan diri bersujud
sebagai tanda syukur kepada Allah serta penghormatan bagi Yusuf, kemudian
dinaikkannyalah ayah dan ibu tirinya yang juga saudara ibunya ke atas singasana
seraya berkata</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: “Wahai ayahku! Inilah dia takbir mimpiku yang dahulu itu,
menjadi kenyataan. Dan tidak kurang-kurang rahmat dan kurniaan Allah kepadaku
yang telah mengangkatku dari dalam sumur, mengeluarkan aku dari penjara dan
mempertemukan kami semua setelah syaitan telah merusakkan perhubungan
persaudaraan antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Allah Maha Lembut
terhadap apa yang Dia kehendaki dan sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana”.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian Yusuf
mengangkat kedua tangannya berdoa</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: “Ya Tuhanku! Engkau telah menganugerahkan
kepadaku sebahagian kerajaan dan mengajarkan kepadaku pengentahuan serta
kepandaian mentakbir mimpi. Ya Tuhanku Pencipta langit dan bumi! Engkaulah
pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam,
beriman dan bertakwa dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang soleh.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bacalah ayat 87 sehingga 101 dari surah
“Yusuf”, tentang isi cerita di atas sebagai berikut :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“87.~
Berkatalah Ya’qub: ” Hai anak-anakku, pergilah kamu maka carilah berita tentang
Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kamu kafir.”88.~
Maka ketika mereka masuk ke (Tempat) Yusuf, mereka berkata : “Hai Al-Aziz, kami
dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa
barang-barang yang tidak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami dan
bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada
orang-orang yang bersedekah.”89.~ Yusuf berkata: “Apakah kamu mengetahui
(keburukan) apa yang kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak
mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?”90.~ Mereka berkata: “Apakah kamu ini
benar-benar Yusuf?” Yusuf menjawab: “Akulah Yusuf dan ini saudaraku.
Sesungguhnya Allah telah melimpahkan kurnia-Nya kepada kami”. Sesungguhnya
barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak
mensia-siakan pahala orang-orang yang berbuat baik”.91.~ Mereka berkata: “Demi
Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkankamu atas kami dan sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)”.92.~ Dia (Yusuf) berkata: “Pada
hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu)
dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang”.93.~ Pergilah kamu
dengan membawa baju kemejaku ini, lalu lekatkanlah ia ke wajah ayahku, nanti ia
akan melihat kembali, dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku”.94.~ Tatkala
kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: ”
Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal
(tentu kamu membenarkan aku)”.95.~ Keluarganya berkata: “Demi Allah kamu
sesungguhnya masih dalam kekeliruanmu yang dahulu”.96.~ Tatkala telah tiba
pembawa berita gembira itu, maka diletakkannya baju itu ke wajah Ya’qub, lalu
kembalilah dia dapat melihat. Berkata Ya’qub: “Tidakkah aku katakan kepadamu,
bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya”.97.~ Mereka
berkata: “Wahai ayah kami! Mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)”.98.~ Ya’qub
berkata: “Kelak aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.99.~ Maka tatkala mereka masuk
ke (tempat ) Yusuf, Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: “Masuklah kamu
di negeri Mesir, insya-Allah dalam keadaan aman”.100.~ Dan ia menaikkan kedua
ibu bapanya ke atas singahsana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya
sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: “Wahai ayahku! Inilah takbir mimpiku
yang dahulu itu, sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan
sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku
dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan
merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.101.~ Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah
menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku
sebahagian takbir mimpi (ya Tuhanku) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah
Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan
gabungkanlah aku dengan orang-orang yang soleh.” ( Yusuf : 87 ~ 101 )</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> wallahua,alam</o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-69800860096114385602013-06-11T23:30:00.001-07:002013-06-11T23:30:17.879-07:00kisah nabi adam sampai nabi luth<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/nabi-adam-as/" title="Nabi Adam AS (آدم)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Adam AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">آدم</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah Allah SWT menciptakan bumi dengan
gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh – tumbuhannya, menciptakan langit
dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan
malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah
menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para
rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah SWT untuk menciptakan sejenis
makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,
mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">waris-mewarisi sepanjang masa yang telah
ditakdirkan baginya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah
SWT akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khawatir kalau-kalau
kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kelalaian mereka
dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan
tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah SWT : “Wahai Tuhan kami!Buat apa
Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih,
bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang
makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, niscaya akan
bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai
kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan
terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuNBklvqT4T-4CmCaU9o-tJEpGE7Bz7vDFIQHZkaBKkJVOzjmxg5pmSgzmd__9BwdR1V4KeZEd4GBB1inAKct0dZlddhN80LAg69p1G8DymmtnpEVzEdDqsR-xDCATip4yDuw3ouUBKzeV/s1600/DSC00421.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuNBklvqT4T-4CmCaU9o-tJEpGE7Bz7vDFIQHZkaBKkJVOzjmxg5pmSgzmd__9BwdR1V4KeZEd4GBB1inAKct0dZlddhN80LAg69p1G8DymmtnpEVzEdDqsR-xDCATip4yDuw3ouUBKzeV/s1600/DSC00421.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah berfirman, menghilangkan kekhawatiran
para malaikat itu:<br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Aku
mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui
hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan
meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai
penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang
hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah SWT dari
segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah
disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan
berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah
Allah seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud di hadapan Adam
sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi
dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di
dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari
Adam, karena ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari tanah dan lumpur.
Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk
bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah
oleh Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tuhan bertanya kepada Iblis :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Apakah yang
mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iblis menjawab :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Aku adalah
lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya
dari lumpur.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena kesombongan, kecongkakan dan
pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis
dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan
disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat.
Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik
hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk
hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan
permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, tidak berterima
kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam
akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan
dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak
keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang
lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan
maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan
perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan
beramal soleh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang
terkutuk itu:<br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Pergilah
engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka
Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan
hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki
aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau
menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah hendak menghilangkan anggapan rendah
para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya
menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama
benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di
depan para malaikat seraya:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika
kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan
Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka
mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata :</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> “Maha Agung
Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali
apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui
dan Maha Bijaksana.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk
memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan
oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Bukankah Aku telah katakan padamu
bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu
lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan
baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,
menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk
mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulama Hawa diciptakan oleh Allah
dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur
sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. ia
ditanya oleh malaikat :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di
sampingmu itu?”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkatalah Adam :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Seorang
perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya”. ”
Siapa namanya? “</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tanya malaikat lagi.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Hawa”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, jawab Adam.</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,tanya malaikat lagi.<br />
Adam menjawab :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan
mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah berpesan kepada Adam :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Tinggallah
engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah
didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di
dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu tidak akan mengalami atau
merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi
Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu
celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah
musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu
keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/nabi-adam-as-turun-ke-bumi/" title="Nabi Adam AS Turun ke Bumi"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Adam AS Turun
ke Bumi</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sesuai dengan ancaman
yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan
terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab
sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgasana
kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan
Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah
kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan
mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan
kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan
petunjuknya kepada mereka. Ia membisikan kepada mereka bahwa. Larangan Tuhan
kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan
buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.
Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang
dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya. Sehingga pada akhirnya
termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan
Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah mencela perbuatan mereka itu dan
berfirman yang artinya :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan
memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu
adalah musuhmu yang nyata.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu
sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka
telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar. Seraya menyesal berkatalah
mereka :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami
sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis. Ampunilah
dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau
tidak mengampuni dan mengasihi kami.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa
serta mengampuni perbuatan yang mereka telah lakukan, dan telah melegakan dada
mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang
Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun
beracun itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah
menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu
lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan
menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pelajaran bagi mereka berdua
untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat
itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan
pelanggaran perintah Allah, hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa
yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan
terganggu oleh sesuatu dan bahawa ridha Allah serta rahmatnya akan tetap
melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah
menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak
terfikirkan oleh mereka. Allah SWT yang telah menentukan dalam takdir-nya
bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada
manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih
pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah kepada
mereka :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi
musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai
waktu yang telah ditentukan.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara
hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan
yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang
fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka
ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat
manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di
mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh,
aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah
mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan
yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju
kepada ridha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam
beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah
Al_A’raaf ayat 11 sehingga 25.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/nabi-idris-as-%d8%a7%d8%af%d8%b1%d9%8a%d8%b3/" title="Nabi Idris AS (ادريس)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Idris AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">ادريس</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak banyak keterangan yang didpti tentang
kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran mahupun dalam kitab-kitab Tafsir dan
kitab-kitab sejarah nabi-nabi.Di dalam Al-Quran hanya terdpt dua ayat tentang
Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57:<br />
</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dan
ceritakanlah { hai Muhammad kepada mereka , kisah } Idris yang terdapat
tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan dan seorang nabi. 57 – Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat
yang tinggi.” ( Maryam : 56 – 57 )</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam putera dari Yarid bin
Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam AS dan adalah keturunan
pertama yang dikurniai kenabian menjadi Nabi setelah Adam dan Syith.<br />
Nabi Idris menurut sementara riwayat bermukim di Mesir di mana ia berdakwah
untuk agama Allah mengajarkan tauhid dan beribadat menyembah Allah serta
membeeri beberapa pendoman hidup bagi pengikut-pengikutnya agar menyelamat diri
darii seksaan di akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup
sampai usia 82 tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Diantara beberapa nasihat dan kata-kata
mutiaranya</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ialah :<br />
1 . Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.<br />
2 . Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat
dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.<br />
3 . Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu
demikian pula puasa dan solatmu.<br />
4 . Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntup
sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.<br />
5 . Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta
penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.<br />
6 . Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak
akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.<br />
7 . Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.<br />
8 . Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dpt bersyukur
kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehinya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hubungan dengan firman Allah bahawa Nabi
Idris diangkat kemartabat tinggi Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan
bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dibawa oleh seorang
Malaikat Wallahu a’alam bissawab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/nabi-nuh-as-%d9%86%d9%88%d8%ad/" title="Nabi Nuh AS (نوح)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Nuh AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">نوح</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi
Nuh AS</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">adalah nabi keempat
sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya
adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah
dalam masa “fatrah” masa kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya
manusia secara beransur-ansur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang
meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan,
melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis. Demikianlah maka
kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang
di tengah-tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah patung-patung
yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan-tuhan
yang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan
kemalangan.berhala-berhala yang dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka
mempunyai kekuatan dan kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama-nama
yang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.Kadang-kadang
mereka namakan berhala mereka ” Wadd ” dan ” Suwa ” kadangkala ” Yaguts ” dan bila
sudah bosan digantinya dengan nama ” Yatuq ” dan ” Nasr “.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah
jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">meninggalkan syirik dan penyembahan berhala dan kembali kepada
tauhid menyembah Allah Tuhan sekalian alam melakukan ajaran-ajaran agama yang
diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yang
diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar
melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari,
bulan dan bintang-bintang yang menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di
atas dan di bawahnya, berupa tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi
kenikmatan hidup kepada manusia, pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya
yang kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yang
harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka
sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada
ganjaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu
syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap
perintah agama yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh yang dikurniakan Allah dengan
sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi, fasih dan tegas dalam
kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya melaksanakan tugas
risalahnya kepada kaumnya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara
yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dengan kata-kata
yang tajam dan nada yang kasar bila menghadapi pembesar-pembesar kaumnya yang
keras kepala yang enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yang dikemukakan
kepada mereka yang tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha
sekuat tenaganya berdakwah kepada kaumnya dengan segala kebijaksanaan,
kecekapan dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang mahupun malam dengan
cara berbisik-bisik atau cara terang dan terbuka ternyata hanya sedikit sekali
dari kaumnya yang dapat menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yang
menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus orang. Mereka pun
terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan orang
yang kaya-raya, berkedudukan tinggi dan terpandang dalam masyarakat, yang
merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak
mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas
agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka
berusaha dengan mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan menggagalkan
usaha dakwah Nabi Nuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkata mereka kepada Nabi Nuh:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Bukankah
engkau hanya seorang daripada kami dan tidak berbeda daripada kami sebagai
manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorang rasul yang membawa
perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami
dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti
engkau hanya dapat diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para
buruh petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami mereka
seperti sampah masyarakat.Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak
mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli
tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan
ajakanmu itu. Cuba agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau
sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu
dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai
pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan
pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya,
tidaklah mudah kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai
kelebihan di atas kami tentang soa-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami
jauh lebih pandai dan lebih mengetahui daripada mu tentang hal itu
semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau
adalah pendusta belaka.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan
kaumnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Adakah
engkau mengira bahwa aku dapat memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira
bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman
jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti
kebenaran dakwahku dan tetap mempertahankan pendirianmu yang tersesat yang
diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda
yang kamu miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendapat amanah dan diberi
tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu tetap
berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama
Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk
menentukan hukuman-Nya dan ganjaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan
rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanah-Nya kepada
hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni
dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia
kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa dan azab-nya di dunia atau
menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini,
Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.”.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Wahai
Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat
kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu
yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamba-hamba sahaya itu. Usirlah
mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dapat bergaul dengan mereka duduk
berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dengan
mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dapat menerima
satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan
pembesar dengan buruh-buruhnya dan orang kaya yang berkedudukan dengan orang
yang miskin dan papa.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan
berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Risalah
dan agama yang aku bawa adalah untuk semua orang tiada pengecualian, yang
pandai mahupun yang bodoh, yang kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh
,diantara penguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat
yang sama terhadap agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi pensyaratan
kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu,
maka siapakah yang dapat ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang
ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan daripadaku orang-orang yang
telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di
kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku
dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku. Dan
bagaimanakah aku dapat mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada
mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan
dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu
dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh
akal dan fikiran yang sihat. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang bodoh
dan tidak berfikiran sihat.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya
lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan
hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka: “Wahai
Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta
mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu
dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga
tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang
lidah dengan kami. Datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yang menepati
janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu
dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap
meragukan dakwahmu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya
selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan,
mengajak mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan
beribadah kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang
sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum
syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mengangkat darjat
manusia yang tertindas dan lemah ke tingkat yang sesuai dengan fitrah dan
qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang
melekat pada para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang,
tolong-menolong diantara sesama manusia. Akan tetapi dalam waktu yang cukup
lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan dan menarik kaumnya untuk
mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah
kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang,
walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat
tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan
dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan datang masanya di mana
kaumnya akan sedar diri dan datang mengakui kebenarannya dan kebenaran
dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin
berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati
mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sesungguhnya
tidak akan seorang daripada kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang
telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka janganlah engkau bersedih hati
karena apa yang mereka perbuatkan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi
Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar
menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru:”Ya
Allah! Janganlah Engkau biarkan seorang pun daripada orang-orang kafir itu
hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu,
jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan
menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir spt
mereka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan
permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan
kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/nabi-nuh-as-membuat-kapal/" title="Nabi Nuh AS Membuat Kapal"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Nuh AS
Membuat Kapal</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah menerima perintah Allah untuk membuat
sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka
mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan
mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan
rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang
diperintahkan itu. Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya,
agar dapat bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan
kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemuhan kaumnya yang kebetulan
atau sengaja melalui tempat kerja membina kapal itu. Mereka mengejek dan
mengolok-olok dengan mengatakan: “Wahai Nuh! Sejak kapan engkau telah menjadi
tukang kayu dan pembuat kapal?Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut
pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal. Dan
kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu
untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang akan menarik kapalmu
ke laut?” Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengan sikap
dingin dan tersenyum seraya menjawab:”Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika
kamu sekarang mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak
bagi kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang
kami siapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri
kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang
merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari
Allah :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba
perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda daripada-Ku maka segeralah angkut
bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap
jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku.”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur
dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi
banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah
mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat
berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah
terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan
oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan iringan “Bismillahi majraha wa mursaha”
belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin
yang kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri
kapal terlihatlah orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang
menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia
menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu. Tatkala Nabi Nuh
berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-orang
kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba
terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yang bernama “Kan’aan” timbul
tenggelam dipermainkan oleh gelombang yang tidak menaruh belas kasihan kepada
orang-orang yang sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa
disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putera
kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara
hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya:Wahai
anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah
engkau dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari
bahaya maut yang engkau menjalani hukuman Allah.” Kan’aan, putera Nabi Nuh,
yang tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yang
sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya
yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang:”Biarkanlah aku dan
pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku
akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang
tidak akan dijangkau oleh air bah ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nuh menjawab:”Percayalah bahawa tempat
satu-satunya yang dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dengan kami di
atas kapal ini. Masa tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman
Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yang memperolehi rahmat dan
keampunan-Nya.” Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan’aan
disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya,
tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan
pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas
kematian puteranya dalam keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah.
Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah:”Ya Tuhanku, sesungguhnya
puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan
sesungguhnya janji-Mu adalah janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Maha
Berkuasa.”Kepadanya Allah berfirman:”Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu
tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu,
melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang
kafir daripada kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang
telah menerima dakwahmu mengikuti jalan mu dan beriman kepada-Ku dapat engkau
masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan
perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya.Adapun orang-orang yang
mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya
dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah
Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau
sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan
janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran
dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa
akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya
sendiri. Ia sedar bahawa ia tersesat pada saat ia memanggil puteranya untuk
menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaan naluri darah
yang menghubungkannya dengan puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kepada
Allah harus mendahului cinta kepada keluarga dan harta-benda. Ia sangat
sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun
dan maghfirahnya dengan berseru :</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari
godaan syaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku
menanyakan sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak
memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi
orang yang rugi.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah air bah itu
mencapai puncak k</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">eganasannya dan habis
binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah,
surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit
” Judie ” dengan iringan perintah Allah kepada Nabi Nuh : <i>“Turunlah
wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat
dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang
menyertaimu.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Nuh turun dari perahunya dan ia
melepaskan burung-burung dan binatang-binatang buas sehingga mereka menyebar ke
bumi. Setelah itu, orang-orang mukmin juga tumbuhan. Nabi Nuh meletakkan
dahinya ke atas tanah dan bersujud. Saat itu bumi masih basah karena pengaruh
topan. Nabi Nuh bangkit setelah salatnya dan menggali pondasi untuk membangun tempat
ibadah yang agung bagi Allah SWT. Orang-orang yang selamat menyalakan api dan
duduk-duduk di sekelilinginya. Menyalakan api sebelumnya di larang di dalam
perahu karena dikhawatirkan api akan menyentuh kayu-kayunya dan membakarnya.
Tak seorang pun di antara mereka yang memakan makanan yang hangat selama masa
topan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berlalulah hari puasa sebagai tanda syukur
kepada Allah SWT. Al-Qur’an tidak lagi menceritakan kisah Nabi Nuh setelah
topan sehingga kita tidak mengetahui bagaimana peristiwa yang dialami Nabi Nuh
bersama kaumnya. Yang kita ketahui atau yang perlu kita tegaskan bahwa Nabi Nuh
mewasiatkan kepada putra-putranya saat ia meninggal agar mereka hanya menyembah
Allah SWT.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/nabi-hud-as-%d9%87%d9%88%d8%af/" title="Nabi Hud AS (هود)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Hud AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">هود</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh, kaum Hud
ialah suku Aad ini adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal Allah Yang Maha
Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama ”
Shamud” dan ” Alhattar” dan itu yang disembah sebagai tuhan mereka yang menurut
kepercayaan mereka dapat memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta
dapat menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran dan agama Nabi
Idris dan Nabi Nuh sudah tidak berbekas dalam hati, jiwa serta cara hidup
mereka sehari-hari. Kenikmatan hidup yang mereka sedang tenggelam di dalamnya
berkat tanah yang subur dan menghasilkan yang melimpah ruah menurut anggapan
mereka adalah karunia dan pemberian kedua berhala mereka yang mereka sembah.
Karenanya mereka tidak putus-putus sujud kepada kedua berhala itu mensyukurinya
sambil memohon perlindungannya dari segala bahaya dan musibah berupa penyakit
atau kekeringan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Aad” adalah nama suatu suku yang hidup di
jazirah Arab di suatu tempat bernama “Al-Ahqaf” terletak di utara Hadramaut atr
Yaman dan Umman dan termasuk suku yang tertua sesudak kaum Nabi Nuh serta
terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang besar. Mereka
dikurniai oleh Allah tanah yang subur dengan sumber-sumber airnya yang mengalir
dari segala penjuru sehingga memudahkan mereka bercocok tanam untuk bahan
makanan mereka dan memperindah tempat tinggal mereka dengan kebun-kebun bunga
yang indah-indah. Berkat kurnia Tuhan itu mereka hidup menjadi makmur,
sejahtera dan bahagia serta dalam waktu yang singkat mereka berkembang biak dan
menjadi suku yang terbesar diantara suku-suku yang hidup di sekelilingnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai akibat dan buah dari aqidah yang sesat
itu pergaulan hidup mereka menjadi dikuasai oleh tuntutan dan pimpinan Iblis,
di mana nilai-nilai moral dan akhlak tidak menjadi dasar penimbangan atau
kelakuan dan tindak-tanduk seseorang tetapi kebendaan dan kekuatan lahiriahlah
yang menonjol sehingga timbul kerusuhan dan tindakan sewenang-wenang di dalam
masyarakat di mana yang kuat menindas yang lemah yang besar memperkosa yang
kecil dan yang berkuasa memeras yang di bawahnya. Sifat-sifat sombong, congkak,
iri-hati, dengki, hasut dan benci-membenci yang didorong oleh hawa nafsu
merajalela dan menguasai penghidupan mereka sehingga tidak memberi tempat
kepada sifat-sifat belas kasihan, sayang menyayang, jujur, amanat dan rendah
hati. Demikianlah gambaran masyarakat suku Aad tatkala Allah mengutuskan Nabi
Hud sebagai nabi dan rasul kepada mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sudah menjadi sunnah Allah sejak diturunkannya
Adam Ke bumi bahawa dari masa ke semasa jika hamba-hamba-Nya sudah berada dalam
kehidupan yang sesat sudah jauh menyimpang dari ajaran-ajaran agama yang dibawa
oleh Nabi-nabi-Nya diutuslah seorang Nabi atau Rasul yang bertugas untuk
menyegarkan kembali ajaran-ajaran nabi-nabi yang sebelumnya mengembalikan
masyarakat yang sudah tersesat ke jalanlurus dan benar dan mencuci bersih jiwa
manusiadari segala tahayul dan syirik menggantinya dan mengisinya dengan iman
tauhid dan aqidah yang sesuia dengan fitrah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Demikianlah maka kepada suku Aad yang telah
dimabukkan oleh kesejahteraan hidup dan kenikmatan duniawi sehingga tidak
mengenalkan Tuhannya yang mengurniakan itu semua. Di utuskan kepada mereka Nabi
Hud seorang drp suku mereka sendiri dari keluarga yang terpandang dan
berpengaruh terkenal sejak kecilnya dengan kelakuan yang baik budi pekerti yang
luhur dan sgt bijaksana dalam pergaulan dengan kawan-kawannya.<br />
Nabi Hud memulai dakwahnya dengan menarik perhatian kaumnya suku Aad kepada
tanda-tanda wujudnya Allah yang berupa alam sekeliling mereka dan bahawa
Allahlah yang mencipta mereka semua dan memberikan mereka dengan segala
kenikmatan hidup yang berupa tanah yang subur, air yang mengalir serta
tubuh-tubuhan yang tegak dan kuat. Dialah yang seharusnya mereka sembah dan
bukan patung-patung yang mereka perbuat sendiri. Mereka sebagai manusia adalah
makhluk Tuhan paling mulia yang tidak sepatutnya merendahkan diri sujud
menyembah batu-batu yang sewaktunya dapat mereka hancurkan sendiri dan
memusnahkannya dari pandangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di terangkan oleh Nabi Hud bahawa dia adalah
pesuruh Allah yang diberi tugas untuk membawa mereka ke jalan yang benar
beriman kepada Allah yang menciptakan mereka menghidup dan mematikan mereka
memberi rezeki atau mencabutnya dari mereka. Ia tidak mengharapkan upah dan
menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntut mereka ke jalan yang
benar. Ia hanya menjalankan perintah Allah dan memperingatkan mereka bahawa
jika mereka tetap menutup telinga dan mata mereka menghadapi ajakan dan
dakwahnya mereka akan ditimpa azab dan dibinasakan oleh Allah sebagaimana
terjadinya atas kaum Nuh yang mati binasa tenggelam dalam air bah akibat
kecongkakan dan kesombongan mereka menolak ajaran dan dakwah Nabi Nuh seraya
bertahan pada pendirian dan kepercayaan mereka kepada berhala dan patung-patung
yang mereka sembah dan puja itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagi kaum Aad seruan dan dakwah Nabi Hud itu
merupakan barang yang tidak pernah mereka dengar ataupun menduga. Mereka
melihat bahawa ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah sama sekali
cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan adat istiadat yang telah mereka
kenal dan warisi dari nenek moyang mereka. Mereka tercengang dan merasa heran
bahawa seorang dari suku mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara
hidup mereka dan menggantikan agama dan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang
baru yang mereka tidak kenal dan tidak dapat dimengertikan dan diterima oleh
akal fikiran mereka. Dengan serta-merta ditolaklah oleh mereka dakwah Nabi Hud
itu dengan berbagai alasan dan tuduhan kosong terhadap diri beliau serta
ejekan-ejekan dan hinaan yang diterimanya dengan kepala dingin dan penuh
kesabaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkatalah kaum Aad kepada Nabi Hud:</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Wahai Hud! Ajaran dan
agama apakah yang engkau hendak anjurkan kepada kami? Engkau ingin agar kami
meninggalkan persembahan kami kepada tuhan-tuhan kami yang berkuasa ini dan
menyembah tuhan mu yang tidak dapat kami jangkau dengan pancaindera kami dan
tuhan yang menurut kata kamu tidak bersekutu. Cara persembahan yang kami
lakukan ini ialah yang telah kami warisi dari nenek moyang kami dan tidak
sesekali kami tidak akan meninggalkannya bahkan sebaliknya engkaulah yang
seharusnya kembali kepada aturan nenek moyangmu dan jgn mencederai kepercayaan
dan agama mereka dengan membawa suatu agama baru yang tidak kenal oleh mereka
dan tentu tidak akan direstuinya.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Wahai
kaumku! jawab Nabi Hud, Sesungguhnya Tuhan yang aku serukan ini kepada kamu
untuk menyembah-Nya walaupun kamu tidak dapat menjangkau-Nya dengan
pancainderamu namun kamu dapat melihat dam merasakan wujudnya dalam diri kamu
sendiri sebagai ciptaannya dan dalam alam semesta yang mengelilingimu beberapa
langit dengan matahari bulan dan bintang-bintangnya bumi dengan
gunung-ganangnya sungai tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang kesemuanya
dapat bermanfaat bagi kamu sebagai manusia. Dan menjadi kamu dapat menikmati
kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Tuhan itulah yang harus kamu sembah dan
menundukkan kepala kamu kepada-Nya.Tuhan Yang Maha Esa tiada bersekutu tidak
beranak dan diperanakan yang walaupun kamu tidak dapat menjangkau-Nya dengan
pancainderamu, Dia dekat daripada kamu mengetahui segala gerak-geri dan tingkah
lakumu mengetahui isi hati mu denyut jantungmu dan jalan fikiranmu. Tuhan
itulah yang harus disembah oleh manusia dengan kepercayaan penuh kepada
KeEsaan-Nya dan kekuasaan-Nya dan bukan patung-patung yang kamu perbuat pahat
dan ukir dengan tangan kamu sendiri kemudian kamu sembah sebagai tuhan padahal
ia suatu barang yang pasif tidak dapat berbuat sesuatu yang menguntungkan atau
merugikan kamu. Alangkah bodohnya dan dangkalnya fikiranmu jika kamu tetap
mempertahankan agamamu yang sesat itu dan menolak ajaran dan agama yang telah
diwahyukan kepadaku oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa itu.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Wahai
Hud!”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">jawab kaumnya,</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Gerangan apakah yang
menjadikan engkau berpandangan dan berfikiran lain daripada yang sudah menjadi
pegangan hidup kami sejak dahulu kala dan menjadikan engkau meninggalkan agama
nenek moyangmu sendiri bahkan sehingga engkau menghina dan merendahkan martabat
tuhan-tuhan kami dan memperbodohkan kami dan menganggap kami berakal sempit dan
berfikiran dangkal? Engkau mengaku bahwa engkau terpilih menjadi rasul pesuruh
oleh Tuhanmu untuk membawa agama dan kepercayaan baru kepada kami dan mengajak
kami keluar dari jalan yang sesat menurut pengakuanmu ke jalan yang benar dan
lurus. Kami merasa hairan dan tidak dapat menerima oleh akal kami sendiri bahwa
engkau telah dipilih menjadi pesuruh Tuhan. Apakah kelebihan kamu di atas
seseorang daripada kami, engkau tidak lebih tidak kurang adalah seorang manusia
biasa seperti kami hidup makan minum dan tidur tiada bedanya dengan kami,
mengapa engkau yang dipilih oleh Tuhanmu? Sungguh engkau menurut anggapan kami
seorang pendusta besar atau mungkin engkau berfikiran tidak sihat terkena
kutukan tuhan-tuhan kami yang selalu engkau ejek hina dan cemoohkan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Wahai
kaumku!”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">jawab Nabi Hud,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“aku bukanlah
seorang pendusta dan fikiran ku tetap waras dan sihat tidak kurang sesuatu pun
dan ketahuilah bahwa patung-patungmu yang kamu pertuhankan itu tidak dapat
mendatangkan sesuatu gangguan atau penyakit bagi badanku atau fikiranku. Kamu
kenal aku, sejak lama aku hidup di tengah-tengah kamu bahawa aku tidak pernah
berdusta dan bercakap bohong dan sepanjang pergaulanku dengan kamu tidak pernah
terlihat pada diriku tanda-tanda ketidak wajaran perlakuanku atau tanda-tanda
yang meragukan kewarasan fikiranku dan kesempurnaan akalku. Aku adalah benar
pesuruh Allah yang diberi amanat untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada
hamba-hamba-Nya yang sudah tersesat kemasukan pengaruh ajaran Iblis dan sudah
jauh menyimpang dari jalan yang benar yang diajar oleh nabi-nabi yang terdahulu
karena Allah tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya terlalu lama terlantar dalam
kesesatan dan hidup dalam kegelapan tanpa diutuskan seorang rasul yang menuntun
mereka ke jalan yang benar dan penghidupan yang diredhai-Nya. Maka percayalah kamu
kepada ku gunakanlah akal fikiran kamu berimanlah dan bersujudlah kepada Allah
Tuhan seru sekalian alam Tuhan yang menciptakan kamu menciptakan langit dan
bumi menurunkan hujan bagi menyuburkan tanah ladangmu, menumbuhkan tumbuh
tumbuhan bagi meneruskan hidupmu. Bersembahlah kepada-Nya dan mohonlah ampun
atas segala perbuatan salah dan tindakan sesatmu, agar Dia menambah rezekimu
dan kemakmuran hidupmu dan terhindarlah kamu dari azab dunia sebagaimana yang
telah dialami oleh kaum Nuh dan kelak azab di akhirat. Ketahuilah bahawa kamu
akan dibangkitkan kembali kelak dari kubur kamu dan dimintai bertanggungjawab
atas segala perbuatan kamu di dunia ini dan diberi ganjaran sesuai dengan
amalanmu yang baik dan soleh mendapat ganjaran baik dan yang hina dan buruk
akan diganjarkan dengan api neraka. Aku hanya menyampaikannya risalah Allah
kepada kamu dan dengan ini telah memperingati kamu akan akibat yang akan
menimpa kepada dirimu jika kamu tetap mengingkari kebenaran dakwahku.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kaum Aad menjawab:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Kami bertambah
yakin dan tidak ragu lagi bahawa engkau telah mendapat kutukan tuhan-tuhan kami
sehingga menyebabkan fikiran kamu kacau dan akalmu berubah menjadi sinting.
Engkau telah mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal bahwa jika kami
mengikuti agamamu, akan bertambah rezeki dan kemakmuran hidup kami dan bahawa
kami akan dibangkitkan kembali dari kubur kami dan menerima segala ganjaran
atas segala amalan kami.Adakah mungkin kami akan dibangkitkan kembali dari
kubur kami setelah kami mati dan menjadi tulang-belulang. Dan apakah azab dan
seksaan yang engkau selalu menakut-nakuti kami dan mengancamkannya kepada kami?
Semua ini kami anggap kosong dan ancaman kosong belaka. Ketahuilah bahwa kami
tidak akan menyerah kepadamu dan mengikuti ajaranmu karena bayangan azab dan
seksa yang engkau bayang-bayangkannya kepada kami bahkan kami menentang
kepadamu datangkanlah apa yang engkau janjikan dan ancamkan itu jika engkau
betul-betul benar dalam kata-katamu dan bukan seorang pendusta.”</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Baiklah!”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, jawab Nabi Hud,</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">” Jika kamu meragukan
kebenaran kata-kataku dan tetap berkeras kepala tidak menghiraukan dakwahku dan
meninggalkan persembahanmu kepada berhala-berhala itu maka tunggulah saat
tibanya pembalasan Tuhan di mana kamu tidak akan dapat melepaskan diri dari
bencananya. Allah menjadi saksiku bahwa aku telah menyampaikan risalah-Nya
dengan sepenuh tenagaku kepada mu dan akan tetap berusaha sepanjang hayat
kandung bandaku memberi penerangan dan tuntunan kepada jalan yang baik yang
telah digariskan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/musnahnya-kaum-aad/" title="Musnahnya Kaum A’ad"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Musnahnya
Kaum A’ad</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembalasan Tuhan terhadap kaum Aad yang kafir
dan tetap membangkang itu diturunkan dalam dua peringkat. Tahap pertama berupa
kekeringan yang melanda ladang-ladang dan kebun-kebun mereka, sehingga
menimbulkan kecemasan dan kegelisahan, kalau-kalau mereka tidak memperolehi
hasil dari ladang-ladang dan kebun-kebunnya seperti biasanya.Dalam keadaan demikian
Nabi Hud masih berusaha meyakinkan mereka bahawa kekeringan itu adalah suatu
permulaan seksaan dari Allah yang dijanjikan dan bahwa Allah masih lagi memberi
kesempatan kepada mereka untuk sadar akan kesesatan dan kekafiran mereka dan
kembali beriman kepada Allah dengan meninggalkan persembahan mereka yang bathil
kemudian bertaubat dan memohon ampun kepada Allah agar segera hujan turun
kembali dengan lebatnya dan terhindar mereka dari bahaya kelaparan yang
mengancam. Akan tetapi mereka tetap belum mau percaya dan menganggap janji Nabi
Hud itu adalah janji kosong belaka.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mereka bahkan pergi menghadap berhala-berhala mereka memohon
perlindungan dari musibah yang mereka hadapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tantangan mereka terhadap janji Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat jawapan dengan datangnya pembalasan
tahap kedua yang dimulai dengan terlihatnya gumpalan awan dan mega hitam yang
tebal di atas mereka yang disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena
dikiranya bahwa hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami
kebun-kebun mereka yang sedang mengalami kekeringan.<br />
Melihat sikap kaum Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud dengan
nada mengejek: “Mega hitam itu bukanlah mega hitam dan awam rahmat bagi kamu
tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah yang
telah ku janjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran
kata-kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sejurus kemudian menjadi kenyataanlah apa yang
diramalkan oleh Nabi Hud itu bahawa bukan hujan yang turun dari awan yang tebal
itu tetapi angin taufan yang dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang
mencemaskan yang telah merusakkan bangunan-bangunan rumah dari dasarnya membawa
berterbangan semua perabot-perabot dan milik harta benda dan melempar jauh
binatang-binatang ternak. Keadaan kaum Aad menjadi panik mereka berlari kesana
sini hilir mudik mencari perlindungan .Suami tidak tahu di mana isterinya
berada dan ibu juga kehilangan anaknya sedang rumah-rumah menjadi sama rata
dengan tanah. Bencana angin taufan itu berlangsung selama lapan hari tujuh
malam sehingga sempat menyampuh bersih kaum Aad yang congkak itu dan menamatkan
riwayatnya dalam keadaan yang menyedihkan itu untuk menjadi pengajaran dan
ibrah bagi umat-umat yang akan datang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang
beriman telah mendapat perlindungan Allah dari bencana yang menimpa kaumnya
yang kacau balau dan tenang seraya melihat keadaan kaumnya yang kacau bilau
mendengar gemuruhnya angin dan bunyi pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang
berjatuhan serta teriakan dan tangisan orang yang meminta tolong dan mohon
perlindungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah keadaan cuaca kembali tenang dan tanah
” Al-Ahqaf ” sudah menjadi sunyi senyap dari kaum Aad pergilah Nabi Hud
meninggalkan tempatnya berhijrah ke Hadramaut, di mana ia tinggal menghabiskan
sisa hidupnya sampai ia wafat dan dimakamkan di sana dimana hingga sekarang
makamnya yang terletak di atas sebuah bukit di suatu tempat lebih kurang 50 km
dari kota Siwun dikunjungi para penziarah yang datang beramai-ramai dari
sekitar daerah itu, terutamanya dan bulan Sya’ban pada setiap tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kisah Nabi Hud diceritakan oleh 68 ayat dalam
10 surah di antaranya surah Hud, ayat 50 hingga 60 , surah ” Al-Mukminun ” ayat
31 sehingga ayat 41 , surah ” Al-Ahqaaf ” ayat 21 sehingga ayat 26 dan surah ”
Al-Haaqqah ” ayat 6 ,7 dan 8.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/nabi-saleh-as-%d8%b5%d8%a7%d9%84%d8%ad/" title="Nabi Saleh AS (صالح)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Saleh AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">صالح</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tsamud adalah nama
suatu suku yang oleh sementara ahli sejarah dimasukkan bahagian dari bangsa
Arab dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka
bertempat tinggal di suatu dataran bernama ” Alhijir ” terletak antara Hijaz
dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad yang telah habis
binasa disapu angin taufan yang di kirim oleh Allah sebagai pembalasan atas
pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud AS<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan
alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum
Tsamud. Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah,
binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yag
indah-indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang datar dan
dipahatnya dari gunung. Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram
,sejahtera dan bahagia, merasa aman dari segala gangguan alamiah dan bahawa
kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka
adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mereka berqurban,
tempat mereka minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan
kebaikan serta kebahagiaan. Mereka tidak dapat melihat atau memikirkan lebih
jauh dan apa yang dapat mereka jangkau dengan panca indera.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus-menerus
tanpa diutusnya nabi pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan dan memimpin
mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar. Demikian pula Allah
tidak akan menurunkan azab dan siksaan kepada suatu umat sebelum mereka
diperingatkan dan diberi petunjuk oleh-Nya dengan perantara seorang yang
dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada
kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh seorang yang telah
dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan
dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik pandai, rendah hati dan
ramah-tamah dalam pergaulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dikenalkan mereka oleh Nabi Saleh kepada Tuhan
yang sepatut mereka sembah, Tuhan Allah Yang Maha Esa, yang telah mencipta
mereka, menciptakan alam sekitar mereka, menciptakan tanah-tanah yang subur
yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup mereka, mencipta
binatang-binatang yang memberi manfaat dan berguna bagi mereka dan dengan
demikian memberi kepada mereka kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan
lahir dan batin.Tuhan Yang Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan
patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak
berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan
bahaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Saleh memperingatkan mereka bahwa ia
adlah seorang daripada mereka, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan
keluarga dan darah. Mereka adalah kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah
seketurunan dan sesuku dengan mereka.Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan
bagi mereka dan sesekali tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang
akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan
kepada mereka bahwa ianya adalah pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan
dan didakwahkan kepada mereka adalah amanat Allah yang harus dia sampaikan
kepada mereka untuk kebaikan mereka semasa hidup mereka dan sesudah mereka mati
di akhirat kelak. Ia mengharapkan kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan
sungguh-sungguh apa yang ia serukan dan anjurkan dan agar mereka segera
meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala itu dan percaya beriman kepada
Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya atas dosa dan
perbuatan syirik yang selama ini telah mereka lakukan.Allah maha dekat kepada
mereka mendengarkan doa mereka dan memberi ampun kepada yang salah bila
dimintanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terperanjatlah kaum Saleh mendengar seruan dan
dakwahnya yang bagi mereka merupakan hal yang baru yang tidak diduga akan
datang dari saudara atau anak mereka sendiri.Maka serentak ditolaklah ajakan
Nabi Saleh itu seraya berkata mereka kepadanya :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang
yang pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam dan pendapat serta semua
pertimbangan mu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan
dan sifat-sifat yang terpuji. Kami mengharapkan dari engkau sebetulnya untuk
memimpinkami menyelesaikan hal-hal yang rumit yang kami hadapi, memberi
petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan
kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan. Akan tetapi
segala harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir
hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi adat-istiadat
dan tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami? Engkau
menghendaki agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami,
persembahan dan agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian
hidup kami sejak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk
selama-lamanya.Kami sesekali tidak akan meninggalkannya karena seruanmu dan
kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap
kosongmu bahkan meragukan kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang
kami dengan meninggalkan persembahan mereka dan mengikuti jejakmu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Nabi Saleh memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti
ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mereka rezeki yang luas
dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang
mendapat siksa dan azab dari Allah karena menentang rasul-Nya dan mendustakan
risalah-Nya. Hal yang serupa itu dapat terjadi di atas mereka jika mereka tidak
mahu menerima dakwahnya dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara
ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mereka dan yang
tidak mengharapkan atau menuntut upah daripada mereka atas usahanya itu. Ia
hanya menyampaikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allah lah yang
akan memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan
kepada mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yang
kebanyakkan terdiri dari orang-orang yang kedudukan sosial lemah menerima
dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya sedangkan sebagian yang terbesar
terutamanya mereka yang tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap
berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh dan
mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>: ” Wahai Saleh! Kami kira bahwa
engkau telah kerasukan syaitan dan terkena sihir.Engkau telah menjadi sinting
dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau
sehingga engkau dengan tidak sedar telah mengeluarkan kata-kata ucapan yang
tidak masuk akal dan mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. Engkau mengaku
bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasul-Nya. Apakah
kelebihanmu daripada kami semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal
ada orang-orang di antara kami yang lebih patut dan lebih cakap untuk menjadi
nabi atau rasul daripada engkau. Tujuanmu dengan bercakap kosong dan
kata-katamu hanyalah untuk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala
dan pemimpin bagi kaummu. Jika engkau merasa bahwa engkau sihat badan dan sihat
fikiran dan mengaku bahwa engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yang
terselubung dalam dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu
dengan mencerca persembahan kami dan nenek moyangmu sendiri. Kami tidak akan
mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang
tua kami lebih dahulu”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Nabi Saleh menjawab:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Aku telah berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku
tidak mengharapkan sesuatu apapun daripada mu sebagai imbalan atas usahaku
memberi tuntunandan penerangan kepada kamu. Aku tidak mengharapkan upah atau
mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku ini yang aku lakukan semata-mata
atas perintah Allah dan daripada-Nya kelak aku harapkan balasan dan ganjaran
untuk itu. Dan bagaimana aku dapat mengikutimu dan menterlantarkan tugas dan
amanat Tuhan kepadaku, padahal aku talah memperoleh bukti-bukti yang nyata atas
kebenaran dakwahku.Jgnlah sesekali kamu harapkan bahawa aku akan melanggar
perintah Tuhanku dan melalaikan kewajibanku kepada-Nya hanya semata-mata untuk
melanjutkan persembahan nenek moyang kami yang bathil itu. Siapakah yang akan
melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika aku berbuat demikian? Sesungguhnya
kamu hanya akan merugikan dan membinasakan aku dengan seruanmu itu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Setelah gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya
ia bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutinya dan berpihak kepadanya
para pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya
yang makin lama makin mendapat perhatian terutama dari kalangan bawah dan
menengah dalam masyarakat. Mereka menentang Nabi Saleh dan untuk membuktikan
kebenaran kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau
kejadian luar biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Saleh sadar bahawa tentangan kaumnya yang
menuntut bukti daripadanya berupa mukjizat itu adalah bertujuan hendak
menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya
terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi tentangan dan tuntutan mereka.
Nabi Saleh membalas tentangan mereka dengan menuntut janji dengan mereka bila
ia berhasil mendatangkan mukjizat yang mereka minta bahwa mereka akan
meninggalkan agama dan persembahan mereka dan akan mengikuti Nabi Saleh dan
beriman kepadanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka
kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh memohon kepada Allah agar memberinya suatu
mukjizat untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan
perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih berkeras kepala itu. Ia memohon
dari Allah dengan kekuasaan-Nya menciptakan seekor unta betina dikeluarkannya
dari perut sebuah batu karang besar yang terdapat di sisi sebuah bukit yang
mereka tunjuk.<br />
Maka kemudian dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah
batu karang yang ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta betina.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan menunjuk kepada binatang yang baru
keluar dari perut batu besar itu berkatalah Nabi Saleh kepada mereka:” Inilah
dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan biarkanlah ia mencari makanannya
sendiri di atas bumi Allah ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air minum dan
kamu mempunyai giliran untuk mendptkan minum bagimu dan bagi ternakmu juga dan
ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya bila kamu sampai mengganggu
binatang ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kemudian berkeliaranlah
unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa mendpt gangguan. Dan
ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah perigi yang diberi
nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta
Nabi Saleh itu datang minum tiada seekor binatang lain berani menghampirinya,
hal mana menimbulkan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik binatang itu yang
makin hari makin merasakan bahwa adanya unta Nabi Saleh di tengah-tengah mereka
itu merupakan gangguan laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan berhasilnya Nabi Saleh mendatangkan
mukjizat yang mereka tuntut gagallah para pemuka kaum Tsamud dalam usahanya
untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pegaruh Nabi Saleh bahkan
sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilang
banyak keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik
ternak yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Saleh yang
merajalela di ladang dan kebun-kebun mereka serta ditakuti oleh
binatang-binatang peliharaannya.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/16/musnahnya-kaum-tsamud/" title="Musnahnya Kaum Tsamud"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Musnahnya
Kaum Tsamud</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Persekongkolan
diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rancangan pembunuhan
unta Nabi Saleh. Dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab
yang diancam oleh Nabi Saleh bila untanya diganggu di samping adanya dorongan
keinginan yang kuat untuk melenyapkan binatang itu dari atas bumi mereka,
muncullah tiba-tiba seorang janda bangsawan yang kaya raya menawarkan akan
menyerah dirinya kepada siapa yang dapat membunuh unta Saleh. Di samping janda
itu ada seorang wanita lain yang mempunyai beberapa puteri cantik-cantik
menawarkan akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang
yang berhasil membunuh unta itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dua macam hadiah yang menggiurkan dari kedua
wanita itu di samping hasutan para pemuka Tsamud mengundang dua orang lelaki
bernama Mushadda’ bin Muharrij dan Gudar bin Salif berkemas-kemas akan
melakukan pembunuhan untuk meraih hadiah yang dijanjikan</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">di samping sanjungan dan pujian yang akan
diterimanya dari para kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati
dibunuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan bantuan tujuh
orang lelaki lagi bersembunyilah kumpulan itu di suatu tempat di mana biasanya
di lalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ia minum. Dan begitu
unta-unta yang tidak berdosa itu lalu segeralah dipanah betisnya oleh Musadda’ yang
disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedangnya di perutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan perasaan megah dan bangga pergilah para
pembunuh unta itu ke ibukota menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh yang
mendapat sambutan sorak-sorai dan teriakan gembira dari pihak musyrikin
seakan-akan mereka kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan yang
gemilang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkata mereka kepada
Nabi Saleh : <i>“Wahai Saleh! Untamu telah mati dibunuh, cobalah datangkan
akan apa yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu diganggu, jika
engkau betul-betul termasuk orang-orang yang terlalu benar dalam kata-katanya.”<br />
</i><br />
Nabi Saleh menjawab : <i>“Aku telah peringatkan kamu, bahwa Allah akan
menurunkan azab-Nya atas kamu jika kamu mengganggu unta itu. Maka dengan
terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab yang Allah
talah janjikan dan telah aku sampaikan kepada kamu.Kamu telah menentang Allah
dan terimalah kelak akibat tentanganmu kepada-Nya. Janji Allah tidak akan
meleset. Kamu boleh bersuka ria dan bersenang-senang selama tiga hari ini
kemudian terimalah ganjaranmu yang setimpal pada hari keempat. Demikianlah
kehendak Allah dan taqdir-Nya yang tidak dpt ditunda atau dihalang.”<br />
</i><br />
Ada kemungkinan menurut sementara ahli tafsir bahwa Allah melalui rasul-Nya
Nabi Saleh memberi waktu tiga hari itu untuk memberi kesempatan, kalau-kalau
mereka sadar akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta beriman kepada Nabi
Saleh kepada risalahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akan tetapi dalam
kenyataannya tempo tiga hari itu bahkan menjadi bahan ejekan kepada Nabi Saleh
yang ditentangnya untuk mempercepat datangnya azab itu dan tidak usah
ditangguhkan tiga hari lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab
Allah yang akan menimpa di atas mereka akan didahului dengan tanda-tanda, yaitu
pada hari pertama bila mereka terbangun dari tidurnya akan menemui wajah mereka
menjadi kuning dan berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada hari
ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendengar ancaman azab
yang diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaumnya kelompok sembilan orang ialah
kelompok pembunuh unta merancang pembunuhan atas diri Nabi Saleh mendahului
tibanya azab yang diancamkan itu. Mereka mengadakan pertemuan rahasia dan bersumpah
bersama akan melaksanakan rancangan pembunuhan itu di waktu malam, di saat
orang masih tidur nyenyak untuk menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga
Nabi Saleh, jika diketahui identitas mereka sebagai pembunuhnya. Rancangan
mereka ini dirahasiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapa pun
kecuali kesembilan orang itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketika mereka datang ke tempat Nabi Saleh bagi
melaksanakan rancangan jahatnya di malam yang gelap-gulita dan sunyi-senyap
berjatuhanlah di atas kepala mereka batu-batu besar yang tidak diketahui dari
arah mana datangnya dan yang seketika merebahkan mereka di atas tanah dalam
keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindungi rasul-Nya dari
perbuatan jahat hamba-hamba-Nya yang kafir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Satu hari sebelum hari
turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi
Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di
Palestina, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis binasa,
ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kisah Nabi Saleh diceritakan oleh 72 ayat
dalam 11 surah di antaranya surah Al-A’raaf, ayat 73 hingga 79 , surah ” Hud ”
ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah ” Al-Qamar ” ayat 23 sehingga ayat 32.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ibrahim-as-%d8%a7%d8%a8%d8%b1%d8%a7%d9%87%d9%8a%d9%85/" title="Nabi Ibrahim AS (ابراهيم)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ibrahim AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">ابراهيم</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin
Tahur bin Saruj bin Rau’ bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin
Saam bin Nuh A.S. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama “Faddam A’ram” dalam
kerajaan “Babylon” yang pada waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama
“Namrud bin Kan’aan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kerajaan Babylon pada masa itu termasuk
kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup
sandang maupun pandangan serta saranan-saranan yang menjadi keperluan
pertumbuhan jasmani mereka. Akan tetapi tingkatan hidup rohani mereka masih
berada di tingkat jahiliyah.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mereka tidak mengenal
Tuhan Pencipta mereka yang telah mengaruniakan mereka dengan segala kenikmatan
dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mereka adalah patung-patung yang mereka
pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Raja mereka Namrud bin Kan’aan menjalankan
tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya
harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan undang-undang yang tidak
dapat dilanggar atau di tawar. Kekuasaan yang besar yang berada di tangannya
itu dan kemewahan hidup yang berlebih-lebihan yang ia nikmati lama-kelamaan
menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. Ia merasakan dirinya
patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. Ia berfikir jika rakyatnya mau dan
rela menyembah patung-patung yang terbina dari batu yang tidak dapat memberi
manfaat dan mendatangkan kebahagiaan bagi mereka, mengapa bukan dialah yang
disembah sebagai tuhan.Dia yang dapat berbicara, dapat mendengar, dapat
berfikir, dapat memimpin mereka, membawa kemakmuran bagi mereka dan melepaskan
dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dapat mengubah orang miskin menjadi
kaya dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. Di samping itu
semuanya, ia adalah raja yang berkuasa dan memiliki negara yang besar dan luas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian
buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja
sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calon Rasul dan pesuruh Allah
yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya, jauh-jauh telah diilhami
akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yang telah diperbuat
oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat yang menandakan
kebodohan dan kedangkalan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada
patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus diberantas dan diperangi
agar mereka kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim yang sudah berketetapan hati
hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat
kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan iman dan keyakinannya,
menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang
mungkin sekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar
diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang
sudah mati. Berserulah ia kepada Allah :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku
bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati.”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah menjawab seruannya dengan berfirman :</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">”Tidakkah engkau
beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku ” </span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim menjawab :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Betul, wahai
Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun
aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat
ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kokouh
keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap
empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahgian tubuh-tubuh
burung itu, lalu memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan
kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan
di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari
yang lain.<br />
Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah
Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan
terpisah jauh tiap-tiap bagian tubuh burung dari bagian yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah
berterbangan empat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti
sediakala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu
hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata
kepalanya sendiri bagaimana Allah Yang Maha Berkuasa dapat menghidupkan kembali
makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang
tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi
Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan
di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada
sesuatu pun di langit atau di bumi yang dapat menghalangi atau menentangnya dan
hanya kata “Kun” yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang
dikehendaki ” Fayakun”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aazar, ayah Nabi Ibrahim tidak terkecuali
sebagaimana kaumnya yang lain, bertuhan dan menyembah berhala. Bahkan ia adalah
pedagang dari patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri dan darinya
orang membeli patung-patung yang dijadikan persembahan. Nabi Ibrahim merasa
bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang
lain ialah menyadarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya bahwa
kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang
sesat dan bodoh.Beliau merasakan bahwa bakti kepada ayahnya mewajibkannya
memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan
mengikutinya beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "}","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Semasa remajanya
Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya
namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia
tidak bersemangat untuk menjajakan barang-barang itu bahkan secara mengejek ia
menawarkan patung-patung ayahnya kepada calon pembeli dengan kata-kata : <i>“Siapakah
yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? “</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut
ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang
halus ia datang kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutuskan oleh Allah
sebagai nabi dan rasul dan bahawa ia telah diilhamkan dengan pengetahuan dan
ilmu yang tidak dimiliki oleh ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah
lembut gerangan apakah yang mendorongnya untuk menyembah berhala seperti
lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna
sedikit pun tidak dapat mendatangkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah
kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada
berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran syaitan yang memang menjadi musuh
kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. Ia berseru kepada ayahnya
agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari
berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan manusia dan
semua makhluk yang dihidupkan memberi mereka rezeki dan kenikmatan hidup serta
menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aazar menjadi merah mukanya dan melotot
matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yyang ditanggapinya
sebagai dosa dan hal yang kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam
dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan
kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak
menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalam kata-kata yang
kasar dan dalam maki namun seakan-akan tidak ada hunbungan diantara mereka. Ia
berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar:</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau
dari kepercayaan dan persembahanku ? Dan kepercayaan apakah yang engkau berikan
kepadaku yang menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau
membangkitkan amarahku dan cuba mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan
penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan
memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku ini. Aku
tidak sudi bercampur denganmu didalam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah
engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau.”</i></span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya
dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seraya berkata :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Oh ayahku!
Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan
akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku
tidak menjadi orang yang celaka dan malang dengan doaku untukmu.”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah
ayahnya dalam keadaan sedih dan prihati karena tidak berhasil mengangkatkan
ayahnya dari lembah syirik dan kufur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kegagalan Nabi Ibrahim dalam usahanya
menyadarkan ayahnya yang tersesat itu sangat menusuk hatinya karena ia sebagai
putera yang baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalam jalan yang benar
terangkat dari lembah kesesatan dan syirik namun ia sedar bahwa hidayah itu
adalah di tangan Allah dan bagaimana pun ia ingin dengan sepenuh hatinya agar
ayahnya mendapat hidayah ,bila belum dikehendaki oleh Allah maka sia-sialah
keinginan dan usahanya. Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yang
kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi ketetapan hatinya dan
melemahkan semangatnya untuk berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya
untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yang bathil dan
kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid dan iman kepada Allah
dan Rasul-Nya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim tidak henti-henti dalam setiap
kesempatan mengajak kaumnya berdialog dan bermujadalah tentang kepercayaan yang
mereka anut dan ajaran yang ia bawa. Dan ternyata bahwa bila mereka sudah tidak
berdaya menilai dan menyanggah alasan-alasan dan dalil-dalil yang dikemukakan
oleh Nabi Ibrahim tentang kebenaran ajarannya dan kebathilan kepercayaan mereka
maka dalil dan alasan yang usanglah yang mereka kemukakan yaitu bahwa mereka
hanya meneruskan apa yang oleh bapak-bapak dan nenek moyang mereka dilakukan
dan sesekali mereka tidak akan melepaskan kepercayaan dan agama yang telah
mereka warisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Ibrahim pada akhirnya merasa tidak
bermanfaat lagi berdebat dan bermujadalah dengan kaumnya yang berkepala batu
dan yang tidak mau menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yang dikemukakan
oleh beliau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mereka tidak
akan menyimpang dari cara persembahan nenek moyang mereka, walaupun oleh Nabi
Ibrahim dinyatakan berkali-kali bahwa mereka dan bapak-bapak mereka keliru dan
tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis. Nabi Ibrahim kemudian merancang
akan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yang nyata yang dapat mereka
lihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung
mereka betul-betul tidak berguna bagi mereka dan bahkan tidak dapat
menyelamatkan dirinya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-ibrahim-as-di-bakar/" title="Nabi Ibrahim AS di Bakar"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Ibrahim AS di Bakar</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adalah sudah menjadi tradisi dan kebiasaan
penduduk kerajaan Babylon bahwa setiap tahun mereka keluar kota beramai-ramai
pada suatu hari raya yang mereka anggap sebagai keramat. Berhari-hari mereka
tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkemah dengan membawa bekalan
makanan dan minuman yang cukup. Mereka bersuka ria dan bersenang-senang sambil
meninggalkan kota-kota mereka kosong dan sunyi. Mereka berseru dan mengajak
semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati
hari-hari suci itu. Nabi Ibrahim yang juga turut diajak turut serta berlagak
berpura-pura sakit dan diizinkanlah ia tinggal di rumah</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">apalagi mereka merasa khawatir bahwa penyakit
Nabi Ibrahim yang dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mereka
bila ia turut serta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Inilah
dia kesempatan yang ku nantikan,”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kata hati Nabi Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari
penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yang
berkicau, suara daun-daun pohon yang gemerisik ditiup angin kencang. Dengan
membawa sebuah kapak ditangannya ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya
yang sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan
patung-patung yang terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Sambil menunjuk
kepada semahan bunga-bunga dan makanan yang berada di setiap kaki patung
berkata Nabi Ibrahim, mengejek :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Mengapa kamu tidak makan makanan yang lazat yang
disajikan bagi kamu ini</i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">?.</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jawablah aku dan berkata-katalah kamu.”
Kemudian disepak, ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya
berpotong-potong dengan kapak yang berada di tangannya. Patung yang besar
ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yang pada lehernya dikalungkanlah kapak
Nabi Ibrahim itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terperanjat dan terkejutlah para penduduk,
tatkala pulang dari berpesta ria di luar kota dan melihat keadaan
patung-patung, tuhan-tuhan mereka hancur berantakan dan menjadi
potongan-potongan terserak-serak di atas lantai. Bertanyalah satu kepada yang
lain dengan nada heran dan takjub :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Gerangan siapakah yang telah berani
melakukan perbuatan yang jahat dan keji ini terhadap tuhan-tuhan persembahan
mereka ini?”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkata salah seorang
diantara mereka :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Ada kemungkinan bahwa orang yang selalu mengolok-olok
dan mengejek persembahan kami yang bernama Ibrahim itulah yang melakukan
perbuatan yang berani ini.”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seorang yang lain menambah keterangan dengan berkata :</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Bahkan
dialah yang pasti berbuat, karena ia adalah satu-satunya orang yang tinggal di
kota sewaktu kami semua berada di luar merayakan hari suci dan keramat itu.”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selidik punya selidik, akhirnya terdapat
kepastian yyang tidak diragukan lagi bahwa Ibrahimlah yang merusakkan dan
memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota beramai-ramai membicarakan kejadian
yang dianggap suatu kejadian atau penghinaan yang tidak dapat diampuni terhadap
kepercayaan dan persembahan mereka. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar
dari segala penjuru, yang menuntut agar si pelaku diminta bertanggungjawab
dalam suatu pengadilan terbuka, di mana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut
serta menyaksikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan memang itulah yang diharapkan oleh Nabi
Ibrahim agar pengadilannya dilakukan secara terbuka di mana semua warga
masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikian beliau dapat
secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mereka yang bathil dan sesat
itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yang ia bawa, kalau
diantara yang hadir ada yang masih boleh diharapkan terbuka hatinya bagi iman
dari tauhid yang ia ajarkan dan dakwahkan.Hari pengadilan ditentukan dan datang
rakyat dari segala pelosok berduyung-duyung mengujungi padang terbuka yang
disediakan bagi sidang pengadilan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketika Nabi Ibrahim datang menghadap para
hakim yang akan mengadili ia disambut oleh para hadirin dengan teriakan kutukan
dan cercaan, menandakan sangat gusarnya para penyembah berhala terhadap beliau
yang telah berani menghancurkan persembahan mereka. Ditanyalah Nabi Ibrahim
oleh para hakim</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>:” Apakah engkau yang melakukan penghancuran dan
merusakkan tuhan-tuhan kami?”</i> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan tenang dan sikap dingin, Nabi Ibrahim menjawab</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Patung besar yang
berkalungkan kapak di lehernya itulah yang melakukannya. Coba tanya saja kepada
patung-patung itu siapakah yang menghancurkannya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para hakim penanya terdiam sejenak seraya
melihat yang satu kepada yang lain dan berbisik-bisik, seakan-akan Ibrahim yang
mengandungi ejekan itu. Kemudian berkata si hakim</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Engkaukan tahu
bahwa patung-patung itu tidak dapat bercakap dan berkata mengapa engkau minta
kami bertanya kepadanya?”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tibalah masanya yang
memang dinantikan oleh Nabi Ibrahim,maka sebagai jawaban atas pertanyaan yang
terakhir itu beliau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mereka,yang
mereka pertahankan mati-matian, semata-mata hanya karena adat itu adalah
warisan nenek-moyang. Berkata Nabi Ibrahim kepada para hakim itu</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Jika demikian
halnya, mengapa kamu sembah patung-patung itu, yang tidak dapat berkata, tidak
dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau
menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan
kebinasaan? Alangkah bodohnya kamu dengan kepercayaan dan persembahan kamu itu!
Tidakkah dapat kamu berfikir dengan akal yang sihat bahwa persembahan kamu
adalah perbuatan yang keliru yang hanya difahami oleh syaitan. Mengapa kamu
tidak menyembah Tuhan yang menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu
dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan. Alangkah hina
dinanya kamu dengan persembahan kamu itu.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Setelah selesai Nabi Ibrahim menguraikan pidatonya iut, para hakim mencetuskan
keputusan bahawa Nabi Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas
perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mereka, maka berserulah
para hakim kepada rakyat yang hadir menyaksikan pengadilan itu</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Bakarlah ia dan
belalah tuhan-tuhanmu , jika kamu benar-benar setia kepadanya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi
Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalam api yang besar sebesar
dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi upacara pembakaran yang akan
disaksikan oleh seluruh rakyat sedang diaturkan. Tanah lapang bagi tempat
pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya
dimana tiap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bagian membawa kayu
bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan persembahan
mereka yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala
penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan
mereka. Di antara terdapat para wanita yang hamil dan orang yang sakit yang
membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi barakah dari
tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau melindungi yang
hamil di kala ia bersalin.Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yang
disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah
bukit, berduyun-duyunlah orang datang untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman
atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang
dahsyat yang sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya
uap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu. Kemudian dalam keadaan
terbelenggu, Nabi Ibrahim didatangkan dan dari atas sebuah gedung yang tinggi
dilemparkanlah ia kedalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan
firman Allah</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi
Ibrahim.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukit
api yang menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan
tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan
hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan korban keganasan orang-orang kafir
musuh Allah. Dan memang demikianlah apa yang terjadi tatkala ia berada dalam
perut bukit api yang dahsyat itu ia merasa dingin sesuai dengan seruan Allah
Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai yang mengikat tangan dan kakinya
yang terbakar hangus, sedang tubuh dan pakaian yang terlekat pada tubuhnya
tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana merupakan suatu
mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi Ibrahim, agar
dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya kepada
hamba-hamba Allah yang tersesat itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para penonton upacara pembakaran heran
tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yang sudah padam
dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaiannya yang tetap
berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mereka
bersurai meninggalkan lapangan dalam keadaan heran seraya bertanya-tanya pada
diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu berlaku,
padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai
tuhan-tuhan yang mereka puja dan sembah.Ada sebahagian dari mereka yang dalam
hati kecilnya mulai meragui kebenaran agama mereka namun tidak berani
melahirkan rasa ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para
pemimpin mereka merasa kecewa dan malu, karena hukuman yang mereka jatuhkan ke
atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama
berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan, sehingga mereka merasa malu
kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mukjizat yang diberikan oleh Allah s.w.t.
kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah
menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian penduduk terhadap
persembahan dan patung-patung mereka dan membuka mata hati banyak daripada
mereka untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak
kurang daripada mereka yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun
khawatir akan mendapat kesukaran dalam penghidupannya akibat kemarahan dan
balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang
akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah beralih ke pihak Nabi Ibrahim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sarah wafat dalam usia lanjut, dan dimakamkan
di gua ladang Makhpela, dekat Hebron, yang telah dibeli Ibrahim. Ibrahim juga
dimakamkan di sini. Berabad-abad kemudian makam ini menjadi tempat kunjungan
agama dan umat Islam membangun Masjid Ibrahim di tempat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/nabi-luth-as-%d9%84%d9%88%d8%b7/" title="Nabi Luth AS (لوط)"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Nabi Luth AS (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #105cb6; font-size: 11.0pt; mso-ansi-font-size: 12.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">لوط</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><span dir="LTR"></span>)</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi
Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari
Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya
dalam semua perjalanan dan sewaktu mereka berada di Mesir berusaha bersama
dalam bidang perternakan yang berhasil dengan baik binatang ternaknya
berkembang biak sehingga dalam waktu yang singkat jumlah yang sudah berlipat
ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat yang disediakan. Akhirnya harta Ibrahim-Luth
dipecah dan binatang ternak serta harta milik perusahaan mereka di bahagi dan
berpisahlah Luth dengan Ibrahim pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah
tempat bernama Sadum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah
tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai
kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam
pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian
hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban
penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang
menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks {liwat} di kalangan
lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua jenis kemungkaran ini begitu
merajalela di dalam masyarakat sehingga merupakan suatu kebudayaan bagi kaum
Sadum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak
akan selamat dari diganggu oleh mereka. Jika ia membawa barang-barang yang
berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak
menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu
seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi
rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya
jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak
wanitanya pula.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa
keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth
sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan
,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan
berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah
meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan
kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerang kepada
mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak meredhai
amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal
dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar
dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di
balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Luth berseru kepada mereka agar
meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan perbuatan homoseks dan lesbian
karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta
menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis
iaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat dan dianjurkan
supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan
perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara
sesama mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadum. Diterangkan
bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena akan
menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing
dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya
sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak henti-henti menggunakan setiap
kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau
secara berseorangan mengajak agak mereka beriman dan percaya kepada Allah
menyembah-Nya melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan
mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah berakar sangat
di dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan
sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi
Luth yyang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah
yang subur di dalam hati dan fikiran mereka dan berlalu laksana suasana
teriakan di tengah-tengah padang pasir .Telinga-telinga mereka sudah menjadi
pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan fikiran mereka sudah
tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran syaitan dan iblis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akhirnya kaum Luth merasa dan kesal hati
mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan
minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusir dirinya dari
sadum bersama semua keluarganya. dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada
harapan lagi masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan
keruntuhan moral mereka dan bahawa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah
buta-tuli hati dan fikiran serta mensia-siakan masa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/19/musnahnya-umat-nabi-luth/" title="Musnahnya Umat Nabi Luth"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Musnahnya Umat
Nabi Luth</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Obat satu-satunya, menurut fikiran Nabi Luth
untuk mencegah penyakit akhlak itu yang sudah parah itu menular kepada
tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmi mereka dari atas bumi sebagai
pembalasan ke atas terhadap kekerasan kepala mereka juga untuk menjadi ibrah
dan pengajaran umat-umat disekelilingnya. beliau memohon kepada Allah agar
kepada kaumnya masyarakat Sadum diberi pengajaran berupa azab di dunia sebelum
azab yang menanti mereka di akhirat kelak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan
dan dikabulkan oleh Allah SWT Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat
menyamar sebagai manusia biasa.Mereka adalah malaikat yang bertamu kepada Nabi
Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan
memberitahu kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan
azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan mana Nabi
Ibrahim telah mohon agar penurunan azab keatas kaum Sadum ditunda ,kalau-kalau
mereka kembali sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat
dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi
Ibrahim mohon agar anaksaudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan
diturunkan keatas kaum Sadum permintaan mana oleh para malaikat itu diterima
dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para malaikat itu sampai di Sadum dengan
menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan dan bertubuh yang elok dan
bagus. Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih dengan
seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil dari sebuah perigi. Para
malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka
diterima ke rumah sebagai tetamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan
sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditngglkanlah para
lelaki remaja itu oleh si gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk
memberitahu ayahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Si ayah iaitu Nabi Luth sendiri mendengar
lapuran puterinya menjadi binggung jawapan apa yang harus ia berikan kepada
para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu, namun
menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan dan kacak akan mengundang risiko
gangguan kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang tergila-gila oleh
remaja-remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajah elok. Sedang kalau hal yang
demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap
keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi
kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Timbang punya timbang dan fikir punya fikir
akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mereka sebagai tamu
di rumahnya apa pun yang akan terjadi sebagai akibat keputusannya ia pasrahkan
kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput
tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama
ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah
nyenyak tidur di rumah masing-masing.<br />
Nabi Luth berusah dab berpesan kepada isterinya dan kedua puterinya agar
merahsiakan kedatangan tamu-tamu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh
kaumnya. Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian
dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan
terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth ada tetamu terdiri daripada
remaja-remaja yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi
para penggemar homoseks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terjadilah apa yang dikhawatirkan oleh Nabi
Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja di
rumah Luth, berdatanglah mereka ke rumahnya untuk melihat para tamunya dan
memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar
mereka kembali ke rumah masing-masing dan jgn menggunggu tamu-tamu yang
datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan .Mereka diberi
nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan
fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah menciptakan manusia
berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan
perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. nabi Luth
berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan
perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab
dan siksaan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth
dihiraukan dan dipedulikan ,mereka bahkan mendesak akan menolak pintu rumahnya
dengan paksa dan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela. Merasa
bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang penyerbu dari
kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi
Luth secara terus terang kepada para tamunya</span><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:” Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan
orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan
fisik yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau
sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka
aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan
gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.”</span></i><i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu segera
mengenalkan diri kepadanya dan memberi identitinya, bahawa mereka adalah
malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan
bahwa mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan siksa
atas rakyatnya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari
segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.Kepad Nabi Luth para
malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi
kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya
apabila pintu dibuka dan para penyerbu menindakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba
gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. mereka mengusap-usap
mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada
dalam keadaan kacau balau berbentur antara satu dengan lain berteriak-teriak
menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak para
berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersam
keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan.
Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar
kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah
malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya
berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun kekiri sesuai
dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.Akan tetapi si isteri yang
menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia
berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat
langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin
mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran
ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu langkah Nabi
Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar
menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum,
tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu. Getaran itu mendahului
suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu
yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadum berserta semua penghuninya
.Demikianlah mukjizat dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pengajaran
bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada
85 ayat dalam 12 surah diantaranya surah “Al-Anbiyaa” ayat 74 dan 75 , surah
“Asy-Syu’ara” ayat 160 sehingga ayat 175 , surah “Hud” ayat 77 sehingga ayat 83
, surah “Al-Qamar” ayat 33 sehingga 39 dan surah “At-Tahrim” ayat 10.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p> wallahua,lam</o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-16152789277984478532013-06-11T22:49:00.005-07:002013-06-11T22:49:52.336-07:00Hari Kiamat<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/03/02/hari-kiamat/" title="Hari Kiamat"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;"><br /></span></a></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOtTitHQab42SedwLsmmN9R5n7By2bJLwDP8PGCq9yJ99UA7o2cuvoCHeKzdx6b6KjrTQm71QIYmnDDL7l1beXh5VSjYkA1kg3yaktb7JTQuHRHeXAcqjPMn5pLp2Cvu0znHeHVUK4hE5Z/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOtTitHQab42SedwLsmmN9R5n7By2bJLwDP8PGCq9yJ99UA7o2cuvoCHeKzdx6b6KjrTQm71QIYmnDDL7l1beXh5VSjYkA1kg3yaktb7JTQuHRHeXAcqjPMn5pLp2Cvu0znHeHVUK4hE5Z/s1600/images.jpg" height="320" width="400" /></a></b></div>
<b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari Kiamat merupakan
hari yang digambarkan sebagai musnahnya seluruh alam dan bumi dan kebangkitan
semula. Kiamat berasal dari perkataan bahasa Arab iaitu <span dir="RTL" lang="AR-SA">قيام</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang bermaksud
bangkit atau bangun. Ia merupakan satu kepercayaan dalam agama Islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nama-nama hari kiamat
dalam Islam. Nama-nama tersebut disebut dalam al-Quran:</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">No</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Transliterasi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Arab</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terjemahan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Qiyāma</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 11pt; text-indent: -11pt;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم القيامة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
kebangkitan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-Sā’a</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">الساعة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Waktu<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Akhīr<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الآخر</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
Akhir<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Dīn<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الدين</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
akhir (agama)<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Fa</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṣ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">l<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الفصل</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
keputusan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ḥ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">isāb<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الحساب</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
perhitungan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Fat</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ḥ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الفتح</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
pengadilan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Talāq<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم التلاق</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
perpisahan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Jam’(i)<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الجمع</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
pengumpulan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Khulūd<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الخلود</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
kekekalan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">11<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Khurūj<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الخروج</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
Keluar<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">12<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Ba’th<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم البعث</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
Kebangkitan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">13<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ḥ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">asra</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الحسرة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
penyesalan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">14<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Tanād<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم التناد</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
pemanggilan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">15<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Āzifa</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الآزفة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.9pt; text-indent: -7.9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari mendekat<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">16<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Taghābun<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم التغابن</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
terbukanya aib<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">17<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-Wa’īd<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يوم الوعيد</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
yg dijanjikan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">18<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yawm
al-A</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ẕ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">īm<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">اليوم العظيم</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
agung<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">19<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-Yawm
al-Masyhūd<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">اليوم المشهود</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari
penyaksian<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">20<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-Qāri’a</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">القارعة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bencana
yang menggetarkan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">21<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-Ghāsyia</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">الغاشية</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bencana
yang tak tertahankan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">22<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ṣ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ākhkha</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">الصاخة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bencana
yang memilukan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">23<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-Tāmma</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> al-Kubrā<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">الطامة الكبرى</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bencana
yang melanda<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">24<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ḥ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">āqqa</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">الحاقة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kebenaran
esar<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 18.75pt;" valign="top" width="25">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">25<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 115.5pt;" width="154">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">al-Wāqi’a</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ṯ</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 70.5pt;" width="94">
<div class="MsoNormal">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">الواقعة</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Peristiwa
besar<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sesungguhnya setiap
makhluk hidup, apakah itu manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan memiliki
tanda-tanda dari akhir kesudahan hidupnya di dunia. Tanda-tanda dekatnya
kematian manusia adalah rambut beruban, tua, sakit, lemah. Begitu juga halnya
dengan hewan, hampir sama dengan manusia. Sedangkan tumbuhan warna menguning,
kering, jatuh, lalu hancur. Demikian juga alam semesta, memiliki tanda-tanda
akhir masanya seperti kehancuran dan kerusakan.Saa’ah asalnya adalah sebagian
malam atau siang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dikatakan juga: Saa’at
segala sesuatu berarti waktunya hilang dan habis. Dari makna ini, maka saa’ah
atau kiamat mengandung dua macam, yaitu : Saa’ah khusus bagi setiap makhluk,
seperti tanaman binatang dan manusia ketika mati; dan bagi sebuah umat jika
datang ajalnya. Itu semua dikatakan telah datang saatnya. Saa’ah umum bagi
dunia secara keseluruhan ketika ditiup sangkakala, maka hancurlah segala yang
di langit dan di bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana dengan
kiamat yang sebenarnya? Tentu saja lebih dahsyat, lebih besar, dan lebih
mengerikan. Dan Alquran banyak menyebutkan tentang kejadian di hari kiamat.
Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib. Hanya Allah saja yang tahu. Tidak satu
pun dari makhlukNya mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun malaikat.
Allah SWT. Berfirman, <i>“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat.”</i> (Luqman 34).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maka ketika ditanya
tentang hal ini, Rasulullah saw. Mengembalikannya kepada Allah swt., <i>“Kepada-Nyalah
dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.”</i> (Fushilat: 47)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allah merahasiakan
terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat akan datang secara
tiba-tiba. <i>“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah
terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah
pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya
selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit
dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.”</i> (Al-A’raaf: 187)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun demikian,
sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan kiamat memiliki alamat
yang menunjukkan ke arah itu dan tanda-tanda yang mengantarkannya. <i>“Maka
tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya
kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang
tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila
hari kiamat sudah datang?”</i> (Muhammad: 18)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Yang
mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian
tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum
itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah:
‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula’).”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Al-An’am: 158)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/03/02/tanda-tanda-hari-kiamat/" title="Tanda-Tanda Hari Kiamat"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Tanda-Tanda
Hari Kiamat</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda-tanda kiamat
adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan
tanda-tanda kiamat ada dua: <i>tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda
kiamat kecil.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda kiamat kecil</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah tanda yang datang sebelum kiamat
dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu,
dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan
lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau
bahkan sesudahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda kiamat besar</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah perkara yang besar yang muncul
mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal,
Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para ulama berbeda
pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu
Hajar berkata, <i>“Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat,
bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan
terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan
wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari
tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Dan
berakhir dengan terjadinya kiamat.”</i> Ibnu Hajar melanjutkan<i>, ”Hikmah
dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah
pintu taubat.”</i> (Fathul Bari)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda-Tanda Kiamat
Kecil</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda-tanda kiamat
kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai;
seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya
fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul
tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya amanah,
terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan
lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di antara tanda-tanda
kiamat kecil adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Diutusnya
Rasulullah saw</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jabir r.a. berkata, <i>”Adalah
Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh
dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah)
dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat
seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk
dan jari tengah. </i>(HR Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Disia-siakannya
amanat</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jabir r.a. berkata,
tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat,
maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, <i>“Kapan terjadi Kiamat ?”
Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata,
“Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang
ditanyakannya.”</i> Berkata sebagian yang lain<i>, “Rasul saw. tidak
mendengar.”</i>Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau
bertanya, <i>“Mana yang bertanya tentang Kiamat?”</i> Berkata lelaki
Badui itu<i>, ”Saya, wahai Rasulullah saw.”</i>Rasulullah saw. Berkata, <i>“Jika
amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.”</i>Bertanya, <i>“Bagaimana
menyia-nyiakannya?”</i> Rasulullah saw. Menjawab, <i>“Jika urusan
diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” </i>(HR
Bukhari)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Penggembala menjadi
kaya</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah saw.
ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab,<i>“Seorang
budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas
kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi
dalam bangunan.”</i> (HR Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Sungai Efrat
berubah menjadi emas</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah ra.
bahwa Rasulullah saw. bersabda, <i>“Tidak akan terjadi kiamat sampai
Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan
setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata,
”Barangkali akulah yang selamat.”</i> (Muttafaqun ‘alaihi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Baitul Maqdis
dikuasai umat Islam</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">”Ada enam dari
tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis,
seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya
masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian
pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin
12.000.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR Ahmad dan
At-Tabrani dari Muadz).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. Banyak terjadi
pembunuhan</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah r.a.
bahwa Rasulullah saw. bersabda, <i>“Tiada akan terjadi kiamat, sehingga
banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?”
Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” </i>(HR
Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. Munculnya kaum
Khawarij</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Ali ra. berkata,
saya mendengar Rasulullah saw. bersabda<i>, “Akan keluar di akhir zaman
kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman
Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari
agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka
bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.”</i> (HR
Bukhari).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8. Banyak polisi dan
pembela kezhaliman</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Di akhir zaman banyak
polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan
sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman
mereka.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR At-Tabrani)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9. Perang antara
Yahudi dan Umat Islam</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah saw. bersabda, <i>“Tidak akan terjadi kiamat sehingga
kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka
sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan
pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah,
ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena
ia adalah pohon Yahudi.”</i> (HR Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10. Dominannya Fitnah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah r.a.
bahwa Rasulullah saw. bersabda<i>, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai
dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.”</i> (HR
Ahmad).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">11. Sedikitnya ilmu</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">12. Merebaknya
perzinahan</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">13. Banyaknya kaum
wanita</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Anas bin Malik
ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. <i>“Sesungguhnya di antara tanda-tanda
kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan,
banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita,
sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” </i>(HR Bukhari)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">14. Bermewah-mewah
dalam membangun masjid</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Anas ra. bahwa
Rasulullah saw. bersabda, <i>“Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia
saling membanggakan dalam keindahan masjid.”</i> (HR Ahmad, An-Nasa’i dan
Ibnu Hibban)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">15. Menyebarnya riba
dan harta haram</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah ra.
berkata, Rasulullah saw. bersabda, <i>“Akan datang pada manusia suatu
waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan
langsung, pasti terkena debu-debunya.” </i>(HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan
Al-Baihaqi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah ra.
berkata, Rasulullah saw. bersabda, <i>“Akan datang pada manusia suatu saat
di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang
halal atau yang haram.”</i> (HR Ahmad dan Bukhari)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda-Tanda Kiamat
Besar</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sedangkan tanda-tanda
kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan
mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal,
Ya’juj dan Ma’juj.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hudzaifah bin As-yad
al-Ghifaryberkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi
MuhammadS.A.W kepada kami lalu bertanya<i>, “Apakah yang kamu semua sedang
bincangkan.?”</i> Lalu kami menjawab, <i>“Kami sedang membincangkan
tentang hari Kiamat.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sabda Rasulullah
S.A.W. <i>“Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat
sepuluh tanda :</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Asap<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dajjal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Binatang melata di bumi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terbitnya matahari sebelah barat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Turunnya Nabi Isa A.S<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keluarnya Yakjuj dan Makjuj<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gerhana di timur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gerhana di barat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gerhana di jazirah Arab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat
pengiringan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dajjal maksudnya ialah
bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari
kiamat. Dajjal boleh membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa.Dia akan
mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya
tertulis perkataan ‘Ini adalah orang kafir’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Asap akan memenuhi
timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman
terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir
pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan
dubur mereka. Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar
di kota Mekah dekat gunung Shafa, iaakan berbicara dengan kata-kata yang fasih
dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi
Sulaiman A.S.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apabila binatang ini
memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi
orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi
orang yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’. Turunnya Nabi
Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian
Nabi Isa A.Sakan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yakjuj dan Makjuj pula
akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan
satulagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang
bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka
ini,bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah
diminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah S.A.W telah
bersabda<i>,” Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris
jualandi pasar, sedikit sahaja hujan dan begitu juga dengan
tumbuh-tumbuhan.Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya
anak-anak zina,orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara
lantang dimasjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berkata Ali bin Abi
Talib,Akan datang di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya
saja,agama hanya bentuk saja, Al-Qur’an hanya dijadikan bacaan saja, mereka
mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut AsmaAllah.
Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan
timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga.Dan kesemua yang
tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sabda Rasulullah
S.A.W, “Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan
pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan
seperti pinjaman, belajar lain dari pada agama, orang lelaki taat kepada
isterinya,mendurhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya,
suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik,
oarng dimuliakan karena ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan
kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ayat-ayat dan hadits
yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya:<i>Hingga apabila dia
telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit
itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai
Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran
kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” </i>Dzulqarnain
berkata, <i>“Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya
adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat),
agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.”</i> (Al-Kahfi: 82)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dan apabila perkataan
telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang
akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin
kepada ayat-ayat Kami.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (An-Naml:
82)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Hudzaifah bin
Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada
saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, <i>“Apa yang
sedang kamu ingat-ingat?”</i> Sahabat menjawab, <i>“Kami mengingat
hari kiamat.”</i>Rasulullah saw. bersabda<i>,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum
engkau melihat 10 tandanya.”</i> Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan<i>:
Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari
barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat
dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke
Mahsyar.</i> (HR Muslim)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abdullah bin
Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, <i>”Hari tidak akan
berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang
dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.”</i> (HR Ahmad)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perbedaan antara
tanda-tanda kiamat kecil dan kiamat besar adalah :</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari
tanda-tanda kiamat besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya
sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar
belum terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar
bersifat luar biasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan
bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu
taubat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: top;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: Arial;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan
diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari
dari Barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alam dunia adalah
salah satu fase kehidupan yang dilalui oleh manusia, suatu saat nanti dunia ini
akan berakhir dan manusia berpindah kepada fase kehidupan berikutnya yaitu alam
akhirat. Akhir kehidupan dunia inilah yang disebut Kiamat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kiamat pasti tiba
tanpa ragu sedikit pun, kepastian terjadinya ditetapkan oleh dalil-dalil
al-Qur`an dalam jumlah yang besar. Di antara dalil-dalil tersebut adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a. Firman Allah,</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Dan sesungguhnya Hari Kiamat itu
pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan
semua orang di dalam kubur.”</i> (Al-Hajj: 7).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b. Firman Allah,</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Sesungguhnya Hari Kiamat pasti akan
datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada
beriman.”</i> (Ghafir: 59).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c. Firman Allah,</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Telah dekat datangnya saat itu dan
telah terbelah bulan.”</i> (Al-Qamar: 1).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari sunnah Nabi saw
di antaranya sabda beliau,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">بُعِثْتُ أَنَا
وَالسَّاعَةَ كَهَاتَبْنِ وَيَقْرِنُ إِصْبَعَيْهِ السَّبـَّابَةَ وَالوُسْطَى</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>
.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Aku diutus, sedangkan
aku dan Hari Kiamat adalah seperti ini,’ beliau menyandingkan antara jari
telunjuk dan jari tengah.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR.
Al-Bukhari dan Muslim).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meskipun Kiamat pasti
terjadi akan tetapi Allah merahasiakan waktunya. Dia tidak berkenan
memberitahukan kepada seorang pun, tidak kepada nabi yang diutus tidak kepada
malaikat yang dekat. Jadi ilmu tentangnya mutlak di tangan Allah semata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalil yang menetapkan
hal itu di antaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah, <i>“Mereka
menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah,
‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak
seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu
amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu
tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya
pengetahuan tentang Hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.”</i> (Al-A’raf: 187).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah, <i>“Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.”</i> (Luqman:
34).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah, <i>“Manusia
bertanya kepadamu tentang Hari Berbangkit. Katakanlah, ‘Sesungguhnya
pengetahuan tentang Hari Berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu
(hai Muhammad), boleh jadi Hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.”</i> (Al-Ahzab:
63).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam Shahih
al-Bukhari dan Muslim ketika Jibril datang kepada Nabi saw bertanya tentang
kapan Kiamat, Nabi saw menjawab,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">مَا المَسْئُوْلُ
عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Yang ditanya tentang
Hari Kiamat tidak lebih mengetahui dari yang bertanya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Al-Bukhari dan Muslim).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Walaupun Allah
merahasiakan kapan terjadinya Kiamat akan tetapi tidak dengan tanda-tandanya.
Dia berkenan memberitahukannya kepada Nabi saw lalu beliau menyampaikannya
kepada kita. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Nabi saw bersabda,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">لاَ تَقُوْمُ
السَّاعَةُ حَتَّى تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ عَظِيْمَتَانِ ، يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا
مَقْتَلَةٌ عَظِيْمَةٌ ، دَعْوَتُهُمَا وَاحِدَةٌ . وَحَتَّى يُبْعَثَ
دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ ، قَرِيْبٌ مِنْ ثَلاَثِيْنَ ، كُلُّهَمْ يَزْعُمُ
أَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ ، وَحَتَّى يُقْبَضَ العِلْمُ وَتَكْثُرُ الزَّلاَزِلُ ،
وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ ، وَتَظْهَرَ الفِتَنِ ، وَيَكْثُرَ الهَرْجُ ، وَهُوَ
القَتْلُ . وَحَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمْ المَالِ ، فَيَفِيْضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ
المَالِ مَنْ يَقْبَلْ صَدَقَتَهُ ، وَحَتَّى يَعْرِضَهُ ، فَيَقُوْلُ الّذِي
يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ : لاَ أَرَبَ لِي بِهِ . وَحَتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِي
البُنْيَانِ . وَحَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ : يَا
لَيْتَنِي مَكَانَه</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Kiamat tidak terjadi
sehingga ada dua kelompok besar bertikai yang memakan korban besar, seruan
keduanya satu, dan sehingga muncul para Dajjal pembual besar mendekati 30,
semuanya mengaku sebagai rasul Allah dan sehingga ilmu diangkat, gempa terjadi
dalam jumlah besar, zaman menjadi dekat, fitnah besar muncul dan pembunuhan
merajalela, sehingga harta melimpah di kalangan kalian, ia melimpah sehingga
pemilik harta mencari-cari siapa yang menerima sedekahnya, dan sehingga dia
menawarkannya maka orang yang ditawari berkata, ‘Aku tidak memerlukannya,’ sehingga
manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan dan sehingga seseorang melewati
kubur orang lain dan dia berkata, ‘Seandainya aku yang menggantikannya’.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/03/02/beriman-kepada-hari-akhir/" title="Beriman kepada Hari Akhir"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Beriman kepada
Hari Akhir</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beriman kepada Hari
Akhir artinya meyakini dengan teguh apa yang diberitakan oleh Allah dalam
kitabNya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya terkait
dengan peristiwa yang terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat
kubur dan seterusnya sampai surga dan neraka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beriman kepada Hari
Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman. Di dalam al-Qur`an
dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering digandengkan dengan
beriman kepada Allah karena orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak
mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak
akan beramal, orang beramal karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada
ketakutan terhadap azab di Hari akhir, jika dia tidak beriman kepadanya maka
dia seperti orang-orang yang disebutkan oleh Allah dan firmanNya,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dan mereka berkata,
‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita
hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa,’ dan mereka sekali-kali
tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah
menduga-duga saja.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Al-Jatsiyah:
24).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hari Akhir disebut
demikian sebab tidak ada hari setelahnya. Perlu diketahui bahwa al-Qur`an
menetapkan lima fase yang dilalui oleh setiap orang: fase ketiadaan, fase alam
rahim, fase dunia, fase alam Barzakh dan yang terakhir adalah alam akhirat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fase pertama
ditetapkan oleh firman Allah, <i>“Bukankah telah datang atas manusia satu
waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat
disebut?”</i> (Al-Insan: 1).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Mengapa kamu kafir
kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Al-Baqarah: 28).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fase kedua ditetapkan
oleh firman Allah<i>,“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi
kejadian dalam tiga kegelapan.”</i> (Az-Zumar: 6).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Hai manusia, jika
kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah)
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami
tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Al-Haj: 5).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fase ketiga ditetapkan
oleh firman Allah,<i>“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”</i> (An-Nahl: 78).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Kemudian Kami
keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah
kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di
antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui
lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Al-Haj: 5).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fase ketiga ini adalah
fase ujian, ia merupakan tolak ukur kebahagiaan dan kesengsaraan untuk fase
selanjutnya. Firman Allah, <i>“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa
lagi Maha Pengampun.”</i> (Al-Mulk: 2).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fase keempat
ditetapkan oleh firman Allah, <i>“Agar aku berbuat amal yang shalih
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari
mereka dibangkitkan.” </i>(Al-Mukminun: 100).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fase kelima merupakan
tujuan akhir, ia ditetapkan oleh firman Allah, <i>“Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu
sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di Hari Kiamat.”</i> (Al-Mukminun:
15-16).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalil yang menetapkan
kewajiban beriman kepada Hari Akhir berjumlah banyak, ada yang bersifat umum
dan ada yang bersifat khusus. Yang pertama hadir dalam bentuk perintah beriman
kepada Hari akhir dan penetapan bahwa beriman kepada Hari Akhir termasuk sifat
orang-orang yang beriman. Yang kedua tentang penetapan terhadap sebagian
perkara hari Akhir seperti kebangkitan, hisab, pembagian buku catatan amal dan
lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalil yang pertama
seperti firman Allah,<i>“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah, Hari Kemudian dan beramal shalih, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.” </i>(Al-Baqarah: 62).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Bukanlah menghadapkan
wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Al-Baqarah:
177).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sabda Nabi saw,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ
وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرَسُوْلِهِ وَاليَوْمِ الأَخِرِ وَتُؤْمِنَ
بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Engkau beriman kepada
Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, kepada Hari Akhir dan
engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Al-Bukhari dan Muslim).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalil yang kedua
seperti firman Allah tentang kebangkitan, <i>“Orang-orang yang kafir
mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah,
‘Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan
diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’ Yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah.”</i> (At-Taghabun: 7).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah tentang
hisab dan pembagian buku catatan<i>,“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah
bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuiNya.
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya
(yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan
kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, ‘Celakalah aku.’ Dan dia akan
masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”</i> (Al-Insyiqaq: 6-12).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di antara perkara
pokok yang menjadi pertentangan antara Rasulullah saw dengan masyarakat
jahiliyah adalah kehidupan sesudah kematian. Masyarakat jahiliyah menganggap
mustahil dan tidak nalar kalau jasad yang sudah habis dimakan tanah dihidupkan
kembali. Di dalam al-Qur`an Allah menyampaikan ucapan-ucapan mereka yang
mengungkapkan pengingkaran mereka terhadap kehidupan setelah kematian. Firman
Allah, <i>“Mereka berkata, ‘Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami
telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar
akan dibangkitkan ? Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman
(dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu
kala!”</i> (Al-Mukminun: 82-83).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Apakah kami setelah
mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)? Itu adalah suatu
pengembalian yang tidak mungkin.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Qaaf: 3).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyair mereka
berkata,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">أمَوتٌ ثُمَّ بَعْثٌ
ثُمَّ حَشْرٌ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">حَدِيْثُ خُرَافَةٍ يَا
أُمَّ عَمْرٍو</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena kuatnya
pengingkaran mereka terhadap kebangkitan sesudah kematian maka al-Qur`an
menyanggah dan meyakinkan mereka dengan metode:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Al-Qur`an menetapkan
kodrat dan kekuasaan Allah dalam menciptakan makhluk-makhluk yang besar lagi
agung. Selanjutnya al-Qur`an menetapkan jika Allah berkuasa menciptakan
makhluk-makhluk tersebut lalu apa yang menghalangi Allah untuk menghidupkan
orang mati di mana ia lebih mudah? Firman Allah, <i>“Dan apakah mereka
tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi
dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan
orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”</i> (Al-Ahqaf:
33).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sesungguhnya
penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” </span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Ghafir: 57).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Al-Qur`an menetapkan
bahwa Allah menciptakan manusia yang sebelumnya dalam ketiadaan, selanjutnya
al-Qur`an menetapkan jika Allah mampu menciptakan manusia dari ketiadaan
niscaya lebih mudah bagiNya mengembalikan manusia yang sebelumnya telah ada
karena siapa pun mengetahui bahwa mengembalikan yang sudah ada lebih mudah
daripada menciptakan dari ketiadaan. Firman Allah,<i>“Dan Dia-lah yang
menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya
kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya. Dan
bagiNya-lah sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi; dan Dia-lah yang
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” </i>(Ar-Rum: 27).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dan ia membuat
perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, ‘Siapakah
yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?’ Katakanlah,
‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia
Maha Mengetahui tentang segala makhluk.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Yasin: 78-79).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Al-Qur`an mengajak
manusia melihat kepada bumi yang mati lalu Allah menurunkan air dari langit dan
menghidupkan bumi. Bukankah ini adalah menghidupkan setelah kematian? Firman
Allah, <i>“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan
air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.”</i> (Al-Haj: 5).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dan yang menurunkan
air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air
itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Az-Zukhruf: 11).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Al-Qur`an menetapkan
peistiwa-peristiwa penghidupan sebagian orang yang mati di dunia ini sebagai
bukti tidak terbantahkan akan kekuasaan Allah dalam menghidupkan setelah
mematian. Firman Allah, <i>“Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang
manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak
menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman,
‘Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu. Demikianlah Allah
menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu
tanda-tanda kekuasaannya agar kamu mengerti.” </i>(Al-Baqarah: 72-73).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka,
sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman
kepada mereka, ‘Matilah kamu,’ kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya
Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Al-Baqarah: 243).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/03/02/keluarnya-dajjal/" title="Keluarnya Dajjal"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Keluarnya Dajjal</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yang dimaksud dengan
tanda-tanda kiamat kubro adalah tanda-tanda yang apabila ia terjadi berarti
Kiamat sudah diambang pintu. Dalam hadits riwayat Muslim (Mukhtashar Shahih
Muslim no. 2037) dari Hudzaefah bin Usaid al-Ghifari Rasulullah bersabda,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ
حَتَّى تَرَوْا قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ : الدُّخَانَ ، وَالدَّجَّالَ ،
وَالدَّابَّةَ ، وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا ، وَنُزُوْلَ عِيْسَى بْنِ
مَرْيَم ، وَيَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ : خَسْفٌ بِالمَشْرِقِ
، وَخَسْفٌ بِالمَغْرِبِ ، وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ العَرَبِ ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ
تَخْرُجُ مِنَ اليَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>
.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Kiamat tidak tiba
sehingga kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda, lalu beliau menyebutkan:
Asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa
putra Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman (di timur, di barat dan
jazerah Arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman menggiring
manusia ke Mahsyar mereka.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari sepuluh tanda di
atas dimulai pembahasan tentang Dajjal.Dajjal secara etimologi berarti penipu
ulung dan pembual besar. Secara istilah dia adalah seorang laki-laki pembual
pengaku dirinya Tuhan keluar di akhir zaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebabnya adalah karena
satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata
kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ
غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dia keluar hanyalah
karena satu amarah yang ia rasakan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 2932)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Diriwayatkan dari
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu<i>‘alaihi wa
sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan
kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">غَيْرُ الدَّجَّالِ
أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ
دُوْنَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيْجُ نَفْسِهِ
وَاللهُ خَلِيْفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ
طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ
أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ
خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِيْنًا وَعَاثَ
شِمَالاً، يَا عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Selain Dajjal lebih
aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di
antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika
aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah
yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang
sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan
Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal
surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri
dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 2937)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dajjal merupakan
cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: <i>“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada
makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang
fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (</i>HR. Muslim no. 2946)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">مَا بَيْنَ خَلْقِ
آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Tidak ada antara
penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam
satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 2946)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak ada satu negeri
pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan
Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ
إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ
مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا
فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ
إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Tidak ada satu negeri
pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak
ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya.
Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya
bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua
orang kafir dan munafiq dari Madinah.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 2943)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di antara negeri yang
tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40
hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid
Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad
dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat
Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fitnah Dajjal adalah
fitnah terbesar sehingga salah satu permohonan Nabi kepada Allah di dalam
shalat adalah perlindungan darinya. Dari Aisyah bahwa Rasulullah berdoa di
dalam shalat,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيْحِ
الدَّجَّال ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ . اَللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Ya Allah sesungguhnya
aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah
Almasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya
Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari dosa dan hutang.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 447
dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 306).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah bersabda,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">مَا بَيْنَ خَلْقِ
آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرَ مِنَ الدَّجَّالِ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>
.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Tidak ada makhluk
dengan fitnah terbesar sejak Allah menciptakan Adam sampai hari Kiamat melebihi
Dajjal.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim dari
Imran bin Hushain. Mukhtashar Shahih Muslim no. 2058).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di samping itu Rasulullah
memperingatkan umatnya dari fitnahnya bahkan hal yang sama dilakukan oleh
nabi-nabi sebelumnya. Rasulullah bersabda,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">إِنِّي
أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ أَنْذَرَ قَوْمَهُ لَقَـْد أَنْذَرَهُ
نُوْحٌ قََوْمَهُ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sesungguhnya aku
memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan
kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar.
Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1246 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2044).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ciri-ciri Dajjal
seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah dari dua kitab tershahih setelah
kitabullah yaitu Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim yaitu Mata kanannya cacat
tertutup kulit tebal oleh karenanya dia disebut dengan al-Masih yang berarti
orang yang dihapus yaitu matanya, matanya seperti anggur terapung, di antara
keduanya tertulis kafir yang bisa dibaca setiap Mukmin atau orang yang membenci
perbuatannya. baik orang tersebut bisa membaca atau tidak, berambut sangat
keriting, kulitnya merah, berbadan tinggi besar mirip dengan Abdul Uzza bin
Qathan bin Amru al-Khuzai, mandul tidak beranak. Dia keluar dari sebuah jalan
di antara Syam dan Irak. Hidup di bumi selama empat puluh hari berbuat
kerusakan, Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan dan satu hari
seperti seminggu dan hari-hari lain seperti hari-hari biasa. Kecepatannya
seperti hujan diterpa angin kencang. Dia mendatangi suatu kaum, dia mengajak
mereka dan mereka beriman kepadanya dan menjawab ajakannya, lalu dia menyuruh
langit dan ia menurunkan hujan, dia menyuruh bumi maka ia menumbuhkan, maka
ternak-ternak mereka makmur, punuknya tinggi, susunya deras dan perutnya
kenyang. Sebaliknya ketika Dajjal mengajak kaum yang lain lalu mereka
menolaknya maka mereka ditimpa kesulitan hidup, harta mereka binasa sehingga
mereka tidak memiliki apa pun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dajjal berkata kepada
tanah kosong, <i>“Keluarkan harta yang ada di perutmu”</i>, maka ia pun
keluar mengikutinya seperti lebah mengikuti ratunya. Dia mampu menghidupkan
orang mati, dia membelah seorang pemuda kuat menjadi dua bagian, kedua bagian
tersebut dipisah sejauh lemparan anak panah, lalu Dajjal memanggulnya dan ia
pun datang dengan wajah berseri dan tertawa. Pengikut Dajjal adalah orang-orang
Yahudi Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini kecuali
Dajjal menginjakan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, karena di setiap
lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan
bersenjata. Setiap kali Dajjal hendak memasukinya dia dihadang oleh malaikat
dengan senjatanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah bersabda,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ
إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّال ، إِلاَّ مَكَّةَ وَالمَدِيْنَة ، لَيْسَ لَهُ مِنْ
نِقَابِهَا نَقَـبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ المَلاَ ئِكَةُ صَافِيْنَ يَحْرُسُوْنَهَا</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>
.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Tidak ada suatu
negeri kecuali ia disambangi Dajjal selain Makkah dan Madinah tidak ada satu
jalan dari jalan-jalan kedua kota tersebut kecuali padanya malaikat berbaris
menjaganya.” </span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Muttafaq alaihi dari
Anas bin Malik, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 866 dan Mukhtashar Shahih
Muslim no. 2055).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meskipun kehadiran
Dajjal di akhir zaman telah ditetapkan oleh Rasulullah, ciri-cirinya telah
diperinci oleh beliau, semua itu tercantum di hadits-hadits shahih, meskipun
demikian masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Katanya Dajjal
hanyalah ilusi dan khayalan belaka. Apapun alasannya hal itu berarti tidak
mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah, atau ada sebagian kalangan yang
mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada
makna yang lain yang tidak sesuai dengan zhahir hadits-hadits yang ada. Katanya
Dajjal adalah sebuah kekuatan angkara murka yang menindas kaum Muslimin seperti
Amerika atau Israel saat ini, ia bukan orang. Apapun alasan pendapat ini ia
adalah salah karena dalam hadits-hadits secara jelas disebutkan
keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Jadi ia sama dengan
membelokkan leher dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil
itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Langkah apakah yang
mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal adalah memohon
perlindungan kepada Allah darinya di setiap shalat sebelum salam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal ini dilakukan dan
diperintahkan oleh Rasulullah. Logika sederhana, jika Rasulullah memohon
perlindungan kepada Allah darinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menjauh dan menghindar
dari Dajjal, hal ini karena Dajjal adalah fitnah terbesar dan cara mujarab
menangkalnya adalah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana jika seorang Muslim
mendapatkannya? Hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi.
Rasulullah bersabda,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">فَمَنْ أَدْرَكَهُ
مِنْكُمْ فَلْيَقَْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةُ الكَهْفِ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span>
.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Barangsiapa dari
kalian mendapatkannya maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi
atasnya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim dari
an-Nawas bin Sam’an, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2048).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hendaknya seorang
Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar
tidak tertipu oleh Dajjal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلى الله عليه وسلم : ” إِنَّ مَعَ
الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً وَنَارًا ، فَأَمَّا الذِي يَرَى النَّاسُ
أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ ، وَأَمَّا الّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ
مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الّذِي
يَرَى أَنَّهَا نَارٌ ، فَإِنَّهُ عَذْبٌ بَارِدٌ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Hudzaefah
berkata, Rasulullah bersabda, <i>“Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air
dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api maka ia justru air
yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin
maka ia justru api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka
hendaknya dia masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang
dingin.”</i> (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari,
Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dajjal mati di tangan
al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang
Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">فَيَبْعَثُ اللهُ
عِيْسَى بْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُـْروَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ
فَيُهْلِكُهُ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Lalu Allah mengutus
Isa putra Maryam, dia mirip Urwah bin Mas’ud. Isa memburu Dajjal dan
membinasakannya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim,
Mukhtashar Shahih Muslim no. 2052).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hadits an-Nawas
bin Sam’an yang panjang Rasulullah menjelaskan begini,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">فَبَيْنَمَا هُوَ
كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللهُ المَسِيْحَ بْنَ مَرْيَمَ … فَيَطْلُبُهُ حَتَّى
يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْـتُلَهُ</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span dir="LTR"></span> .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Manakala dia dalam
kondisi tersebut Allah mengutus al-Masih putra Maryam…. lalu Isa memburunya
sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud – kota yang terletak di sebelah
barat Baitul Maqdis maka Isa membunuhnya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim
no. 2048).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jibril ‘alaihissalam
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">فَأَخْبِرْنِي عَنْ
السَّاعَةِ. قَالَ: مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Kabarkanlah kepadaku
kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak
lebih tahu dari bertanya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR.
Muslim no. 1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meskipun tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya
telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda
hari kiamat ada dua, shugra dan kubra. Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di
antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits
Jibril:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ
أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ
الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“(Jibril) berkata:
Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan
melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang
badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun tanda kiamat
kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari
radhiyallahu ‘anhu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">اطَّلَعَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ. فَقَالَ: مَا
تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ
حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ
وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى ابْنِ
مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ
خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ
وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى
مَحْشَرِهِمْ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah melihat
kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian
perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari
kiamat.” Beliau berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat
sebelumnya sepuluh tanda.” Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah,
terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj,
dan tiga khusuf (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah
Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring)
mereka ke tempat berkumpulnya mereka.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 2901)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di antara tanda kiamat
kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan
masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa
faktor yang disebutkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Banyaknya orang
yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa
‘alaihissalam dan terbunuhnya Dajjal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Kebanyakan manusia
tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin
Maryam ‘alaihissalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Lihat Qishshah
Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dajjal Secara bahasa
disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau
At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya:
Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu
‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah
manusia yang paling besar penipuannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam istilah
syar’i:Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki
pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah
Lum’atul I’tiqad)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para nabi telah
memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar
radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">قَامَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ
أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ
نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ
وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ،
تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan
berkata: “Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali
pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah
memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu
ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta
sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim,
2930/169)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ
حَدِيْثًا عَنِ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ؟ إِنَّهُ أَعْوَرُ
وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ
إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ
نُوْحٌ قَوْمَهُ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Maukah aku sampaikan
kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada
kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka.
Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada
kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">مَا مِنْ نَبِيٍّ
إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ
أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف
ر</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Tidak ada seorang
nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya,
pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis
di antara dua mata Dajjal: <span dir="RTL" lang="AR-SA">ك ف ر</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> -yakni kafir.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam riwayat lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ
كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Bisa dibaca oleh
semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim 2934/105)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Banyak kejadian telah
dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya
Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Banyaknya yang
tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Diriwayatkan dari
Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya
hanyalah<i>: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.”</i> Maka
beliau duduk dan bersandar kemudian berkata: <i>“Sesungguhnya kiamat tak
akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak bergembira dengan
ghanimah.”</i> Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya
berujar: <i>“Akan ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin
maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.” </i>Aku katakan: <i>“Romawi
yang anda maksud?”</i> Beliau menjawab: <i>“Ya. Ketika itu akan
terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela
agama), tak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua
pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok
tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian
maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam
keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok
tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari
keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan
kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah
terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati
sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari
keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka
berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa
dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan
demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang
yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun
membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan
berkuda sebagai mata-mata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna
kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi
ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika
itu’.”</i> (HR. Muslim no. 2899)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Banyaknya
kemenangan diraih kaum muslimin</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Nafi’ bin ‘Utbah
radhiyallahu ‘anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang
kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba).
Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan
Rasulullah duduk. Batinku berkata: ‘Datangilah mereka dan berdirilah antara
mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah’.
Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): ‘Mungkin beliau ingin berbicara
khusus bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara
Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan
jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah
berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun
menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan
kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan
untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Kaum Muslimin
menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.)</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: <i>“Tidak
akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua
tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka
adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah
berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang
telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan
membiarkan kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur.
Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka,
sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling
afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan
dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai
Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.).
Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang
mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi
keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika
mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal….”</i> (HR. Muslim no. 2897)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. Dajjal keluar
ketika telah sedikitnya orang Arab</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Ummu Syarik
radhiyallahu ‘anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ
مِنَ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ. قَالَتْ أُمُّ شَرِيْكٍ: يَا رَسُوْلَ اللهِ،
فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: هُمْ قَلِيْلٌ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Sungguh manusia akan
melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya
Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka
sedikit.” </span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(HR. Muslim no. 2945)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. Sebelum keluarnya
Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sehingga mereka
mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun
pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan
sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di
tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk
menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala
perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun
satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan.
(Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid
Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul
‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lama Tinggalnya Dajjal
di Bumi</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hadits An-Nawwas
bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ
اللهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ: أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا، يَوْمٌ
كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ
كَأَيَّامِكُمْ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“…Kami berkata: <i>‘Ya
Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari.
Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti
sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang…’.”</i> (HR.
Muslim no. 2937)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yang Membunuh Dajjal</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah Dajjal tinggal
di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa
‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">يَخْرُجُ الدَّجَّالُ
فِي أُمَّتِي فَيَمْكُثُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى ابْنَ
مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dajjal keluar di
antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa
bin Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa
‘alaihissalam mencarinya dan membunuhnya….”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 2940)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam riwayat lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">فَيَطْلُبُهُ حَتَّى
يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Dajjal dikejar oleh
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat
Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim no. 2937)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hadits lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ
اللهِ ذَابَ كَمَا يَذُوْبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ
حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ فَيُرِيْهِمْ دَمَهُ فِي
حَرْبَتِهِ</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“Ketika musuh Allah
Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam,
melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan
niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui
tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi
‘Isa ‘alaihissalam.”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (HR. Muslim
2897)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/03/02/kabut-yang-keluar-sebelum-hari-kiamat/" title="Kabut Yang Keluar Sebelum Hari Kiamat"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Kabut Yang
Keluar Sebelum Hari Kiamat</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di antara tanda-tanda
Kiamat kubro adalah munculnya asap sebelum Hari Kiamat yang memenuhi bumi,
sehingga ia seperti sebuah rumah yang di dalamnya dinyalakan kayu bakar, ia
menyerang orang-orang mukmin seperti influensa, dan masuk ke dalam jasad orang-orang
kafir dan munafik melalui lubang tubuh mereka, maka mereka menggelembung
sehingga ia keluar dari pendengaran mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Munculnya tanda Kiamat
ini dinyatakan oleh al-Qur’an dan sunnah Nabi saw dan sudah menjadi kesepakatan
umat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun dalil dari al-Qur’an
maka firman Allah swt, <i>“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut
yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih. (Mereka berdoa),
‘Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami adzab itu. Sesungguhnya kami akan
beriman’. Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang
kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling
daripadanya dan berkata, ‘Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang
lain) lagi pula seorang yang gila. Sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan
siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu kamu akan kembali (ingkar).
(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras.
Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.” </i>(QS. Ad-Dukhan: 10-16).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun sunnah maka
hadis riwayat Muslim dan lainnya dari hadits Hudzaefah bin Usaid Al-Ghifari
berkata, <i>“Rasulullah saw melewati kami, sementara kami sedang
berbincang-bincang. Beliau bertanya, ‘Apa yang kalian perbincangkan?’ Kami
menjawab, ‘Kiamat’. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya ia tidak akan datang
sehingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya’. Lalu beliau menyebutkan
dukhan (kabut), Dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari arah barat,
turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman: pembenaman di
timur, pembenaman di barat dan pembenaman di jazirah Arab, dan yang terakhir
adalah api yang menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”</i> (HR. Muslim no.
2901, Abu Dawud no.4311 dan at-Tirmidzi no. 2184).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengenai ijma’ maka
umat Islam telah bersepakat bahwa dukhan adalah salah satu tanda Kiamat. Akan
tetapi mereka berselisih pendapat tentang bentuk kabut ini. Apakah tanda ini
telah terjadi dan berlalu atau ia belum terjadi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendapat yang rajih
adalah yang menyatakan bahwa dukhan ini adalah salah satu tanda kekuasaan Allah
yang dikirim kepada hamba-hamba-Nya dan ia belum tiba. Ini adalah pendapat Ali
bin Abu Thalib, Abu Said al-Khudri, Ibnu Abbas dan jumhur Salaf seperti Hasan
al-Bashri dan lain-lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ibnu Katsir mendukung
pendapat dengan berdalil kepada zhahir hadits, <i>“Kiamat tidak datang
sehingga kalian melihat sepuluh tanda, salah satunya adalah dukhan.”</i> Dan
kepada hadits dalam ash-Shahihain tentang sabda Nabi saw kepada Ibnu Shayyad,<i>“Sesungguhnya
aku menyembunyikan untukmu sesuatu.”</i> Ibnu Shayyad menjawab,<i>“Yaitu
dukh.”</i> Nabi saw bersabda, <i>“Duduklah dalam keadaan terhina
karena kamu tidak akan melebihi kadarmu.”</i> Dan yang disembunyikan oleh
Nabi saw adalah ayat ad-Dukhan<i>, “Maka tunggulah hari ketika langit membawa
kabut yang nyata.”</i> Hadits ini menunjukkan bahwa dukhan ini belum
muncul, ia masih ditunggu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ali bin Abu Thalib, <i>“Tanda
dukhan ini belum terjadi, ia menyerang seorang mukmin seperti bentuk influensa
dan menggelembungkan orang kafir sehingga dia binasa.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ibnu Jarir dan Ibnu
Hatim meriwayatkan dari Abdullah bin Abu Mulaikah berkata,<i>“Suatu hari saya
menemui Ibnu Abbas dia berkata, ‘Malam ini aku tidak bisa tidur sampai pagi’.
Saya bertanya, ‘Mengapa?’ Dia menjawab, ‘Saya mendengar orang-orang berkata
bahwa bintang berekor telah muncul. Saya khawatir dukhan telah muncul, maka
saya tidak bisa tidur sampai pagi.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ibnu Katsir berkata, <i>“Ini
adalah sanad yang shahih dari Ibnu Abbas Habrul Ummah dan Turjuman al-Qur’an.
Dan begitulah pendapat sahabat-sahabat dan tabiin-tabiin yang sesuai dengan
pendapatnya sesuai dengan hadits-hadits yang marfu’ baik yang shahih maupun
hasan atau lainnya yang mereka sebutkan, semua itu mengandung isyarat yang
yakin dan jelas bahwa dukhan adalah salah satu ayat yang masih ditunggu, di
samping itu ia secara zhahir disinggung oleh Al-Qur’an.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah Tabaraka
Wa Taala, <i>“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.” </i>Yakni
jelas dan terang dilihat oleh siapa pun. Dan tidak seperti yang ditafsirkan
oleh Ibnu Mas’ud, karena ia adalah hayalan yang dilihat oleh mata mereka,
karena kelaparan yang sangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Begitu pula
firman-Nya, <i>“Yang meliputi manusia,”</i> Yakni menutupi mereka dan
membuat mereka tidak melihat, jika dukhan hanyalah hayalan yang khusus bagi
penduduk Makkah yang musyrik, tentunya tidak dikatakan, <i>“Meliputi
manusia.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim
berkata,</span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i>“Sabdanya saw tentang tanda-tanda Kiamat, ‘Kiamat tidak
datang sehingga sebelumnya kalian melihat sepuluh tanda, di antaranya dukhan
dan Dajjal.” </i></span><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hadits ini mendukung
pendapat yang mengatakan bahwa dukhan adalah dukhan yang menyerang nafas
orang-orang kafir dan menyerang orang mukmin dalam bentuk influensa dan bahwa
ia belum tiba, ia akan terjadi menjelang hari Kiamat. Dan telah dijelaskan
dalam kitab Bad’ul Khalqi ucapan orang yang mengatakan ini dan pengingkaran
Ibnu Mas’ud kepadanya, di mana Ibnu Mas’ud menyatakan bahwa itu adalah ibarat
kekeringan yang menimpa Quraisy sehingga mereka melihat di langit seperti ada
kabut. Pendapat Ibnu Mas’ud ini diikuti oleh beberapa kalangan. Sementara
pendapat yang lain dinyatakan oleh Hudzaefah, Ibnu Umar dan Hasan. Dan
Hudzaefah meriwayatkan dari Nabi saw bahwa dukhan ini berlangsung selama 40
hari. Dan bisa jadi itu adalah dua Dukhan untuk menggabungkan antara
atsar-atsar yang ada.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 20.25pt; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://risalahrasul.wordpress.com/2008/03/02/terbitnya-matahari-dari-barat/" title="Terbitnya Matahari dari Barat"><span style="color: #105cb6; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Terbitnya Matahari
dari Barat</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terbitnya matahari
dari timur dan terbenam di barat merupakan sunnatullah terhadap alam semesta,
akan tetapi hikmah Allah yang bijak telah berkehendak untuk menjadikan
terbitnya matahari dari barat sebagai salah satu tanda yang jelas akan
datangnya Kiamat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terbitnya matahari
dari barat –sama dengan tanda-tanda Kiamat yang lain– adalah perkara yang telah
ditetapkan oleh al-Kitab, sunnah dan ijma’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah, <i>“Pada
hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumnya atau dia belum
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”</i> (QS. Al-An’am: 158).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumhur ahli tafsir
telah menyepakati bahwa sebagian tanda-tanda di dalam ayat itu adalah terbit
matahari dari arah barat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun sunnah maka
hadits riwayat Muslim nomor 2942 dan Abu Dawud nomor 4310 dari Abdulah bin Amru
bin Ash berkata, <i>“Saya menghafal dari Rasulullah saw sebuah hadits yang
tidak pernah aku lupakan, saya mendengarnya bersabda, ‘Sesungguhnya tanda
Kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat, keluarnya
binatang bumi kepada manusia di waktu dhuha. Apa pun yang muncul terlebih
dahulu maka yang lain akan segera menyusul di belakangnya.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah
bahwasanya Rasulullah saw bersabda, <i>“Bersegeralah beramal sebelum
datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari barat, dukhan, Dajjal, binatang
bumi, teman khusus kalian dan urusan umum.”</i> (HR. Muslim nomor 2947).
Hisyam bin Amir berkata, <i>“Teman khusus adalah kematian.”</i> Qatadah
berkata,<i>“Urusan umum adalah Kiamat.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari Abu Hurairah
berkata, Rasulullah saw bersabda<i>, “Kiamat tidak datang sehingga matahari
terbit dari barat. Jika manusia melihatnya maka mereka semua beriman.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam riwayat lain, <i>“Jika
matahari telah terbit dari arah barat dan orang-orang melihatnya, maka mereka
semua beriman. Pada saat itu iman seseorang tidak lagi berguna untuk dirinya
selama dia belum beriman sebelumnya atau memperoleh kebaikan dalam imannya.”</i> (HR.
al-Bukhari 7/190 dan Muslim nomor 157)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Umat Islam secara
keseluruhan telah ber-ijma’ bahwa terbitnya matahari dari barat adalah salah
satu tanda Kiamat kubro berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan jelas begitu
pula al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi saw.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apabila matahari telah
terbit dari barat maka iman yang terjadi pada hari itu tidaklah berguna bagi
orang yang sebelumnya musyrik atau kafir, tidak pula taubat yang dilakukan pada
waktu itu bagi orang yang beriman tetapi sebelumnya dia melakukan kemaksiyatan,
kebaikan yang dilakukan sesudah itupun tidaklah berguna. Imannya yang terdahulu
menjaganya dari kekekalan di dalam Neraka, jika dia masuk ke dalamnya maka
karena dosa-dosanya. Adapun pemilik iman terdahulu, tetapi tidak murni, maka
imannya berguna untuk dirinya begitu pula amal-amal yang menyertainya yang
dikerjakannya. Yang ditolak adalah taubatnya saat itu dari imannya yang
bercampur dengan kemaksiatan, begitu pula orang yang sebelumnya tidak beriman
dan beramal shalih, maka iman dan amal shalih yang tiba-tiba dilakukan pada
saat itu tidaklah diterima.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun orang mukmin
yang telah bertaubat dari kemaksiyatan dan telah mengerjakan kebaikan
semampunya, maka imannya ini berguna baginya demi keselamatannya dan amal
shalihnya berguna baginya demi derajatnya dan kebaikan yang dia kerjakan
setelah itu, di mana sebelumnya dia telah melaksanakannya, ia juga berguna
baginya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Allamah Al-Qurtubi
dalam at-Tadzkirah menjelaskan alasan ditolaknya iman pada hari itu, dia
berkata, <i>“Para ulama berkata, ‘Iman tidak berguna bagi pemiliknya pada
waktu matahari terbit dari barat karena ketakutan hebat yang menyelimuti
hatinya. Di mana ketakutan ini memadamkan semua syahwat jiwa dan meluruhkan
seluruh kekuatan tubuh. Maka seluruh manusia –karena mereka telah yakin Kiamat
di ambang pintu– menjadi seperti orang di mana kematian telah berada di pelupuk
mata. Dalam kondisi demikian dorongan-dorongan kepada kemaksiyatan telah hilang
dan luruh dari mereka. Maka barangsiapa bertaubat dalam kondisi ini maka
taubatnya tidak diterima sebagaimana taubat orang yang maut telah berada di
pelupuk matanya’.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hafizh Ibnu Katsir
dalam An-Nihayah berkata, “Hadits-hadits yang mutawatir ini bersama ayat yang
mulia merupakan dalil bahwa siapa yang baru beriman dan bertaubat pada saat
matahari terbit dari barat maka ia tidak diterima darinya. Hal itu demikian
–wallahu a’lam– karena ia adalah tanda Kiamat terbesar yang menunjukkan
kedekatannya, maka hari itu diperlakukan seperti hari Kiamat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah<i>, “Yang
mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian
tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum
itu.”</i> (QS. Al-An’am: 158).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah<i>, “Maka
tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata, ‘kami beriman hanya kepada
Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan
dengan Allah’. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah
melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap
hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.”</i>(QS.
Al-Mu’min: 84-85).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; vertical-align: top;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah, <i>“Mereka
tidak menunggu kecuali kedatangan hari Kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba
sedang mereka tidak menyadarinya.”</i> (QS. Az-Zukhruf: 66). Wallahu
a’lam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-69317907803537754252013-06-11T01:38:00.003-07:002013-06-11T01:38:47.277-07:00abon aziz samalanga<br />
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<img src="http://aceh.kemenag.go.id/file/fotoberita/125693.jpg" style="box-shadow: transparent 0px 0px 0px 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Tgk Abdul Aziz Bin M Shaleh, merupakan tokoh yang cukup berpengaruh bagi masyarakat Aceh. Salah satu perannya adalah, Dayah Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga, kabupaten Bireun, sehingga mencapai kemajuan yang amat pesat.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Kemajuan kini diteruskan oleh pengurus sesudah dayah beliau. Pimpinan MUDI Mesra yang baru mengembangkan pendidikan dayah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) tanpa meninggalkan pola pendidikan dayah yang kini memiliki santri sekitar 3.000-an.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">Siapakah Beliau?<a name='more'></a></b></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<a href="http://al-aziziyah.com/wp-content/uploads/2013/04/Abon-Abdul-Aziz-Samalanga-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: white; float: right; margin: 0px 0px 1em 1em; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="Abon Abdul Aziz Samalanga (2)" border="0" height="200" src="http://al-aziziyah.com/wp-content/uploads/2013/04/Abon-Abdul-Aziz-Samalanga-2.jpg" style="box-shadow: transparent 0px 0px 0px 0px; margin: 0px; padding: 0px;" width="165" /></a>Abon Samalanga merupakan salah seorang ulama kharismatik Aceh. Nama asli beliau Tgk. H. Abdul ‘Aziz bin M. Shaleh, beliau lebih dikenal dengan panggilan Abon ‘Aziz Samalanga atau Abon Mesjid Raya Samalanga. Beliau lahir di Desa Kandang Samalanga Kabupaten Aceh Utara (Kabupaten Bireuen sekarang) pada bulan Ramadhan tahun 1351 H/1930 M.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Abon diasuh dan dibesarkan di Jeunieb, ayahandanya pernah menjabat Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Jeunieb. Beliau juga salah seorang pendiri Dayah Darul ‘Atiq Jeunieb, sehingga Abon dari masa kecilnya sudah mulai belajar ilmu agama di dayah tersebut semasa tinggal di Jeunieb.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Ketika usia Abon telah matang, Abon menikahi seorang gadis di desa Mideun Jok Samalanga yang merupakan putri gurunya sendiri yang merupakan pimpinan Dayah Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Dayah Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga pada waktu itu sehingga Abon dikaruniai 4 anak, yaitu Alm. Hj. suaibah, hj shalihah, Tgk H Thaillah dan Hj Masyitah.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Abon memulai belajar pada pendidikan formal pada tahun 1937, Abon memasuki sekolah Rakyat (SR) dan menamatkan pendidikan dasarnya pada tahun 1944. Dari tahun 1944 beliau belajar pada orang tuanya selama 2 tahun, kemudian pada tahun 1946 beliau pindah belajar ke Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga yang pada waktu itu dipimpin oleh Tgk Haji Hanafiah (Tengku Abi) lebih kurang selama 2 tahun.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Pada tahun 1948 Abon melanjutkan pendidikannya ke salah satu dayah yang dipimpin oleh Teungku Ben (Teungku Tanjongan) di Matangkuli Kabupaten Aceh Utara. Di dayah ini Abon belajar pada tengku Idris Tanjongan sampa dengan tahun 1949 dan pada tahun tersebut beliau kembali ke Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga untuk mengabdikan diri menjadi guru di dayah tersebut.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">Mengabdi untuk Dayah</b></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Setelah beliau mengabdi menjadi guru beberapa tahun, pada tahun 1951 Abon melanjutkan pendidikan ke Dayah Darussalam Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan yang dipimpin oleh Alm. Teungku Syeikh Muhammad Wali Al-Khalidi yang lebih dikenal dengan panggilan Abuya Mudawali. Abon belajar di Dayah Darussalam lebih kurang selama tujuh tahun.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Selama di Darsusalam beliau belajar dengan tekun, pernah di ceritakan oleh Tgk. Muhammad Amin Tanjongan yang merupakan murid Abon yang juga belajar di Labuhan Haji, bahwa pada saat muthala`ah beliau membuka segala kitab yang berkenaan dengan pelajaran yang sedang beliau pelajari, sehingga kamar beliau terlihat berserakan dengan kitab.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Pada tahun 1958 Abon kembali lagi ke Dayah LPI MUDI Mesjid Raya samalanga untuk mengembangkan ilmunya. Pada tahun tersebut pimpinan Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga meninggal dunia, sehingga Abon diangkat menjadi pimpinan dayah tersebut. Semenjak dayah LPI MUDI Mesjid Raya berada di bawah kepemimpinannya, banyak perubahan terjadi, terutama menyangkut tentang kurikulum pendidikan yang semula tidak terlalu fokus pada ilmu-ilmu alat (bantu) seperti ilmu manthiq, ushul al-fiqh, bayan, ma‘ani, dan lain-lain. Keahlian Abon yang sangat menonjol adalah dalam bidang ilmu manthiq sehingga Abon digelar dengan al-Manthiqi.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Abon sangat disiplin dan memiliki semangat luar biasa dalam mengajar, sehingga dalam keadaan beliau sakit pun beliau tetap antusias mengajar. Maka tidak heran jika dalam nasehatnya, beliau selalu mengamanatkan kepada murid-muridnya untuk selalu belajar-mengajar (beut-seumubeut). Dalam pengajarannya, Abon sangat membenci faham Wahabiyyah sehingga beliau tidak pernah bosan dalam mengurai kesesatan faham tersebut. Bahkan hampir setiap hari Abon menyinggung tentang kesesatan faham tersebut.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">Kemajuan Pesat</b></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<a href="http://pikirreview.com/wp-content/uploads/2013/04/dayah-samalanga2-655x360.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: white; float: right; margin: 0px 0px 1em 1em; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="175" src="http://pikirreview.com/wp-content/uploads/2013/04/dayah-samalanga2-655x360.jpg" style="box-shadow: transparent 0px 0px 0px 0px; margin: 0px; padding: 0px;" width="320" /></a>Pada masa kepemimpinan Abon, kemajuan dayah MUDI Mesra semakin meningkat pesat, Jumlah santri dari jumlah ratusan menjadi ribuan, bangunan fisik dayah pun juga berkembang sesuai dengan perkembangan zaman yang terus maju. Selain dari aktifitas Abon di dayah, Abon juga membuka pengajian mingguan di Jeunieb yang dikenal dengan Balee Hameh, karena pengajian diadakan seminggu sekali pada hari Kamis.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Disamping aktifitas dakwah melalui majelis pengajian, Abon juga ikut dalam pembangunan fisik, seperti membangun jalan menuju perkebunan di Desa Gle Mendong Samalanga, dan menggarap sawah yang telah terlantar bertahun-tahun. Bersama-sama dengan murid-muridnya serta dibantu oleh masyarakat sekitar, Abon menata kembali perkebunan dan persawahan telantar, semua beliau lakukan demi hidupnya perekonomian masyarakat.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Dalam dunia perpolitikan, Abon pernah memberi dukungan kepada partai PERTI. Abon memilih partai tersebut karena partai ini berlatarbelakang faham ahlussunnah waljama‘ah.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Ada satu pesan yang sangat sering diamanahkan kepada murid-muridnya yaitu belajar-mengajar (beut-seumubeut), di mana pun dan dalam kondisi bagaimana pun sepulang dari dayah nantinya, walau hanya bermodal sebuah balai di depan rumah dan hanya mampu mengajarkan cara membaca al-quran saja.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Pesan tersebut telah menjadi doktrin yang menjiwai pemikiran murid-murid beliau. Kiranya inilah misi utama beliau yang sekarang telah nyata hasilnya. Terbukti dari banyak dayah dan balai pengajian di sebagian besar wilayah Aceh, merupakan lembaga yang dipimpin oleh alumni Dayah LPI MUDI Mesjid Raya. Dari seluruh murid Syeikh Abuya Muda Waly al-Khalidy, Abon Abdul Aziz merupakan ulama yang paling banyak melahirkan penerus. Beliau berhasil mendidik kader ulama melebihi dari murid-murid Abuya yang lain.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Selain pesan untuk selalu beut-seumebeut (belajar mengajar) dalam hal mencari nafakah Abon juga selalu menekankan murid-murid beliau supaya bekerja dan memiliki usaha jangan hanya berpangku tangan mengharap bantuan dan sedekah orang lain yang Abon istilah dengan kata beliau “leubee lam aree”.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">Firasat Tajam Abon</b></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Selain itu, Abon juga memiliki firasat yang tajam dan kuat. Ini merupakan salah satu karamah beliau. Beberapa perkataan beliau terbukti kebenarannya. Beberapa kisah ketajaman firasat Abon yang kami dengar antara lain:</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Diceritakan oleh Abu Mudi, pada suatu hari datang dua santri baru di dayah Mudi. Pada saat menghadap Abon, salah seorang dari santri baru tersebut dipandang oleh Abon dengan cukup lama, setelah ke dua santri tersebut keluar, Abu Mudi yang menyaksikan hal tersebut bertanya kepada Abon, mengapa Abon berlaku demikian, Abon menjawab “Esok hari ia akan pergi meninggalkan dayah”. Abu Mudi pun bertanya :</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
”Bagaimana dengan santri yang satu lagi?” Abon menjawab bahwa ia akan bertahan di dayah selama beberapa saat. Esok harinya hal ini terbukti, santri yang dipandang oleh Abon tersebut langsung hengkang dari dayah, sedangkan yang satu lagi tetap bertahan sampai beberapa tahun.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Abon pernah ditanyakan oleh salah satu murid mengapa Abon tidak membentuk ikatan alumni sebagaimana dilakukan oleh Abu Tepin Raya pada Dayah beliau, Darus Sa`adah. Abon menjawab: itu tidak perlu saya pikirkan, suatu saat akan dipikirkan oleh mereka sendiri. Hal ini tersebukti , saat ini alumni Mudi telah memiliki satu ikatan organisasi yang tergabung dalam Yayasan al-Aziziyah.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Abu Mudi menceritakan, Pada awalnya waled Nu (Tgk.Nuruz Zahri, pimpinan pesantren Nurul Aiman, Samalanga) hanya mendirikan panti asuhan bukan sebuah dayah. pada suatu ketika Abon mengatakan kepada bahwa” nyak Nu (waled Nu) suatu saat akan mendirikan Dayah. Hal ini terbukti bahwa sekarang ini panti asuhan yang dikelola Waled Nu telah berkembang menjadi satu dayah yang besar yang terletak tidak jauh dari Dayah Mudi Mesra.</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Dalam hal mendidik muridnya, Abon juga mencoba mental murid-murid beliau. Hal ini semua bertujuan untuk tazkiyah hati murid. Seperti yang oleh Abu Mudi, pada suatu hari Abu Mudi sudah siap dengan pakaian yang rapi ingin menuju ke pasar Samalanga, tiba-tiba beliau dipanggil oleh Abon, setelah sampai didepan Abon, beliau mengajak Abu Mudi menuju kesawah tanpa menunggu Abu Mudi mengganti pakain. Akhirnya Abu Mudi ikut bersama Abon menuju sawah dengan pakaian yang rapi. </div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Sampai disawah, Abon menyuruh kepada Abu Mudi untuk memperbaiki pematang sawah. Abu Mudi segera melakukannya, sedangkan Abon memperhatikan bagaimana pekerjaan Abu Mudi. Setelah selesai barulah Abon mengatakan bahwa hasil kerja Abu Mudi salah, sehingga Abu Mudi harus memulainya dari pertama lagi. Rupanya Abon sengaja tidak menegur kesalahan Abu Mudi dari awal Karena ingin menguji Abu Mudi. </div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="margin: 0px; padding: 0px;">Wafat</b></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Abon berpulang ke hadharat-Nya pada tanggal 9 Jumadil Akhir 1409/17 Januari 1989 dalam usia 58. Beliau dikebumikan di Samalanga, di komplek putra Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga Kabuapten Bireuen. Semoga Allah memberi pengampunan kepada beliau, menempatkan beliau dalam satu kebun daripada kebun syurga sesuai dengan amal baik yang telah beliau lakukan. Amiin!</div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
Tepat pada tanggal 20 April 2013, seluruh murid-murid dan pecinta Abon akan memperingati Haul dengan acara doa bersama untuk almarhum Abon serta acara mubahatsah ulama dan seminar . Semoga Allah memberikan kepada kita semua semangat Abon sehingga mampu melanjutkan perjuangan beliau dalam mepertahankan aqidah Ahlus sunnah wal jamaah.</div>
<br style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="color: #666666; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;">(Buku profil ringkas Dayah MUDI Mesjid Raya, Samalanga / Al-Aziziyah)</span><br style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-32569902644489718852013-06-11T01:32:00.001-07:002013-06-11T01:32:34.914-07:00abu ibrahim wayla<span style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; border: 1px solid rgb(160, 160, 160); box-shadow: rgb(0, 0, 0) 0px 0px 0px 0px; color: black; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px auto 5px; padding: 0px; text-align: center;"><tbody style="margin: 0px; padding: 0px;">
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="border-bottom-left-radius: 7px; border-bottom-right-radius: 7px; border-top-left-radius: 7px; border-top-right-radius: 7px; box-shadow: black 0px 0px 0px 0px; font-family: ghisa; font-weight: normal; margin: 0px; padding: 0px; text-shadow: black 0px 0px 0px;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6RJ77xBqLa4efIBHIJFvrXkDgWxzZPT59QWEruRaQKdlR4QV4whBhyvROiWOfsO9GjNjIH6w3ukxSy1P0x9vPoByVzEP5UyuUxC-7xLNLQZ27OYXGQh2-UHjgmgJDZ03KD3mO4l7HCXsi/s1600/abu-ibrahim-woila.jpg" style="box-shadow: transparent 0px 0px 0px 0px; margin: 0px auto; padding: 0px;" /></td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td class="tr-caption" style="background-color: #e2e1e1; background-image: url(http://cdn.mediafire.com/images/backgrounds/signup/noise_overlay.png); border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px solid transparent; box-shadow: black 0px 0px 0px 0px; font-family: helvetica; font-size: 10px; font-weight: normal; height: 12px; margin: 0px; padding: 5px 2px 5px 1px; text-shadow: black 0px 0px 0px;">Almarhum (Waliyullah) Aceh, Abu Ibrahim Woyla</td></tr>
</tbody></table>
</span><br />
<div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<h3>
<span style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">Keajaiban-keajaiban yang melekat pada sosook Abu Ibrahim Woyla, yang oleh sebagian ulama di Aceh menilai bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang sudah mencapai tingkat Waliyullah (Wali Allah)<a name='more'></a></b></span></h3>
</div>
<h4>
<span style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span>Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama pengembara. Ulama ini dalam masyarakat Aceh lebih dikenal dengan Abu Ibrahim Karamah (Keramat). Belum pernah terjadi dalam sejarah di Woyla (Aceh Barat) bila seseorang meninggal ribuan orang datang melayat (takziah) kecuali pada waktu wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Selama hampir 30 hari meninggalnya Abu Ibrahim Woyla masyarakat Aceh berduyun-duyun datang melayat ke kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat sebagai tempat peristirahatan terakhir Abu Ibrahim Woyla. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Selama 30 hari itu ribuan orang setiap hari tak kunjung henti datang menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Abu Ibrahim Woyla, sehingga pihak keluarga menyediakan 400 kotak air aqua gelas dan tiga ekor lembu setiap hari dari sumbangan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk menjamu tamu yang datang silih berganti ke tempat wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Begitulah pengaruh ke-ulama-an Abu Ibrahim Woyla dalam pandangan masyarakat Aceh, terutama di wilayah Pantai barat selatan Aceh.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Abu Ibrahim Woyla yang bernama lengkap Teungku (Ustadz/Kiyai) Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M. Menurut riwayat, pendidikan formal Abu Ibrahim Woyla hanya sempat menamatkan Sekolah Rakyat (SR), selebihnya menempuh pendidikan Dayah (Pesantren Salafi/Tradisional) selama hampir 25 tahun. Sehingga dalam sejarah masa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah belajar 12 tahun pada Syeikh Mahmud seorang ulama asal Lhok Nga Aceh Besar yang kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda di Kecamatan Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Di antara murid Syeikh Mahmud ini selain Abu Ibrahim Woyla juga Abuya Syeikh Muda Waly Al-Khalidy yang kemudian Abu Ibrahim Wayla berguru padanya, Abuya Muda Waly adalah sebagai seorang ulama tareqat naqsyabandiyah tersohor di Aceh.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Menurut keterangan, Syeikh Muda Waly hanya sempat belajar pada Syeikh Mahmud sekitar 3 tahun, kemudian pindah ke Aceh Besar dan belajar pada Abu Haji Hasan Krueng Kale dan Abu Hasballah Indrapuri. setelah itu Syeikh Muda Waly pindah ke Padang dan belajar pada Syeikh Jamil Jaho di Padang Panjang. beberapa tahun di Padang Syeikh Muda Waly melanjutkan pendidikan ke Mekkah, kemudian Syeikh Muda Waly kembali kepadang dan pulang ke Aceh Selatan untuk mendirikan Pesantren Tradisional di Labuhan Haji Aceh Selatan. <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Saat itulah Abu Ibrahim Woyla sudah mengetahui bahwa Syeikh Muda Waly telah kembali dari Mekkah dan mendirikan Dayah, maka Abu Ibrahim Woyla kembali belajar pada Syeikh Muda Waly untuk memperdalam ilmu tareqat naqsyabandiyah. Namun sebelum itu Abu Ibrahim Woyla pernah belajar pada Abu Calang (Syeikh Muhammad Arsyad) dan Teungku Bilal yatim (Suak) bersama rekan seangkatannya yaitu (alm) Abu Adnan Bakongan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Setelah lebih kurang 3 tahun memperdalam ilmu tareqat pada Syeikh Muda Waly, Abu Ibrahim Woyla kembali ke kampung halamannya, tapi tak lama setelah itu Abu Ibrahim Woyla mulai mengembara yang dimana keluarga sendiri tidak mengetahui kemana Abu Ibrahim Woyla pergi mengembara. Menurut riwayat dari Teungku Nasruddin (menantu Abu Ibrahim Woyla) semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah menghilang dari keluarga selama tiga kali, Pertama, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 2 bulan, Kedua, Abu Ibrahim Woyla menghilang selama 2 tahun dan Ketiga, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 4 tahun yang tidak diketahui kemana perginya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Dalam kali terakhir inilah Abu Ibrahim Woyla kembali pada keluarganya di Pasi Aceh, pihak keluarga tidak habis pikir pada perubahan yang terjadi pada Abu Ibrahim Woyla. Rambut dan jenggotnya sudah demikian panjang tak ter-urus, pakaiannya sudah compang camping dan kukunya panjang seadanya. mungkin bisa kita bayangkan seseorang yang menghilang selama 4 tahun dan tak sempat untuk mengurus dirinya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Begitulah kondisi Abu Ibrahim Woyla ketika kembali ke tengah keluarganya setelah 4 tahun menghilang, maka wajar bila secara duniawiyah dalam kondisi seperti itu sebagian masyarakat Woyla menganggap Abu Ibrahim Woyla sudah tidak waras lagi.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Abu Ibrahim Woyla oleh banyak orang dikenal sebagai ulama agak pendiam dan ini sudah menjadi bawaannya sewaktu kecil hingga masa tua. Beliau hanya berkomunikasi bila ada hal yang perlu untuk disampaikan sehingga banyak orang yang tidak berani bertanya terhadap hal-hal yang terkesan aneh bila dikerjakan Abu Ibrahim Woyla.</h4>
<span style="font-family: calibri; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; border: 1px solid rgb(160, 160, 160); box-shadow: rgb(0, 0, 0) 0px 0px 0px 0px; margin: 0px auto 5px; padding: 0px; text-align: center;"><tbody style="margin: 0px; padding: 0px;">
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="border-bottom-left-radius: 7px; border-bottom-right-radius: 7px; border-top-left-radius: 7px; border-top-right-radius: 7px; box-shadow: black 0px 0px 0px 0px; font-family: ghisa; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-shadow: black 0px 0px 0px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtZ64JokiDSWQdHJqKntvprbvTHPhliwuqVQImYBnSENLRSGu2JW8vzA5tIcUbXIcl35DwgaKF5bhiN-HBj3BwprHqqMUfQ4VIGeUTaZisZsNcc1JaCBbhT00FY-z_bRsJoY2S0XewihA/s1600/abu-ibrahim-waila.jpg" imageanchor="1" style="color: white; margin: 0px auto; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtZ64JokiDSWQdHJqKntvprbvTHPhliwuqVQImYBnSENLRSGu2JW8vzA5tIcUbXIcl35DwgaKF5bhiN-HBj3BwprHqqMUfQ4VIGeUTaZisZsNcc1JaCBbhT00FY-z_bRsJoY2S0XewihA/s400/abu-ibrahim-waila.jpg" style="box-shadow: transparent 0px 0px 0px 0px; margin: 0px; padding: 0px;" width="400" /></a></td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td class="tr-caption" style="background-color: #e2e1e1; background-image: url(http://cdn.mediafire.com/images/backgrounds/signup/noise_overlay.png); border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px solid transparent; box-shadow: black 0px 0px 0px 0px; font-family: helvetica; font-size: 10px; height: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 5px 2px 5px 1px; text-align: right; text-shadow: black 0px 0px 0px;">Almarhum Abu Ibrahim Woyla</td></tr>
</tbody></table>
<h3>
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sikap Abu Ibrahim Woyla seperti itu sangat dirasakan oleh keluarganya, namun karena mereka sudah tau sifat dan pembawaannya demikian, keluarga hanya bisa pasrah terhadap pilihan jalan hidup yang ditempuh Abu Ibrahim Woyla yang terkadang sikap dan tindakannya tidak masuk akal. Tapi begitulah orang mengenal sosok Abu Ibrahim Woyla.<br />Abu Ibrahim Woyla memiliki dua orang isteri, isteri pertama bernama Rukiah, dari hasil pernikahan ini Abu Ibrahim Woyla dikaruniai 3 orang anak, seorang laki-laki dan 2 perempuan. yang laki-laki bernama Zulkifli dan yang perempuan bernama Salmiah dan Hayatun Nufus. Sementara pada isteri keduanya yang beliau nikahi di Peulantee, Aceh Barat, dua tahun sebelum beliau meninggal tidak dikaruniai anak.<br />Menurut cerita tatkala isteri pertamanya hamil 6 bulan untuk anak pertama yang dikandung Ummi Rukian, kondisi Abu Ibrahim Woyla saat itu seperti tidak stabil, sehingga beliau mengatakan pada isterinya “Saya mau belah perut kamu untuk melihat anak kita”, kata Abu Ibrahim Woyla pada isterinya yang pada saat itu membuat keluarganya tak habis pikir terhadap apa yang diucapkan Abu Ibrahim Woyla pada isterinya itu. Karena perkataan seperti itu dianggap perkataan yang sudah diluar akal sehat, maka keluarga dengan cemas menggatakan kita tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Abu Ibrahim Woyla yang meminta untuk membelah perut isterinya yang sedang mengandung 6 bulan. Meskipun begitu, perkataan yang pernah diucapkan itu tak pernah dilakukannya.<br />Pada tahun 1954 sebenarnya tahun yang sangat membahagiakan bagi pasangan suami-isteri karena pada tahun itu lahir anak pertama dari pasangan Abu Ibrahim Woyla dan Ummi Rukiah, akan tetapi kehadiran seorang pertama itu bagi Abu Ibrahim Woyla bukanlah sesuatu yang istimewa. Abu Ibrahim Woyla saat itu hanya pulang sebentar menjenguk anaknya yang baru lahir, kemudian beliau pergi kembali mengembara entah kemana. Ketika anak pertamanya yang diberi nama Salmiah sudah besar, menurut cerita Teungku Nasruddin barulah kondisi Abu Ibrahim Woyla kembali normal hidup bersama keluarganya. Dan saat itu Abu Ibrahim Woyla sempat membuka lahan perkebunan di Suwak Trieng untuk menjadi harta yang ditinggalkan untuk keluarganya di kemudian hari.<br />Pada saat itu kehidupan Abu Ibrahim Woyla bersama keluarganya sudah sangat harmonis hingga lahir anak kedua, Hayatun Nufus dan anaknya yang ketiga Zulkifli. Semua keluarganya sangat bersyukur karena Abu Ibrahim Woyla telah tinggal bersama keluarganya. Namun apa mau dikata, tak lama setelah lahir anaknya yang ketiga Abu Ibrahim Woyla kembali meninggalkan keluarganya dan entah kemana. Sehingga Ummi Rukiah tidak tahan lagi dengan ketidakpedulian Abu Ibrahim Woyla terhadap nafkah keluarganya, isterinya minta untuk pulang ke Blang Pidie daerah asalnya.<br />Alasan isterinya untuk pulang ke Blang Pidie memang tepat, karena menurutnya Abu Ibrahim Woyla tidak lagi peduli kepada keluarga, beliau hanya asyik berzikit sendiri dan pergi kemana beliau suka. akan tetapi, keinginan Ummii Rukian untuk kembali ke Blang Pidie tidak terwujud karena Allah mempersatukan Abu Ibrahim Woyla dan isterinya sampai akhir hayatnya.<br /><b style="margin: 0px; padding: 0px;">Kisah Keajaiban dan Aneh</b>Bila kita dengar kisah dan cerita tentang Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya tak ubah seperti kita membaca kisah para sufi dan ahli tashawwuf. Banyak sekali tindakan yang dikerjakan Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya yang terkadang tidak dapat diterima secara rasional, karena kejadian yang diperankannya termasuk di luar jangkauan akal pikiran manusia. Untuk mengenal prilaku Abu Ibrahim Woyla haruslah menggunakan pikiran alam lain sehingga menemukan jawaban apa yang dilakukan Abu Ibrahim Woyla itu benar adanya.<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 4px; border-top-right-radius: 4px; border: 1px solid rgb(160, 160, 160); box-shadow: rgb(0, 0, 0) 0px 0px 0px 0px; float: right; margin: 0px 0px 5px 1em; padding: 0px; text-align: right;"><tbody style="margin: 0px; padding: 0px;">
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="border-bottom-left-radius: 7px; border-bottom-right-radius: 7px; border-top-left-radius: 7px; border-top-right-radius: 7px; box-shadow: black 0px 0px 0px 0px; font-family: ghisa; font-size: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; text-shadow: black 0px 0px 0px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXaYLIGVgzY3wkDFaHyezAbQ9Wep-xqSi-c5Y0-BKMo9SE3_oGmgtsbWfd3sRRq4XUShyphenhyphenSPgKSsPKfR-5b92chlMMrVA4NRG5In7yg5bGI8pZtp5VPWIK24pj2zOlKTzVOqPEJNplm80l0/s1600/Abu+ibrahim+wayla.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: white; margin: 0px auto 1em; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXaYLIGVgzY3wkDFaHyezAbQ9Wep-xqSi-c5Y0-BKMo9SE3_oGmgtsbWfd3sRRq4XUShyphenhyphenSPgKSsPKfR-5b92chlMMrVA4NRG5In7yg5bGI8pZtp5VPWIK24pj2zOlKTzVOqPEJNplm80l0/s1600/Abu+ibrahim+wayla.jpg" style="box-shadow: transparent 0px 0px 0px 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /></a></td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td class="tr-caption" style="background-color: #e2e1e1; background-image: url(http://cdn.mediafire.com/images/backgrounds/signup/noise_overlay.png); border-bottom-left-radius: 4px; border-bottom-right-radius: 4px; border-top-left-radius: 0px; border-top-right-radius: 0px; border: 0px solid transparent; box-shadow: black 0px 0px 0px 0px; font-family: helvetica; font-size: 10px; height: 12px; line-height: 12px; margin: 0px; padding: 5px 2px 5px 1px; text-align: center; text-shadow: black 0px 0px 0px;">Alm. Abu Ibrahim Woyla berkunjung ke sebuah tempat.</td></tr>
</tbody></table>
Itulah keajaiban-keajaiban yang melekat pada sosok Abu Ibrahim Woyla, yang oleh sebagian ulama di Aceh menilai bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang sudah mencapai tingkat Waliyullah (Wali Allah). hal itu diakui Teungku Nasruddin, memang banyak sekali laporan masyarakat yang diterima keluarga menceritakan seputar keajaiban kehidupan Abu Ibrahim Woyla.<br />Hal ini terbukti semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla selalu mendatangi tempat-tempat dimana umat selalu dalam kesusahan, kegelisahan dan musibah beliau selalu ada di tengah-tengah masyarakat itu. Namun orang sulit memahami maksud dan tujuan Abu Ibrahim Woyla untuk apa beliau mendatangi tempat-tempat seperti itu, karena kedatangannya tidak membawa pesan atau amanah apapun bagi masyarakat yang didatanginya. Abu Ibrahim Woyla hanya datang berdoa di tempat-tempat yang ia datangi, tutur Teungku Nasruddin.<br />Dalam hal ini Ustadz (Teungku disingkat Tgk) Muhammad Kurdi Syam (seorang warga Kayee Unoe, Calang yang sangat mengenal Abu Ibrahim Woyla menceritakan bahwa Abu Ibrahim Woyla kebetulan sedang berjalan kaki, beliau terkadang masuk ke sebuah rumah tertentu milik masyarakat yang dilawatinya, ia mengelilingi rumah tersebut sampai beberapa kali kemudian berhenti pas di halaman rumah itu dan menghadapkan dirinya ke arah rumah tersebut dengan berzikir <i style="margin: 0px; padding: 0px;">LA ILAHA ILLALLAH</i> yang tak berhenti keluar dari mulutnya, setelah itu Abu Ibrahim Woyla pergi meninggalkan rumah itu.<br />Tidak ada yang tahu makna yang terkandung di balik semua itu, apakah agar penghuni rumah itu terhindar dari bahaya yang akan menimpa mereka atau mendoakan penghuni rumah itu agar dirahmati Allah? <i style="margin: 0px; padding: 0px;">Wallahu A’lam.</i>Menurut Tgk Nasruddin , dilihat dari kehidupannya, Abu Ibrahim Woyla sepertinya tidak lagi membutuhkan hal-hal yang bersifat duniawi, ia mencontohkan, kalau misalnya Abu Ibrahim Woyla memiliki uang, uang tersebut bisa habis dalam sekejap mata dibagikan kepada orang yang membutuhkan dan biasanya Abu Ibrahim Woyla membagikan uang itu kepada anak-anak dalam jumlah yang tidak diperhitungkan (sama seperti amalan Rasulullah). Begitulah kehidupan Abu Ibrahim Woyla dalam kehidupan sehari-hari.<br />Keajaiban lain yang membuat masyarakat tak habis pikir dan bertanya-tanya adalah soal kecepatan beliau melakukan perjalanan kaki yang ternyata lebih cepat dari kendaraan bermesin. Memang kebiasaan Abu Ibrahim Woyla kalau pergi kemana-mana selalu berjalan kaki tanpa menggunakan sendal. Bagi orang yang belum mengenalnya bisa beranggapan bahwa Abu Ibrahim Woyla sosok yang tidak normal. Karena disamping penampilannya yang tidak rapi, mulutnya terus komat kamit mengucapkan zikir sambil berjalan.<br />Tgk Muhammad Kurdi Syam menceritakan suatu ketika Abu Ibrahim Woyla sedang jalan kaki di Teunom menuju Meulaboh (perjalanan yang memakan waktu 1 sampai 2 jam dengan kendaraan bermotor), yang anehnya Abu Ibrahim Woyla ternyata duluan sampai di Meulaboh, padahal yang punya mobil tadi tahu bahwa tidak ada kendaraan lain yang mendahului mobilnya, kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi, malah bagi masyarakat di pantai barat yang sudah mengganggap itulah kelebihan sosok ulama keramat Abu Ibrahim Woyla yang luar biasa tidak sanggup dinalar oleh pikiran orang biasa.<br />karena tak heran kalau Abu Ibrahim Woyla berada seperti di pasar, misalnya semua pedagang di pasar itu berharap agar Abu Ibrahim Woyla dapat singgah di toko mereka, karena mereka ingin mendapatkan berkah Allah melalui perantaran Abu Ibrahim Woyla. Namun tidak segampang itu karena Abu Ibrahim Woyla punya pilihan sendiri untuk mampir di suatu tempat.<br />Seperti yang diceritakan Tgk Muhammad Kurdi Syam, suatu waktu Abu Ibrahim Woyla sedang berada di Lamno, Aceh Jaya. lalu bertemu dengan seseorang yang bernama Samsul Bahri yang sedang bekerja di Abah Awe, saat itu kebetulan Abu Ibrahim Woyla membawa dua potong lemang.<br />Ketika mampir di situ Abu Ibrahim Woyla meminta sedikit air, setelah air itu diberikan Samsul lalu Abu Ibrahim Woyla memberikan dua potong lemang tersebut kepada Samsul tapi Samsul menolaknya karena menurut Samsul bahwa lemang tersebut adalah sedekah orang yang diberikan kepada Abu Ibrahim Woyla. karena tidak mau diterima Samsul, lemang itu dibuang Abu Ibrahim Woyla yang tak jauh dari tempat duduknya, spontan saja Samsul tercengang dengan tindakan Abu yang membuang lemang begitu saja, karena merasa bersalah lalu Samsul ingin mengambil lemang yang sudah dibuang tersebut, namun sayang, ketika mau diambil lemang itu hilang secara tiba-tiba.<br />Dalam kejadian lain, Tgk Nasruddin menceritakan suatu ketika (sebelum Tgk Nasruddin menjadi menantu Abu Ibrahim Woyla), tiba-tiba shubuh pagi Abu Ibrahim Woyla datang ke almamaternya ke Pesantren Syeikh Mahmud, kaki Abu Ibrahim Woyla kelihatan sedikit pincang sebelah kalau beliau berjalan. Kedatangan Abu Ibrahim Woyla disambut Tgk Nasruddin dan teman-teman sepengajian lainnya.<br />Lalu Abu meminta sedikit nasi untuk sarapan pagi, “nasinya ada, tapi tidak ada lauk pauk apa-apa Abu” kata Tgk Nasruddin, “Nggak apa-apa, saya makan pakai telur saja, coba lihat dulu di dapur mungkin masih ada satu telur tersisi” jawab Abu Ibrahim Woyla, lalu Tgk Nasruddin menuju ke dapur, ternyata di tempat yang biasa ia simpan telur terdapat satu butir telur, padahal seingatnya tidak ada sisa telur lagi karena sudah habis dimakan.<br />Lantas sambil menyuguhkan Nasi kepada Abu Ibrahim Woyla, Tgk Nasruddin bertanya, “Kenapa dengan kaki Abu ?” Abu menjawab “saya baru pulang dari bukit Qaf (Mekkah), disana banyak sekali tokonya tapi tidak ada penjualnya. Namun kalau kita ingin membeli sesuatu kita harus membayar di mesin, kalau tidak kita bayar kita akan ditangkap polisi”, Abu meneruskan “setelah saya belanja di toko-toko itu lalu saya naik kereta api dan sangat cepat larinya, karena saya takut duduk dalam kereta api itu , maka saya lompat dan terjatuh hingga membuat kaki saya sedikit terkilir, makanya saya agak pincang, tapi sebentar lagi juga sembuh”.<br />Kejadian serupa juga dialami oleh keluarga dekat Abu Ibrahim Woyla sendiri, suatu hari Abu mengunjungi salah seorang saudaranya untuk meminta sedikit nasi dengan lauk sambel udang belimbing, lalu tuan rumah itu mengatakan pada isterinya untuk menyiapkan nasi dengan sambel udang belimbing untuk Abu Ibrahim Woyla, tapi isterinya memberi tahu bahwa pohon belimbingnya tidak lagi berbuah, “baru kemarin sore saya lihat pohon belimbingnya lagi tidak ada buahnya” kata sang isteri pada suaminya. Tapi suaminya terus mendesak isterinya “coba kamu lihat dulu, kadang ada barang dua tiga buah sudah cukup untuk makan Abu” katanya.lalu isterinya pergi ke pohon belakang rumah, ternyata belimbing itu memang didapatkan tak lebih dari tiga buah di pohon yang kemarin sore dilihatnya.<br />Demikian pula ketika hendak melangsungkan pernikahan anak pertama Abu Ibrahim Woyla, yaitu Salmiah, msyarakat di kampung melihat sepertinya Abu Ibrahim Woyla tidak peduli terhadap acara pernikahan anaknya. Padahal acara pernikahan itu akan berlangsung beberapa hari lagi, tapi Abu Ibrahim Woyla tidak menyiapkan apa-apa untuk menghadapi acara pernikahan anaknya itu, bahkan uang pun tidak beliau kasih pada keluarga untuk kebutuhan acara tersebut. Namun ajaibnya pada hari “H” (hari pernikahan berlangsung) ternyata acara pernikahan anaknya berlangsung lebih besar dari pesta-pesta pernikahan orang lain yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan segala sesuatunya.<br />Begitulah sebagian dari perjalanan riwayat hidup seorang ulama dan aulia Abu Ibrahim Woyla yang sulit dicari penggantinya di Aceh sekarang ini. Beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari sabtu pukul 16.00 WIB tanggal 18 Juli 2009 di rumah anaknya di Pasi Aceh Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat dalam usia 90 tahun.<br />Tim Majalah Santri Dayah pernah berziarah ke makan beliau pada pertengahan tahun 2012, melihat makan yang dijaga oleh anak tertuanya, banyak sekali diziarahi oleh masyarakat. Namun pihak keluarga sangat hati-hati dan berpesan pada penziarah agar makan Abu Ibrahim Woyla tidak dijadikan tempat pemujaan (yang membawa kepada syirik).<br /><span style="color: #666666; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">(Dinukil majalah Santri Dayah | santridayah.com)</span></h3>
</div>
<span style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-822632582496553312013-06-11T01:08:00.001-07:002013-06-11T01:08:47.379-07:00Abu Krueng Kalee<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: #FCFCFC; text-align: center;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"> </span><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">“</span></b><b><i><span style="color: #38761d; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: Calibri;">Abu Krueng Kalee nyaris membuat Aceh menjadi sebuah negara yang
berdiri sendiri. Namun semuanya buyar setelah usulan itu tak diterima Daud
Beureueh yang <u>pada akhirnya ia sendiri tertipu janji palsu Soekarno...</u></span></i></b><b><u><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">”</span></u></b><u><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: right;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixP1hclKQCTomA0y-JEVgYPX7vVAyGeX0DDxihenK_ZqbT25saOsABMajiTQE7qydjybWdUdtnkZa-Mzkd3Nw7ZSqH7IKECwvJWS2YAEa0DTpTeCkQKZl4R70EolhplGBYgRlssGVo_JUJ/s1600/ABUKRUENGKALE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixP1hclKQCTomA0y-JEVgYPX7vVAyGeX0DDxihenK_ZqbT25saOsABMajiTQE7qydjybWdUdtnkZa-Mzkd3Nw7ZSqH7IKECwvJWS2YAEa0DTpTeCkQKZl4R70EolhplGBYgRlssGVo_JUJ/s1600/ABUKRUENGKALE.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Sapaan akrab Abu Krueng Kalee jika bertandang ke Gampong Siem,
Aceh Besar, mungkin tak asing lagi bagi masyarakat di sana. Tgk H Muhammad
Hasan Krueng Kalee itulah nama aslinya yang kini telah bersemat megah di sebuah
pondok pesantren: Darul Ihsan Tgk Hasan Krueng Kalee. Pesantren itu juga
dikenal dengan sebutan “Dayah Manyang”.</span></b></div>
<a name='more'></a><b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Abu Krueng Kalee merupakan salah satu ulama kharismatik Aceh. Ia
lahir pada 13 Rajab 1304 H/18 April 1886 M di Gampong Langgoe Meunasah
Keutumbu, Mukim Sangeue, Kabupaten Pidie. Abu, begitu ia disapa, selain piawai
dalam mengajarkan ilmu agama dan pendidikan, juga menjadi sosok ulama yang
begitu peduli dengan keadaan politik dan sosial Aceh pada masa-masa kemerdekaan
Indonesia tahun 1945.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Melihat sepak terjang Abu dan sejarah hidupnya memang sangat
mengagumkan, khususnya bagi generasi Aceh yang ingin tahu banyak tentang kisah
hidup ulama-ulama Aceh yang berjaya pada masanya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Abu Krueng Kalee menjadi ulama bukan karena diagungkan oleh
masyarakat Aceh pada waktu itu, melainkan pengorbanannya pada Aceh yang begitu
besar, sehingga ia diberi gelar “Ma’rifaullah” atau “al A’rif billah”. Gelar
itu ia terima pada sebuah forum tingkat tinggi ulama se-Aceh, 5 Mei 2007, di
Masjid Raya Baiturrahman.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Pada pertemuan itu para ulama Aceh telah sepakat, selain Abu
Krueng Kalee, ada tiga ulama lainnya yang telah sampai pada tingkat
Ma’rifatullah. Dua di antaranya ulama terkemuka masa silam, yakni Syeikh
Abdurrauf as Singkily dan Syeikh Hamzah al Fansuri dan Tgk H Muhammad Waly
Al-Khalidy atau lebih dikenal dengan Tgk H Muda Waly—pendiri salah satu
pesantren terkemuka di Labuhan Haji, Aceh Selatan</span></b><b><span style="font-size: 9pt;">.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-size: 18pt;">Pandangan Politik Abu</span></u></b><b><u><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Berbicara masalah politik (siyasah) bukan barang langka bagi Abu,
terlebih setelah Indonesia merdeka. Abu piawai dalam mengambil berbagai
keputusan politik di Aceh, karena didasari pada penguasaannya terhadap pelbagai
ilmu sejarah, baik sejarah Islam (tarikh al Islamy) maupun dunia.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Dari itu, Abu mampu mengkaji elemen-elemen sosial dan politik
dalam menghadapi berbagai persoalan dan peristiwa yang muncul saat itu.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Dalam biografi singkat “Teungku Haji Muhammad Hasan Krueng Kalee
(1886-1973): Ulama Besar dan Guru Umat” yang diterbitkan Yayasan Darul Ihsan
Tgk Hasan Krueng Kalee disebutkan, pada hakikatnya seseorang yang ingin
mendalami kandungan Alquran dengan baik dan benar, mutlak harus mengetahui Sirah
Nabawiyah sebagai upaya mengambil suatu hukum dan i’tibar serta memahami dengan
benar ilmu fiqh sirah.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Hal itulah yang dipraktikkan Abu dalam menghadapi berbagai
peristiwa politik yang terjadi di Aceh dan nusantara semasa hidupnya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Perannya sebagai seorang ulama salafi dan sufi terkemuka, tidak
membuatnya jauh dari berbagai persoalan-persoalan umat. Kiprahnya selalu hadir
mengiringi setiap peristiwa yang muncul di sekelilingnya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Salah satu hal yang masih membekas pada rakyat Aceh adalah
lahirnya “Makloemat Oelama Seloeroeh Atjeh” pada 15 Oktober 1945. Maklumat itu
dicetak dalam bentuk selebaran dan dibagikan ke seluruh Aceh dan wilayah
Sumatera.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Maklumat itu dikeluarkan di Kutaradja (Banda Aceh). Diprakarsai
oleh empat tokoh ulama yang mewakili seluruh ulama Aceh, yakni Tgk H M Hasan
Krueng Kalee, Tgk M Daud Beureueh, Tgk H Dja’far Siddik Lamjabat dan Tgk Ahmad
Hasballah Indrapuri. Maklumat itu merupakan wujud dukungan ulama Aceh terhadap
kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamirkan Presiden Soekarno.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Inti muatannya, maklumat berisi keyakinan para ulama yang bernilai
fatwa: perjuangan mempertahakan kemerdekaan Indonesia adalah sama dengan
perjuangan suci yang disebut perang sabil (jihad fi sabilillah) meneruskan
perjuangan Aceh terdahulu seperti perjuangan Tgk Chik di Tiro dan pahlawan
kebangsaan lainnya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Legitimasi maklumat mewakili rakyat Aceh ini juga mendapat
dukungan penuh dengan dicantumkannya atau diketahui oleh Teuku Nyak Arif selaku
Residen Aceh dan disetujui oleh Tuwanku Mahmud (keturunan Sultan Aceh) selaku
Komite Nasional Indonesia Daerah Aceh (KNIDA).<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Tak lama setelah keluarnya Maklumat Bersama itu, Abu mengeluarkan
seruan/maklumat tersendiri. Seruan yang sangat penting atas nama pribadinya
pada 25 Oktober 1945. Isinya tak jauh beda dengan maklumat bersama.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Seruan yang ditulis dalam bahasa Arab Jawi itu dicetak oleh Markas
Daerah PRI (Pemuda Republik Indonesia). Disertai surat pengantar yang
ditandatangani Ketua Umum PRI, Ali Hasjmy, 8 November 1945 dengan Nomor
116/1945. Maklumat itu kemudian dikirim ke seluruh pimpinan dan ulama Aceh.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Adanya maklumat itu berdampak positif bagi pemerintahan RI.
Berbagai dukungan fisik dan materil rakyat Aceh untuk membiayai perjuangan
Negara Kesatuan Republik Indonesia tak terbendung, sehingga saat kunjungan
pertama Presiden Soekarno ke Aceh, Juni 1948, dengan lantang Soekarno
menyatakan bahwa Aceh dan segenap rakyatnya adalah modal pertama bagi
kemerdekaan RI.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-size: 18pt;">Aceh Nyaris Berdiri Sendiri</span></u></b><b><u><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Di Blang Padang, Banda Aceh, ada sebuah bangunan tua bekas pusat
pemerintahan Belanda. Kini telah berubah wujud. Dijadikan SMA Negeri 1 Banda
Aceh.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Di ‘gedung setan’, sebutan rakyat Aceh waktu itu terhadap kantor
Belanda (SMAN 1 Banda Aceh kini), menjadi saksi bisu fakta sejarah tanggal 20
Maret 1949. Di gedung itulah pertemuan penting para tokoh-tokoh di Aceh
berlangsung, salah satunya Abu Krueng Kalee.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Pertemuan itu membahas isi sebuah surat tertanggal 17 Maret 1949
yang dikirim Wali Negara Sumatera Timur, DR Teungku Mansur ke Aceh. Saat itu
Aceh merupakan provinsi yang dipimpin seorang Gubernur Militer dan Sipil yang
membawahi wilayah Aceh, Langkat, dan Tanah Karo. Dan surat itu berisi undangan
kepada Tgk M Daud Beureueh selaku Gubernur Militer Aceh untuk menghadiri rapat
yang diberi nama “Muktamar Sumatera” untuk membahas pembentukan “Negara
Republik Federasi Sumatera”.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Padahal, Muktamar Sumatera itu merupakan gagasan terselubung dari
politiknya Gubernur Hindia Belanda Van Mook untuk memecah-belah wilayah
Indonesia yang sudah memproklamirkan kemederkaannya bisa bubar. Van Mook
melakukan itu karena seluruh wilayah di Indonesia saat itu telah berhasil
diduduki Belanda pascaagresi militer ke II tahun 1948.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di bawah kepemimpinan
Syahruddin Prawiranegara yang dibentuk atas perintah Soekarno, akhirnya harus
pindah-pindah, yakni ke Yogyakarta, Bukit Tinggi, dan Aceh, karena kala itu
ibukota RI di Jakarta telah diduduki Belanda serta sejumlah tokoh nasional dan
termasuk Soekarno telah berhasil ditawan Belanda.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Hanya Aceh, satu-satunya yang sepanjang perang revolusi fisik
(1945-1949) tidak berhasil diduduki Belanda, sehingga gagasan yang ditawarkan
oleh Van Mook untuk bergabung dalam Negara Republik Federasi Sumatera (NRFS)
akan membuat Indonesia pada akhirnya tak lagi berwujud.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Kepentingan Belanda untuk Aceh agar bergabung bersama NRFS sangat
besar. Aceh dianggap Belanda telah menjadi daerah modal RI dan tak lagi memberi
dukungan dan perjuangan untuk rakyat Indonesia ke wilayah lain.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Suasana ‘gedung setan’ pun hari itu berlangsung panas. Terjadi
perdebatan sejak jam 10 pagi sampai jelang jam 11 malam. Hasilnya berupa tiga
pilihan: sebagian menerima ajakan Van Mook bergabung bersama NRFS; sebagian
ingin memproklamasikan Aceh sebagai negara sendiri; dan sebagian tetap setia
mempertahankan negara Republik Indonesia.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Dari tiga pilihan itu, hanya Abu yang mengusulkan Aceh untuk
berdiri sendiri. Berbagai pertimbangan Abu uraikan. Menurutnya, roda
pemerintahan Republik Indonesia sudah lumpuh. Secara defacto, wilayah RI sudah
kembali diduduki Belanda, kecuali Aceh.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Selain itu, Aceh telah memiliki sejarah dan kemampuan secara
militer untuk berdiri sendiri lewat salah satu komando Tgk Daud Beureueh yang
menjabat Gubernur Militer dan Sipil untuk Aceh, Langkat, dan, Tanah Karo,
sehingga berbagai alat persenjataan berat peninggalan Jepang yang berhasil
dikuasai pejuang Aceh bisa menjadi salah satu modal kemampuan Abu dan para
ulama lain untuk menggalang kekuatan rakyat dalam mendukung gagasan tersebut.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Namun saat berbagai gagasan dan uraian disampaikan Abu, Tgk Daud
Beureueh juga meminta pendapat peserta rapat atas tawaran Van Mook, tetapi
tidak ada satupun dari mereka memberikan tanggapan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Menurut Tgk Ishak Ibrahim, salah satu anggota TNI yang pernah bertugas
di Makassar dan pada masa DI/TII menjabat sebagai komandan Batalion DI/TII
wilayah Darussalam, malam itu Tgk Daud Beureueh akhirnya menanyakan tanggapan
ke Abu tentang tawaran Van Mook.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fcfcfc; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Abu dengan tegas menjawab,</span></b><span style="font-size: 10.5pt;"> </span><b><span style="font-size: 12pt;">“</span></b><b><i><span style="color: #38761d; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kalau mau senang, lepaskan Aceh dari RI. Ambil yang baik
meskipun itu keluar dari mulut rimueng (harimau)</span></i></b><b><span style="font-size: 12pt;">.”<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Tgk Daud Beureueh menentang keras jawaban Abu. Padahal sosok Abu
di mata Daud Beureueh adalah seorang guree (guru). Daud Beureueh pun kembali
mempertegas: kesetiaan rakyat Aceh terhadap RI bukan dibuat-buat, melainkan
kesetian yang tulus dan ikhlas dengan hati nurani yang penuh perhitungan dan
perkiraan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Dalampidatonya,TgkDaudBeureuehmengatakan;<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fcfcfc; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; text-align: justify;">
<b><i><span style="color: #38761d; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: Calibri;">“…sebab itu, kita tidak
bermaksud untuk membentuk suatu Aceh Raya, karena kita di sini bersemangat
Republiken. Untuk itu, undangan dari Wali Negara Sumatera Timur itu kita
pandang sebagai tidak ada saja, dari karena itu tidak kita balas.”</span></i></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Penolakan Tgk Daud Beureueh juga didasari atas keyakinannya bahwa
Soekarno akan menepati janji-janji yang telah disampaikan dengan linangan air
mata kepadanya dalam kunjungan ke Aceh tahun 1948. Pada Tgk Daud Beureueh,
Soekarno berjanji akan memberikan izin bagi Aceh untuk mengurus daerahnya
sendiri dan menjalankan syariat Islam.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Akhirnya, usulan Abu tak mendapat dukungan penuh dari peserta
rapat. Ia kalah oleh pandangan mayoritas yang ingin tetap bergabung dengan RI.
Hasil akhir pun memutuskan untuk menolak ajakan DR Teungku Mansur dan gejolak
membentuk NRFS berakhir dengan sendirinya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Akan tetapi semangat Abu Krueng Kalee belum surut. Ia didampingi
muridnya Tgk Idrid Lamnyong di kediamannya di Banda Aceh, kembali mengajak Tgk
Daud Beureueh mendirikan Pemerintahan Aceh. Ajakan itu diungkapkannya sehari
menjelang penyerahaan kekuasaan Belanda kepada Indonesia menjadi Republik
Indonesia Serikat (RIS) di Den Haag, 27 Desember 1949.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Namun jawaban Daud Beureueh juga tak berubah. Perdebatan sengit
pun kembali terjadi, hingga akhirnya,Abumengatakan;<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fcfcfc; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">“</span></b><b><i><span style="color: #38761d; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: Calibri;">Mulai jinoe, bek ka peugah sapeu le bak lon, kah hana ka teupeu…
(mulai sekarang jangan katakan apapun lagi pada saya, kamu tidak tahu—apa yang
saya ketahui—)…</span></i></b><b><span style="font-size: 12pt;"> .”<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><u><span style="font-size: 18pt;">Logika Agama dan Ilmu
Hakikah</span></u></b><b><u><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Menelaah secara logika, apa yang disampaikan Tgk Daud Beureueh
lewat pandangannya bersama tokoh-tokoh lain untuk mendukung Aceh tetap
bergabung dengan Republik Indonesia memang tidak dapat disalahkan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Pandangan tersebut terlihat dari motivasi dan prinsip mashalah
yang lebih besar, karena demi memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara
Indonesia yang pada saat itu mati suri. Apalagi janji-janji Soekarno masih
begitu terpatri dalam setiap ingatan rakyat Aceh, sehingga sulit dipercaya jika
janji itu akan dikhianati dikemudian hari. Bak seorang negarawan sejati tentu
akan mengambil kesimpulan yang sama dengan Daud Beureueh.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Abu sendiri dalam menilai persoalan ini tetap merujuk pada logika
agama. Namun di sisi lain Abu juga melihat dengan ilmu hakikah atau disebut
ilmu firasat (laduni). Salah satu ilmu yang diberikan Allah SWT kepada para
walinya yang telah mencapai maqam ma’rifah, sehingga sulit bagi awam untuk
mengerti pada awalnya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Jelas sekali padangan Abu sangat bertolak belakang jika merujuk
apa yang terjadi pada Maklumat Ulama sebelumnya. Namun bagi orang yang paham
sikap dan pola pikir Abu dalam mengambil suatu keputusan, tentu akan menjadi
jelas dan mudah mengerti.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Melihat kondisi awal kemerdekaan, menjadi alasan bahwa
mengharamkan umat Islam keluar dari ketaatan pemimpin jika sudah terpilih atau
diakui secara mayoritas, walaupun pemimpin itu fasiq atau jahat, selama ia
tidak mengharamkan umat untuk mengerjakan salat dan farzu lainnya. Maka menurut
pemahaman sunni, pemimpin itu harus tetap ditaati, walau boleh dibenci.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Lain halnya saat Indonesia pascaagresi militer, di mana Pemerintah
RI sudah lumpuh dan tak bisa lagi berjalan sebagaimana mestinya. Meskipun
demikian situasi di Bukit Tinggi tak lagi aman. Bahkan Daud Beureueh meminta
Presiden PDRI waktu itu Syafruddin Prawinegara hijrah ke Aceh, sehingga
pemerintahan RI masih dapat dipertahankan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Oleh karena itu, secara hukum agama, Aceh sudah memiliki momentum
yang tepat dan boleh untuk mengumumkan negaranya sendiri demi menghindari
kevakuman pemimpin dan pemerintahan, di mana kehilangan pemimpin menurut ajaran
agama dan keyakinan Abu sangat dilarang dalam agama, seperti dalam salah satu
riwayat ulama fiqih mengatakan:</span></b><b><span style="font-size: 9pt;"> “</span></b><b><i><span style="color: #38761d; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: Calibri;">Enam puluh tahun di bawah
pemerintahan imam yang jahat lebih baik dari semalam tanpa pemimpin</span></i></b><b><span style="font-size: 12pt;">.”<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Jadi, bisa dikatakan, tak ada kontradiksi antara kedua pandangan
Abu dalam hal ini. Sebab pandangan tersebut berada dalam situasi dan kondisi
negara yang sangat berbeda. Berbagai sikap politik Abu untuk mendukung dan
lepas dari RI juga berpijak atas dasar agama dan dalil-dalil seperti ayat
Alquran dan Hadis, Ijma serta kajian terhadap ilmu Fiqh Siyasah.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Kini Abu telah tiada, manusia yang hanya bisa berencana namun
takdir Allah untuk menentukan apa yang berlaku. <i>Wallahua’lam.</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<b><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-41109833895834350992013-06-11T00:43:00.001-07:002013-06-11T00:43:50.887-07:00abu awe getah<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9dbkG4GRgtWArvDVnuzPvl5qhjPyPEVFHCOxdnHN7uScO2AK4Nj6EQCq2toLOdQzHlS8yNeSw83iy7dZ84SvaIXDU1drFB1xUNjfQvprBgJs4-FuCeTab-HabXeTcU2cblZ3ydDqgDGJJ/s1600/100_8971.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9dbkG4GRgtWArvDVnuzPvl5qhjPyPEVFHCOxdnHN7uScO2AK4Nj6EQCq2toLOdQzHlS8yNeSw83iy7dZ84SvaIXDU1drFB1xUNjfQvprBgJs4-FuCeTab-HabXeTcU2cblZ3ydDqgDGJJ/s400/100_8971.png" width="400" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: white; font-size: 9.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-no-proof: yes; text-decoration: none; text-underline: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVrFpql3XVm_91AQBHNXYZAr2mAiL6qWLv5vxvP1hI1_36ZC1Yc2YNzqplWEvov9RjWhq64-qUG3GqWK2olBsRGr8xPJUxJYon3zVHeH6VbFAyu_6A2xOvDioWBLipzzhx8JI9C5MXBjk/s1600/100_8971.png"
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVrFpql3XVm_91AQBHNXYZAr2mAiL6qWLv5vxvP1hI1_36ZC1Yc2YNzqplWEvov9RjWhq64-qUG3GqWK2olBsRGr8xPJUxJYon3zVHeH6VbFAyu_6A2xOvDioWBLipzzhx8JI9C5MXBjk/s1600/100_8971.png"
style='width:450pt;height:337.5pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'
o:button="t">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Abon\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"
o:title="100_8971"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></b><b><span style="font-size: 9pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 9.0pt; text-align: center;">
<b><i><span style="color: orange; font-size: 9.0pt; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: Calibri;">Rumoh Tgk. Chik Di Awe
Geutah, Peusangan Siblah Krueng.</span></i></b><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-size: 12pt;"><br />
Di Desa Awe Geutah, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen, ada
rumah adat asli Aceh yang masih berdiri kokoh walau usianya sudah ratusan tahun
lamanya. Namun, dibalik itu banyak yang tidak mengetahui riwayat tentang
pendirinya, Teungku Chik Awe Geutah, seorang ulama yang sangat berperan dalam
mengembangkan agama Islam di Aceh.</span></b></div>
<a name='more'></a><b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Sayangnya jasa-jasa Teungku
Awe Geutah seperti terlupakan. Belum ada sejarawan yang menulis riwayat tentang
ulama Sufi itu. Kebanyakan mereka hanya datang untuk melihat pesona
Rumoh Aceh yang masih terpelihara keasliannya sampai kini. Tanpa ada yang
mau peduli untuk mengabadikannya untuk kita kenang sepanjang masa. Sehingga
dikhawatirkan sejarah tentang tokoh ulama besar Aceh tersebut akan punah ditelan
masa.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Pihak keluarga Teungku Chik Awe Geutah sendiri sudah banyak yang
tidak mengetahui lagi secara mendetail tentang riwayat ulama yang dikenal
keramat itu. Makanya untuk menulis kisah tentang Teungku Chik Awe Geutah sangat
sulit. Sebab, tidak ada literatur atau referensi sebagai pedoman untuk
menguatkan kebenaran penulisan sejarahnya itu.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Untunglah ada seorang peminat sejarah, khususnya tentang riwayat
Teungku Chik Awe Geutah, yang masih tersisa di sana. Namanya Teungku
Syamaun Cut alias Cut Teumeureuhom. Sebenarnya dia bukan bukan keturunan
Teungku Chik Awe Geutah. Tapi kakeknya dulu pernah tinggal bersama anggota
keluarga keturunan Teungku Chik Awe Geutah.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Dari cerita-cerita kakeknya itulah dia banyak mengetahui sejarah
Teungku Chik Awe Geutah. Malah buruh kilang padi itu punya dokumentasi khusus,
dan mengetahui silsilah Teungku Chik Awe Geutah sampai tujuh keturunan hingga
saat ini. Nah, tulisan ini berdasarkan penuturannya kepada saya beberapa waktu
lalu di bawah rumah Aceh tersebut. Keterangan laki-laki berusia 70 tahun itu,
juga dibenarkan beberapa anggota keluarga keturunan Teungku Chik Awe Geutah
yang mendampingi kami ketika itu.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Dikisahkan Cut Teumeuruhom, Teungku Chik Awe Geutah bernama asli Abdul
Rahim bin Muhammad Saleh. Dia seorang ulama Sufi, yang berasal dari Kan’an,
Iraq. Kemudian merantau dan menetap di Desa Awe Geutah, sampai dia meninggal di
sana. Namun tidak diketahui persisnya tahun berapa dia pertama kali
menginjakkan kaki di desa pedalaman Kecamatan Peusangan Siblah Krueng itu. Di
batu nisannya pun tidak tertera tahun meninggal ulama besar tersebut.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Perjalanannya mencari Awe Geutah sebagai tempat menetap, sekaligus
mengembangkan agama Islam yang aman dan damai, punya kisah tersendiri. Syahdan
sekitar abad ke 13 yang lampau, Abdul Rahim bin Muhammad Saleh sekeluarga,
serta tiga pria saudara kandungnya, dan sejumlah pengikutnya melakukan hijrah.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Mereka meninggalkan tanah kelahirannya.Sebab, waktu itu ada
pertentangan antar pemeluk agama Islam di sana, meyangkut perbedaan khilafiyah.
Untuk menghindari perselisihan yang bisa berakibat perpecahan antar pemeluk
agama Islam itulah Abdul Rahim bersama keluarga dan para pengikutnya
berinisiatif melakukan hijrah ke tempat lain.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Pencarian untuk mendapatkan negeri yang aman dan tenteram itu,
membuat mereka harus menyingggahi beberapa tempat. Pertama Abdul Rahim
beserta rombongan mendarat di kepulauan Nicobar dan Andaman di Samudera Hindia.
Kemudian singgah di pulau Weh. Lalu ke pulau Sumatera, yang waktu itu mereka
menyebutnya pulau Ruja. Di pulau tersebut mereka menetap beberapa saat di
Gampong Lamkabeu, Aceh Besar.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Merasa belum menemukan tempat yang cocok sebagai tempat menetap,
lalu mereka melanjutkan lagi pelayaran. Namun seorang saudara kandung Abdul
Rahim tidak mau lagi melanjutkan perjalanan. Namanya tidak diketahui persis.
Dia saat itu sudah memantapkan pilihan hatinya untuk bertahan di sana. Konon
kabarnya dia kemudian menetap di Tanoh Abee. Di sana dia membangun tempat
pengajian. Kelak dia lebih dikenal dengan nama Teungku Chik Tanoh Abee.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Sedangkan pengikut rombongan Abdul Rahim kemudian melanjutkan
pengembaraannya. Rombongan tersebut akhirnya mendarat di Kuala Jangka
(Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen-red). Sebab, mereka melihatdi situ banyak
pelayar yang singgah. Di sana mereka mendapati beberapa toke dari India yang
melakukan transaksi penjualan pinang di Kuala Jangka. Salah satunya bernama
Cende. Dia mengaku kepada Abdul Rahim, sudah sering pulang-pergi ke Kuala
Jangka. Waktu itu Kuala Jangka sudah menjadi pelabuhan yang maju, dan
disinggahi para pedagang dari berbagai negara.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Rombongan Abdul Rahim kemudian menetap di Asan Bideun (Sekarang
Desa Asan Bideun, Kecamatan Jangka-red). Mereka tinggal beberapa waktu dan
mendirikan balai pengajian untuk mengembangkan dan mengajarkan ilmu agama Islam
kepada penduduk di sana. Suatu hari Abdul Rahim melihat beberapa perempuan
setempat, termasuk istrinya, yang kemudian dikenal dengan nama Teungku Itam,
pulang mencuci di sungai dengan berkemben (memakai kain yang menampakkan bagian
dada atas). Melihat pemandangan yang tidak biasanya itu, Abdul Rahim punya firasat
lain. Dia berkesimpulan, Asan Bideun bukanlah tempat yang cocok sebagai tempat
mereka menetap. Negeri itu sudah laklim.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Lalu mereka sepakat pindah ke tempat lain. Kali ini rombongan
terpecahb lagi, mereka terbagi tiga kelompok. Satu kelompok yang dipimpin
adiknya Abdul Rahim menuju Paya Rabo dan menetap di sana (Sekarang Desa Paya
rabo masuk wilayah Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara). Kelompok yang
dipimpin adiknya yang lain pergi dan menetap di Pulo Iboh (Sekarang masuk
wilayah Kecamatan Jangka).<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Sedangkan satu kelompok lagi yang dipimpin Abdul Rahim sendiri
hijrah ke Keudee Asan (Sekarang masuk wilayah Kecamatan Peusangan
Selatan). Di sana rombongan tersebut sempat menetap beberapa waktu, dan
mengadakan pengajian bagi penduduk setempat.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Namun setelah sekian lama menetap di Keudee Asan, dia merasa
tempat itu belum cocok untuk dijadikan tempat menetap yang benar-benar sesuai
keinginannya. Untuk itulah Abdul Rahim melaksanakan shalat istikharah empat
malam berturut-turut, untuk memohon petunjuk dari Allah, dan harus naik ke
atas bukit menghadap empat arah penjuru mata angin.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Malam pertama setelah Abdul Rahim melaksanakan shalat istikharah
tengah malam, dia naik ke sebuah bukit yang cukup tinggi, namanya Gle Sibru
(Sekarang masuk wilayah Desa Cibrek, Kecamatan Peusangan Selatan). Di atas
bukit itu Abdul Rahim berdiri menghadap ke arah selatan. Agak lama juga dia
menatap ke sana, namun tidak tampak apa-apa. Yang terlihat hanya pucuk labu.
Konon kabarnya, pucuk labu yang dilihat Abdul Rahim itu adalah Desa Geulanggang
Labu, Kecamatan Peusangan Selatan sekarang.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Malam kedua, setelah shalat istikharah, Abdul Rahim naik lagi ke
atas bukit tersebut. Kali ini dia menghadap ke arah barat, tapi dia tidak
melihat apapun. Malam berikutnya dia juga melakukan hal yang sama, dengan
menghadap ke arah utara. Hasilnya tetap nihil, tidak mendapatkan petunjuk
apa-apa.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Baru pada malam keempat Abdul Rahim mendapatkan hasilnya. Ketika
dia menghadap ke arah timur, pandangan matanya terlihat sesuatu. Seberkas
cahaya putih bersih dia lihat menyembul di sana. Abdul Rahim berkeyakinan, di
daerah sembulan kilauan cahaya itulah tempat yang aman dan damai sebagai tempat
tinggal yang permanen.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Maka keesokan harinya mereka langsung berangkat menuju ke daerah
asal cahaya tadi. Singkat cerita, sesuai petunjuk Abdul Rahim yang memimpin
perjalanan, tibalah mereka di sebuah tempat yang diyakininya sebagai daerah
asal cahaya itu.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Saat itu, di sana masih berhutan belantara. Kemudian hutan-hutan
itu mereka tebang dan bersihkan untuk dijadikan perkampungan. Suatu hari sambil
melepas lelah, setelah capek bergotong-royong, Abdul Rahim menanyakan pada
rekan-rekannya, apa nama yang cocok ditabalkan untuk tempat pemukiman baru itu.
Ada beberapa nama yang diusulkan mereka, tapi dirasakan tidak ada yang cocok.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 9.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Seorang di antara mereka, sambil duduk-duduk membersihkan getah
rotan yang lengket di tangannya, mengusulkan sebuah nama. “Untuk apa
capek-capek memikirkan nama. Bagaimana kalau kita namai saja Awe Geutah?”
tanya orang itu. Usulan itu pun diterima Abdul Rahim dan rekan-rekan mereka
yang lain. Nah, sejak saat itulah tempat pemukiman baru mereka itu dinamakan
Awe Geutah.,</span></b><span style="font-size: 12.0pt;"> </span><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-15588085049723165732013-06-10T23:55:00.000-07:002013-06-10T23:55:36.670-07:00Abu Ahmad Perti<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #020101; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #020101; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #020101; line-height: 15.0pt; mso-outline-level: 1;">
<a href="" name="4424771765270844917"></a><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 14.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 18.0pt;"><a href="http://ajuncell.blogspot.com/2011/08/abu-ahmad-perti_13.html"><span style="color: #8d7650; mso-bidi-font-size: 11.0pt; text-decoration: none; text-underline: none;">Abu Ahmad Perti</span></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9V9mU77eAiOtnGC-dBrfNzng1GSg4VM13wcTkTpVfOhbocP8X2Kz6cFK6lhWRVn25kpXrHmbYQ6rT_tzxzquPNn2sMxh_id2Fuf35qdUdd1r_ofK2x98Rwterg1UgwVp7BWeFN5xh5ohp/s1600/abu-lam-ateuk-001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9V9mU77eAiOtnGC-dBrfNzng1GSg4VM13wcTkTpVfOhbocP8X2Kz6cFK6lhWRVn25kpXrHmbYQ6rT_tzxzquPNn2sMxh_id2Fuf35qdUdd1r_ofK2x98Rwterg1UgwVp7BWeFN5xh5ohp/s320/abu-lam-ateuk-001.jpg" width="261" /></a></div>
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
style='width:3in;height:264pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\Abon\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="abu-lam-ateuk-001"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #020101; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #020101; line-height: 20.4pt; margin-bottom: 9.0pt;">
<span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tgk H. Muhammad Zamzamy, yang lebih dikenal dengan nama Tgk
Ahmad Perti atau Tgk Ahmad Mamplam Golek atau Abu Lam-Ateuk lahir di Kutabaro
Aceh besar dari keluarga yang terkenal ta’at beragama. Setelah belajar agama di
tanah kelahiran beliau, Tgk H. Muhammad Zamzamy melanjutkan pendidikan di
sebuah dayah di Kecamatan Sawang Aceh Selatan di bawah bimbingan Tgk Ishaq (Tgk
Jeunib). Tidak lama di sini, beliau melanjutkan pendidikannya di Dayah
Darussalam Labuhan Haji yang masih satu kabupaten dengan dayah tempat belajar
beliau sebelumnya. Dayah Darussalam pada` ketika itu masih di bawah pimpinan
Ulama terkenal di Aceh, Abuya Syekh Muda Waly.</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></div>
<a name='more'></a><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Setelah merasa kemampuan ilmu agama memadai, pada penghujung tahun enam
puluhan, beliau pulang kekampung halaman dengan mendirikan sebuah dayah dengan
nama Darul Mu’arrif. Nama dayah ini kemudian ditambah dengan embel-embel
“Istiqamatuddin” dengan harapan dayah tersebut tetap istiqamah dan terhindar
dari godaan politik pemerintahan Orde Baru pada` ketika itu. Darul Mua’rrif muncul
sebagai sebuah dayah yang disegani di Aceh dan sekitarnya. Para pelajarnya
disamping berasal dari Aceh, juga ada yang berasal dari luar Aceh, seperti
Riau, Padang, Palembang, Bengkulu. Bahkan banyak juga yang berasal dari negara
tetangga, Malaysia. Alumni-Alumni Dayah Darul Muarrif banyak yang muncul
sebagai ulama yang berpengaruh di Aceh. Penulis yang dha’if ini sendiri
merupakan alumni Dayah Darul Mu’arrif ini dan pernah berguru langsung dari
beliau membaca kitab al-Mahalli, Ihya Ulumuddin, Ghayatul Wushul, Syarah
al-Jauhar al-Maknun, Ibu ‘Aqil dan lain-lain. Semoga Allah membalas segala
amalan beliau dengan rahmat dan syurga jannatunna’im.</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Diantara ulama-ulama alumni Dayah Darul Mu’arrif yang penulis ketahui, antara
lain :</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
1. Tgk Ramli, pimpinan dayah di Krueng Mane Aceh Utara</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
2. Tgk H.Martunis Zamzamy, pimpinan Dayah Darul Huda Sawang Aceh Selatan</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
3. Tgk Thaharuddin, Pimpinan Dayah Raudhah Kuala Batee Abdya (almarhum)</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
4. Tgk Din Tsany, pimpinan Dayah di Aceh Utara</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
5. Tgk H.Munir Jangkabuya, pimpinan dayah di Pidie Jaya (almarhum)</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
6. Tgk H.Thantawy Jauhari, pimpinan Dayah Darul Shabri Kutabaro Aceh Besar</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
7. Tgk H. Mahmuddin MBO, pimpinan Dayah Serambi Aceh, Aceh Barat</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
8. Tgk Arifin MBO, pimpinan dayah di Aceh Barat</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
9. Tgk Syarifuddin, pimpinan dayah di Uliem, Pidie Jaya</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
10. Tgk Mahdi, pimpinan Dayah Darul Mu’arrif sekarang (menantu beliau sendiri)</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
11. Abu Don Lamno, pimpina dayah di Aceh Timur</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
12. dan lain-lain</span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="color: #877d66; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Tgk Muhammad Zamzamy terkenal sebagai orator ulung dan tajam ulasannya. Dalam setiap
orasinya, beliau muncul dengan bersemangat dan berapi-api. Sebagai penganut
kuat Mazhab Syafi'i, beliau sangat anti terhadap paham tidak bermazhab yang
dianut sebagian kecil rakyat Aceh ketika itu. Dalam politik, beliau bergabung
dalam Partai politik PPP dan merupakan salah seorang juru kampanye PPP yang
andal dan disegani.<o:p></o:p></span><br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-48674947854039875912013-06-08T21:27:00.001-07:002013-06-08T21:27:46.022-07:0017 Amalan Penghapus Dosa<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: #22b3bb; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; margin: 5px 0px 0px; padding: 0px;">
<br /></h3>
<div class="post-header" style="background-color: #22b3bb; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1492854735666881166" itemprop="description articleBody" style="background-color: #22b3bb; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px;">
Dengan Nama Engkau Ya Allah, Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang<br /><br />( Renungan untuk hamba-Mu ini )<br />Manusia pasti berbuat dosa dan pasti butuh ampunan Allah. Oleh karena itu Allah memberikan keutamaan dan kemurahan kepada hambaNya dengan mensyariatkan amalan-amalan yang dapat menghapus dosa disamping taubat. Sebagiannya dijelaskan dalam Al Qur’an dan sebagiannya lagi dalam Sunnah Rasululloh. Diantaranya sebagai berikut:<br /><a name='more'></a><br />1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan kemasjid, sebagaimana disampaikan Rasululloh:<br />Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: ya wahai rasululloh. Beliau berkata: enyempurnakan wudhu ketika masa sulit dan memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu sholat satu ke sholat yang lain, karena hal itu adalah ribath. (HR Muslim dan Al Tirmidzi)<br /><br />Juga dalam sabda beliau yang lain:<br />Jika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian berangkat sholat dengan niatan hanya untuk sholat, maka tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan hapus satu dosa. (HR Al Tirmidzi)<br /><br />2. Puasa hari Arofah dan A’syura’, dengan dalil:<br /><br />Nabi Bersabda: Puasa hari Arafah saya berharap dari Allah untuk menghapus setahun yangsebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa hari A’syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang telah lalu. (HR Al Tirmidzi dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 3853)<br /><br />3. Sholat tarawih di bulan Romadhon, dengan dalil sabda Rasululloh:<br /><br />Siapa yang menegakkan romadhon (sholat tarawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi)<br /><br />4. Haji yang mabrur, dengan dalil:<br /><br />Siapa yang berhaji lalu tidak berkata keji dan berbuat kefasikan maka kembali seperti hari ibunya melahirkannya (HR Al Bukhori) dan sabda beliau:<br /><br />Haji mabrur balasannya hanya syurga. (HR Ahmad)<br /><br />5. Memaafkan hutang orang yang sulit membayar, dengan dalil:<br /><br />Dari Hudzaifah beliau berkata Allah memanggil seorang hambaNya yang Allah karuniai harta. Maka Allah berkata kepadanya: Apa yang kamu kerjakan didunia? Ia menjawab: Wahai Rabb kamu telah menganugerahkanku hartaMu lalu aku bermuamalah dengan orang-orang. Dan dahulu akhlakku adalah memaafkan, sehingga aku dahulu mempermudah orang yang mampu dan menunda pembayaran hutang orang yang sulit membayar. Maka Allah berfirman: Aku lebih berhak darimu maka maafkanlah hambaKu ini. (HR Muslim)<br /><br />6. Melakukan kebaikan setelah berbuat dosa, dengan dalil:<br /><br />Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan etika yang mulia. (HR Al Tirmidzi dan Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 97)<br /><br />7. Memberi salam dan berkata baik, dengan dalil sabda Rasululloh:<br /><br />Sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik. (HR Al Kharaithi dalam Makarim Al Akhlak dan dishohihkan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 1035)<br /><br />8. Sabar atas musibah, dengan dalil sabda Rasululloh:<br /><br />Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: Sungguh Aku bila menguji seorang hambaKu yang mukmin, lalu ia memujiku atas ujian yang aku timpakan kepadanya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya tersebut bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya (HR Ahmad dan dihasankan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 144)<br /><br />9. Menjaga sholat lima waktu dan jum’at serta puasa Romadhon, dengan dalil sabda Rasululloh:<br /><br />Sholat lima waktu dan jum’at ke jum’at dan Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa diantara keduanya selama menjauhi dosa besar (HR. Muslim)<br /><br />10. Adzaan, dengan dalil sabda Rasululloh:<br /><br />Seorang Muadzin diampuni dosanya sepanjang (gema) suaranya. (HR Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih AL Jaami’ no. 1929)<br /><br />11. Sholat, dengan dalil sabda Rasululloh:<br /><br />Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, pa yang kalian katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab: Tidak sisa sedikitpun kotorannya. Beliau bersabda: sholat lima waktu menjadi sebab Allah hapus dosa-dosa. (HR Al Bukhori)<br /><br />12. Memperbanyak sujud, dengan dalil sabda Rasululloh:<br /><br />Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sekali sujud kepada Allah kecuali Allah mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu kesalahanmu (dosa). (HR. Muslim)<br /><br />13. Sholat malam, dengan dalil:<br /><br />Hendaklah kalian sholat malam, karena ia adalah adat orang yang sholeh sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Robb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa. (HR Al Haakim dan dihasankan Al Albani dalam Irwa’ AL Gholil 2/199)<br /><br />14. Berjihad dijalan Allah, dengan dalil:<br /><br />Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali hutang. (HR Muslim)<br /><br />15. Mengiringi haji dengan umroh, dengan dalil:<br /><br />Iringi antara haji dan umroh, karena mengiringi antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana AL Kier (alat pembakar besi) menghilangkan karat besai. (HR Ibnu Majah dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 2899)<br /><br />16. Shodaqah, dengan dalil:<br /><br />Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 2: 271)<br /><br />Rasululloh pun bersabda:<br />Shodaqah menghapus dosa seperti air memadamkan api. (HR Ahmad, Al Tirmidzi dan selainnya dan dishohihkan Al Al Bani dalam Takhrij Musykilat Al faqr no. 117)<br /><br />17. Menegakkan hukum pidana, dengan dalil:<br />Siapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian ditegakkan padanya hukum pidana maka dihapus dosa tersebut. (HR Al Haakim dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no,2732)<br /><br />Demikian sebagian penghapus dosa, mudah-mudahan penjelasan ini bermanfaat.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-77194014215453667272013-06-08T20:49:00.001-07:002013-06-08T20:49:52.343-07:00Menolak Thaghut Adalah Kewajiban Pertama Dalam Islam<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: #22b3bb; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 16px; margin: 5px 0px 0px; padding: 0px;">
<br /></h3>
<div class="post-header" style="background-color: #22b3bb; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-4486965965759352989" itemprop="description articleBody" style="background-color: #22b3bb; color: #555544; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px;">
Kewajiban pertama atas setiap Muslim adalah Tauhid (beribadah kepada Allah tanpa menyekutukanNya); dan pilar pertama Tauhid adalah Al Kufur Bit Thoghut, atau menolak Thoghut.<br /><br />Seseorang tidak bisa menjadi Muslim kecuali mereka menolak semua bentuk Thoghut, apakah itu berbentuk konsep, benda tertentu atau seseorang.<br /><br />Thoghut telah di defenisikan oleh Shahabat dan Ulama klasik yang mengikuti jalan salaf yaitu: “Sesuatu yang disembah, ditaati atau diikuti selain dari Allah.”<br /><br />Imam Malik bin Anas berkata: “Thoghut adalah segala sesuatu yang disembah (atau ditaati) selian Allah.” (Diriwayatkan dalam Al Jaami’ li Ahkaam Al Qur’an oleh Imam Al Qurtubi)<a name='more'></a><br /><br /><br />Syeikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: “Dan thoghut secara umum, adalah sesuatu yang disembah selain Allah, dan itu disetujui untuk disembah, diikuti atau ditaati.” (Risalatun fii Ma’naa At Thoghut oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab) Lebih lanjut, karena sebuah objek diperlakukan sebagai thoghut seharusnya disembah selain Allah, dan bagi seseorang yang menjadi thoghut dia harus setuju untuk disembah atau ditaati. Sebagai contoh towaghit adalah berhala, batu, pohon, tempat keramat, patung, kuburan atau jimat dan sebagainya yang orang-orang sembah atau mencari pertolongan darinya; keinginan, filosofi, hukum, konstitusi, selebritis, atau Nabi palsu yang orang-orang ikuti; dan penguasa, Ulama serta pembuat hukum (anggota parlemen) yang melegalkan hukum mereka sendiri dan mengadili dengan hukum dan konstitusi buatan manusia.<br /><br /><br />Seseorang bisa menghabiskan seluruh hidupnya untuk shalat atau berbicara tentang Islam, Jihad, Haji, Shalat, Dakwah, Qur’an, Sunnah, Siyaam dan seterusnya, tetapi jika mereka tidak menolak thoghut dan mengingkari thoghut semua itu akan lenyap.<br /><br />Ini karena menolak thoghut adalah syarat pertama menjadi seorang Muslim, dan mengapa alasannya hal itu meliputi dalam bagian pertama pada Kalimah:<br /><br />1. Laa ilaaha “tidak ada tuhan” (An Nafii – menolak thoghut dan Tuhan-tuhan palsu).<br /><br />2. IllAllah “kecuali Allah” (Al ithbaat – penetapan keimanan)<br /><br />Selanjutnya, dengan melafadzkan dan mempercayai kalimah itu seseorang benar-benar mendeklarasikan ketidakpercayaannya dan menolak tuhan-tuhan palsu dan menetapkan keimanan kemudian menerima Satu, Tuhan yang benar – Allah. Tidak mungkin bagi seseorang menjadi Muslim kecuali mereka mengkufuri semua tuhan-tuhan palsu dan agama batil.<br /><br />Kunci untuk memahami Kalimah<br /><br />Allah SWT berfirman:<br />“barangsiapa yang ingkar kepada Thoghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus (kalimah).” (QS Al Baqarah, 2: 256)<br /><br />Memahami maksud Kalimah adalah kondisi pertama Tauhid dan sebuah kewajiban atas setiap Muslim. Allah SWT menginformasikan kepada kita dalan ayat di atas bahwa hanya seseorang yang menolak thoghut dan beriman kepada Allah yang telah memahami maksudnya, dan selanjutnya akan menerima keberhasilan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:<br /><br />“Seseorang yang mati dan memahami (makna) laa ilaaha illallah akan masuk surga.” (Shahih Muslim, Jilid 1, bab 10 Hadits no. 26)<br /><br />Selanjutnya, rahasia untuk memahami Kalimah adalah dengan menolak thoghut. Karena alasan ini, sangat penting bagi kita untuk mempelajari cara menolak thoghut – itu jika kita ingin mempunyai pemahaman yang benar tentang Laa ilaaha illAllah.<br /><br /><br /><br />1. Mendeklarasikan Thoghut Adalah Batil<br /><br />Cara pertama untuk menolak Thoghut dengan meyakini bahwa semua Thoghut adalah batil dan tidak berhak untuk disembah atau ditaati. Sebagian orang mungkin tidak menyembah thoghut, tetapi mereka tidak meyakini bahwa thoghut mutlak batil. Ini adalah kekufuran. Sebagai seorang Muslim perlu meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya kebenaran dan semua agama yang lain itu batil, dan bahwa Allah adalah satu-satunya Illaah yang benar dan semua aalihah yang lain itu batil. Allah berfirman:<br /><br />“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.”<br />(QS Al Hajj, 22: 62)<br /><br /><br /><br />2. Menjauh dari Thoghut<br /><br />Allah SWT mengutus seorang Rasul kepada setiap komunitas dengan risalah yang sama: beribadah dan hanya menaati Allah, dan menjauh dari Thoghut:<br /><br />“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thoghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya . Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS An Nahl, 16: 36)<br /><br />Perintah untuk “ijtanibuu” (menjauhi) mempunyai implikasi yang lebih besar daripada mengatakan ‘tidak menyembah (atau mendukung)’. Ini karena dalam Ushul Fiqih, sebuah perintah untuk ijtanaab (menjauhi) adalah lebih berat daripada sebuah larangan untuk tidak melakukan. Sebagai contoh Allah SWT memerintahkan kita untuk menjauhi khamr (alkohol); jika mendekati alkohol itu terlarang, memegang sebotol bir adalah lebih terlarang, apalagi meminumnya. Sama halnya, Allah telah memerintahkan kita untuk menjauh dari thoghut, terlebih lagi menjadi asisten mereka, sekutu, menteri, atau mufti atau bahkan bergabung dengan polisi, tentara atau pemerintah mereka.<br /><br />Faktanya adalah kufur untuk beribadah, melayani, menaati atau mengikuti thoghut manapun, dan siapa saja yang melakukan demikian akan menjadi murtad. Menyembah thoghut (dengan menaatinya) juga salah satu karekteristik Yahudi dan Nasrani, mereka mengambil rahib-rahib dan para pendeta mereka sebagai Tuhan selain Allah dengan menaati mereka pada saat para pendeta dan juga rahib secara terang-terangan merubah dan melawan wahyu yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepada mereka. Allah SWT berfirman:<br /><br />“Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thoghut?." Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” (QS Al Ma’idah, 5: 60)<br /><br />‘Umar Bin Khattab berkata: “Thoghut adalah Syaitan.” Karena setiap thoghut adalah Syaitan, kita harus selalu ingat dalam pikiran kita bahwa adalah sebuah ke-murtad-an beribadah, menaati atau melayani thoghut.<br /><br />Setiap penguasa atau Ulama yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah adalah Thoghut dan Syaitan; selanjutnya, adalah sebuah ke-murtad-an menolong mereka, bergabung dengan barisan mereka, mempertahankan mereka atau berperang untuk mereka. Sungguh, hanya kuffar dan Munafiqin yang menolong dan berperang untuk Thoghut:<br /><br />“Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-oleh belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia: "Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula).” (QS An Nisaa’, 4: 73)<br /><br />Jika seorang Ulama menjadi Thoghut (dengan menghalalkan apa yang Allah haramkan, sebagai contoh) kita harus menjauh darinya, tidak belajar dengannya atau hadir dalam ceramahnya. Dengan berbuat demikian seseorang benar-benar beribadah kepada Allah dengan memenuhi perintahNya dan manjauh dari thoghut.<br /><br /><br /><br />3. Menunjukkan kebencian kepada Thoghut<br /><br />Setiap orang beriman harus mendeklarasikan kepada semua towaaghit kepada musuh-musuh mereka sebagaimana mereka adalah musuh-musuh Allah. Jika seseorang tidak mendeklarasikan thoghut itu batil, tidak menjauhinyadan tidak membencinya, dia tidak menolak thoghut dan masuk Islam. Pada dasarnya, jika seseorang memahami bahwa thoghut adalah musuh mereka, mereka tidak akan pernah bersekutu dengannya atau menjadi mufti atas rezim kufurnya.<br /><br />Allah SWT berfirman:<br /><br />“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS Al Mumtahanah, 60: 4)<br /><br />Para Nabi dan Saalihah tidak bertoleransi kepada Ulama yang berada dipintu-pintu penguasa tiran Muslim. Terlebih lagi tidak diperbolehkan berada pada pintu-pintu penguasa murtad yang telah bersekutu dengan salibis dan menolak Syari’ah.<br /><br /><br />4. Membenci Thoghut<br /><br />Setelah seseorang mendeklarasikan thoghut itu batil, menjauhinya dan mendeklarasikan menjadi salah satu musuh, mereka seharusnya membenci thoghut. Dalam Islam, tidak ada konsep “cintailah musuhmu”. Faktanya, dilarang untuk mencintai musuh kita dan itu hanyalah kebodohan kalau melakukan demikian. Ibrahim A.S. berkata kepada ummatnya, yang mengkufuri Allah dan beribadah kepada thoghut:<br /><br />“...kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja....”<br />(QS Al Mumtahanah, 60: 4)<br /><br />Tidak diperbolehkan untuk menunjukkan kecintaan atau persahabatan kepada thoghut (Syaitan), atau kepada tentara-tentaranya, penolongnya, sponsor, asisten, pendukung, mufti, menteri, pengikut, dan sebagainya. Sebaliknya, seseorang harus beribadah kepada Allah dan membenci mereka.<br /><br /><br />5. Mendeklarasikan Thoghut Adalah Kafir (Takfir)<br /><br />Kewajiban selanjutnya dalam menolak thoghut adalah seseorang harus melakukan takfir kepada thoghut (Syaitan). Tidaklah mungkin bagi thoghut (syaitan) bersama-sama dengan seorang Muslim karena thoghut adalah sesuatu yang disembah atau ditaati selain Allah; atau karena thoghut adalah Tuhan palsu.<br /><br />“...barangsiapa yang ingkar kepada Thoghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.” (QS Al Baqarah, 2: 256)<br /><br />Seseorang yang tidak melakukan Takfir dengan mendeklarasikan Syaitan (thoghut) menjadi kafir adalah kafir.<br /><br />Ini karena Allah SWT telah mendeklarasikan Syaitan menjadi Kafir dalam Qur’an. Selanjutnya, Allah SWT telah juga mendeklarasikan seseorang yang menyembah thoghut (dengan memutuskan perkara kepadanya) menjadi Kafir juga:<br /><br />“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thoghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS An Nisaa’, 4: 60)<br /><br />Saat ini, sedang terjadi sebuah usaha yang gencar dilakukan untuk mengajak setiap orang beriman menjadi murtad dan selanjutnya menjadi kafir, dengan menggoda mereka menjadi dekat dengan thoghut dan tidak menjauh darinya.<br /><br />Dengan demikian, penting bagi kita untuk bertahan di bawah Tauhid dan bagaimana cara menolak thoghut; karena menolak thoghut (pemenuhan pilar pertama Tauhid) adalah kunci memahami Kalimah Syahadah, untuk selamat dari neraka dan menuju ridlo Allah SWT.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-13570890976899310032013-06-05T08:38:00.002-07:002013-06-05T08:50:09.848-07:00Abuya Syaikh H. Muhammad Muda Waly al-Khalidy an-Naqsyabandy<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4z5nlH4RSOagwkzsskiUuOv8U3N2XTf5HkcZEsej_A3mrITlx6vDKVjQSoVaMvMp25fYlzD239XMmG97Q6qTRYKX-hWG7syZbTqvgB3uUIu7PKeQY7b-8ArDIZIg6B5SHcMbReVLMyjC/s1600/abuya2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS4z5nlH4RSOagwkzsskiUuOv8U3N2XTf5HkcZEsej_A3mrITlx6vDKVjQSoVaMvMp25fYlzD239XMmG97Q6qTRYKX-hWG7syZbTqvgB3uUIu7PKeQY7b-8ArDIZIg6B5SHcMbReVLMyjC/s1600/abuya2.jpg" height="320" width="226" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOiOJfhTKioWpnqCpPrOWCMabCC8beaibuAgHUlgmBOkEBh0iCyVDZ-lA1DZO0gZBGhJkADBdoLl3YyMexDuMVJObzK0uNjQ-QsWVUL7KfBoWmke_iHVN-74KZZWPsBIGDZY0MONETog6C/s1600/abuya-mudawali..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOiOJfhTKioWpnqCpPrOWCMabCC8beaibuAgHUlgmBOkEBh0iCyVDZ-lA1DZO0gZBGhJkADBdoLl3YyMexDuMVJObzK0uNjQ-QsWVUL7KfBoWmke_iHVN-74KZZWPsBIGDZY0MONETog6C/s1600/abuya-mudawali..jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><u><span style="font-family: BebasNeueRegular, serif; font-size: 16pt;">Abu</span></u><span style="font-family: BebasNeueRegular, serif; font-size: 16pt;">Abuya Syaikh
H. Muhammad Muda Waly al-Khalidy an-Naqsyabandy</span><span style="font-family: BebasNeueRegular, serif; font-size: 16pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; text-transform: uppercase;">DAYAH-DARUSSALAM</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><a href="http://dayah-darussalam.net/wp-content/uploads/2012/04/Abuya-Muda-Waly1.jpg"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; text-decoration: none;"><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape alt="Abuya Syaikh H. Muhammad Muda Waly al-Khalidy an-Naqsyabandy" href="http://dayah-darussalam.net/wp-content/uploads/2012/04/Abuya-Muda-Waly1.jpg" id="Picture_x0020_1" o:button="t" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 187.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 457.5pt;" type="#_x0000_t75">
<v:fill o:detectmouseclick="t">
<v:imagedata o:title="Abuya Syaikh H" src="file:///C:\Users\Abon\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg">
</v:imagedata></v:fill></v:shape></span></a><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Syaikh Muda Waly al Khalidy dilahirkan di Desa Blang Poroh,
Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 1917. Beliau adalah
putra bungsu dari Syaikh H. Muhammad Salim bin Malin Palito. Ayah beliau
berasal dari Batu Sangkar, Sumatra Barat. Beliau datang ke Aceh Selatan selaku
da`i. Sebelumnya, paman beliau yang masyhur dipanggil masyarakat Labuhan Haji
dengan Tuanku Pelumat yang nama aslinya Syaikh Abdul </span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Karim telah lebih dahulu
menetap di Labuhan Haji. Tak lama setelah Syaikh Muhammad Salim menetap di
Labuhan Haji, beliau dijodohkan dengan seorang wanita yang bernama Siti
Janadat, putri seorang kepala desa yang bernama Keuchik Nya` Ujud yang berasal
dari Desa Kota Palak, Kecamatan Labuhan Haji, Aceh Selatan. Siti Janadat
meninggal dunia pada saat melahirkan adik dari Syaikh Muda Waly. Beliau
meninggal bersama bayinya. Syaikh Muhammad salim sangat menyayangi Syaikh Muda
Wali melebihi saudaranya yang lain. Kemana saja beliau pergi mengajar dan
berda`wah Syaikh Muda Waly selalu digendong oleh ayahnya. Mungkin Syaikh
Muhammad Salim telah memiliki firasat bahwa suatu saat anaknya ini akan menjadi
seorang ulama besar, apalagi pada saat Syaikh Muda Waly masih dalam kandungan,
beliau bermimpi bulan purnama turun kedalam pangkuannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Nama Syeikh Muda Waly pada waktu kecil adalah Muhammad Waly. Pada
saat beliau berada di Sumatra Barat, beliau dipanggil dengan gelar Angku Mudo atau
Angku Mudo Waly atau Angku Aceh. Setelah beliau kembali ke Aceh masyarakat
memanggil beliau dengan Teungku Muda Waly. Sedangkan beliau sering menulis
namanya sendiri dengan Muhammad Waly atau lengkapnya Syaikh Haji Muhammad Waly
Al-Khalidy.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 18pt;">Perjalanan Pendidikan</span></u></b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Syaikh Muda Waly belajar belajar A-Qur an dan kitab-kitab kecil
tentang tauhid, fiqh,dan dasar ilmu bahasa arab kepada ayahnya. Disamping itu
beliau juga masuk sekolah Volks-School yang didirikan oleh Belanda. Setelah
tamat sekolah Volks School, beliau dimasukkan kesebuah pesantren di Ibukota
Labuhan Haji, Pesantren Jam`iah Al-Khairiyah yang dipimpin oleh Teungku
Muhammad Ali yang dikenal oleh masyarakat dengan panggilan Teungku Lampisang
dari Aceh Besar sambil beliau sekolah di Vervolg School. Setelah lebih kurang 4
tahun beliau belajar di pesantren al-Khairiyah beliau diantarkan oleh ayahnya
ke pesantren Bustanul Huda di Ibukota Kecamatan Blangpidie. Sebuah pesantren
Ahlussunnah wal jama`ah sama seperti Pesantren al-Khairiyah, yang dipimpin oleh
seorang ulama besar yang datang dari Aceh Besar yaitu Syaikh Mahmud. Di
Pesantren Bustanul Huda, barulah beliau mempelajari kitab-kitab yang masyhur
dikalangan ulama Syafi`iyah seperti I`anatut Thalibin, Tahrir dan Mahally dalam
ilmu Fiqh, Alfiyah dan Ibn `Aqil dalam ilmu Nahwu dan Sharaf.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Setelah beberapa tahun di Pesantren Bustanul Huda, terjadilah satu
masalah antara beliau dengan gurunya,Teungku Syaikh Mahmud yaitu perbedaan
pendapat antara beliau dengan gurunya tersebut tentang masalah berzikir dan
bershalawat sesudah shalat di dalam masjid secara jihar. Syaikh Muda Waly ingin
melanjutkan pendidikan kepesantren lainnya di Aceh Besar, tetapi sebelumnya,
ayah beliau ,Haji Muhammad Salim meminta izin kepada Syaikh Mahmud, meminta
do`anya untuk dapat melanjutkan pendidikan kepesantren lainya dan yang
terpenting meminta maaf atas kelancangan Syaikh Muda Waly berbeda pendapat
dengan gurunya dalam masalah tersebut. Berkali kali beliau dan ayahnya meminta
ma`af kepada Syaikh Mahmud tetapi beliau tidak menjawabnya. Pada akhirnya
kemaafan beliau dapat setelah beliau kembali dari Sumatra Barat dan Tanah suci
Makkah. Kejadian ini berawal dari kasus di kecamatan Blang Pidie. Ada seorang
ulama dari kaum muda dari PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) yang bernama
Teungku Sufi, mendirikan Madrasah Islahul Umum di Susuh, Blang Pidie, berda`wah
dan membangkitkan masalah-masalah khilafiyah. Dalam satu perdebatan terbuka di
Ibukota kecamatan Blang Pidie, dia mengungkapkan dalil dan alasannya sehingga
hampir kebanyakan ulama termasuk Teungku Haji Muhammad Bilal Yatim dapat
dikalahkan. Tetapi pada waktu giliran perdebatan Teungku Sufi tersebut dengan
Syaikh Muda Waly semua dalil dan alasannya beliau tolak, beliau hancurkan
tembok-tembok alasannya sehingga kalah total didepan umum. Tak lama setelah itu
barulah Syaikh Mahmud mema`afkan kesalahan Syaikh Muda Waly yang berani berbeda
pendapat dengannya pada waktu masih belajar di Bustanul Huda.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Setelah beberapa tahun belajar di Bustanul Huda, beliau
mengungkapkan niatnya untuk melanjutkan pendidikannya kepesantren di Aceh Besar
kepada ayahnya, Syaikh H. Muhammad Salim. Ayah beliau sangat senang
mendengarkan niat beliau. Apalagi Syaikh H.Muhammad Salim telah mengetahui
bahwa putranya ini telah menamatkan kitab-kitab agama yang dipelajari di
Pesantren Bustanul Huda.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Sebagai bekal dalam perjalanan beliau dari Labuhan Haji, ayahanda
beliau memberikan sebuah kalung emas yang lain merupakan milik kakak kandung
Syaikh Muda Waly, yaitu Ummi Kalsum. Beliau diantar oleh ayahanda beliau dari
desanya sampai ke kecamatan Manggeng. Setelah sampai ke Manggeng, ayahanda
beliau berkata “Biarkan aku antarkan engkau sampai ke Blang Pidie”. Sesampainya
di Blang Pidie, Syaikh Muhammad Salim berkata kepada putranya Syaikh Muda Waly
“biarkan aku antarkan engkau sampai ke Lama Inong”. Pada kali yang ketiga ini
Syaikh Muda Waly merasa keberatan, karena seolah-olah beliau seperti tidak rela
melepaskan anaknya merantau jauh untuk menuntut ilmu. Syaikh Muda Waly
berangkat ke Aceh Besar ditemani seorang temannya yang juga merupakan tamatan
dari pesantren Busranul Huda, namanya Teungku Salim, beliau merupakan seorang
yang cerdas dan mampu membaca kitab-kitab agama dengan cepat dan lancar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Sesampainya di Banda Aceh, beliau berniat memasuki Pesantren di
Krueng Kale yang dipimpin oleh Syaikh H. Hasan Krueng Kale, ayahanda dari
Syaikh H. Marhaban, Menteri Muda Pertanian Indonesia para masa Sukarno. Beliau
sampai di Pesantren Krueng kale pada pagi hari, pada saat Syaikh Hasan Krueng
Kale sedang mengajar kitab-kitab agama. Diantara kitab yang dibacakan adalah
kitab Jauhar Maknun.Syaikh Muda Waly mengikuti pengajian tersebut. Sebelum
Dhuhur selesailah pembacaan kitab tersebut, dengan kalimat terakhir <i>Wa
huwa hasbi wa ni`mal wakil. </i>Setelah selesai pengajian Syaikh Muda Waly
merasa bahwa syarahan yang diberikan oleh Syaikh Hasan Krueng Kale tidak lebih
dari pengetahuan yang beliau miliki. Walaupun demikian beliau tetap menganggap
Syaikh Hasan Krueng Kale sebagai guru beliau. Bagi Syaikh Muda Waly cukuplah
sebagai bukti kebesaran Syaikh Hasan Krueng Kale, apabila guru beliau Syaikh
Mahmud Blang Pidie adalah seorang alumnus Pesantren Krueng Kale.Syaikh Muda
Waly hanya satu hari di Pesantren Krueng Kale. Beliau bersama Tengku Salim
mencari pesantren lain untuk menambah ilmu. Akhirnya merekapun berpisah. Pada
saat itu ada seorang ulama lain di Banda Aceh yaitu Syaikh Hasballah Indrapuri,
beliau memiliki sebuah Dayah di Indrapuri. Pesantren ini lebih menonjol dalam
ilmu Al-Qur an yang berkaitan dengan <i>qiraat</i> dan lainnya.
Syaikh Muda Waly merasakan bahwa pengetahuan beliau tentang ilmu al-Quran masih
kurang. Inilah yang mendorong beliau untuk memasuki Pesantren Indrapuri.
Pesantren Indrapuri tersebut dalam simtem belajar sudah mempergunakan bangku,
satu hal yang baru untuk kala itu. Pada saat mengikuti pelajaran, kebetulan ada
seorang guru yang membacakan kitab-kitan kuning, Syaikh Muda Waly tunjuk tangan
dan mengatakan bahwa ada kesalahan pada bacaan dan syarahannya, maka beliau
meluruskan bacaan yang benar beserta syarahannya. Dari situlah Ustad dan
murid-murid kelas itu mulai mengenal anak muda yang baru datang kepesantren itu
dan memiliki pengetahuan yang luas. Maka Ustad tersebut mengajak beliau
kerumahnya dan memerintahkan kepada pengurus pesantren untuk mempersiapakan
asrama tempat tinggal untuk beliau, kebetulan sekali pada saat itu perbekalan
yang dibawa Syaikh Muda Waly sudah habis, maka dengan adanya sambutan dari
pengurus pesantren tersebut beliau tidak susah lagi memikirkan belanja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Pimpinan Pesantren Indrapuri tersebut, Teungku Syaikh Hasballah
Indrapuri sepakat untuk mengangkat Syaikh Muda Waly sebagai salah satu guru
senior di Pesantren tersebut. Semenjak saat itu Syaikh muda Waly mengajar di
pesantren tersebut tanpa mengenal waktu. Pagi, siang, sore dan malam semua
waktunya dihabiskan untuk mengajar. Tinggallah sisa waktu luang hanya antara
jam dua malam sampai subuh. Waktu itupun tetap diminta oleh sebagian santri
untuk mengajar. Selama tiga bulan beliau mengajar di Dayah tersebut. Karena padatnya
jadwal, beliau kelihatan kurus, tetapi Alhamdulillah walaupun demikian beliau
tidak sakit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Setelah sekian lamanya di Pesantren Indrapuri, datanglah tawaran
dari salah seorang pemimpin masyarakat yaitu Teuku Hasan Glumpang Payoeng
kepada Syaikh Muda Waly untuk belajar ke sebuah perguruan di Padang, Normal
Islam School yang didirikan oleh seorang ulama tamatan al-Azhar Mesir Ustad
Mahmud Yunus. Teuku Hasan tersebut setelah memperhatikan pribadi Syaikh Muda
Waly, timbullah niat dalam hatinya bahwa pemuda ini perlu dikirim ke al-Azhar
Mesir. Tetapi karena di Sumatra Barat sudah terkenal ada seorang Ulama yang
telah menamatkan pendidikannya di al-Azhar dan Darul Ulum di Cairo, Mesir yang
bernama Ustad Mamud Yunus yag telah mendirikan sebuah perguruan di Padang yang
bernama Normal Islam School yang sudah terkenal kala itu melebihi perguruan
perguruan sebelumnya seperti Sumatra Thawalib. Oleh sebab itu Teuku Hasan
mengirimkan Syaikh Muda Waly ke pesantren tersebut sebagai jenjang atau
pendahuluan sebelum melanjutkanke al Azhar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Berangkatlah Syaikh Muda Waly menuju Sumatra barat dengan kapal
laut.Beliau sama sekali tidak mengetahui tentang Sumatra Barat sedikit pun,
dimana letak Normal Islam School dan kemana beliau harus singgah. Tiba tiba
saja ada seorang penumpang yang telah lama memperhatikan tingkah laku dan gerak
gerik Syaikh Muda Waly selama di kapal bersedia membantu Syaikh Muda Waly untuk
bisa sampai ketempat yang beliau tuju.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Setelah sampai di Normal Islam beliau segera mendaftarkan diri di
Sekolah tersebut. Lebih kurang tiga bulan beliau di Normal Islam dan akhirnya
beliau mengundurkan diri dan keluar dengan hormat dari Lembaga pendidikan
tersebut. Hal ini beliau lakukan dengan beberapa alasan :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">1. Cita-cita melanjutkan pendidikan
kemana saja termasuk ke Normal Islam dengan tujuan memperdalam ilmu
agama,karena cita-cita beliau mudah-mudahan beliau menjadi seorang ulama sperti
ulama ulama besar lainnya.Tetapi rupanya ilmu agama yang diajarkan di normal
Islam amat sedikit.Sehingga seolah olah para pelajar disitu sudah dicukupkan
ilmu agamanya dengan ilmu yang didapati sebelum memasuki pesantren tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">2. Di Normal Islam pelajaran
umum lebih banyak diajrakan ketimbang pelajaran agama. Disana diajarkan ilmu
matematika, kimia, biologi, ekonomi, ilmu falak, sejarah Indonesia, bahasa
Inggris, bahasa Belanda, ilmu khat dan pelajaran olahraga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Di Normal Islam beliau harus menyesuaikan diri dengan peraturan
peraturan di lembaga tersebut. Di situ para pelajar diwajibkan memakai celana,
memakai dasi, ikut olah raga disamping juga mengikuti pelajaran umum diatas.
Menurut hemat Syaikh Muda Waly, kalau begini lebih baik beliau pulang ke Aceh
mengamalkan dan mengembangkan ilmu yang telah beliau miliki daripada
menghabiskan waktu dan usia di Sumatra Barat.Setelah beliau keluar dari Normal
Islam, beliau bertemu dengan salah seorang pelajar yang juga berasal dari Aceh
dan sudah lama di Padang yaitu Ismail Ya`qub, penerjemah Ihya `Ulumuddin. Bapak
Ismail Ya`qub menyampaikan kepada Syaikh Muda Waly supaya jangan cepat cepat
pulang ke Aceh, tetapi menetaplah dulu di Padang, barangkali ada manfaatnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Pada suatu sore beliau mampir untuk berjamaah maghrib di sebuah
Surau yaitu di Surau Kampung Jao. Setelah shalat maghrib, kebiasaan disurau itu
diadakan pengajian dan seorang ustaz mengajar dengan membaca kitab berhadapan
dengan para jamaah. Rupanya apa yang di baca oleh ustaz itu beserta syarahan
yang di sampaikan menurut Syaikh Muda Waly tidak tepat, maka beliau
membetulkan, sehingga ustaz itu dapat menerima. Sedangkan jamaah para hadirin
bertanya-tanya tentang anak muda yang berani bertanya dan membetulkan pendapat
ustaz itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Akhirnya para jamaah beserta ustaz tersebut meminta beliau supaya
datang ke Surau itu untuk menjadi imam solat dan mengajarkan ilmu agama.
Begitulah dari hari ke hari, beliau mulai dikenal dari satu Surau ke Surau yang
lain dan dari satu Mesjid ke Mesjid yang lain. Apalagi beliau bukan orang
Padang, tetapi dari daerah Aceh dan nama Aceh sangat harum dalam pandangan
ummat Islam Sumatra Barat. Dan yang lebih mengagumkan lagi ialah kemahiran
beliau dalam ilmi Fiqh, Tasawwuf, Nahu dan ilmu lainnya. Barulah sejak itu
beliau dipangil oleh masyarakat dengan Angku Mudo atau Angku Aceh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Pada masa itu pula sedang hangat-hangatnya di Sumatra Barat
tentang masalah- masalah keagamaan yang sifatnya adalah sunat, seperti masalah
usalli, masalah hisab dalam memulai puasa Ramadan, hari raya ‘Id al-Fitri dan
lain lain. Terjadilah perdebatan antara kelompok kaum tua dengan kelompok kaum
muda<i>.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Syaikh Muda Waly berasal dari Aceh dalam kelahiran dan
pendidikannya, tentu saja berpendirian dalam semua masalah tersebut seperti
pendirian para Ulama Aceh sejak zaman dahulu, karena semua Ulama Aceh khususnya
dalam bidang Syari’at dan Fiqh Islam tidak ada bertentangan antara yang satu
dengan yang lain. Apalagi Ulama Aceh zaman dahulu seperti syeikh Nuruddin
al-Raniri, Syeikh Abdul Rauf al-fansuri al-singkili [Syiahkuala], Syaikh Hamzah
Fansuri, Syaikh Syamsuddin Sumatrani dan lain lain semuanya bermazhab Syafi`i
dan antara mereka tidak terjadi pertentangaan dalam syari“at dan Fiqh Islam
kecuali hanya perbedaan pendapat dalam masalah Tauhid yang pelik dan sangat
mendalam, yaitu masalah Wahdah al-Wujud, juga masalah hukum Islam yang
berkaitan dengan politik, seperti masalah wanita menjadi raja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Karena itulah maka semua masalah-masalah kecil di atas sangat
dikuasai oleh Syaikh Muda Waly dalil-dalil hukum dan alasan-alasannya, al
Qur’an dan Hadist dan juga dari kitab kitab kuning. Karena itulah, maka
terkenallah beliau di kota Padang dan mulai dikenal pula oleh seorang Ulama
besar di kota Padang, yaitu Syaikh Haji Khatib Ali, ayahandanya Prof. Drs. H.
Amura. Syeikh Khatib Ali ulama besar ahli al-Sunnah wa al-Jama’ah di Padang.
Murid dari pada Syeikh Ahmad Khatib di Mekkah Al- Mukarramah. Beliu mendapat
ijazah ilmu agama dari Syeikh Ahmad Khatib dan mendapat pula ijazah Tariqat
Naqsyabandiyah daripada Syeikh Ustman Fauzi Jabal Qubais Mekkah al-Mukarramah.
Yang menjadikan beliu terkenal di padang karena kegigihannya mempertankan
`Aqidah Ahli al-Sunnah wa al-Jama`ah dan mazhab Syafi`i di samping pula beliu
adalah menantu seorang ulama besar dalam ilmu Syari`at dan Tariqat yaitu Syeikh
Sa`ad Mungka. Syeikh sa`ad Mungka dan Syaikh Khatib Ali sangat tertarik kepada
Syaikh muda Waly sehingga beliau menjodohkan Syaikh Muda Waly dengan seorang
family beliau yaitu Hajjah Rasimah, yang akhirnya melahirkan Syaikh Prof.
Muhibbuddin Waly. Sejak itulah kemasyhuran Syaikh Muda Wali semakin meningkat
dan terus ditarik oleh ulama-ulama besar lainnya dalam kelompok para ulama kaum
tua, tetapi beliau secara tidak langsung juga mengambil hal-hal yang baik dari
ulama-ulama lainnya, seperti orang tuanya Buya Hamka, Haji Rasul.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Kemudian Syaikh Muda waly juga berkenalan dengan Syaikh Muhammad
Jamil Jaho. Maka beliau mengikuti pengajian yang diberikan oleh Ulama besar
Padang tersebut. Hubungan beliau dengan Syaikh Muda Waliy pada mulanya hanya
sekadar guru dan murid. Syaikh Jamil Jaho adalah seorang Ulama Minangkabau,
murid Syaikh Ahmad Khatib. Beliau diakui kealimannya oleh ulama lainnya
terutama dalam ilmu bahasa Arab. Di Pesantren Jaho itulah Syaikh Muhammad Jamil
Jaho mengumpulkan murid muridnya yang pintar untuk mencoba pengetahuan Syaikh
Muda Waly, pada lahiriyahnya mereka seperti mengaji pada Syaikh Muda Waly tapi
pada hakikatnya adalah untuk menguji dan mencoba Syaikh Muda Waly dengan
berbagai ilmu alat. Rupanya semua debatan tersebut dapat dijawab oleh Syaikh
Muda Waly. Dari situlah, Syaikh Muda Waly semakin terkenal dikalangan para
ulama Minangkabau. Akhirnya Syaikh Muda Waly dinikahkan dengan putri Syaikh
Muhammada Jamil Jaho yaitu dengan seorang putrinya yang juga alim, Hajjah
Rabi`ah yang akhirnya melahirkan Syaikh H. Mawardi Waly. Syaikh Muda Waly
menempati rumah pemberian paman istri beliau yang pertama, Hajjah Rasimah.
Rumah itu terdiri dari dari dua tingkat, pada bagian bawahnya di gunakan
sebagai madrasah dan tempat majlis ta`lim.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Apabila datang hari hari besar Islam ummat Islam di Kota Padang
beramai ramai datang kerumah tersebut. Para Ulama Kota Padang khususnya sering
berdatangan ke rumah tersebut karena bila tak ada undangan Syaikh Muda Waly
sibuk mengajar dan berdiskusi dengan para ulama lainnya apalagi dalam rumah itu
juga tinggal seorang ulama besar lain, Syaikh Hasan Basri, menantu dari Syaikh
Khatib `Ali Padang dan suami dari Hajjah Aminah, ibunda dari istri beliau
Hajjah Rasimah. Pada tahun 1939 Syaikh Muda Waly menunaikan ibadah haji ke
tanah suci bersama salah seorang istri beliau Hajjah rabi`ah. Selama di Makkah
beliau tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan. Selain menunaikan ibadah
haji, beliau juga memanfaatkan waktu untuk menimba ilmu pengetahuan dari ulama
ulama yang mengajar di Masjidil Haram antara lain Syaikh Ali Al Maliki,
pengarang <i>Hasyiah al – Asybah wan nadhaair</i> bahkan beliau mendapat
ijazah kitab-kitab Hadits dari Syaikh Ali al-Maliki.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Selama di Makkah Syaikh Muda Waly seangkatan dengan Syaikh Yasin
Al fadani, seorang ulaam besar keturunan Padang yang memimpin Lembaga
Pendidikan Darul Ulum di Makkah al-Mukarramah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Pada waktu Syaikh Muda Waly berada di Madinah pada setiap saat
shalat, beliau selalu menziarahi kuburan yang mulia Saiyidina Rasulullah Saw.
Pada waktu itu siapa saja yang menziarahi kuburan Nabi secara dekat, akan
dipukul oleh polisi dengan tongkatnya. Tetapi pada saat Syaikh Muda Waly sedang
bermunujat dekat makam Rasullualah, beliau didekati oleh polisi, ingin memukul
beliau, maka Syaikh Muda Waly langsung berbicara dengan polisi tersebut dengan
bahasa arab yang fasih sehingga polisi tersebut tertarik dengan beliau dan membiarkan
beliau duduk lama di dekat maqam Rasulullah. Di Madinah Syaikh Muda Waly
berdiskusi dengan para ulama ulama dari negeri lain terutama dari Mesir. Beliau
tertarik dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di negeri Mesir, sehingga
beliau sudah bertekat menuju ke Mesir, tetapi beliau lupa bahwa pada saat itu
beliau membawa istri beliau Hajjah Rabi`ah. Istri beliau keberatan ditinggalkan
untuk pulang ke Indonesia akhirnya beliau urung berangkat ke Mesir.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Selama beliau di Makkah ataupun Madinah beliau tak sempat
mengambil ijazah dalam Tahariqat apapun. Hal ini kemungkinan besar karena dua
hal :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">1. Karena beliau berada di
tanah suci lebih kurang hanya tiga bulan, waktu yang sangat singkat bagi beliau
yang mempunyai cita-cita besar untuk menggali ilmu dari berbagai ulama.
Sehingga habislah waktu beliau hanya untuk menemui dan berdiskusi dengan para
ulama lainnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">2. Pada umumnya para pelajar
yang datang ke Tanah suci untuk mengamalkan thariqat, mengambil ijazah dan
berkhalwat harus berada di tanah suci pada bulan Ramadan. Karena pada bualn
Ramadan halaqah pengajian sepi bahkan libur. Semua waktu dalam bulan Ramadhan
dutujukan untuk beribadah. Sedangkan Syaikh Muda Waly berada di Tanah suci
bukan dalam bulan Ramadhan .<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Kepulanngan Syaikh Muda Waly dari tanah suci mendapat sambutan
dari murid-murid beliau serta dari Ulama-ulama Minangkabau lainnya seperti
Syaikh `Ali Khatib, Syaikh Sulaiman Ar Rasuli, Buya Syaikh Jamil Jaho. Hal ini
dikarenakan, dengan kembalinya Syaikh Muda Waly maka bertambah kokoh dan
kuatlah benteng Ahlussunnah wal Jamaah di padang khususnya. Dikalangan Ulama
tersebut, Syaikh Muda Waly merupakan yang termuda diantar mereka, sehingga
dalam perdebatan-perdebatan ilmu keagamaan yang populer pada masa itu, Syaikh
Muda Waly lebih didahulukan oleh Ulama dari kelompok kaum tua untuk menghadapi
Ulama dari kaum muda .Uniknya kedua belah pihak (Ulama kaum Tua dan Ulama kaum
Muda) menampilkan orang orang muda dari kedua belah pihak. Sehingga antara
ulama dari kedua belah pihak seolah olah tidak terjadi perbedaan pendapat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Walaupun Syaikh Muda Waly telah memiliki ilmu pengetahuan agama
yang luas, namun ada hal yang belum memuaskan hati beliau yaitu ilmu yang
beliau miliki belum mampu menenangkan batin beliau, akhirnya beliau memutuskan
untuk memasuki jalan Tasauf sebagaiman yang telan ditempuh oleh ulama- ulama
sebelumnya. Apabila ar-Raniri di Aceh mengambil tariqat Rifa`iyah dan Syaikh
Abdur Rauf yang lebih dikenal oleh masyarakat Aceh dengan sebutan Teungku Syiah
Kuala mengambil tariqah Syatariyah maka Syaikh Muda Waly memilih Thariqat
Naqsyabandiyah, sebuah tariqat yang popular di Sumatra Barat kala itu. Beliau
berguru kepada seorang Ulama besar Tariqah di Sumatera Barat kala itu yaitu
Syaikh Abdul Ghaniy al-Kamfary bertempat di Batu Bersurat, Kampar, Bangkinang.
Beliau bersuluk disana selama 40 hari lamanya. Menurut sebagian kisah
menyebutkan bahwa selama dalam <i>khalwat</i>nya dengan <i>riyadhah</i> dan<i>munajat</i> berupa
mengamalkan zikir-zikir sebagaimana atas petunjuk Syaikh Abdul Ghany, beliau
sempat mengalami lumpuh sehingga tidak bisa berjalan untuk mandi dan berwudhuk.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Setelah selesai ber<i>khalwat</i> beliau merasakan kelegaan
batin yang luar biasa jauh melebihi kebahagiannya ketika mendapat ilmu yang
bersifat lahiriyah selama ini. Beliau mendapat ijazah mursyid dari Syaikh Abdul
Ghani sebagai pertanda bahwa beliau sudah diperbolehkan untuk mengembangkan
Thariqah Naqsyabandi yang beliau terima. Setelah mendapat ijazah Thariqah
beliau kembali ke Kota Padang dan mendirikan sebuah Pesantren yang bernama Bustanul
Muhaqqiqin di Lubuk Begalung, Padang. Sebuah pesantren yang terdiri dari
beberapa surau dan asrama. Banyak murid yang mengambil ilmu di Pesantren
tersebut bahkan juga santri-santri dari Aceh. Tetapi pada saat Jepang masuk ke
Padang, Syaikh Muda Waly mengambil keputusan pulang ke Aceh karena di Aceh
beliau merasa lebih tenang dan nyaman dalam mengamalkan dan mengembangkan ilmu
yang telah beliau miliki. Sehingga akhirnya Pesantren yang beliau bangun di
Padang lumpuh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;">Pulang ke Aceh</span></u></b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Setelah Syaikh Muda Waly berjuang menuntut ilmu pengetahuan
melalui pendidikan yang secara lahiriahnya seperti tidak teratur, tetapi pada
hakikatnya bagi Allah s.w.t., perjalanan pendidikan beliau selama ini membawa
beliau naik ke tingkat martabat Ulama dan hamba Allah yang shalih. Maka dengan
hasil perjalanan pandidikannya serta pengalaman-pengalaman yang beliau dapati
selama ini, rasanya bagi beliau sudah cukup dijadikan pokok utama untuk
mengembangkan agama Allah ini dengan pendidikan Pesantren di tempat beliau
dilahirkan, di Blang Poroh Darussalam Labuhan Haji, Aceh Selatan. Meskipun pada
waktu itu kata Darusssalam itu belum ada, dan adanya nama ini setelah beliau
mendirikan Pesantren di desa beliau sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Lebih kurang pada akhir tahun 1939, beliau kembali ke Aceh Selatan
melalui parahu layar dari Padang ke Aceh di kecamatan Labuhan haji. Beliau
disambut dengan meriah oleh ahli famili, para teman dan masyarakat Labuhan
Haji. Setelah beberapa hari beliau berada di desanya, maka beliau bertekad
membagun sebuah pasantren. Pembangunan sebuah pesantren kali pertama tentu
seadanya saja. Maka beliau hanya mendirikan sebuah surau bertingkat dua. Pada
tingkat dua di atas sebagai tempat tinggal beliau beserta keluarga, sedangkan
pada tingkat bawah dan yang masih tersisa di atas dipergunakan sebagai tempat
ibadah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Lahan tempat mendirikan Musholla yang diberi oleh famili beliau
sangat terbatas, sedangkan jamaah sudah mulai kelihatan berbondong-bondong
datang ke Surau beliau. Ibu-ibu pada malam selasa dan harinya, sedangkan
bapak-bapak pada malam rabu dan harinya. Oleh karena itu, maka beliau ingin
memperluas lahan untuk betul-betul memulai sebuah pesantren yang dapat
menampung santri-santri dengan tempat tinggalnya, yang dalam istilah Aceh
disebut dengan <i>rangkang-rangkang</i>. Maka beliau berusaha untuk
membeli tanah sekitar surau yang ada. Beliau membeli tanah untuk pembangunan
pesantren sedikit demi sedikit, hingga mencapai ukuran 400×250 m2. Di atas
tanah itulah beliau menampung santri-santri yang berdatangan sedikit demi
sedikit, dari Kecamatan Labuhan Haji dan dari Kecamatan-kecamatan di Aceh
Selatan, bahkan juga dari berbagai kabupaten di Daerah Istimewa Aceh.
Berkembanglah pesantren itu, sehingga pelajar-pelajar dari luar daerahpun pada
berdatangan, khususnya dari berbagai Propinsi di Pulau Sumatra.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Pesantren itu beliau bagi-bagi atas berbagai nama, sebagai berikut
:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Pertama : </span></b><i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Darul-Muttaqin</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">,
di bagian ini terletak lokasi madrasah, mulai dari tingkat rendah sampai
tingkat tinggi dan di sampingnya dibangun sebuah surau besar selaku tempat ibadah.
Khususnya dalam pengembangan tariqat Naqsyabanditah dan dijadikan tempat
khalwat atau suluk 40 hari selama ramadhan dengan 10 hari sebelumnya, 10 pada
awal zulhijjah, 10 hari pada bulan Rabiul awal<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Kedua : </span></b><i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Darul `Arifin</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">,
dilokai ini bertempat tinggal guru guru yang sebagian besar sudah berumah
tangga. Lokasinya agak berdekatan dengan pantai Laut Samudra Hindia<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Ketiga : </span></b><i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Darul Muta`allimin</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">, di tempat ini tinggal para santri pilihan diantaranya anak
Syaikh Abdul ghani Al kampari, guru tasauf Syaikh muda Waly .<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Keempat : </span></b><i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Darus Salikin</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">,
dilokasi ini banyak asrama-asrama tempat tinggal para pelajar penuntut ilmu
yang juga digunakan sebagai tempat berkhalwat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Kelima : </span></b><i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Darul zahidin</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">,
lokasi yang paling ujung dari lokasi pesantren Darussalam ini. Kalau bukan karena
tempat lainnya sudah penuh, maka jarang sekali santri yang mau tinggal di
lokasi ini apalagi tempat ini pada mulanya merupakan tambak udang dan ikan .<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Keenam : </span></b><i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Darul Ma`la</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">,
lakasi ini merupakan lokasi nomor satu karena tanahnya tinggi dan udaranyapun
bagus dan terletak dipinggir jalan .<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Semua lokasi ini dinamakan oleh Syaikh Muda waly dengan nama
demikian sebagai tafaul kepada Allah semoga semua santri yang belajar disitu
menjadai hamba-hamba Allah yang senatiasa menuntut ilmu (Al Muta`allimin), hamba-hamba
yang Zahid, mengutamakan akhirat dari pada dunia (Az-Zahidin), hamba-hamba yang
shalih mendapat tempat terhormat baik disisi Allah maupun dalam pandangan
masyarakat .<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Tak lama kemudian beliau menikah dengan seorang wanita dari Desa
Pauh, Labuhan Haji. Kemudian beliau mendirikan sebuah pesantren lain di Ibukota
Kecamatan. Pesantren ini merupakan sebuah pesantren khusus, pelajarnya juga
tidak banyak, para pelajar di pesantren ini secara langsung berhadapan dengan
kaum yang berfaham wahabi sehingga mendatangkan persaingan pengembangan ilmu
pengetahuan agama melalui perdebatan yang diadakan para pelajar membahas
masalah-masalah khilafiyah dengan dalil-dalilnya menurut pendirian ulama
Ahlussunnah wal Jama’ah. Dipesantren inilah diadakan pengajian yang dikuti oleh
semua lapisan masyarakat bahkan juga dikuti oleh kalangan Muhammadiyah dan
golongan Salik Buta sehingga menjadikan majlis ini majlis yang dipenuhi dengan
pertanyaan dan debatan yang ditujukan kepada Syaikh Muda Waly, namun semuanya
dapat di jawab oleh Syaikh Muda Waly dengan jawaban ilmiah yang memuaskan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;">Pendidikan Pesantren Darussalam</span></u></b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Di pesantren yang beliau bangun itu Syaikh Muda Waly mengajarkan
kepada masyarakat ilmu agama. Khusus untuk kaum ibu pada hari malam selasa,
hari senin, dan malam senin. Pada malam senin kaum ibu mendapat ceramah agama
dari guru-guru yang telah ditetapkan oleh beliau. Sedangkan pada selasa pagi
sebelum zuhur, setelah pengajian subuh, semua kaum ibu-ibu yang bermalam di
pesantren ikut membangaun Pesantren dengan menimbun sebagian lokasi Pesantren
yang belum rata dengan batu yang diambil dari pantai. Satu hal yang aneh dan
luar biasa, batu itu dihempaskan oleh gelombang air laut ke pantai dan
batu-batu itu semuanya berwarna putih bersih. Batu-batu ini hanya terdapat di pantai
yang berada di dekat pesantren. Setelah shalat Dhuhur para ibu-ibu tersebut
mendapat ceramah dari guru yang telah ditentukan oleh Syaikh Muda Waly yang
kemudian lanjutkan dengan tawajuh dalam tariqat Naqsyabandiyah dan shalat
Ashar. Sedangkan waktu untuk kaum laki-laki adalah pada selasa malam mulai
maghrib hingga larut malam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Pada setiap bulan Ramadan Syaikh Muda Waly mengadakan khalwat
untuk masyarakat yang dimulai sejak sepuluh hari sebelum Ramadan sampai harai
raya Idul Fitri. Ada yang berkhalwat selama 40 hari ada juga yang 30 hari dan
ada juga yang 20 hari. Selain dalam bulan Ramadan, khalwat juga diadakan dalam
bulam Rabiul awal selama 10 hari. Demikian juga pada bulan Zulhijjah selama 10
hari semenjak tanggal satu sampai 10 Zulhijjah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Sistem pendidikan pesantren yang diterapkan oelh Syaikh Muda Waly
terbagi kepada dua :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Pertama : <i>sistem qadim</i>, yakni sitem pendidikan yang
telah berjalan bagi para Ulama sebelumnya. Sistem ini menekankan supaya
kitab-kitab yang dipelajari mesti khatam. Guru hanya membaca, menerjemahkan dan
menjelaskan sepintas lalu makna yang terkandung di dalamnya. Menurut beliau
sitem ini kita bagaikan naik bus pada malam hari, yang kita lihat hanyalah
jalan yang disorot oleh lamu bus saja, walaupun perjalanannya panjang dan banyak
yang kita lihat tetapi hanyalah sekedar jalan yang diterangi oleh lampu bus
saja, sedangakan dikiri kanannya kita tidak melihatnya .<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Kedua : <i>sistem madrasah</i>. Pada sitem ini para pelajar
sudah mengunakan bangku dan papan tulis. Pada sitem kedua ini tidak ditekankan
pada khatam kitab, tetapi harus banyak diskusi untuk pendalaman. Sebagai
contoh, apabila pelajaran Fiqh yang dibaca adalah kitab Tuhfah al-Muhtaj Syarah
Minhajul Thalibin, maka yang dibaca hanya sekitar 10 baris saja, dilanjutkan
dengan pembahasan pada matannya, syarahnya serta hasyiah hasyiahnya serta
pendalaman berdasarkan dalil-dalilnya baik dari Al Qur an, Hadits ataupun
disiplin ilmu lainnya. Ini memang memakan waktu yang lama, tetapi bila para
santri terbiasa dengan sistem ini maka akan menghasilkan pemahaman yang
mendalam dalam memahami kitab kuning. Rupanya kedua sitem ini sangat menarik
sehingga banyak santri yang berdatangan ke Darussalam yang berasal dari
berbagai daerah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Syaikh Muda Waly mengamalkan ilmunya dengan luar biasa. Pukul 6.00
pagi beliau mengajar semua santri muali dari tingkat yang paling rendah sampai
yang paling tinggi. Disini terbuka pintu bagi semua santri untuk menanyakan
segala sesuatu tentang lafaz yang beliau baca. Pukul 9.00 pagi setelah sarapan
dan Shalat Dhuha belaiu menagjar pada tingkat yang lebih tinggi, yang terdiri
dari para dewan guru. Kitab yang dibaca adalah Tuhfah al-Muhtaj, Jam`ul Jawami`
dan kitab besar lainnya samapai waktu ashar. Sesudah Asar beliau juga
menyediakan waktu bagi siapa saja yang berminat mengambil ilmu dari beliau.
Syaikh Muda Waly sangat disiplin dalam mengajar sehingga dalam kondisi sakitpun
beliau tetap mengajar. Pernah pada satu kali pada saat beliau sakit, para murid
beliau sepakat untuk tidak mendebat beliau, tetapi hanya mendengarkan
penjelasan dari beliau. Rupanya hal ini membuat beliau marah, kenapa para murid
beliau tidak mendebat beliau. Pertanyaan dan debatan dari murid-murid beliau
rupanya menjadi obat yang sangat mujarab bagi beliau. Tetapi beberapa saat
setelah mengajar beliau kembali jatuh sakit. Ketekunan dan kedisiplinan beliau
dalam mendidik muridnya telah membuahkan hasil yang luar biasa, sehingga dari
beliau lahirlah puluhan Ulama-ulama yang menjadi benteng Ahlussunnah di Aceh
dan sekitarnya. Hampir seluruh pesantren di Aceh sekarang ini mempunyai
pertalian keilmuan dengan beliau dan dari murid-murid beliau lahir pulalah
Ulama-ulama terpandang dalam masyarakat. Dengan adanya perjuangan beliau
perkembangan faham wahabi dan ide pembaruan terhadap ajaran islam yang telah menjalar
ke sebagian tokoh-tokoh di Aceh dapat ditekan. Beliau sangat istiqamah dengan
faham Ahlussunnah dan mazhab Syafi’i.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;">Murid-murid Beliau :</span></u></b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">1. al-Marhum Tgk. H. Abdullah
Hanafiah Tanoh Mirah, pimpinan Dayah Darul Ulum, Tanoh Mirah, Bireuen.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">2. al-Marhum Tgk. H. Abdul Aziz
bin Shaleh, pimpinan Pesantren LPI MUDI Mesra (Ma`hadal Ulum Diniyah Islamiyah
Mesjid Raya) Samalanga, Bireuen.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">3. al-Marhum Tgk. H. Muhammad
Amin Arbiy Tanjongan, Samalanga, Bireuen.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">4. Tgk. H. Muhammad Amin Blang
Bladeh (Abu Tumin) pimpinan Pesantren al-Madinatut Diniyah Babussalam, Blang
Bladeh, Bireuen.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">5. Teungku H. Daud Zamzamy.
Aceh Besar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">6. al-Marhum Tgk. H. Syaikh
Syihabuddin Syah (Abu Keumala) pimpinan Pesantren Safinatussalamah, Medan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">7. Teungku Adnan Mahmud pendiri
Pesantren Ashabul Yamin, Bakongan, Aceh Selatan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">8. al-Marhum. Tgk. H. Syaikh
Marhaban Krueng Kalee (putra Syaikh H. Hasan Krueng kale) mantan Menteri Muda
era Sukarno.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">9. al-MarhumTgk. H. Muhammad
Isa Peudada, Bireuen.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">10. al-Marhum Tgk. H. Ja`far Shiddiq, Kuta Cane.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">11. al-Marhum Tgk. H. Abu Bakar sabil, Meulaboh, Aceh
Barat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">12. al-Marhum Tgk. H. Usman fauzi, Cot Iri, Aceh Besar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">13. Abuya Prof. H. Muhibbuddin Waly (putra beliau
sendiri yang paling tua)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">14. al-Marhum Syaikh Jailani.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">15. al-Marhum Syaikh Labai Sati, Padang Panjang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">16. al-Marhum Tgk. H. Qamaruddin, Teunom, Aceh Barat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">17. Tgk. H. Syaikh Jamaluddin Teupin Punti, Lhok sukon,
Aceh utara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">18. Tgk. H. Syaikh Ahmad Blang Nibong, Aceh Utara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">19. Tgk. H. Syaikh Abbas Parembeu, Aceh Barat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">20. Tgk. H. Syaikh Muhahammad Daud, Gayo.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">21. Tgk. H. Syaikh Ahmad, Lam Lawi, Aceh Pidie.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">22. Tgk. H. Muhammad Daud Zamzami, Aceh Basar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">23. Tuanku H. Idrus, Batu Basurek, Bangkinang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">24. al-Marhum Tgk. H. Syaikh Amin Umar, Panton labu.
Aceh Utara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">25. Syaikh H. Nawawi Harahap, Tapanuli.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">26. al-Marhum Tgk. H. Syaikh Usman Basyah, Langsa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">27. Tgk. H. Syaikh Karimuddin, Alue Bilie, Aceh Utara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">28. Tgk. H. Syaikh Basyah Kamal Lhoung, Aceh Barat<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Dan lain lain banyak lagi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Karya Beliau</span></b><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">1. al-Fatwa, Sebuah kitab dalam
bahasa Indonesia dengan tulisan arab, berisi kumpulan fatwa beliau mengenai
berbagai macam permasalahan agama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">2. Tanwirul anwar, berisi
masalah masalah aqidah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">3. Risalah Adab Zikir Ismuz
Zat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">4. Permata Intan, sebuah
risalah singkat berbentuk soal-jawab mengenai masalah i`tidaq.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">5. Intan Permata, risalah
singkat berisi masalah tauhid<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Dalam risalah yang terakhir (Intan Permata) beliau memberi
keputusan tentang perdebatan Syaikh Ahmad Khatib dengan Syaikh Sa`ad Mungka,
beliau menyebutkan :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.75pt;">
<i><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">“Ketahuilah hai segala ummat Ahlissunnah wal Jamah, bahwasanya
karangan yang mulia Syaikh Ahmad al-Khatib yang bernama: Izhar
Zighlil-Kazibin, tentang membantah Rabithah dan Thariqat naqsyabandiyah itu
adalah silap dan salah paham dari Syaikh yang mulia itu, karena beliau itu
telah ditolak oleh yang mulia Syaikh Sa`ad Mungka Payakumbuh (Sumatra Tengah)
dengan kitabnya Irghamu Unufil Muta`annitin. Kemudian kitab ini dijawab
pula oleh yang mulia Syaikh Ahmad al-Khatib dengan kitabnya as Saiful
Battar. Kitab ini pun ditolak oleh yang mulia Syaikh As`ad Mungka dengan
kitabnya yang bernama Tanbihul `Awam. Pada akhirnya patahlah kalam Tuan
Syaikh Ahmad al-Khatib. Karena itu maka hamba yang faqir ini, Syaikh Muhammad
waly al-Khalidy sebabnya mengambil Thariqat Naqsyabandiyah adalah setelah
muthala`ah pada karangan karangan Syaikh Ahmad Khathib dan karangan karangan
Syaikh Sa`ad Mungka dimana antara karangan kedua-dua Ulama itu sifatnya soal-jawab
dan debat-berdebat. Perlu diketahui bahwa Tuan Syaikh Ahmad Khatib itu murid
Sayyid Syaikh Bakrie bin sayyid Muhammad Syatha. Sedangkan Tuan Syaikh As`ad
Mungkar murid Mufti az-Zawawy, gurunya Syaikh Usman Betawi yang masyhur itu.
Maka muncullah kebenaran ditangan Tuan Syaikh Sa`ad Mungka apalagi saya telah
melihat pula kitab as-Saiful Maslul karangan Ulama Madinah selaku
menolak kitab Izhar Zighlil Kazibin. Oleh sebab itu bagi
murid-muridku yang melihat karanagn Syaikh Ahmad Khatib itu janganlah terkejut,
karena karangan beliau itu ibarat harimau yang telah dipancung kepalanya.”<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Syaikh Muda Waly bukan hanya berperan dalam menyebarkan ilmu agama
saja. Tapi beliau memiliki andil yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan
dan keutuhan Republik Indonesia. Dalam mempertahankan proklamasi 17 agustus
1945 para ulama Aceh tampil kedepan dengan mengeluarkan fatwa jihad fi
sabilillah dan mendirikan barisan barisan perjuangan. Pada tanggal 18 Zulqa`dah
1364 Teungku Syaikh Hasan Krueng Kalee mengeluarkan fatwa dengan menyatakan
bahwa perjuangan mempertahankan Republik Indonesia dan berperang menetang
musuh-musuh Allah adalah suatu kewajiban dan apabila mati dalam peperangan itu
akan mendapat pahala syahid. Disamping itu juga diterangkan pula hendaklah
ummat islam mengorbankan jiwa dan harta untuk menolong agama Allah dan menolong
negara yang sah. Fatwa itu disebarkan luas ke seluruh Aceh melalui
pemuda-pemuda Aceh yang tergabung dalam Barisan Pemuda Indonesia yang kemudian
menjadi Pemuda Republic Indonesia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Berdasarkan itu Syaikh Muda Waly di Labuhan Haji memperkuat fatwa
tersebut melalui pengajian-pengajian dan ceramah-ceramah umum. Bahkan beliau
menjabat sebagai pimpinan tertinggi dalam bariasan Hizbullah, meskipun dalam
pelaksanaannya banyak diserahkan kepada keponakannya yang juga merupakan
seorang Ulama muda yang kemudian menjadi menantu beliau. Di samping itu PERTI
yang dipimpin oleh Nya` Diwan telah membawa satu barisan perjuanagan dari
Sumatra Barat yang disebut Lasymi (Laskar Muslimin Indonesia). Antara kedua laskar
ini saling mengisi demi memperjuangkan Ahlussunnah dan mempertahankan
kedaulatan Negara dari tangan penjajah..<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;">Peristiwa Berdarah di Aceh</span></u></b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Dalam mempertahankan keutuhan negara Indonesia beliau juga
memiliki peran ynag sangat penting. Pada tanggal 13 Muharram 1373 / 21
september 1953 meletuslah peristwa berdarah di Aceh yaitu peristiwa DI/TII yang
dipimpin oleh Tgk. Muhammad Daud Bereueh, mantan Gubernur Militer Aceh Langkat
dan Tanah Karo dan mantan Gubernur Aceh dan merupakan salah seorang pemimpin utama
PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh). Syaikh Muda Waly tidak bergabung dalam
PUSA karena sebagian besar ulama ynag bergabung dalam PUSA telah terpengaruh
dengan ide pembaruan dalam Islam dari Minangkabau.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Dalam hal ini para Ulama besar di Aceh yang terdiri dari Kaum Tua
antara lain Syaikh Muda waly, Syaikh Hasan Krueng Kalee, Teungku Abdul Salam
Meuraksa, Teungku Saleh Mesigit Raya dan Ulama lainnya tidak mendukung gerakan
ini, karena mereka mengetahui bahwa latar belakang kejadian ini bukanlah hal yang
dikaitkan dengan agama tetapi hanyalah hal yang dikaitkan dengan dunia semata.
oleh karena itu para Ulama tersebut mengeluarkan fatwa mengutuk pemberontakan
tersebut atas nama para mereka. Tetapi karena semua ulama tersebut berada dalam
PERTI maka penonjolannya lebih terlihat atas nama PERTI. Teungku Syaikh Muda
Waly pada tanggal 18 November 1959 dalam suatu rapat umum di Labuhan Haji
mengharamkan pemberontakan tersebut dan beliau menyatakan siap memberi bantuan
menurut kesanggupan beliau. Para Ulama-ulama tersebut sangat menyayangkan
kenapa faktor pemberontakan tersebut tidak di musyawarahkan terlebih dahulu
dengan para ulama-ulama besar di Aceh. Sehingga segala permasalahan dapat
diselesaikan tanpa harus melalui peristiwa berdarah. Karena jasa beliau itu,
beliau pernah diundang oleh Presiden Sukarno ke Istana Bogor pada tahun 1957
untuk menghadiri Konferensi Ulama Indonesia untuk memutuskan kedudukan Presiden
Sukarno menurut Islam. Dalam konferensi tersebut beliau dan para ulama dari
seluruh Indonesia sepakat menyatakan bahwa presiden Sukarno itu Presiden yang
sah dengan prediket <i>Wali al-Amri adh-Dharury bisyl Syaukah.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: lime;"><b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;">Wafat Beliau</span></u></b><u><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">Setelah berjuang demi tegaknya agama ini, akhirnya Syaikh Muda
Waly kembali kehadapan Allah pada tanggal 11 syawal 1381 / 20 maret 1961 tepat
pukul 15.30 WIB hari selasa. Jenazah beliau di shalatkan oleh Ulama dan
murid-murid beliau serta masyarakat yang terjangkau kehadirannya ke Dayah
Labuhan Haji, karena pada zaman itu kendaraan umum masih sangat minim di Aceh
selatan. Beliau dimakamkan dalam komplek Dayah Labuhan Haji yang beliau pimpin.
Selanjutnya kepemimpinan Pesantren tersebut dilanjutkan oleh putra-putra beliau
secara bergantian antara lain Syaikh Muhibbuddin Waly, Syaikh Jamaluddin Waly,
Syaikh Mawardi Waly, Syaikh Nasir Waly, Syaikh Ruslan Waly dan putra-putra
beliau lainnya. Hal ini karena hampir semua putra beliau menjadi Ulama-ulama
terkemuka. Beliau bukan hanya berhasil dalam mendidik murid-muridnya tetapi
juga berhasil mendidik putra-putranya menjadi Ulama-ulama yang gigih
mempertahankan faham Ahlussunnah wal Jamaah. Keberhasilan beliau dapat terlihat
dengan jelas, dimana sekarang ini hampir semua pesantren tradisional di Aceh
mempunyai silsilah keilmuan dengan beliau. Coba kita lihat beberapa pesantren
di Aceh saat ini antara lain :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">1. Pesantren LPI .MUDI MESRA,
Samalanga dipimpin oleh Teungku H.Hasanoel Basry(Abu Mudi)murid dari Syaikh
Abdul Aziz (murid Syaikh Muda Waly, pimpinan MUDI MESRA sebelumnya)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">2. Pesantren Al Madinatud
Diniyah Babusslam Blang Bladeh, Bireun dipimpin oleh Syaikh H.Muhammad Amin
Blang Bladeh (murid Syaikh Muda Waly)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">3. Pesantren Malikussaleh
Panton Labu Aceh utara, dipimpin oleh Syaikh .H. Ibrahim Bardan (murid Syaikh
Abdul Aziz, Samalanga)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">4. Pesantren Darul Huda Lhueng
Angen, Lhok Nibong, Aceh Utara, dipimpin oleh Syaikh Abu Daud(murid Syaikh
Abdul Aziz, Samalanga)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">5. Pesantren Darul Munawwarah,
Kuta Krueng, Bandar Dua. Pidie Jaya, dipimpin oleh Tgk. H. Usman Kuta Krueng
(murid Syaikh Abdul Aziz, Samalanga)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">6. Pesantren Darul Ulum, Tanoh
Mirah, Bireun, dipimpin oleh Tgk. Muhammad Wali, putra Syaikh Abdullah Hanafiah
(murid Syaikh Muda waly dan pimpinan Pesantren tersebut sebelumnya)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">7. Pesantren Raudhatul Ma`arif
Cot Trueng Aceh Utara, dipimpin oleh Tgk. H. Muhammad Amin (murid Syaikh Abdul
Aziz, Samalanga)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">8. Pesantren Darul Huda, Paloh
Gadeng, Aceh Utara, dipimpin oleh Syaikh Mustafa Ahmad (Abu Mustafa Puteh,
murid Syaikh Muhammad Amin Blang Bladeh)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">9. Pesantren Ashhabul Yamin,
Bakongan, Aceh Selatan, dipimpin oleh Syaikh Marhaban Adnan (murid Syaikh Abdul
Aziz, Samalanga, putra Syaikh Adnan Mahmud Bakongan)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">10. Pesantren Ruhul Fata, Seulimum, Aceh Besar,
dipimpin oleh Tgk. H. Mukhtar Luthfy (murid Syaikh Abdul Aziz, Samalanga)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">11. Pesantren Serambi Makkah, Meulaboh, Aceh Barat,
dipimpin oleh Syaikh Muhammad Nasir L.c (murid Syaikh Abdul Aziz, Samalanga
putra Abuya Syaikh Muda waly)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">12. Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Lamno, Aceh
Jaya, dipimpin oleh Tgk. H. Asnawi Ramli, sebelumnya dipimpin oleh Tgk. Syaikh
Ibrahim Lamno (murid Syaikh Abdul `Aziz, Samalanga)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">13. Yayasan Dayah Ulee Titi, Ulee Titi, Aceh Besar,
dipimpin oleh Tgk. Syaikh `Athaillah (murid Syaikh Ibrahim Lamno)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="color: lime;">14. pesantren serambi aceh meulaboh pimpinan abu H mahmudin
usman. 15.pesantren
cot keumudee bireuen pimpinan abon munajar bin H safan ali. Kesemua Pesantren tersebut dan
beberapa pesantren lainnya mempunyai pertalian keilmuan dengan Syaikh Muda
Waly. Demikianlah manaqib singkat Syaikh Muda Waly yang lebih populer dalam
masyarakat Aceh dengan sebutan Abuya Muda Waly, seorang Ulama yang sangat
berperan dalam mempertahankan Faham Ahlussunnah dan mazhab Syafii di bumi Aceh.
Seorang Ulama besar yang bisa dikatakan sebagai Mujaddid untuk Aceh dan
sekitarnya. Semoga Allah menempatkan beliau disisi-Nya yang tinggi dan semoga
Allah melahirkan Syaikh Muda Waly lainnya untuk Aceh ini khususnya dan untuk
ummat Islam umumnya. Amin ya Rabbal’alamin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-12386948563059070212013-06-05T03:58:00.005-07:002013-06-05T03:58:38.325-07:00Hadits Tentang Pemimpin Memikul Tanggung Jawab<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><span style="color: lime;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: lime;">حديث عبد الله بن عمر رضي الله عنهما. ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: كللكم راع فمسؤل عن رعيته فالامير الذي على الناس راع وهو مسؤل عنهم. والرجل راع على اهل بيته وهو مسؤل عنهم. والمرأة راعية على بيت بعلها وولده وهي مسؤلة عنهم. والعبد راع على مال سيده وهو مسؤل عنه، الا فكلكم راع و كللكم مسؤل عن رعيته</span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><span style="color: lime;"><br /></span></span></div>
<span style="color: lime;"><span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
- اخرجه البخارى فى 490 كتاب العتق: <span class="text_exposed_show" style="display: inline;">17- باب كرهية التطاول على الرقيق</span></div>
</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
Hadits Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang amir yang mengurus keadaan rakyat adalah pemimpin. Ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya di rumahnya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggungjawaban tentang hal mereka itu. Seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya, ia kan diminta pertanggungjawaban tentang harta tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan semua akan diminta pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.[1]</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
Dalam sejarah riyadhus shalihin dijelaskan, bahwa seorang wajib menegakkan keadilan dalam diri dan keluarganya, dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Adil dalam dirinya dengan tidak memberatkan pada sesuatu yang tidak dieprintahkan Allah, dia harus memperhatikannya hingga kepada masalah kebaikan, jangan memberatkan dan membebankannya terhadap sesuatu yang tidak mampu dilakukannya.</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
Demikian juga wajib bersikap adil bagi seorang suami terhadapkeluarganya. Seperti orang yang memiliki dua orang istri, ia wajib bersikap adil diantara keduanya. Dan wajib pula bersikap adil kepada anak-anaknya. Begitu pula bagi seorang istri yang juga seorang pemimpin dalam rumah suaminya. Baik dalam menjaga harta suaminya dan tidak menghambur-hamburkannya.[2]</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
Hadits Tentang Pemimpin Pelayan Masyarakat</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
حديث معقل بن يسار عن الحسن، ان عبيد الله بن زياد عاد معقل بن يسار فى مرضه الذي مات فيه، فقال له معقل: انى محدئك هديئا سمعته من رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ما من عبد استرعاه الله وعية فلم يحطلها بنصيحة الا لم يجد رائحة الجنة</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
- اخرجه البخارى فى 930 كتاب الاحكام: 8- باب من استرعى رعية فلم ينصح</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
Hadits ma’qil bin Yasar, dari hasan bahwasanya Ubaidillah bin yazid mengunjungi Ma’qil bertanya kepadanya: bahwasanya saya akan ceritakan kepadamu suatu hadits yang saya dengar dari Rasulullah saw saya mendengar nabi saw bersabda: “tidak ada seorang hamba yang diberi tugas oleh Allah untuk memelihara segolongan rakyat, lalu ia tidak melakukan sesuai dengan petunjuk, melainkan ia tidak memperoleh bau saya”[3]</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
Dalam syarah riyadhus shalihin yang dijelaskan oleh syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, wajib bagi seorang yang memegang tonggak kepemimpinan untuk bersikap lemah lembut kepada rakyatnya, berbuat baik, selalu memperhatikan kemaslahatan mereka dengan mempekerjakan orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Menolak bahaya yang menimpa mereka. Karena seorang pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya dihadapan Allah ta’ala. termasuk tugas pemimpin memelihara dan menjaga rakyatnya agar tdk melakukan perbuatan dosa dan mungkar, yakni amar ma,ruf nahi mungkar, jika pemimpin membiarkan kemungkaran berarti dia zalim dan terpecat dr kepemimpinan secara hukum islam,,,,,ingatlah tujuan kita semuaaaaa peudeong delat allah udep mulia mate syahit...</div>
</span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-73015377301810116372013-06-05T03:49:00.001-07:002013-06-05T03:49:37.072-07:00Hadits yang membahas seputar Imam Al Mahdi<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Berikut adalah beberapa hadits yang membahas seputar Imam Al Mahdi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><span style="color: white;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: white;">الأول: عن أبي سعيد الخدري : قال رسول الله : "يخرج في آخر أمتي المهدي، يسقيه الله الغيث، وتخرج الأرض نباتها، ويعطي المال صَحاحا، وتكثر الماشية، وتعظم الأمة، ويعيش سبعا أو ثمانيا"؛</span></div>
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><span style="color: white;"><br /></span></span></div>
<span style="color: white;"><span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الثاني: قال الإمام أحمد في مسنده: حدثنا محمد بن جعفر: حدثنا عوف عن أبي الصديق الناجي عن أبي سعيد الخدري : قال رسول الله : "لا تقوم الساعة حتى تمتلئ <span class="text_exposed_show" style="display: inline;">الأرض ظلما وعدوانا، قال: ثم يخرج رجل من عِترتي -- أو من أهل بيتي --، يملؤها قِسطا وعدلا كما ملئت ظلما وعدوانا".</span></div>
</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الثالث: عن أبي سعيد الخدري : قال رسول الله : "المهدي مني، أجلى الجبهة، أقنى الأنف، يملأ الأرض قِسطا وعدلا كما ملئت ظلما وجَورا، ويملك سبع سنين".</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الرابع: وعن أبي سعيد الخدري قال: خشينا أن يكون بعد نبينا حدث، فسألنا نبي الله فقال: "إن في أمتي المهدي يخرج، يعيش خمسا أو سبعا أو تسعا"—زيدٌ العمّيُّ الشاكُّ -- قال: قلنا: وما ذاك؟ قال: "سنين"، قال: "فيجيءُ إليه الرجل، فيقول: يا مهديُّ أعطني، أعطني"، قال: "فيحثي له في ثوبه ما استطاع أن يحملَه".</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الخامس: عن علي : قال رسول الله : "المهدي منا أهل البيت، يصلحه الله في ليلة".</div>
</span><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
السادس: عن أم سَلَمة ا قالت: سمعت رسول الله يقول: "المهدي من عِترتي، من وَلَد فاطمة".</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
السابع: قال الحافظ ابن قيم الجوزية في "المنار المنيف" ص 147-148: (وقال الحارث بن أبي أسامة في مسنده: حدثنا إسماعيل بن عبد الكريم: حدثنا إبراهيم بن عقيل عن أبيه، عن وهب بن منبه، عن جابر قال: قال رسول الله : "ينزل عيسى ابن مريم، فيقول أميرهم المهدي: "تعال صلِّ بنا"، فيقول: "لا؛ إن بعضهم أمير بعضٍ، تكرمة الله لهذه الأمة"، وهذا إسناد جيد).</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الثامن: عن ابن مسعود عن النبي أنه قال: "لو لم يبقَ من الدنيا إلا يوم، لطول الله ذلك اليوم حتى يبعث فيه رجلا مني -- أو من أهل بيتي -- يواطئ اسمه اسمي، واسم أبيه اسم أبي"، زاد في حديث فِطْر: "يملأ الأرض قِسطا وعدلا، كما ملئت ظلما وجَورا".</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
التاسع: قال الإمام أحمد: حدثنا سفيان بن عُيَيْنة: حدثنا عاصم عن زِرٍّ عن عبد الله عن النبي قال: "لا تقوم الساعة حتى يلِيَ رجل من أهل بيتي، يواطئ اسمه اسمي".</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
العاشر: رواه الإمام أحمد عن علي مرفوعا بلفظ: "لو لم يبقَ من الدهر إلا يوم، لبعث الله رجلا من أهل بيتي يملؤها عدلا كما ملئت جَورا"</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الحادي عشر: عن الجريري، عن أبي نضرة قال: كنا عند جابر بن عبد الله ما قال: "يوشك أهل العراق أن لا يُجبى إليهم قفيز ولا درهم"، قلنا: من أين ذاك؟ قال: "من قبل العجم؛ يمنعون ذلك"، ثم قال: "يوشك أهل الشام أن لا يجبى إليهم دينار ولا مدي"، قلت: من أين ذاك؟ قال: "من قبل الروم"، ثم سكت هنية، ثم قال: قال رسول الله : "يكون في آخر أمتي خليفة يحثي المال حثيا، لا يعده عدا"، قال: قلت لأبي نضرة وأبي العلاء: "أتريان أنه عمر بن عبد العزيز؟ فقالا: لا".</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الثاني عشر: عن عائشة أم المؤمنين ا قالت: "عبث رسول الله في منامه، فقلنا: "يا رسول الله، صنعت شيئا في منامك لم تكن تفعله"، فقال: "العَجَبُ أن ناسا من أمتي يؤمون البيت لرجل من قريش، قد لجأ بالبيت، حتى إذا كانوا بالبيداء خُسِفَ بهم"، فقلنا: "يا رسول الله، إن الطريق قد يجمع الناس"، قال: "نعم، فيهم المستبصر والمجبور وابن السبيل، يهلكون مَهْلِكا واحدا، ويَصدُرون مصادر شتى، يبعثهم الله على نياتهم"</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الثالث عشر: عن أبي هريرة قال: قال رسول الله : "يبايع لرجل بين الركن والمقام، ولن يستحل البيت إلا أهله، فإذا استحلوه فلا يسأل عن هلكة العرب، ثم يأتي الحبشة، فيخربونه خرابا لا يعمر بعده أبدا، وهم الذين يستخرجون كنزه".</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الرابع عشر: عن أبي هريرة : قال رسول الله : "لا تقوم الساعة حتى ينزل الروم بالأعماق أو بدابق، فيخرج إليهم جيش من المدينة، من خيار أهل الأرض يومئذ، فإذا تصافوا قالت الروم: "خلوا بيننا وبين الذين سَبَوا منا نقاتلهم"، فيقول المسلمون: "لا والله، لا نخلي بينكم وبين إخواننا"، فيقاتلونهم، فيفر ثلث لا يتوب الله عليهم أبدا، ويقتل ثلثهم أفضل الشهداء عند الله، ويَفتح الثلث، لا يفتنون أبدا، فيفتحون قسطنطينية، فبينما هم يقتسمون الغنائم، قد علقوا سيوفهم بالزيتون، إذ صاح فيهم الشيطان: "إن المسيح قد خلفكم في أهليكم"، فيخرجون—وذلك باطل --، فإذا جاءوا الشام خرج، فبينما هم يعدون للقتال، يسوون الصفوف، إذ أقيمت الصلاة، فينزل عيسى ابن مريم عليه وعلى نبينا السلام فأَمَّهم، فإذا رآه عدو الله ذاب كما يذوب الملح في الماء، فلو تركه لانذاب حتى يَهلِك، ولكن يقتله الله بيده، فيريهم دمه في حربته".</div>
</span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;">
الخامس عشر: عن جابر بن عبد الله ما قال: سمعت رسول الله يقول: "لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق، ظاهرين إلى يوم القيامة، فينزل عيسى ابن مريم، فيقول أميرهم: "تعال، صلِّ لنا"، فيقول: "لا، إن بعضكم على بعض أمراء، تكرمة الله هذه الأمة". وعند الإمام أحمد من حديث جابر أيضا: "...فإذا هُمْ بعيسى ابن مريم، فتقام الصلاة، فيقال له: "تقدم يا روح الله"، فيقول: "ليتقدم إمامكم فليصلِّ بكم".</div>
</span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-64687160657625253422013-06-05T03:20:00.000-07:002013-06-05T03:20:01.639-07:00Memahami Terjadi Perbedaan dalam Menentukan Awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri di Aceh<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: white;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; line-height: 115%;">A.Paham Keagamaan Masyarakat Aceh</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="color: white;"><div style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Provinsi Aceh, mayoritas penduduknya adalah beragama Islam.,
sangat sedkit jumlahnya yang menganut agama selain Islam. Agama selain Islam
tersebut adalah agama Kristen dan Budha. Kedua agama ini dianut oleh kelompok
minoritas yang merupakan pendatang, yaitu China dan juga</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> <span class="textexposedshow">dianut oleh suku Karo dari tanah Alas. Pada awalnya,
dapat dikatakan umat Islam Aceh dalam beribadah menganut Mazhab Syafi’i, salah
satu mazhab Ahlusunnah wal Jama’ah dalam bidang fiqh, namun seiring dengan
munculnya gerakan pembaharuan Islam di Arab Saudi yang dikenal dengan gerakan
Wahabi dan munculnya konsep pemikiran Islam yang bercorak baru yang dimotori
Muhammad Abduh di Mesir, maka sebagaimana halnya dunia Islam lainnya, Aceh juga
terkena imbas pengaruh gerakan pembaharuan tersebut. Sehinggga sesudah itu,
maka corak paham keagamaan Islam di Aceh muncul dalam dua aliran besar, yaitu :</span></span></div>
<div style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"><span class="textexposedshow"><a name='more'></a><br /></span></span></div>
<span class="apple-converted-space"><div style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">1.Bermazhab Syafi’i</span></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Mazhab Syafi’i ini merupakan mazhab yang diterima
masyarakat Aceh secara turun temurun dari awal masuk Islam ke Aceh. Sehingga
tidak mengherankan kalau mayoritas umat Islam Aceh merupakan penganut Mazhab
Syafi’i dan hampir semua dayah Aceh (nama lembaga pendidikan agama tradisional
di Aceh) menganut Mazhab Syafi’i. PERTI, sebuah organisasi massa yang sangat
populer di Aceh merupakan sebuah wadah Mazhab Syafi’i. disamping itu ada juga
organisasi lain yang bermazhab Syafi’i, seperti Alwasliyah dan Nahdlatul Ulama,
namun dua organisasi terakhir ini jauh populeritasnya dibanding PERTI.</span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">2.Tidak bermazhab.</span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Paham ini masuk ke Aceh seiring dengan gencarnya
gerakan pembaharuan Islam yang dimotori oleh gerakan Wahabi dan Muhammad Abduh
di Timur Tengah. Paham tidak bermazhab ini, di Aceh pada awalnya dipopuler oleh
organisasi PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) yang ketua pertamanya pada waktu
itu adalah Tgk Daud Bereueh. Organisasi PUSA ini kemudian lenyap dengan sebab
banyak tokoh-tokoh PUSA terlibat dalam gerakan DI/TII. Selanjutnya paham tidak
bermazhab ini didakwah oleh organisasi pembaharuan, Muhammadiyah Dalam
perkembangan selanjutnya, di Aceh, umat Islam yang bermazhab Syafi’i sering
disebut sebagai orang PERTI atau orang tarawih dua puluh dan umat Islam yang
tidak bermazhab disebut sebagai orang Muhammadiyah atau orang tarawih delapan.</span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 14px;"><br /></span></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">B. Sebab-Sebab Terjadi Perbedaan dalam Menentukan
Awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri di Aceh</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Sebab-sebab terjadinya perbedaan dalam menentukan
awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri di Aceh, menurut hemat kami dapat
dirumuskan dalam tiga sebab di bawah ini, yaitu :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">1.terjadi perbedaan dalam menggunakan metode
penentuan awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri. Sebagian umat menggunakan
metode rukyatul hilal dan sebagian lainnya menggunakan metode hisab</span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">2.kelompok yang menggunakan metode rukyatul hilal,
berbeda pendapat dalam memilih dan menggunakan jenis hisab sebagai pedoman
rukyatul hilal.</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">3.kelompok yang menggunakan metode rukyatul hilal
ini juga berbeda pendapat dalam mengamalkan rukyatul hilal yang ditetapkan oleh
Badan Hisab dan Rukyah di bawah Kementerian Agama RI yang berpusat di Jakarta.</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Ad. 1. Perbedaan dalam menggunakan metode penentuan
awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri memunculkan dua kelompok besar di
Aceh, yaitu :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Kelompok pertama, yang menjadikan rukyatul hilal
sebagai jalan mengetahui awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri. Kelompok
ini, umumnya dari kalangan pengikut Mazhab Syafi’i atau umat Islam yang
mengakui dirinya sebagai anggota organisasi PERTI. Mereka ini umumnya adalah
kalangan dayah Aceh. Dalil yang digunakan kelompok ini adalah kewajiban beramal
dengan dhahir hadits berikut :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Artinya : Jika kalian melihatnya (hilal) maka
berpuasalah dan jika kalian melihatnya (lagi) maka berbukalah. Dan jika
(pandangan) kalian terhalangi oleh awan maka genapkanlah. (H.R. Bukhari dan
Muslim)</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Kelompok pertama ini menganggap bahwa ilmu hisab
tidak dapat menjadi penentu awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri, karena
rukyah pada hadits di atas adalah mengandung arti rukyah dengan mata (rukyah
bil ‘aini) . Pendapat ini dianggap merupakan pendapat yang mu’tamad dalam
Mazhab Syafi’i. Ini sesuai dengan fatwa Ibnu Hajar al-Haitami dan lainnya
sebagaimana terlihat dalam pernyataan di bawah ini :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">1). Ibnu Hajar al-Haitamy dalam Tuhfah al-Muhtaj,
beliau berkata :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">“Tidak wajib puasa dengan sebab perkataan ahli
perbintangan, yaitu orang yang mempedomani kepada perjalanan bintang dan dengan
sebab perkataan ahli hisab, yaitu orang yang mempedomani perjalanan bulan dan
taqdir perjalanannya. Dan tidak boleh atas seseorang mentaqlid keduanya. Namun
demikian, boleh bagi keduanya mengamalkan dengan ilmunya, tetapi tidak memadai
untuk puasa Ramadhan sebagaimana telah di tashih dalam al-Majmu’, meskipun satu
kelompok ulama telah menolaknya dengan pembahasan yang panjang”. 1</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">2). Umairah dalam mengomentari perkataan Imam
an-Nawawi, berkata :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">“Dipahami dari mengkhususkan dengan dua ini
(menyempurnakan bulan Sya’ban dan ru’yatul hilal, pen.) bahwa puasa tidak wajib
dengan sebab selain keduanya seperti kabar ahli perbintangan dan hisab, bahkan
tidak boleh bagi yang bukan ahli perbintangan dan hisab mempedomaninya.”. 2</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri
berdasarkan pendapat kelompok ini tergantung kepada nampak hilal pada malam
tiga puluh Sya’ban dan malam tiga puluh Ramadhan. Untuk nampak hilal sangat
bergantung pada tingkat cerahnya ufuk barat pada waktu melihat hilal dan lagi
bahwa hilal yang dapat dilihat dengan kasat mata hanya apabila hilal tersebut
mencapai empat atau enam derajat di atas ufuk. Hal ini tidak berlaku dalam
metode hisab. Metode hisab menghitung suatu malam sebagai awal Ramadhan atau
Hari Raya ‘Aidil Fitri asalkan hilal sudah wujud meskipun baru satu derajat di
atas ufuk dan meskipun tidak mungkin dilihat dengan kasat mata atau dihalangi
pandangan mata karena mendung.</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Kelompok kedua, berpendapat bahwa hisab dapat
menjadi penentu awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri. Kelompok ini umumnya
dari kalangan organisasi Muhammadiyah atau kalangan umat Islam yang tidak
bermazhab. Sebagian kecil dari pengikut Mazhab Syafi’i juga memasuki awal
Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri.dengan menggunakan metode ini. Kelompok ini
berargumentasi bahwa maksud rukyah dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim di
atas juga mencakup rukyah bil ‘aqli, yaitu mengetahui dengan hisab. Bagi
sebagian pengikut Syafi’i yang mengikuti pendapat ini menyandarkan diri kepada
fatwa Al-Ramli, yang juga merupakan seorang tokoh ikutan pengikut Syafi’i
sebagaimana halnya Ibnu Hajar al-Haitami. Al-Ramli dalam Nihayah al-Muhtaj,
berkata :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">“Boleh bagi seseorang beramal dengan hisabnya dan
memadai untuk fardhunya berdasarkan pendapat yang mu’tamad, meskipun tersebut
dalam Majmu’, tidak memadai. Qiyas perkataan mereka “Sesunguhnya zhan
mewajibkan amal”, bahwa wajib atas ahli hisab berpuasa dengan hisabnya dan
orang-orang yang dikabarkan oleh ahli hisab dan berat dugaannya ahli hisab itu
benar”. 3</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Ad. 2. Kelompok yang menggunakan metode rukyatul
hilal dalam menentukan awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri membolehkan
menjadikan hisab sebagai pedoman yang membimbing seseorang untuk dapat rukyatul
hilal dengan benar, misalnya dalam menentukan tiga puluh Syakban yang menjadi
waktu dilakukan rukyatul hilal, menentukan derajat hilal pada waktu rukyatul
hilal dan lainnya. Hisab dengan sebab metodenya yang berbeda-beda kadang-kadang
akan menghasilkan penghitungan yang berbeda-beda pula. Penghitungan yang
berbeda-beda ini akan mengakibatkan berbeda kapan dilakukan rukyatul hilal. Hal
terakhir ini tentu akan menghasilkan penentuan awal Ramadhan dan Hari Raya
‘Aidil Fitri yang berbeda pula. Hasil penghitungan yang berbeda-beda dapat juga
terjadi karena terjadi kesalahan dalam melakukan penghitungan, meskipun hisab
yang digunakan masih sejenis.</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Ad. 3. Penentuan awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil
Fitri yang berbeda juga dapat terjadi pada kelompok yang menggunakan metode
rukyatul hilal dalam menentukan awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri,
karena berbeda pendapat dalam mensikapi rukyatul hilal yang ditetapkan oleh
Badan Hisab dan Rukyah di bawah Kementerian Agama RI yang berpusat di Jakarta.
Sebagian umat Islam di Aceh berpendapat ketetapan Badan Hisab dan Rukyah di
bawah Kementerian Agama RI yang berpusat di Jakarta dapat diikuti umat Islam di
Aceh dengan alasan daerah Aceh berada di kawasan paling barat Indonesia. Dengan
demikian rukyatul hilal di kawasan lain Indonesia melazimkan (memastikan) ada
rukyatul hilal di Aceh sesuai dengan keterangan al-Subki, al-Asnawi dan lainnya
:</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">“Rukyatul hilal dari pihak timur memastikan adanya
rukyatul hilal di pihak barat, tidak sebaliknya”4</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Argumentasi ini ditolak oleh kelompok yang tidak
mau mengikuti rukyatul hilal hasil ketetapan Badan Hisab dan Rukyah di bawah
Kementerian Agama RI yang berpusat di Jakarta. Alasannya, pada kenyataannya,
rukyatul hilal dari pihak timur tidak memastikan adanya rukyatul hilal di pihak
barat, karena bisa saja ada penghalang di kawasan pihak barat seperti mendung
sehingga hilal meskipun sudah nampak di pihak timur, tetapi dimungkinkan tidak
nampak di kawasan pihak barat. Jadi yang benar adalah wujud hilal di pihak
timur memastikan wujud hilal di pihak barat, bukan rukyatul hilal, sedangkan
penentuan awal Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri bergantung kepada rukyatul
hilal, bukan wujud hilal. Bantahan ini telah dikemukakan oleh Ibnu Hajar
al-Haitami dalam Tuhfah al-Muhtaj. 5</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Kelompok lain yang berpendapat ketetapan Badan
Hisab dan Rukyah di bawah Kementerian Agama RI yang berpusat di Jakarta dapat
diikuti umat Islam di Aceh dengan beralasan dengan qaidah fiqh berikut :</span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">حكم الحاكم في المسائل
المختلف فيها يرفع الخلاف</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;"></span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Artinya : Hukum hakim dalam masalah khilaf dapat
menghilangkan khilaf 6</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Dengan demikian, maka kalau pemerintah Indonesia
dalam hal ini Menteri Agama RI telah menetapkan puasa pada hari tertentu, maka
seluruh umat Islam yang berdomisili di Indonesia wajib berpuasa, meskipun
daerah domisilinya itu berbeda mathali’ dengan daerah itsbat rukyat. Karena
keputusan pemerintah dapat menghilangkan khilafiyah umat dalam menentukan awal
Ramadhan dan Hari Raya ‘Aidil Fitri</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Argumentasi ini dibantah bahwa implementasi qaidah
di atas dalam konteks negara Republik Indonesia tidak cukup hanya melihat
dhahir qaidah tersebut saja, tetapi perlu diperhatikan juga apakah
syarat-syarat berlakunya hukum hakim di Indonesia sudah sesuai dengan syara’
atau tidak. Menurut penjelasan Zarkasyi, mengamalkan penetapan hakim ini adalah
apabila penetapan tersebut tidak dinyatakan gugur. Hukum hakim dapat dinyatakan
gugur apabila hukum tersebut nyata-nyata salah. Kesalahan tersebut adakalanya
terletak pada ijtihad hakim, yakni penetapan tersebut bertentangan dengan nash,
ijmak dan qiyas yang terang, dan adakalanya kesalahannya terjadi pada sebab
yang batil seperti kesaksian bohong. Nash Zarkasyi dalam al-Mantsur fi
al-Qawa’id tersebut adalah 7 :</span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">قالوا حكم الحاكم في
المسائل المختلف فيها يرفع الخلاف وهذا مقيد بما لا ينقض فيه حكم الحاكم أما ما
ينقض فيه فلا</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;"></span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">الثالث مدار نقض الحكم على
تبين الخطأ والخطأ إما في إجتهاد الحاكم في الحكم الشرعي حيث تبين النص أو الإجماع
أو القايس الجلي بخلافه ويكون الحكم مرتبا على سبب صحيح وغما في السبب حيث يكون
الحكم مرتبا على سبب باطل كشهادة الزور</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;"></span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Yang disebut Zarkasyi di atas adalah apabila hakim
itu adalah mujtahid mutlaq. Adapun apabila hakim bukan seorang seoarang
mujtahid mutlaq, maka persyaratannya, disamping yang tersebut di atas, ada
tambahan lain sesuai dengan rincian berikut ini :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">1.Hakim adalah seorang mujtahid mazhabi. Hukumnya
dinyatakan gugur apabila bertentangan dengan nash imamnya atau qawaid kuliah
imamnya, karena nash imam dinisbah kepada hakim tersebut seperti nash syara’
dinisbah kepada mujtahid mutlaq</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">2.Hakim adalah seorang mujtahid fatwa. Hukumnya
dinyatakan gugur apabila bertentangan dengan tarjihnya sendiri sebagai mazhab
imamnya</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">3.Hakim adalah seorang alim dalam sebuah mazhab.
Hukumnya dinyatakan gugur apabila bertentangan dengan pendapat yang mu’tamad
dalam mazhabnya, karena dia tidak naik dari martabat seorang muqallid. Ketiga
syarat ini disebut oleh Ibnu Hajar. 8</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Lalu bagaimana dengan status Menteri Agama RI atau
BHR Indonesia dalam konteks masalah ini. Ini dapat dijawab dengan beberapa
kemungkinan :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">1.Bermazhab Syafi’i, maka keputusan tersebut dapat
dinyatakan gugur karena bertentangan dengan pendapat yang muktamad dalam mazhab
imamnya</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">2.Bermazhab selain Syafi’i, yaitu Malik, Hanbali
atau Hanafi. Kalau memang bermazhab dengan salah satu tiga mazhab ini, maka
keputusannya dapat di amalkan. Tetapi kemungkinana ini sangat kecil, karena
mayoritas umat Islam di Indonesia bermazhab Syafi’i atau tidak bermazhab sama
sekali. Jadi diragukan Menteri Agama dan BHR RI bermazhab dengan salah satu
dari tiga mazhab fiqh tersebut. Jadi kebolehan beramal dengan mazhab Syafi’i
tidak dapat digugurkan dengan keraguan-raguan tersebut. Karena kebolehan
beramal dengan mazhab Syafi’i merupakan ijmak. Sesuatu yang pasti tidak dapat
digugurkan hanya karena suatu yang diragukan, sesuai dengan qaidah fiqh :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">االيقين لا يزال بالشك</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;"></span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Artinya : Keyakinan tidak dapat dihilangkan dengan
keragu-raguan 9</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Lagi pula, kebolehan qadhi dari seorang muqallid
adalah karena dharurat alias rukhshah. Sedangkan rukhshah sebagaimana dimaklumi
tidak boleh didasarkan kepada keragu-raguan, sebagaimana qaidah fiqh di bawah
ini :</span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">الرخص لاتناط بالشك</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;"></span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Artinya : Rukhshah tidak sangkutkan kepada keragu-raguan
10</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">3.Tidak bermazhab sama sekali. Kemungkinan ini
berujung kepada dua kemungkinan pula, yaitu kemungkinan mempunyai kemampuan
sebagai mujtahid mutlaq atau bukan sebagai mujtahid mutlaq, tetapi orang yang
tidak sampai derajat mujtahid tidak mau bermazhab dengan salah satu mazhab para
mujtahid.. Kemungkinan pertama, rasanya sulit dipercaya sebagaimana banyak
uraian para ulama mengenai kemungkinan munculnya mujtahid mutlaq pada zaman
sekarang ini. Adapun kemungkinan kedua, yaitu bukan sebagai mujtahid mutlaq,
tetapi orang yang tidak sampai derajat mujtahid tidak mau bermazhab dengan
salah satu mazhab para mujtahid, maka keputusan yang dilakukan oleh qadhi
seperti ini adalah keputusan yang ditolak oleh agama berdasarkan kesepakatan
para ulama. Karena keputusan tersebut merupakan keputusan tanpa sandarannya dan
merupakan tindakan maksiat. Padahal tidak dibenarkan ta’at kepada makhluk
dengan melakukan maksiat kepada khaliq, sesuai dengan hadits dibawah ini :</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;"><span dir="RTL" lang="AR-SA">السمع والطاعة حق ما لم
يؤمر بالمعصية، فإذا أمر بمعصية فلا سمع ولا طاعة</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 115%;"></span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Artinya : Kepatuhan dan ta’at adalah haq selama
tidak diperintah dengan maksiat. Apabila diperintah dengan maksiat, maka tidak
ada kepatuhan dan ta’at. (H.R. Bukhari) 11</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">Daftar Pustaka</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">1.Ibnu Hajar Haitamy, Tuhfah al-Muhtaj, dicetak
pada hamisy Hawasyi al-Syarwani dan al-Ubady, Darul Fikri, Beirut, Juz. III,
Hal. 375.</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">2.‘Umairah, Hasyiah Qalyubi wa Umairah, Dar Ihya
al-Kutub al-Arabiyah, Indonesia, Juz. II, Hal. 49 3.Imam ar-Ramli, Nihayah
al-Muhtaj, Darul Fikri, Beirut, Juz. III, Hal. 150.</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">4. Ibnu Hajar Haitamy, Tuhfah al-Muhtaj, dicetak
pada hamisy Hawasyi al-Syarwani dan al-Ubady, Darul Fikri, Beirut, Juz. III,
Hal. 382</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">5.Ibnu Hajar Haitamy, Tuhfah al-Muhtaj, dicetak
pada hamisy Hawasyi al-Syarwani dan al-Ubady, Darul Fikri, Beirut, Juz. III,
Hal. 382</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">6.Imam Zarkasyi, Al-Mansur fi al-Qawaid, Juz. II,
Hal. 69</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">7.Imam Zarkasyi, Al-Mansur fi al-Qawaid, Juz. II,
Hal. 69</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">8. Sayyed Ali bin Ahmad al-Saqaf, al-Fawaid
al-Makkiyah, dicetak dalam Sab’ah Kutub Mufidah, Usaha keluarga, Semarang, Hal.
69</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">9. Al-Suyuthi, al-Asybah wa al-Nadhair,
al-Haramain, Indonesia, Hal. 37</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow" style="line-height: 115%;">10. Al-Suyuthi, al-Asybah wa al-Nadhair,
al-Haramain, Indonesia, Hal. 96</span><span class="apple-converted-space" style="line-height: 115%;"> </span></div>
</span>
<span class="textexposedshow" style="font-family: Tahoma, sans-serif; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">11. Bukhari, Shahih Bukhari, Dar al-Thaibah, Juz.
IV, Hal. 49-50, No. Hadits : 2955</span></div>
</span></span></span></span><br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-3526823024278747032013-06-01T03:20:00.003-07:002013-06-01T03:26:17.455-07:00ulama aceh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii8kvET6NkaRojOQFIYmccRZo9h67IcvbJDT4Vkvi3y7destEy6UBPzpKGma_iJ940K9N0fXNnnoETN0GyZ5prQzm52NnzWxIMhTbioTJTdaGapbwq7DKXiUtzr7CEq1OwiLzV12Mav_nL/s1600/100_8201.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii8kvET6NkaRojOQFIYmccRZo9h67IcvbJDT4Vkvi3y7destEy6UBPzpKGma_iJ940K9N0fXNnnoETN0GyZ5prQzm52NnzWxIMhTbioTJTdaGapbwq7DKXiUtzr7CEq1OwiLzV12Mav_nL/s320/100_8201.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip1NmJA-opbIscc-mJXntMC8lii_-qyeT0o-rufqaAylcgW4zc-NS_LvLuvIXGWD-rspvPqxytkpRDDtloYa1fCulJblhyiBYPCcdFX1NX-QKtKFNZ0XLsXgOsjUra522OFHJ3v1dmu3Q_/s1600/100_8247.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip1NmJA-opbIscc-mJXntMC8lii_-qyeT0o-rufqaAylcgW4zc-NS_LvLuvIXGWD-rspvPqxytkpRDDtloYa1fCulJblhyiBYPCcdFX1NX-QKtKFNZ0XLsXgOsjUra522OFHJ3v1dmu3Q_/s320/100_8247.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWHLTRHlhyphenhyphenPDznXChyD6kJen2-C9kSMhYhjAMoczwSDiXf-e1d6tQNqRMwIcgeipPa4kY49hfjuULUHFkqOgZ36jc2N-LIDkkfK-dlxEGLUeai6Y21rKFCaXa5d9nReFOf6hf9GDmAqspV/s1600/100_8261.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWHLTRHlhyphenhyphenPDznXChyD6kJen2-C9kSMhYhjAMoczwSDiXf-e1d6tQNqRMwIcgeipPa4kY49hfjuULUHFkqOgZ36jc2N-LIDkkfK-dlxEGLUeai6Y21rKFCaXa5d9nReFOf6hf9GDmAqspV/s320/100_8261.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggMl0Pt3Uj3atvaQHfPXUOhjnBmDorKcvIGJEXunqISiM88yuMNdIb3ZId9av6mQs-L527RDpH6jbtNcYvNrweVmi6bw3ufK1mZy7i2UL6x2gdlJ_bEyuDEEYqvGjTUUB-O_zfXWzfJd7P/s1600/100_8291.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggMl0Pt3Uj3atvaQHfPXUOhjnBmDorKcvIGJEXunqISiM88yuMNdIb3ZId9av6mQs-L527RDpH6jbtNcYvNrweVmi6bw3ufK1mZy7i2UL6x2gdlJ_bEyuDEEYqvGjTUUB-O_zfXWzfJd7P/s400/100_8291.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaSMSjYaLbTg8bwsnRHlpFV0J29ybsET3ysqJIhh3GzLCtWwMblIBPGu2Xl6a-DGbm8YKkC8pJMd_aaoLxGMAffRnVfML-W555BaKL8AhY3y8jYVXosIIMXn3OuwGEI7FBfgfFLaTXnueD/s1600/100_8303.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaSMSjYaLbTg8bwsnRHlpFV0J29ybsET3ysqJIhh3GzLCtWwMblIBPGu2Xl6a-DGbm8YKkC8pJMd_aaoLxGMAffRnVfML-W555BaKL8AhY3y8jYVXosIIMXn3OuwGEI7FBfgfFLaTXnueD/s320/100_8303.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge2DTajmiMdmEnkvHo6Km9a4aYPhlWe64m259lBgWZDkP1b3OqJwpExwVNrzpD1WJJgoszKY9AG0D129fmASpb0xAPLyQHLGDVmjLqjL_ppOBDhi23wEOtKiOop-xflepql9qEhFQlvnd8/s1600/100_8311.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge2DTajmiMdmEnkvHo6Km9a4aYPhlWe64m259lBgWZDkP1b3OqJwpExwVNrzpD1WJJgoszKY9AG0D129fmASpb0xAPLyQHLGDVmjLqjL_ppOBDhi23wEOtKiOop-xflepql9qEhFQlvnd8/s320/100_8311.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUZqyU2AR3XrD8lIn3jCQqQp_jxptpvknadn0FZfDbJvM8trlnpQlBJA86R67aOrzrKQZ_TuvI3nM3DwLj5R-pq51ecaHCck509Sptg7fud_ipbhbK_V8a1CCAr3bOuvLwlfK7hcHbcIeH/s1600/100_8315.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUZqyU2AR3XrD8lIn3jCQqQp_jxptpvknadn0FZfDbJvM8trlnpQlBJA86R67aOrzrKQZ_TuvI3nM3DwLj5R-pq51ecaHCck509Sptg7fud_ipbhbK_V8a1CCAr3bOuvLwlfK7hcHbcIeH/s320/100_8315.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk1B6vb01tfoJCovRDNMWAic0gDPvdmfqSCSVVL8aE4xAbgd-3_7fHkY6yXblgzxkzzh741Gwz8fQYTYpRJ4s-4jmdLrVa36gZM3xf3cnCaC_QKY8oHFKFM734xeMhA2_YDWqk12JjtGf0/s1600/100_8333.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk1B6vb01tfoJCovRDNMWAic0gDPvdmfqSCSVVL8aE4xAbgd-3_7fHkY6yXblgzxkzzh741Gwz8fQYTYpRJ4s-4jmdLrVa36gZM3xf3cnCaC_QKY8oHFKFM734xeMhA2_YDWqk12JjtGf0/s320/100_8333.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq4vpg02i0t0gqFj9ZmCpPXBYWT02fJ3Wa_u5PKwDlm9TXdnRurvEVRPHAjkKM_NzBUdG42CGom4Gw4PGfFJ1HIdJdmMNQWQYpbvxc9oErWqVCgmy2CkMUkEPo6scB7P5Y1rxd7xyoGYgD/s1600/100_8351.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq4vpg02i0t0gqFj9ZmCpPXBYWT02fJ3Wa_u5PKwDlm9TXdnRurvEVRPHAjkKM_NzBUdG42CGom4Gw4PGfFJ1HIdJdmMNQWQYpbvxc9oErWqVCgmy2CkMUkEPo6scB7P5Y1rxd7xyoGYgD/s320/100_8351.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGlRfgq3u1yPNkw8bZCnoSyHluyqSVM0vbb1_B-PCroHwpUpKA1QJ1HUnmnnYBp5MDk-2Pbn-lnH4IXJ8KCM0kJJpE6kCU78uYzchlPfN0m1Ha80PnQU-HiNq7ROcODDH4lrOZ3k4BCGmO/s1600/100_8414.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGlRfgq3u1yPNkw8bZCnoSyHluyqSVM0vbb1_B-PCroHwpUpKA1QJ1HUnmnnYBp5MDk-2Pbn-lnH4IXJ8KCM0kJJpE6kCU78uYzchlPfN0m1Ha80PnQU-HiNq7ROcODDH4lrOZ3k4BCGmO/s320/100_8414.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiJU-nVWjL55W_umfJSbGIVB0cbN-e4_j8amIDiJcEPXEPzQdIhdWGIEVSisfIIIWT9rHa655ZCVcR6in1eylAkg2ldqsubSUn7M97dkk-AFINdHLAKUAsq1ytIpJNo7f3Iwq1o5TDOmUz/s1600/100_8440.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiJU-nVWjL55W_umfJSbGIVB0cbN-e4_j8amIDiJcEPXEPzQdIhdWGIEVSisfIIIWT9rHa655ZCVcR6in1eylAkg2ldqsubSUn7M97dkk-AFINdHLAKUAsq1ytIpJNo7f3Iwq1o5TDOmUz/s320/100_8440.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic3He4qYhyphenhyphenNOUBZWLC_LmcTYfZ4bv_d3j5wXSmLUsuD4hI9eqVawtd42SQjYkc2TUpIKaBe_M4obpQ-A6CLIH2WyhCL65go-uU4VWu3ew1Z1gfxkum3ff1rQDzbMGQamwAL6jHdUVHq_v6/s1600/100_8441.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic3He4qYhyphenhyphenNOUBZWLC_LmcTYfZ4bv_d3j5wXSmLUsuD4hI9eqVawtd42SQjYkc2TUpIKaBe_M4obpQ-A6CLIH2WyhCL65go-uU4VWu3ew1Z1gfxkum3ff1rQDzbMGQamwAL6jHdUVHq_v6/s320/100_8441.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2vaMxM-0vPOs42wBv8r5H4XHWhg_RVdZhO-bpoT0YglpPuswwIeTZjhSByyecAoiPfvshE15ow7pal_cmrk3ad0L0kS7wjvZ1bew5mGKwDCTmv30BBvBgDwv2ATNLkoxURzgIWPVPnfpQ/s1600/100_8444.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2vaMxM-0vPOs42wBv8r5H4XHWhg_RVdZhO-bpoT0YglpPuswwIeTZjhSByyecAoiPfvshE15ow7pal_cmrk3ad0L0kS7wjvZ1bew5mGKwDCTmv30BBvBgDwv2ATNLkoxURzgIWPVPnfpQ/s320/100_8444.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSiRM0PJsF7WrLdl12PDjz8RBwFSmeIyLfi0MatmRSnsEpDUhanzSD6-LTNsFT-VFIdRg0jCFMluT5KkQKuVKDYKtIxudibvtsEomckFvA_nIcaPldAA7mdHyK9IN7HCFrlWSUr_yxu7VF/s1600/100_8447.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSiRM0PJsF7WrLdl12PDjz8RBwFSmeIyLfi0MatmRSnsEpDUhanzSD6-LTNsFT-VFIdRg0jCFMluT5KkQKuVKDYKtIxudibvtsEomckFvA_nIcaPldAA7mdHyK9IN7HCFrlWSUr_yxu7VF/s320/100_8447.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP3wHOKCNHlXcuVu0l7jBLHbwsIh9Bh3OdqrSY_J-xw_ceiivxW8jeUt0ELDCvZu0aLNhGMlE6QFLfWcnwfAraoy4nt4z23JojUvVRgvCIgwqFktXIu0Rgk7yjzTLOPwTURO8pT_7LgOa1/s1600/100_8487.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP3wHOKCNHlXcuVu0l7jBLHbwsIh9Bh3OdqrSY_J-xw_ceiivxW8jeUt0ELDCvZu0aLNhGMlE6QFLfWcnwfAraoy4nt4z23JojUvVRgvCIgwqFktXIu0Rgk7yjzTLOPwTURO8pT_7LgOa1/s320/100_8487.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0PndxuwMgQGA_64PoRxheKNodUtzB5LbPulHxZ3TEf9fSsXn3kKlejMUxZRcpaJ0yh35BPMk0_tpU5y_mgapfo16cF1Sxw7HnWW_XM3aekEVPMFi_kJvqquW42boPyAx1iS9Td9yGO_Es/s1600/100_8503.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0PndxuwMgQGA_64PoRxheKNodUtzB5LbPulHxZ3TEf9fSsXn3kKlejMUxZRcpaJ0yh35BPMk0_tpU5y_mgapfo16cF1Sxw7HnWW_XM3aekEVPMFi_kJvqquW42boPyAx1iS9Td9yGO_Es/s320/100_8503.JPG" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjbwT3cyzk8F8Ryiyo2jwhxmRnUsxeHZISEYVM-giO6oHIU85vMvSTtOVevBY77NN0xeszvKUDbKkpgyg1tMzoHCiyi5ICI9fC8WI7IdFh7H16Zk5nH00c8fBpg01-YKWraGBDmglndBK3/s1600/100_8505.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjbwT3cyzk8F8Ryiyo2jwhxmRnUsxeHZISEYVM-giO6oHIU85vMvSTtOVevBY77NN0xeszvKUDbKkpgyg1tMzoHCiyi5ICI9fC8WI7IdFh7H16Zk5nH00c8fBpg01-YKWraGBDmglndBK3/s320/100_8505.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDKEefrDdK_29waj_lBujEQp1d3aAO6C_EE-X04k24RcjowTOWDDHAjX_ZuTJtQLIVRCOKFnE5j7f-mf9ncZ4lHOOxojlwCPUg5pCVXdTKcBA4osszyw0zMVb4ArYClKlib8Wb0GoBvc2L/s1600/100_8518.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDKEefrDdK_29waj_lBujEQp1d3aAO6C_EE-X04k24RcjowTOWDDHAjX_ZuTJtQLIVRCOKFnE5j7f-mf9ncZ4lHOOxojlwCPUg5pCVXdTKcBA4osszyw0zMVb4ArYClKlib8Wb0GoBvc2L/s320/100_8518.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu-DIIbawY5tkjM8Ux2qxGaq6Rzfo-zLl-enhiqZErCZ3QFS7UoXrhZzWe1rVRWkH8e4a-Gqt6fuU_SJn5LHlCq1iLnfzcf9MM2wXkO7ii0PfcNU3fX0XbDq7DgZGV7aM49ce1aljk8sio/s1600/100_8519.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu-DIIbawY5tkjM8Ux2qxGaq6Rzfo-zLl-enhiqZErCZ3QFS7UoXrhZzWe1rVRWkH8e4a-Gqt6fuU_SJn5LHlCq1iLnfzcf9MM2wXkO7ii0PfcNU3fX0XbDq7DgZGV7aM49ce1aljk8sio/s400/100_8519.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxOODHt97STv2toISPbi5ukAztatBFlYFwl68r03JzVWhWTYoKHPCViTqLqT45cVgfETmRVyJl9MSCdgNYEhbVXKtRg7TL_z-N9QjbRemLasrdTv7knEbL7oICsgb3dG2yMR9C_LVlgqMm/s1600/100_8533.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxOODHt97STv2toISPbi5ukAztatBFlYFwl68r03JzVWhWTYoKHPCViTqLqT45cVgfETmRVyJl9MSCdgNYEhbVXKtRg7TL_z-N9QjbRemLasrdTv7knEbL7oICsgb3dG2yMR9C_LVlgqMm/s320/100_8533.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfgU_qsBmaIffptYjkf-mNQsd7F9_A9kaFhoohcs9-L-M9JS2qxH9xJv180WVcnokbh9aAevAZhB4zg6ox9Zz2GyLq1rWr9mA2YfZW8ctAQR_caPRDkg0y8Cte6Hthffup3pAgRpec9Qc2/s1600/100_8563.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfgU_qsBmaIffptYjkf-mNQsd7F9_A9kaFhoohcs9-L-M9JS2qxH9xJv180WVcnokbh9aAevAZhB4zg6ox9Zz2GyLq1rWr9mA2YfZW8ctAQR_caPRDkg0y8Cte6Hthffup3pAgRpec9Qc2/s320/100_8563.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX9QNRV4ThzTsvS_qGBv7wMXGzGPNTvzdMWlW9Oot_pBBZHvx8C4zRWp-4ZaapBTwAN__IWU7KFBL1AseicS5yfaVJeW92awbU2T57dDcOQlRmysaX5w3MXEuO_MJekpCjTrHQZ7pt_NaZ/s1600/101368.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX9QNRV4ThzTsvS_qGBv7wMXGzGPNTvzdMWlW9Oot_pBBZHvx8C4zRWp-4ZaapBTwAN__IWU7KFBL1AseicS5yfaVJeW92awbU2T57dDcOQlRmysaX5w3MXEuO_MJekpCjTrHQZ7pt_NaZ/s400/101368.jpg" width="274" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPxSkqMMnT5odgcnXdQJQ0ycXjti7XEkcMRxatzDzqtp2YUyU9VqqzuaVfEVphoAIDi4Z7A39_IX2dIcdYH_6ll03_wfSkYI01FaUTjBUbjkqn6KQEEzs_DJRx2dWpJ_LAYmsG61UObAmC/s1600/163806_141148372608700_100001406135387_263839_4076853_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPxSkqMMnT5odgcnXdQJQ0ycXjti7XEkcMRxatzDzqtp2YUyU9VqqzuaVfEVphoAIDi4Z7A39_IX2dIcdYH_6ll03_wfSkYI01FaUTjBUbjkqn6KQEEzs_DJRx2dWpJ_LAYmsG61UObAmC/s320/163806_141148372608700_100001406135387_263839_4076853_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI_21ovbdG2ST7rgZtGEUj0sYdzZZrLy_kqk0orka0_7qB5WcIJr1g3cgCofCNx2LbjYMPl00keATXNMwS9Ik8FhyPI85JTmI1s_63HuHlrYimN09CJSG5_JF2plINNqiiZpDhorxVqxnE/s1600/200911foto.17_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI_21ovbdG2ST7rgZtGEUj0sYdzZZrLy_kqk0orka0_7qB5WcIJr1g3cgCofCNx2LbjYMPl00keATXNMwS9Ik8FhyPI85JTmI1s_63HuHlrYimN09CJSG5_JF2plINNqiiZpDhorxVqxnE/s400/200911foto.17_.jpg" width="394" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2mrIohd6ENiFxKKCZZcbTF6haqGi9aUj9ZMrnRmkdhIIz885d_nXPKsNSe8eZPZTi6DFwHxKrfc3MabtdeWu0DHp2Afi9EI_h3597grSfTPim8f1ALG4PKZtJOKfhJyfyPTF4ks1l3k_W/s1600/386025_385325811553616_1202730328_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2mrIohd6ENiFxKKCZZcbTF6haqGi9aUj9ZMrnRmkdhIIz885d_nXPKsNSe8eZPZTi6DFwHxKrfc3MabtdeWu0DHp2Afi9EI_h3597grSfTPim8f1ALG4PKZtJOKfhJyfyPTF4ks1l3k_W/s400/386025_385325811553616_1202730328_n.jpg" width="291" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA53K2pxS9occhAcuy3m1I-fhcSGbUw4P7o2GMg0TG3dUL1XP-5Ob4IEv6SZ7exl8ggfqdNhNnUYnZQ3wzyUm75CgTVRg5-Gjpi07pHZ8UhGSvCFS10_AcGF82ZwfMPVbc9_BWGWexSJNs/s1600/4782426251_1cb2d80153.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA53K2pxS9occhAcuy3m1I-fhcSGbUw4P7o2GMg0TG3dUL1XP-5Ob4IEv6SZ7exl8ggfqdNhNnUYnZQ3wzyUm75CgTVRg5-Gjpi07pHZ8UhGSvCFS10_AcGF82ZwfMPVbc9_BWGWexSJNs/s400/4782426251_1cb2d80153.jpg" width="238" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi4zhBDr0PVLsDBmxMs_yCtNxjrQ8_roP-sROABRv3sCLN6L_wf-kF9vidLEzL7NKEmZupKoW4ZYAqht1OulwcH_ZIZbwqq4NmJigAz5XR8AUvvCKlY65M3GRLL9gxWaViyP9hQg6XqYlX/s1600/Abah-Anang-Meninggal-Dunia1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi4zhBDr0PVLsDBmxMs_yCtNxjrQ8_roP-sROABRv3sCLN6L_wf-kF9vidLEzL7NKEmZupKoW4ZYAqht1OulwcH_ZIZbwqq4NmJigAz5XR8AUvvCKlY65M3GRLL9gxWaViyP9hQg6XqYlX/s1600/Abah-Anang-Meninggal-Dunia1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcD-QjU49bu6pQEjTIgf_iDPFPPlBuWP2_MVUHbLmGgxfXye-qE6DI0cKPwzaxRiWekm3hsKC957ugsqwHt6X1Cj64wwRjxe3OEuuZUaimC9i3z8A1n8MxjgIii_j9gsOlUrVONJMGunne/s1600/Abon+Abdul+Aziz+Samalanga+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcD-QjU49bu6pQEjTIgf_iDPFPPlBuWP2_MVUHbLmGgxfXye-qE6DI0cKPwzaxRiWekm3hsKC957ugsqwHt6X1Cj64wwRjxe3OEuuZUaimC9i3z8A1n8MxjgIii_j9gsOlUrVONJMGunne/s320/Abon+Abdul+Aziz+Samalanga+(2).jpg" width="265" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihSn7upeFtRjrhTaXV1bIFP3ew-wSLYUEVxha1hRwZKCS6qY948LJ1HbAv8x-JSeEfB8DGyBEmFlzLia3b3-K2NO8yYQoV9inorLm91mrU5SVrmnUwN5lKPG3YlaaC_cbaV-COzayDfB_8/s1600/Abu+Hanafiah+Samalanga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihSn7upeFtRjrhTaXV1bIFP3ew-wSLYUEVxha1hRwZKCS6qY948LJ1HbAv8x-JSeEfB8DGyBEmFlzLia3b3-K2NO8yYQoV9inorLm91mrU5SVrmnUwN5lKPG3YlaaC_cbaV-COzayDfB_8/s400/Abu+Hanafiah+Samalanga.jpg" width="250" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7etpIxYdBS9QL1MPhN_ZXfFu8ev32OyScJaA3Wz7fBXCAEu8TtexZhtuWaJsnJSO-iRBbWQM1fzRC95Cd5NyFMvvt7lszaKj0ZritqwKuwGlZdWsaMKaV41cFSwYZR3f7xbe5Y5RO_u7/s1600/Abu+Hasan+Krueng+Kalee.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7etpIxYdBS9QL1MPhN_ZXfFu8ev32OyScJaA3Wz7fBXCAEu8TtexZhtuWaJsnJSO-iRBbWQM1fzRC95Cd5NyFMvvt7lszaKj0ZritqwKuwGlZdWsaMKaV41cFSwYZR3f7xbe5Y5RO_u7/s400/Abu+Hasan+Krueng+Kalee.jpg" width="250" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfpbY-6EXWg8qPxJ_JpBkYUg_QRkwR5CtIbNLuvonFRTDW3B7xwapm0gYf2pKu5qDPplzcx3Z8M2oAAsz-82C4SR_O_gH5TiT2s22jhG1Xz9fXY87ZAPpTKGDoElapOezicPEzjXPE-20/s1600/Abu+Ibrahim+Woyla.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZfpbY-6EXWg8qPxJ_JpBkYUg_QRkwR5CtIbNLuvonFRTDW3B7xwapm0gYf2pKu5qDPplzcx3Z8M2oAAsz-82C4SR_O_gH5TiT2s22jhG1Xz9fXY87ZAPpTKGDoElapOezicPEzjXPE-20/s320/Abu+Ibrahim+Woyla.jpg" width="292" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc8YEffTUAnI6Ywf43TKTMu-jED8l8106a_PWn8Uy5-nQcnxM4rcpGD0uHM5h3dNcpOqlhRnMcxlmBEjY7Prq8jaak9kBVhyphenhyphenD6ZmzS-UcbWdY1QNwQQLvQlZa2-D1t4bCn8b1A2akV-2ZQ/s1600/Abu+Keumala.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc8YEffTUAnI6Ywf43TKTMu-jED8l8106a_PWn8Uy5-nQcnxM4rcpGD0uHM5h3dNcpOqlhRnMcxlmBEjY7Prq8jaak9kBVhyphenhyphenD6ZmzS-UcbWdY1QNwQQLvQlZa2-D1t4bCn8b1A2akV-2ZQ/s400/Abu+Keumala.jpg" width="315" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj12CusovBAiIJ4zo5F0l0qjbi6I4XFHqun0BSa8bRxH2xenaZLUxyQiHH171aZGM7udCJucBY23s66jKQoIWBkEu5KCu5eJ2MjerEYrLqAG4LcpiyNhtMUI4DD8VPi8efsHVclT7HuA9iY/s1600/Abu+kuta+krueng_4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj12CusovBAiIJ4zo5F0l0qjbi6I4XFHqun0BSa8bRxH2xenaZLUxyQiHH171aZGM7udCJucBY23s66jKQoIWBkEu5KCu5eJ2MjerEYrLqAG4LcpiyNhtMUI4DD8VPi8efsHVclT7HuA9iY/s400/Abu+kuta+krueng_4.jpg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXyN1oeQsHo4PxbmJwdVojOjN8i0l520x_6MBpW88kzOrSPaBsM6yP2kPJNddvqid1nwYvmktXV0v7cB2hi_1VFx4d-7sFq5YYRDxaYg_yVR5c-EsFLDC8NPuz2U1NY-21xss-NMWCLxnd/s1600/Abu-Mudi1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXyN1oeQsHo4PxbmJwdVojOjN8i0l520x_6MBpW88kzOrSPaBsM6yP2kPJNddvqid1nwYvmktXV0v7cB2hi_1VFx4d-7sFq5YYRDxaYg_yVR5c-EsFLDC8NPuz2U1NY-21xss-NMWCLxnd/s1600/Abu-Mudi1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0SBslnhyNILWLSrkv_5eOW4dpDqgg2VzLvxs5EiT_c9iLJjbdUcomI9x6fVl0ugLcQ11N61Jap8t1UyuPtuqTXDzX2fFPJIFqBksLB9xvB1xuuVn0hDVCdyoRA1ZKOKPi_IMUpVQryNIP/s1600/Abu-Panton-Ulama-Aceh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0SBslnhyNILWLSrkv_5eOW4dpDqgg2VzLvxs5EiT_c9iLJjbdUcomI9x6fVl0ugLcQ11N61Jap8t1UyuPtuqTXDzX2fFPJIFqBksLB9xvB1xuuVn0hDVCdyoRA1ZKOKPi_IMUpVQryNIP/s320/Abu-Panton-Ulama-Aceh.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQwUqvOrkJeTFvwgcXQyq6jGvKcydMTdgPlvtARsnbtNpVDvyiv1I0Uyd7qWzMIj0snVEW9re82iee3dH-qbjVApYqAfqak8EYxWbn1LqCv0UWNKBGSeCQ8en2_NV595m5-BERwwtIVlNc/s1600/Abu.Ibrahim+Waila.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQwUqvOrkJeTFvwgcXQyq6jGvKcydMTdgPlvtARsnbtNpVDvyiv1I0Uyd7qWzMIj0snVEW9re82iee3dH-qbjVApYqAfqak8EYxWbn1LqCv0UWNKBGSeCQ8en2_NV595m5-BERwwtIVlNc/s320/Abu.Ibrahim+Waila.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjosNqcSeStc6oArHCunOda8s2IFAc4Pqf74C2hKue2yYlead0Wt7rDUuFa3fUwP2UlKWQT8r8v1iSjSW3kssESXN4eLmLYH6i2QcCnpvVHjrCwZjJ7uyzT_IYiJ4qTFRJ3vibJKbXkZH65/s1600/Chik_Di_Tiro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjosNqcSeStc6oArHCunOda8s2IFAc4Pqf74C2hKue2yYlead0Wt7rDUuFa3fUwP2UlKWQT8r8v1iSjSW3kssESXN4eLmLYH6i2QcCnpvVHjrCwZjJ7uyzT_IYiJ4qTFRJ3vibJKbXkZH65/s400/Chik_Di_Tiro.jpg" width="328" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfp4rB-kgb0tGYbqsHqAEMZN4YqLsEonhqBaw9aMm8aGM0PjCqUiOVh4Hwrc9A5sbeIi8pCFgLNJ0_fmcEElPtmtVptDTAUajLmgsFRezwo1g-kP9jt7Cs2wcjCWR1R40-Li-d_BLKtZKi/s1600/IMG_6572.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfp4rB-kgb0tGYbqsHqAEMZN4YqLsEonhqBaw9aMm8aGM0PjCqUiOVh4Hwrc9A5sbeIi8pCFgLNJ0_fmcEElPtmtVptDTAUajLmgsFRezwo1g-kP9jt7Cs2wcjCWR1R40-Li-d_BLKtZKi/s400/IMG_6572.jpg" width="272" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqGBOIr6H6LqZfpvUEHepDTNCpmePo5CT3tXuTiqNv505VN9Z9k3T2wgq92n2EWH_a8WmcXNa90cZwBOTe-G8hRVjbRgw1ovPkUy1aDoNqkBLgXArCShNwfKDbWv5Ca3vDOYQj3xTTBLQo/s1600/Muhibuddin-Wali-Al-Khalidy.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqGBOIr6H6LqZfpvUEHepDTNCpmePo5CT3tXuTiqNv505VN9Z9k3T2wgq92n2EWH_a8WmcXNa90cZwBOTe-G8hRVjbRgw1ovPkUy1aDoNqkBLgXArCShNwfKDbWv5Ca3vDOYQj3xTTBLQo/s400/Muhibuddin-Wali-Al-Khalidy.jpeg" width="366" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5xXZFIHFN5BPlxstSwEnmh5BCya2LJoarEZMT_TP10u91Amg23fCUICaMzKFAnmgntA9BJsECJ4Pp3Qd-BFqFczRq10IJsacNN6xrnHV83LASkMEABXnja-YM2BSw9xZlxzPSdOhk-kwj/s1600/P1040218.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5xXZFIHFN5BPlxstSwEnmh5BCya2LJoarEZMT_TP10u91Amg23fCUICaMzKFAnmgntA9BJsECJ4Pp3Qd-BFqFczRq10IJsacNN6xrnHV83LASkMEABXnja-YM2BSw9xZlxzPSdOhk-kwj/s320/P1040218.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ivsQEAB1ZtovehKqSNoqEEvrvkhR14qa_RnLTnm2d5hOjRapQKBPTzklQ-nJ3Ntv1mQjuY3D3pqV3EBxdBb4L2YW_X758oP4vD2zJ3uUmdMKQSOubV2C6lJAwQS0F27OP-yshP_avx8R/s1600/P1040234.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ivsQEAB1ZtovehKqSNoqEEvrvkhR14qa_RnLTnm2d5hOjRapQKBPTzklQ-nJ3Ntv1mQjuY3D3pqV3EBxdBb4L2YW_X758oP4vD2zJ3uUmdMKQSOubV2C6lJAwQS0F27OP-yshP_avx8R/s320/P1040234.JPG" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkqW_lgcbp2ztNL9mN9rdLD9nWz08P9ay1r1J8JEykUAvEjJ8o71ySy-CHSVfUE1ljN9KnANkl_Dw9AR1BMw2XcfZV9J56qTbCa0K4ri61JZfq5m6S6jnbXySy0aHTqFmMUGbXSjNNHabR/s1600/P1040235.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkqW_lgcbp2ztNL9mN9rdLD9nWz08P9ay1r1J8JEykUAvEjJ8o71ySy-CHSVfUE1ljN9KnANkl_Dw9AR1BMw2XcfZV9J56qTbCa0K4ri61JZfq5m6S6jnbXySy0aHTqFmMUGbXSjNNHabR/s320/P1040235.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3sn7PuYCCIQBttrHxurfgc9LrMcRv7uN6wUHIPzsRYg5btVfKGY1DYtmfYAtNm5AU2Uf1ERYAxyuxyDo02VuuNIzMs4Be8RhI04WTnXZQfY5WZwfyVdVSJ_-1tkpt-z-DAHwpWkwiXqIW/s1600/P1040245.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3sn7PuYCCIQBttrHxurfgc9LrMcRv7uN6wUHIPzsRYg5btVfKGY1DYtmfYAtNm5AU2Uf1ERYAxyuxyDo02VuuNIzMs4Be8RhI04WTnXZQfY5WZwfyVdVSJ_-1tkpt-z-DAHwpWkwiXqIW/s400/P1040245.JPG" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhumzn502SnPxFTNpHWg8BXj_sNpmxtZTWEtABtdlvcS941wuDVSx3GkP6zOB5KVLlqioGf24qIpUQc3PtdDQIvrqcjtORIjOQrBp_qSOmeC1T8kK5IuX5atWr2iP3w2VC20P2yW40nY0c/s1600/Picture0130.jpg_thumb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhumzn502SnPxFTNpHWg8BXj_sNpmxtZTWEtABtdlvcS941wuDVSx3GkP6zOB5KVLlqioGf24qIpUQc3PtdDQIvrqcjtORIjOQrBp_qSOmeC1T8kK5IuX5atWr2iP3w2VC20P2yW40nY0c/s1600/Picture0130.jpg_thumb.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjefGrb9RkelXLd3SZatb3MlS6qg-9AlmgiQuWP1Lz1MFbSuE6WXBeZzENKhXIAWo43zQCh_Mi5FWfT1yelmrE_oNADsYB1owW8SUsSIswU2UGW38vCW8_9Kgb3oCgsIP2WznGqAvNOpmyf/s1600/Picture0132.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjefGrb9RkelXLd3SZatb3MlS6qg-9AlmgiQuWP1Lz1MFbSuE6WXBeZzENKhXIAWo43zQCh_Mi5FWfT1yelmrE_oNADsYB1owW8SUsSIswU2UGW38vCW8_9Kgb3oCgsIP2WznGqAvNOpmyf/s1600/Picture0132.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLmn-kJ3dnHj0YK8sHgqT7bvQH9gAdnm9s-ZNEuf0TxrO5fUoz7LLQZdSN-kTdRn4NmUYzaSyeso1RpWCzJ4EVV1-SuzYg_n88fdFNEqWpHfeyOGO7i_N_WgX0m7Wtxdp98aIoowQWFF7w/s1600/Profil-Abu-Lam-U-Foto-razimaulana.wordpress.com_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="295" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLmn-kJ3dnHj0YK8sHgqT7bvQH9gAdnm9s-ZNEuf0TxrO5fUoz7LLQZdSN-kTdRn4NmUYzaSyeso1RpWCzJ4EVV1-SuzYg_n88fdFNEqWpHfeyOGO7i_N_WgX0m7Wtxdp98aIoowQWFF7w/s320/Profil-Abu-Lam-U-Foto-razimaulana.wordpress.com_.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV_51988RuMtTJZniGigEohf-gu7SmLEOAc-0zvYj92NNq3l4zZC_nDc_QQugHYfRYzRHpGa19bvYgkVLSy3v8Qcpe2CvDNDX7IRuCnEpjrMFbo5Y0JMlgD3GvsHbznj7i7XfFIKxuwwwO/s1600/Syekh-Muda-Wali-dan-anak-anak-beliau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV_51988RuMtTJZniGigEohf-gu7SmLEOAc-0zvYj92NNq3l4zZC_nDc_QQugHYfRYzRHpGa19bvYgkVLSy3v8Qcpe2CvDNDX7IRuCnEpjrMFbo5Y0JMlgD3GvsHbznj7i7XfFIKxuwwwO/s400/Syekh-Muda-Wali-dan-anak-anak-beliau.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDSA7gVCNa8l7izH-JnbBWS5yjvz0Y_aceqy8HqF34M_FguYDS85ZGFp2-R-nJorGl_ob1_kPcezNrK5QlnocGS9OiRDFKrSjsyvkUzfiwGhkCksJ0-PDCqkqFg4qlCj34j03mOe0s4hLh/s1600/Tgk+Muhammad+Amin+Mahmud++(Tumin+Blang+Bladeh),+%5BFoto-Dok-Drs+H+Suherman+Amin%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDSA7gVCNa8l7izH-JnbBWS5yjvz0Y_aceqy8HqF34M_FguYDS85ZGFp2-R-nJorGl_ob1_kPcezNrK5QlnocGS9OiRDFKrSjsyvkUzfiwGhkCksJ0-PDCqkqFg4qlCj34j03mOe0s4hLh/s400/Tgk+Muhammad+Amin+Mahmud++(Tumin+Blang+Bladeh),+%5BFoto-Dok-Drs+H+Suherman+Amin%5D.jpg" width="342" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_j4JnxI66gPhOEH-CaZtRu7YpuasI23wFErG51knRg2Tq1hQqXrn-lHGJnNQ5wpX87Yy7ufUrFFs2DFuLJBTjQ5RxAcvXl6xB4EOCMQMaOxe8jZkGahpW6v_dDCoi9WZrIj6jO32479y3/s1600/Tgk-H-Muhammad-Abduh-HS-Ketua-Ulama-Inshafuddin-Aceh-Utara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="369" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_j4JnxI66gPhOEH-CaZtRu7YpuasI23wFErG51knRg2Tq1hQqXrn-lHGJnNQ5wpX87Yy7ufUrFFs2DFuLJBTjQ5RxAcvXl6xB4EOCMQMaOxe8jZkGahpW6v_dDCoi9WZrIj6jO32479y3/s400/Tgk-H-Muhammad-Abduh-HS-Ketua-Ulama-Inshafuddin-Aceh-Utara.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvNyFvIkXpT4KffNsuVAWCbQApl_QKzZWt9n6_KBNUjbioP9gs7L3yHrQHclVVUSavU3cSqc3zkjinlhIekZPdxLjYJBf07M_Vf27s1inhPqWsajal-b7IqAIR8RSofmCfskVSYdNqHMRz/s1600/a.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvNyFvIkXpT4KffNsuVAWCbQApl_QKzZWt9n6_KBNUjbioP9gs7L3yHrQHclVVUSavU3cSqc3zkjinlhIekZPdxLjYJBf07M_Vf27s1inhPqWsajal-b7IqAIR8RSofmCfskVSYdNqHMRz/s320/a.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvqQCh6gYYIwPruU6hzJLXuKUANhpQfeqjzxZUg0xYwG8y_kIvxpo4YKvJeDAaqLK5V9Y5i75K-gKZiHXyH66KTadVetNkFWhXJPbJeXzVttO2yFAqfx3q7pGiaOefziCuBQmWhOc_bxbk/s1600/abu+woyla.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvqQCh6gYYIwPruU6hzJLXuKUANhpQfeqjzxZUg0xYwG8y_kIvxpo4YKvJeDAaqLK5V9Y5i75K-gKZiHXyH66KTadVetNkFWhXJPbJeXzVttO2yFAqfx3q7pGiaOefziCuBQmWhOc_bxbk/s320/abu+woyla.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBezgwdwd_rJ_Z8tsjPdMwbhwbAt7pkS2XVVbBNQ4b_nYTUp7i5e1BXp_NBqc7qf2SngWWIc32p3qUxPb0WhNMynjmaCD7WNpIe1lPs-lisZeoGIvSxkNNP66vlGGJNrB6FnOC9VlgKK3w/s1600/abu-ibrahim-woila.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBezgwdwd_rJ_Z8tsjPdMwbhwbAt7pkS2XVVbBNQ4b_nYTUp7i5e1BXp_NBqc7qf2SngWWIc32p3qUxPb0WhNMynjmaCD7WNpIe1lPs-lisZeoGIvSxkNNP66vlGGJNrB6FnOC9VlgKK3w/s1600/abu-ibrahim-woila.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0BFEGXq86EJXQ4qJnrxlW3g3pSe0ql6a8VYfRxD-6c0a1eH2abidKXdmPe4DTlRZ83rIzeK2BuRjJRuSwkpjEAK9WkTf-buElBOwuKMJmkjwey56z-AhSKe6bY21KlK6zz7SkgYb3svtz/s1600/abu-lam-ateuk-001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0BFEGXq86EJXQ4qJnrxlW3g3pSe0ql6a8VYfRxD-6c0a1eH2abidKXdmPe4DTlRZ83rIzeK2BuRjJRuSwkpjEAK9WkTf-buElBOwuKMJmkjwey56z-AhSKe6bY21KlK6zz7SkgYb3svtz/s400/abu-lam-ateuk-001.jpg" width="326" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Nn1nOAR6y5XpDtC79-06VPNikssa828EV7qihYcntylIEqulQIxegrMbZ21Uu8j9GW52VXN_HKzVsjkP_fvO5wYJjkH_e_f1kwwcJvyhChnlSSHJ9UTCn4c_Y9EjW3VPzECTAKOMhR23/s1600/abu-lam-ateuk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Nn1nOAR6y5XpDtC79-06VPNikssa828EV7qihYcntylIEqulQIxegrMbZ21Uu8j9GW52VXN_HKzVsjkP_fvO5wYJjkH_e_f1kwwcJvyhChnlSSHJ9UTCn4c_Y9EjW3VPzECTAKOMhR23/s400/abu-lam-ateuk.jpg" width="282" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhCo_DabFKoZ8tVo7FvBTAoEK2nt-3gYH99bXDJzmfWJGi6LJJthmnAD8VvsQmvg3JCgPPtk7viFKuVoSGUVCCdX7-hIht033y_T7k4gQQHM4MFvLjZiLEg2jyjJEhK4wq7-sGZHSCbYFA/s1600/abukutakrueng1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhCo_DabFKoZ8tVo7FvBTAoEK2nt-3gYH99bXDJzmfWJGi6LJJthmnAD8VvsQmvg3JCgPPtk7viFKuVoSGUVCCdX7-hIht033y_T7k4gQQHM4MFvLjZiLEg2jyjJEhK4wq7-sGZHSCbYFA/s1600/abukutakrueng1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy7HoDMV261piESeSbEctQG0atrmd7nCNzeAWdDXikxs6VQYpJiqBuYNY0nFBh63cpP_yW_68v4XZefZMldmP3MwUTQw9ijQ93CFSP-W8NDTySOivh-ApSDsS3Y_gBuARzxfL0F_erjHDy/s1600/abuya-mudawali..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy7HoDMV261piESeSbEctQG0atrmd7nCNzeAWdDXikxs6VQYpJiqBuYNY0nFBh63cpP_yW_68v4XZefZMldmP3MwUTQw9ijQ93CFSP-W8NDTySOivh-ApSDsS3Y_gBuARzxfL0F_erjHDy/s400/abuya-mudawali..jpg" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyiA_IztvaMZo_KcUIMOQqpMJNlVZM-T1uWAA7B4NfkHiDeTCskWDdtQhbIgOjnuuw8REgpJkFVw376STb7Mz9x7tI3TS8KxbviQjaWeSGKC72ajT9rhcWtJ-GgeSljxlF25mRfkqh87lq/s1600/abuya2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyiA_IztvaMZo_KcUIMOQqpMJNlVZM-T1uWAA7B4NfkHiDeTCskWDdtQhbIgOjnuuw8REgpJkFVw376STb7Mz9x7tI3TS8KxbviQjaWeSGKC72ajT9rhcWtJ-GgeSljxlF25mRfkqh87lq/s400/abuya2.jpg" width="282" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaaVsQpg536O3gAgxf4RVRogb4H0pgUN_ipd5bpYscnrjgixupKX6ZuzbLSzFXE3iQZzk_CbESseDzC2kJrEI-JVdSOWf5JmrODY4-PyewfHH-Hsst7nXQj-vgXNBkCZsT9MjjzUp-8e9t/s1600/foto-0042.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaaVsQpg536O3gAgxf4RVRogb4H0pgUN_ipd5bpYscnrjgixupKX6ZuzbLSzFXE3iQZzk_CbESseDzC2kJrEI-JVdSOWf5JmrODY4-PyewfHH-Hsst7nXQj-vgXNBkCZsT9MjjzUp-8e9t/s400/foto-0042.jpg" width="298" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT8U9AYuxlKdG4ikzFhmV1gP6Z_BFLMADZPX073cPHMBLDyLn2UVMSAg71TIAkgw-1DMYzOtEwU_hVsCVTEyThgLO701Pw0DdyoFsn6hzKlue5iztUb5l7Q5n8eM0sW2KTQtdLI83dLCqK/s1600/hasan-kruengkalee.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT8U9AYuxlKdG4ikzFhmV1gP6Z_BFLMADZPX073cPHMBLDyLn2UVMSAg71TIAkgw-1DMYzOtEwU_hVsCVTEyThgLO701Pw0DdyoFsn6hzKlue5iztUb5l7Q5n8eM0sW2KTQtdLI83dLCqK/s1600/hasan-kruengkalee.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixfMaz2HQGtRKegO4RATRWG7y0GkFOFPsK7v7brU-5QkX7mZywKoL86vl4Sk_iG80tqBK0dDEmLpXBtVQa2JenZySYirpPDURhhsLR53LJgxWRiRYeMKGFKn63Y7V9kmom2wup8XWFXUnZ/s1600/image001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixfMaz2HQGtRKegO4RATRWG7y0GkFOFPsK7v7brU-5QkX7mZywKoL86vl4Sk_iG80tqBK0dDEmLpXBtVQa2JenZySYirpPDURhhsLR53LJgxWRiRYeMKGFKn63Y7V9kmom2wup8XWFXUnZ/s400/image001.jpg" width="268" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7iM9iv0P3GIg-0B3T2nWkrAouq9zazW6Q2Qeex30j1QKzh8NbMEvU-Ds7YYSaeCewoPa2GqwcNkaX2HyTqxGyGd6OSdW5jaR8P13u4OFvJiJPvH4ELcq7fh8mxQu4f_zZv26ivvGBVCAR/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7iM9iv0P3GIg-0B3T2nWkrAouq9zazW6Q2Qeex30j1QKzh8NbMEvU-Ds7YYSaeCewoPa2GqwcNkaX2HyTqxGyGd6OSdW5jaR8P13u4OFvJiJPvH4ELcq7fh8mxQu4f_zZv26ivvGBVCAR/s1600/images+(1).jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu46LpZsoXDjxIZjPYOv1yLIkSQic2BBlgFZxnaY7P9o4P5jn_aW3jKtCyPgw8t_D80EW6C6UNqvkz07pjNG8HfOoSpGFiVBTYkzgpnmcjiGsuHko4Ct3yeO_kOijN1B91KqnUi_8f_cXR/s1600/images+(10).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu46LpZsoXDjxIZjPYOv1yLIkSQic2BBlgFZxnaY7P9o4P5jn_aW3jKtCyPgw8t_D80EW6C6UNqvkz07pjNG8HfOoSpGFiVBTYkzgpnmcjiGsuHko4Ct3yeO_kOijN1B91KqnUi_8f_cXR/s1600/images+(10).jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvIU6FbeabzLP1hhyphenhyphenLmXaxid6Ji57JlDh_Rri_Q2UVSz3Hyqw56oWOD3iB5rYNtvUidhYF1BSY0L0aQACMV055wzMl6pBI639Adb_EZZeJildaQFGwjc-kJ-Zgh9638DJLO-Zmut90rpeH/s1600/images+(11).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvIU6FbeabzLP1hhyphenhyphenLmXaxid6Ji57JlDh_Rri_Q2UVSz3Hyqw56oWOD3iB5rYNtvUidhYF1BSY0L0aQACMV055wzMl6pBI639Adb_EZZeJildaQFGwjc-kJ-Zgh9638DJLO-Zmut90rpeH/s1600/images+(11).jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmcfpiEU8sJpf8VqX4MTPN8rau8sbhegIhEiLwRr_c0vTJySpKXJe2UDzQ3pOwHfMWnXG5KX8vwpTuNMQw0TNEwFsa4QmJsUj-v8hiF5OFmMc346Qb_ZTZwRaRNO0M1VFk0QErDjruclNu/s1600/images+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmcfpiEU8sJpf8VqX4MTPN8rau8sbhegIhEiLwRr_c0vTJySpKXJe2UDzQ3pOwHfMWnXG5KX8vwpTuNMQw0TNEwFsa4QmJsUj-v8hiF5OFmMc346Qb_ZTZwRaRNO0M1VFk0QErDjruclNu/s400/images+(2).jpg" width="299" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpG9PapscyJDdEuig0i-cjis8dkTLVURDKOXeFq-8GxbjXkR4rMxqvbzGx3k_LAjlvPWbi-7Q9n_3g-7t9AKnk77qLHn4XJsKAQpTT92hsLfLMBD1RtTQ4jBlbppKWT6oyInGi1oxcsJOw/s1600/images+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpG9PapscyJDdEuig0i-cjis8dkTLVURDKOXeFq-8GxbjXkR4rMxqvbzGx3k_LAjlvPWbi-7Q9n_3g-7t9AKnk77qLHn4XJsKAQpTT92hsLfLMBD1RtTQ4jBlbppKWT6oyInGi1oxcsJOw/s1600/images+(3).jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLhw8qAjHUeb6nWHIJCvRi5zyW2hoPR4dNRh7_Csg92zdvYm8Kv2RITtFh4Re7nPNriHvfNXT5cqyHHGgsvabqgUfFFDxDy3wUMoEJEJWAb_zuO7V7xhkGEPlpboK1r3iHj7BTrbjiqGu9/s1600/images+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLhw8qAjHUeb6nWHIJCvRi5zyW2hoPR4dNRh7_Csg92zdvYm8Kv2RITtFh4Re7nPNriHvfNXT5cqyHHGgsvabqgUfFFDxDy3wUMoEJEJWAb_zuO7V7xhkGEPlpboK1r3iHj7BTrbjiqGu9/s400/images+(4).jpg" width="286" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheqnXqFDivB6-ZR9WlY4U7VFudaFtf2r_9JYPbLUWXXZTzBPbVdmQ2nUSLYfDKEzjamkgLUFHA0NgNAxBAD1pCK4nLeExs1_ZRiVTIcZFyZjxXCFf_04H2-rizz9jchk5ffny1x7pwnFmx/s1600/images+(5).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheqnXqFDivB6-ZR9WlY4U7VFudaFtf2r_9JYPbLUWXXZTzBPbVdmQ2nUSLYfDKEzjamkgLUFHA0NgNAxBAD1pCK4nLeExs1_ZRiVTIcZFyZjxXCFf_04H2-rizz9jchk5ffny1x7pwnFmx/s400/images+(5).jpg" width="327" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizgNpXxGulPsfwKfuJY0Hz0apCu35BNGKvhIuHJ2HSqBiY3_Bg6OrhVT9684GQJcZ90eVNnftqA-eMiq9dHdATe7f9PDuNik0MGTemRuPvi0pLpFIpPJX9sQimPJ_BwkKnRoCXmBNuHQ8x/s1600/images+(6).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizgNpXxGulPsfwKfuJY0Hz0apCu35BNGKvhIuHJ2HSqBiY3_Bg6OrhVT9684GQJcZ90eVNnftqA-eMiq9dHdATe7f9PDuNik0MGTemRuPvi0pLpFIpPJX9sQimPJ_BwkKnRoCXmBNuHQ8x/s400/images+(6).jpg" width="343" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgVU8r1MdwqOkKH-nK2TyD1Jh292EzpSQbeFIb7gw0WW5qSGNSNmWo9C-NWm5W2VOimM26ElvndUdeu7UICAZGNFHXHMf0R1MvOMoxDnkhoyeAJdSpzooutWDTNwA3pQj2ro5vKxhkdOnW/s1600/images+(7).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgVU8r1MdwqOkKH-nK2TyD1Jh292EzpSQbeFIb7gw0WW5qSGNSNmWo9C-NWm5W2VOimM26ElvndUdeu7UICAZGNFHXHMf0R1MvOMoxDnkhoyeAJdSpzooutWDTNwA3pQj2ro5vKxhkdOnW/s400/images+(7).jpg" width="392" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPGaPEMPriN7qPfgvwao0evWaUINBtNQI4J2NlpNp4pXd1ClQ8QYviknRjvB7hfexihBQMQ6XR4FOM5MmdeGu4U47a9-if161pfFK8tuiSgKZ9rBnKrmV1Eezy1cj6_zYp2Z-6iqqLsGe/s1600/images+(8).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPGaPEMPriN7qPfgvwao0evWaUINBtNQI4J2NlpNp4pXd1ClQ8QYviknRjvB7hfexihBQMQ6XR4FOM5MmdeGu4U47a9-if161pfFK8tuiSgKZ9rBnKrmV1Eezy1cj6_zYp2Z-6iqqLsGe/s400/images+(8).jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAUgQXXwn-bpvARfq82U6oWS9WeN4sT9WWb8V_xHRr3qNfy1IjYhgVdnNruV4wlivTQ6dgT0S4O8rtGah6hjGmyAe-DQhj0OrDQxM-LB_nGkOy1Pw3AjE4042_MklERu8q0rSk9sKD0KUh/s1600/images+(9).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAUgQXXwn-bpvARfq82U6oWS9WeN4sT9WWb8V_xHRr3qNfy1IjYhgVdnNruV4wlivTQ6dgT0S4O8rtGah6hjGmyAe-DQhj0OrDQxM-LB_nGkOy1Pw3AjE4042_MklERu8q0rSk9sKD0KUh/s1600/images+(9).jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0sWdKtzFxnNclLVf1HP0pExKA02YkcABHaGbmBZv0iQEBUaB8Ouo6qodt-nY0dcq6X72S_VAqoYxJ2jRGe9Xj85nja5niNmyhPIgDjsnZ60Rr6Od3M-PCg82ROQvaj9SqrivNHb8oIUXN/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0sWdKtzFxnNclLVf1HP0pExKA02YkcABHaGbmBZv0iQEBUaB8Ouo6qodt-nY0dcq6X72S_VAqoYxJ2jRGe9Xj85nja5niNmyhPIgDjsnZ60Rr6Od3M-PCg82ROQvaj9SqrivNHb8oIUXN/s400/images.jpg" width="301" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAsp2cR7mQkz3bYKMKua3_kyXt0FCZgtfJnUpbt9lPqsBONviVJG05VrKZgHiJF9DcsuITA6l7IvuX0hfGAgo_7ETyFWmfuu7pnkM8SHAqlBqSa3twk-8bwZXdRGcCGEdPlxppZHJnLfvN/s1600/irwandi+ulama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAsp2cR7mQkz3bYKMKua3_kyXt0FCZgtfJnUpbt9lPqsBONviVJG05VrKZgHiJF9DcsuITA6l7IvuX0hfGAgo_7ETyFWmfuu7pnkM8SHAqlBqSa3twk-8bwZXdRGcCGEdPlxppZHJnLfvN/s1600/irwandi+ulama.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ZD_BA3l6ZDE8KN5ShJ65jM-nNoxSXgnIRFSChgTku2aNX0Nr1SQM53u61NWa6H6Tlu_ygsLnhFBr4tKso59cJiLMY5cGOBS1nJ_lCgLzbudG4_aIeJGQsmrgNoRs3-eA8ScH9zyIZdlU/s1600/nik-aziz-doa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ZD_BA3l6ZDE8KN5ShJ65jM-nNoxSXgnIRFSChgTku2aNX0Nr1SQM53u61NWa6H6Tlu_ygsLnhFBr4tKso59cJiLMY5cGOBS1nJ_lCgLzbudG4_aIeJGQsmrgNoRs3-eA8ScH9zyIZdlU/s400/nik-aziz-doa.jpg" width="266" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7SvLpvnhPGNGzrt52M7dKyx5S7oiYCGOfJ0yr16XRJ6luBw_JGNJPlePn_LA3jqG9VhBNKpMQV7ZHSFqO69dl8JGmuFCVFcOf4qpAjrMdxH7CUxXods4WqNy1p9juAzPyWcIvUv-K1umL/s1600/photo-10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7SvLpvnhPGNGzrt52M7dKyx5S7oiYCGOfJ0yr16XRJ6luBw_JGNJPlePn_LA3jqG9VhBNKpMQV7ZHSFqO69dl8JGmuFCVFcOf4qpAjrMdxH7CUxXods4WqNy1p9juAzPyWcIvUv-K1umL/s320/photo-10.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsG7kBstX9KDjc6LUpuTnvIeZKO92CcZ5gZ43ZAvkFFNiWcI2qM3yhlkCAKnG8c8ku37Yp4aDdVYey_28LcNuVItOuvX4VevpvByIYBrxshPhnObbIVwocYGpKYz7ArZPWSEBUgWkwnXkp/s1600/syeikh.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsG7kBstX9KDjc6LUpuTnvIeZKO92CcZ5gZ43ZAvkFFNiWcI2qM3yhlkCAKnG8c8ku37Yp4aDdVYey_28LcNuVItOuvX4VevpvByIYBrxshPhnObbIVwocYGpKYz7ArZPWSEBUgWkwnXkp/s640/syeikh.gif" width="469" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2pF_xYWxAegrDrU_Kr7wqlDYaiLklAlZvwVPJjL0-Wi75W9TOZAdYQeZqTRVBm2iyJXRxOiqJhsvPU6NY0a3Ib8cSfTzQE0fU1lUHwvk9DQlBdZhMfNqZ9EK07N893tXEVjQb02d3IxTu/s1600/syekh-arsyad-banjari1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2pF_xYWxAegrDrU_Kr7wqlDYaiLklAlZvwVPJjL0-Wi75W9TOZAdYQeZqTRVBm2iyJXRxOiqJhsvPU6NY0a3Ib8cSfTzQE0fU1lUHwvk9DQlBdZhMfNqZ9EK07N893tXEVjQb02d3IxTu/s400/syekh-arsyad-banjari1.jpg" width="326" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-jKes-q_EY7XcagRxEuuyU6GEk7lZLEtojGJ75ltqRx1BGmtUf0llqOL6trfvCuDqklhCMFqHs3wrRXhj2bpqmRNkJMs8Zun-aC0qTiyfvNim9XMj7CkqLiFCHkvbIc9btyvl55E23s-G/s1600/teugku-ahmad-dewi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-jKes-q_EY7XcagRxEuuyU6GEk7lZLEtojGJ75ltqRx1BGmtUf0llqOL6trfvCuDqklhCMFqHs3wrRXhj2bpqmRNkJMs8Zun-aC0qTiyfvNim9XMj7CkqLiFCHkvbIc9btyvl55E23s-G/s400/teugku-ahmad-dewi.jpg" width="285" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAVnknJS-PiHT8LQlmfUqpCj2OmAZsuOsC9hc08WNseyWggRfSJsZDB8De-1FIEDtvW8fXNZgjNLIxZev_RVKhBGBgQezSewNrPtEbuuAaS43ZPiFm2sJk39NLABttEQBb5KquBdNL5G6/s1600/tgk-H.+Zamzami+Syam-ghafur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAVnknJS-PiHT8LQlmfUqpCj2OmAZsuOsC9hc08WNseyWggRfSJsZDB8De-1FIEDtvW8fXNZgjNLIxZev_RVKhBGBgQezSewNrPtEbuuAaS43ZPiFm2sJk39NLABttEQBb5KquBdNL5G6/s320/tgk-H.+Zamzami+Syam-ghafur.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwAWqgTFBeaFRIQ5Rw8XsfTLJPFqxfagZBPD3-yxYPQu5qVoboAg4Q4s5ngy1mMT702dein1eljw87N9zTYlKqFDoIiShgskiPXQ0UzckcNHrwqrXovJhXyCyXRJcFtKPgDgHk7z9YuT6G/s1600/ulama2(aceh)_001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwAWqgTFBeaFRIQ5Rw8XsfTLJPFqxfagZBPD3-yxYPQu5qVoboAg4Q4s5ngy1mMT702dein1eljw87N9zTYlKqFDoIiShgskiPXQ0UzckcNHrwqrXovJhXyCyXRJcFtKPgDgHk7z9YuT6G/s400/ulama2(aceh)_001.jpg" width="300" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-11396359993157189032013-06-01T01:54:00.000-07:002013-06-01T01:59:38.778-07:00ulama dunia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLkG9S-YSiGojJ0PhyphenhyphendfdPr0Hac4uEZk6J4t_n0kOGjFiL7WHZ6cUstlwDqcR4VrYjaFrgW2WPDAxVgmVGE0GQIdDaHO1kloMExK6_2Pq-R06psWf1hdi0QdWXzVqf_Hlhv5ui1MMybxAh/s1600/1-+SheikhYassin+al-Fadani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLkG9S-YSiGojJ0PhyphenhyphendfdPr0Hac4uEZk6J4t_n0kOGjFiL7WHZ6cUstlwDqcR4VrYjaFrgW2WPDAxVgmVGE0GQIdDaHO1kloMExK6_2Pq-R06psWf1hdi0QdWXzVqf_Hlhv5ui1MMybxAh/s1600/1-+SheikhYassin+al-Fadani.jpg" height="400" width="302" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzAp2SlNn4HW21TCE6AGuWWxMZtY_7oGKQbla-k_zOv4sFOLPZpVb4ke_ymmgcx7trVWL5oxbPxj4p2uqZkpmng51v9T5ox-FGzdicQn2eOSyyHgcn-oZ42r7IKnTBH8LFgkZTUia9G4d0/s1600/129145_ulama-saudi--awad-al-qarni.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzAp2SlNn4HW21TCE6AGuWWxMZtY_7oGKQbla-k_zOv4sFOLPZpVb4ke_ymmgcx7trVWL5oxbPxj4p2uqZkpmng51v9T5ox-FGzdicQn2eOSyyHgcn-oZ42r7IKnTBH8LFgkZTUia9G4d0/s1600/129145_ulama-saudi--awad-al-qarni.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN7IuBBamOCRw1lYXHC0xnzBsWbQDr48NGL2AL61SZsqRWgMWzwDuToDhhpo1l028W1x4ca9TPwyRdz9-7yfDXaVl9mJBAKT3Kl31_8t7DGpFs9p_oooKeQiRAXeaaz1ekmgHacog4j5f0/s1600/167079_syeikh-nawawi--ulama-asal-banten_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN7IuBBamOCRw1lYXHC0xnzBsWbQDr48NGL2AL61SZsqRWgMWzwDuToDhhpo1l028W1x4ca9TPwyRdz9-7yfDXaVl9mJBAKT3Kl31_8t7DGpFs9p_oooKeQiRAXeaaz1ekmgHacog4j5f0/s1600/167079_syeikh-nawawi--ulama-asal-banten_663_382.jpg" height="184" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZqxQPKaEut6VzPwrbMr3fBn2HWfdiyjhGcUvnTjH-cWQHmZJh4bxfofRibmjVFKE6wATtGGawG6pAJM_0flEAk4lB4oDtLAugG4mGLWx1IaWicVhT6bXYi-TBbvd0pXfVIXGOX5pbVo44/s1600/416666587_410f72121f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZqxQPKaEut6VzPwrbMr3fBn2HWfdiyjhGcUvnTjH-cWQHmZJh4bxfofRibmjVFKE6wATtGGawG6pAJM_0flEAk4lB4oDtLAugG4mGLWx1IaWicVhT6bXYi-TBbvd0pXfVIXGOX5pbVo44/s1600/416666587_410f72121f.jpg" height="400" width="261" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIfxy9Uxo08MyG1YnUa1Pa9pGt1R-zjfpDh4l-DfTOWxYhbhpryxtlA5hdw8dDRr10ssdr4_4QWYKjg22QqERZra0s_eVXI_yONn075QtXwRYuvj4EmJwh1NeUUwelLKjhAW-Go1vNXEBS/s1600/4tty.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIfxy9Uxo08MyG1YnUa1Pa9pGt1R-zjfpDh4l-DfTOWxYhbhpryxtlA5hdw8dDRr10ssdr4_4QWYKjg22QqERZra0s_eVXI_yONn075QtXwRYuvj4EmJwh1NeUUwelLKjhAW-Go1vNXEBS/s1600/4tty.jpg" height="320" width="318" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr9TeUkJSUJx9LZx43psO1VGpP1gkrP3yq4p_De675nH8xjANpw5VE7vh_c4gvJhN25rnWgRChV6cHucwT7KtqQa5HdY6_MJoii7Glrrttk_NdvcOOHUx5YjHjhBVEKGfn5vtjzZU-XSkT/s1600/60141111111111111111111111.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr9TeUkJSUJx9LZx43psO1VGpP1gkrP3yq4p_De675nH8xjANpw5VE7vh_c4gvJhN25rnWgRChV6cHucwT7KtqQa5HdY6_MJoii7Glrrttk_NdvcOOHUx5YjHjhBVEKGfn5vtjzZU-XSkT/s1600/60141111111111111111111111.jpg" height="241" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKmdm3JDz7Yc1fmYtL1T812q2RW3egHugWdwnokL-z_GM0AplAMcL658mIZmuvlS1HDWxdZYn3V_rIfH024DR0Scq-NCh37-RXu7YK49nxCgjWjEsUfdw_CQWjgWEdBSFdtVrCCNSd-0HE/s1600/83Fadlallah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKmdm3JDz7Yc1fmYtL1T812q2RW3egHugWdwnokL-z_GM0AplAMcL658mIZmuvlS1HDWxdZYn3V_rIfH024DR0Scq-NCh37-RXu7YK49nxCgjWjEsUfdw_CQWjgWEdBSFdtVrCCNSd-0HE/s1600/83Fadlallah.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1yOSmSuGDSNM22bs8i3GjGDP44DPc-2PF0XRKnaxmFnYK2TnleGfDDdpiuaRdxdF2C9J1wI2FlXVWQyOFdqB-Fqpkc1XHtiHocnZzgpS8uz9QXWpTxO5V_jSa2zav4SoRyV9qQ5PL-_Aq/s1600/AlBouthi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1yOSmSuGDSNM22bs8i3GjGDP44DPc-2PF0XRKnaxmFnYK2TnleGfDDdpiuaRdxdF2C9J1wI2FlXVWQyOFdqB-Fqpkc1XHtiHocnZzgpS8uz9QXWpTxO5V_jSa2zav4SoRyV9qQ5PL-_Aq/s1600/AlBouthi.jpg" height="281" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5z1HdK77qpVhhBGqUfG0Wu_e-0eowb6npYIVpQJWe7ba2T_RIhKt8YWGZqLCyd68u9oVjKsZJViMhtVSVBqY4fAiv07C9Og0A4-ipioQQhF3MKVBRuHTUdI1PZ7XNvtA-IeXWTbjA_RTy/s1600/CIA-Membunuh-Ulama-Yaman-Anwar-Al-Awlaki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5z1HdK77qpVhhBGqUfG0Wu_e-0eowb6npYIVpQJWe7ba2T_RIhKt8YWGZqLCyd68u9oVjKsZJViMhtVSVBqY4fAiv07C9Og0A4-ipioQQhF3MKVBRuHTUdI1PZ7XNvtA-IeXWTbjA_RTy/s1600/CIA-Membunuh-Ulama-Yaman-Anwar-Al-Awlaki.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhle9f6No4F8XfX63OwkzVFd2kevrYiaPFjNPofstnNpYS80KeWBjuk2wbZTJljMy0D1Ft9XZ7YMd_sS0biqXZvmSKM7ZFx9McVv3vcAh-uiHZlzeehnkfm2EG-sLJHRSf-CraR3MkoQ94/s1600/DSC00413.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhle9f6No4F8XfX63OwkzVFd2kevrYiaPFjNPofstnNpYS80KeWBjuk2wbZTJljMy0D1Ft9XZ7YMd_sS0biqXZvmSKM7ZFx9McVv3vcAh-uiHZlzeehnkfm2EG-sLJHRSf-CraR3MkoQ94/s1600/DSC00413.JPG" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">syeikh abon munajar</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiguQwbEaoHwqO8c9ENsq4Mrc1JGcH3d6zFATYFktfNg-8Hn2ziA-WkEDz0y9dlvqj6VMcMi2Cm_B96LcfszpxiqALp7f-sYESYo3HXk_EI39JUyJVE3ne55gB1idge3D8Id5ZmvjSZQ8kM/s1600/DSC01210.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiguQwbEaoHwqO8c9ENsq4Mrc1JGcH3d6zFATYFktfNg-8Hn2ziA-WkEDz0y9dlvqj6VMcMi2Cm_B96LcfszpxiqALp7f-sYESYo3HXk_EI39JUyJVE3ne55gB1idge3D8Id5ZmvjSZQ8kM/s1600/DSC01210.JPG" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">syeikh abon munajar</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-9lQDoyax4pZz_IJ1d2Md_HYhXq9bigOwIPxiny_KjIu54OATqx95pfGZmpccnamENaDsIRiT1L6MMuJhx8hIPHZ2IgMd8f762TNy3xTcj33yIapZROtMg7omeeWMcb9542a2CM6s0Iv9/s1600/PERSATUAN+ULAMA+SEDUNIA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-9lQDoyax4pZz_IJ1d2Md_HYhXq9bigOwIPxiny_KjIu54OATqx95pfGZmpccnamENaDsIRiT1L6MMuJhx8hIPHZ2IgMd8f762TNy3xTcj33yIapZROtMg7omeeWMcb9542a2CM6s0Iv9/s1600/PERSATUAN+ULAMA+SEDUNIA.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi41g5lLHXKU4kf3c9nvVaiVod4LvrqRVK0cgpKokEqExquYPzEenziUEWXDkPQ6NnYgnV84cMoXHUJ0lS8AEuZQ4XydqMYXwl5d9fYTUtQV7Qu9wF2tUjULZ8Nig0yQTB51DnbE4Ebtqjh/s1600/Poster-124-Ulama-Habaib.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi41g5lLHXKU4kf3c9nvVaiVod4LvrqRVK0cgpKokEqExquYPzEenziUEWXDkPQ6NnYgnV84cMoXHUJ0lS8AEuZQ4XydqMYXwl5d9fYTUtQV7Qu9wF2tUjULZ8Nig0yQTB51DnbE4Ebtqjh/s1600/Poster-124-Ulama-Habaib.jpg" height="220" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_qvrXB9v3kOZbTaBWY3FTSO4TirEJB7KhcHlhCdF37gZG2m9xELHhSJtY8mRnBd0y7Y3BpF-vaeUDom2T_9gJ59JQtHNu46qAYVY6RHuIi0_AG-U_UfwTZ-G-L9HQUs5JSvhhpBEE-Hh/s1600/SalmanA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_qvrXB9v3kOZbTaBWY3FTSO4TirEJB7KhcHlhCdF37gZG2m9xELHhSJtY8mRnBd0y7Y3BpF-vaeUDom2T_9gJ59JQtHNu46qAYVY6RHuIi0_AG-U_UfwTZ-G-L9HQUs5JSvhhpBEE-Hh/s1600/SalmanA.jpg" height="259" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkkqcjE3DlvEPGjdQt6OlsMyPjyvGEr7iVmFYriGKCME7ABR0IgbuLO3HONLQGaMUWy5bzHupfHied3eDbID95Z21gUcW9suUljncWgRrDM7wyZn8RBO04bzm7H1qoUx4VtdKFI5SXftPU/s1600/Saudi+shia+ulama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkkqcjE3DlvEPGjdQt6OlsMyPjyvGEr7iVmFYriGKCME7ABR0IgbuLO3HONLQGaMUWy5bzHupfHied3eDbID95Z21gUcW9suUljncWgRrDM7wyZn8RBO04bzm7H1qoUx4VtdKFI5SXftPU/s1600/Saudi+shia+ulama.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNCzCEYsihb-eO3BFyPoOrt9qrMVI7oSRVXt0M6y4TQNhxcUZWfggkzzkGayaXdex4zDBmKfT_eHHfLz-ZesBCte3VGkNpupBI2GQGcXnOfDvHFWC0ZMnirnQasibZHb2EOCWiqJrtDI_l/s1600/Syeikh+Muhammad+Yasin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNCzCEYsihb-eO3BFyPoOrt9qrMVI7oSRVXt0M6y4TQNhxcUZWfggkzzkGayaXdex4zDBmKfT_eHHfLz-ZesBCte3VGkNpupBI2GQGcXnOfDvHFWC0ZMnirnQasibZHb2EOCWiqJrtDI_l/s1600/Syeikh+Muhammad+Yasin.jpg" height="400" width="302" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0rMwtvhiO2t7k74e-UqB9ZTc2FXXl-g82vRgQ3bMMKoQ7iqOoQ1CzhI3cc-9731wBP0GpaMI1nixSc2wS7GIRTizdpiFihVPzitdOvvi3JqSWJUxpUJE0UsAHXjf7MXD-8QsoV5DSGN-b/s1600/Syekh+Arsyad.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0rMwtvhiO2t7k74e-UqB9ZTc2FXXl-g82vRgQ3bMMKoQ7iqOoQ1CzhI3cc-9731wBP0GpaMI1nixSc2wS7GIRTizdpiFihVPzitdOvvi3JqSWJUxpUJE0UsAHXjf7MXD-8QsoV5DSGN-b/s1600/Syekh+Arsyad.jpeg" height="400" width="298" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDNiZAGaa3IW2IBZjvb4zrm2QWBlytuBGe9S8e5r7K3hGQ8Pf7deWa6zKMP9l-Up7E676-TyMk2xsXycQ6WYQ47DV5mgssjcedQmIuKOi6qGF4zCNs_uob7VB2-dSepqUJeG51YqOzsjCE/s1600/Ustadz-Jeffrry-Al-bukhori.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDNiZAGaa3IW2IBZjvb4zrm2QWBlytuBGe9S8e5r7K3hGQ8Pf7deWa6zKMP9l-Up7E676-TyMk2xsXycQ6WYQ47DV5mgssjcedQmIuKOi6qGF4zCNs_uob7VB2-dSepqUJeG51YqOzsjCE/s1600/Ustadz-Jeffrry-Al-bukhori.jpg" height="400" width="253" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhOfJeldrxyt_1z_IDOnFo-K-GipuTrX3CHDrSA75SRXiqvIAkmBMIeJ8jY_s2uRQ9QcA25ylrC3KP9opnMN0SxlVnNU3FfajBpp5QqHD7SJwVFCzDFdrKoE-dZ4Dx9F6QTguQxO9v88Oa/s1600/ahmad-dahlan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhOfJeldrxyt_1z_IDOnFo-K-GipuTrX3CHDrSA75SRXiqvIAkmBMIeJ8jY_s2uRQ9QcA25ylrC3KP9opnMN0SxlVnNU3FfajBpp5QqHD7SJwVFCzDFdrKoE-dZ4Dx9F6QTguQxO9v88Oa/s1600/ahmad-dahlan.jpg" height="320" width="277" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlKjuQ8tqJYdcseXYwi70fMkl5FCL5UWocl48CyAlxtlKQVowmQMfsn92CUFBgYfIICE5qFi_zFXEicJFbKO_1VahWns_rxJHoo-aMbSqEnv7T96rdYkvkZwViHAeEKiWMZ3sV_GinabCO/s1600/al-hafidz-al-musnid-al-habib-umar-bin-hafidz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlKjuQ8tqJYdcseXYwi70fMkl5FCL5UWocl48CyAlxtlKQVowmQMfsn92CUFBgYfIICE5qFi_zFXEicJFbKO_1VahWns_rxJHoo-aMbSqEnv7T96rdYkvkZwViHAeEKiWMZ3sV_GinabCO/s1600/al-hafidz-al-musnid-al-habib-umar-bin-hafidz.jpg" height="320" width="243" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2LJuc5Js6xd798OVho9o3EmydeFMWp9KQoANgDoMwnDDbQ3dNXB3eGt0woI7VSgwBf2nwXCu_gl3oi8OFhU_y4fRrpq1GyXRtDxf3hVqKysiURYDKXEje1s42h0AvdTChyphenhyphenomEPNMRkpI-/s1600/al-qardawi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2LJuc5Js6xd798OVho9o3EmydeFMWp9KQoANgDoMwnDDbQ3dNXB3eGt0woI7VSgwBf2nwXCu_gl3oi8OFhU_y4fRrpq1GyXRtDxf3hVqKysiURYDKXEje1s42h0AvdTChyphenhyphenomEPNMRkpI-/s1600/al-qardawi.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_zUdoG0ganZ2MEt41NMUJH2uJocv0qBDGoLBd441TncQnvO1qhwWGgFkOwCTjvLcZibZUx8GM1YGvUTvP6A7ZUdwhXmDgNsgN-Bom_poJRnE75Q76kVUlhIfTb6W-9yhhs-oercBBVbey/s1600/allibi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_zUdoG0ganZ2MEt41NMUJH2uJocv0qBDGoLBd441TncQnvO1qhwWGgFkOwCTjvLcZibZUx8GM1YGvUTvP6A7ZUdwhXmDgNsgN-Bom_poJRnE75Q76kVUlhIfTb6W-9yhhs-oercBBVbey/s1600/allibi.jpg" height="226" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOR7eW8VwxMvRAW0vcPcD0Bi3kAjac-YQ5FGPUIQciAK3TkdYRoPq9yvcORv4TbRmf2v3-yigPCsqKenT4JZB5senDpz4gtXzwnBkgQ_lNG-EQUtSfRKJcmFJH7YB17J5vkxpWqean8cO7/s1600/ayatollah_sistani_by_islamicwallpers.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOR7eW8VwxMvRAW0vcPcD0Bi3kAjac-YQ5FGPUIQciAK3TkdYRoPq9yvcORv4TbRmf2v3-yigPCsqKenT4JZB5senDpz4gtXzwnBkgQ_lNG-EQUtSfRKJcmFJH7YB17J5vkxpWqean8cO7/s1600/ayatollah_sistani_by_islamicwallpers.jpg" height="200" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWjfXHfiDHs4WqEJy0f8k8l-NfoNj-ODU3KNYtLdR8HaZmBdq0qWMeWwtey8V4jfqIpBuZ4VOLzqMq876sJxbFkcDP9eCi24NjIszPre8o2aMNU46X2fFolv2z10wTuw90R5bNWrZ7Lreh/s1600/banyak-ulama-saudi-keluarkan-fatwa-kontroversial.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWjfXHfiDHs4WqEJy0f8k8l-NfoNj-ODU3KNYtLdR8HaZmBdq0qWMeWwtey8V4jfqIpBuZ4VOLzqMq876sJxbFkcDP9eCi24NjIszPre8o2aMNU46X2fFolv2z10wTuw90R5bNWrZ7Lreh/s1600/banyak-ulama-saudi-keluarkan-fatwa-kontroversial.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBl1FF8Zgogrz_xfB_VZ4INv2Fg0-GohhwZH7jYgnEurm7YHsp-zxbTRb15WHNiaeo8S3a9yRs_zqhRSd0X3Plgp1t0_c2zM1VAvvLrUxrzWBTNgz1pqO1h_FGlJeTTP8kCLqwaCn7BmG0/s1600/habib_hasan_31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBl1FF8Zgogrz_xfB_VZ4INv2Fg0-GohhwZH7jYgnEurm7YHsp-zxbTRb15WHNiaeo8S3a9yRs_zqhRSd0X3Plgp1t0_c2zM1VAvvLrUxrzWBTNgz1pqO1h_FGlJeTTP8kCLqwaCn7BmG0/s1600/habib_hasan_31.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYrSJy28f_BqF6xKMM1Oxse0RWIOR3KSBVmOLXLikGC1izdrintP1hJkOvS0KLWTfgmNybuiNzVxuBW50-TUcY01GW2-C_-RnCpveKVVQu71D2aLq_8GjaENPRGikiT0z12AXbZ9Sestxw/s1600/ilmu+v.s+harta.psd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYrSJy28f_BqF6xKMM1Oxse0RWIOR3KSBVmOLXLikGC1izdrintP1hJkOvS0KLWTfgmNybuiNzVxuBW50-TUcY01GW2-C_-RnCpveKVVQu71D2aLq_8GjaENPRGikiT0z12AXbZ9Sestxw/s1600/ilmu+v.s+harta.psd.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgV9c-F9jS2zZGbe52exUD8LHbDs2FX8IloDM3k41THkWAhJ1W8ewesx5DoSkBwVPW89x5GsmweY-9jjFZbLvcaQSeC1PiaJ3e8wBlHkJtnXyf1-_Mr2qc1M6zz9VIvDlRMW1kwzOH03el/s1600/image0011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgV9c-F9jS2zZGbe52exUD8LHbDs2FX8IloDM3k41THkWAhJ1W8ewesx5DoSkBwVPW89x5GsmweY-9jjFZbLvcaQSeC1PiaJ3e8wBlHkJtnXyf1-_Mr2qc1M6zz9VIvDlRMW1kwzOH03el/s1600/image0011.jpg" height="400" width="326" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY6uvijzdl5Yo60z-0EFZawKg18SpPEPS-kioy-p0DjNRm0mR760gRt0QPdRMWL7EgG-iIG8XeY_AURCqaH_ryqKTPmBccbkfxtnkMpn-EJCgNI6IAskoLZcTkZoEcX1TgUUer3MZTEpyE/s1600/image_gallery.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY6uvijzdl5Yo60z-0EFZawKg18SpPEPS-kioy-p0DjNRm0mR760gRt0QPdRMWL7EgG-iIG8XeY_AURCqaH_ryqKTPmBccbkfxtnkMpn-EJCgNI6IAskoLZcTkZoEcX1TgUUer3MZTEpyE/s1600/image_gallery.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTXOmDlcqOL_5ZihpjODDSYJHDoXP2lOeJmyLeeOMmymxOY-Y3MRutEfbHam3wOR3K-knWjhr6DrhIijqAuihfhqntRHnMSJoxpARq1qhV3SOBs-zIkIca3gdpkcLD4nFMXRRAN4nNtfRj/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTXOmDlcqOL_5ZihpjODDSYJHDoXP2lOeJmyLeeOMmymxOY-Y3MRutEfbHam3wOR3K-knWjhr6DrhIijqAuihfhqntRHnMSJoxpARq1qhV3SOBs-zIkIca3gdpkcLD4nFMXRRAN4nNtfRj/s1600/images.jpg" height="400" width="293" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX0wXQ4G_rv-5NrkaLTqIZHSF8EUDyzqDghd0JwY43ChOqyKmxIvAgBU61GbsXaIUVwI_KdxneAz8jJ3sn33hV7rrn2SxFjHUl-GyzY1xlDN-xw_MRznQl5a7vD2tCKE0KTSGrvnBqvduf/s1600/kh_zen_syukri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX0wXQ4G_rv-5NrkaLTqIZHSF8EUDyzqDghd0JwY43ChOqyKmxIvAgBU61GbsXaIUVwI_KdxneAz8jJ3sn33hV7rrn2SxFjHUl-GyzY1xlDN-xw_MRznQl5a7vD2tCKE0KTSGrvnBqvduf/s1600/kh_zen_syukri.jpg" height="285" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi96VJrb3kWtsymvv0WxKDyDI5a9ITXip79KvO7f5AVL4QsyaFjHGBN6oqlA20bY2WZQtRPQhslrL6zzzDhKv2QU8h7ePit4EMcp9uZ-fKtLtexWHq8oHb-d4OB2FU_uMxaesrJRANXffHP/s1600/khi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi96VJrb3kWtsymvv0WxKDyDI5a9ITXip79KvO7f5AVL4QsyaFjHGBN6oqlA20bY2WZQtRPQhslrL6zzzDhKv2QU8h7ePit4EMcp9uZ-fKtLtexWHq8oHb-d4OB2FU_uMxaesrJRANXffHP/s1600/khi.jpg" height="400" width="340" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP9cb0TdHRZZCuJuz68jnG7QL6F9xiiogWSfaMENIH26wMXqVT3gagxasZ1q9jgqDzjNodJ1LGkv-75_QXDi2nhh9ZgozY1jNL8bbwvqy8Xf3cEtgUG9e-6EsbiPhkIpWwT6OKFH7LPw3-/s1600/khmuahmmad-nawawi-albantanijpg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP9cb0TdHRZZCuJuz68jnG7QL6F9xiiogWSfaMENIH26wMXqVT3gagxasZ1q9jgqDzjNodJ1LGkv-75_QXDi2nhh9ZgozY1jNL8bbwvqy8Xf3cEtgUG9e-6EsbiPhkIpWwT6OKFH7LPw3-/s1600/khmuahmmad-nawawi-albantanijpg.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI5SzqTl2PQr5_Wbse3Iuxw4WleMHv1CwBxHcD89jdqLBna66kzrrlxtASZIwuNes5qUU0JEp_MeXMXr-C8x62gVxxBXtQAw8hMlsCVYSJeJykpnPyA9hvkrVgkduzImYE7GOPRyWju3WS/s1600/mawlana-syaikh-hisham-kabbani-qs-ulama-sufi-dunia-yang-menguasai-7-bahasa-dan-master-syariah-dari-al-azhar-medical-doctor-dari-louvain-belgia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI5SzqTl2PQr5_Wbse3Iuxw4WleMHv1CwBxHcD89jdqLBna66kzrrlxtASZIwuNes5qUU0JEp_MeXMXr-C8x62gVxxBXtQAw8hMlsCVYSJeJykpnPyA9hvkrVgkduzImYE7GOPRyWju3WS/s1600/mawlana-syaikh-hisham-kabbani-qs-ulama-sufi-dunia-yang-menguasai-7-bahasa-dan-master-syariah-dari-al-azhar-medical-doctor-dari-louvain-belgia.jpg" height="400" width="266" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgOeLMwvUQrBR1ZJMcAAqmD1T76wl-MQ70gh5hfpGGdTIVdCYAwXlLGiZhmecH4Czs28epYB-BCF6syrza7Dzxu3SNzmW50tmpEAs-5QvaPMXJXhRoXZFA1UVkQe3nLpbV4RSl79xILUAQ/s1600/n00183312-b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgOeLMwvUQrBR1ZJMcAAqmD1T76wl-MQ70gh5hfpGGdTIVdCYAwXlLGiZhmecH4Czs28epYB-BCF6syrza7Dzxu3SNzmW50tmpEAs-5QvaPMXJXhRoXZFA1UVkQe3nLpbV4RSl79xILUAQ/s1600/n00183312-b.jpg" height="227" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-M1hOpxIYtuUlsnb58P4a595NBjEKXUsM35IUDlVa9Ed6IW0CaqNXebK3cUFqMOwloQ5SIELhVxqTARvZJEi_fKWUNctrb-0MofSPoFAESB3J1YITpJwaBSbiZn7hxm8mktBOB6p51SeL/s1600/pewaris+dan+penerus+Nabi+saw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-M1hOpxIYtuUlsnb58P4a595NBjEKXUsM35IUDlVa9Ed6IW0CaqNXebK3cUFqMOwloQ5SIELhVxqTARvZJEi_fKWUNctrb-0MofSPoFAESB3J1YITpJwaBSbiZn7hxm8mktBOB6p51SeL/s1600/pewaris+dan+penerus+Nabi+saw.jpg" height="195" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM9tnKu9eB8LdO7krhrlnZHlAUqHLyYqCjfVyfjPvas9GLF1hQ8B7GoKfNrFT0wc7ej3R3QVoB0QJUQJhQ1raqtOu7_7xq8zruumyjL6Q9kgzEK4Vd5Ac0CbHR2Qi6OZs8ee4vvitmbaPL/s1600/polisi-israel-tahan-ulama-yerusalem-rev-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM9tnKu9eB8LdO7krhrlnZHlAUqHLyYqCjfVyfjPvas9GLF1hQ8B7GoKfNrFT0wc7ej3R3QVoB0QJUQJhQ1raqtOu7_7xq8zruumyjL6Q9kgzEK4Vd5Ac0CbHR2Qi6OZs8ee4vvitmbaPL/s1600/polisi-israel-tahan-ulama-yerusalem-rev-1.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxve-Uk3X3CpdW9u6DxDE0Xu5Vhe5weVE-ZC8744xZ55YttekTnk7NoyWDImIfDiYrn3Wh6YQi9WspdlTsR2zay0DOg13EUD-oYxfEgGdY107fUjBzIb_D4b-N1SoErmAOjCD0aaWOq_ZW/s1600/qaradhawi-khutbah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxve-Uk3X3CpdW9u6DxDE0Xu5Vhe5weVE-ZC8744xZ55YttekTnk7NoyWDImIfDiYrn3Wh6YQi9WspdlTsR2zay0DOg13EUD-oYxfEgGdY107fUjBzIb_D4b-N1SoErmAOjCD0aaWOq_ZW/s1600/qaradhawi-khutbah.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc7gwavgdFt549W1NBRgMAh7JqlVvOTdG9eJV1Ea6_yUP01BbJ8O-vv0NSd3hnrlRl2OuMTAvWZeaF6qIJNm1NZVstctzvAsBLA-qJI-z6Gn4GoSgas4EJqDRlXT-UmqK2Hua9pRrYcZIS/s1600/syeck-yasin-isa-al-fadani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc7gwavgdFt549W1NBRgMAh7JqlVvOTdG9eJV1Ea6_yUP01BbJ8O-vv0NSd3hnrlRl2OuMTAvWZeaF6qIJNm1NZVstctzvAsBLA-qJI-z6Gn4GoSgas4EJqDRlXT-UmqK2Hua9pRrYcZIS/s1600/syeck-yasin-isa-al-fadani.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibtRUHVxt4T2E2_XxriD5Iq5FksEw4cZxpkwxhvutuauC9xiu6y4s7yOqmLYN1PM6Kmwnk2wYh4CrA_bGEw3CovgN62PxWhIQr7eVVsttIpaySWF8eXI7ewUKBo63eiSRLCXSIdS7CES-2/s1600/syeh-nawawi1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibtRUHVxt4T2E2_XxriD5Iq5FksEw4cZxpkwxhvutuauC9xiu6y4s7yOqmLYN1PM6Kmwnk2wYh4CrA_bGEw3CovgN62PxWhIQr7eVVsttIpaySWF8eXI7ewUKBo63eiSRLCXSIdS7CES-2/s1600/syeh-nawawi1.jpg" height="400" width="306" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizKJukVCUaGdVy4zeoisykvNBU0qwKopr2EohApEsrFE3xUWU94wUB9KVbUwAT05iWdXPXWFRG2kM9kPUh03fIGVXcxDo0P5jUV9KLKMiCqiLyZiJglxIiPz18CT5o-CbGd_WUlvKB2C1Z/s1600/syeikhnuruddinal-banjari1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizKJukVCUaGdVy4zeoisykvNBU0qwKopr2EohApEsrFE3xUWU94wUB9KVbUwAT05iWdXPXWFRG2kM9kPUh03fIGVXcxDo0P5jUV9KLKMiCqiLyZiJglxIiPz18CT5o-CbGd_WUlvKB2C1Z/s1600/syeikhnuruddinal-banjari1.jpg" height="320" width="291" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSCuZQVno_cCICrQVcCdfdyT8rL_WqdOUSpsZeTWYB0W_lBdwq2JTTTLMruMnvKNn4EK3S6_5KW5Aos-kbFi9iBqn5_2YSEtM9Z4Njb4OUN410ufvOakBpewLO7BWmD1zyN732W2q9vscF/s1600/syekh+yasin+isanalfadani.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSCuZQVno_cCICrQVcCdfdyT8rL_WqdOUSpsZeTWYB0W_lBdwq2JTTTLMruMnvKNn4EK3S6_5KW5Aos-kbFi9iBqn5_2YSEtM9Z4Njb4OUN410ufvOakBpewLO7BWmD1zyN732W2q9vscF/s1600/syekh+yasin+isanalfadani.JPG" height="235" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHxXZVfR5Zb1aKyQTzUc8gIMtTbVvUPqUyRmqfm1UgG8NHIJj547d9zZOcH_PObpRa1aKQ27-UQTup6IcuY710oBGP5nq9d3Q9u87ahPeTum7BjOWqmEaHwbbLEJFKCh45KHi2CQCa4G5q/s1600/syekh-muhammad-yasin-al-fadani-hijaz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHxXZVfR5Zb1aKyQTzUc8gIMtTbVvUPqUyRmqfm1UgG8NHIJj547d9zZOcH_PObpRa1aKQ27-UQTup6IcuY710oBGP5nq9d3Q9u87ahPeTum7BjOWqmEaHwbbLEJFKCh45KHi2CQCa4G5q/s1600/syekh-muhammad-yasin-al-fadani-hijaz.jpg" height="400" width="294" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiezIJQlvFbLrrCw3P4GZZrKBbfNkpkcSdwbkv7O0OV2NAJ4z7UunOv6p93lFWy-9QbkNUWgF_HYnicC_mXp_ALIPuIgH6L6YesSC3FLO7eoNVFlyS88l2i1GGv6KnAgsgCCjE6kkeflGrO/s1600/ulama+habaib.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiezIJQlvFbLrrCw3P4GZZrKBbfNkpkcSdwbkv7O0OV2NAJ4z7UunOv6p93lFWy-9QbkNUWgF_HYnicC_mXp_ALIPuIgH6L6YesSC3FLO7eoNVFlyS88l2i1GGv6KnAgsgCCjE6kkeflGrO/s1600/ulama+habaib.jpg" height="400" width="273" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbeNolx6mn5eg0NSy2iHminKedaBa5rdYuq8nmpGs6uZcfcXAabrAiglCuLq6fsAkMzoDXsbL-0gjEbDPipmvh6_5gjlKkmdp7W6Q1No5DRsmAmO5fk98vjbpwzwcG4mYV3XUnn7lIyxKz/s1600/ulama-dan-habib.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbeNolx6mn5eg0NSy2iHminKedaBa5rdYuq8nmpGs6uZcfcXAabrAiglCuLq6fsAkMzoDXsbL-0gjEbDPipmvh6_5gjlKkmdp7W6Q1No5DRsmAmO5fk98vjbpwzwcG4mYV3XUnn7lIyxKz/s1600/ulama-dan-habib.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuG4OltAsR_jwYY-1I3kS7au0G8Of4Phwhcm2dYSoBJctMurVfYIajj-2JVTPAdF9uovr1bx2_oIonNYE0xl9vNsPE3Ufh1NfuMNN4KxfLKAG0NuOiF7Z5MZwv6cz4ZBurxY90NkCHLskf/s1600/ulama-pewaris-nabi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuG4OltAsR_jwYY-1I3kS7au0G8Of4Phwhcm2dYSoBJctMurVfYIajj-2JVTPAdF9uovr1bx2_oIonNYE0xl9vNsPE3Ufh1NfuMNN4KxfLKAG0NuOiF7Z5MZwv6cz4ZBurxY90NkCHLskf/s1600/ulama-pewaris-nabi.jpg" height="200" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8qM5sPDlx3ksmnqd657DlbwIJBCSz5COuRJi_b5bgjZuwdXXmCHBtjPEoPMgcIYDglqTS3Hfn6b0TiBmbNUcrOl3uKMDW1ifNjUZlzUQu_9b8XoEIDMaUEnjVp-_4FhVh8XwwEysMReoO/s1600/ulama-saudi-larang-bocah-nonton-tv.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8qM5sPDlx3ksmnqd657DlbwIJBCSz5COuRJi_b5bgjZuwdXXmCHBtjPEoPMgcIYDglqTS3Hfn6b0TiBmbNUcrOl3uKMDW1ifNjUZlzUQu_9b8XoEIDMaUEnjVp-_4FhVh8XwwEysMReoO/s1600/ulama-saudi-larang-bocah-nonton-tv.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3tUKFahxmxdJnv4zB2EtAbqroFBd7msuS1md-sCz-eagn8OFMTdatpWsO5Oy93ZVuv48PlQRcQTaOwf6BKL42DCiZCvI3xMMq0kKfuuTESGifT_SWVNL52Y9jJMjQXc016oCWZ7jTV6b1/s1600/ulama-ulama+dunia1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3tUKFahxmxdJnv4zB2EtAbqroFBd7msuS1md-sCz-eagn8OFMTdatpWsO5Oy93ZVuv48PlQRcQTaOwf6BKL42DCiZCvI3xMMq0kKfuuTESGifT_SWVNL52Y9jJMjQXc016oCWZ7jTV6b1/s1600/ulama-ulama+dunia1.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6p03wwV58cgYHnrXZbEnFuOSOD9w4CNufgCy-8As5DhpOiS3aIlJnTyabX-32ej6RTBsY1xqFBbrD6QpaaP0ELM-YRqaTpZB0PAz2YNDg3G5Ni3CWhclF9Yq65FQYlxTn3mZXzd1cMlMr/s1600/ulama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6p03wwV58cgYHnrXZbEnFuOSOD9w4CNufgCy-8As5DhpOiS3aIlJnTyabX-32ej6RTBsY1xqFBbrD6QpaaP0ELM-YRqaTpZB0PAz2YNDg3G5Ni3CWhclF9Yq65FQYlxTn3mZXzd1cMlMr/s1600/ulama.jpg" height="400" width="266" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilYutApj9fcK2jyzQiqcScHm7NPkctZT5jb-jOAPfxt9ZRHOBtHoPdTMALG_qy-WE3Sl0ao0uGgkCAZY7HHwismXiXbQfIPtfrlwguJTfe5Rpnan2GjLlvcfvm9r9qY_1fd_5-DzKbRsSO/s1600/yusuf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilYutApj9fcK2jyzQiqcScHm7NPkctZT5jb-jOAPfxt9ZRHOBtHoPdTMALG_qy-WE3Sl0ao0uGgkCAZY7HHwismXiXbQfIPtfrlwguJTfe5Rpnan2GjLlvcfvm9r9qY_1fd_5-DzKbRsSO/s1600/yusuf.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc62Cp7tr7-lSyCE4Bf-T5bDeAhwlGu9eYNbeCyj_lUoFvvOOkZZ26RtcsIejiLdATeqpxSFLhtykoBC7JUfSBwMTg_S3r0Dar01BvSKDMIo-7J9QHu-du6iW2y5zeJ7v68VMdtgCPwOqB/s1600/za.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc62Cp7tr7-lSyCE4Bf-T5bDeAhwlGu9eYNbeCyj_lUoFvvOOkZZ26RtcsIejiLdATeqpxSFLhtykoBC7JUfSBwMTg_S3r0Dar01BvSKDMIo-7J9QHu-du6iW2y5zeJ7v68VMdtgCPwOqB/s1600/za.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifgNjWNMxrHxFnXR6kx0z1YJno-78XktI68tFmkMjPEo-5zqP9jbTBFomWoHkOWa6-wkk7UzkzCgaeHpNRF60HUoBv-mtk3tnSc662367EAZ7ggH_cjcsrkbRJoDpUDWfJgoogQIO-GfId/s1600/zindani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifgNjWNMxrHxFnXR6kx0z1YJno-78XktI68tFmkMjPEo-5zqP9jbTBFomWoHkOWa6-wkk7UzkzCgaeHpNRF60HUoBv-mtk3tnSc662367EAZ7ggH_cjcsrkbRJoDpUDWfJgoogQIO-GfId/s1600/zindani.jpg" height="220" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7880583730366216531.post-15677345288557913192013-05-31T23:59:00.005-07:002013-05-31T23:59:30.958-07:0010 WASIAT IMAM SYAFIE KEPADA MURIDNYA<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><span style="font-size: small;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 13.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">DIRIWAYATKAN,
sebelum Imam Syafie kembali ke Rahmatullah, beliau sempat berwasiat kepada
sebahagian daripada muridnya yang boleh dijadikan panduan kepada umat Islam.
Wasiat yang dimaksudkan ialah pesanan dan nasihat beliau yang yang sangat
bernilai.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Berikut
ialah antara kandungan wasiat itu: "Sesiapa yang ingin meninggalkan dunia
dalam keadaan selamat, maka hendaklah ia mengamalkan sepuluh perkara."</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Pertama:
Hak kepada diri - mengurangkan tidur, mengurangkan makan, mengurangkan
percakapan dan berpada-pada dengan rezeki yang ada.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kedua:
Hak kepada malaikat maut - mengqandakan kewajipan yang tertinggal , mendapatkan
kemaafan dari orang yang dizalimi, membuat persediaan untuk mati dan berasa
cinta kepada Allah.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Ketiga:
Hak kepada kubur - membuang tabiat suka menabur fitnah, membuang tabiat kencing
merata-rata, memperbanyakkan solat tahajud dan membantu orang yang dizalimi.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Keempat:
Hak kepada Munkar dan Nakir - tidak tidak berdusta, berkata benar, meninggalkan
maksiat dan nasihat menasihati.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kelima
: Hak kepada Mizan (Neraca Timbangan Amalan Pada Hari Akhirat) - menahan
kemarahan, banyak berzikir, mengikhlaskan amalan dan sanggup menanggung
kesulitan.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Keenam
: Hak kepada Sirat (titian yang merentangi neraka pada hari akhirat) - membuang
tabiat suka mengumpat, warak, suka membantu orang beriman dan suka berjemaah.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Ketujuh
: Hak kepada Malik (Malaikat Penjaga Neraka) - menangis lantaran takut kepada
Allah SWT, berbuat baik kepada ibu bapa, bersedekah ketika terang-terangan
serta sembunyi dan memperelokkan akhlak.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kelapan
: Hak kepada Ridhwan (Malaikat Penjaga Syurga) - berasa reda kepada qada Allah,
bersabar menerima bala, bersyukur ke atas hikmat Allah dan bertaubat dari melakukan
maksiat.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kesembilan
: Hak Kepada Nabi saw - bersalawat ke atasnya, berpegang dengan syariat,
bergantung kepada as-sunnah (hadis) menyayangi sahabat dan bersaing dalam
mencari kelebihan daripada Allah.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"><br />
<br />
</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kesepuluh
: Hak kepada Allah SWT - mengajak manusia ke arah kebaikan, mencegah manusia
daripada keburukan, menyukai ketaatan dan membenci kemaksiatan.</span><span style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif";"></span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01666279405802467100noreply@blogger.com0